• Tidak ada hasil yang ditemukan

Portal Kementrian Luar Negeri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Portal Kementrian Luar Negeri"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 123 TAHUN 1999

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 51 TAHUN 1976

TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERWAKILAN

REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk lebih meningkatkan pelayanan pemberian perizinan di

bidang penanaman modal asing di Indonesia secara murah, mudah,

cepat dan transparan dipandang perlu memberikan kewenangan

kepada Perwakilan Konsuler di luar negeri untuk mengeluarkan izin

prinsip penanaman modal asing di Indonesia;

b. bahwa sehubungan dengan hal sebagaimana dimaksud pada huruf a,

dipandang perlu menyempurnakan kembali Keputusan Presiden

Nomor 51 Tahun 1976 tentang Pokok-pokok Organisasi Perwakilan

Republik Indonesia di Luar Negeri;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Keputusan Presiden Nomor 51 Tahun 1976 tentang Pokok-pokok

Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN ATAS

KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 51 TAHUN 1976 TENTANG

POKOK-POKOK ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK

INDONESIA DI LUAR NEGERI.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 51 Tahun 1976

(2)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2

-Negeri, diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 6 menjadi berbunyi sebagai berikut:

"Pasal 6

Tugas Perwakilan Konsuler adalah mewakili Negara Republik

Indonesia dalam melaksanakan hubungan konsuler dengan negara

penerima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan,

kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, serta mengeluarkan izin prinsip

penanaman modal asing di Indonesia untuk Menteri Luar Negeri atas

nama Menteri yang bertanggungjawab di bidang investasi sesuai

dengan kebijaksanaan pemerintah yang ditetapkan dan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku."

2. Ketentuan Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:

"Pasal 7

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

6, Perwakilan Konsuler mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan usaha peningkatan hubungan dengan negara

penerima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan,

kebudayaan, dan ilmu pengetahuan;

b. pengeluaran izin prinsip penanaman modal asing di Indonesia

untuk Menteri Luar Negeri atas nama Menteri yang bertanggung

jawab di bidang investasi;

c. perlindungan atas kepentingan nasional negara dan Warga

Negara Republik Indonesia yang berada dalam wilayah kerjanya;

d. pelaksanaan pengamatan, penilaian, dan pelaporan;

e. penyelenggaraan bimbingan dan pengawasan terhadap Warga

Negara Republik Indonesia yang berada di wilayah kerjanya;

f. penyelenggaraan urusan pengamatan, penerangan, konsuler,

protokol komunikasi dan persandian;

g. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan,

(3)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

3

-Pasal II

Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 6 Oktober 1999

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Analisi Pengaruh Hutang Luar Negeri dan Penanaman Modal Asing Terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia.. Makasar: Fakultas Ekonomi

bahwa model regresi yang digunakan mampu menjelaskan pengaruh variabel utang luar negeri ( foreign debt ) dan penanaman modal asing ( foreign direct investment )

Analisi Pengaruh Hutang Luar Negeri dan Penanaman Modal Asing Terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia.. Makasar: Fakultas Ekonomi

a) mengintegrasikan situs Kementerian Luar Negeri dengan seluruh situs Perwakilan dan tautan aplikasi internal dalam satu identitas gerbang informasi kebijakan

Kedutaan Besar Republik Indonesia yang berkedudukan di Paris adalah Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia yang dipimpin oleh seorang Duta Besar Luar Biasa dan

(2) Untuk menjamin pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik , masing - masing pimpinan satuan/unit kerja Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik

Para pihak sepakat bahwa kunjungan resmi yang dilakukan oleh pejabat setingkat atau di atas wakil menteri dari pemerintah pusat dan personel setingkat atau di atas tingkat mayor

(1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IIA Angka (1) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun