MAP
VolumeI
Nomor
I
Halaman1-89
Jakarta,
Juli
2014ISSN 2356-0517
IIIA'{5
Jakarta
Business
Adm
Journal
,fiilrul$flffifiilrufl
COSPLATSEBAGAI SARANA
MEDIA
PROMOSI BISNIS
Bambang Leo Handoko&
Dewangga OktaviantoPENGARUH
IKLIM
ORGANISASI DAN
KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH
TERHADAP
ETOSKERJA
GURU SERTA
PEGAWAI
Syamsu AlangPENGARUH
LINGKUNGAN
PEMASARAN
TERHADAP KINERJA
PEMASARAN
MELALUI
STRATEGI
PEMASARAN PADA USAHA JASA
LAUNDRY DI
JAKARTA
AdhiNugroho
ChandraANALISIS
KEPUASAN
PELANGGAN
PADA
ALFAMART
DARI DIMENSI
PELAYANAN
Ronnie Resdianto MasmanANALISIS I{ESENJANGAN
KUALITAS
PELAYANAN
DAN KEPUASAN
KONSUMEN
PENGUNJIJNG
MAL
KE,LAPA
GADING
ulkarnaenPENGEMBANGAN USAIIA
KECIL
DAN
N{ENENGAII: FAKTOR
UTAMA
AGAR
TETAP
RESISTEN
DARI KRISIS
Widadja HartonoPENGART'H
KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL DAN LEYERAGE TERHADAP
MANAJEMEN
LABA
Hendrik Elisa Sutejo SamosirSTUDI
TENTANG
PENGARUH
HARI PERDAGANGAN
TERIIADAP
RETARNSAHAM
LQ-45
PADA
BURSA
EFEK INDONESIA
Christina Natalia Hutagalung&
Lidya Primta SurbaktiUTA Business Review adalah media resmi
untuk publikasi ilmiah,
yang memuatirtikel
mengenai hasi lpenelitian, kajian dan pemikiran tentang administrasi Lisn-is, secara khusus untuk bidang bisnis. Diterbitkan secara teratur duakalidalam
setahun, yaitu bulan Januari dan Juli oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.UTA
Business Reviewis
theoffrcial
mediafor
scientific
publications,which
consisjof
articles about
the
resultsof
research, study and thoughts about businessadministation,
especially business. Regularly published
two
timesin
a year,in
January and Julyby
the Faculty of Economics and Business, universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.SUST]NAN PBNGT]RUS
JT]RNAL
Pelindung
PenanggungJawab
PemimpinRedaksi
Deu,an Redaksi
Dr.
Virgo
Simamor4MBA
Sihar Tambun, SE.,M.Si.,Ak.
Dr.
Sylvia Sari Rosalina,M.Si
Prof.
Dr
Gindo Sitorus,MM.
Catarina Cori Pradnya
paramitL
S.A.B.,M.
Si Drs. Suwarno,Msi
Drs. Dody Astia Budy,
M.Si
Tsabita Karima
M.AB
DAFTAR ISI
COSPLATSEBAGAI SARANA
MEDIA
PROMOSI BISNIS
i
t:':i bang Leo Handoko&
Dewangga oktavianto ... ...l-8
PE.\GARUH
IKLIM
ORGANISASI DAN
KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH TERIIADAP
ETOSKERJA
GURU SERTA
PEGAWAI
S'. arnsu Alang
9
-23
P E
\GARTIH LINGKUNGAN
PEMASARAN
TERIIADAP KINERJA
PE}IASARAN
MELALUI
STRATEGI PEMASARAN
MELALUI
STRATEGI
PE}IASARAN
PADA USAHA JASA LAI.INDRY
DI JAKARTA
.{'Jhi Nugroho Chandra
24-30
.{\ALISIS
KEPUASAN PELANGGAN PADA
ALFAMART DARI DIMENSI
PELAYANAN
R.onnie Resdianto Masmans
3l
-48
.{\ALISIS
KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN DAN
KEPUASAN
KONSUMEN
PENGIJNJI.INGMAL KELAPA GADING
Zulkarnaen
49-68
PENGEMBANGAN USAHA
KECIL
DAN
MENENGAH
(UKM): FAKTOR
UTAMA AGAR TETAP
RESISTEN
DARI
KRISIS
\\'idjaja
Hartono
...
69_75
PENGAR{'H KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
DAN
LEVERAGE
TERHADAP MANA.IEMEN LABA
Hendrik Elisa Sutejo Samosir
76-89
STUDI
TENTANG
PENGARUH
HARI
PERDAGANGAN
TERHADAP
RETURNSAHAM
LQ-45 PADA
BTJRSAEFEK II\DONESIA
PENGARUH
KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL
DAN LEVERAGE
TERHADAP
MANAJEMEN LABA
Hendril< Elisa Sutejo Samosir
Fakultas Ekonomi HKBP Nommensen Medan Emai I : hendrik. 2007 @yuhoo.com
ABSTRACT
The objective
of
this
studyis to
examinethe
in/luenceof
institutional
ownership c leverageto
earnings nxanagement. This study tal<es samplefrom
companiesin
theconsung
goods sector
at
theJakarta
Stock Exchange,which
werepublished
infinancial
reportfras
2008-2011. The nrcthodof
analysisof
this
research usedmultiple
regressionanalysis.Tc
results
of
this
study show
that
(t)
institutionol
ownershiphad not
significant
influence n. earnings management, (2) leverage had not significant influenceto
earnings management(3)
simuttaneouslyof
institutional
ownershipand
leveragehad
not
significant
influencen
earnings
ruanagement.This
results shows
that
there
are
more
factors
that
motit',v
management to perfornt earnings managenxentKey words:
Institutional
Ovnership, Leverage and Earnings ManagementABSTRAK
Tujuan
dari
penelitianini
adalal-runtuk
menguji pengaruh kepernilikan institusional danleveragi
terhadap manajemen laba. Penelitianini
mengambil sampeldari
perusahaanjr
sektor barang konsumsidi
Bursa Efek Jakarta,yang diterbitkan dalam laporan keuangan20i!-201L Metodi
apalisis penelitianini
menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian::r
menunJuiukkarr bahwa
(1)
kepemilikan
institusionalmemiliki
pengaruhyang
tidak
signignifikm
terhadip manajemen laba, (2) pengaruh berpengaruh tidak signifikan terhadap manajemen
lar
dan(3)
secara bersamaandari
institusi kepemilikan dan leverage berpengaruhtidak
signifil:anterhadap
manajemenlaba.
Hasil
ini
nrenuniukkanbahwa
ada lebih
banyak
faktor
1ary mernotivasi manajetnen untuk melakukan mana.iemen labaKata kunci: Kelembagaan Kepemilikan, Leverage dan Manajernen Laba
I.
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan dalam suatu perusahaan paaa
suatu periode akuntansi
yang
dapat digunakan
untuk
member
garnbarantentang
kinequ perusahaan tersebut. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangku posisi keuangan,kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfa.e bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.Informasi tentang laba merupakel sebuah patokanbagi calon
investor maupun pemegang sahamuntuk
melakukan investasid
suatu perusahaan sebab laba mencerminkannilai
perusahaan. Sehingga laba yangtinggi
dapa membuat investortertarik
untuk
berinvestasi akantetapi
apakah laporan keuangan terseb:.sbenar-benar memberi informasi laba yang seharusnya dan bukan hasil dari manajemen laba?
Menurut Rahmawati (2OlZ) manajemen laba adalah
pilihan
manajer tentang kebijakar akuntansi untuk mencapai beberapa tujuan khusus. Para manajermemiliki
fleksibilitas
untus memilih diantara beberapa cara alternatif dalam mencatat transaksi sekaligus mernilih opsi-opsilh,o
r:--,F
m*;r-:mli;:
lhlm::'..
iltlrr--.
iltmd.t : 'H;-=l
lhtr'-
_. ;fllDtr-lllG.L "l ;ipxl :
=
j
jffi-:--,-illr;,':
lpf
*:".:--5!r;:
t}lt;i*.
.
qp,TJ--lllf-iJt" * l
mfi..l--f:=l
llE..u' ; :'
I
ada dalam perlakuan akuntansi yang sama.Terdapat dua perspektifmengenai manajemen
:''
Pertama, manajemenlaba
dikatakan suatu tindakanyang
positif
ata-u tindakan yang
"'lrusnya
dilakul<an manajemen sebab tindakanini
dituju[an
untuk
memuaskan pemegang'::lr'
Kedua, nrana.iemen laba dikatakan sebagai tindakan yang negatif atau tindakan yang':"
seharusnya dilakukanoleh
manajemen_sebab manajemen labamenyebabkan terjadinya
'
:-''rsi informasi dalam laporan keuangan sehingga memLerikan informasiyun!
,n.nyesatkan-.
pengguna laporan keuangan.Fenomena adanya
praktik
manajemen laba pernahterjadi
di
pasarmodal
Indonesia, "slrsnya pada errriten manufakturdi
Bursa Efek Jakarta. Conioh kasus te4adi;;.
pT Kimia
-:ra
Tbk.
Berdasarkanhasil
pemeriksaan Bapepam (Badan Pengarvas p"asar'Modal, ZOOZ),-:i'oleh bukti
bahwa terdapat kesalahan p.nyu;iun dalam laporan keuanganpT Kirnia
Fanna
'"'
berupakesalahandalam penilaian
p"rr"diuun
barangjadi
dan
liesalahan pencatatan
j-'ualan,
dimanadarnpak kesalatran tersebut rnengakibatkaln oversraredlaba pada laba bersih :"k. tahun yang berakhir
3l
Desember 2001sebeir
Rp
32,7miliar.
Selainpr. rimia
Farma, ::rajemen labajuga
terjadidi
PT. Bakrie Brothersruk
leNnn).
Berbeda o"nganpT. Kimia
-;lra
yang
melakukan
nranajemen
laba
denganmaffipulasi
nilai
perseoiaal,
pT.
Bakrie':hers
Tbk
(BNBR)
melakukan manajem.,i
lubu
,.lului
perubaian
metodeakuntansi.
'
i:rn
inggaPT.Bakrie
BrothersTbk (BNBIU
berhasil
meningkaikannilai
ekuitassenilai
3,9rupiah.
Peningkatannilai
ekuitas
ini
terjadi kareni
perubahanmetode
pencatatan ':stasi perusahaan dari equity ntethod menjadifair value method.Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap. Kesengajaan
:'rk.tidak
mengungkapkan mengakibatkaninformasi menjadi
tidak
benar-utu,,"nyesatkan
:: tidak
relevan. Praktik-praktil< manajemen laba dapat "memengaruhi relevansi penyajiarr-:ran
keuangan sehingga laporan keuangantidak membantu
bahkln
aapat m"nyesatkan para''::rakainya dalam
mengevaluasiperistiwa
masalalu,
masakini
atau
masad.pun
karena:rajer perusahaan, tidak menggambarkan dengan
jujur
transaksi sertaperisti*u
tuinryu. Kepemilikan institusional merupakan
su[a,,
p.rusahaan yangdimiliki
oleh institusiatau'
:]baga (perusahaan asuransi,bank,
perusahaanlnvestasi
dan
[epe.ilikan
institusi
lain). -'nurutBrigharn
dan
Houston (2006)
hubungan keagenanterjadi ketika
satu atau
lebih:ividu
yang disebut sebagaiprincipai
menyervaindividu
atau organisasilain
yang disebut
-'a$ai
agen untuk melakukan sejumlah jasa dan mendelegasikan kJwenangan uniukmembuat
-'rutusan kepada
agen
tersebut.
Dalam
penelitian
yung dilakukan
ot.n
Tarjo
(200g);nyirnpulkan dalam
kaitannya dengan kepemilikan, terda-patdua
masalahkealenan
yaitu ''salah keagenan antara rnanajer dengan pemegang saham
dan
masalahkeallnan
antara
'::negang
sahammayoritas
dengan pemegang sahamminoritas. Masalah kefgenan
yang-"i1alna
terjadi
apabila.manajer sebagai pengelola perusahaan
merniliki
informasi-yang lebihirgkap
sebab
sebagaipengelola
pirusaha-an,manajer
Iebih
mengetahui t<onoisi tentang-:rusahaan dibandingkan dengan
pemegangsaham.
Manajer
rn.*itit
i
kewajiban
untuk --nlampaikan inform_asi tersebut kepada para pemegang sah-am, namun terkadanginformasi
:ng
disampaikanoleh
manajertidak
menggambarkinfondisi
perusahaanyun!
iru.narnya.
'lasalah keagenan:ham
yang kedua terjadi apabila-adanya konsentrasi kepemilikanyaitu
pemegangmayoritas,
sehingga
pemegangsaharn mayoritas
tersebut dapat
rnengendalikan- rnajemen.
Akibatnya
pemegangsahim
mayoritas
memiliki
kendali
i..huJuf
pemegang'ram
minoritas' Pemegang saham mayoritas dapat mengambil tindakan yang meiguntungt<an -"megangsaham mayoritas
itu
sendiri untuk mencapai tujuannya termasuk dingan-melakukan :rnajemen laba.Manajernen laba dapat diatasi dengan menerapkan pengelolaan perusahaan yang baik
:ood
corporate
governance).Melalui
p-ngelolaanp.ruruhuun
yang baik
diharapkan parasehingga pemegang saham mayoritas
tidak
akan mengambil tindakanyang
menguntungkar. pemegang saham mayoritasitu
sendiri dan para pemegang saham minoritasjuga tidak
merasldirugikan.
Akan
tetapi
berdasarkan penelitian yangdilakukan oleh Ujiyantho
dan Pramuk:(2007),
Wulandari
dan Ay'u
(2010) rnenyimpulkan
bahrvatidak
terdapat
pengaruh yang signifikan antara kepernilikan institusional terhadap manajernen laba dengan kata lain, variabe. kepemilikan institusional ga-eal menurunkan manajemen laba.Kebijakan
hutang (leverage) merupakan salah satualternatif
pendanaan perusahaarmelalui
hutang.Akan
tetapi,
keberadaan hutangyang cukup
besarmencerminkan
bahn': kinerja saham suatu perusahaan kurang bagus. MenurutTarjo
(2008) terdapat hubungan antar3leverage
dengan manajemenlaba.
Perusahaanyang dalam kondisi
sedang membutuhka:. pendanaanmaka akan
berupaya
untuk menarik kreditur. Upaya
ini
dilakukan
denga:melakukan
manajemenlaba.
Hasil
penelitian
menyatakanbahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara leverage dengan manajemen laba seperti penelitian yang dilakukan oleh Tarjc (2008), Wulandari danAyu
(2010),Mitani
(2010) danAlves
(2012) namun berdasarkan hasi.penelitian
Indrasrvari(2010)
mengatakan bahwatidak
terdapat pengaruhyang cukup
kua: antara leverage dengan manajemen laba.Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian
ini
adala: sebagaiberikut:
(l)
Apakah kepemilikan
institusional secaraparsial
berpengaruhsignifika:
terhadap manajemen laba? (2) Apakah leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhada:
manajemen
laba?
