• Tidak ada hasil yang ditemukan

FR 2010 31 Dec AGIS Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FR 2010 31 Dec AGIS Tbk"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2010 2009

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 5.016.262.689 7.179.769.429 Cash and Cash Equivalent

(Catatan 2d,3) (Notes 2d,3)

Piutang Usaha (Catatan 2f,2g,4) (Notes 2f,2g,4) Trade Receivables

Pihak yang mempunyai hubungan 1.573.872.886 1.162.187.895 Related parties Istimewa

Pihak ketiga-setelah dikurangi 103.962.945.862 134.363.441.064 Third parties (net of allowance for Penyisihan Piutang ragu-ragu sebesar doubtful account Rp.3.291.219.060, Rp.3.291.219.060 dan Rp.4.113.528.338 and Rp. 4.113.528.338 the year 2009

tahun 2009

Piutang Lain–Lain (Catatan 2f,2g,5) (Notes 2f,2g,5) Other Receivables

Pihak yang mempunyai hubungan 5.443.219.388 19.751.967.043 Related parties Istimewa

Pihak ketiga-setelah dikurangi 90.662.302.591 31.126.024.274 Third parties (net of allowance for Penyisihan piutang ragu-ragu sebesar doubtful account Rp.700.135.827,- and

Rp.700.135.827dan Rp.840.683.156 Rp. 840.683.156 the year 2009

tahun 2009

Persediaan – bersih (Catatan 2h,6) 108.928.425.053 85.732.039.824 (Notes 2h,6) Inventory net

Persediaan masing – masing sebesar Inventory respectively

Rp.896.605.414 tahun 2010 Rp.896.605.414 years 2010 and

dan Rp.1.074.828.337 tahun 2009 Rp.1.074.828.337 years 2009

Uang Muka (Catatan 7) 62.922.973.759 49.770.883.666 (Notes 7) Advance Payment Pajak dibayar dimuka (Catatan 16a) 66.446.752.541 6.938.723.272 (Notes 16a) Prepaid taxes Biaya Dibayar Dimuka (Catatan 8) 18.886.207.173 23.569.937.939 (Notes 8) Prepaid Expenses

Jumlah Aset Lancar 463.842.961.942 359.594.974.366 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS

Investasi jangka panjang lainnya Long term Investment

(Catatan 2o3,9) 789.172.369.417 864.975.000.000 (Notes 2o3,9)

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Asset

(Catatan 2m,16c) 36.239.629.724 5.685.152.636 (Notes 2m,16c)

Aset Tetap - Setelah Dikurangi; Fixed Assets - After Deducted;

Akumulasi Penyusutan Sebesar Accumulated Depreciation

Rp.36.982.198.060 pada Tanggal Rp.36.982.198.060

31 Desember 2010 dan December 31, 2010

Rp.35.048.968.782 pada and Rp.35.048.968.782

Tanggal 31 Desember 2009 at December 31, 2009

(Catatan 2i,j dan 10) 79.410.810.157 90.159.373.708 (Notes 2i,j and 10) Aset Lain-Lain (Catatan 11) 38.714.617.916 58.319.200.777 (Notes 11) Other Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 943.537.427.214 1.019.138.727.161 Total Non Current Assets

JUMLAH ASET 1.407.380.389.156 1.378.733.701.527 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

(3)

2010 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Hutang Usaha (Catatan 2g,13) (Notes 2g,13) Trade Payables

Pihak yang mempunyai hubungan 6.249.258.858 4.592.353.237 Relatid Parties Istimewa

Pihak Ketiga 71.935.522.151 63.258.127.158 Third Parties

Hutang Pajak (Catatan 2m,16b) 69.058.036.193 11.410.060.201 (Notes 2m,16b) Taxes Payables Biaya Masih Harus Dibayar (Catatan 17) 7.759.307.886 9.708.892.769 (Notes 17) Accrued Expenses

Pendapatan diterima dimuka 187.079.391 - Unearned revenue

Hutang Bank - Jatuh Tempo Dalam 211.641.225.610 211.641.225.610 Bank Loans - Mature in One Year

Satu Tahun (Catatan 12) (Notes 12)

Hutang Lain-Lain (Catatan 15) (Notes 15) Others Payable

Pihak yang mempunyai hubungan 35.788.060.260 516.276.822 Relatid Parties Istimewa

Pihak Ketiga 26.375.723.013 1.955.072.532 Third Parties

Hutang jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of long term

dalam satu tahun liabilities

Hutang sewa guna usaha 23.226.506 174.074.572 Leases payable

Jumlah Kewajiban Lancar 429.017.439.868 303.256.082.901 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIES

Hutang jangka panjang yang jatuh tempo Long term liabilities net of current

dalam satu tahun maturities

Hutang Bank (Catatan 14) 2.803.530.340 2.803.530.340 (Notes 14) Bank Loan Hutang investasi (Catatan 19) 13.100.000.000 (Notes 19) Investment liabilities Kewajiban Imbalan Pasca Masa Kerja 7.155.697.775 4.962.432.860 Post Employment Benefits Obligation

(Catatan 2n,18) (Notes 2n,18)

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 23.059.228.115 7.765.963.200 Total Non Current Liabilities

HAK MINORITAS ATAS ASET 10.598.102.213 11.577.363.457 CLEAN’S ASSET OF MINORITY

BERSIH ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARIES COMPANY

EKUITAS EQUITY

Modal Saham - Nilai Nominal Capital stock Rp200

Rp200 per Lembar Saham Par Value per Share - 6.771.459.190

Modal Dasar – 6.771.459.190, 1.100.416.661.800 1.100.249.995.200 Authorized,Issued and ditempatkan dan disetor –5.502.083.309 Fully Paid - 5.502.083.309 Shares in

saham 31 Desember 2010 (Catatan 20) December 31, 2010 (Notes 20)

Tambahan modal disetor (Catatan 2p,21) (2.196.887.005) (2.196.887.005) (Notes 2p,21) Additional paid in capital Selisih anak transaksi perubahan ekuitas Differences arising from changes Anak perusahaan (116.511.974.857) in equity of subsidiaries

Defisit (37.002.180.978) (41.918.816.226) Deficits

Jumlah Ekuitas 944.705.618.960 1.056.134.291.969 Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN 1.407.380.389.156 1.378.733.701.527 TOTAL LIABILITIES AND

EKUITAS EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

(4)

2010 2009

PENJUALAN BERSIH (Catatan 23) 214.693.830.962 323.655.491.052 (Notes 23) Sales and Revenue Net

BEBAN POKOK PENJUALAN 202.232.918.771 289.331.687.212 Cost Of Sales

(Catatan 24) (Notes 24)

