• Tidak ada hasil yang ditemukan

materi try out cpns 2013 eful

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "materi try out cpns 2013 eful"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Machine generated alternative text: Maten Tes Kompetensi Dasar (TKD) 1. Tes wawasan kebangsaan yang meliputi:

1) Pancasila;

2) Undang Undang Dasar 1945; 3) Ehineka Tunggal Ika; dan

4) NKRI ( sistem tata negara pusat dan daerah, sejarab perjuangan bangsa, peranan bangsa Indonesia dalam tatanan regional maupun global, kemampuan berbahasa indonesia yang baik)

2. Tes Intelektual Umum untuk nenilai:

1) Kemampuan verbal yaitu kemampuan menyampaikan informasi secara lesan maupun tulisan;

2) Kemampuan numerik yaitu kemampuan melakukan operasi perhitungan angka dan melihat hubungan diantara angka-angka;

3) Kemampuan berpikir logis yaitu kemampuan melakukan penalaran secara runtut dan sistematis; 4) Kemampuan berpikir analitis yaltu kemampuan menguraikan suatu permasalahan secara sistematis. 3. Tes Karakteristik Pribadi untuk menilai:

1) Integritas din;

2) Semangat berprestasi; 3) Onientasi pada pelayanan; 4) Kemampuan beradaptasi; 5) Kemampuan mengendalikan din;

6) Kemampuan bekenja man din dan tuntas;

7) Kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan; 8) Kemampuan bekenja sama dalam kelompok;

9) Kemampuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain; 10) Onientasi kepada orang lain;

11) Kreatifitas dan inovasi.

1. Peserta wajib membawa Tanda Peserta Ujian serta menunjukkannya kepada panitia. 2. Peserta harus duduk pada tempat yang telah ditentukan.

3. Peserta menenima soal-soal ujian dan Lembar Jawaban Komputer (UK) dan panitia.

4. Peserta wajib menggunakan pensil 2B (ash) dalam mengisi formuhir UK, dan menggunakan karet penghapus untuk memperbaiki/menghapus jawaban apabila dianggap salah.

S. Peserta harus mencantumkan Nomor Peserta dan Nama pada UK. 6. Peserta dilarang:

a. membawa buku, kalkulator, alat komunikasi atau alat lainnya yang dapat mengganggu ketenangan pengisian ujian kecuali pensil 2B, rautan, alas tulis, dan penghapus;

b. membawa senjata api/ta jam atau sejenisnya, selama mengikuti ujian; c. bertanya/berbicara dengan sesama peserta;

d. menenima/memberikan sesuatu dani/kepada orang lain tanpa seizin panitia, selama mengerjakan soal

ujian;

e. keluar ruangan, kecuahi memperoleh izin dan panitia ujian; dan f. merokok dalam ruangan ujian.

7. Fesertawajib:

(3)

c. mengisi daftar hadir peserta yang telah disediakan.

8. Peserta yang terlambat lebih dan 15 (lima belas) menit setelah dimulainya ujian, tidak diperbolehkan mengikuti ujian.

9. Peserta diperbolehkan menjawab soal ujian setelah mendapat penintah dan panitia.

10. Pesenta harus menjawab soal ujian pada UK dengan pensil 2B dan tidak diperkenankan melakukan coretan-conetan pada lembar ujian maupun UK.

11. Peserta yang telah selesai menjawab soal ujian sebelum waktu ujian usai, dapat meninggalkan tempat

setelah menyerahkan soal ujian dan UK kepada panitia ¡ a da/a a Mate CPN“

Machine generated alternative text: BEBERAPA KEBIJAKAN PEMERENTAH DALAM LINGKUP DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

Undang-undang

. Undanq-undang Nomor 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional . Undang-undang Nomor 2 th 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional . Undang-undang Nomor 22 th 1999 tentang Pemerintahan Daerah . Undang-undang Nomor 43 th 1999 tentang peruhahan atas UU no 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

Peraturan Pemerintah

. pp 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan

. Pp 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Sebagai Hadan Hukum

. Pp Nomor 57 th 1998 tentang Perubahan Atas PP 30 th 1990 tentang Pendidikan Tinggi . pp Nomor 55 th 1998 tentang Perubahan Atas Pp 28 th 1990 tentang Pendidikan Dasar . pp Nomor 56 th 1998 tentang Perubahan Atas PP 28 th 1990 tentang Pendidikan Menengah . PP Nomor 32 th 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

