• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

FASILITASI PEMBERIAN BIMBINGAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN

DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) GUNUNG API BANDA

PROVINSI MALUKU TAHUN OLEH PUSDALBANGHUT REG.IV

Fasilitasi Pemberian Bimbingan Penyusunan Rencana Pembangunan dan

Pengembangan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Api Banda Provinsi Maluku

diselenggarakan di Hotel Amans Ambon pada tanggal 15-16 Juli 2008. Tujuan Fasilitasi

Pemberian Bimbingan Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan TWA

Gn. Api Banda adalah merumuskan rencana pembangunan/pengembangan TWA Gunung

Api Banda yang telah dikoordinasikan baik antar pusat dan daerah maupun antar instansi

terkait daerah.

Fasilitasi pemberian bimbingan dibuka oleh Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan

Kehutanan Regional IV dan dihadiri oleh Pejabat Eselon II – IV dari Direktorat PJLWA,

Direktorat Konservasi Kawasan (Direktorat Jenderal PHKA); Pusdalbanghut Reg.IV; Dinas

Kehutanan Provinsi Maluku; Dinas Kehutanan Kabupaten Maluku Tengah; Dinas

Pariwisata Provinsi Maluku; Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tengah; BAPPEDA

Provinsi Maluku; BAPPEDA Kabupaten Maluku Tengah; UPT Departemen Kehutanan

Provinsi Maluku; Agen Pariwisata; LSM dan Tokoh Masyarakat setempat.

Kegiatan Fasilitasi Pemberian Bimbingan mencakup arahan Kepala Pusdalbanghut

Reg.IV, arahan/paparan Direktur PJLWA Ditjen PHKA, paparan Subdit KPA dan Taman

Buru Ditjen PHKA, paparan dari BAPPEDA Provinsi Maluku, paparan dari Dinas

Pariwisata Provinsi Maluku, paparan dari Kepala Balai KSDA Maluku.

Fasilitasi Pemberian Bimbingan Penyusunan Rencana Pembangunan dan

Pengembangan TWA Gn. Api Banda Provinsi Maluku menghasilkan rumusan yang

berkaitan dengan :

1. Pengelolaan potensi-potensi TWA Gn. Api Banda.

2. Prinsip-prinsip pengelolaan TWA Gn. Api Banda (Konservasi, Edukasi, Ekonomi,

Partisipasi Masyarakat dan Rekreasi).

(2)

2

4. Integrasi Rencana Pengelolaan dan Pembangunan TWA Gn. Api Banda dengan

Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Maluku

5. Usulan TWA Gn. Api Banda dan sekitarnya sebagai salah satu

Marine World Heritage

kepada UNESCO.

Rekomendasi Tindak Lanjut Terhadap Permasalahan Hasil Fasilitasi Pemberian

Bimbingan Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Taman Wisata

Alam (TWA) Gunung Api Banda Provinsi Maluku, sebagai berikut :

No Permasalahan Rekomendasi Kewenangan

Tindak Lanjut

1 2 3 4

1. Inventarisasi potensi sumberdaya dan potensi wisata alam belum optimal

Melakukan pengumpulan data dan kajian untuk tahun anggaran 2009

BKSDA Maluku

2. a. Rencana Pengelolaan belum ada Menyiapkan Rencana Pengelolaan sesuai dengan pedoman dan aturan yang berlaku serta standar anggaran yang ada untuk tahun 2009

BKSDA Maluku

b. Bimbingan Teknis secara intensif belum dilaksanakan

Bimbingan dan konsultasi penyusunan Rencana Pengelolaan.

Dit KK, Ditjen PHKA

3. a. Minat investor dalam bidang pariwisata alam belum dikembangkan selaras dengan kemampuan promosi

• Dukungan infrastruktur

(akses,akomodasi, sanitasi,kebutuhan energi,komunikasi dan informasi) manajemen transportasi.

• Menumbuhkan iklim investasi yang kondusif untuk pengembangan wisata alam dan kesejahteraan masyarakat.

