• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PEMBIMBINGAN WORKSHOP KELOMPOK MGMP SEKOLAH | Wulan | Jurnal Teknodika 6776 14407 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PEMBIMBINGAN WORKSHOP KELOMPOK MGMP SEKOLAH | Wulan | Jurnal Teknodika 6776 14407 1 SM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

M ENI NGKATKAN KEM AM PUAN GURU M ATEM ATI KA DALAM M ENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEM BELAJARAN M ELALUI

PEM BI M BI NGAN WORKSHOP KELOM POK M GM P SEKOLAH

Endang Retna Wulan endangretnawulan@yahoo.com

Alumni Pascasarjana UNS Bekerja sebagai Pengawas SM P di Kabupaten Karanganyar.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menuyusun rencana pelaksanaan pembelajaran melalui pembimbingan worshop kelompok MGMP Sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Binaan di Kecamatan Mojogedang dan Jatipuro Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan sekolah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa guru di sekolah binaan sudah dapat menyusun RPP dengan membuat dengan benar dalam hal mencantumkan identitas mata pelajaran, standart kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian kompetensi, kejelasan perumusan tujuan pembelajaran yang tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar, pemilihan materi ajar yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik, pengorganisasian materi ajar dalam hal ketuntasan, sistematika, materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu, kesimpulan penggunaan metode pembelajaran, kejelasan skenario langkah pembelajaran dalam hal pendahuluaninti dan penutup serta kelengkapan instrument penilaian hasil belajar yaitu (soal, kunci, pedoman penskoran)

Kata Kunci: kemampuan guru, Rencana pelaksanaan Pembelajaran, Bimbingan Workshop Kelompok

M ATH TEACHER I M PROVED I N COM PI LI NG PLAN WORKSHOP GROUP LEARNI NG THROUGH COACHI NG M GM PS SCHOO

Abstract

(2)

PENDAHULUAN

Per an duni a pendi di k an dal am meni ngk at k an k w al i tas sumber day a manusi a di pengaruhi kemampuan guru dalam mempersiapkan perencanaan kegiatan pembelajaran sebelum mengajar di kelas , hal ini merupakan kegiatan yang penting untuk menentukan tahap-tahap mempersi pakan kegiatan pengajaran di kelas. Guru sebagai ujung tombak yang berperan di kelas dalam penguasaan kegiatan pembelajaran. Banyaknya guru yang tidak membuat perencanaan, karena guru menganggap bahwa perencanaan tidaklah penting sehingga banyak hal yang diabaikan, dengan kata lain menganggap enteng dan hanya membuang waktu saja dan akhirnya pel aksanaan mengaj ar tanpa memi ki rkan urutan yang benar asal mengajar dengan tidak menngunakan perencanaan yang terarah dan tersturtur.

Cyntia (1993 : 113) mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang dimulai dengan fase pengembangan rencana pembelajaran, keti ka kompetensi dan metodol ogi tel ah

mengorgani sasi kan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran. Sebal i knya tanpa rencana pembel aj aran, seorang guru akan mengalami hambatan dalam

proses pembelajaran yang dilakukan. Rencana pembelajaran mencerminkan apa yang akan dilakukan guru dalam memberikan kemudahan bel aj ar kepada peserta didik, bagaiamana melakukannya dan mengapa guru melakukan itu. Rencana pembelajaran tercermin pada silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

(3)

pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs dan MAK (Kemendikbud, 2012)

Oleh karena i tu Rencana Pelaksanaan Pembel ajaran (RPP) memil i ki kedudukan esensial dal am pembel aj aran yang ef ektif karena akan membantu membuat di sipl in kerja yang baik, suasana yang lebih menarik, pembelajaran yang dimiliki sejumlah siswa akan di teri ma dengan bai k, rel evan dan akurat. RPP dij abarkan dari silabus untuk mengarahakan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara l engkap dan si stemati s agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, i nspi rati f , menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, sera memberikan ruang yang cukup bagi

serta psikologis peerta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan (Kemendikbud, 2012)