Keppres & Inpres

. Keppres Nomor 93 th 1999 tentang perubahan IKIP menjadi Universitas . Keppres Nomorl99 Tahun 1998 tentang Tunjangan Posen

. Keppres Nomor 68 th 1998 tentang Pembinaan Kursus dan Lembaga Pelatihan Kerja . Inpres No, 6 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika Kepmen Kepmen

. Kepmendiknas NOMOR 045/U/2002 tentang KURIKULUM INTl PENDIDIKAN TINGGI

. Kepmendiknas Nomor 004/U/2002 tentang Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi Kepmendiknas Nomor 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan - Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana di Perguruan Tinggi

. Kepmendiknas Nomor 178/U/2001 tentang CELAR DAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI

. Kepmendiknas Nomor 107/U/2001 tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH

. Kepmendiknas Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi

. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

. Kepmendiknas Nomor 36/D/0/2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Posen

. Kepmendiknas Nomor 042/U/2000 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Perguruan Tinggi Sebagai Hadan Hukum

(4)

. Kepmendikbud Nomor 036/U/1993 tentang gelar dan sebutan lulusan perguruan tinggi . Kepmendikbud Nomor 222/U/1998 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi

. Kepmendikbud Nomor 188/U/1998 mengenai akreditasi program studi PT untuk program sarjana . Kepmendikbud Nomor 187/U/1998 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

. Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang pedoman umum organisasi kemahasiswaan

. 5KB Mendikbud dan Ka. BAKN tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya

t Kkwenthlckrnd citwtc 316(U teutau% p %ng,katau dan pemberheatian çtmpnan çerg, tingg,t dan pimpinan fakultas

. Kepmendikbud Nomor 223/U/1998 tentang Kerjasama antar Perguruan Tinggi

. Perubahan Keputusan Mendikbud tentang svarat dan prosedur WNA untuk meniadi mahasiswa PT di Indonesia

. Surat Menkeu tentang: Kriteria Mengenai Pengelolaan Dana Non Budgetair Pendalaman Maten CPNS

Halaman 3

Machine generated alternative text: SK Dirjen

SK Dirjen Dikti tentang perubahan dan peraturan tambahan 5K Dirjen Dikti No ; 08/DIKTI/Kep/2002 5K Dirien Diktl tentang penyelenggaraafl program reguler dan non reguler di perguruan tinggi negeri SK Dirjen Dikti tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/ataU Jurusan Berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000

5K Dirien Dikti tentang Penetapan penerima dana hibah program Domestic Colaborative Research Grant “K Dirje Dikti t ta g petu juk tata ara pe ga gkata Pe a tU ‘ektor, Deka , ... dst“K Dirje Dikt tentang

Petunjuk Pelaksanaafl Pembinaafl dan Pengawasafl Terhadap Program Studi yang tidak TerakreditaSi SK Dirien Dikti mengeflai Tindak Lanjut KepmefldikbUd Nomor 188/U/1988 tentang AkreditaSi Program Studi pada Perguruafl Tinggi untuk Program Sarjana.

Edaran & Surat Dirjen

Surat Dirjen Dikti tentang penundaan pembukaafl program studi Kedokterafl Umum

Surat Dirjen Dikti tentang nota kesepahamafl antara KPU dan DepdiknaS Nota kesepahaman antara KPU dan

DepdiknaS

Surat Diijen Dikti tentang Penyalahgunaafl Kewenangan Pendirian Perguruan Tinggi Swasta: STU International

University tidak sah (illegal) dan tidak dibenarkan menyelenggarakafl pendidikan tinggi,

Surat Diijen Dikti ; Klarifikasi terhadap pemberitaafl di GATRA edisi 20 Desember 2003 kepada Rektor UniversitaS

Mercu Buana dan Rektor Institut Teknologi Pembangunafl Surabaya

Surat Dirjen Dikti tentang citra perguruan tinggi negeri dan BHMN yang terganggU akibat adanya pemberitaafl

media cetak yang mengarah kepada komersialisaSi PTN dan BHMN

Surat Dirien Dikti tentarig Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 017/U/2003 tanggal 7 Februari 2003

tentang Ujian Akhir Nasional Tahun ajaran 2002/2003 dan ketentuan mengçflai penerimaan mahasiswa baru.

