• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku konsumtif dan eksistensi dalam dunia kerja : studi spg rokok Gudang Garam Tbk. Waru Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku konsumtif dan eksistensi dalam dunia kerja : studi spg rokok Gudang Garam Tbk. Waru Sidoarjo."

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Sosial (S.Sos) Dalam Bidang Sosiologi

Oleh :

Ayu Zailatul Mafula

NIM.B75213040

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

JURUSAN ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Ayu Zailatul Mafula, NIM : B75213040, 2017, Perilaku Konsumtif dan Eksistensi dalam Dunia Kerja (Studi SPG Rokok Gudang Garam Tbk.Waru Sidoarjo). Skripsi Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci : Prilaku Konsumtif dan Eksistensi dalam Dunia Kerja

Permasalahan yang di kaji dalam masalah ini yakni, bagaimana prilaku konsumtif yang dilakukan oleh sales promotion girl guna menunjang penampilan dari potensi yang telah di milikinya, yaitu berpenampilan menarik dan cantik guna menunjang penampilannya sebagai seorang sales promotion girl.

Untuk mengungkap permasalahan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakan metode diskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang di gunakan untuk melihat prilaku konsumtif dan eksistensi dalam dunia kerja sales protion girl adalah teori Maslow dan teori Talcott Parson.

(7)

x

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i i PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN ... vi

ABSTRAK ... vii

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

C. Pemilihan Subyek Penelitian ... 35

D. Tahap – tahap Penelitian ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Teknik Analisis Data ... 44

(8)

A. Gambaran Umum PT.One Hundred Percent Entertainment di Surabaya.

1. Lokasi Penelitian... ...47

2. Letak Geografis PT.One Hundred Percent Entertainment di

Surabaya... ...48

3. Struktur Jabatan yang ada di PT.One Hundred Percent

Entertainment di Surabaya... ...49

4. Visi dan Misi PT.One Hundred Percent Entertainment di

Surabaya... ...50

5. Kriteria dan Peraturan Seles Promotion Girl di PT.One

Hundred Percent Entertainment di Surabaya... ...50

B. Diskripsi Hasil Penelitian

1. Prilaku Konsumtif Sales Promotion girl PT. One Hundred

Percent Entertainment di Surabaya... ...56

2. Cara sales promotion girl PT. One Hundred Percent

Entertainment di Surabaya dalam memenuhi kebutuhannya

sehingga dapat tetap eksisdi dalam dunia kerja... ...71

C. Analisis Data Dengan Menggunakan Teori Maslow...77

D. Analisis Data Dengan Menggunakan Teori Talcott Parson...84

BAB V PENUTUP

(9)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam industri yang semakin mengalami persaingan saat ini dengan

adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era moderen,

maka pemilik industri yang berkembang saat ini di tuntut untuk

memperkenalkan barang produksi yang mereka hasilkan kepada masyarakat

dengan menggunakan cara yang lebih kreatif dan lebih inovatif.

Manager perusahaan selalu tertarik pada wanita karena wanita dapat

menjual begitu banyak produk. Minat pada wanita semakin hebat pada

tahun-tahun belakangan karena jumlah wanita yang semakin besar dan status

pekerjaan yang meningkat, dan peranan wanita yang kini semakin berubah.

Populasi wanita bertumbuh lebih cepat daripada populasi pria disebabkan oleh angka kelangsungan hidup wanita yang semakin tinggi. Kontroversi muncul ketika wanita dapat hidup lebih lama dari pada pria. Banyak pengamat beranggapan bahwa wanita memiliki kesempatan yang sama dalam pekerjaan dengan stress yang tinggi. Sesungguhnya, wanita menangani stress secara lebih baik dari pada pria, mungkin karena estrogen

beradaptasi lebih baik daripada pria.1

Maka dari itu para pemilik perusahaan biasanya memilih

menggunakan jasa sales promotion girl yang di gunakan jasanya untuk

memperkenalkan dan menjelaskan kegunaan dan keundungan barang-barang

yang telah di produksi oleh pabrik – pabrik atau perusahaan tertentu. Karena

1

(10)

pada saat ini penggunaan jasa sales promotion girl dianggap menguntungkan

dan menarik minat masyarakat karena mereka melakukan promosi secara

langsung kepada masyarakat atau orang-orang yang di temuinya.

Penggunaan jasa wanita sebagai sales promotion girl dirasa memiliki

daya tarik tersendiri. Maka tidak heran bila pada perusahaan rokok yang salah

satunya adalah perusahaan rokok gudang garam Tbk. Waru Sidoarjo banyak

menggunakan wanita sebagai jasa promosi. Namun pada perusahaan ini

menggunakan jasa PT. One Hundred Percent Enterteiment.

Dalam skripsi saya kali ini saya akan meneliti mengenai perilaku

konsumtif yang dilakukan oleh wanita sebagai pekerja sales promotion girl, di

PT. One Hundred Percent Enterteiment. Hal ini saya lakukan karena saya

ingin mengetahui bagaimana keterkaitan antara perilaku konsumtif yang

dilakukan oleh sales promotion girl terhadap eksistensi kerja yang sedang

mereka geluti saat ini.

Pada eramoderen dan kemajuan teknologi saat ini kebanyakan industri menggubah aspek peranan wanita yang tadinya hanya sebagai individu yang berperan dengan pekerjaan domestik di dalam rumah dan kini dapat

habisnya, membuat saya tertarik untuk membahasnya lebih dalam, dan daya

tarik yang memiliki ciri khas, unik dan spesifik yang jarang di temui pada

2

(11)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

laki-laki. Karena produk yang di pasarkan adalah rokok dan barang tersebut

merupakan darang yang di konsumsumsi oleh kaum laki-laki.

Hal ini di kuatkan dengan anggapan bahwa karakter menarik perempuan telah di sadari oleh para pembuat iklan yang di yakini jauh lebih menarik. Penggunaan perempuan dalam iklan adalah agar iklan lebih mampu

menjual. Perempuan di percaya mampu meningkatkan penjualan produk.3

Bila target marketnya perempuan maka kehadirannya merupakan

wajah aktualisasi yang memiliki jati diri eksistensinya. Hal ini

menggambarkan bahwa dayatarik dari steriotip perempuan di masyarakat

yang menggambarkan bila perempuan cantik adalah perempuan yang

memiliki tinggi badan ideal, berat badan ideal, kulit putih bersih, wajah cantik

serta rambut panjang hitam dan sehat.

Hal tersebut yang menjadikan salah satu kritera sales promotion girl

rokok gudang garam Tbk. Waru Sidoarjo yang di di sertakan pada persyaratan

untuk melamar maenjadi sales promotion girl di PT. One Hundred Percent

Enterteiment. Selain syarat yang di ajukan tersebut, kemampuan untuk

berkomunikasi dengan baik juga di utamakan sehingga para sales promotion

girl mampu menjaual barang dagangannya dengan sesuai target yang di

tentukan perharinya.

Sebagai sales promotion girl rokok gudang garam Tbk. Waru Sidoarjo

tentunya mereka harus selalu menjaga kecantikannya dengan cara merawat

dan menjaga kehalusan kulit dan kekancangan kulitnya, serata menjaga berat

3

(12)

tubuh yang ideal, tentunya para sales promotion girl memerlukan modal

dalam artian memerlukan uang untuk merawat penampilannya tersebut. hal ini

dilakukan dengan menggunakan perawatan tubuh dan wajah yang memiliki

merek – merek tertentu yang pastinya terkenal dan harganya juga mahal.

