Organisasi Industri dan M akro M oneter
(Pertemuan Keenam)
“Integrasi vertikal dan horizontal”
Disampaikan oleh:
Cakupan Materi
•
Merjer dan akuisisi.
Pendahuluan
•
General Electric dan Honeywell memutuskan untuk merger
pada tahun 2000.
– GE memproduksi mesin jet untuk pesawat komersial.
– Honeywell memproduksi berbagai sistem kontrol dan alat elektronik untuk jet pesawat komersial.
•
Perjanjian tersebut merupakan hal legal di US.
•
Namun
praktek
tersebut
tidak
diizinkan
oleh
EU
Competition Directorate.
– Hal tersebut dianggap sama dengan merger antar perusahaan yang saling melengkapi.
– Merupakan vertical merger.
– Sebenarnya sangat potensial dalam mengatasi inefisiensi yang terjadi pada harga. Menguntungkan bagi perusahaan maupun konsumen.
Pendahuluan (lanjutan)
•
Vertical merger
juga dapat merugikan.
– Jika tindakan merger vertikal ditujukan untuk menghambat atau menghalangi pesaing lain yang tidak melakukan merger.
•
Namun vertikal merger juga dapat menguntungkan.
– Jika merger justru meningkatkan efisiensi.Merger komplementari
•
Misalkan
terjadi
merger
antara
perusahaan
yang
menyediakan produk yang saling komplemen.
•
Contoh sederhana:
– Produksi akhir membutuhkan 2 input produksi dalam proporsi yang tetap.
– 1 unit input dibutuhkan untuk memproduksi 1 unit output.
– Produsen input merupakan perusahaan monopoli (monopolis).
– Produsen produk akhir juga merupakan monopolis.
– Permintaan untuk produk akhir adalah P = 140 – Q.
– Biaya marjinal untuk produsen hulu (upstream) dan produsen hilir
(selain biaya 2 input produksi) adalah nol.
Ilustrasi
Supplier 1 Supplier 2
price v1 price v2
price P
Final Producer
Ilustrasi (lanjutan)
Supplier 1 Supplier 2
price v
price P
Final Producer
Consumers
merger membuat kedua Perusahaan dapat
Ilustrasi (lanjutan)
Profit untuk produsen akhir adalah:
pf = (P - v)Q = (140 - v - Q)Q
Maximumkan terhadap Q:
pf/ Q = 140 - v - 2Q = 0
Selesaikan untuk mendapat Q
Q = 70 - v/ 2
Persamaan di atas menghasilkan permintaan untuk kedua input:
Q1 = Q2 = Qm = 70 - v/ 2
Sehingga profit untuk perusahaan merjer: pm = vQ
m = v(70 - v/ 2)
Ini merupakan biaya kombinasi 2 input: merger mengurangi biaya
Untuk produsen akhir
Ilustrasi (lanjutan)
pm = vQ
m = v(70 - v/ 2)
Turunkan terhadap v:
pm/ v
=
70 - v = 0 so v = $70
Ingat bahwa Qm = Q = 70 - v/ 2 so Qm = Q = 35 units
Sehingga harga produk akhir P = 140 - Q = $105
M erger juga mengurangi harga produk akhir:
Konsumen untung
Bagaimana dgn profit? Untuk perusahaan hulu yang telah merger:
pm = vQ
m = 70 x 35 = $2,480
Ini lebih besar dari profit Sewaktu kondisi
pra-merger
Untuk produsen produk final:
pf = (105 - 70) x 35 = $1,225
Lebih besar dari profit sewaktu kondisi
Efek Merger
•
Dengan
adanya
merger
pada
produsen
hulu
yang
produknya saling komplemen:
– Profit bagi perusahaan yang merger meningkat.
– Profit bagi perusahaan hilir (produsen akhir) juga meningkat.
– Harga yang dikenakan kepada konsumen menjadi lebih rendah.
– Setiap pihak merasakan efek positif dari merger. Kondisi pareto menjadi lebih baik.