BAPPEDA Prov Maluku dan BAPPEDA Kabupaten Maluku Tengah

b. Pemasaran pariwisata alam belum optimal • Pengembangan produk pariwisata alam

• Pengembangan destinasi pariwisata alam

• Analisis pasar pariwisata alam • Kerjasama promosi (dengan agen

wisata)

Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Dispar Kab. Maluku Tengah, BKSDA Maluku dan TN Manusela

c. Pelayanan perijinan investasi di bidang pariwisata alam belum efisien

Mempersiapkan konsep proses kemudahan pelayanan perijinan

Dephut dan Pemda Provinsi dan Kabupaten 4. Pengelolaan lingkungan TWA belum optimal

(limbah padat, kapal dan pemukiman,

penambangan koral, penangkapan ikan dengan racun dan bahan peledak)

Menyiapkan konsep kriteria dan indikator untuk monitoring dan evaluasi/audit lingkungan yang melibatkan para pihak,

BAPEDALDA Provinsi dan Kabupaten, Masyarakat, BKSDA, LSM atau Ormas lingkungan hidup 5. Pemberdayaan masyarakat belum intensif

dilaksanakan

• Keterlibatan peran masyarakat mulai dari proses penyusunan rencana pengelolaan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya • Penyiapan keterampilan masyarakat

dan program pendampingan melalui diklat dan kerjasama pembinaan

Dit. PJLWA Ditjen PHKA, BKSDA Maluku, Dispar Prov. Maluku dan Dispar Kab. Maluku Tengah

6. Sumber dana Hibah baik melalui LSM maupun Dephut belum pernah ada untuk perencanaan dan pengembangan TWA di Maluku

• Pengalokasian dana Hibah LN dan kegiatan

• Melakukan pendekatan ke UNESCO untuk pengembangan Marine World Heritage Site

Pusat KLN Setjen Dephut, Setditjen PHKA dan Dit. KK Ditjen PHKA

7. Potensi penunjang wisata alam berupa keunikan dan keaslian budaya tradisional (ex: kain tenun, tarian bambu gila dan sahu reka-reka, musik

Pengungkapan upaya pelestarian dan promosi kebudayaan dan peninggalan sejarah.

(3)

3

No Permasalahan Rekomendasi Kewenangan

Tindak Lanjut

1 2 3 4

totobuang dan kuli bia) serta peninggalan sejarah/budaya (ex: benteng belanda dan peninggalan perang jepang) belum optimal dikenal.

8. a. Perlindungan kawasan belum optimal, masih ada okupasi lahan dan pembalakan liar. b. Personil pengamanan kawasan hutan masih

belum sebanding dengan luas kawasan. c. Tata batas kawasan belum selesai

Perlu persiapan perencanaan yang terkait dengan sistem pengamanan kawasan secara terpadu dan kegiatan penataan batas parsial.

Ditjen PHKA, Baplan dan Pemda Prov. Maluku dan Pemda Kab. Maluku Tengah, BKSDA Maluku 9. Belum ada keterpaduan aksesibilitas dan

efisiensi destinasi dengan objek wisata alam lainnya antara lain Taman Nasional Manusela

Menyusun pola destinasi pariwisata Dispar Prov. Maluku, Dispar Kab. Maluku Tengah, dan BKSDA Maluku

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Hasil dokumen kualifikasi Pekerjaan Model Pengembangan Kawasan Transmigrasi di Daerah Perbatasan tahun 2017 kementerian desa, Pembangunan daerah Tertinggal

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Pekerjaan Konstruksi Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Kota Payakumbuh Nomor : 13/PAN.CK/Ktr.Wk/PU-Pyk/2011 tanggal 16 Agustus 2011

[r]

Menurut Price (2005) pneumonia adalah peradangan pada  parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi..  parenkim paru yang biasanya berasal dari

Pada tahun 1931 Mahmud Yunus kembali ke tanah air dan mendapatkan amanah sebagai direktur Normal Islam di Padang. Normal Islam merupakan perguruan Islam modern

Proses bisnis usulan permintaan kebutuhan yaitu, bagian mechanical electrical melakukan penambahan data barang yang disertakan dalam permintaan, pengguna dapat memilih barang

REKAM DATA PTK DI LAMAN PENGELOLAAN DATA PTK BARU REKAM DATA RINCI PTK & PENUGASAN DI ROMBEL SYNC DAPODIK SEKOLAH (LOKAL) MULAI SYNC DAPODIK SEKOLAH (LOKAL)

Risiko terbesar BBLR adalah pada wanita yang melahirkan pada usia remaja/kurang dari 20 tahun dan pada usia lebih 35 tahun kemungkinan dapat melahirkan bayi dengan BBLR