Selain itu perawatan yang dilakukan di salon-salon kecantikan ataupun di

lakukan di dokter kecantikan pastinya dengan harga yang mahal, dan semua

perawatan tersebut tentunya memerlukan alokasi uang khusus untuk

perawatan tersebut.

Untukl memenuhi kebutuhan dalam perawatan tentunya di perlukan

pendapatan yang tidak sedikit. Dalam bekerja sales promotion girl ini

mendapatkan gaji sebesar 400 ribu rupiah yang di bayarkan di tiap bulannya

sebesar 6 juta hingga 8 juta rupiah. Dengan jam kerja delapan jam dalam satu

harinya dan harus menghabiskan target rokok sebanyak 59 slop rokok.

Dalam jam kerja ini tentunya sales promotion girl rokok harus

berpenampilan semenarik mungkin sehingga dalam menawarkan produknya

dianggap olaeh masyarakat menarik dan menjadikan orang lain mau untuk

menddengarkan penawaran yang dilakukan dan membelinya.

Penampilan menarik yang di tampilkan tentunya di tunjang dengan

menggunakan mek-up yang rapi dan mencolok sehingga wajah mereka

terlihat cantik dan selalu segar, rambut hitam yang panjang, rapid an wangi

(13)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

dan segar sehingga dapat membawa kesan baik pada konsumen yang di

datanginya.

Berbicara mengenai penampilan, meskipun di saat mereka bekerja

menggunakan seragam yang telah di siapkan, namun mereka juga di dalam

dunia di luar jam kerja gaya penampilannyapun di tunjang dengan

barang-barang bermerek dan ternama yang kebanyakan dikenakan oleh teman-teman

sales promotion girl ataupun teman-teman sepergaulannya. Tentunya dalam

memenuhi kebutuhan untuk itu maka mereka juga harus menyisihkan uang

mereka untuk memenuhi kebutuhan barang-barang mereka seperti baju,

celana, tas, sepatu, dan sebagainya.

Selain barang-barang mahal yang di sebutkan di atas, tentunya juga

ada teknologi yang sering di gunakan oleh seles promotion girl untuk

berkomunikasi kepada sesame teman sales promotion girl ataupun dengan

atasan dari perusahaan tersebut. Hal ini juga yang tentunya menjadikan

mereka harus mengikuti perkembangan teknologi dengan cara menggunakan

hp untuk berkomunikasi. Selain digunakan untuk berkomunikasi hp juga

dapat di gunakan untuk menunjang eksistensinya. Seperti misalnaya meng up

date foto-foto, kejadian-kejadian yang dianggapnya menarik ataupun

perasaan-perasaan yang tengah di rasakannya pada saat itu. Mereka biasanya

meng up date fotonya ke jejaring sosial seperti facebook, instagram,

(14)

Hal-hal tersebut yang menjadikan mereka dapat di katakana eksis pada

saat ini karena mereka dapat meng unggah foto-foto mereka baik pada saat

mereka bekerja sebagai sales promotion girl ataupun saat mereka bersama

teman-teman mereka selain teman-teman sesame sales promotion girl.

Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh sales promotion girl dapat menunjukan dari kelas mana mereka berasal, seperti yang pernah di tuliskan bahwa konsumsi merupakan lembaga kelas yang di sediakan masyarakat untuk menghadapi obyek-obyek dalam makna ekonomis seperti belanja, pilihan kerja yang di atur oleh kemampuan belanja, tingkat pendidikan,

kedudukan dan sebagainya.4

Penampilan yang menarik serta kepintaran dalam berkomunikasi dapat

tercipta dengan adanya tunjangan teknologi dan informasi serta beberapa

barang yang di gunakan utuk merawat penampilannya tersebut. dalam dunia

kersa sebagai salses promotion girl tentunya juga tak terlepas dari

persaingan-persaingan kerja di lingkungan sales promotion girl. Maka hal ini akan

menimbulkan perilaku konsumtif yang secara sengaja maupun tidak sengaja

telah mereka lakukan.

Prilaku konsumtif terpusat pada cara sales promotion girl mengambil

keputusan untuk memanfaatkan sumberdaya mereka yang tersedia seperti

waktu, uang dan usaha guna membeli barang-barang yang berhubungan

dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka

membeli, kapan mereka membeli, dan seberapa sering mereka membelinya.

4

(15)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Para sales promotion girl sesekali membeli barang secara inpulsif dan

di pengaruhi tidak hanya oleh keluarga dan teman-teman namun juga oleh

berbagai pemasang iklan dan modal peran, tetapi juga oleh suasana hati,

keadaan, dan emosi. Semua faktor ini saling berhubungan sehingga

membentuk model perilaku konsumen yang menyeluruh dan mampu

mencerminkan aspek pengertian dan pengetahuan (coknitif) maupun

emosional dalam pengambilan keputusan konsumen.

Perilaku sales promotion girl juga dapat menjadikan gaya hidup para

sales promotion girl mengalami perubahan-perubahan yang berbeda, yang di

tampilkan pada masyarakat atau pada teman-teman sepergaulannya diluar

dunia sales promotion girl.

Penampilan luar yang menjadikan kesan pertama dari seorang sales

promotion girl tersebut. Kesan tubuh tinggi, wajah cantik, berat badan ideal

dan kulit putih bersih menjadi kesan utama yang di tampilkan dan selalu

melekat pada diri seorang sales promotion girl rokok.

Untuk mendapatkan barang – barang yang di perlukan dan di

inginkannya guna menjaga eksistensi dalam dunia kerja, tentunya para sales

promotion girl harus pintar dalam membagi penghasilannya untuk mencukupi

kebutuhannya sehari – hari serta kebutuhan sekunder yang harus di penuhi

untuk menunjang penampilannya sebagai seorang sales promotion girl yang

selalu di tuntut untuk tampil menarik di setiap jam kerjanya.

(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka

perlu dibuat rumusan masalah yang berhubungan dengan penelitian ini. Hal

ini dimaksudkan untuk menjawab semua masalah yang ada dalam penelitian

ini, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perilaku konsumtif sales promotion girl ?

2. Bagaimanakah sales promotion girl rokok gudang garam tbk. Waru

Sidoarjo dalam memenuhi kebutuhannya agar tetap eksis di dalam dunia

kerja?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan mengkaji prilaku konsumtif sales promotion girl

rokok gudang garam tbk. Waru Sidoarjo

2. Untuk mengetahui dan mengkaji bagaiman sales promotion girl rokok

gudang garam tbk. didalam memenuhi kebutuhannya agar tetap dapat

eksis di dalam dunia kerja

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini kiranya dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat

penelitian adalah :

1. Teoritis

Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan

(17)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

memperkaya untuk ikut serta dalam melakukan pengembangan ilmu

pengetahuan prilaku konsumtif di dalam eksistensi pada dunia kerja dan

perilaku konsumtif khususnya yang terjadi pada sales promotion girl

rokok gudang garam Warus Sidoarjo. Penelitian ini juga di harapkan dapat

memberi manfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terutama di

bidang sosiologi yang dapat menjadi pelengkap bagi penelitian-penelitian

sebelumnya.

2. Praktis

Setiap individu mempunyai kewajiban untuk peduli terhadap sesamanya,

saling membentu sehingga kehidupan sosial dapat seimbang dan sejahtera.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bias menambah pengetahuan

tentang bagaimana Perilaku konsumtif dan eksistensi dalam dunia kerja (studi

Sales promotion girl rokok gudang garam tbk Waru Sidoarjo). Sehingga kita

dapat mengetahui bagimana sales promotion girl rokok tersebut dapat

memenuhi kebutuhannya.

