PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA
Raden Edi Fitriyanto1), Noor Akbar Utama2), Maulana Satrio Rahmadani3), Ahmad Syarif4), Risky Aria Prasetio5), Putri Ratnasari6), Masayu Laila7), Vinny Hanif
Aditama8), Dewi Sumarah Rahayu9)
Universitas Islam Indonesia email: [email protected]
ABSTRAK
Indonesia merupakan agraria dan tentu memiliki banyak keuntungan baik dari segi kuantitas dan kualitas produk-produknya. Selama waktu ini karena keterbatasan penggunaan dan penguasaan teknologi oleh petani baik dari segi teknologi dan pemasaran industri bagian. Hasil industri pertanian masih terbatas penggunaannya di Dusun Tengah Blimbing adalah kelapa. Selama ini diketahui hanya kerang pengolahan daging kelapa dan kelapa publik. Meskipun ada banyak hal lain yang dapat digunakan untuk pengolahan dan mengambil keuntungan. Namun, penggunaannya masih terbatas baik dari segi varian produk yang dihasilkan oleh pengolahan produksi limbah sisa. KKN UII Unit 80 salah satu hasil produk olahan buah kelapa adalah sabut kelapa. Selama ini orang di dusun Blimbing Tengah hanya mengetahui sabut kelapa digunakan sebagai salah satu salah satu bahan bakar dalam industri baik rumah tangga dan kecil yang membutuhkan energi panas dalam proses produksi. Membuat bantal dari sabut kelapa merupakan salah satu pemanfaatan limbah dari sabut kelapa. Dengan demikian, limbah sabut kelapa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi yang memiliki dampak positif pada masyarakat Dusun Tengah Blimbing.
Kata kunci: kelapa bantal sabut, Dusun Tengah Blimbing, limbah, program kerja, coco Sabut
ABSTRACT
Indonesia is an agrarian and certainly has many advantages both in terms of quantity and quality of its products. During this time because of the limitations of the use and mastery of technology by farmers in terms of both industrial technology and marketing section. The results of the agricultural industry is still limited its use in Dusun Central Blimbing is coconuts. During this known to the public only meat processing coconut and coconut shells. Though there are many other things that can be used for processing and taken advantage. However, its use is still limited in terms of both variants of the products produced by the processing of residual waste production. KKN UII unit 80 one result of processed fruit products of coconut is coconut fiber. During this time people in the hamlet Middle Blimbing just knowing coconut husk is used as one of one of the fuel in both the household and small industries that require thermal energy in the production process. Making the pillow from coconut husk is one of the utilization of waste from coconut husk. Thus, the coconut husk waste into something of economic value which has a positive impact on society Dusun Central Blimbing.
Keywords: coconut coir pillow, Dusun Central Blimbing, waste, work programs, coco coir
PENDAHULUAN
Desa Blimbing merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Bruno, kabupaten
Purworejo dan merupakan salah satu desa yang memiliki hasil bumi yang melimpah. Akan
tetapi, dari segi pemanfaatan hasil bumi, masyarakat di Desa Blimbing kurang bisa untuk
mengolah dan kurang begitu mengetahui bagaimana cara pemanfaatan yang bagus agar dapat
Tengah. Salah satu hasil bumi dari sektor pertanian yang melimpah di Desa Blimbing adalah
buah kelapa. Kebanyakan hasil panen mereka berupa buah kelapa langsung dijual di pasar dan
langsung di dijual ke pengepul tanpa melalui proses pengolahan menjadi sebuah produk yang
menarik. Begitupun juga dengan limbah dari buah kelapa. Warga di Dusun Blimbing Tengah
hanya memanfaatkan sabut kelapa sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga dan
indutri kecil serta menengah. Dengan kata lain, masyarakat di desa tersebut hanya menjual
barang mentah tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu sehingga pendapatan yang
mereka dapatkan kurang maksimal. Selama ini yang diketahui masyarakat luas adalah
pengolahan pada bagian daging kelapa dan batok kelapa. Namun, limbah yang didapat dari
sabut kelapa bisa kita olah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Misalnya,
penyusun mengambil sabut kelapa sebagai salah satu contoh pemanfaatan limbah yang baik
tanpa mencemari lingkungan sekitar.
Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan beberapa program yang memanfaatkan
limbah dari buah kelapa yaitu untuk menghasilkan sebuah produk dari sabut kelapa seperti
bantal, keset, sapu dan lain sebagainya yang dapat dikaitkan dengan industry tepat guna.
Selanjutnya, produk seperti bantal dari sabut kelapa ini diolah sesuai dengan mutu dan jenis
produk yang dapat diimplementasikan pada perancangan guna memenuhi kebutuhan pasar lokal
hingga merambat pasar internasional serta dapat memberi peningkatan kesejahteraan bagi
masyarakat setempat, khususnya di Dusun Blimbing Tengah
METODE PENELITIAN
Pada penulisan artikel pada pemanfaatan limbah sabut kelapa ini, yaitu:
Penelitian ini terdiri atas tiga kegiatan, yaitu survei lokasi mengenai manfaat buah kelapa,
pemanfaatannya, serta olahan seperti makanan dan minuman. Sehingga memudahkan warga
untuk mengkonsumsinya. Setelah dilakukannya survei, penyusun membuat salah satu produk
olahan dari limbah sabut kelapa, yaitu bantal sabut kelapa. Dimana penyusun mengambil sabut
kelapa untuk dijadikan sebagai salah satu produk yang kreatif dan inovatif. Setelah itu,
dilakukan packaging atau proses pembungkusan sabut kelapa menjadi bantal. Lalu, memepraktikkan cara pembuatan bantal dari sabut kelapa kepada warga di Dusun Blimbing
Tengah.
Survei lokasi mengenai manfaat buah kelapa
Dilakukan survei ke lingkungan Dusun Blimbing Tengah untuk mengetahui seberapa
luas pemikiran para warga dalam pemanfaatan kelapa sebagai salah satu produk unggulan yang
perekonomian yang ditimbulkan ketika para warga kurang bisa berkreativitas dalam mengolah
kelapa khususnya limbah kelapa untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat. Setelah penyusun
memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah dari sabut kelapa diharapkan warga dapat
meneruskan program tersebut untuk menjadi sesuatu yang dapat diunggulkan di Desa Blimbing.
Cara pembuatan bantal dari sabut kelapa Bahan: Sabut kelapa, air, plastik, sarung bantal.
Cara pembuatan bantal sabut kelapa: sabut kelapa di sisir menggunakan tangan; direndam
memakai air selama 3 hari; lalu dijemur hingga kering; dimasukkan ke dalam plastik; dan
setelah itu dimasukkan ke dalam sarung bantal dengan ukuran sesuai selera; sebelumnya dibuat
sarung bantal yang dijahit terlebih dahulu.
Untuk menghasilkan sabut kelapa yang bagus dan tidak kotor dilakukan perendaman
selama 3 didalamnya.
Gambar 1. Proses pemotongan sabut kelapa
Gambar 2. Sabut kelapa yang telah di sisir Packaging bantal sabut kelapa
Penyusun memakai sarung bantal yang sebelumnya penyusun membeli kain yang belum
Baru dikemas menjadi bantal yang nyaman dan bagus. Packaging ini juga diberikan pelatihan kepada para warga di Dusun Blimbing Tengah bagaimana cara mengemas dan menjadikan
sabut kelapa tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menjadi sebagai salah satu produk
ciri khas Desa Blimbing.
HASIL dan PEMBAHASAN
Sabut kelapa merupakan selimut dari buah kelapa. Produk inti dari sabut kelapa adalah
sabut kelapa itu sendiri. Dari produk olahan limbah sabut kelapa akan menghasilkan aneka
macam derivasi produk yang manfaatnya sangat luar biasa yang mampu memajukan
perekonomian penduduk setempat khususnya di Dusun Blimbing Tengah.
Pengolahan sabut kelapa sebagai bahan pengisi bantal dan bahan tambahan dalam
pembuatan matras ini bisa menjadi salah satu alternative untuk mengurangi limbah dari sabut
kelapa yang selama ini jarang sekali dimanfaatkan sebagai salah satu hasil suatu komoditas dari
perkebunan kelapa yang tentunya bermanfaat dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat canggih di era modern sepertai
sekarang ini dalam aplikasi secara tepat, sabut kelapa ini telah terbukti bisa menghasilkan nilai
ekonomis yang tinggi tentunya dengan nilai kreativitas yang tinggi.
Kelebihan dari sabut kelapa itu sendiri yaitu sabut kelapa tahan terhadap jamur, tidak
terkena kelembaban, mudah dibersihkan serta mampu menampung air 3x dari beratnya.
Sabut 15x lebih lama daripada kapas untuk rusak dan 7x lebih lama dari rami untuk rusak.
Gambar 4. Pemotongan sabut kelapa memakai tangan Produk Sabut Kelapa
Sabut kelapa dapat diolah menjadi beragam produk jadi dan setengah jadi yang tentunya
meimiliki nilai jual yang tinggi. Produk tersebut anatara lain: bantal, guling, kasur, tali sabut,
keset, dan lain sebagainya.
Produk olahan sabut kelapa yang dibuat oleh penyusun benar-benar menggunakan sabut kelapa
yang di sisir sendiri menggunakan tangan. Lalu, direndam selama tiga hari. Kemudian dijemur
untuk mendapatkan hasil serabut kelapa yang bagus dan tahan lama. Produk olahan limbah dari
sabut kelapa ini membantu masyarakat dalam menghasilkan kerajianan tangan yang mungkin
belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Pengembangan Desain dan Kerajinan
Pengembangan desain dari produk turunan sabut kelapa selama ini dapat dikatakan
belum berjalan optimal. Berdasarkan hasil survei kami di Dusun Blimbing Tengah bahwa di
desa tersebut belum mempunyai kerajinan tangan yang patut untuk dibanggakan dan menjadi
ciri khas desa tersebut. Selama ini warga di desa tersebut hanya menggunakan biting kelapa
untuk dijadikan sebagai sapu lidi dan bahkan warga di sana menjualnya. Ini terlihat berarti di
desa tersebut tidak mengalami perkembangan design dan kreativitas dari tahun ke tahun. Desain
produk yang memanfaatkan sabut kelapa ini umumnya masih bersifat fungsional, diakibatkan
Gambar 4. Sosialisai ke warga Dusun Blimbing Tengah KESIMPULAN
Salah satu hasil olahan limbah dari perkebunan, yaitu pohon kelapa. Pohon kelapa
memiliki banyak manfaat untuk manusia dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat setempat dan menjadi usaha sampingan. Dimulai dari membudidayakan pohon
kelapa dan dipasarkan ke pasar lokal hingga merambah pasar internasional. Barang-barang
dengan desain yang unik dan berkualitas tinggi dapat dibuat dari bagian-bagian setiap pohon
kelapa. Buah kelapa sebagian besar memiliki banyak manfaat, misalnya di bidang interior,
furniture, dan lain sebagainya
Penggunaan sabut kelapa sebagai salah satu pengurangan limbah dari buah kelapa akan
meminimalisir limbah rumah tangga maupun limbah industri. Hal ini seharusnya menjadi
perhatian utama pemerintah setempat. Karena, di Dusun Blimbing Tengah sendiri memiliki
hasil olahan melimpah namun belum bisa dimanfaatkan dengan baik.
Prospek yang didapat dari olahan limbah sabut kelapa sangat menjanjikan. Tentunya
dengan ketekunan dan keuletan warga setempat. Penelitian lanjutan diharapkan dengan
mewujudkan berbagai prototype desain yang dapat diproduksi masal dengan teknologi tepat
guna yang sesuai bagi masyarakat yang tinggal di sekitar area perkebunan kelapa.
Akhir kata, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kemajuan pengembangan
desain dalam hal pemanfaatan produk dari olahan limbah sabut kelapa sehingga dapat bernilai
ekonomi tinggi serta berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.
REFERENSI
https://kelapaindonesia2020.wordpress.com/produk-dari-kelapa/serat-sabut-kelapa/. Diakses