LABA KOTOR 12.460.912.192 34.323.803.840 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Beban Penjualan (Catatan 2i,25) 18.962.710.408 23.381.313.224 (Notes 2i, 25) Selling

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative

(Catatan 2i,25) 19.757.267.561 28.214.263.712 (Notes 2i,25)

Jumlah Beban Usaha 38.719.977.969 51.595.576.936 Total Operating Expenses

RUGI USAHA (26.259.065.777) (17.271.773.096) LOSS OPERATING PROF IT

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHERS INCOME (EXPENSE)

Pendapatan Lain - Lain 67.346.303.984 26.057.453.197 Others Income

Beban Lain - Lain (37.334.553.846) (16.192.977.911) Others Expenses

Jumlah Penghasilan (Beban) Lain- lain 30.011.750.138 9.864.475.286 Total Other Income (Expense)

RUGI SEBELUM PAJAK 3.752.684.361 (7.407.297.810) LOSS BEF ORE TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX BENEF IT (EXPENSE)

PENGHASILAN

Pajak Kini (Catatan 16c) (274.443.205) (1.500.615.208) (Notes 16c) Current Tax Pajak Tangguhan (Catatan 16c) 950.770.984 2.507.608.535 (Notes 16c) Deferred Tax

Jumlah Beban Pajak 676.327.779 1.006.993.327 Total Tax Expense

LABA (RUGI) SEBELUM HAK PROFIT (LOSS) BEFORE MINORITY

MINORITS ATAS LABA BERSIH 4.429.012.140 (6.400.304.483) INTEREST IN NET EARNINGS

ANAK PERUSAHAAN OF SUBSIDIARIES

HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITIY INTEREST IN NET

BERSIH ANAK PERUSAHAAN 487.623.108 3.255.844.910 EARNINGS OF SUBSIDIARIES

LABA (RUGI) BERSIH 4.916.635.248 (3.144.459.573) NET PROFIT

LABA (RUGI) PER SAHAM 0.9 (0.6) EARNING PER SHARE

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

(5)

Modal ditempatkan dan disetor penuh /

Tambahan Modal Disetor /

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan /

Defisit /

Jumlah Ekuitas /

Issued and fully paid capital

Additional paid in capital

Differences arising from changes in

equity of subsidiaries

Deficit

Total Stockholders Equity

Saldo 31 Desember 2008 1.100249.995.200 (2.196.887.005) - (19.352.514.328) 1.078.700.593.867 Balance as of December 31,2008

Koreksi defisit - - - (19.421.842.325) (19.421.842.325) Prior year adjustment

Laba - bersih tahun berjalan - - - (3.144.459.573) (3.144.459.573) Current year profit

Saldo 31 Desember 2009 1.100.249.995.200 (2.196.887.005) - (41.918.816.226) 1.056.134.291.969 Balance as of December 31, 2009

Koreksi penerapan PSAK 55

anak perusahaan - - (116.511.974.857) -

(116.511.974.857)

Correction of the application of SFAS 55 subsidiaries

Penambahan modal disetor 166.666.600 - - - 166.666.600 additional paid-in capital

Laba (rugi) bersih tahun

berjalan - - - 4.916.635.248

4.916.635.248

Current year profit

Saldo 31 Desember 2010 1.100.416.661.800 (2.196.887.005) (116.511.974.857) (37.002.180.978) 944.705.618.960 Balance as of December 31, 2010

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

(6)

2010 2009

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOW F ROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 257.581.812.512 294.395.567.629 Cash received from customers Pembayaran kas kepada

pemasok dari pihak ketiga (265.166.003.729) (276.689.774.426)

Payments to suppliers and third parties Pembayaran kas kepada

karyawan (12.530.961.352) (19.274.850.955) Payments to employees

Pembayaran pajak bersih (1.998.612.197) (6.938.723.272) Payment for taxes Penerimaan (Pembayaran) dari

pihak hubungan istimewa 19.293.345.101 (6.938.723.272) Due from / to related parties Arus Kas Bersih Diperoleh

Dari (Digunakan Untuk)

Aktivitas Operasi

(2.820.419.665) (64.333.690.413) Net Cash Flow Used For

Operating Activities

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS INVESTASI

CASH FLOW F ROM INVESTING ACTIVITIES

Penjualan saham JCL - 2.480.000.000 Sale on JCL securities

Penempatan investasi jangka

pendek - 72.424.015.371 Sale on short term investment

Hasil dari penjualan asset tetap 1.580.447.301 1.655.849.686

Proceed From Sale of Fixed Assets

Aset lain - lain (11.835.446.725) - Other Assets

Penerimaan bunga - 118.979.027 Interested received

Perolehan aset tetap (1.992.580.336) (14.257.678.004) Aquistition of fixed assets

Arus Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi

(12.247.579.760) 62.421.166.080 Net Cash Flow Used For

Investing Activities

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

(7)

2010 2009

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS PENDANAAN

CASH FLOW F ROM FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran pinjaman bank - (283.628.550) Payment of bank loan

Hutang investasi 13.100.000.000 - Investment loan

Setoran modal 166.666.600 - Paid of capital

Pembayaran hutang sewa guna

usaha (150.848.066) (3.536.567.329) Payment of Leases

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan

13.115.818.534 (3.820.195.879) Net Cash Flow Provided by

Financing Activity Peningkatan (penurunan) Kas

dan setara Kas (1.952.180.891) (5.732.720.212)

Net increase (decrease) in cash and bank

KAS DAN SETARA KAS

AWAL TAHUN 6.968.443.579 12.912.489.641

CASH AND BANK AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS

AKHIR TAHUN

5.016.262.689 7.179.769.429 CASH AND BANK AT END

OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

(8)

1. Umum 1. General

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establisment

PT Agis Tbk (“Perusahaan”) didirikan

berdasarkan Akta No. 41 tanggal 9 januari 1981 dibuat oleh Soetjipto, S.H., notaris di Surabaya yang diubah dengan Akta No. 1 tanggal 1 Juni 1982 dibuat dihadapan notaris yang sama. Kedua Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. C2-261.HT.01.01.TH.83 tanggal 14 Januari 1983, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27, Tambahan No. 450.

PT Agis Tbk (“the Company”) was established on January 9, 1981 based on notarial deed No.41 of Soetjipto, S.H., notary in Surabaya that was changed with deed No.1 dated June 1,1982 of same notary. Both have been approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.C2-261.HT.01.01.TH.83 dated January 14, 1983 and published in Supplement No.450 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 27.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain berdasarkan pernyataan keputusan berita acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang saham No. 123 tanggal 30 Juni 1999 dibuat oleh notaris Soetjipto, S.H., para pemegang saham telah menyetujui perubahan nama perusahaan dari PT Artha Graha Investama sentral Tbk menjadi PT Agis , Tbk. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Surat Keputusan No. C-Stockholders which was notarized by Soetjipto, S.H., in the deed No.123 dated June 30, 1999 concerning the changed of the company’s name from PT Artha Graha Investama Sentral Tbk to PT AGIS Tbk. Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C15316.HT.01.04.TH.99 dated August 24, 1999 approved the deed.

