Afid Burhanuddin
Belajar
Mengajar
Kompetensi Dasar
• Memahami hakikat teori pembelajaran
• Memahami teori behavioristik dan penerapannya
• Memahami teori humanistik dan penerapannya
• Memahami teori kognitif dan penerapannya
• Memahami teori konstruktif dan penerapannya
• Memahami teori pemrosesan informasi dan
penerapannya
• Memahami teori kinerja otak dan penerapannya
Belajar
Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran
Teori-teori Belajar
Behavioristik
Humanistik
Kognitif
Konstruktif
Pemrosesan informasi
Tokoh Behavioristik
•
Edward Lee Thorndike
(1874-1949)
•
Ivan P. Pavlov (1849-1936)
•
Burrhus F. Skinner
(1904-1990)
Edward Lee Thorndike
[1874-1949]• Belajar peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa: stimulus (S) dengan
respon (R).
• Stimulus Suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan
organisme untuk beraksi atau berbuat R
Ivan Petrovich
Pavlov
[1849-1936]
• Classical conditioning
(pengkondisian atau
persyaratan klasik) proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing
• Perangsang asli dan netral dipasang dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan
Teori Behaviorisme Pavlove
Teori Behaviorisme Pavlove
Burrhus Frederic
Skinner
[1904-1990]
•
Pokok-pokok teori
operant
conditioning
•
Reinforcement
sesuatu
yang dapat meningkatkan
perilaku apabila diberikan
•
Extinction
sesuatu yang
dapat menurunkan perilaku
karena tidak adanya
Stimulus
Respon
Peran Guru
• Menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap (modul dsb)
• Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat diikuti contoh-contoh (dilakukan sendiri/simulasi)
• Bahan pelajaran disusun sederhana menuju ke kompleks
• Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu
• Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
• Kesalahan harus segera diperbaiki
• Pengulangan dan latihan digunakan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang
diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan
• Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat
penghargaan negatif
• Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak
Peran Siswa
• Berlaku (doing) sesuai dengan instruksi
• Meniru perilaku yang dicontohkan
• Mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan (positif-diulangi, negatif-dihilangkan)
• Berlatih melalui pengulangan dan pembiasaan
Behavioristik
Contoh Aplikasi
1. Menentukan kompetensi
2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasikan “entry behavior” siswa (pengetahuan awal siswa)
3. Menentukan materi pelajaran (pokok bahasan/topik) 4. Memecahkan materi pelajaran menjadi bagian
kecil-kecil (sub pokok bahasan) 5. Menyajikan materi pelajaran 6. Memberikan stimulus berupa
Pertanyaan Tes Latihan Tugas-tugas
7. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan 8. Memberikan penguatan (reinforcementpositif ataupun
negatif)
9. Memberikan stimulus baru
1
3 2
4 5
Behavioristik
Kelebihan
• Membiasakan guru bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar
• Cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan sebagainya.
• Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Jika menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan
• Cocok untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa
• Mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan
• Melalui pengulangan dan pelatihan yang kontinue dapat
mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya.
• Bahan pelajaran yang disusun secara hierarkis dari yang sederhana sampai pada yang kompleks
Kelemahan
• Guru harus menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap
• Tidak setiap mata pelajaran bisa menggunakan metode ini
• Penerapan yang salah dapat mengakibatkan proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid.
• Murid berperan sebagai pendengar dan menghafalkan
• Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru dianggap metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa