• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Pidana.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hukum Pidana.docx"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SILABUS

1. Identitas Mata Kuliah

Mata Kuliah : Hukum Pidana Kode Mata Kuliah : KN 305

SKS : 2 sks

Semester : 3

Kelompok Mata Kuliah : MKK Program Studi Jurusan / Jenjang : PKn / S-1

Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Wajib Prasyarat : Pengantar Ilmu Hukum

Pengantar Hukum Indonesia D o s e n : Drs. Dadang Sundawa, M.Pd.

Drs. H. Somardi

Susan Fitriasari, S.Pd.,M.Pd. Drs. Djaenudin Harun, SH., M.S

2. Tujuan Perkuliahan

Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan azas-azas hukum pidana, sejarah singkat hukum Indonesia, sistematika KUHP, dasar-dasar teoritik untuk memahami norma-norma hukum pidana, delik-delik khusus dan hukum penitensir.

3. Deskripsi Isi

Dalam perkuliahan ini dibahas pengertian dan pemahaman tentang norma dan sanksi, ajaran tempat dan waktu, ajaran kausalita, schuld dan wederechtelijkheid, stafbaar feit, strafsluitinggronden, poging, daderschap en deelneming, samenloop van strafbare feiting, byzondere delicten dan teori-teori hukuman serta jenis-jenis hukuman.

4. Pendekatan Pembelajaran

Pelaksanaan kuliah menggunakan pendekatan ekspositorikdan analisis kasus Metode : ceramah, tanya jawab dan diskusi

Tugas : analisis pasal-pasal KUHP Media : OHP

5. Evaluasi

Partisipasi kegiatan kelas Tugas-tugas

Penyajian dan diskusi UTS

(2)

6. Rincian Materi Perkuliahan Tiap Pertemuan :

Pertemuan 1 : Rencana Perkuliahan, Pengertian hukum pidana; Hukum pidana dalam arti subjektif dan hukum pidana dalam arti objektif, hukum pidana material dan hukum pidana formal

Pertemuan 2 : Sejarah hukum pidana Indonesia dan sistematika KUHP Pertemuan 3 : Jenis-jenis norma dan sanksi dalam hukum pidana Pertemuan 4 : Strafbaar feit (tindak pidana)

Pertemuan 5 : Ajaran tentang “tenmpat dan waktu” terjadinya tindak pidana serta ajaran “kausalita”

Pertemuan 6 : “Schuld” dan “wederrechtelijkheid”

Pertemuan 7 : “Strafuitsluitinggronden”: (1) Ontoerekeningsvatbaar (2) Ontoerekenbaar

Pertemuan 8 : UTS

Pertemuan 9 : Poging: pengertian dan syarat-syarat Pertemuan 10 : Daderschap en deelneming

Pertemuan 11 : samenloop van strafbaarfeiten

Pertemuan 12 : Byzonderedelicten: Kejahatan terhadap jiwa dan kejahatan terhadap tubuh Pertemuan 13 : Byzondere delicten: Kejahatan terhadap kemerdekaan dan kejahatan terhadap

kehormatan

Pertemuan 14 : Byzondere delicten: Kejahatan terhadap harta benda

Pertemuan 15 : Hukum Panitenteir untuk orang yang belum dewasa dan hukum penitenteir untuk orang dewasa

Pertemuan 16 : UAS

7. Daftar Buku

P.AP. Lamintang, Drs., S.H. dan Samosir, Djaisman, S.H. (1979), Hukum Pidana Indonesia

(KUHP), Bandung, Sinar Baru

P.AP. Lamintang, Drs. S.H. (1984), Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung, Sinar Baru

Kartanegara, Satochid, Prof., S.H. (tanpa tahun), Hukum Pidana, Balai Lektur Mahasiswa Moeljatno, Prof., S.H. (1985), Azas-Azas Hukum Pidana, Bandung, Bina Aksara.

R. Tresna, Mr. (1959), Azas-Azas Hukum Pidana, Jakarta, P.T., Tiara Ltd.

H.A.K. Moch. Anwar, Brigjen Pol. Drs., S.H. (1986), Hukum Pidana Bagian Khusus (KUHP Buku II), Bandung, Alumni.

Referensi

Dokumen terkait

 Dalam ketentuan Pasal 1 ayat 1 KUHP tersebut, ada tiga pengertian dasar dalam asas legalitas itu yaitu : 1) Ketentuan hukum pidana itu harus ditetapkan lebih dahulu secara

pelaku pembunuhan tersebut tidak dapat di hukum.. Sumber Hukum Tindak Pidana Pembunuhan Biasa dalam Bentuk Pokok berdasarkan KUHP dengan Hukum Pidana Islam. 1. Sumber Hukum

Dalam perkuliahan ini dibahas tentang Sejarah Perkembangan dan Sistematika Hukum Perdata; subyek hukum dan kecakapan dalam hukum; masalah-masalah hubungan hukum yang terjadi

Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami per- masalahan filsafat, sistematika filsafat, dan filsafat sistematis, supaya memiliki dasar-dasar

Di dalam Kitab undang-undang hukum pidana (KUHP), sanksi bagi orang yang membantu melakukan suatu tindak pidana diatur dalam Pasal 56 dan 57 KUHP.. Dalam hukum pidana Islam,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa dasar hukum tindak pidana Begal merujuk pada pasal 362, 363, dan 365 KUHP, pasal 362 KUHP

Kedua faktor tersebut menjadi nilai dasar untuk meletakan hukum perlindungan anak HPA sebagai cabang dari ilmu hukum atau khususnya ilmu hukum pidana dalam sistematika global dari sitem

"Internalisasi Nilai Hukum Islam dalam Rancangan KUHP di Indonesia Studi terhadap Tindak pidana perzinahan dalam KUHP dan RKUHP ", Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan, 2019