Sesuai dengan amanat Perat ur an Pemerintah Nomor19 tahun 2005 tentang Standart Nasi onal Pendi di kan sal ah satu standart yang harus dikembangkan adalah standart proses. Standart proses adal ah

standart nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendi di kan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standart proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standart proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester. Standar proses meliputi perencanaan proses pembel aj aran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif

A nder son & K r at hw ohl . ( 2001) membedakan perencanaan dalam dua kategori, yaitu perencanaan jangka panjang dan jangka pendek . Perencanaan jangka panjang disebut dengan unit plans, merupakan perencanaan yang bersifat komprehensif, dimana dapat di l i hat akti vi tas yang di rencanakan guru selama satu semester. Perencanaan umum ini memerlukan uraian yang lebih rinci dalam pel aksanaan j angka pendek yang di sebut dengan rencana pembelajaran.

(4)

dipengaruhi oleh teori-teori yang melandasinya dengan l angkah-l angkah yang di tempuh dal am pr oses pembuat anny a. Gagne merumuskan bahwa sistem pembel ajaran merupakan serangkaian peristiwa yang dapat mempengaruhi peserta didik sehingga terjadi proses belajar pada dirinya demi mencapai suatu kompetensi . Proses pembel aj aran di pandang sebagai suatu si stem karena memiliki sej umlah komponen yang saling berinteraksi, memiliki fungsi masing-masing untuk mencapai tujuan pembelaj aran dan membentuk kompetensi peserta di di k. Proses pembelaj aran dapat dilihat melalui penerapan metode pembel ajaran. Metode pembel ajaran digunakan ol eh guru untuk mewujudkan suasana bel aj ar dann proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemi l ihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indicator dan kompetensi yang yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/ MI.

D al am p er en c an aan k eg i at an pembelajaran ada 11 (sebelas ) komponen, yaitu menentukan: identitas mata pelajaran, standart kompetensi ,kompetensi dasar,

i ndi kator pencapai an kompetensi , tuj uan pembel aj aran, materi ajar, al okasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, peni l ai an hasi l bel aj ar dan sumber bel ajar. Gagne dan Briggs (1988) rencana pembelajaran hendaknya tidak dibuat asal-asal an, program satuan pel aj aran harus di susun sesuai dengan prosedur i l mi ah. Perlunya pembinaan pengawas kepada guru-guru di sekolah binaan untuk memperbaiki alur dan urutan langkah langkah perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, yang diharapkan hasil belajar bisa terwujud nyata sebagai bekal pengetahuan siswa selanjutnya.

(5)

umpan balik dan tindak lanjut, 5) keterkaitan dan keterpaduan, 5) menerapkan tehnologi informasi dan komunikasi (Kemendikbud, 2012). Permasal ahan dal am pembuatan perencanaan pembelajaran oleh guru –guru di sekol ah bi naan di karenakan kurang pemahaman adanya benang merah dari SK, Kd, Indikator pencapaian kompetensi, tuj uan pembelaj aran, materi ajar, metode pembel aj aran, Eval uasi dan peni l ai an. Dengan permasalahan tersebut perlu adanya pendampingan dan workshop bersama yang diadakan di salah satu tempat sekolah yang di l anj utkan guru berl ati h dan membuat perencanaan pembel aj aran dan di adakan refleksi guna mendi skusikan permasalahan tentang RPP mel al ui tahapan si kl us satu dan si kl us dua. Penel i ti an i ni bertuj uan untuk memperbaiki pembuatan perencanaan pembel aj ar an gur u sebel um mer ek a mel aksanakan pembelaj aran di kel as dan diharapkan 100 % berhasi l

Untuk i tu perl u di l akukan penel i ti an mengenai pelaksanaan pencapaian pembuatan perencanaan pembelajaran sebagai tindakan di sekolah binaan, dengan mengambil judul, “ Meningkatkan kemampuan Guru Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Pembimbingan Work Shop Kelompok MGMP Sekolah”

M ETODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan sekolah yang dilakukan di 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 5 SMP negeri dan 2 SMP swasta. Lokasi penelitian selengkapnya sebagai berikut: 1) SMP N 2 Karangpandan Kec Karangpandan, 2) SMP N 2 Karangpandan

K ec K arangpandan, 3) SM P Penda M oj ogedang K ec M oj ogedang, 4) SM P Darusal am K ec Moj ogedang, 5) SMPN1 Jati puro, 6) SM PN 2 Jati puro, 7) SMPN 3 Jatipuro K ecamatan Jatipuro. Penel itian dilakukan pada bulan Januari dan Pebruari 2014. Penelitian tindakan sekolah dilakukan dengan menggunakan model siklus, sebanyak dua siklus. Tahapan pelaksanaan tindakan dilakukan mulai dari perencanaan, tindakan,

[image:5.595.304.526.528.727.2]

tahapan diuraikan pada table berikut:

Tabel 3. Tahapan Penelitian Tindakan

No

Tahapan

pelaksa-naan

Langkah kerja

penelitian Keterangan

1 Pra Siklus Monitoring RPP guru di sekolah binaan untuk mengetahui perkembangan apakah sesuai dengan standart yang ditetapkan, serta untuk menemukan hambatan dan umpan balik

(6)

No Tahapan pelaksa-naan Langkah kerja penelitian Keterangan

2 Siklus 1 Perencanaan :Memberikan pendampingan berupa workshop kepada guru-guru di masing-masing sekolah binaan dan selanjutnya guru membuat perencanaan untuk pokok bahasan atau KD materi berikutnya Pelaksanaan: penilaian dilakukan pada masing-masing guru di sekolah binaan untuk mengetahui hasil setelah mendapatkan pendampingan melalui workshop sekolah : mengumpulkan guru-guru matematika dan IPA di sekolah binaan tersebut dengan tujuan memberikan pengarahan tentang kekurangan penyusunan perencanaan pembelajaran dan selanjutnya untuk ditindak-lanjuti pembetulan pada RPP Akan mendapatkan penilaian pada tahap siklus 1 dan mendapatkan perubhan setelah diberikan pendampingan melalui work shop di sekolah binaan tersebut No Tahapan pelaksa-naan Langkah kerja penelitian Keterangan

3 Siklus II Perencanaan :Memberikan pendampingan pada guru-guru di sekolah binaan setelah ada perubahan pembuatan perencanaan sehingga akan mendapatkan perubahan penilaian Pelaksanaan : Dari hasil pendampingan selanjutnya untuk mendapatkan penilaian tahap 2 dan diharapkanakan mendapatkan menuju sempurna dalam membuat perencanaan pembelajaran : mengumpulkan guru-guru Matematika dan IPA setelah mendapatkan pendampingan yang ke dua dan diharapkan mendapatkan penilaian yang lebih baik lagi

Akan mendapatkan penilaian pada siklus ke 2 dan untuk lebih meningkatkan membuat perencanaan pembelajaran

(7)

keberhasilan minimal 90% guru telah menyusun perencanaan pembelajaran dengan benar.

M et ode pengumpul an dat a, dat a dikumpulkan dengan menggunakan metode 1) observasi sistematis, dalam pelaksanaan observasi i ni penel i ti sebagai pengamat dengan menggunakan instrumen pengamatan, 2) mengevaluasi (termasuk memeriksa dan menilai) dalam hal-hal yang berkitan dengan ketrsediaanya perangkat pembelajaran guru maupun pelaksanaannya

Teknik Analisa Data, Data penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran dengan standart yang dicapai dari masi ng masing guru di sekolah binaan akan diperoleh hasil penelitian dengan disajikan data kualitatif. Dengan perolehan data kualitatif yang berupa nilai standart yang dicapai pada masing-masing guru di sekolah binaan yang selanjutnya untuk digunakan data berupa penilaian kuantitatif