(5)

Surat Dirjen Dikti tentang Keteladanan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sehubungan dengan perselisihan dan

pertikaian antara pihak pimpinan PTS dengan pihak Yayasan secara berkepanjangafl sehingga menurunkan

kredibilitaS PTS tersebut

Surat Dirjen Dikti tentang penerimaafl mahasiswa baru

Surat Dirjen Dikti tentang kerjasama Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) . Surat Dirjen Dikti tentang Pas photo berjilbab/berkerUdUflg .

Surat Dirjen Dikti tentang Penghentian seluruh kegiatan dengan Royal Melbourne Institute of Technology

(RMIT)

Surat Dirjen Dikti tentang Tata krama dan kepatutan dalam hal peneñmaan mahasisWa baru

Surat Dirien Dikti tentang kesediaan PTN dan PT-BHMN u tuk e eri a alo ahasiswa pas asarjafla yang mendapat beasiswa pemerintah Indonesia

Surat Dirien Dikti mekanisme penerimaan mahasiSWa baru di PTN Surat Dirjen Dikti tentang kelas jauh oleh UGM, Unpad dan ITS Surat Dirien Dikti tentang lembaga penjual gelar.

Surat Dirjen Dikti kepada pimpinan PTN mengenal daya tampung PTN

Surat Dirjen Dikti tentang pernyataafl Rektor ITB di Kompas dan Media Indonesia

Surat Dirjen Dikti tentang pemberitaan di media massa tentang pembukaan program studi di UniversitaS Jenderal Soedirman yang belum mempunyai ijin

Surat Dirjen Dikti tentang ketentuan penerimaafl mahasisWa asing di PTN

Surat Dirjen Dikti Persyaratan menulis artikel di Jumal Ilmiah TerakreditaSi untuk kenaikan jabatan dosen

“urat Dirje Dikti te ta g ra a gafi doku e La dasafl I ple e tasi Pergurua T ggi se agai Bada Hukum Milik Negara

Surat Dirjen Dikti tentang Kesepakatan para pimpinan PTN untuk tetap menggunakan poa UMPTN Surat Dirien Dikti tentang Evaluasi Status program studi yang telah habis masa berlakunya

Surat Dirjen Dikti tentang AkuntabilitaS Perguruan Tinggi Negeri

Surat Dirjen Dikti tentang Perpindahan Pegawai Negeri Sipil non dosen menjadi dosen di Perguruan Tinggi dan

Perpindahan dosen PNS antar Perguruan Tinggi

Surat Dirien Dikti tentang Rekomendasi Pendirian Akademi Bidang Kesehatan yang diselenggarakan masyarakat.

Pengelolaan Sistem dan Penvelenggaraan Pendidikan Profesi Bidang Kedokteran

Surat edaran Dirjen Pendidikan Tinggi Sept 2000 tentang Penyelenggaraan Kelas Jauh format word97; Pembukaan program studi baru dan pendirian perguruan tinggi baru format word97

Surat Dirien Dikti tentang penerimaan mahasiSWa baru sebelum pelaksanaan Ebtanas SMU/SMK Surat Dirien Dikti mengenai pencegahan plagiat

Pendalamafl Maten CPNS Halaman 4

Machine generated alternative text: BEBERAPA KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM LINGKUP DINAS PENDIDIKAN NASIONAL 2

1. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang STANDAR KEPALA SEKOLAH 2. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang STANDAR GURU

(6)

5. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang STANDAR SARANA PRASARANA 6. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang STANDAR 1ST KTSP

7. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKLJ SMP/MTs 8. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SD/MI 9. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SMA/MA 10. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) PLB/SLB 11. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SML/MAK

12. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KELOMPOK MATA PELAJARAN (MAPEL) 13. pp NO. 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

14. PP. NO. 79 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

15. UNDANG-UNDANG NO.20 TAHUN 2003 TENTANG SISDIKNAS

16. PP NO. 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDID1KAN (SNP) 17. pp NO.36 TAHUN 2007 TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU 18. PENHITUNGAN BEBAN KERJA GURU 241AM

19. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

20. PERMENDIKNAS NO. 10 TAHUN2009 TENTANG SERTIFIKASI GURU

21. PERMENDIKNAS NO.28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH 22. PERMENDIKNAS NO.28 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KONSELOR

23. UNDANG-UNDANG NO 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN 24. UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISDIKNAS

25. UNDANG-UNDANG NO.39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTRIAN NEGARA 26. Pp fO. 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN

27. PP NO.48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN

28. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 29. PERMENNEGPAN RB N 0.16 TAHTJN 2009 JABFUNG GURU DAN AK NYA

PERIODISASI JABATAN PRESIDEN Periode

Presiden Wakil Presiden 1945-1966 Ir. Soekarno

Dr. Mohammad Hatta 1996-1998.

H. Muh. Soeharto 1973-1978

Sri Sultan Hamengku Buwono IX 1978-1983

H. Adam Malik 1983-1988

Jend. Pum. Umar Wirahadi Kusumah 1988-1993

Sudhannono 1993-1998 Tri Sutrisno 1998

(7)

1998-1999

Prof. Dr. ¡ng. BJ Habibie 1999-2001

Abdurrahman Wahid Megawati Soekarno Putri 2001-2004

Megawati Soekdrno Putri Dr. (HC) Hamzah Haz 2004-2009

Susio BambangYudhoyono YusufKal la

2009-2014

Susilo BambangYudhoyono Budiyono

Halaman 5

Pendalaman Maten CPNS

Machine generated alternative text: LAMBANG NEGARA PANCASILA 1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

2. KEMANUSIAAN YANG ARIL DAN BERADAB 3. PERSATUAN INDONESIA

4. KERAKYATPN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWABATAN / PERWAKILAN.

5. KEADILAN SOSIALBAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA BHINEKA TUNGGAL IKA

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66/1 951, Pasal 1 : ini menyebutkan bahwa lambang negara terbagi atas

tiga bagianyaitu:

1. Garis melintang pada pensai yang digambar tebal melambangkan bahwa negara Indonesia dilalui oleh garis

Khatulistiwa.

2. Lambang negara RI Garuda Pancasila, ditetapkan sebagai lambang negara dalam Peraturan Pemerintah No.

66 Tahun 1951 tanggal 17 Oktober 1951. Penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun

1958.

3. Kaki burung Garuda mencengkeram sebuah pita yang melengkung ke atas. Pada pita itu ada tulisan Bhi eka Tu ggal Ika , ya g erasal da uku “utaso a kara ga E pu Ta tular.

Bhi eka Tu ggal Ika erarti Ber eda- eda tetapi tetap satu jua . Maksud ya ialah kita a gsa Indonesia

meskipun terdiri dan berbagai macam suku bangsa, agama, dan adat istiadat tetapi kita tetap merupakan satu

bangsa dengan satu kebudayaan nasional dan dengan satu bahasa nasional.

Pasa! 4 memberikan penjelasan ten tang lima ruang dalam Pensai, lima buah ruang dalam Pensai itu masin,g-masing

(8)

I. Dasar Ketuhanan Yang Maka Esa tertulis dengan NUT Cahaya di ruangan tengah berbentuk Bintang yang bersudut

lima

II. Dasar Kerakyatan dilukiskan dengan kepala Banteng sebagai lambang tenaga rakyat. III. Dasar Kebangsaan dilukiskan dengan pohon Beringin, tempat berlindung.

IV. Dasar Pri-KemanuSiaafl dilukiskan dengan tali Rantai bermata bulat dan persegi. V. Dasar Keadilan Sosial dilukiskan dengan Kapas dan Padi sebagai tujuan kemakmuran.

Di dalam Pasa! 5 disebutkan bahwa semboyan yang tertulis dengan huruf Latin dalam bahasa Jawa Kuno berbunyi:

Bhineka Tunggal Ika

Burung Garuda menjadi lambang negara Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No.66 Tanggal :17 Oktober

1951. Tetapi telah berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950. Berbentuk Burung Garuda yang di dadanya tergantung Peñsai

de ga Li a “i ol , ya g lazi dise ut Pa asila

Sejak tahun 1976 provinsi kita berjumlah 27. Pada tahun 1999 Provinsi Timor Timur melalui penentuan pendapat yang diadakan pada tanggal 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur memilih untuk memisahkan din

dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tahun 2000 provinsi di Indonesia menjadi 33 buah. Pada awal

tahun 2004 jumlah provinsi menjadi 32 buah, karena adanya perubahan Provinsi Papua yang semula 3 provinsi

menjadi 2 yaitu Provinsi Papua dan Provinsi Irian jaya Barat. Namun pada bulan Oktober 2004 pemerintah telah

mengesahkan Provinsi Sulawesi Barat, sehingga jumlah Provinsi di Indonesia kembali menjadi 33 provinsi.