E. Definisi Konseptual

Dalam definisi konseptual yang mana merupakan penjelasan dari

setiap kata dalam judul penelitian yang membutuhkan sebuah penjelasan yang

lebih lanjut, definisi konseptual ini sendiri berguna untuk menjelaskan kepada

setiap pembaca, yang mana tujuannya adalah untuk menghindari kesalah

(18)

Untuk menghindari adananya kesalahan pengertian dalam memahami

judul. Maka perlu di jelaskan beberapa istilah yang tertera dalam judul

penelitian itu sendiri. Oleh sebab itu peneliti akan memberikan definisi yang

ada di gunakan dalam judul tersebut.

Agar di ketahui apa maknanya dengan judul “Perilaku konsumtif dan

eksistensi dalam dunia kerja (studi sales promotion girl rokok gudang garam

tbk waru sidoarjo).” Yang saya maksutkan dalam penelitian saya.

Adapun definisi konseptualnya adalah sebagai berikut :

a. Perilaku Konsumtif

Berbicara mengenai perilaku konsumtif yang tak lepas dari kehidupan

sosial, seperti semua kehidupan, adalah satu proses sehingga sebagian

sosiologi lebih suka mengatakan bahwa:

“ yang merereka kaji adalah aspek-aspekproses ini, tetapi sebagian ahli-ahli

sosiologi berpendapat bahwa yang mereka kaji adalah 5aspek – aspek proses,

sehingga kenyataan kongkrit yang dapat di perhatikan adalah masyarakat yang

di mana di dalamnya tentu ada statifikasi sosial dan kelompok – kelompok

yang memiliki kepentingan dan kebutuhan yang berbeda.

Sehingga dari pernyataan tersebut saya mengartikan bahwasannya dalam

penelitian sosiologi yang sedang saya lakukan ini adalah bagian dari proses

bagaimana golongan sales promotion girl yang sedang bekerja di PT.One

Hundret Enterten saat ini adalah golongan yang memiliki kepentingan dan

kebutuhan yang berbeda dengan pekerja lainnya.

5

(19)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Bagi para sales promotion girl kebutuhan utamannya adalah penampilan

yang menarik serta kemampuan dalam menawarkan barang sehingga rokok

yang tengah dipromosikannya dapat terjual dengan jumlah yang bannyak dan

mencapai target, lebih baik lagi jika penjualan yang dilakukan oleh para sales

promotion girl tersebut dapat melebihi target yang di tentukan oleh pihak

perusahaannya.

Selanjutnya adalah kebutuhan yang di timbulkan dalam tuntutan kerja

para sales promotion girl menjadikan mereka secara sadar maupun tidak sadar

telah melakukan prilaku konsumtif.

Perilaku konsumtif yang di maksut dalam penelitian ini adalah prilaku yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi, melainkan membeli produk atau jasa tertentu untuk memperoleh kesenangan

atau hanya perasaan emosi.6

Maka perilaku konsumtif yang saya maksutkan saat ini pada penelitian

prilaku konsumif dan eksistensi kerja (studi sales promotion girl rokok

gudang garam) adalah prilaku berbelanja dan kebutuhan dalam merawat tubuh

yang mana bagi mereka para sales promotion girl dianggap sangat penting,

namun hal yang dianggap penting oleh sales promotion girl ini belumtentu

dianggap penting juga bagi para pekerja lain sehingga sales promotion girl

beranggapan bahwa perawatan tubuh dianggap sangat penting dan harus di

lakukan untuk menunjang eksistensi kerjanya, yang harus di lakukan di dalam

6

(20)

jangka waktu tertentu (satu bulan sekali, tigabulan sekali atau enam bulan

sekali).

Selain itu prilaku konsumtif yang saya maksut di sini juga ingin

mengetahui bagaimana yang di lakukan oleh para sales promotion girl dalam

memenuhi kebutuhannya baik itu kebutuhan pokok yang harus di penuhi,

maupun kebutuhan sekunder yang juga di rasa penting bagi sales promotion

girl untuk memenuhinya. Tanpa mereka sadri kebiasaan yang bagi mereka

adalah kewajaran dan bahkan harus di lakukan oleh para sales promotion girl

tersebut, tentunya telah dilakukan secara berlebihan sehingga menimbulkan

sikap boros dan candu dalam berbelannja di setiap bulannya.

b. Eksistensi di dalam dunia kerja

Eksistensi di dalam dunia kerja adalah kebutuhan yang di puaskan oleh

factor-faktor seperti makanan, air, udara,upah, dan kondisi kerja. Sedangkan Dunia

kerja adalah gambaran tentang beberapa jenis dan proporsi pekerjaan yang

ada seperti dalam bidang pertanian, usaha dan perkantoran.7

Dari pernyataan tersebut jika di jabarkan dan dikaitkan dengan eksistensi di

dalam dunia kerja adalah bagaimana gambaran mengenai pekerjaan seles

promotion girl di dalam dunia kerja yang ada pada saat ini serta bagaimana

salaes promotion girl dapat menyesuaikan diri dengan aturan – aturan yang

ada dan telah di terapkan oleh PT. One Hundred Percent dalam menjaga

7

(21)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

keeksistensiannya yakni di dalam hal kecantikan dan kecakapan melakukan

promosi rokok dan sebagainya.

Seingga para sales promotion girl memerlukan adaptasi pada awal masuk

kerja hingga pada saat ini yang dimana mereka dapat tetap eksis dalam

menjalankan pekerjaannya sebagai seorang sales promotion girl di PT. One

Hundred Percent.

F. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini akan dilaporkan dalam sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Berisi mengenai latar belakang masalah mengenai gambaran

tentang sales promotion girl rokok gudang garam, dan prilaku

konsumtif sales promotion girl rokok guna menunjang eksistensinya

pada dunia kerja. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah ingin

mengetahui bagaimana perilaku konsumtif sales promotion girl

rokok dan bagaimana sales promotion girl rokok tersebut memenuhi

kebutuhannya untuk menunjang eksistensinya di dunia kerja. Tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumtif

sales promotion girl rokok dan bagaimana upaya sales promotion

girl tersebut dalam memenuhi kebutuhannya dalam menunjang

eksistensinya didunia kerja, selain itu penelitian ini juga akan

membahas bagaimana sales promotion girl dapat menyesuaikan diri

(22)

menyesuaikan penampilan dan gaya hidupnya dalam perubahan

sebelum dan setelah menjadi sales promotion girl. manfaat penelitian

yang memberikan manfaat secara empiris dan praktis dalam dunia

akademik, definisi konseptual akan menjelaskan maksut dari judul

yang tercantum di atas, metode penelitian yang menjelaskan

bagaimana langkah-langkah dalam melakukan penelitian perilaku

konsumtif sales promotion girl dan eksistensi kerja, dan sistematika

pembahasan yang akan membahas setiap sub bab yang di catumkan

pada hasil penelitian nantinya.