(3)
Apakah kepemilikan institusional
dan
leverage
secara
simulta: berpengaruhsignifikan
terhadap manajemen laba? Penelitianini
diharapkan dapat menamba:: wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen laba. Penelitianinijuga
diharapkan Penelitiaiini
diharapkan dapat mernberikan manfaat bagi para manajer sebagai dasar untuk pengambila;' keputusan. Selainitu,
penelitianini
diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi para investc: sebelum melakukan investasi untuk rnelakukan analisa terhadap laporan keuangan agar tidai.terfokus
pada
data
akuntansi
yang
tercantum
dalam
laporan
keuangansaja
tetapi
jug:. diperlukan interpretasi dari data dalam laporan keuangan tersebut.II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Teori
Keagenan (Agency Tlteory)Para manajer
diberi
kekuasaanoleh
parapemilik
perusahaan,yaitu
pemegang sahan:untuk
membuat keputusan, dimanahal
ini
rnenciptakanpotensi
konflik
kepentingan yangdikenal
sebagaiteori
keagenan (agency theory). Hubungan keagenanterjadi ketika
satu ataLlebih individu yang
disebut
sebagaiprincipalnenyewa individu
atau
organisasilain
yang disebut sebagai agenuntuk
rnelakukan sejumlahjasa
dan mendelegasikan kewenangan untul: membuat keputusan kepada agen tersebut. Hubungan keagenan utama terjadi antara pemegans saham dengan manajer dan manajer dengan pemilik hutang.Menurut
Rahmarvati
(2012) dalam
teori
keagenan menyatakan
bahwa
praktil.:manajemen
laba
dipengaruhi
oleh
adanyakonflik
kepentinganantara
manajemen denga:pemilik
yang trnbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingka: kemakmuran yang dikehendakinya. Anthony dan Govindarajan (2004) menjelaskan bahwa teor.keagenan
menunjukkan
hubunganantara
pernilik atau prinsipal
dengan
manajer, diman:pemilik
atau prinsipal
mempekerjakanagen
untuk
melakukan berbagai pekerjaan
ataskepentingan
pemilik
atau prinsipal,
termasuk memberikan
otoritas
pendelegasian untul:membuat suatu
keputusan.Pemilik atau prinsipal
tidak
memiliki informasi yang
cuku:mengenai
kinerja
manajer. Sebaliknya, manajer
memiliki
informasi
mengenai
kapasitas.lingkungan pekerjaan,
serta
perusahaan
secara menyeluruh.
Hal
ini
menimbulka::ket idaksei m bangan i nformas i, yang d i narnakan asi metri i nformasi.
-
I
\Ianajemen Laba
Para manajer
rnerrtiliki fleksibilitas untuk mernilih
diantarabeberapa cara
alternatif
':t
tnencatat transaksi sekaligusnienrilih
opsi-opsi yang adadalam
p.ilukuun
akuntansi-
srrrla'
Fleksibilitas
ini
yan,e climaksudkan untul<-rnemungkinkanpara
manajer untuk'rrrtk&r
manajenrenlaba'
Schipper
(2004) yang
nlenyatakan
bahrva manajemen laba--''pakan suatu intervensi dengan tujuan teftentudalam
pror.,
pelaporan keuangan eksternal,..i
ntemperoleh beberapa keuntungan privat.Pada hakekatnya
terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba menurut'::
dan Zittlnrerman (1986) yang dikenal sebagaiieori akuntansipositif
'(positive accosnting'r')'
1-erdapattiga
hipotesis dalamteori
akuntansipositif
denganforniula dari
Watts dan :lerntan dalanr Rahmawati (2012:) :
llte
bonu'splon
h1'p.othesrs. Manajer perusahaan yangmemiliki
program bonus yangterkait
':3ngan angka-angka akuntansi cenderung
,,itrt-
mernilih
'prJsedur
aliuntansi
yang:rrc'n$SeSer reported.
earnings
darifufitre
period ke
cnrrentperiod
(menaikkan labayan!
.: i I aporkan sekarang).
Tlte dcbt covenant hypothesis.Perusahaan yang terancam melangg
ar accounting-based debt
:orenanl
cenderung untukmemilih
prosedur akuntansi yang menggeser reported earnings :erifuture
period
ke
cutent
period
(menaikkan laba yang dilaporkan sekarang).Hal
ini jilakLrkanuntuk
menghindarikedekatan terhadap
debi covenant
danuntuk
mendapatkansuku
bunga pinjarnanyang lebih
rendah, kareria semakinrendah
rasioleverage
maka sernakin rendah pLrla resiko kebangkrutan perusahaan.')ol.itical
co.sl h1'polhesrs. Sernakin be.sarpolitical cost
yang dihadapi suatu perus ahaan, :rtaka manajer c.enderung untul< rnernilih piosedur akuntansilung *.nunggrnpon
reported :ctrnings dari utrrentperiodkefuttn'e
periocl(menurunkan laUa yang dilap"o"rkan sekaiang).Banyak alasan bagi para ntanajer untuk melakukan manajemen-laba.'berikut
ini
adalah-':3rapa
motivasimanajemen laba menurut Scott (2002) dalam S-isrvantaya (2007):
-
Bonus Plan MotivationsHealy (1985) telah melnbuktikan
secaraempiris
bahrva manajer mempunyai informasi:rtside atas Iaba bersih perusahaan sebelum melakukan manajernei laba.
uialy
mernprediksi tnanajenren akan secara oportunistik mengelola laba bersihuntuk
memaksimalkan bonus
stau
kontpensasi
mereka
berdasarkanprogram
kompensasi
atau bonus yang
telahd irencanakan oleh perusahaan.
'
Debt Covenant Motivations\{anajemen
laba dengantujuan untuk
memenuhiperjanjian
hutang
timbul dari
kontrak hutangjangka
panjang. Perjanjian hutang bertujuanuntuk
melinduigi
pernberi pinjaman terhadap tindakan manajer.
.
Political
MotivationsPerusahaan )'ang secara
politik
cukup terpandangdi
matapublik,
akan sangat mudah untuk diarnati' Beberapa perusahaan seperti ini-mengin'ginkan mengelola labaunfuk menurunkan
t'isibilitasnya.
Hal
ini
terutama
diperlukat
paoa periode
kemakmuran mereka dengan tnenggunakan prosedur
dan
praktik-praktik
akuntinsi yang
nreminimalkan laba
bersihnrereka.
:
Taxalion Motit,ationsMotivasi
pajak barangkali merupakan motivasi manajernen laba yang paling jelas. Namun dentil<ian,otoritas pajak
cenderunguntuk
memaksaian aturan akuntansimereka sendiri untuk menghitung pendapatan kena pajak. Derrgan dernikian akan mengurangi kesernpatan perusahaan
untuk
rnelakukan rnanuver.
Secira umum
e.
Changes of CEO MotivationsHipotesis program bonus meniprediksi bahwa menjelang pengunduran
diri,
CEO yang lar':::akan menggunakan strategi yang memaksimalkan laba untuk meningkatkan bonus merel.::
Disamping
alasan tersebut,
CEO yang
mernpunyai
kinerja buruk akan
melakuk"-manajenrenlaba
untuk
memaksimalkanlaba
mereka
untuk
mencegahatau
menun:.pern berhentian mereka.
f.
Initial
Public Offirings
Informasi akuntansi
keuanganyang
dimasukkandalam
prospektus bermanfaat sebag"surnber informasi.
Pasar merespon secarapositif
peramalanlaba
sebagaitanda
nil= perusahaan.Hal ini
menimbulkan kemungkinan bahrva manajer perusahaan yang akan g.public
mungkin mengelola prospektusnya dengan harapan untuk memperoleh hargasaha:-yang lebih tinggi.
Selain terdapat
motivasi
manajer melakukan manajemen laba, terdapatpula
bentui.-bentuk manajemen laba yang dikemukakan oleh Rahmawati (2012), yaitu sebagai berikut:a.
