• Tidak ada hasil yang ditemukan

format Kepmentan cengkeh Klarifikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "format Kepmentan cengkeh Klarifikasi"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1 FORMAT 1

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

PENETAPAN KEBUN SUMBER BENIH CENGKEH

Nomor :...

I. UMUM

1.Nama Pemohon/Pemilik :

2.Alamat :

3.Lokasi Kebun Sumber Benih a.Desa / Dusun : b.Kecamatan : c. Kabupaten / Kota : d.Provinsi :

4.Komposisi Tanaman :

5.Luas Kebun Sumber Benih: ... Ha

6.Tahun Tanam :

7.Tanggal Pemeriksaan :

8.Dasar Pemeriksaan : a.Surat Pemohon Nomor : b.SPT Nomor :

c. ...

II. HASIL PEMERIKSAAN DOKUMEN

No Dokumen yang Diperiksa Keterangan

1. Izin Usaha Perbenihan Ada/Tidak

No...dan tanggal...

2. Asal Usul Benih

(Surat Asal Pengadaan Benih)

Ada / Tidak

No...dan tanggal...

3. Hak Atas Tanah Hak Milik/HGU/Sewa/Lainnya...

No...dan tanggal...

4. Keberadaan SDM yang dimiliki Ada / Tidak

5. Pemeliharaan kebun Ada / Tidak

(2)

2 III. HASIL PEMERIKSAAN LAPANGAN

1. Calon Kebun Induk

No Pemeriksaan Lapangan Standar Hasil

1. Letak dan Kondisi Kebun

- Lokasi Datar - bergelombang, mudah dijangkau, Letak terisolir dari pertanaman lain yang sejenis, dekat sumber air. Barier 200 meter keliling tidak ada tanaman cengkeh jenis lain.

Sesuai / Tidak sesuai

- Ph Tanah 5,5 s.d 6,5 Sesuai / Tidak sesuai

- Kedalaman efektif Minimal 150 cm Sesuai / Tidak sesuai

- Isolasi/barier Minimal 200 m Kondisi Barier :...

- Pemupukan

1. Organik 2. Anorganik

Dilakukan sesuai rekomendasi atau berdasarkan analisa tanah dan daun.

Jenis : ...

Dosis: ... Waktu: ...

Cara : ...

- Pengairan Tersedia sumber air Tersedia/tidak tersedia

- Penyiangan Minimal 2 (dua) kali setahun

(3)

3 - Pengendalian hama

penyakit

Harus dilakukan sesuai obyek (OPT)

Dilakukan/Tidak

2. Kemurnian benih generatif

100 % Sesuai/Tidak sesuai

3. Umur Tanaman : Minimal 15 tahun ...Tahun...Hektar ...Tahun...Hektar

4. Tanaman off tipe (tipe simpang) :

Maksimum 10 (generatif) Ada / Tidak ada

... batang

5. Taksasi Produksi : Sesuai form taksasi kebun Hasil Taksasi :

...butir/Ha

6. Kesehatan tanaman : Tingkat serangan hama penyakit < 5%

ada /tidak

Jika ada :... %

Catatan : Isi dengan lengkap / coret yang tidak perlu

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

...

...

...

...

..., ... 20...

Penanggung jawab Kebun, Tim Penilai,

1.

(4)

4 FORMAT 2

FORM ISIAN TAKSASI PENETAPAN KEBUN INDUK CENGKEH

Blok PIT

Komposisi Pohon

Murni Tipe Simpang

Terserang

OPT Mati Jumlah

Blok I

Blok II

Blok III

Blok IV

Blok V

Blok VI

Blok VII

Blok VIII

Blok IX

Blok X

Dst

Total

Populasi Produktif

..., ... 20...

Penanggung jawab Kebun, Tim Penilai,

1.

(5)

5 FORMAT 3

FORM TAKSASI PRODUKSI BENIH CENGKEH

Blok

Luas (Ha)

Populasi

Tanaman (pohon)

Pohon sampel

Bobot bunga per m2

Bawah (A) Tengah (B) Atas (C)

1

2

3

dst

JUMLAH

RATA2

Catatan :

(6)

6 PERHITUNGAN TAKSASI PRODUKSI BENIH

1. Populasi Phn berbunga = Populasi pohon berbunga x luas permukaan pohon berbunga

= D

2. Total bobot bunga per m = A + B + C

3

3. Bobot bunga per butir = Bobot bunga per m2/jumlah bunga per m (E)

4. Total produksi bunga per pohon

= D x E

5. Persentase bunga menjadi buah

= 70 %

6. Rekomendasi benih per pohon

= 30 %

7. Total Produksi Benih = (D x E x 70 %) x 30 %

Catatan : Periode bulan dimulai pada saat pelaksanaan monitoring dan evaluasi sumber benih

..., ... 20...

