• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSAK 45 Organisasi Nir Laba 16022017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PSAK 45 Organisasi Nir Laba 16022017"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

Agenda

Karakteristik Entitas Nirlaba

1.

PSAK 45

2.

(3)

3

Akuntabilitas dan Transparansi -

Public Sector

Stakeholder dan masyarakat memerlukan informasi mengenai suatu

entitas / organisasi publik untuk mengetahui bagaimana pengelola melaksanakan tugasnya menuju tujuan organisasi dan bagaimana sumber daya dikelola.

Organisasi sektor publik memiliki tujuan berbeda dibandingkan dengan

organsisasi privat sehingga diperlukan informasi yang berbeda.

Untuk menyusun informasi apa yang disampaikan perlu adanya standar

sehingga terjadi kontrak kesepakatan antara penyusun, pemakai, pemeriksa dalam menyusun dan memahami informasi tersebut.

Tujuan dari organisasi sektor publik, besarnya akuntabilitas, ukuran,

(4)

4

ENTITAS SEKTOR PUBLIK

Entitas sektor publik dapat dikategorikan menjadi dua:

Pemerintahan

Non pemerintahan – organisasi nirlaba

Organisasi nirlaba berupa organisasi kemasyarakatan, yayasan atau

organisasi non pemerintah lainnya termasuk organisasi

internasional.

Keunikan dari entitas sektor publik terletak pada tujuan dan

kepemilikan.

Untuk aktivitas organisasinya, mungkin ada beberapa yang sama

antara organisasi publik dan privat misalnya sekolah, rumah sakit.

IPSAS = International Publik Sector Accounting Standard

(5)

5

Karakteristik Nirlaba

Kebutuhan

accounting

framework and

practice

yang

berbeda

Karakteristik unik

• pengguna LK entitas

• tidak ada kepemilikan, kontribusi Prioritas tujuan pelaporan keuangan (akuntabilitas vs. decision usefulness)

Tujuan entitas nirlaba – bukan laba

pencapaian program

(6)

6

Entitas Nirlaba

Entitas nirlaba merupakan entitas yang tidak berorientasi pada

laba

namun

tetap

memiliki

kewajiban

untuk

mempertanggungjawabkan pemanfaatan sumber daya yang

dikelolanya kepada penyandang dana dan

society

. Salah satu

media pertanggunggjawabannya adalah Laporan Keuangan

(7)

7

Standar Akuntansi Nirlaba

Organisasi

Nirlaba

Organisasi

Nirlaba

Sering diidentikkan dengan organisasi

pemerintah atau organisasi sektor publik.

Contoh: Rumah Sakit & Universitas

Di Indonesia, standar akuntansinya

mengacu pada PSAK 45 + SAK ETAP atau

PSAK 45 + PSAK

IPSAS

Relatif sedikit diterapkan untuk organisasi nirlaba
(8)

8

Praktik Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia

Tidak ada keharusan menyusun LK, kecuali menerima hibah 500jt dan tot

aset bukan hibah 20milyar Entitas Nirlaba Swasta Menyajikan laporan keuangan dengan dorongan stakeholder kepentingan donatur Entitas Nirlaba Pemerintah

BLU – PP menyatakan SAK yang

berlaku umum dalam praktik (PMK) menggunakan SAK dan SAP pertanggung-jawaban anggaran

OJK – khusus

- BPJS – SAK Umum khususLPS – khusus

BPIH & Parpol – tidak

menyebutkan standar mana yang digunakan namun harus menyusun laporan keuangan

BLU – PP menyatakan SAK yang

berlaku umum dalam praktik (PMK) menggunakan SAK dan SAP pertanggung-jawaban anggaran

OJK – khusus

- BPJS – SAK Umum khususLPS – khusus

BPIH & Parpol – tidak

menyebutkan standar mana yang digunakan namun harus menyusun laporan keuangan

8 Ormas yang menerima dana hibah wajib menyusun laporan keuangan sesuai SAK Tidak membayar pajak atas surplus

yang diperoleh untuk yayasan pendidikan; pendapatan bukan obyek pajak Tidak membayar pajak atas surplus

yang diperoleh untuk yayasan

pendidikan; pendapatan bukan

(9)

9

Penerapan Standar Akuntansi Nirlaba

Standar nirlaba memiliki pelaporan yang berbeda

9

Pendekatan yang berbeda untuk standar akuntansi nirlaba

Standar khusus (untuk transaksi

tertentu)

Pedoman akuntansi

standar stand-alone untuk organisasi tertentu

Tidak memerlukan standar khusus untuk pelaporan

yang berbeda

Standar khusus/ Pedoman Akuntansi:

Penyajian laporan keuanganKontribusi

Pelaporan dimodifikasi tidak

sama persis

Tidak seragam antara satu

(10)

10

PSAK 45

(11)

11

Standar Akuntansi Nirlaba PSAK 45

PSAK 45 dan PSAK untuk

Organisasi nirlaba dengan akuntabilitas publik signifikan

PSAK 45 dan SAK ETAP untuk

Organisasi Nirlaba dengan akuntabilitas publiknya tidak signifikan Hanya mengatur jenis-jenis laporan keuangan dan ilustrasi masing-masing laporan Harus diterapkan bersamaan dengan PSAK atau SAK ETAP

Dapat diterapkan pada unit organisasi

pemerintah jika regulasi membolehkan.

Contoh penerapannya adalah pada akuntansi

(12)

12

PSAK 45 Organisasi Nir Laba

Mengatur pelaporan organisasi nir laba

Pengaturan untuk pengakuan, penyajian dan pengungkapan

mengikuti standar yang lain.

Internasional

IPSAS / International Public Sector Accounting

Standards.