Pada tahun 2009 perusahaan telah melakukan perubahan anggaran dasar dengan pernyataan keputusan rapat tanggal 9 September 2009 yang telah dimuat dalam akta notaris No. 3 oleh notaris Edwar SH., yang menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan yang disesuaikan dengan peraturan No.XI.J.1 lampiran keputusan ketua pengawas pasar modal dan lembaga keuangan No. KEP-179/BL/2008. Tanggal 14 Mei 2008. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10.19434 tanggal 4 November 2009. charter changes are adjusted premises liability rules chairman No.XI.J.1 attachment decisions and capital market supervisory financial institutions No. KEP -179/BL/2008. Dated May 14, 2008. Deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10.19434 November 4, 2009.

Perubahan terakhir anggaran dasar berdasarkan akta No.47 tanggal 30 Juni 2010 oleh notaris Edwar SH., yang menyetujui 1) penambahan modal perseroan tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu dengan penerbitan Waran Seri III sebanyak banyaknya 500.000.000 dengan harga pelaksanaan Rp.125,- dan persetujuan penerbitan saham baru Perseroan ( Saham Seri B ) dengan harga nominal setiap lembarnya Rp.100,- 2) Menyetujui pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan penerbitan Saham Seri B Perseroaan dan untuk menetapkan jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah pelaksanaan Waran Seri III tersebut.

(9)

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued) Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang industri sepatu dan komponennya, industri elektronika dan komponennya termasuk pemasangan, pemeliharaan serta perawatannya dan bidang perdagangan umum. Saat ini Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan umum dan perdagangan barang elektronik.

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is mainly in the field of footwear and its component, electronic industry and its components including installation, repair, maintenance and general trading. The Company is currently engaged in general trading and electronic trading.

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada bulan januari 1981

The Company started its commercial operations in 1981.

Perusahaan berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai cabang di Surabaya (non aktif) di Desa Cangkring, Malang, Beji, Kabupaten Pasuruan, dan memiliki sejumlah gerai.

The Company’s head office is domiciled in Jakarta and its branch is located in Surabaya (non-active) at Cangkring village, Malang, Beji, Pasuruan and has sever al outlets.

b. Susunan komisaris dan Direksi b. The Board of Commissioners and Directors

Sesuai dengan Pernyataan Keputusan rapat No.46 tanggal 30 Juni 2010 dari notaris Edwar S.H., susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada 31 Desember 2010 sebagai berikut :

Based on Minutes of Meeting Deed No.46 dated on June 30, 2010 by notary Edwar S.H, the composition of Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 are as follows :

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Komisaris Utama Jhony Kesuma President Commissioner

Komisaris Yayat Suryatma Commissioner

Komisaris Independen Drs. Imam Subechi, MBA Independent Commissioner

Direktur Utama Steven Kesuma President Director

Direktur Eka Hikmawati Supriyadi Director

Direktur Heri Mardani Director

Susunan komisaris dan Direksi The Board of Commissioners and Directors

Sesuai dengan Pernyataan Keputusan rapat No. 3 tanggal 9 September 2009 dari notaris Edwar S.H., susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada 31 Desember 2009 sebagai berikut :

Based on Minutes of Meeting Deed No.3 dated on September 9, 2009 by notary Edwar S.H, the composition of Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2009 are as follows :

31 Desember 2009 / December 31, 2009

Komisaris Utama Jhony Kesuma President Commissioner

Komisaris Yayat Suryatma Commissioner

Komisaris Independen Drs. Imam Subechi, MBA Independent Commissioner

Direktur Utama Samuel Ables Lorenzo President Director

Direktur Steven Kesuma Director

Direktur Eka Hikmawati Supriyadi Director

(10)

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued) Remunerasi Dewan Direksi dan Dewan

Komisaris pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Rp 701.500.000, Rp 1.002.000.000.

Remuneration of Board of Commissioners and Directors in December 31, 2010 a nd 2009 amounted Rp 701.500.000 and Rp 1.002.000.000.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rata-rata jumlah karyawan Perusahaan dan perusahaan anak sebanyak 478 dan 538 karyawan.

As of December 31, 2010 and 2009, the total employees of the Company and subsidiaries are about 478 and 538 employees.

c. Anak Perusahaan c. The Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham perusahaan-perusahaan anak sebagai berikut::

As of December 31, 2010 and 2009, the consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries, which are owned more than 50% directly or indirectly, consisting of :

Tahun Beroperasi/ Sta rting Opera tion

Lokasi/ Jenis Usaha/

Loca tion Scope of Business 2010 2009 2010 2009

Jakarta Perdagangan Elektronik 99 100 1996 889.169.438.340 865.268.933.453 PT Artha Centra Graha Jakarta Distribusi Produk Sony 95 95 1999 17.976.167.244 14.932.762.213 PT Artha Wahana Prakarsa Palembang Distribusi Produk Sony 70 70 1996 9.865.493.774 15.025.335.637 PT Artha Wahana Karya Bandung Distribusi Produk Sony 70 70 1997 15.545.252.883 27.943.287.810 PT Artha Wahana Surya Makassar Distribusi Produk Sony 90 90 1997 1.583.505.656 3.021.869.342 PT Wacana Baru Asia Jakarta Distribusi Produk Sony 70 70 2002 28.393.792.617 24.156.049.829 PT Bahana Karya Persada Jakarta Kontraktor, Perdagangan, dan Jasa 99 99 2006 7.131.128.212 7.169.558.983

PT Muzio Multimedia Jakarta Kontraktor, Perdagangan,

dan Jasa 80 80 2006 18.030.754.493 16.363.658.658

PT Citra Damai Abadi Jakarta Perdagangan, Pembangunan,

industri,dll 80 80 2006 1.988.369.600 1.988.369.599 PT Indah Karya Perdana Jakarta Perdagangan, Pembangunan, -industri,dll 70 70 2006 1.999.569.426 2.035.479.073 PT Mitra Sumber Berkat Jakarta Perdagangan, Pembangunan, industri,dll 70 70 2006 3.610.039.676 3.610.039.676

PT Agis Mitra Mandiri Perdagangan Umum,

-Jakarta Distributor, dan lain-lain 99,99 2001 568.411.092.163 600.252.765.598

PT Buana Maju Mandiri Jakarta Operator Jaringan

Telekomunikasi 99 99 2001 9.156.873.261 9.441.879.261

PT WOW Television Produksi Film,

-Jakarta Hiburan, dan Iklan 99 99 2001 5.920.388.420 2.324.642.032 PT Bukit Rimba Lestari Jakarta Kontraktor, Perdagangan, dan Jasa 99 99 2005 69.986.723.322 69.987.146.765 PT Klik To Play Multimedia Jakarta Jasa Penyiaran 99 99 2007 250.074.000 250.074.000 PT Agis Elektronik dan

Anak Perusahaan

(d/h PT Agis Multi Media dan Anak Perusahaan)

(d/h Ptsia Media Internasional)

Subsidia ries

Persentase Pemilikan/ Percenta ge of

0wnership (%)

(11)

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued) Berdasarkan Akta No. 24 tanggal 18 Oktober

2006, oleh notaries Edwar S.H., Notaris di Jakarta mengenai Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Agis Multi Media, Perusahaan tersebut telah melakukan perubahan anggaran dasar yang antara lain berisi perubahan nama menjadi PT Agis Mitra Mandiri (AMM). Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat keputusan No. W7-00494 HT.01.04-TH.2007 tanggal 15 Januari 2007.

Based on Notary Deed of Edwar, S.H., No.24 dated October 18, 2006, Notary in Jakarta, concerning the Stockholders decision of PT Agis Multimedia, That Company has changed its article on association, concerning among others, changed of the Company’s name to PT Agis Mitra Mandiri (AMM). The Ministry of Justice and Human Right of the Republic Indonesia in its decision Letter No. W7-00494 HT.01.04-TH.2007 dated January 15, 2007 approved the deed.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Agis Multi Media Akta notaris No. 16 tanggal 18 Juli 2006, oleh notaries Edwar S.H., Notaris di Jakarta PT Agis Multi Media, Perusahaan anak , telah melepas semua kepemilikan sahamnya sebesar 80% pada PT Bhakti Media Internasional (BMI) kepada PT Bahana Bumi Cemerlang dengan harga penjualan sebesar Rp 20.000.000.000 sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam perjanjian. Pembayaran tersebut dilakukan oleh PT Agis Multimedia dengan menerbitkan (promissory note) No. 001/BBC-PN/VII/06 tertanggal 27 Juli 2006 (lihat catatan 11).

Based on Stockholder decision of PT Agis Multimedia, Notary Deed of Edwar, S.H., No. 16 dated July 18, 2006, Notary in Jakarta. PT Agis Multimedia, a subsidiary, has sold all of ownership share of 80% in PT Bhakti Media Internasional (BMI) to PT Bahana Bumi Cemerlang with sales price amounting Rp20.000.000.000 appropriate with the agreement. The payment conducted by PT 2007, oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta, tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Agis Mitra Mandiri, perusahaan anak, bahwa 1 saham milik Soetrisno Santoso dijual kepada Jhonny Kesuma, dengan harga penjualan sebesar Rp 1.000.000.

Based on Notary Deed of Edwar, S.H., No.19 dated February 22, 2007, Notary in Jakarta, concerning the stockholders decision of PT Agis Mitra Mandiri, a subsidiary, that 1 share owned by Soetrisno Santoso was sold to Jhonny Kesuma with sales price amounting Rp1.000.000.

Berdasarkan Akta No. 6 tanggal 6 Desember 2006, oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta mengenai Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bhakti Telecommunication, Perusahaan anak , telah melakukan perubahan anggaran dasar yang antara lain berisi perubahan nama menjadi PT Buana Maju Mandiri (BMM). Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat keputusan No. W7-00465 HT.01.04-TH.2007 tanggal 15 Januari 2007.

Based on Notary Deed of Edwar, S.H., No.6 dated December 6, 2006, Notary on Jakarta concerning the stockholder decision of PT Bhakti Telecommunication, a subsidiary, has changed its article on association, concerning among others, changed of the Company’s name to PT Buana Maju Mandiri (BMM). The Ministry of Justice and Human Right of the Republic Indonesia in its decision Letter No. W7-00465 HT.01.04-TH.2007 dated January 15, 2007 approved the deed.

Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 22 Februari 2007, oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta, tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Asia Media Internasional, Perusahaan anak , bahwa 1.250 saham milik Bambang Rudijanto Tanosoedibjo dijual kepada Jhonny Kesuma, dengan harga penjualan sebesar Rp 1.250.000.

(12)

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued) Berdasarkan Akta No. 4 tanggal 16 Juli 2007,

oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta mengenai Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Asia Media Internasional, Perusahaan anak, telah melakukan perubahan anggaran dasar yang antara lain berisi perubahan nama menjadi PT WOW Television. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat keputusan No. W7-10061 HT.01.04-TH.2007 tanggal 12 September 2007.

Based on Notary Deed of Edwar, S.H., No.4 dated November 30, 2006, Notary in Jakarta, concerning the stockholder decision of PT Asia Media Internasional, a subsidiary, has changed its article on association, concerning among others, changed of the Company’s name to PT WOW Television. The ministry of Justice and Human Right of the Republic Indonesia in its decision Letter No. W7-100061 HT.01.04-TH.2007 dated September 12, 2007 approved the deed.

Pada tahun 2006, PT Agis Mitra Mandiri, perusahaan anak mendirikan PT Bahana karya Persada dengan kepemilikan 99% berdasarkan Akta pendirian perseroan No. 4 tanggal 30 Nopember 2006 oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat keputusan No. W7-01538 HT.01.01-TH.2007 tanggal 16 Februari 2007.

In 2006, PT Agis Mitra Mandiri, a subsidiary, established PT Bahana Karya Persada with W7-01538 HT.01.01-TH.2007 dated February 16, 2007 approved the deed.

Pada tahun 2006, PT Agis Mitra Mandiri, perusahaan anak mendirikan PT Muzio Multimedia dengan kepemilikan 80% berdasarkan Akta pendirian perseroan No.10 tanggal 28 Desember 2006 oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat keputusan No. W7-01542 HT.01.01-TH.2007 tanggal 16 Februari 2007.

In 2006, PT Agis Mitra Mandiri, a subsidiary, established PT Muzio Multimedia with the W7-01542 HT.01.01-TH.2007 dated February 16, 2007 approved the deed.

Berdasarkan Akta No.13 tanggal 22 Pebruari 2007, oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta, tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Asia Media Internasional, Perusahaan anak, bahwa 4.950 saham milik PT Agis Mitra Mandiri dijual kepada PT Agis Electronic, dengan harga penjualan sebesar Rp 4.950.000.000.