Takinga
bath,
merupakan pola manajemen laba yang dilakukan dengan cara menjadika: laba perusahaan pada periode berjalan mefrjadi sangat ekstrim rendah (bahkanrugi)
ata-sangat ekstrimtinggi
dibandingkan dengan laba pada periode sebelumnyaatau
sesudahnr:b.
Income
minimization, merupakan
suatu
pola
manajemen
laba yang
dilakuka-dengancara menjadikanlaba
pada laporan keuangan periodeberjalan
lebih
rendah da:pada
laba
sesungguhnya,
hal
ini
biasanya
dilakukan
pada
saat tingkat
rasr: profitabilitas perusahaan sangat tinggi agar tidak mendapat perhatian secara politis.c.
Incomentaximization,merupakanpolamanajemelabayangdilakukan dengan
tujuan untuk
memper:leh
bonus yang
jauh
lebih besar, meningkatkan keuntungan, dan untuk menghindari da:.pelanggaran atas kontrak hutang
jangka
panjang.d.
inconte snxoothing, merupakan pola manajemen laba oleh manajer dengan menaikkan ata-menurunkan labauntuk
mengurangifluktuasi
laba yang dilaporkan sehingga perusahaa:.terlihat stabil dan tidak beresiko tinggi. 2.3
Kepemilikan Institusional
Salah satu mekanisme Corporate Governance yang dapat digunakan untuk mengatas
tata kelola perusahaan yang buruk adalah kepemilikan institusional. Sebab investor institusiona seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, dana pensiun dan lernbaga-lembag" lain akan melakukan pengawasan yang lebih optimal terhadap manajemen.
Menurut
Griffin
dan Ebert (2010) menyatakan bahrva kepemilikan institusional adala: kepemilikanoleh
investor besar seperti usaha dana yayasan dan dana pensiun, yang membe.:saham korporasi dalam
jumlah
besar.
Dari
definisi
tersebut, dengan
demikian
dapa:disimpulkan bahwa kepernilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan ole:. investor besar seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan dana pensiun, perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi lain.
Menurut Madura (2007) pemegang saham yang paling
aktif
adalah investor institusional(institutional
investors) atau lembaga keuangan yang membeli sejumlah besar saham. Jika suatu investor institusionalyakin
bahwa perusahaandikelola
denganburuk,
maka investor tersebu: dapat mencoba untuk bertemu dengan eksekutif perusahaan dan menyatakan ketidakpuasannya. Investor tersebutjuga dapat mencoba berkolaborasi dengan investor institusional lain yang jugamemiliki
sejumlah besar saham perusahaan.Hal ini
memberikan kekuasaan yanglebih
besaruntuk
melakukan negosiasi karena eksekutif
perusahaan
kemungkinan
besar
akanmendengarkan
investor institusional
yang
secarakolektif merniliki
sejumlah
besar sahamperusahaan.
Investor
institusionaltidak
mencoba mendikte bagaimana perusahaan seharusnl,aifim:
'm;*
i'ttrs::*"
-'ll[mii,,tu'
,.-tkr*," "
lffil.,,ttt' -"
-,ffi--.,r.
'lllllll;,* -
..-il
-'l
t-'[llltiiL *
{ir.
'
,:fltl|j
:-'iFirrp- '
Jl,r,r,*..
,i!Ll:- *: !i'l, ,,b .. .,
rllu;
trfi
,,{dllb "r.,
r,,* "
-
,illL.-i,r n
-,:
-:_..,-<a
-..ola oleh para manajer. Melainkan, mereka mencoba untuk memastikan bahwa perusahaan
:-:ambil
keputusan untuk kepentingan seluruh pemegang saham.Menurut Gideon (2005) dalarn Ujiyantho dan Prarnuka(2007) kepemilikan institusional
.
.iliki
kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara'.:if
sehingga
dapat
mengurangi
manajemenlaba. Sebab para investor
institusional-:-retahui
dengan baik mengenai penerapan standar akuntansi dengan sangat baik. Persentase-'.,:n
tertentu yangdimiliki
oleh institusi
dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan--:lgitfl
yang
tidak
menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak--:jemen. Menurut teori
agensi, agent atau rnanajer harus bertindak secara rasional untuk-:rtingan
principal
atau pemiliknya. Manajer harus menggunakan keahlian, kebijaksanaan,,,J baik dan tingkah laku
yangwajar
dalam mengelola perusahaan.Akan
tetapi,
dalam '.liknyajustru timbul
masalah. Masalahini timbul
karena adanyakonflik
kepentingan antara -:.iernen perusahaan dengan pernilik perusahaan (pemegang saham).: -
KonsepHutang
Risiko keuangan adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada para pemegang saham
-,:
sebagaihasil dari
keputusanuntuk
mendapatkan pendanaanmelalui
hutang.
Secara.rptual menurut Brigham dan Houston (2006) pemegang saham akan menghadapi sejumlah
'.
r
inhererr
pada
operasi
perusahaan,yaitu risiko
bisnis yang didefinisikan
sebagaijrkpastian
yang inheren pada proyeksi laba operasi masa depan.Jika
sebuah perusahaan,
igunakan
hutang, rnakahal
ini
akan mengkonsentrasikanrisiko
bisnis
pada pemegang .-::rn biasa.Rasio /everage menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal -..pun asset. Rasio
ini
dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak ,- )'ang digambarkan oleh rnodal sendiri (equity). Menurut Harahap (2011) Perusahaan yang'.
.. mestinyamemiliki
komposisi modalyang lebih
besar daripada hutang. Rasioini
juga.rggap sebagai bagian dari rasio solvabilitas. Leverage yang digunakan dalam penelitian ini -. , ah perbandingan antara utang dan ekuitas yang menunjukkan berapa bagian modal yang " --.nakan
untuk
menjamin utang. Ukuran
ini
berhubungan dengan keberadaandan
ketat.:in/&
suatu
persetujuanutang. Dalam debt
covenant hypothesls, perusahaan cenderung..k
menurunkanrasio
hutang/ekuitas dengancara
meningkatkanlaba
sekarang dengan -.-:sgeserdari
laba
periode berikutnya Perusahaanyang
terancam melanggaraccounting-:d
debt covenant cenderunguntuk rnemilih
prosedur akuntansi yang menggeser reported ,urigs darifuture
periodke
curuentperiod
(rnenaikkan laba yang dilaporkan sekarang). Hal Jilakukan untuk menghindari kedekatan terhadap kovenan hutang dan untuk mendapatkan.'..r
bunga pinjaman yanglebih
rendah, seperti yang diungkapkanoleh
Rahmawati (2012):::akin
rendahrasio
hutang/ekuitas maka semakin rendahpula
resiko
kebangkrutan yang.
rdapi perusahaan.-
!
Hipotesis:
5.1
PengaruhKepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba
Salah satu rnekanisme Corporate Governance yang dapat digunakan untuk mengatasi
-'.
kelola perusahaan yang buruk adalah kepernilikan institusional. MenurutGriffin
dan Ebert-
l0)
kepemilikan
institusional adalah kepemilikanoleh
investor besar seperti usaha dana-..isan dan dana pensiun, yang membeli saham korporasi dalam
jumlah
besar.Menurut
teori
keagenan (agency theory),agent
atau manager harus bertindak secara",:onal untuk kepentingan
principal
atau pemegang saham.Akan
tetapi dalam kenyataannya,'
:najer
seringkali
mementingkan kepentingannyasendiri,
hal
ini
terjadi
karena kurangnya,entif untuk
para
manajer.Selain
itu,
manajerrnemiliki
inforrnasi
lebih
banyak tentang" j:r.rsahaan secara keseluruhan dibandingkan
principal
atau
pemegang saham.Perbedaan
Untuk
itu,
investor institusionalmemiliki
peranan penting untuk mengarvasi manajeme:dalam
mengelola
perusahaan
dan
mencegah
terjadinya manajemen
laba
(earnirt::
managenrcnr).