HASI L DAN PEM BAHASAN

Hasil Penilaian Kinerja Guru di sekolah binaan yang penulis teliti pada pembuatan perencanaan pembelaj aran (RPP) mel alui pembi naan yang terj adwal menghasi l kan

sebagai pengawas sangat puas bahwa beberapa guru di sekolah binaan kami, berkeinginan

melakukan perubahan dari yang belum tahu menjadi tahu , dari yang belum benar menjadi benar. K ewaj i ban guru untuk membuat perencanaan yang benar merupakan hal yang penting untuk melaksanakan ketercapai an pelaksanaan pembelajaran.

Pra siklus

Pembahasan pra siklus adalah, pembahasan sebelum ada pembinaan dari pengawas Dengan hasil penilaian sebagai berikut, Guru SMP negeri 2 Karangpandan mendapatkan penilaian RPP 73,00. Guru SMP Negeri 2 Mojogedang mendapatkan peni laian RPP 74,00. Guru SM P Penda M oj ogedang mendapatkan penilaian RPP 75,00. Guru SMP Darusalam mendapatkan penil ai an RPP 75,00. SMP Negeri 1 jati puro mendapatkan penil ai an RPP 74,00. Guru SMP Negeri 2 jatipuro mendapatkan penilaian RPP 75,00. Guru SMP Negeri 3 jatipuro mendapatkan penlaian RPP 72,00. Gambaran penilaian pada umumnya dalam hal ini masih dalam kriteria nilai cukup, belum dapat dikatakan penilaian yang baik.

(8)

kesesuaian yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran . Contoh pada salah satu guru yang membuat perencanaan pembelajaran pada materi Himpunan, maka pada indicator harus mengarah pada kemampuan si swa menyebutkan dan menuliskan . Dari indicator yang di tul i s j uga bel um mengarah ke tujuan ke pengembangan materi atau tujuan pembel aj aran. Pada umumnya bel um tampak pada kej elasan perumusan tujuan pembelajaran, masih banyak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar. Dalam memilih materi ajar masih perlu ada pembi nan tentang pengambi lan kesesuaian dengan tujuan dan karakteristik peserta didik. Guru di sekolah binaan dalam mengorgani sasi materi aj ar bel um tepat tentang keruntutan, sistematika, materi dan kesesuaian engan alokasi waktu.

Penilaian yang lain, masih belum semuanya menggunakan bahan aj ar dan metode pembel aj aran yang maksi mal . M etode pembel aj aran bel um dapat menggunkan pilihan yang tepat sesuai alur pengembangan tujuan dari penerapan materi ajar, kebiasaan guru memakai metode ajar yang monoton dal am perencanaan penyaj i annyanya, sehingga bel um jel as pemi l ihan l angkah-langkah proses pembel aj aran berdasarkan metode yang di gunakan. Peni lai an media pembel aj ar an, pada umumny a gur u

mel akukan pembuatan RPP di l akukan dengan menul i s k ebi asaan dengan menyamakan sekol ah l ai n yang sudah ada, tanpa menerapkan medi a dengan kesesuai an tuj uan pembel aj aran, materi pembel ajaran, kondi si kelas, kemampuan guru dan kesesuaian engan kebutuhan dan perkembangan si swa. K ej el asan skenari o langkah pembelajaran, belum terlihat pada penuli san pendahuluan, inti dan penutup. Pada RPP guru masih banyak yang belum memberikan kelengkapan intrumen Penilaian Hasil Belajar yaitu: soal, kunci dan pedoman penskoran. K el engkapan sumber bel aj ar, hanya rata-rata 2 buku referensi

(9)
[image:9.595.68.292.120.639.2]

Tabel 4. Rata-rata Nilai RPP dari M asing-M asing Sekolah

no Nama Sekolah

rata-rata nilai rpp

(0)

rata-rata nilai rpp(1)