Based on Notary Deed of Edwar, S.H., No.13 dated February 22, 2007, Notary in Jakarta, concerning the stockholder decision of PT Bahana Karya Persada, a subsidiary, that 4.950 shares owned by PT Agis Mitra Mandiri was sold to PT Agis Electronic with sales price amounting Rp4.950.000.000.

Berdasarkan Akta No.17 tanggal 22 Februari 2007, oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta, tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Muzio Multimedia, Perusahaan anak, bahwa 4.950 saham milik PT Agis Mitra Mandiri dijual kepada PT Agis Electronic, dengan harga penjualan sebesar Rp 1.600.000.000.

(13)

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued) Pada tahun 2006, PT Agis Mitra Mandiri,

perusahaan anak mendirikan PT Citra Damai Abadi dengan kepemilikan 80% berdasarkan Akta pendirian perseroan No.8 tanggal 28 Desember 2006 oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat keputusan No. W7-01542 HT.01.01-TH.2007 tanggal 16 Februari 2007.

In 2006, PT Agis Mitra Mandiri, a subsidiary, established PT Citra Damai Abadi with the W7-01540 HT.01.01-TH.2007 dated February 16, 2007 approved the deed.

Berdasarkan Akta No.16 tanggal 22 Februari 2007, oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta,tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Citra Damai Abadi, Perusahaan anak, bahwa 1.600 saham milik PT Agis Mitra Mandiri dijual kepada PT Agis Electronic, dengan harga penjualan sebesar Rp 1.600.000.000.

Based on Notary Deed of Edwar, S.H., No.16 dated February 22, 2007, Notary in Jakarta, concerning the stockholder decision of PT Citra Damai Abadi, a subsidiary, that 1.600 shares owned by PT Agis Mitra Mandiri was sold to PT Agis Electronic with sales price amounting Rp1.600.000.000.

Pada tahun 2006, PT Agis Mitra Mandiri, perusahaan anak mendirikan PT Indah Karya Perdana dengan kepemilikan 70% berdasarkan Akta pendirian perseroan No.9 tanggal 28 Desember 2006 oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat keputusan No. W7-01543 HT.01.01-TH.2007 tanggal 16 Februari 2007.

In 2006, PT Agis Mitra Mandiri, a subsidiary, established PT Indah Karya Perdana with the HT.01.01-TH.2007 dated February 16, 2007 approved the deed.

Berdasarkan Akta No.15 tanggal 22 Februari 2007, oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta, tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Indah Karya Perdana, Perusahaan anak , bahwa 1.400 saham milik PT Agis Mitra Mandiri dijual kepada PT Agis Electronic, dengan harga penjualan sebesar Rp 1.400.000.000.

Based on Notary Deed of Edwar, S.H., No. 15 dated February 22, 2007, Notary in Jakarta, concerning the stockholder decision of PT Indah Karya Perdana, a subsidiary, that 1.400 shares owned by PT Agis Mitra Mandiri was sold to PT Agis Electronic with sales price amounting Rp1.400.000.000.

Pada tahun 2006, PT Agis Mitra Mandiri, perusahaan anak mendirikan PT Mitra Sumber Berkat dengan kepemilikan 70% berdasarkan Akta pendirian perseroan No.5 tanggal 6 Desember 2006 oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat keputusan No. W7-01536 HT.01.01-TH.2007 tanggal 16 Februari 2007.

In 2006, PT Agis Mitra Mandiri, a subsidiary, established PT Mitra Sumber Berkat with the W7-01536 HT.01.01-TH.2007 dated February 16, 2007 approved the deed.

(14)

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued) Berdasarkan Akta No.25 tanggal 26 Agustus

2005, oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta, tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Artha Wahana Surya, Perusahaan anak, concerning the stockholder decision of PT Artha Wahana Surya (AWS) a subsidiary, that 600 shares owned by Soandy Gozali was sold to PT Agis Electronic with sales price amounting Rp550.000.000.

Berdasarkan keputusan pemegang saham diluar rapat umum pemegang saham PT Bukit Rimba Lestari, sebagaimana akta No. 3 dari Edwar, SH, notaris di Jakarta modal dasar dan modal dasar disetor PT Bukit Rimba Lestari Masing-masing menjadi Rp 100.000.000.000 dan Rp 70.000.000.000. Dari jumlah tersebut telah ditempatkan dan disetor oleh PT Agis Electronic sebesar Rp 69.640.000.000, sehingga 99,5% saham PT Bukit Rimba Lestari dimiliki oleh PT Agis Electronic, dan laporan keuangan PT Bukit Rimba Lestari dikonsolidasikan ke laporan keuangan PT Agis Electronic.

Based on stockholders decision beyond the general meeting of stockholders of PT Bukit Rimba Lestari, which was notarized by Edwar, S.H., Notary in Jakarta, in the deed No.3 dated November 7, 2005, stockholders agreed to increase authorized capital and paid-up capital of PT Bukit Rimba Lestari each becoming RP100.000.000.000 and Rp70.000.000.000. From which has been issued and paid-in by PT Agis Electronic amounted Rp69.640.000.000, accordingly PT Agis Electronic owns 99% share of PT Bukit Rimba Lestari and financial statements of PT Bukit Rimba Lestari wa s consolidated to PT Agis Electronic financial statements.

Berdasarkan Akta No.18 tanggal 22 Februari 2007, oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta, tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bukit Rimba Lestari, Perusahaan anak, bahwa 69.640 saham milik PT Agis Electronic dijual kepada PT Agis Mitra Mandiri, dengan harga penjualan sebesar Rp 69.640.000.000.

Based on Notary Deed of Edwar, S.H., No.18 dated February 22, 2007, Notary in Jakarta, concerning the stockholders decision of PT Mitra Sumber Berkat a subsidiary, that 69.640 shares owned by PT Agis Electronic was sold to PT Agis Mitra Mandiri with sales price amounting Rp69.640.000.000.

Berdasarkan Akta No.6 tanggal 20 September 2007, oleh notaris Edwar S.H., Notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah menyetujui penambahan modal ditempatkan dan modal disetor perusahaan anak PT Agis Electronic sebanyak 15.000 lembar saham masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 atau seluruhnya sebesar Rp 15.000.000.000.

Based on notary deed of edwar, S.H., No.6 dated September 20, 2007, Notary in Jakarta, extra Ordinary General Meeting has agreed to increase on issued and paid up ca pital of a subsidiary PT Agis Electronic for 15.000 shares with nominal Rp1.000.000 per share or makes a total amount of Rp15.000.000.000.

