• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRI UTAMI tamiez90yahoo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TRI UTAMI tamiez90yahoo"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Pengeringan Buah Apel dengan Tray Dryer

dengan Perubahan Variabel Suhu

RINGKASAN

Indonesia memiliki beranekaragam jenis buah-buahan yang mempunyai banyak manfaat dan mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti mangga, nanas, pisang, apel. Buah apel merupakan salah satu buah yang banyak digemari masyarakat karena rasanya yang manis dan mempunyai banyak manfaat misalnya untuk mencegah sariawan gusi, dan memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit gangguan lambung dan tumor dalam jangka panjang.

Kebanyakan Apel dimakan mentah, tanpa dimasak terlebih dahulu. Padahal sebenarnya kita dapat memperoleh lebih banyak keuntungan dari Apel dengan adanya sedikit pengolahan, misalnya saja dengan pengeringan untuk dijadikan keripik Apel.

Pengeringan Apel dapat dilakukan dengan alat oven atau dengan bantuan sinar matahari sehingga kadar airnya berkurang. Oven merupakan jenis alat pengering sayur-sayuran, buah-buahan dan juga larutan yang terdiri dari 6 tray atau 12 tray. Panas pada oven diperoleh dari sumber listrik dengan bantuan blower. Blower sendiri mempunyai fungsi untuk mentransfer energi panas yang dihasilkan dari energi listrik. Prinsip kerja alat ini yaitu mengurangi kadar air pada bahan. Apel yang sudah dikeringkan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan masa simpan yang lebih lama.

Pada praktikum ini, sampel yang digunakan adalah Apel Manalagi sebanyak 250 gram dan dikeringkan dengan suhu yang berbeda-beda yaitu 50 ºC, 60 ºC, 70 ºC. Sebelum dimasukkan ke dalam oven, Apel dikupas, dicuci dan diiris tipis-tipis, kemudian direndam pada air gula. Sampel diambil setiap 30 menit untuk diukur beratnya sampai beratnya konstan. Selain diamati kadar airnya, pada pengamatan ini juga dilakukan pengamatan terhadap penampakan bahan atau sering disebut uji organoleptik. Uji organoleptik yang dilakukan pada praktikum ini meliputi rasa dan warna.

Hasil dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh berat pengeringan pada suhu 50 ºC, 60 ºC, 70 ºC berturut-turut yaitu 31,31 gram, 30,96 gram, 29,92 gram. Sebagai pembandingnya yaitu pengeringan dengan sinar matahari diperleh berat pengeringan 30,13 gram.

Kadar air yang diperoleh pada suhu 50 ºC, 60 ºC, 70 ºC berturut-turut adalah 87,48 %, 87,62 %, 88,03 %, sedang kadar air pengeringan Apel dengan sinar matahari adalah 87,95 %.

Warna Apel pada pengeringan pada suhu 50 ºC adalah putih kecoklatan dengan rasa apel. Pada pengeringan Apel pada suhu 60 ºC warna Apel lebih menarik karena suhu ini sesuai dengan sifat bahan. Pada suhu 70 ºC warna Apel kecoklatan karena suhu ini terlallu tinggi dan waktu pengeringan pada suhu ini lebih cepat dibanding yang lain.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari metode ini adalah mengetahui pengaruh suhu pengeringan dan durasi penepungan terhadap mutu fisik tepung wortel yang meliputi distribusi ukuran, warna,

Hal ini karena pengeringan kulit buah naga terlalu singkat dan suhu yang digunakan juga rendah sehingga mengakibatkan kulit buah naga tidak kering dengan baik dan warna

Hal ini karena pengeringan kulit buah naga terlalu singkat dan suhu yang digunakan juga rendah sehingga mengakibatkan kulit buah naga tidak kering dengan baik dan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kadar total zat warna antosianin dari kelopak bunga rosella dengan cara ekstraksi dan pengeringan; mencari pengaruh suhu,

Pada percobaan hidrolisa pati variabel yang digunakan adalah suhu 70 0 C dan 80 0 C. Nilai k menunjukan seberapa cepat reaksi tersebut berlangsung. Hal ini berbanding terbalik

Pada lampiran menunjukkan bahwa semakin rendah suhu pengeringan dan semakin banyak daun teh maka sampel lebih disukai oleh panelis, hal ini disebabkan warna

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu pengeringan pandan dan konsentrasi penambahan bubuk pandan terhadap karakteristik fisik warna L*, a*, b* serta tekstur

Kesimpulan pada praktikum ini adalah semakin tinggi suhu atau kalor yang ditambahkan maka semakin cepat suatu zat menguap.. Metanol lebih cepat mengalami penguapan dari pada air karena