Hal
ini terjadi karena investor institusional terlibat dalam pengambilan keputusa: sehingga merekatidak
akan mudah peraaya terhadap manipulasi laba.Halini
se.jalandeng"-penelitian yang dilakukan
oleh Mitani
(2010) dan
Alves
(2012)
yang
menyatakan[3lr'.:
perusahaan dengan kepemilikan oleh investor institusional yang lebih
tinggi
akan menguran: adanya manajemen laba. Dengan dernikian, dalampenelitian
ini
diajukan
hipotesis dengt-rumusan sebagai berikut:Hl
:
Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.2.5.2
Pengaruh Leverageterhadap Manajemen Laba
Leverage
rlerupakan
salah satu
alternatif
pendanaan perusahaanmemalui
hutat-.:.Dengan semakin besarnya rasio leverage mengakibatkan
risiko
yang ditanggung oleh pemi.:'-rnodal juga akan semakin meningkat.Dalam
teori
akuntansipositif
menurut Watts dan Zimmerman terdapat debtcoven;':
hypothesisyaitu
perusahaan cenderunguntuk
menurunkanrasio
hutang/ekuitas dengan ca.-imeningkatkan laba sekarang dengan menggeser laba periode berikutnya. Menurut Rahmasa:
(2012)
Motivasi
perusahaan melakukanini
adalahuntuk
menghindari kovenan hutang d:-untuk mendapatkan suku bunga pinjaman yang lebih rendah.Dalam debt
covenant
hypothesis, perusahaan cenderunguntuk
menurunkan ras.: hutang/ekuitas dengan cara meningkatkan laba sekarang dengan menggeserdari
labaperic;:
berikutnya.Hal
ini
dilakukan untuk menghindari kedekatan terhadap debt covenarel dan unt-'. mendapatkansuku
bunga pinjaman
yang lebih
rendah,
karena semakin rendah
ras.: hutang/ekuitas maka sernakin rendah pula resiko kebangkrutan perusahaan.Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Tarjo
(2008) )'a..4menyatakan bahwa leverage
memiliki
pengaruhsignifikan
terhadap manajemen laba. Deng:-demikian, dalam penelitianini
diajukan hipotesis dengan rumusan sebagai berikut:H2
:
Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.III.METODE PENELITIAN
3.1
Definisi
Operasional danPengukuran Variabel
Adapun
definisi
operasionaldan
pengukuranvariabel yang akan
digunakan dala:-penelitianini
yaitu sebagai berikut :a.
Kepemilikan InstitusionalMenurut
Griffin
dan Ebert(2010).
kepemilikan institusional adalah kepemilikan ole-investor besar seperti usaha dana yayasan dan dana pensiun, yang membeli saham korporas dalam
jumlah
besar. Besarnya persentasekepemilikan
institusionaldalam
penelitiani:
diukur
dengan membagijumlah
saham yangdimiliki
oleh institusi
dengantotal
seluru-saham yang beredar dalam perusahaan.Variabel independen kepemilikan Institusional dalam penelitian
ini
menggunakan ska.:nominal.
Skala data
diukur
dengan menggunakanvariabel
dummy dengan kategorin-., adalah bagi perusahaan yangmemiliki
kepemilikan institusional diatas 50% masukkedala:
kategori
I
(satu) dan perusahaan yangtimemiliki
kepemilikan institusional dibawah 50:, masuk kedalam kategori 0 (nol).b.
Leverage.Menurut
Harahap(2011)
rasio
leverage menggambarkan seberapajauh
perusaha:-dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkanol::
ekuitas. Leverage dalampenelitian
ini
akandiukur
dengan menggunakandebt
to
equ::, ratio.
.,rllli$-
T[-
qng-$Elr
DER
=
T otalD ebtT
otal
Equity
x
1000/oKeterangan:
DER
:
Debt to EquiDt Ratio[otol
debt
= Total hutang perusahaanTotal ec1uit1.,
:
Jumlah ekuitas perusahaan\lanajernen laba
Menurut
Schipper (2004) nranajemen laba merupakan suatu intervensi dengan tujuan:ertentu dalarn
proses pelaporan
keuanganeksternal,
untuk
memperoleh- beberapa ieuntunganprivat.
Manajemen laba diukur dengan cliscretionct,ynrcruil.,
model ntodifi'ed 'rones (1991). Manajernen laba(earnings
rnangenrcnt)diukur
d.ngun proksi discretionary .tccruals(DA)
dengan langkah-langkah sebagai berikut:\lengukrrr Total Accrual
(TA;)
l-Ai,-
NIi, - CFOir\ lengukur lrlon discretionary
Accrual
(NDAir)\DAit:
or(1/Air-r)+
Pr(AREVit -AREC,t/Ait-r ) + 0z(ppEit/Ait-r)*
eit\ lengLrkur Discretionary Accructl (DAit)
),Ai,
-TAit-NDAit
{eterangan:
:
Total akrual perusahaan i pada tahun t= Laba bersih (net income) perusahaan
i
pada tahun t:
Kas dari operasi(cashflox,from
operation) perusahaan i pada tahun t:
Non discretionary accrual perusahaani
pada tahunt
= Di,scretionaty accrual perusahaan
i
pada tahunt
:
Pendapatan perusahaani
pada tahun t dikurangi pendapatan tahunt-l
:
Aktiva
tetap perusahaan i pada tahun t= Konstanta = Koefisien regresi
:
Total aktiva perusahaani
pada tahunt-l
:
Error
tern, perusahaani
pada tahun tVariabel
dependen manajemen laba dalampenelitian
ini
menggunakan skala rasiol.l'lenurut
Padlnantyo(20i0)
adapun indikasi suatu perusahaan melaliukan manaiemen laba.,dalah sebagai be rikut:
.
/
Total
accrzrals perusahaan=
0
(nol)
maka
perusahaantersebut
tidak
melakukan manajemen laba.
:)
Total accnrals perusahaan:
positif
atau negatif(TA<0
atauTA>0)
maka perusahaantersebut rnelakukan manajemen laba.
-
i
Populasi dan SampelPopulasi
penelitian
ini
adalah semua perusahaandi
sektor industri
barang konsumsi= terdaftar
di
PT. Bursa Efek Indonesia(BEI).
Sampel yang digunakan dalam pJnelitian ini":lr
semua perusahaandi
sektor industri barang konsumii tahun2008
-20lL
pengumpulanrel
dilakukan
dengan cara conveniencesantpling. Berikut
ini
adalahkriteria
pemilihan:el
dalarn penelitianini,
antara lain:Jata
yang
dipilih
merupakan
data
sekunder.i rvw. idx.co. id.
yang
diperoleh
dari
sullber
yaitu?erusahaan sektor
industri
barang konsumsi yang telah gopttblic
atau terdaftardi
Bursa:fek
Indonesia(BEI)
sejak periode 2008-20fi
Perusahaarr tersebut tidak mengalani delisting selama periode penelitian.
i)erusahaan tersebut tidak rnengalarni kerugian selama periode penelitian. l-,{ i,
\
Ii, '-.Fo;1\DA,t
)-A,.11
lREVi,
.) PEir
r.F,
{i,-r
3.3 Jenis dan Sumber Data
Penelitian
ini
menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atautidak
langsungdari
sumber utama (perusahaan), dalam bentuk yang sudahjadi
atau dokumenData
sekutrdertersebut berupa laporan
keuangandari
sernua perusahaansektor
barangkonsumsi yang terdaftar
di
BursaEfek
Indonesiauntuk
periode tahun2008
sampai denga:.tahun 2011. Data yang
digunakan dalarn penelitian
ini
diperoleh
dari
sumbernya yaitur.vrvrv.idx.co. id.