% kenaikan

1 SMP Negeri 2 Karang-pandan

73 84 15,06

2 SMP Negeri 2 Mojo-gedang

74 88 18,91

3 SMP Penda Mojo-gedang

75 89 18,66

4 SMP Daru-salam

75 90 33,33

5 SMP Negeri 1 Jatipuro

74 86 16,21

6 SMP Negeri 2 Jatipuro

75 82 9,33

7 SMP Negeri 3 Jatipuro

72 83 15,27

Gambar 1 Rata-rata Nilai RPP dari M asing-M asing Sekolah

Siklus pertama

Pada siklus pertama didapat hasil perubahan pada SMP Negeri 2 Karangpandan terfokus

(10)

Negeri 3 Jatipuro 15,27 %. Dapat dilihat dari perkembangan sekolah binaan mendapatkan

Siklus kedua

[image:10.595.305.525.122.534.2]

Pada pembinaan ke dua (siklus ke dua) sekolah binaan pada umumnya sudah mendekati benar dalam hal ; membuat tujuan pembelajaran yang sudah sesuai Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar, dalam membuat tujuan sudah merujuk pada indicator. Pembuatan ranah tujuan sudah sesuai pembelajaran dan sudah sesuai dengan kurikulum. Menentukan bahan aj ar yang sudah mengacu sesuai tuj uan dan di susun secara si sti mati s dan bahanajar sudah sesuai dengan kurikulum dan sudah mengembangkan pengayaan. Persiapan perencanaan pembalajaran dalam hal memilih metode atau strategi pembelajaran sudah disesuaikan dengan tujuan, materi dan sudah tampak ditul iskan l angkah-langkah proses pembel aj aran berdasarkan metode yang digunakan. Dalam hal pemilihan atau penggunaan medi a sudah sesuai tuj uan pembelajaran, materi pembelajaran, kondisi kelas, kemampuan guru dan kebutuhan dan perkembangan siswa. Pembuatan evaluasi sudah mengacu pada tujuan, mencantumkan bentuk eval uasi dan j eni s eval uasi serta penerapan waktu yang tersedia.

Tabel 5. Rata-rata Nilai RPP dari M asing-M asing Sekolah

No Nama Sekolah

Rata-Rata Nilai Rpp(0)

Rata-Rata Nilai Rpp(2)

Kenaikan %

1 SMP Negeri 2 Karangpandan

84 87 19,17

2 SMP Negeri 2 Mojogedang

88 89 20,27

3 SMP Penda Mojogedang

89 90 20,00

4 SMP Darusalam

90 93 24,00

5 SMP Negeri 1 Jatipuro

86 88 18,91

6 SMP Negeri 2 Jatipuro

82 88 17,33

7 SMP Negeri 3 Jatipuro

[image:10.595.305.525.122.533.2]

83 83 15,27

Gambar 2. Chart Rata-rata Nilai RPP dari M asing-M asing Sekolah

(11)

yang dihasilkan terlihat indikator-indikator dalam pembuatan perncanaan pemblajaran (RPP) pada tuj uan pembel aj aran, bahan ajar, strategi/metode pembel ajaran, medi a pembelajaran dan evaluasi telah dirumuskan sesuai dengan standar. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK ), kompetensi dasar (K D), i ndi kator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu, metode pembel aj aran, kegi atan pembel aj aran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Si l abus dan RPP di kembangkan dengan mengacu pada pencapai an beban bel aj ar yang menggunakan sistem modular dengan menekankan pada belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan. Perencanaan proses pembelajaran mengacu kepada satuan kredit kompetensi (SKK) yang merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasi l bel ajar peserta didi k dal am menguasai suatu mata pelajaran.