Penanggung jawab Kebun, Tim Penilai,

1.

(7)

7 FORMAT 4

LAPORAN HASIL EVALUASI

KEBUN SUMBER BENIH CENGKEH

Nomor :...

I. UMUM

1. Nama Pemohon/Pemilik :

2. Alamat :

3. Lokasi Kebun Sumber Benih: e. Desa / Dusun :

II. HASIL PEMERIKSAAN DOKUMEN

No Dokumen yang Diperiksa Keterangan 1. Izin Usaha Perbenihan Ada/Tidak

No...dan tanggal... 2. Asal Usul Benih

(Surat Asal Pengadaan Benih)

Ada / Tidak

No...dan tanggal...

3. Hak Atas Tanah Hak Milik/HGU/Sewa/Lainnya... No...dan tanggal...

4. Keberadaan SDM yang dimiliki Ada / Tidak 5. Pemeliharaan kebun Ada / Tidak 6. Peta/Desain Kebun Ada / Tidak

III. HASIL PEMERIKSAAN LAPANGAN

Kebun Induk

No Pemeriksaan Lapangan Standar Hasil 1. Letak dan Kondisi

Kebun

Sesuai / Tidak sesuai

Lokasi Datar - bergelombang, mudah dijangkau, letak terisolir dari pertanaman lain yang sejenis, dekat sumber air. Barier 200 meter keliling tidak ada tanaman cengkeh jenis lain.

(8)

8 pH Tanah 5,5 s.d. 6,5 Sesuai / Tidak

sesuai

Kedalaman efektif Minimal 150 cm Sesuai / Tidak sesuai

Drainase Baik Sesuai / Tidak

sesuai

Kelerengan Maksimal 20% Sesuai / Tidak sesuai

Komposisi tanaman ... Sesuai / Tidak sesuai

Isolasi/barier Minimal 200 m Kondisi Barier :...

Pemupukan 1. Organik 2. Anorganik

Dilakukan sesuai rekomendasi berdasarkan analisa tanah dan daun.

Jenis : ...

Pengendalian hama penyakit

Harus dilakukan sesuai obyek (OPT)

Dilakukan/Tidak

2. Kemurnian varietas 80 % Sesuai / Tidak sesuai

3. Umur Tanaman : Minimal 15 tahun ...Tahun....Hektar ...Tahun....Hektar 4. Tanaman off type (tipe

simpang) :

Tidak boleh ada tanaman

off type

7. Taksasi Produksi : Sesuai form taksasi kebun Hasil Taksasi : ...butir/Ha 8. Sarana dan prasarana

prosesing benih

sampai penyimpanan :

Prosessing benih : a.Sortasi benih b.Fumigasi 9. Kesehatan tanaman : Tingkat serangan hama

penyakit < 5%

(9)

9 10. Pemurnian

1 (satu) tahun sekali

Dilakukan / Tidak dilakukan

Pelaksana : ... BA Pemurnian :... Catatan : Isi dengan lengkap / coret yang tidak perlu

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

Kebun sumber benih cengkeh tersebut memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat* sebagai sumber benih.

Saran :

1. Perlu dilakukan pengendalian OPT...

2. Perlu dilakukan pemeliharaan ...

3. Sebelum benih diedarkan agar dilakukan pengujian mutu benih di UPT Perbenihan setempat/Balai Besar.

..., ... 20...

Penanggung jawab Kebun, Petugas evaluasi

1.

2.

(10)

10 FORMAT 5

FORM ISIAN TAKSASI EVALUASI KEBUN INDUK CENGKEH

Blok PIT

Komposisi Pohon

Murni Tipe simpang

Terserang

OPT Mati Jumlah

Blok I

Blok II

Blok III

Blok IV

Blok V

Blok VI

Blok VII

Blok VIII

Blok IX

Blok X

dst

Total

Populasi Produktif

..., ... 20...

Penanggung jawab Kebun, Petugas evaluasi

1.

2.