3.4
Teknik Analisis
DataTeknis analisis dan
uji
hipotesis, prosedur yang dilakukan dibantu dengan menggunaka:. program komputer yaitu,SP,S,S20.0forwindows
dan Microsoft Excel2007. Teknis analisis dat" dalam penelitianini
dilakukan denganuji
statistikdeskriptif,
uji
analisis regresi berganda da:uji
asurnsiklasik.
Uji
regresi berganda digunakanuntuk
mengetahui keakuratan hubungar antara manajemenlaba (variabel
dependen) dengankepemilikan instirusional
dan leveragt sebagai variabel yang mempengaruhinya (variabel independen).IV.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
4.1Hasil
PenelitianDari
hasil rnenunjukkan hasilnilai VIF
untuk semua variabel independen masih lebii. kecildari
l0(VIF<10)dantidakadavariabel
independenyangmernilikinilai
tolerance kurangdari
0,10
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa
model
regresi
dalam
penelitian
ini
tidai: mengandung multikolinearitas.Dari
hasilTabel
uji
autokorelasi tersebut diketahui bahwanilai
Durbin
Watson(D\\'
sebesar 2,160.Nilai
tersebut akan dibandingkan dengannilai
Tabel dengannilai
signifikans:5%, Oleh
karenanilai DW
2,160lebih
besardari
batas atas(du)
1,7053 dan kurang dari.l-1,7053 (4-du), maka
H0
tidak
dapat
ditolak yang
menyatakan
bahwa
tidak
terdapa: autokorelasi.Hasil
uji
Spearntan rnenunjukkan bahwa kepemilikan institusional(INST)
dan leverag, (DER) masing-masing 0,989 dan 0,504. Karena tingkat signifikansi variabel independen di atastingkat
kepercayaan5%
(probabilitas>
0,05)
maka dapat disimpulkan bahwa model regres:tidak mengandung adanya heterokedastisitas.
Hasil
pengujian One Sample Kolmogorov Sntirnov diatas menunjukkannilai
0,219ata-nilai
signifikansi
>
0,05
(diatas0,05). Maka
hipotesisHo
diterima
ataunilai
residual telar:terdistribusi normal.
Persamaan regresi berganda sebagai berikut:
DACC
=
0,080-
0,0581n51-
0,008p6pDari
persarnaan diatas diketahui bahwa konstanta sebesar 0,080 menyatakan bahwajika
kepemilikan institusional dan leverage bernilai konstan, maka manajemen laba bernilai sebesar0.080. Artinya
jika
kepemilikaninstitusional
dan leveragebernilai
konstan, maka manajemer. laba akan meningkat sebesar 0,080.Kepemilikan
institusional
yang
merupakan
variabel
dummy
dalam
penelitian
ini mempunyai koefisien regresi sebesar -0,058 menyatakan bahwa setiap penambahan 10lo sahamoleh investor institusional atau kepemilikan institusional (dengan asumsi bahwa
nilai
koefisier:variabel
lain
tetap atau
tidak
berubah),maka akan
mengurangitindakan
manajemen labasebesar 0,058 dengan kata
lain
semakin mendekatinol.
Namun sebaliknya,jika
kepemilikan sahamoleh
investor institusional (kepemilikan institusional)turun
1o% (dengan asumsi bahrvanilai
koefisien
variabel
lain
tetap
atau
tidak
berubah),maka
manajemenlaba
diprediksi mengalarni peningkatan sebesar 0,058 dengan kata lain semakin jauh dari nol.Leverage mempunyai
koefisien regresi
sebesar-0,008
menyatakanbahwa
setiappenambahan 1o/o debt
to
equityratio
(dengan asumsi bahrvanilai
koefisien variabel lain tetapltllll
ilfl--. rll.- - :
-.
1l'r
{!J-:-ilrF
a
'ab.
-.
tidak
berubah), maka akan mengurangi manajemen laba sebesar 0,008 dengan kata lain'
rkin
rnendekati nol. Namun sebaliknya, jika debt to eqttityratio
turun sebesarl%
(dengan:lsi
bahwanilai
koefisien variabellain
tetap atautidak
berubah). maka rnanajemen laba:.lilisi
akan mengalatni perringkatan sebesar 0,008 dengan kata lain semakinmlnjauh
dariTabel
1.Hasil Signifikansi Simultan
(Uji
F)ANOVAN
Model F Sig.
Regress ion
I
Res id ualTotal
1.412 .249o
a. Dependent Variabel: DACC b. Predictors: (Constant), DER, INST
Sumber: data diolah
:sarkan hasil
uji
simultan(uji
F) menunjukkan bahr.vanilai'F
sebesarl,4lZdengan
tingkat :lkansi sebesar 0,249. Karena tingkat signifikansi>
0,05 (diatas 0,05) maka hfuotesisHa-,.: dan Ho diterima. Maka dapat disirnpulkan bahrva kepemilikan institusional dan leverage
-'. simultan tidak
rnemiliki
pengaruh secara signifikan terhadap rnanajemen laba.Tabel
2.Hasil Signifikansi Parsial
(Uji 0
Coefficientsu
Model
T
S ig.(Constant)
1
INSTDER
2.t 45
-1.534
-.70 8
035 129 481
a. Dependent Variabel: DACC
Sttntber: data diolah
\.ariabel kepemilikan
institusional(INST)
merupakan variabeldunmy
dimana apabila .rkan institusional perusahaan diatas 50% maka masuk kedalamkategori
I
(satu) dan, kepemilikan
instit;sional
perusahaan dibawahs}%maka
termasuk ke dalam kategori 0."
rriabel kepemilikan institusional berdasarkan hasiluji
padaTabel2
menunjukkan nilai"
-rrrsi 0,129. Karenanilai
signifikansi>
0,05 (diatas 0,05) maka hipotesisi{o
diterima::'tesis Ha ditolak. Artinya
bahwakepemilikan institusional
(fNST) tidak
memiliki --.::yang
signifikan
terhadapmanajemen
laba.
Dengankata lain,
dapat disimpulkan ,-epernilikanoleh
investor institusional gagal mengurangi tindakan manajernen iaba di'
-.ihaandi
sektor industri barang konsurnsi.'ariabel
leverage
(DER)
berdasarkanhasil
uji
pada
Tabel
2
menunjukkan
nilai".,rsi
0,481. Karenanilai
signifikansi>
0,05 maka hipotesis Ho diterima Oan Ua ditolak. ralrrva leverage (DER)tidak rnerniliki
pengaruh yangsignifikan
terhadap manajemen -.igan kata'
lain tingkat
leverage yangtinggi
belum tentu dapat mempengaruhi adanya [image:13.595.120.331.164.287.2]Tabel 3.
Hasil
Pengujian KoefisienDeterminasi
(R2)b
o et summa Mode
I
R R Square Adjusted R Square
I .17 5u .03 I .009
a. Predictors: (Constant), DER, INST b. Dependent Variabel:
DACC
Sumber: data diolah
Berdasarkan
Tabel
3
diketahui bahwanilai
koefisien determinasi (R2)dari
R
Squ.;-:sebesar 0,031.
Hal
ini
menunjukkan bahwa pengaruhkepemilikan
institusional(INST)
c::
leverage
(DER)
terhadap manajemen laba(DACQ
adalah sebesar3,lyo.