BAB II : Kajian Teoritik

Menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang pernah

dilakukan oleh beberapa penelitian yang sama dengan perilaku

konsumtif yang di maksut dalam penelitian sales promotion girl dan

eksistensi kerja. Selanjutnya dalam bab ini juga akan menjelaskan

mengenai kajian pustaka yakni apa itu yang dimaksut dengan

perilaku konsumtif dan eksistensi kerja yang menjelaskan gambaran

umum mengenai tema yang di ambil didalam penelitian ini. Dan

yang terahir berisi tentang kerangka teori yaitu bagaimana teori

konseptual tentang bagaimana teori yang digunakan dengan

bagaimana faktor yang telah di identifikasikan segagai masalah

dalam penelitian yang sedang dilakukan dalam penelitian perilaku

(23)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini akan menjelaskan kegiatan peneliti dalam

menyusun bahasan tentang metode penelitian yang sudah dilakukan

dan beberpa informasi-informasi yang didapat sesuai dengan

kriteria yang masuk didalam penelitian prilaku konsumtif dan

eksistensi kerja. Beberapa hal yang akan dijelaskan di dalam

penelitian ini adalah yang pertama jenis penelitian yang akan

menjelaskan alasan mengapa penelitian ini menggunakan jenis

penelitian kualitatif, yang ke dua adalah lokasi dan waktu penelitian

ini dilakukan darimulai tempat yang didatangi, dan kapan

berlangsungnya proses pencarian data yang berkaitan dengan

informasi yang di butuhkan pada penelitian ini. Ke tiga adalah

tahap penelitian pada bagian ini menjelaskan tentang

tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti terhadap subyek yang dikaji

selain itu dalam pembahasannya juga akan mengurai penemuan

atau pengalaman yang di lakukan oleh peneliti ketika akan dan

melakukan penelitian yang dilakukan. Ke empat teknik

pengumpulan data, pada bagian ini menjelaskan apa saja teknik

yang di gunakan peneliti dalam menggali dan mengumpulkan data

penelitian, dalam menggali dan mengumpulkan data penelitian,

diantaranya yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan

(24)

analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data,

dengan teknik yang di lakukan. Ke enam teknik pemeriksaan

keabsahan data, bagian ini memuat uraian tentang bagaimana

informasi yang di dapat dan yang akan di gunakan sebelumya telah

dilihat validas internalnya dengan menggunakan teknik

perpanjangan keikutsertaan penelitian di lapangan.

Bab IV : Penyajian dan Analisis Data

Pada bab ini akan menjelaskan yang pertama adalah deskripsi

umum subyek penelitian, yang memaparkan mengenai sales

promotion girl yang di teliti oleh peneliti dalam penelitian perilaku

konsumtif dan eksistensi kerja. Ke dua deskripsi hasil penelitian

pada bagian ini akan memaparkan mengenai data dan fakta

mengenai prilaku konsumtif sales promotion girl dan eksistensi

kerja, terutama yang terkaait dengan rumusan masalah yang

diajukan, atau dengan kata lain adalah menjawab pertanyaan dari

rumusan masalah yang telah diajukan. Ke tiga yaitu analisis data,

pada bab ini adalah dengan menggunakan teori hierarki kebutuhaan

maslow dan teori tindakan sosial Talcott parson yang menjelaskan

secara garis besar bagaimana perubahan sales promotion girl dari

mulai sebelum bekerja sebagai seles promotion gril hungga kini

(25)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

menyesuaikan diri dengan aturan –aturan yang ada dan telah di

terapkan sehingga mereka mampu eksis didalam dunia kerjanya.

Bab V : Penutup

Berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah di

dapatkan dan saran yang di ajukan terkait dengan tema yang di

gunakan dalam penelitian prilaku konsumtif dan eksistensi di dalam

dunia kerja.

(26)

BAB II

KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian saya yang berjudul Perilaku konsumtif dan eksistensi

dalam dunia kerja(studi spg rokok gudang garam tbk Waru Sidoarjo) ini saya

menggunakan penelitian terdahulu yang relevan yaitu :

a. Trigita Ardika Watijaya Tresna mahasiswa Uniersitas Negeri Yogyakarta

pada tahun 2013. Perilaku Konsumtif Dikalangan Mahasiswa FIS UNY

pada Klinik Kecantikan. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk

mengetahui perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa FIS UNY pada

kelinik kecantikan, mengetahui factor pendorong perilaku konsumtif di

kalangan Mahasiswa FIS UNY pada kelinik kecantikan, mengetahui

dampak dari perilaku mahasiswa FIS UNY pada kelinik kecantikan.8

Selain itu penelitian ini juga meneliti tentang perilaku mahasiswa

yang menjadi langganan pada salon kecantikan karena di dukung dari rasa

ingin terlihat cantik dan ingin memiliki wajah yang bersih, tidak

berminyak, tidak kusam, dan tidak berjerawat. Selain itu dalam penelitan

sebelumnya, peneliti juga meneliti bagaiman dampak dari perilaku

konsumtif yang di lakukan oleh para mahasiswa tersebut. Sedangkan

penelitian yang saya lakukan adalah penelitian mengenai tuntutan profesi

8

(27)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

seorang seles promotion girl yang ahirnya menimbulkan perilaku

konsumtif dan bagaimana cara seles promotion girl tersebut dapat

memenuhi kebutuhannya (tampil cantik, modis dan pintar) dalam

memenuhi kebutuhan di dalam menjaga eksistensinya dalam dunia kerja.

b. Rifa Dwi Setyani Anugrahati mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

pada tahun 2014 yang berjudul Gaya Hidup Shopaholic Sebagai Bentuk

Prilaku Konsumtif Pada Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri

Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku

konsumtif memenuhi online shopping fashion pada mahasiswi Fakultas

Pisikologi Muhamadiyah Surakarta.9 Selain itu penelitian ini juga

menjelaskan tentang perilaku konsumtif shopaholic yang menunjukkan

bahwa shopaholic lebih senang bergaul dengan teman-teman yang

memiliki hobi yang sama dengannya yakni belanja yang menjadi

gambaran kebiasaan yang sulit untuk di rubah dan hal ini di latar

belakangi karena banyak hal adapun itu salah satunya adalah karena

lingkungan, gaya hidup, keluarga atau kebiasaan gaya hidup mewah yang

mereka rasakan selama ini, selain itu dampak yang di timbulkan adalah

dari dampak positif yaitu untuk menghilangkan stress, dan mengikuti

perkembangan zaman sedangkan dampak negatifnya adalah terbentuknya

perilaku konsumtif, boros dan candu.

9

(28)

c. Anisa Qodaril Thohiroh mahasiswa psikologi Universitas Muhamadiyah

Surakarta, Prilaku Konsumtif Melalui Onlene Shopping Fashion pada

Mahasiswa Fakultas Pisikologi Universitas Muhamadyah Surakarta.

Mengetahui bagaimana gaya hidup shopaholic mahasiswa UNY, factor

penyebab dan dampak yang di timbulkan.10 selain itu penelitian ini juga

menjelaskan tentang perilaku berbelanja online secara berlebihan yang di

lakukan oleh mahasiswa pisikologi sehingga perilaku berbelanja berlebihan

ini kini berubah menjadi gaya hidup pada mahasiswa fakultas psikologi

Universitas Muhamadiyah Surakarta, prilaku yang menjadi gaya hidup ini,

kini menjadi prilaku yang biasa dan berdapak negatif yakni pemborosan

yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut.