(11)

11 FORMAT 6

FORM TAKSASI PRODUKSI BENIH CENGKEH

Blok

Luas (Ha)

Populasi

Tanaman (pohon)

Pohon sampel Utara Selatan Barat Timur

1

2

3

dst

JUMLAH

RATA2

Catatan :

(12)

12 PERHITUNGAN TAKSASI PRODUKSI BENIH

8. Populasi Phn berbunga = Populasi pohon berbunga x luas permukaan pohon berbunga

= D

9. Total bobot bunga per m = A + B + C

3

10.Bobot bunga per butir = Bobot bunga per m2/jumlah bunga per m (E)

11.Total produksi bunga per pohon

= D x E

12.Persentase bunga menjadi buah

= 70 %

13.Rekomendasi benih per pohon

= 30 %

14.Total Produksi Benih = (D x E x 70 %) x 30 %

Catatan : Periode bulan dimulai pada saat pelaksanaan monitoring dan evaluasi sumber benih

..., ... 20...

Penanggung jawab Kebun, Tim Penilai,

1.

(13)

13 FORMAT 7

FORM PENGAMBILAN CONTOH BENIH CENGKEH DALAM BENTUK BIJI

PENGAMBILAN CONTOH BENIH

Nama Pemilik Benih : ………

Alamat : ………

No / Tgl Surat Permohonan : ………

Komoditi / Varietas : ………

Tanggal Panen : ………

Kelas Benih : ………

No / Asal Kebun : ………

Jumlah Benih : .………Wadah………… Ton

Berat Contoh Kirim : ………

Tujuan Pengiriman Benih : ………

Pengujian yang diperlukan :

Kadar Air

Kemurnian

Daya Berkecambah

…………..,………

Pemilik Benih Pengambil Contoh Benih

(14)

14 FORMAT 8

BERITA ACARA PENGAMBILAN CONTOH

BENIH CENGKEH DALAM BENTUK BIJI

BERITA ACARA PENGAMBILAN CONTOH BENIH

Nomor :

Pada hari ini ...tanggal ...telah dilakukan pengambilan contoh benih ...

milik ………di………. dengan rincian sebagai berikut :

No

Komoditi/

Varietas

Kelas Benih

Stok Benih

Asal

Kebun Tgl Panen

Sertifikat Pemeriksaan Lapang

Lot benih ………… sebanyak ... untuk digunakan sebagai bahan uji mutu

benih di Laboratorium UPT pusat/ UPTD perbenihan perkebunan provinsi.

Uji laboratoriumakan dilaksanakan pada tanggal ……….. untuk mengetahui Kemurnian Fisik, Kadar Air dan Daya Berkecambah benih tersebut.

Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

………., ……….

Pemilik Benih Pengambil Contoh Benih

(...) (……….)

Mengetahui Manajer Teknis

(15)

15 FORMAT 9

KAJI ULANG PERMINTAAN PENGUJIAN

KAJI ULANG PERMINTAAN

Berdasarkan surat permintaan pengujian benih dari

……….………..……… Nomor : ………....Tgl :

………, maka akan dilakukan pengujian

mutu benih terhadap : Komoditi : Varietas : Tanggal KUP : Kode Benih :

Dengan Pengujian Laboratorium yang meliputi :

No Variabel Evaluasi Ya Tidak

1. Klasifikasi parameter yang diuji : I. Kadar air

II. Kemurnian Fisik III. Daya Berkecambah

2. Metode uji : Kesesuaian dengan persyaratan jaminan mutu hasil uji *)

3. Analis (kompetensi, beban kerja)

4. Peralatan (kalibrasi, beban penggunaan, ketidakpastian) 5. Kesesuaian tanggal selesai pengujian dengan permintaan

pelanggan

6. Kesesuaian biaya pengujian dengan persyaratan pelanggan

7. Persyaratan lain (bila ada) - -

*) Bila ada metode uji untuk parameter tertentu yang berdasarkan KUP diketahui tidak memenuhi persyaratan jaminan mutu yang telah ditetapkan, maka laboratorium harus menjelaskan hal tersebut secara tertulis kepada pelanggan dalam kolom catatan yang disediakan.

Demikian kaji ulang permintaan pengujian dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Menyetujui, ..., ……...…… Pelanggan. Deputi Manajer Administrasi

(16)

16 FORMAT 10

LAPORAN HASIL PENGUJIAN BENIH

Laporan hasil pengujian benih yang dilakukan dapat mengacu pada contoh laporan hasil pengujian benih BBPPTP Surabaya dengan contoh komoditi Kapas varietas Kanesia 15 di bawah ini.