Sedangkan sisan;.: yaitu96,9yo dipengaruhi faktor lain yang tidakditeliti
dalam penelitianini
seperipolitical
cc: hypothesis dan bonusplan
hypotliesrs seperti yang dijelaskan dalamteori
akuntansi pos::.: Qtositive accounting theory) serta mekaniame coiporate governance.V.
PEMBAHASAN
Dalam
penelitian
ini
pengaruhvariabel
independenyaitu
kepemilikan
institusio;i: danleverage terhadap manajemen laba pada23
perusahaandi
sektor industri barang konsum: yang terdaftardi
BursaEfek
Indonesia(BEI)
pada tahun2008
sampai dengan tahun 20.secara
parsial maupun simultan
tidak
mempunyai pengaruh
yang
signifikan
terhad::manajemen
laba. Karena tingkat signifikansi
lebih
besar daripada
0,05
maka
hal
i:.membuktikan bahwa kepemilikan institusional dan leverage
tidak
mempunyai pengaruh 1,ar.; signifi kan terhadap manajemen laba.Kepemilikan institusional yang dianggap sebagai sophisticated investor dengan
juml::
kepemilikan yangcukup signifikan
dianggap sebagai suatualat monitoring
terhadap prakte. manajemen laba ternyata belum mampu mengatasi adanya praktek manajemen laba, menuru:Cornett,
et
al.
(2006) dalam Ujiyantho dan
Pramuka
(2007)
yang
menyatakan bahri,kepemilikan
institusional akan membuat manajer merasaterikat untuk
memenuhi target lab,dari
para investor, sehingga mereka akan tetap cenderungterlibat
dalam tindakan manipulas laba.Apabila
dilihat dari
sample dalampenelitian
ini,
sebagian besar perusahaandi
sektc:industri
barang konsumsimemiliki
jumlah
kepemilikan
institusionalyang
cukup besarata-diatas
50o/o, akantetapi
kepemilikan
ini
terdiri dari
beberapainvestor institusional
yan;memiliki
kepemilikan
sahamyang
kisarannyadibawah
50%.
Dengan
kata lain,
jumlai. kepemilikan yangcukup
besarini
hanya merupakan hasil penjumlahan sahamdari
beberap: investor. OIeh karenaitu
pengawasandari
investor tersebutmenjadi kurang kuat,
sehinge: kepemilikan institusional tidak dapat mengurangi tindakan manajemen laba. Hasil penelitiani:
membuktikan bahwajumlah
kepemilikan institusional yang cukup besartidak
dapat menja: suatu patokan bahwa perusahaan tersebuttidak
melakukan manajemen laba.Oleh
karenai:*
investor harus lebih cermat dan tidak terpaku pada data keuangan perusahaan saja.Menurut
Rahmawati(2012) dalam debt
covenant hypothesrs, perusahaan cenderur.; untuk menurunkan rasio hutang/ekuitas (DER) dengan cara meningkatkan laba sekarang denga-menggeserdari
laba
periode berikutnya. Perusahaanyang
terancam melanggar accounting-based debt covenant cenderunguntuk memilih
prosedur akuntansi yang menggeser reporte.:earnings
darifuture period ke
cuwentperiod
(menaikkan labayang dilaporkan
sekarangUntuk
menghindari kebangkrutan perusahaan.Akan
tetapi berbeda dengan hasil penelitiani:
yang membuktikan bahwa leverage (DER)tidak
memiliki
pengaruh yangsignifikan
terhade: manajernenlaba.
Hasil
penelitian
ini
mendukunghasil
penelitian
dari
Suryatiningsihd:-M
lllk.
.lh:
".:--rfi[trr"'
'rD
,;[,- ,_
,l8l
Siregar
(2008), Indraswari (2010) dan Al-Fayoumi,
Buzayeddan Alexander (2010)
yangmembuktikan
bahwa_tidak
terdapat
pengaruhyang signifikan
antara
lererige
ternaOa[ rtanajemen laba. Hasil penelitianini
membantah hasilp.n.Iitiun
yang dilakukanollh
Guna dani{erau'aty (2010), wulandari dan
Ayu
(2010), Ivtitani
lzoioy
oan
Alves
(zot2)
yang ::tenyatakatr bahu'a leveragememiliki
pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.Menurut Lee (1999),
Baoand
Bao,(2004)
dan Wasilah(2005)
dalamTarjo
(200g) ':tanajelnenlaba
pada umumnyadilakukan
oleh
manajemen denganiujuan
untuk
menarik :erhatiankreditur. Akan
tetapi,di
sisi lain kreditur
menginginkan-laporan keuangan laporan ::euar$Eh yang lebih dapat dipercaya, oleh karenaitu
kreditur rneningkatkun p.ngu*usanyang
:bih
ketat
dan
melakukan tekanan kepada manajer sehingga
manajei
tiJak
memiliki::esempatan untuk melakukan manajemen
laba.
Saatrisiko
perusahaantinggi
yang ditunjukan :engan rasio hutang yang
tinggi,
maka manajemen akan berupaya untuk rnenya3lt<an laporan "euanganyang
menyajikan
laba yang lebih stabil, artinya
manajemen tidai< melakukan:anajemen laba.
hal
ini
dilakukan untuk
menurunkan
risiko
plersepsiankreditur
atau"etidakpastian
yang mungkin
akan
diterima oleh kreditur, maka kreditur
akan
berusaha::eningkatkan
pengawasandan
berusahamencari
infotmasi yang lebih lanjut
mengenai -:anajemen. Pernyataan tersebut mendukung
hasil
penelitian
ini lung
rn"nyutukun bahwa.l"erage
tidak
rnemiliki
pengaruh
yang
signifikan terhadap
,unu;.*.n
laba.
Tidak:nifikannya
leverage terhadap manajemen labajuga
dapat disebabkan karena penggunaan''rlus
pengukuran leverage yang berbedayaitu
menggunakan debt
to
equityrario',
sedingkan.',sil
penelitian yang
dilakukan
Guna dan Herarvaty(2010),
WulanaariOanAyu (20t0fdan
"stuti (2004) menyatakan bahwa leverage berpengaruhpositif
signifikan terhadap manajemen::a
rnenggunakan pengukuran leverage dengan debtto
asset ratio.Dalam
pengujian koefisien determinasinilai R
Square adalah sebesar 0,031. Artinya -:ngaruh variabel independen yangterdiri
dari kepemilikan institusional dan leverage terhadap-''najemen laba
sebesar0,031
atau
3,lYo.
Hal
ini
berarti
bahwa
secara beisama-sama:':emilikan
institusional
dan leverage dapat mempengaruhi manajemen laba hanya sebesar'
3l
atau3,lyo.
Apabiladilihat
dari sample dalampen"litian ini,
seLagian besar perusahaan di:'.tor.industri
barang konsumsimemilikijumlah
liepemilikaninstitu;onal
yang cukupbesar
-''r
diatas 50Yo, akan tetapi kepemilikanini
terdiri dari
beberapa investor instltusional yang'
::niliki
kepemilikan
sahamyang
kisarannyadibarvah
50%.
Dengan
kata lain, jumla[
-:emilikan
yang cukup besarini
hanya merupakan hasil penjumlahan saharndari
beberapa.'.stor'
Oleh
karena
itu
pengawasandari
investor tersebut menjadi kurangkuat,
sehingga':emilikan
institusional tidak dapat mengurangi tindakan manajernen laba.Hisil
penelitian ini'
':nbuktikan
bahwajumlah
kepernilikan institusional yang"rkrp
besartidak
dapat menjadi::u
patokan bahwa perusahaan tersebuttidak
melakukan manajemen laba. Oleh karena itu,"
.'stor harus lebih cermat dan tidakterpaku pada data keuangan ferusahaan saja.