•
Merger mengkoreksi kegagalan pasar.
– Sebelum merger, perusahaan hulu– Berkurangnya harga barang input produksi diantara kedua perusahaan hulu akan mengurangi biaya produksi perusahaan hilir sehingga mningkatkan output produk akhir dan menguntungkan perusahaan hulu lainnya.
– Tapi hal ini dianggap eksternalitas dan oleh karena itu diabaikan.
Vertical M erger
•
Hasil yang sama akan diperoleh jika vertical merger terjadi,
yaitu merger antara perusahaan hulu dengan perusahaan
hilir.
•
Jika perusahaan hulu dan hilir memiliki kekuatan pasar:
– Rendahnya koordinasi dalam menentukan keputusan independen.– Terjadi kondisi double marginalization.
– Merger akan meningkatkan keuntungan bagi banyak pihak.
•
Ilustrasi dengan model sederhana:
– Satu perusahaan hulu dan satu perusahaan hilir, keduanya monopolis
– Perusahaan hulu memiliki biaya marjinal c.
– Menjual produknya kpd perusahaan hilir (retailer) dengan harga r per
unit.
– Retailer tidak memiliki biaya lain: satu input menghasilkan satu output.
Ilustrasi
M anufacturer
Marginal costs c
Harga wholesale r
Harga P
Ilustrasi (lanjutan)
•
Pertimbangkan keputusan produksi retailer:
– Identifikasi output yang memaksimumkan profit– Hitung harga yang memaksimumkan profit
Price
Dengan biaya marjinal r
MC r
Samakan MC = untuk
mendapatkan Q = (A - r)/ 2B
A - r 2B
Identifikasi harga dari fungsi permintaan: P = A - BQ = (A + r)/ 2
(A+r)/ 2 Profit untuk retailer (P - r)Q
dimana pD = (A - r)2/ 4B
Ilustrasi (lanjutan)
Misalkan perusahaan hulu merubah harga menjadi r1
r1
A - r 2B
Perusahaan hilir akan
merubah keputusan outputnya menjadi Q1= (A - r1)/ 2B
A - r1 2B
Dan demikian juga dengan harga input lainnya
Fungsi permintaan
perusahaan hulu merupakan MR perusahaan hilir.
Ilustrasi (lanjutan)
Biaya marjinal perusahaan hulu adalah c
Upstream demand
c MC
Permintaan untuk perusahaan hilir Q = (A - r)/ 2B which is r = A – 2BQ sehingga Q*=(A-c)/ 4B
(A-c)/ 4B
Harga input menjadi (A+c)
(A+c)/
2 Harga untuk konsumen menjadi (3A+c)/ 4
(3A+c)/ 4
Profit untuk perusahaan hulu (A-c)2/ 8B
Profit untuk perusahaan hilir (A-c)2/ 16B
Ilustrasi (lanjutan)
•
Sekarang jika perusahaan hulu (manufaktur) dan perusahaan
hilir (retailer) melakukan merger.
– Manufaktur mengambil semua outlet yang dimiliki oleh retailer.
– Retailir merupakan divisi hilir (downstream) dari perusahaan yang
telah terintegrasi.
– Misalkan divisi hulu (upstream) menentukan harga internal (transfer)
sebesar r untuk produknya.
– Dan permintaan konsumen adalah P = P(Q)
– Total profit adalah:
• Divisi hulu: (r-c)Q
• Divisi hilir: (P(Q)-r)Q
• Profit agregat: (P(Q)-c)Q
M erger juga
mengun-Biaya marjinal adalah c
Output pd saat profit maksimum A – 2BQ = c
Sehingga Q* = (A – c)/ 2B
(A-c)/ 4B
Dan harga retail: P = (A + c)/ 2
(A+c)/
2 Profit agregat untu perusahaan yang
terintegrasi: (A – c)2/ 4B
M erger
Ilustrasi (lanjutan)
•
Adanya
integrasi
meningkatkan
profit
dan
surplus
konsumen.