Berdasarkan akta pernyataan keputusan pemegang saham PT Karya Putra Internasional No. 15 tanggal 31 Juli 2007 telah menyetujui perubahan nama menjadi PT Klik To Play Multi Media, dan menyetujui penjualan dan pengalihan saham kepada PT Agis Mitra Mandiri sebanyak 249 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 atau seluruhnya sebesar Rp 249.000.000. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. W7-10058 HT.01.04-TH.2007 tanggal 12 September 2007. Laporan keuangan PT Klik 2 Play Multi Media telah dikonsolidasikan ke laporan keuangan PT Agis Mitra Mandiri.

(15)

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued) Berdasarkan Akta No. 02 tanggal 22 Oktober

2009, oleh notaris Sabrina S.H., Notaris di

Kabupaten Bogor, tentang

Pengoperan/Pengalihan Hak–Hak atas Saham 12.998 saham milik PT. Agis Tbk di PT JCL Indonesia diambil alih oleh PT Madari Eka Pratama, dengan harga penjualan sebesar US$ 250.000. Dalam tahun 2009 PT JCL Indonesia tidak dikonsolidasikan lagi.

Based on Notary Deed of Sabrina, S.H., No. 02 dated October 22, 2009, Notary in Kabupaten Bogor, concerning deliver / sell 12.998 shares owned by PT Agis Tbk in PT JCL Indonesia take over by PT Madari Eka Pratama with sales price amounting US$ 250,000. In 2009 PT JCL Indonesia not included in consolidated financial statement.

d. Penawaran Umum Efek perusahaan d. The Company’s Public Offerings

Pada tanggal 28 Desember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-2048/PM/1994 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas 10.000.000 saham-saham perusahaan dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

On December 28, 1994, the Company obtained the effective statement from the chief of the Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) in its Decision Letter No. S -2048/PM/1994 to conduct the initial public offering of 10.000.000 shares and listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchange.

Pada tanggal 15 Maret 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-358/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek terlebih dahulu sebanyak 68.500.000 saham. Pada tanggal 4 April 1997, saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

On March 15, 1997, the Company obtained the effective statement from the chief of the Capital Market Supervisor Agency (“BAPEPAM”) in its Decision Letter No. S-358/PM/1997 to conduct Rights Issue of 68.500.000 shares and listed in Jakarta and Surabaya Stock Exchanged on April 4, 1997.

Pada tanggal 22 Maret 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-603/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek terlebih dahulu sebanyak 1.956.360.000 saham dan 366.817.500 waran yang disertakan.

On March 22, 2001, the Company obtained the effective statement from the chief of the Capital Market Supervisor Agency (“BAPEPAM”) in its Decision Letter No. S-603/PM/1997 to conduct Rights Issue of 1.956.360.000 shares with 366.817.500 warrants and listed in Jakarta and Surabaya Stock Exchanged.

Dari jumlah tersebut jumlah saham yang terealisasi sampai tanggal 31 Desember 2001 adalah sebanyak 1.168.774.780 lembar saham, sehingga jumlah saham yang beredar pada tanggal 31 Desember 2001 sebanyak 1.168.774.780 lembar saham.

Until December 31, 2001, from the total of shares that has been realized is 1.168.774.780 shares, so that total of outstanding shares as at December 31, 2001 is 1.657.864.780 shares.

Pada tanggal 7 Januari 2002 sebanyak 20.000.000 lembar waran yang diterbitkan telah dikonversi menjadi 20.000.000 lembar saham, sehingga jumlah saham yang beredar tanggal 31 Desember 2002 sebanyak 1.667.864.780 lembar saham.

On January 7, 2002, 20.000.000 warrants issued have been converted to 20.000.000 shares, so that total of outstanding shares as of December 31, 2002 is 1.677.864.780 shares.

Pada tanggal 24 Maret 2004 dan 21 April 2004 masing-masing sebesar 4.419.000 dan 194.718.770 lembar waran yang diterbitkan telah dikonversi menjadi 199.137.770 lembar saham, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi

(16)

sebanyak 1.887.002.550 lembar saham. Seluruh tambahan saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 27 April 2004.

additional shares have been listed in Jakarta and Surabaya Stock Exchanged.

Pada tanggal 27 Februari 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1178/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek terlebih dahulu sebanyak 3.754.005.100 saham dan sebanyak-banyaknya 625.667.517 waran yang disertakan.

On February 27, 2008 the company have effective statement from the chief of the Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) in its Decision Letter no. S-1178/BL/2008 to conduct the limited public offering with 3.754.005.100 shares and 625.667.517 warrants.

Dari jumlah tersebut saham yang terealisasi sampai tanggal 31 Maret 2008 adalah sebanyak 3.624.247.426 lembar saham, sehingga jumlah saham yang beredar pada tanggal 31 Maret 2008 sebanyak 5.501.249.976 lembar saham.

From the total of shares that has been realized until March 31, 2008 is 3.624.247.426 shares so that total of outstanding shares as at March 31, 2008 is 5.501.249.976 shares.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 2. Summary of Accounting Policies

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

a. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statement

Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi keuangan, peraturan Badan Pengawas Pusat Pasar Modal

(“BAPEPAM”) No. VIII. G7 dan SE.02/PM2002 Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuaangan Emiten dan Perusahaan Publik Industri Perdagangan yang ditetapkan oleh Bapepam.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia that is Financial Accounting Standard, Regulations of Capital Market Supervisor Agency (“BAPEPAM”) No. VIII.G7 and SE.02/PM2002 Guidelines in the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Emission Company and Public Trading Industry Company that specified by Bapepam.

Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk investasi dalam efek tertentu yang dicatatat sebesar nilai wajarnya dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the of cost or net realizable value). Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.

The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for certain investments in securities, which are stated at net realizable value and nventories are valued at the lower cost or net realizable va lue. The financial statements have been prepared on accrual basis, except for the statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flow on the basis of operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah.

(17)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Summary of Accounting Policies (Continued)

b. Prinsip – prinsip Konsolidasi b. Principle of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan perusahaan-perusahaan anak sebagai mana yang disajikan (dalam catatan 1.c). Hasil usaha perusahaan anak yang diperhitungkan kedalam laporan keuangan konsolidasian hanya terbatas pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas perusahaan anak berakhir.

The consolidated financial statements include the accounts of the company and subsidiaries as mentioned (in Note 1.c). Result of operations from subsidiaries recognized into consolidated financial statements are limited only from the moment of control over subsidiaries exists or until the control no longer exists.

Suatu pengendalian atas suatu perusahaan anak dianggap ada bilamana perusahaan induk menguasai baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) hak suara di perusahaan anak atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota dewan direksi di perusahaan anak.

A control of subsidiaries assumed exists if parent company directly or indirectly owned more than 50% voting shares in the subsidiaries; or parent company confers significant influenceover the operating financial decisions in subsidiaries or has the ability to terminate or appoint a major member of the board of directors in subsidiaries.