PENUTUP

Simpulan

Guru di sekol ah bi naan sudah dapat menyusun RPP dengan membuat dengan benar dalam hal mencantumkan identitas mata Negeri 2 jatipuro 17,33 %, SMP Negeri 3

Tabel 6. Rangkuman Perubahan Rata-rata Nilai RPP dari M asing-M asing Sekolah

no nama sekolah

rata-rata nilai rpp

rata-rata nilai rpp

rata-rata nilai rpp 1 SMP Negeri 2

Karangpandan

73 84 87

2 SMP Negeri 2 Mojogedang

74 88 89

3 SMP Penda Mojogedang

75 89 90

4 SMP Darusalam 75 90 93 5 SMP Negeri 1

Jatipuro

74 86 88

6 SMP Negeri 2 Jatipuro

75 82 88

7 SMP Negeri 3 Jatipuro

[image:11.595.71.291.199.567.2]

72 83 83

Gambar 3. Histogram Perubahan Rata-rata Nilai RPP dari M asing-M asing Sekolah

(12)

pelajaran, standart kompetensi, kompetensi dasar, i ndi cator pencapai an kompetensi , kejelasan perumusan tujuan pembelajaran yang tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar, pemilihan materi ajar yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik, pengorganisasian materi ajar dalam hal ketuntasan, sistematika, materi dan kesesuai an dengan al okasi waktu, kesi mpul an penggunaan metode pembelajaran, kej el asan skenario langkah pembel aj aran dal am hal pendahul uani nti dan penutup serta kelengkapan instrument penilaian hasil belaj ar yaitu ( soal, kunci, pedoman penskoran)

Saran-Saran

Dari kesimpulan di atas dapat disarankan sebagai berikut:

1. Perl u pembi naan dari kepal a sekol ah untuk memonitor guru dalam pembuatan perencanaan sehingga guru akan terprogram sebelum melaksanakan pembelajaran 2. Perlu pembinaan dan pendampingan dari

pengawas untuk memonitor keterlaksanaan pembuatan perencanaan dan dilanjutkan untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas 3. Perlu monitoring dan evaluasi dari kepala

sekolah dan pengawas untuk melakukan tindak lanjut dalam penilaian kinerja guru

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.R., & Krathwohl, D.R. (eds). 2001.

. A Bridged Edition. New York: Longman

Gagne, R. M. & Briggs, L. J. 1998. nd ed. New York : Holt Renehard & Winston

Kemendikbud. 2012. Bahan Ajar Diklat Supervisi Pengawas Sekolah Supervisi Manajerial. Jakarta: Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud.

Lampiran Permendiknas nomor 41 tahun 2006, tanggal23 November 2007 tentang Standar Pendidikan Nasional

Uno, H.B. 2008.

Gambar

Tabel  3. Tahapan Penelitian Tindakan
Tabel 4. Rata-rata Nilai RPP dari Masing-Masing Sekolah
Tabel 5. Rata-rata Nilai RPP dari Masing-Masing Sekolah
Gambar 3.  Histogram Perubahan Rata-rata Nilai

Referensi

Dokumen terkait

11 Könyveinek Rómából, legalábbis Itáliából való eredetére utal az is, hogy számos olasz nyelvű kötete Magyarországon is megjelent először latin, majd néhány

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekuder dari Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-SP HMT) Cikole

Pada batang bawah dari klon PB 260 dan GT 1 dengan umur 7 bulan ternyata menghasilkan keberhasilan okulasi sampai 100% dan berbeda nyata dengan umur 4 dan 5 bulan, sedangkan

Pelaksanan Pola Pembinaan Anak Terlantar di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Wahyu Mandiri meliputi pembinaan psikologi (mental), pembinaan agama, pembinaan

ditetapkan yaitu > 0,70; (4) prosedur penilaian uji kompetensi mencakup persiapan menjahit, proses menjahit, sikap kerja menjahit, hasil menjahit, dan penggunaan

[r]

Protein yang muncul akibat adanya induksi dari garam adalah protein yang mempunyai bobot molekul rendah yang berfungsi sebagai pelindung atau antioksidan pada

Keterampilan proses sains siswa dengan pembelajaran menggunakan model problem based learning diperoleh nilai rata ± rata yang signifikan dantermasuk pada kategori