Pemasaran produk melalui online shop ini mampu mempengaruhi

mahasiswa membeli secara impulsive yang ahirnaya mereka berprilaku

konsumtif dengan kemudahan memilih produk yang mereka inginkan

dengan mudah sehingga pada penelitian ini peneliti bertujuan ingin

mengetahui perilaku konsumtif pada online shop yang di lakukan pada

mahasiswa pisikologi Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Perbedaan yang ada pada ketiga skripsi terdahulu saya adalah

penelitian yang saya lakukan yaitu perilaku konsumtif yang terjadi karena

latar belakang, pergaulan dan lingkungan yang terbentuk di sekitar

10

(29)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

informan, selain itu latar belakang informan dan tempat yang saya teliti

juga berbeda, saya meneliti tentang dunia kerja seles promotion girl rokok

sedangkan pada penelitian diatas adalah tentang, tempat tiggal mahasiswa

dengan hobi tertentu, dan pengaruh online shop terhadap perilaku

konsumtif.

d. Dyah Sarianti Martha, Perilaku Konsumtif Mahasiswi sales paromotion

girl, Universitas Negri Surabaya 2010. Penelitian ini berupaya menjawab

permasalahan terkait pola konsumtif yang di lakukan oleh mahasiswi urban

yang memilki pekerjaan sampingan sebagai seles promotion giril free

lance. Teori yang di gunakan untuk menganalisis adalah teori hiperealitas

Baudrillard. Penelitian ini menjelaskan engenai kehidupan seseorang seles

promotion giril dan juga seorang mahasiswi yang menampilkan dirinya

kedalam tiga bentuk yakni glamor, stylistic, dan minimalis.11

Pada penelitian tersebut terdapat persamaan dengan penelitian yang

saya lakukan yakni membahas mengenai prilaku konsumtif oleh para sales

promotion girl. Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh

penelitian tersebut dengan penelitian yang tengah saya lakukan dalah

penelitian tersebut menggunakan sales promotion girl free lance sedangkan

penelitian saya menggunakan sales promotion girl yang reguler dan

menjadi sales promotion girl kontrak pada PT. One Hundred Percent.

11

(30)

B. Kajian Pustaka

Hierarki kebutuhan memiliki teori jamak yakni seseorang berperilaku,

karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan yang

harus dia penuhi maupun kebutuhan sekunder yang ia inginkan untuk mencapai

kepuasan pribadi. Dalam hal ini maka dalam kutipan pada teori Maslow

berpendapat bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorng tersebut berjenjang.

Artinya jika kebutuhan yang pertama telah di penuhi, kebutuhan tingkat

terpenuhi menjadi tingkat yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan pada tingkat

yang kedua telah terpenuhi, maka muncul kebutuhan tingkat ketiga sampai

tingkat kebutuhan yang ke lima. Maka kebutuhan yang ingin di penuhi akan

terus menerus bertingkat sehingga menimbulkan rasa ingin berjuang dan

berusaha untuk memenuhi kebutuhannya tersebut yang seakan tidak pernah

dirasa puas dengan terpenuhinya beberapa kebutuhan tersebut. Sehingga pada

penelitia ini dapat di jelaskan dengan kutipan menggunakan Dasar teori

kebutuhan mslow yang di definisikan sebagai berikut :12

Pertama manusia adalah sebagai mahluk sosial yang berkeinginan. Ia

selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus menerus dan hanya akan

berhenti bila ahir hayatnya tiba. Kedua suatu kebutuhan yang telah dipuaskan

tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum

terpenuhi yang akan menjadi motivator.

12

(31)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Ketiga kebutuhan manusia akan tersusun dalam satu jenjang yaitu :

fisiologi, keselamatan dan keamanan (safety and security), rasa memiliki,

sosial, dan cinta, harga diri, perwujutan diri.

Jika di jabarkan kembali yaitu sebagai berikut :

1. Fisiologi yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, dan

bebas dari rasa sakit.

Hal ini merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi tentunya

sebagai manusia, dan tak lain harus di penuhi juga oleh para sales promotion

girl. Mereka para sales promotion girl harus memenuhi kebutuhan

pokoknya seperti yang di jelaskan oleh teori tersebut seperti kebutuhan akan

makanan sehari – hari, minuman, tempat tinggal untuk pulang dan berteduh

setelah melakukan aktivitas kerja yangmungkin dianggap cukup melelahkan,

dan bebas dari rasa sakit di dalam menjalankan aktivitasnya.

Namun tentu saja kebutuhan primer yang di butuhkan oleh seorang

sales promotion girl berbeda dengan kebutuhan primer yang di butuhkan

oleh orang yang berprovesi lainnya, hal ini terjadi dikarenakan selera yang di

miliki seorang sales promotion girl tentunya berbeda dengan selera dan

kebutuhan yang di perlukan oleh pekerja lain. Dengan pendapatan yang

berada di atas rata – rata dengan jam kerja yang minim, maka seorang sales

(32)

kualitas yang lebih bagus dan lebih baik di bandingkan dengan barang –

barang yang di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok oleh pekerja

lainnya.

2. Keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman

kejadian atau lingkungan.

Pada dasarnya semua manusia menginginkan dan mengidam idamkan

rasa aman dan rasa nyaman baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan

rumah yang dimana rumah adalah sebagai tempat tinggal setelah melakukan

banyak aktifitas di luar. Selain rasa nyaman di lingkungan rumah tentunya di

lingkungan kerja juga di perlukan rasa nyaman dan aman dari ancaman

maupun dari godaan orang – orang yang berniat jahat maupun orang – orang

yang tidak bertanggung jawab terhadap para sales promotion girl.

Selain rasa nyaman dan aman di dalam hal tersebut, rasa aman dan

nyaman untuk mengkonsumsi suatu barang yang mengandung zat – zat

kimia tentunya juga akan diperhatikan secara teliti oleh seorang sales

promotion girl. Hal ini di karenakan para sales promotion girl dirasa

termasuk kedalam golongan kelompok yang memiliki ekonomi yang mapan,

sehingga dia mampu untuk membeli produk yang aman untuk di gunakan

dalam jangka panjang dan produk yang aman untuk di gunakan bagi

(33)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Rasa memiliki, sosial, dan cinta adalah kebutuhan akan teman, afiliasi

(kerjasama), interaksi, dan cinta.

Sebagai mahluk sosial tentunya seles promotion girl juga memerlukan

pergaulan dengan para teman – temannya di luar jam kerja , ataupun dengan

teman – temannya yang bukan berprofesi sama sepertinya sebagai sales

promotion girl. Seperti teman - teman di sekolahnya dulu, para sahabat yang

di milikinya, teman bermain bersama, teman di lingkungan rumahnya dan

sebagainya. Dari saling berinteraksi dengan teman – temannya tersebut

tentunya akan menimbulkan perhatian, rasa cinta, rasa saling memilki yang

timbul dari rasa saling peduli dan yang dimana itu nantinya akan

menimbulkan rasa cinta kasih baik cinta kasih sebagai seorang sahabat,

sebagai seorang kekasih hati, ataupun maupun sebagai seorang keluarga.

Rasa cintakasih yang di berikan oleh sales promotion girl tentunya

memprioritaskan keluarga, karena itu dari sebagian informan sales

promotion girl yang saya wawancarai mengungkapkan bahwasanya rasa

cintakasih dan perhatian yang melimpah di dapatkannya dari keluarga yang

dia cintai, karnanya mereka selalu merasa ingin membahagiakan ataupun

meringankan beban yang di tanggung oleh keluarga tercintanya, yang tak

terkecuali adalah orangtuannya sehingga rasa saling memilikinya di

wujutkan dengan membagi sebagian hasil dari kerjanya untuk

(34)

4. Harga diri adalah kebutuhan akan penghargaan diri dan penghargaan dari

orang lain.

Pada dasarnya manusia dalam melakukan aktifitasnya tentu di dalam

benaknya akan timbul sebuah keinginan untuk mendapatkan apresiasi, baik

dari oranglain marupun kepuasan batin yang di rasakannya, hal ini tidak

terkecuali yang di rasakan oleh para sales promotion girl.

Mereka dalam bekerja tentunya menginginkan upah atau gaji yang

sesuai dengan kerja keras mereka selama menjualkan produk rokok,

sehingga dengan gaji tersebut yang dapat diumpamakan sebagai apresiasi

kerja keras mereka, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka,

seperti yang telah dijelaskan di atas, kebutuhan sekunder maupun kebutuhan

primer yang harus mereka penuhi.