– Perusahaan memiliki tingkat kekuatan pasar yang sama.
– Sehingga harga akan lebih besar dari biaya marjinal.
– Adanya integrasi mengkoreksi kegagalan pasar: double marginalization.
•
Bagaimana jika manufaktur ada di pasar persaingan
sempurna?
– Harga input produksi akan sama dengan biaya marjinal.
– Integrasi tidak akan meningkatkan efisiensi.
•
Mengapa integrasi vertikal dikhawatirkan?
Diskrimnasi Harga Karena Integrasi
•
Perusahaan hulu menjual kepada dua perusahaan hilir.
– Terdapat 2 permintaan yang berbeda di dua pasar.M arket 1 M arket 2
Penjuak ingin melakukan diskriminasi harga antara 2 pasar
v1 v
2
set v1 < v2
Namun pembeli dapat
melakukan diskriminasi harga Pembeli 2 menjual ke
pembeli 1 pd harga va pada kondisi v1 < va < v2
va
Artbitrase membuat
diskriminasi harga tidak efektif. Jika penjual berintegrasi
Vertical Foreclosure
•
Perusahaan yang telah terintegrasi (merger) menolak untuk
menjual barang kepada perusahaan lain.
– Integrasi dapat meniadakan kompetitor
Misal penjual menyediakan input untuk 3 perusahaan pembeli.
Penjual merger dengan salah satu pembeli.
Jika penjual menolak untuk
Integrasi Vertikal dan Oligopoli
•
Integrasi vertikal dapat dianalisis dengan menggunakan
teori pasar oligopoli.
– Ketakutan terjadinya integrasi vertikal dari kompetitornya akan mendorong integrasi vertikal suatu perusahaan dengan perusahaan lain.
– Permainan Prisoner’ s dilemmaterjadi.
• Akan menguntungkan konsumen.
• Dan merupakan Nash Equilibrium bagi perusahaan.
•
Contoh sederhana:
– Terdapat 2 perusahaan hulu dan 2 perusahaan hilir pada model Cournot.
– Permintaan hulu adalah P = A – BQ.
– Biaya marjinal perusahaan hulu adalah cU dan biaya marjinal
Integrasi Vertikal dan Oligopoli (lanjutan)
•
Kompetisi terjadi pada 3 tahap:
– Tahap 1: perusahaan hulu dan hilir memilih secara simultan apakah ingin merger atau tidak. U1 merger dengan D1 dan/ atau U2 dengan D2
– Tahap 2: Perusahaan hulu yang tidak merger berkompetisi dalam harga. Perusahaan hulu yang merger menyediakan input produksi bagi divisi hilir pada biaya marjinal cU
– Tahap 3: Perusahaan hilir berkompetisi dalam kuantitas.
Integrasi Vertikal dan Oligopoli (lanjutan)
•
Kemungkinan 1: tidak terjadi merger
– Kompetisi pada pasar hulu akan menghasilkan harga input produksi
PU.
– Sehingga biaya marjinal bagi perusahaan hilir adalah PU + cD.
– Kuanitas keseimbangan Cournot untuk setiap perusahaan hilir adalah
• q1D = q2D = (A – PU – cD)/ 3B
– Profit keseimbangan Cournot untuk setiap perusahaan hilir adalah
• 1D =
Integrasi Vertikal dan Oligopoli (lanjutan)
•
Agregat output di pasar hilir merupakan
derived demand
untuk perusahaan hulu:
Q
D= Q
U.
– Agregat output adalah QD = QU = 2(A – PU – cD)/ 3B.
– Sehingga PU = (A – cD) – 3BQU/2.
– Ini merupakan fungsi permintaan linier standar dimana p = a – bQ
dengan a = (A – cD) dan b = 3B/ 2.