Pendalaman Maten CPNS Halaman 6

Machine generated alternative text: Pasa!-pasa! UUD 1945 yang diamandemen PERTAMA

KEDUA KETIGA KEEM PAT tzt0-l999) (18-08-2000) (10-11-2001) (10-08-2002) asa! 5 ayat 1 Pasa! 18

Pasa! 1 ayat 2 dan 3 Pasa! 2 ayat 1 Pasal 7 Pasa! 18 A

Pasal 3 ayat 1 dan 3, ayat 4 Pasa! 6A ayat 4

(9)

Pasa! 18 B

Pasa! 7B ayat 1,2,3,4,5,6,7 Pasa! 24 ayat 3 Aturan peralihan pasal 1, II Bab XA Pasa! 28A,28B, Pasa! 22E ayat 1,2,3,4,5,6 dan III

28C,28D,28E,28F,28G, 28H, 281, 293

(10)

II

BabXV pasa! 36A; Pasa! 23A

Bab XV pasa! 36B:36C Pasa! 23C

Bab VIII A Pasa! 23 E ayat 1,2 dan 3

¡ . ..

Pasa! 23F ayat 1 dan 2 Pasa! 23G ayat 1 dan 2 Pasa! 24 ayat 1 dan 2 Pasal 24A ayat 1,2,3,4,5 Pasa! 24B 1, 2, 3 dan 4 Pasa! 24C ayat 1,2,3.4,5,6 Pendalaman Maten CPNS Ha/aman 7

Machine generated alternative text: BIDANG-BIDANG TUGAS KOMISI DPR-RI 1 .TUGAS POKOK KOMISI I DPR RI

MA

. Pertahanan, Intelijen,Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika. 2 .TUGAS POKOK KOMISI II DPR RI

Kekuasaan Kehakiman YUDIKATIF

. Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria.

3 TUGAS POKOK KOMISI III DPR RI . Hukum, HAM, Keamanan. 4 .TUGAS POKOK KOMISI IV

. Pertanian,Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan. 5 .TUGAS POKOK KOMISI V

. Perhubungan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal, Meteorologi, Iclimatologi dan Geofisika.

6 TUGAS POKOK KOMISI VI

. Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM dan BUMN, Standarisasi Nasional. 7 .TUGAS POKOK KOMISI VII

. Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, Lingkungan Hidup. 8 .TUGAS POKOK KOMISIVIII

. Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan. . 9 ,TUGAS POKOK KOMISI IX

. Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kependudukan, Kesehatan 10 .TUGAS POKOK KOMISI X

. Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, Olahraga, Perpustakaan 11 .TUGAS POKOK KOMISI XI

(11)

STRU KTU R KETATAN EGARAAN SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945 DPR

Presiden BPK DPA

STRUKTUR KETATANEGARAAN SETELAH PERUBAHAN UUD 1945 LEGISLATIF EKSEKUTIF

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Referensi

Dokumen terkait

Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan

Masy mampu akses dalam akses dalam pelayanan pelayanan kese$atan kese$atan &e#mutu &e#mutu VISI INDONESIA VISI INDONESIA SEHAT 2025 SEHAT 2025 1.Mengge#akan

Berdasarkan kelompok usia, penilai tertinggi mengenai kompleksitas tugas diperoleh dari kelompok usia tertua yaitu lebih dari 40 tahun dengan rata-rata skor sebesar 28,00 dan

DrBA(PLM) Ir(ITS) MSc(Harv) MBA(Leic) MA/MSi(LSPR) MPhil(MSM) SCPM(Stanf) AITPM(GWU) CIWM(AAFM) CWM(WMA) WIPM(WhS).. CEH(ECC) CHFI(ECC) CNA(ECC)

pada pembelajaran sejarah dapat membangun sikap sosial dan hasil belajar siswa. kelas XI IIS 2 SMA Al

Kepemimpinan dalam Rumah Sakit biasanya mencerminkan suatu fokus pada orientasi hasil yang agresif, tanpa basa basi.. Kepemimpinan dalam Rumah Sakit biasanya mencerminkan

Socially, some deficiencies that exist in East Tanjung Jabung between human resources (HR) level East Tanjung Jabung is relatively low so that was very influential

Bahan beracun harus disimpan dalam ruangan yang sejuk, tempat yang ada peredaran hawa, jauh dari bahaya kebakaran dan  bahan yang inkompatibel (tidak dapat