Varietas : Kanesia 15

Kelas benih : Pokok

Tgl Panen : Juli-Sept 2012

Stok Benih : 7500 Kg

Tgl Pengambilan Contoh : 15-16 Januari 2013 Tgl Penerimaan Contoh : 17 Januari 2013 Tgl Selesai Pengujian : 7 Pebruari 2013 Jeni s Tan/Speci es : KA PA S

LABORATORIUM

BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBP2TP) SURABAYA

LAPORAN HASIL PENGUJIAN BENIH LABORATORIUM

No . Kel o mpok Beni h :

Tgl 7 Pebruari 2013 Penguji Kemurnian Fisik :

Achmad Ansor, SP

Tgl 7 Pebruari 2013 Penguji Kadar Air

Ratri K, SP

Tgl 7 Pebruari 2013 Penguji Daya Berkecambah

Zaki Ismail F, SP

Tgl 7 Pebruari 2013 Pemeriksa : Manajer Teknis

(*) isi dan berikan tanda (x) pada kolom yang tersedia

KEMURNIAN FISIK

Perlakuan pendahuluan uji daya berkecambah :

(17)

17 FORMAT 11

(KOP SURAT UPT PUSAT/ UPTD PROVINSI)

SERTIFIKAT MUTU BENIH

Nomor : ...

Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (UU No. 39/2014 dan Permentan No. 50/2015) dan dari hasil pemeriksaan lapangan

(Teknis dan Administrasi) yang dilaksanakan pada tanggal ……… 2015

terhadap :

1. Pemohon Sertifikasi

a. Nama :

b. Alamat :

c. Jenis Usaha :

2. Lokasi Kebun

a. Desa :

b. Kecamatan :

c. Kota/Provinsi :

3. Hasil Pemeriksaan

TOLOK UKUR URAIAN

VARIETAS/ KLON Unggul

KEBUN / DUSUN BULAN TANAM ASAL BENIH

SERTIFIKAT MUTU BENIH/SURAT KETERANGAN ASAL BENIH (*)

STANDAR (**) HASIL PEMERIKSAAN UMUR BIBIT

TINGGI BIBIT JUMLAH DAUN DIAMETER BATANG

KESEHATAN Sehat

PENGAWAS BENIH

TANAMAN 1. 2.

(18)

18 4. Kesimpulan :

a. Benih diperiksa sejumlah ………. batang dan Memenuhi Syarat

sejumlah ……… batang.

b. Penyaluran benih ……… direncanakan untuk

Provinsi ………..

c. Sertifikat ini berlaku sampai dengan bulan ……….. 2015.

5. Saran :

a. Sebelum diedarkan benih tersebut agar diberi label dengan warna...dan dilaporkan ke BBPPTP Surabaya

b. Apabila Sertifikat / Salinan Sertifikat akan diperbanyak harus dilegalisir oleh BBPPTP Surabaya

Demikian Sertifikat Mutu Benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

..., ……….. 2015

Kepala UPT Pusat/ UPTD provinsi

(19)

19 FORMAT 12

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

BENIH CENGKEH DALAM POLIBEG (SIAP TANAM)

Nomor :...

I. UMUM

1. Nama Pemohon : 2. Alamat :

3. Asal benih : seedling 4. Lokasi Pembenihan

a.Desa / Dusun : b.Kecamatan : c. Kabupaten /Kota : d.Provinsi :

5. Luas Kebun Pembenihan : ... Ha 6. Umur tanaman :

7. Varietas : 8. Tanggal Pemeriksaan : 9. Dasar Pelaksanaan : a. SPT Nomor :

b. Surat Pemohon Nomor:

II.HASIL PEMERIKSAAN DOKUMEN

No Dokumen yang Diperiksa Keterangan

1. Izin Usaha Perbenihan Ada / Tidak

No...dan tanggal...

2. Dokumen bukti asal usul benih (DO/SKET)

Ada/Tidak

No...dan tanggal...