Selain itu dengan hasil yang telah mereka dapatkan akan menjadikan

mereka mampu membeli barang – barang bermerek dengan harga yang

mahal atau hanya bisa di konsumsi atau di gunakan oleh kalangan tertentu.

Sehingga hal ini juga yang menjadikan seorang sales promotion girl

memiliki kebanggantersendiri dari produk – produk yang telah di belinya

tersebut.

Dari pemenuhan kebutuhan tersebut maka mereka akan mendapatkan

(35)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

tersebut dapat terwujud dari benda – benda yang dapat mereka beli dengan

jerih payah dan kerja keras mereka, seperti kendaraan, tempat tinggal,

pakaian yang di kenakan, penampilan serta perawatan tubuh, dan makanan

yang di konsumsi.

5. Perwujutan diri adalah kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan

memaksimumkan penggunaan kemampuan kehidupan dan potansi.

Dari ke empat kebutuhan yang harus di penuhi oleh seorang sales

promotion girl tersebut, maka tentunya perlu ada kerja keras dan perjuangan

yang harus di lakukan oleh para sales promotion girl tersebut, hal ini di

perlukan untuk mendapatkan apresiasi dan kepuasan dalam memenuhi

kebutuhannya, dengan memberdayakan kemampuan dan potensi yang di

miliki setiap individu sales promotion girl.

Potensi yang di miliki seperti penampilan yang menarik serta

kecakapan dalam mempromosikan produk tentunya juga menjadi potensi

yang harus selalu di tingkatkan oleh para sales promotion girl tersebut,

sehingga nantinya mereka dapat menjual produk yang mereka tawarkan

sesuai dengan target yang telah di tentukan oleh PT. One Hundred Percent

Selanjutnya adalah keterkaitan yang merupakan kebutuhan

berinteraksi dan apresiasi yang di butuhkan oleh seles promotion girl rokok

(36)

mereka para sales promotion girl bekerja dengan tujuan guna menunjang

penampilan dan eksistensinya di dalam dunia kerja supaya lebih produktif di

dalam bekerja.

Dan yang terahir adalah pertumbuhan, yaitu bagaimana proses para

sales promotion girl dalam memenuhi kebutuhan sehingga mereka akan

merasa puas di saat mereka dapat memenuhi kebutuhannya atau meraka

dapat ikut serta didalam menghasilkan produktifitas dan menciptakan

kreatifitas didalam bidang penjualan rokok gudang garam yang di pasarkan

melalui PT. One Hundred Percent.

Oleh karena itu maka semua tindakan manusia ditentukan oleh ke

empat subsistem yakni sistem kultural, sosial, kepribadian, dan organisme.

Sistem kultural yang merupakan sumber dari ide, nilai, kepercayaan, dan

symbol-simbol. Maka pada sistem ini di penuhi dengan gagasan atau ide-ide

yang ada di dalam sistem ini kaya akan informasi namun lemah terhadap

tindakan atau aksi yang di lakukan.

Sistem kultural memberikan arahan, bimbingan, dan pemaknaan

terhadap tindakan manusia dalam sistem sosial. Untuk sampai pada tindakan

nyata, kepribadian, sistem sosial berfungsi sebagai mediator terhadap sistem

kultural. Artinya jika kita kaitkan dengan penelitian perilaku konsumtif ini

maka simbol – simbol kebudayaan atau kebiasaan seles promotion girl di

terjemahkan atau di terapkan di dalam peraturan – peraturan kerja yang

(37)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

sosialisasi dan internalisasi selama mereka bekerja menawarkan produk

rokok yang di bawanya.

Pesan kultural, jika sudah diketahui dan di pahami oleh setiap

individu, maka akan menjadi pedoman dalam bertindak, maka di dalam

konteks ini pesan sosial tersebut terwujut dalam bentuk aturan yang sudah

tentu mengikat semua seles promotion girl yang ada dalam naungan PT.One

Hundred Percent Entertaiment.

C. Kerangka Teori

Di dalam penelitian ini saya akan menganalisisnya dengan

menggunakan teori yang di kemukakan oleh Maslow yaitu: bahwa setiap

orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu hierarki. Akan tetapi,

hierarki kebutuhannya meliputi lima perangkat kebutuhan, yaitu :

Hierarki kebutuhan memiliki teori jamak yakni seseorang berperilaku,

karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan.

Maslow berpendapat bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang tersebut

berjenjang. Artinya jika kebutuhan yang pertama telah dipenuhi, kebutuhan

tingkat terpenuhi menjadi tingkat yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan

tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya

sampai tingkat kebutuhan yang kelima, hierarki kebutuhannya meliputi lima

(38)

1. Fisiologi yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, dan

bebas dari rasa sakit.

Kesamaan fungsi dan guna suatu tempat tinggal, makanan atau

minuman, namun berbeda dalam pemilihannya, karena adanya perbedaan

selera yang di miliki oleh setiap individu.

2. Keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan akan kebebasan dari

ancaman kejadian atau lingkungan.

Rasa kepedulian tinggi terhadap keselamatan dan keamanan yang bisa

di dapatkan dalam hal kesehatan, yaitu dengan menggunakan produk –

produk yang aman dan tidak mengandung zat – zat berbahaya bagi tubuh.

3. Rasa memiliki, sosial, dan cinta adalah kebutuhan akan teman, afiliasi,

interaksi, dan cinta.

Ungkapan kasih sayang yang di berikan dalam wujut – wujut tertentu

dan berbeda – beda dalam mengungkapkan rasa sayang dan cinta kasih

yang di miliknya.

4. Harga diri adalah kenbutuhan akan penghargaan diri dan pengahargaan dari

orang lain

Memilih dan mengenakan produk – produk yang berkualitas dan

bernilai tinggi. Karena hal tersebut dapat mencerminkan kesuksesan dan

keberhasilan dalam usaha yang telah di capainya sehingga memiliki

(39)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5. Perwujutan diri adalah kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan

memaksimumkan penggunaan kemampuan kehidupan dan potensi.

Kebutuhan terahir yaitu bagaimana seorang sales promotion girl dapat

mengembangkan dan menjaga potensi diri yang di milikinya pada saat ini

untuk memenuhi kebutana primer maupun kebutuhan sekundernya.

Jadi dengan teori yang di jelaskan di atas maka perilaku konsumtif

seles promotion girl rokok dapat di teliti dan di jabarkan dengan mengguanakan

teori kebutuhan, dengan analisis yang pertama yaitu menggambarkan

bagaimana eksistensi dapat terpenuhi dengan adanya berbagai faktor dan salah

satunya adalah kondisi kerja yang terbentuk pada saat mereka bekerja, baik

secara sadar maupun tidak sadar telah terbentuk dengan kebiasaan-kebiasaan di

lingkungan kerjanya. Teori yang ke dua yang saya gunakan di dalam penelitian

ini adalah teori Talcott Parson yaitu tentang tindakan sosial :

Parson beranggapan bahwa jika dalam kehidupan sosial masyarakat

harus memenuhi keempat fungsi utama agar tidak punah, yaitu :

1. Adaptation, fungsi ini merupakan fungsi yang sangat penting, dalam hal ini

sistem harus dapat beradaptasi dalam rangka menanggulangi situasi

eksternal dan kompleks, dan sistem harus dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan serta dapat menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhannya.

(40)

2. Goal attattainment, sistem harus memiliki, mendefinisikan dan mencapai

tujuan utamanya. Fungsi ini merupakan fungsi kepribadian.

3. Integration, sebuah sistem harus dapat mengatur dan mengelola ketiga

fungsi, fungsi integrasi merupakan fungsi sistem sosial.