Penyajian laporan keuangan konsolidasian di lakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan antara perusahaan yang di konsolidasikan dieliminasikan untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai suatu kesatuan.

The consolidated financial statements have been prepared based on the entity concept. All significant intercompany accounts, transactions and profits have been eliminated to reflect The consolidated financial position and the results of operations as a whole.

c. Penjabaran Valuta Asing c. Foreign Currency Transaction and

Translation Pembukuan perusahaan dicatat dalam mata uang

Rupiah. Transaksi selama tahun berjalan yang berkaitan dengan mata uang asing dicatat dalam kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.

The Company's accounts are recorded in Rupiah currency. Transactions during the year that involved foreign currency are recorded at prevailing exchange rate when the transactions are made.

Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba (rugi).

At the balance sheet date, balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at Bank Indonesia's middle rate prevailing at the date. The gains or losses from foreign currency transactions and on the translation of monetary asset and liabilities were recognized in the income statement.

Kurs per 31 Desember 2010 dan 2009 untuk 1 US$ adalah Rp 8.991 dan Rp.9.400.

Echange rate as of December 31,2010 and 2009 are Rp 8.991 and Rp9.400 per 1 US$.

d. Setara Kas d. Cash Equivalents

Setara kas adalah deposito jangka pendek yang jangka waktunya sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan

(18)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Summary of Accounting Policies (Continued)

e. Investasi e. Investment

Investasi terdiri dari investasi dalam instrumen ekuitas dan penyertaan pada perusahaan asosiasi.

Investments consist of investments in equity instruments and investments in associates. 1. Investasi pada Instrumen Ekuitas 1. Investments in Equity Instruments

Sebelum 1 Januari 2010, investasi pada instrumen ekuitas yang diperdagangkan pada bursa efek diklasifikasikan sebagai efek tersedia untuk dijual dan dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penyesuaian ke nilai wajarnya disajikan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas dan dibebankan ke laba rugi pada saat realisasi. Sedangkan, investasi pada instrumen ekuitas yang tidak diperdagangkan dipertanggungjawabkan menggunakan metode biaya.

Prior to January 1, 2010, the investments in equity instruments traded in stock exchanges are classified into securities available for sale and recorded at fair value. Any unrealized gain or loss from adjustment to fair value is presented as a separate component in stockholders’ equity and charged to statement of income when it is realized. While the non-traded investments in equity instruments are accounted for using cost method.

Kebijakan akuntansi investasi efek tertentu ini telah diubah sehubungan dengan telah berlakunya PSAK NO. 50 (Revisi 2006)

“Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” untuk laporan keuangan yang

dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2010 yang diterapkan secara prospektif (lihat Catatan 2.q). Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya perolehan.

Accounting policies for investments in certain securities has been revised when SFAS No. 50 (Revised 2006) regarding “Financial Instruments: Presentation and Disclosure” and No. 55 (Revised 2006) regarding “Financial Instruments: Recognition and Measurement” become effective for financial statement beginning on or after January 1, 2010 which is applied prospectively (see Note 2.q). Investments in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured, shall be measured at cost.

2. Penyertaan pada Perusahaan Asosiasi 2. Investments in Associates

Investasi saham di mana Perusahaan dan/atau perusahaan anak mempunyai kepemilikan saham sebesar 20% sampai dengan 50% dicatat berdasarkan metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi dicatat pada biaya perolehan, disesuaikan dengan bagian Perusahaan atau perusahaan anak atas laba atau rugi bersih dari perusahaan penerima investasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dividen yang diterima. Metode biaya juga digunakan untuk mempertanggungjawabkan investasi pada perusahaan asosiasi yang belum memulai operasi komersialnya atau yang tidak mempunyai transaksi yang material.

Investments in shares of stock wherein the Company and/or subsidiaries have an ownership interest of 20% to 50% are accounted for using the equity method. Under this method, investments are stated at acquisition cost, adjusted for the

f. Piutang Usaha f. Accounts Receivables

Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai.

(19)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Summary of Accounting Policies (Continued)

f. Piutang Usaha (Lanjutan) f. Accounts Receivables (Continued)

Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih semua piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran (lebih dari 30 hari jatuh tempo) dianggap indikator bahwa piutang usaha telah turun nilainya. Jumlah cadangan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal.

An allowance for impairment is established when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amounts due according to the original terms of receivables. Significant financial difficulties of the debtor, the probability that the debtor will enter bankrupcy or financial reorganization, and default or deliquency in payments (more than 30 days overdue) are considered indicators that the trade accounts receivables is impaired. The amount of allowance is the difference between tha assets’ carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap akun cadangan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account, and the amount of the loss is recognized in the statement of income. When a trade accounts recievables is uncollectible, it is written-off against the allowance account for recievables. Subsequent recoveries of amounts previously written-off are credited againts the statement of income.

g. Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa g. Transaction with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, perusahaan dan perusahaan anak melakukan teransaksi–transaksi dengan phak–pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai

“Pengungkapan Pihak–pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah :

The company and its subsidiary have transactions with certain related parties which are regarded as having special relationship. In accordance with statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 7 “Related Party Disclosure”, related parties are defined as follows:

1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau dibawah pengendalian bersama, dengan palapor (termasuk induk perusahaan dan rekan anak perusahaan);

1. Enterprise that, through one or more intermediaries, control or a re controlled by, or are under common control with, the reporting enterprise (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);

2. Perusahaan Asosiasi; 2. Associated Companies;

3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan memenuhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(20)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Summary of Accounting Policies (Continued) g. Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa

(Lanjutan)

g. Transaction with Related Parties (Continued)

4. Karyawan kunci, yaitu orang–orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat dari orang–orang tersebut; dan

4. Key management persons - persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors and managers of companies and close family members of people - the person;

5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara diwakili baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point 3 atau 4 atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini meliputi perusahaan–perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi dan pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan–perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

5. Enterprise in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person describe in (3) or (4) or over which such a person able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by commissioners, directors or ma jor stockholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common which the reporting enterprise.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan tau tidak dengan kondisi dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak–pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi.

All significant transactions with parties - parties that have a special relationship, whether conducted by tau is not the normal terms and conditions as those done by parties - parties that are not related parties, have been disclosed in the Consolidated Financial Statements.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata bergerak (moving average method). Persediaan barang rusak atau usang (absolete) dikeluarkan dari kelompok persediaan. Biaya untuk memproduksi sinema/film dikapitalisasi dan saat selesai diakui sebagai persediaan. Saat film diputar, persediaaan ini diamortisasi berdasarkan proporsi pendapatan periode berjalan terhadap estimasi jumlah pendapatan yang akan diperoleh. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan akhir pada akhir tahun.