– Sehingga output keseimbangan cournot untuk setiap perusahaan hulu adalah q1U = q2U = [(A – cD) – cU]/ (9B/2) = 2(A – cU – cD)/ 9B
– Harga keseimbangan input produksi adalah PU = (A – cD + 2cU)/ 3
– Profit untuk setiap perusahaan hulu adalah 1U =
2U = 2(A – cU –
Integrasi Vertikal dan Oligopoli (lanjutan)
•
Substitusi
P
Uuntuk keseimbangan di pasar hilir.
– Output keseimbangan pada pasar hilir: q1D = q2D = 2(A – cU – cD)/ 9B
– Profit keseimbangan pada pasar hilir: 1D =
2D = 4(A – cU – cD)2/ 81B
Integrasi Vertikal dan Oligopoli (lanjutan)
•
Kemungkinan 2: terjadi 2 vertical merger.
– Setiap divisi hilir memiliki biaya marjinal cU + cD.– Dan permintaan pasar adalah P = A – BQ.
– Output keseimbangan cournot untuk pasar hilir adalah q1D = q
2D = (A
– cU – cD)/ 3B
– Dan profit keseimbangan cournot untuk setiap perusahaan hilir (dan juga untuk setiap perusahaan yang merger) adalah 1D =
2D = (A – cU
Integrasi Vertikal dan Oligopoli (lanjutan)
•
Kondisi 3: Hanya satu yang melakukan merger
– Misalkan U1 and D1 melakukan merger.– Perusahaan yang merger tidak akan menyediakan input produksi untuk perusahaan hilir yang tidak merger.
– Perusahaan yang merger juga tidak akan membeli input produksi dari perusahaan hulu yang tidak merger.
– Misalkan U2 menetapkan harga PU untuk produk input yang dijual.
– Perusahaan hilir 2 memiliki biaya marjinal PU + cD
– Perusahaan hilir 1 memiliki biaya marjinal cU + cD
– Permintaan di pasar hilir: P = A – BQ.
– Sehingga output keseimbangan Cournot adalah:
• q1D = (A – 2cU – cD + PU)/ 3B
Integrasi Vertikal dan Oligopoli (lanjutan)
– Profit keseimbangan untuk perusahaan hilir adalah:
• 1D = (A – 2cU – cD + PU)2/ 9B
• 2D = (A – 2PU – cD + cU)2/ 9B
– Karena PU > cU sehingga perusahaan hilir yang telah merger memiliki
output dan profit lebih besar dari perusahaan hilir yang tidak merger.
– Output perusahaan hilir yang tidak merger sekaligus merupakan permintaan untuk perusahaan hulu yang tidak merger: q2D = q
2U
– Sehingga derived demand untuk perusahaan hulu yang tidak merger
adalah:
• PU = (A – cD + cU)/ 2 – 3Bq
2U/ 2
• Merupakan bentuk linier dari P = a – bq
• Dan perusahaan hulu 2 menjadi monopolis dengan biaya marjinal cU
Integrasi Vertikal dan Oligopoli (lanjutan)
– Output keseimbangan untuk perusahaan hulu yang tidak merger adalah:
• q2U = (A – cU – cD)/ 6B
– Dan harganya PU = (A + 3cU – cD)/ 4
– Profit untuk perusahaan hulu yang tidak merger:
• 2D = (A – cU – cD)2/ 24B
– Dengan menggunakan harga input produksi dari perusahaan hulu yang tidak merger PUmaka akan didapatkan:
• q1D = 5(A – cU – cD)/ 12B
• q2D = (A – cU – cD)/ 6B
– Profit keseimbangan untuk perusahaan hilir:
• 1D = 25(A – cU – cD )2/ 144B
• 2D = (A – cU – cD )2/ 36B
Integrasi Vertikal dan Oligopoli (lanjutan)
•
Misalkan A = 100, B=1 dan
c
U= c
D= 23
Integrasi Vertikal dan Oligopoli (lanjutan)
Firms 1
No Merger M erger
No Merger
M erger
$360, $360 $202.50, $506.25
$506.25, $202.50 $324, $324
Keseimbangan terjadi pada (Merger, Merger)
Merupakan permainan bentuk Prisoner’ s Dilemma