4. Laten pattern maintenance, yaitu sistem harus mampu berfungsi sebagai

pemelihara pola, sebuah sistem harus memelihara dan memperbaiki motivasi

pola-pola indifidu dan kultural.

Dari teori Talcott Parson ini maka akan dapat di jelaskan mengenai

prilaku eksistensi kerja para sales promotion girl, sehingga teori ini akan

menjelaskan bagaimana yang dimaksud dengan eksistensi kerja dari mulai

seorang seles promotion girl mulai bekerja dan mengetahui aturan – aturan

yang ada dan di terapkan pada saat itu, lalu bagaimana mereka menyesuaikan

diri dengan aturan aturan yanga ada di PT.One Hundred Percent Entertaiment

tersebut, hingga bagaimana mereka dapat menjadi seorang seles promotion girl

yang tetap eksis dan dapat bertahan dengan pekerjaannya sebagai seles

(41)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB III

METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif, yang

bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi,

atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di lingkungan kerja seles

promotion girl rokok gudang garam yang menjadi objek penelitian, dan berupaya

menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda,

atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena dalam berperilaku

konsumtif dan eksistensi di dalam dunia kerja. Penelitian ini memusatkan diri pada

seles promotion girl rokok yang di teliti secara mendalam dan kedalaman data

yang menjadi pertimbangan dalam penelitian yang sedang di lakukan.

Penelitian juga di dipakai untuk tujuan menggali informasi dan untuk

menjawab atas pertanyaan rumusan masalah yaitu bagaimana perilaku konsumtif

seles promotion girl dalam prespektif sosiologi dan eksistensi seles promotion girl

rokok gudang garam tbk. Waru Sidoarjo. Yang akan diulas oleh peneliti dan akan

di deskripsikan secara mendalam untuk mengetahui makna dari hal tersebut.

Penelitian kualitatif berakar pada latar belakang alamiah sebagai suatu keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian (Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri), memanfaatkan metode kualitatif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi seperangkat kriteria untuk memberikan keabsahan dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak yaitu peneliti dengan subyek yang diteliti 13.

13

(42)

Penelitian ini tidak hendak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil penelitian maka besarnya sampel tidak menjadi hal yang utama. Akan tetapi yang lebih penting adalah variasi data yang diperoleh dari informan yang menjadi

sasaran dalam penelitian ini.14

Penelitian kualitatif ini berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsikan data dan terakhir adalah membuat kesimpulan atas

temuannya.15

Bentuk penelitian ini akan mampu mengungkapkan berbagi informasi

kualitatif dengan deskriptif yang mampu memberikan gambaran realitas sosial

sebagaimana adanya dan relatif utuh.

Adapun ciri-ciri pokok dari metode deskriptif adalah:

a. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat

penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang aktual.

b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah-masalah yang diselidiki

sebagimana adanya, diiringi interpretasi rasional.

Dalam penelitian ini peneliti berusaha mendeskripsikan bagaimana perilaku

konsumtif seles promotion girl menurut prespektif sosiologi yang sangat menarik

untuk diteliti. Dimana perilaku konsumtif mereka dapat digunakan untuk

menunjang penampilan mereka dan memenuhi kebutuhan didalam eksistensi dunia

kerja.

14

Dra. Sutinah, M.S, & Dra. Emy Susanti, MA, Laporan Penelitian Dosen Muda, (Surabaya: Lembaga Penelitian Dosen Muda, 2001), hal, 10

15

(43)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian perilaku konsumtif dan eksistensi kerja (spg rokok

gudang garam tbk. Waru Sidoarjo), peneliti melakukan penelitian seperti

wawancara dan observasi di PT. one hundred percent tempat ini saya pilih

karena disini adalah tempat berkumpulnya sales promotion girl sebelum

berangkat menawarkan produknya dan di rumah beberapa sales promotion girl

untuk melakukan wawancara dengan sales promotion girl yang akan saya teliti

dan saya mintai keterangan informasi menganai perilaku konsumtif dan

eksistensi di dunia kerja. Waktu penelitian akan di laksanakan pada bulan

Desember 2016 – Mei 2017 agar peneliti dapat memahami secara jelas

mengenai perilaku konsumtif dan eksistensi kerja seles promotion giril

2. Pemilihan Subyek Penelitian

Sasaran penelitian tidak tergantung pada judul dan topik penelitian, tetapi

secara konkret tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian. Sedangkan

informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian

sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Informan

disini adalah seles promotion girl rokok gudang garam tbk dan karyawan yang

sedang bekerja di bawah naungan pt. one hundred persent entertainment lebih

dari 1 tahun menjalani profesinya sebagai seorang sales promotion girl atau

(44)

Informan Penelitian Prosedur purposif

Di dalam menentukan dan menemukan informan peneliti menggunakan

snowball sebagai setrategi untuk menentukan informan yang akan di teliti.

Snowball merupakan salah satu setrategi menentukan informan yang paling

umum di dalam penelitian kualitatif, yaitu prosedur bola salju atau yang di

kenal juga dengan “rantai rujukan” dengan penelitian ini adalah penting untuk

menggunakan jaringan sosial mereka untuk merujuk penelitian kepada orang

lain yang berpotensi atau berkontribusi dan mempelajari serta memberikan

informasi kepada peneliti.

Beberapa pernyataan yang perlu diperhatikan disaat menggunakan penelitian snowball, yaitu apa bila informan dengan karakter tertentu sulit di temukan, informan yang di perlukan bersedia merujuk pada informan lain, mungkin perkembangan mata rujukan sampai pada snowball yang memadai sebagai informasi yang di berikan benar-benar akurat dan informasi yang di

berikan benar-benar di butuhkan oleh peneliti.16

Kriteria informan dalam penelitian ini adalah seles promotion girl rokok

gudang garam tbk yang sedang bekerja di bawah naungan pt. one hundred

persent entertainment

Dalam penentuan sampel, pertama-tama di pilih satu atau dua orang

sempel, tetapi dengan adanya satu atau dua orang ini belum dirasa lengkap

terhadap data yang di berikan, maka peneliti mencari orang lain yang di anggap

lebih mengetahui dan dapat memberikn data yang lebih lengkap terhadap data

16

(45)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yang telah di berikan oleh dua orang sempel sebelumnya, begitu seterusnya

sehingga jumlah sempel meningkat bertambah banyak.

Table 1.1

Adapun daftar informan adalah sebagai berikut:

3. Tahap-tahap Penelitian

Dalam melakukan penelitian tentang Perilaku Konsumtif dan Eksistensi

Dalam Dunia Kerja di perlukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

a. Melihat Fenomena

Melihat perilaku konsumtif dalam eksistensi kerja sales promotion

girl rokok gudang garam tbk. Waru Sidoarjo. Langkah ini mempunyai

tujuan untuk membuktikan dan merumuskan masalah yang hendak di teliti

mengenai objek penelitian. Dan apa yang menjadikan menarik adalah bagai

mana perilaku konsumtif yang sering di lakukan dan bagaimana tanggapan

mereka mengenai stikma penilaian masyarakat terhadap seles promotion

girl rokok yang terkesan negatif. Dan bagaimana mereka memenuhi

3. Winda Seles Promotion Girl 22 tahun

4. Nia Seles Promotion Girl 20 tahun

(46)

kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder untuk tetap mempertahankan

eksistensinya di dalam bekerja sebagai seorang sales promotion girl.

b. Melakukan penulisan proposal

Langkah selanjutnya adalah menulis proposal penelitian. Langkah

ini di maksudkan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang

rencana kegiatan penelitian sales promotion girl di kota Surabaya secara

lengkap, jelas, singkat, dan mudah di mengerti sebagai pertimbangan bagi

pihak yang memberikan persetujuan atas kegiatan penelitian yang di

usulkan.

c. Melakukan Penelitian

Langkah ini merupakan inti dari kegiatan penelitian yang akan di

lakukan, yang bertujuan untuk mencari, memperoleh, dan menganalisa data

yang telah di peroleh dari tujuan lapangan untuk penelitian.

d. Melakukan Penulisan Laporan

Setelah memperoleh dan menganalisa data yang didapat dari

penelitian lapangan, pada langkah ini dilakukan penulisan laporan secara

(47)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id e. Teknik pengumpulan data

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utama selain pencitraan lainnya, seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Maka dari itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatan melalui pengamatan hasil kerja panca indra serta di bantu

dengan pengindra lainnya.17

Dalam pengumpulan data dengan observasi yaitu teknik

pengumpulan data yang di lakukan secara sistematis,yang dilakukan

dengan mengadakan suatu pengamatan secara terus menerus sebagai

pengamatan dan pencatatan fenomena yang di teliti.

Observasi memungkinkan melihat dan mengamati sendiri

perilaku konsumtif seles promotion girl dalam eksistensi dunia kerja dan

kejadian sebagaimana keadaan sebenarnya pada saat kegiatan

memasarkan produknya (jam kerja) maupun diluar jam kerjanya.

Peneliti menggunakan dua macam cara observasi yaitu:

17

(48)

Observasi terus terang atau tersamar

Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan mengumpulkan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang

melakukan penelitian.18

Jadi narasumber yang saya teliti mengetahui sejak awal sampai

akhir tentang aktivitas peneliti yang sedang saya lakukan. Tetapi dalam

suatu saat saya juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi,

hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang saya cari merupakan

data yang masih di rahasiakan. Kemungkinan kalau di lakukan dengan

terus terang, maka saya tidak akan di ijinkan untuk melakukan

observasi.

b. Wawancara

Dalam pengumpulan data dengan wawancara/ interview, peneliti

menggunakan empat macam cara wawancara yaitu:

1. Wawancara mendalam (in-depth interview)

Wawancara mendalam melalui pedoman wawancara, di

lakukan pada seles promotion girl rokok yang di pilih, di samping itu

juga pekerja di pt one hundred persent enterteinment. Melalui

in-depth interview di harapkan dapat menjaring informasi

18

(49)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id detailnya. Selain itu, dengan teknik ini di maksudkan agar

mendapatkan data-data berupa kasus-kasus pribadi yang di alami

oleh seles promotion girl yang sedang bekerja di bawah naungan PT

One Hundred Persent enterteinment.

2. Wawancara terstruktur (structured interview)

Wawancara terstruktur di gunakan sebagai teknik

pengumpulan data, ketika peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan di peroleh.

Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data saya

telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan

tertulis yang alternatif jawabannya pun telah di siapkan. Dengan

wawancara terstruktur ini setiap seles promotion girl di beri

pertannyaan yang sama, dan pengumpulan data mencatatnya.

3. Wawancara semiterstruktur (Semistructure Interview)

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept

interview,di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara

jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,

(50)

Dalam melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan secara

teliti dan mencatat apa yag dikemukakan oleh seles promotion girl

tersebut.

4. Wawancara tak berstruktur (unstructured interview)

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana saya tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. 19

Padoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis

besar permasalahan yang akan ditanyakan kepada seles promotion girl

rokok.

Dalam penelitian kualitatif, data yang saya dapatkan di peroleh

dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data

yang bermacam-macam dan di lakukan secara terus menerus sampai

datanya jenuh. Dengan pengamatan yang saya lakukan secara terus

menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali.

19

Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si, Penelitian Kualitatif, (Jakarta:

(51)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sumber data yang di gunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, filem, gambar (foto) dan karya-karya fonumenta yang semua itu memberikan informasi bagi

karya penelitian.20

Sehingga dokumentasi yang akan saya lampirkan pada penelitian

ini saya ambil dari beberapa sumber foto-foto yang di unggah ke media

sosial oleh para seles promotion girl rokok gudang garam Waru Sidoarjo,

dimana foto tersebut akan menggambarkan bagaimana kegiatan mereka

secara natural tanpa di buat – buat ataupun di rekayasa, disaat mereka

sedang melakukan aktifitas baik disaat mereka sedang melakukan

perawatan tubuh, sedang berlibur bersama teman – temannya dan

sebagainya. Selain itu saya juga akan melampirkan beberapa foto yang

saya ambil saat melakukan wawancara. Dan dari beberapa foto akan saya

samarkan wajahnya karena hal tersebut merupakan permintaan dari

informan saya untuk merahasiakan identitasnya dari publik.

d. Penelusuran Data Online

Perkembangan internet yang telah maju pesat serta telah mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat saat ini memungkinkan para akademisi mau tidak mau menjadikan media online seperti internet menjadi salah satu media atau ranah yang sangat bermanfaat bagi penelusuran berbagai informasi, mulai dari informasi teoritis maupun data primer atau skunder yang di inginkan oleh peneliti untuk kebutuhan penelitian.

20

(52)

Memanfaatkan data online yang begitu banyak tersebut di internet dan

begitu banyak yang dapat di manfaatkan.21

Oleh karena itu maka data dari penelitian prilaku konsumtif seles

promotion girl rokok saya kali ini juga akan mengambil sebagian data yang

belum saya pahami dan belum saya temui dari internet yang sedah banyak

di gunakan juga oleh kalangan akademisi yang lain, dan tentunya data yang

akan saya ambil juga memiliki sumberdata yang jelas dan akurat.

4. Teknik Analisis Data

Tujuan analisis di dalam penelitian adalah menyempitkan dan membatasi

penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur, serta tersusun dan

lebih berarti.

Dalam penelitian prilaku konsumtif dan eksistensi kerja studi seles

promotion girl rokok gudang garam Waru Sidoarjo ini, teknik analisis data

yang di gunakan sudah jelas, yaitu di arahkan untuk menjawab rumusan

masalah.22 yaitu yang pertama adalah bagaimana perilaku konsumtif seles

promotion girl, dan yang kedua adalah bagaimana seles promotion girl dapat

Gambar

Table 1.1 Adapun daftar informan adalah sebagai berikut:
Gambar : 3.1
Table 1.2
Table 1.3 Rokok yang di tawarkan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillahirabbil’alamin ,Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya Penulis masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir yang

PMC registers and variables act much like any integer, floating-point number, or string register or variable, but you have to instantiate a new PMC object before you use it. The new

Dari beberapa informasi yang didapatkan dari sumber di atas, perceraian dan dinamika kepribadian merupakan suatu fenomena yang saling berhubungan dan sangat

Pemilik hak merek dapat menempuh gugatan secara perdata sebagaimana diatur dalam Pasal 76 ayat (1) Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek yang menyatakan

Carilah resultan dari vektor yang ada dengan menggambar komponen masing-masing vektor terlebih dahulu, kemudian hitung besar resultannya... Segitiga siku-siku berikut

Pada kerangka penelitian ini akan menjelasakan bahwa variabel bebas lokasi (X1), kelengkapan produk (X2), dan harga (X3) sebagai indikator mempunyai pengaruh

Pada penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat (1), koperasi berkedudukan sebagai “soko guru perekonomian nasional” dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam

Jabatan RA sebagai Komandan Peleton 2 dianggapnya sebagai beban yang dapat dikatakan berat maupun ringan karena RA dituntut agar segera menyesuaikan diri di Batalyon