Inventories are stated at the lower cost or net realizable value. Cost is determined by the moving average method. Obsolete stocks are written-off from inventories. Cost to produce cinemas / films were capitalized and recognized as inventories upon completion. Since the films have been played, this inventory is amortized proportionally based on current year’s profit toward estimated toward income. Provisions for obsolescence are stated based on an observation to inventories condition by the end of the year.

i. Aset Tetap i. Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya. Asset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode persentase tetap sesuai dengan taksiran masa manfaatnya sebagai berikut :

(21)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Summary of Accounting Policies (Continued)

i. Aset Tetap (Lanjutan) i. Fixed assets (Continued)

Tahun/Year

Bangunan dan Prasarana 20 Building and facilities

Peralatan Mesin dan Perbaikan 10 Machinery equipments and repairs

Kendaraan Bermotor 3-5 Vehicles

Inventaris Kantor 3-5 Office inventories

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi yang timbul dari penghentian aset (dihitung sebagai perbadaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Fixed asets amount suspended when disposed or when its have no economic benefit of use or dispose in future. Gain or loss from disposal of fixed asset (Calculated as differences between net disposal amount and book value amount) is reflected in the consolidated statement of income for the year..

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Every balance sheet date, residual value, useful lives and depreciation method are reviewed, and if proper with condition, its adjusted prospectively.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai dan aktiva tersebut siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama

Accumulated building and plant contruction cost and machinery installation were capitalized as construction in progress. These cost reclassified to asset when construction or installation complete and ready to use. Depreciation starts at the same date.

j. Sewa j. Lease

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan

menerapkan SAK 30 (Revisi 2007), “Sewa”,

yang menggantikan SAK 30 (1990), “Akuntansi

Sewa”. Menurut SAK revisi ini, suatu sewa yang

mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa.

(22)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Summary of Accounting Policies (Continued)

j. Sewa (Lanjutan) j. Lease (Continued)

Aset sewa yang digunakan oleh lessee sesuai dengan sewa pembiayaan disusutkan secara konsisten dengan menggunakan metode yang sama dengan aset yang disusutkan yang dimiliki secara langsung atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dan masa manfaat, jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan kepemilikan pada akhir masa sewa.

The assets are used by the lessee in accordance with finance leases are depreciated consistently using the same method with a depreciated asset owned directly or fully depreciated over the shorter period of time between the lease term and their useful lives, if there is no reasonable certainty that lessee will obtain ownership by the end of the lease term.

Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

A lease that not substansially transferred all risk and benefit with asset ownership classified as operating lease. Lease payment recognized as an expense based on straight line during lease period.

Penerapan dari SAK revisi ini tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Applied of this statement does not have significant effect to Company financial report.

k. Aset Tidak Bewujud k. Intangible Assets expense

Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan paten merek AGIS (brand image) berupa biaya desain dan pengembangannya. Izin hak paten dan lainnya ditangguhkan dan diamortisasikan selama angka 5 (lima) tahun dengan metode garis lurus.

Expenditure related to patent of trademark of AGIS (brand image) in the term of expense design and development, licenses of patent right and other deferred expense and to be amortized in 5 (five) years using straight-line method.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban l. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan dari penjualan barang diakui ketika risiko signifikan dan hak milik berpindah kepada pembeli serta jumlah pendapatan dan biaya (termasuk biaya masa yang akan datang) dapat diukur dengan handal. Pendapatan dari pemberian jasa jangka pendek diakui ketika pekerjaan telah selesai.

Revenue from sales of goods is recognised when significant risks and rewards of ownership are transferred to buyer and the amount of revenue and costs of the transactions (including future cost) can be measured accurately. Revenue from rendering of services that are of short duration is recognised when the services are completed.

Pendapatan dan biaya dari pekerjaan kontrak kontruksi diakui sebagai beban dan pendapatan berdasarkan tahapan penyelesaian pada tanggal neraca dengan menggunakan metode perbandingan akumulasi biaya yang terjadi sampai dengan tanggal neraca dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan kontrak tersebut. Apabila kemungkinan besar bahwa jumlah biaya yang terjadi akan melebihi jumlah pendapatan, kerugian yang akan terjadi diakui seketika.

Construction revenue and costs associated with the construction are recognised as revenue and expenses respectively by reference to the stage of completion of the contract activity at the balance sheet date using the method of proportion that contract cost incurred for work performed to date bear to the estimated total contract cost. When it is probable that total contract cost will exceed total contract revenues, the expected loss is recognised as an expense immediately. Beban diakui pada saat terjadinya atau terutang. Expenses are recognized as incurred or when

(23)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Summary of Accounting Policies (Continued)

m. Perpajakan m. Taxaion

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

All temporary differences between the carrying amounts of assets a nd liabilities and their tax bases are recognized as deferred tax liability method. Deferred tax is calculated at tax rates prevailing at this time.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.

Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognised to the extend that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Ammendements to taxation obligations are recorded when assessment is received or, if appealed against, when the result of the appealed are determined.

n. Kewajiban Diestimasi Atas Imbalan Kerja n. Estimated Liabilities on Employee’s Benefits

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang

“Imbalan Kerja”, perhitungan estimasi

kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan

menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak.

Under PSAK No. 24 (Revised 2004) regarding “Employee Benefit”, the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law is determined using the projected unit credit actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the changes in the benefit payable are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

o. Aset dan Kewajiban Keuangan o. Financial Assets and Liabilities

Aset Keuangan Financial Assets

Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

Referensi

Dokumen terkait

lingkungan. Lingkungan merupakan tempat interaksi vektor penular penyakit DBD dengan manusia yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit DBD. Faktor lingkungan yang

realitas, atau dari logos ke praksis. 11 Metodologi hermeneutika yang diintrodusir oleh Hassan Hanafi merupakan upaya rekonsruksi pemahaman yang bersifat manusiawi dalam

Dari gambar 1 s/d 4 dan tabel 1-4 menunjukkan bahwa asap cair cangkang kelapa sawit yang dihasilkan pada berbagai temperatur dan dengan perlakuan sentrifus,

Terdapat beberapa metode secara numerik yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan integral, diantaranya metode adomian dan metode iterasi variasional.. Wazwaz [4] telah

Adapun tujuan penanaman nilai-nilai tersebut adalah membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural; membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu

Sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah pengaruh kepercayaan diri siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Bangkinang

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka hipotesis yang dapat dikemukakan adalah bahwa pemberian pakan berupa silase ikan dengan padat penebaran individu yang

Low pass filter (Filter lolos Rendah) adalah filter yang hanya melewatkan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (f c )a. Diatas frekuensi tersebut,