3. Sertifikat mutu benih hasil pengujian laboratorium

Ada / Tidak

(20)

20 III. HASIL PEMERIKSAAN LAPANGAN

No Uraian Pemeriksaan Standar Hasil Pemeriksaan

1. Kebun pembenihan

cengkeh

Sesuai standar / Tidak

a. Kondisi/Lokasi Tanah datar, dekat sumber air, dekat jalan/mudah diawasi dan dekat lokasi penanaman

Sesuai/Tidak Sesuai

b. Drainase Baik Sesuai/Tidak Sesuai

c. Tinggi tempat ≤ 900 m dpl Sesuai/Tidak Sesuai

d. Curah hujan 1.500 – 4.500 mm/thn Sesuai/Tidak Sesuai

e. Suhu 22 s.d 30 0C Sesuai/Tidak Sesuai

f. Bahan tanam Generatif (biji) Sesuai/Tidak Sesuai

g. Varietas Unggul dan/atau unggul lokal

Sesuai/Tidak Sesuai

h. Asal benih Kebun sumber benih bersertifikat

Sesuai/Tidak Sesuai

i. Ukuran bedengan L : 1 – 1,2 m

P : 10 m/sesuai kondisi

Arah : Utara-Selatan

L :………. P :……….

Arah :………..

j. Naungan Intensitas awal 25-50% dikurangi sesuai umur tanaman

Sesuai/Tidak Sesuai

k. Ukuran polibeg Minimal 17 x 22 cm Sesuai/Tidak Sesuai

l. Media tanaman Tanah : Kompos : Pasir

1 : 1 : 1

Sesuai/Tidak Sesuai

m.Pemupukan Harus dilakukan Dilakukan/Tidak Dilakukan

(21)

21 o. Pengairan Min. 1x/hari atau

sesuai kebutuhan

Sesuai/Tidak Sesuai

p. Pengendalian Hama dan Penyakit

Harus dilakukan Dilakukan/Tidak

Dilakukan

2. Memeriksa keragaan

benih :

− Jumlah cabang

− Diameter batang

− Ukuran polibeg

− Warna polibeg

− Kesehatan

Sesuai dengan standar keragaan benih

Minimal 4 cabang

Minimal 0,4 cm

Minimal 17 cm x 22 cm (untuk umur 8 s.d 12 bulan), minimal 20 cm x 30 cm (untuk benih yang akan dipindahkan umur 13 bulan s.d 24 bulan)

Hitam

Bebas OPT

Sesuai / Tidak Sesuai

Sesuai / Tidak Sesuai

Sesuai / Tidak Sesuai

Sesuai / Tidak Sesuai

Sesuai / Tidak Sesuai

Sesuai / Tidak Sesuai

Sesuai / Tidak Sesuai

Sesuai / Tidak Sesuai

Sesuai / Tidak Sesuai

Sesuai / Tidak Sesuai

3. Periksa/hitung jumlah bedengan

Sesuai dengan dokumen

Jumlah bedengan :...

4. Periksa/hitung jumlah

benih yang diperiksa

Sesuai dengan dokumen

(22)

22 IV.JUMLAH BENIH

Klon/ Varietas

Jumlah Benih (batang)

Diajukan Diperiksa Memenuhi Syarat

Tidak Memenuhi

Tidak

Sesuai

Standar

Tidak

Tumbuh

Mati/ Kerdil

Jumlah

V. KESIMPULAN

1.Benih cengkeh dalam polibeg yang memenuhi syarat siap tanam sejumlah ... batang.

2.Benih cengkeh dalam polibeg yang tidak memenuhi syarat sebanyak ... batang dan yang dapat dilakukan pemeliharaan ulang sebanyak ... batang.

VI. SARAN

1.Benih cengkeh dalam polibeg yang tidak memenuhi syarat tapi bisa dilakukan pemeriksaan ulang dengan diperbaiki benihnya sebelum umur tanaman ... bulan dengan melakukan pemeliharaan, sedangkan benih yang tidak memenuhi standar mutu benih tidak boleh diedarkan.

2.Benih yang telah lulus sertifikasi apabila akan diedarkan wajib diberi label.

3.Rencana salur agar dilaporkan ke UPT Pusat/UPTD sertifikasi benih untuk mendapatkan pengawasan.

..., ... 20...

Penanggung Jawab Kebun, Pengawas Benih Tanaman

1.

2.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Jenis media berpengaruh sangat nyata terhadap bobot kering akar tanaman cengkeh pada umur 10 minggu setelah tanam,

Pengujian untuk pelabelan ulang dilakukan sebelum masa edar benih habis dengan masa edar benih maksimal 3 bulan setelah pengujian ulang. Demikian berita acara

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,