Sebagaimana
kepemilikan
institusional,hasil
penelitianini juga
memtuktikan
bahwa'
':
to
equityratio
yangtinggi
dalam suatu perusahaan bukan berarti dapat menjadi faktor'
':ta
bagi
perusahaanuntuk
melakukan
manajemenlaba
karena
dalam
penelitian
ini-
::unjukkan
bahwa perusahaan dengan debt to"qitty
ratio
yangtinggijustru
akan cenderung-:-'eurangi
tindakan manajemen laba. Para investorjuga
perlu GUit',
""irut
sebab perusahaan".-Jal
debtto
equity
ratio
yangtinggi
belum tentuterindikasi
manajemen laba, sebaliknya-
'-sahaandengan
debt
to
equity
ratio
yang rendah bukanberarti
menjadifaktor
penentu"-'\a
perusahaantidak
terindikasi manajemen laba sebab dalam penelitianini
membuktikan..
-:\'a
pengaruh leverage terhadap manajemen laba.masih terdapat banyak pengaruh
dari faktor
lain yangtidak
diteliti
dalam penelitianini
seperipolitical
cost
hypothesrsdan
bonusplan
hypotheslsseperti
yang
dijelaskan dalam
teori akuntansi positif (positive accounting theory) serta mekaniame corporate governance.VI.
KESIMPULAN
Setelah melakukan
analisis data
dan
pengujian
hipotesis
pengaruh
kepemilikaninstitusional
dan
leverage
terhadap manajemen
iuUu dapat disimpulfan bahwa
secaramenyeluruh
atau simultan,
kepernilikan institusional
dan
leverage
menghasilkan tingkat signifikansi sebesar 0,249> 0,05 Maka dapat disimpulkan bahwakepemilikai
institusional danleverage secara simultan tidak
memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.Secara parsial, kepemilikan institusional menghasilkan tingkat
signifikansi0,l29
>
0,05artinya bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terf,adap manajemen laba.
Leverage
menghasilkantingkat signifikansi 0,481
>
0,05 artinya
bahwa
levirage
tidak
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Melalui
uji
koefisien determinasinilai
R Square diketahui sebesar 0,031 artinya bahwa kepemilikan institusional dan leverage mempunyai pengaruh sebesar 0,031 atau3,lyo
terhadapmanajernen laba.
Adapun keterbatasan dalam penelitian
ini
yaitu, penelitianini
hanya menggunakan datalaporan keuangan selama
4
tahun berturut-turut,yaitu
tahun4
tahun, r"i.,inggu iJntang waktu pengamatannyarelatif
pendek. Sampel yang digunakan dalam penetitianini
hanya mJncakup pada perusahaandi
sektorindustri
barang konsumsi dantidak meneliti
perusahaandi
sektor lainnya yang memungkinkan terjadinya manajemen laba dan hanya menggunak an2
variabel independen, yaitu kepemilikan institusional dan leverage.DAFTAR PUSTAKA
Al
Fayoumi, Abuzayed dan Alexander. 2010. Ownership Structure and Earnings Managententin
EmergingMarkets:
The Case of Jordan.International
ResearchJouinal of
iinance
and EconomicsAlves,
Sandra.
2012.
Ownership
Structure and Earnings
Management:
Evidencefront
Portugal. Australian Accounting Business and FinanceJournal
Yolume 6.Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. Accounting Theory
(feori
Akuntansi). Jakarta: Salemba Empat.Brigharn
dan
Houston. 2006.
Fundamentals
of
Financial
Management
Dasar-dasarManajemen Keuangan,Buku
I
Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.Brigham
dan
Houston. 2006.
Fundamentals
of
Financial
Mrnog"n
unt
Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku2
Edisi 10. Jakarta: salemba Empat.Ghozali, Imam. 2006.
Aplikasi
AnalisisMulrivariate
denganProgrant
SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Griffin,
Ricky
W dan Ebert, Ronald J. 2010. Bisnis, EdisiKetujuh.
Jakarta:pT Indeks.Guna dan Herawaty' 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi
Auditor, Kualitas
Audit
dan Faktor Lainnya terhadap Manajemen Laba.Jurnal
Bisnis dan AkuntansiVol.
l,
No.
l,
April
2010, Hal 53-
6g.Harahap, Sofyan
Syafri.
2010. Analisis
Kritis
atas
Laporan Keuangan. Jakarta:
pT RajaGrafindo Persada.Harahap, Sofyan
Syafri.
2011. Teori Akuntansi,Edisi
Revisi 2011. Jakarta:pT
RajaGrafindoPersada.
Herawati dan Baridrvan. 2007. Manajemen Laba pada Perusahaan yang Melanggar perjanjian Utang. Sintposium Nasional Akuntansi X,Unhas Makasar
26
-28-Juli
ZO07-.ttttp://www'bakrie-brothers.cont/mediarelation/detail733/bnbr-dongkrak-nilai-investasi :,wp://juna.idichaniago.tttordpress.cont)
dari:
http://wwru.standford.eduIndraswari'
2010.
Penga.uhStutm
Internasional,Diversifikasi operasi
danLegal origin
Terhadap Manajemen
Laba (Studi
PerusahaanAsia
yang
Terdaftar
Di
NySE).
S i mp o s i unt N as i on al A kun t ans
i
X/{
pu rwo kerto.\asmir.
2012. Analisis Laporan Keuangon. Jakarta:pr.
RajaGrafindo persada.l'ladura, Jeff. 2007 . Introcluction
to
Buiiness- (Pengantar Bisnis). Jakarta: Salemba Empat.''litani'
Hidetaka.
2010.
Additional
Evide-r",
"o,
Earn'r:igs Management
and
corporate Governance. Financial Research and Training Center Discussiinpaper
Series.''rdtnantyo,
Sri.20l0.
Analisis
Manajemen Labapida
Laporan Keuangan perbankan Syariah(Studi
pada
Bank
SyariahMandiri
dan
Bank
Muamalat
IndJnesia).aeneqt Jurnal
Manajemen dan Bisnis, Surakarta.:
rhmawati.2012. Teori Akuntansi Keuangan. yogyakarta:
GRAHA ILMU.
:
srvantaya,I
Gede' 2007' MekanismeCirporateGourrnonr"
dan Manajernen Laba Studi pada
Perusahaan-perusahaan
yang Terdaftar
di
Bursa
Efek
Jakarta.
Tesis Universitas Diponegoro: "bramanyam,
K'R
danWild,
John. J.2olo.
Analisis Laporan Keuangan Financial Statement analysis. Jakarta: Salemba Ernpat.'':r1'atiningsih
dan
Siregar. 2008.
Pengaruh Skema
Bonus Direksi
terhadap Aktivitas
Manajemen Laba (S-tudi Empiris pada Badan UsahaMilik
Negara;rerioae Tahun 2003
-2006.
Sintposiunt Nasional AkuntansiXI,
pontianak.-=rjo'
2008'
Pengaruh Konsentrasi
Kepemilikan Institusional
dan
Leverage
terhadap Manajemen Laba, Ni-lai Pemegang Saham sertaCost
of
Equity
Capital.
simposium N as io nal A kun t ans i XI,p ont i anak.
ilantho dan
Pramuka.
2007. MekanismeCorporate
Governance, ManajemenLaba
danKinerja
Keuangan(Studi
Pada Perusahaango
publik
Sektori,aunualtr.j .
sintposium Nasional AkuntansiX
,IJnhas Makas ar 26 _Zt
luf i.":er,
Husein. 2011. Metode Penelitian
untuk
Skripsi
dan
Tesis
Bisnis. Jakarta:
pT. RajaGrafindo persada.':iandari
dan
Ayu.2010.
PengaruhSistem
Hukum
terhadapManajemen
Laba
denganKepernilikan Institusional sebagai Variabel Pemoderasi: Studi perb'andingan Inggris dan