Tujuan:

untuk mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba.

Laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami,

memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.

(13)

13

Nir Laba – PSAK 45

Perbedaan

cara organisasi memperoleh sumber daya

Organisasi nirlaba

memperoleh sumber daya dari sumbangan anggota dan penyumbang yang tidak mengharapkan imbalan

Ada organisasi yang mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan

kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa.

Laporan keuangan memberikan gambara mengenai kinerja keuangan

menyajikan terpisah aktiva terikat dan tidak terikat.

Pertanggungjawaban manajer mengenai kemampuannya mengelola

(14)

14

Lingkup PSAK 45

Laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi nirlaba yang memenuhi

karakteristik :

Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang tidak

mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan

jika entitas nirlaba menghasilkan laba tidak dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas nirlaba.

Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada entitas bisnis, kepemilikan

dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual atau mencerminkan proporsi pembagian sumber daya saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba.

Dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah, dan unit-unit sejenis

(15)

15

Lingkup PSAK 45

Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada entitas bisnis,

dalam arti bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak

dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan

tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber

daya entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran

entitas nirlaba.

Dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah, dan

(16)

16

Penerapan PSAK 45

Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu

yang disajikan dalam laporan keuangan entitas nirlaba.

Pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini

(17)

17

Definisi

Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang

ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut.

Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh

penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.

Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk

tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.

Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak

(18)

18

Dana atau Aset Bersih Entitas Nirlaba

Tidak terikat

Dana dapat digunakan untuk keperluan entitas nirlaba tanpa dibatasi oleh peraturan yang mengikat. Entitas lebih leluasa untuk melakukan

pengeluaran bagi jenis kontribusi ini.

Terikat sementara

Kontribusi yang masuk dalam terikat sementara disebabkan oleh tujuan yang terbatas untuk periode tertentu. Beberapa lembaga menggunakan batasan waktu hingga 5 tahun sebelum ditarik atau dialihkan ke jenis tidak terikat (Ruppel, 2007).

Terikat permanen

Karakteristik jenis ini mengharuskan entitas nirlaba untuk mengalokasikan ke jenis aset tertentu, menjaga secara permanen dan membolehkan

mengambil manfaat darinya, contohnya adalah wakaf. Hasil dari investasinya dapat diklasifikasikan sebagai tidak terikat atau terikat sementara.

(19)

19

Tujuan Laporan keuangan

Tujuan utama

menyediakan informasi yang relevan untuk

memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota entitas

nirlaba, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber

daya bagi entitas nirlaba.

Untuk menyajikan informasi mengenai:

Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai

dan sifat aktiva bersih.

Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu

periode dan hubungan antara keduanya.

Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas,

memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya.

(20)

20

Laporan Keuangan Entitas Nirlaba

Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode

laporan

Laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan

Laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan

(21)

21

Laporan Posisi Keuangan

Tujuan untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, serta aset

neto dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.

Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama

pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-pihak lain untuk menilai:

kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan

dan

likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi

kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.

Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan

(22)

22

Informasi Likuiditas

menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas

berdasarkan tanggal jatuh tempo;

mengelompokkan aset ke dalam lancar dan tidak lancar, dan

liabilitas ke dalam jangka pendek dan jangka panjang;

mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat

jatuh temponya liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan

aset, pada catatan atas laporan keuangan.

(23)

23

Klasifikasi Aset Neto

Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing

kelompok aset neto berdasarkan ada atau tidaknya

pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat secara

permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.

Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan

permanen atau temporer diungkapkan dengan cara

menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau

dalam catatan atas laporan keuangan.

(24)

24

Tujuan Laporan Aktivitas

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :

pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva

bersih,

hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain,

bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program

atau jasa,

Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan

pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat

membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk:

mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,

menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan

jasa,

(25)

25

Laporan Aktivitas

Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan

menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu

periode.

Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada

aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih

terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu

periode.

Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban

(26)

26

Klasifikasi

Laporan aktivitas menyajikan:

pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikatbeban sebagai pengurang aset neto tidak terikat.

Sumbangan disajikan sebagai penambah aset neto tidak

terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung

pada ada tidaknya pembatasan. Sumbangan terikat yang

pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama,

dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat

disajikan

secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.

Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang

diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai

(27)

27

Informasi Pemberian Jasa

Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus

menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi

fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan

aktivitas pendukung.

Dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban

menurut sifatnya.

Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan

barang dan jasa kepada para penerima manfaat, pelanggan, atau

anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi entitas nirlaba.

Pemberian jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang

dilaksanakan melalui berbagai program utama.

(28)

28

Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai

penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas dengan

tambahan berikut ini:

Aktivitas pendanaan:

penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk

jangka panjang.

penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang

penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan

pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment).

bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan

(29)

29 Laporan Posisi

(30)

30 Laporan

(31)

31 Laporan

(32)
(33)

33

(34)

34 Laporan

Pendapatan dan Beban dan

Perubahan Aset Neto Tidak Terikat

(35)

35 Laporan

Pendapatan dan Beban dan

Perubahan Aset Neto Tidak Terikat

(36)

36

(37)

37 Laporan Arus

(38)

38 Laporan Arus

(39)

39 Laporan Arus

Kas Metode

(40)

40 Laporan Arus

Kas Metode

(41)

41

(42)

42

Bentuk-Bentuk Organisasi Nirlaba

Organisasi nirlaba

Yayasan

Lembaga Swadaya MasyarakatOrganisasi masa dan politik

Instansi Pemerintah atau bagian dari instansi pemerintah.

Lembaga independen non pemerintah: Otoritas Jasa

Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial, Badan Penyelenggara Ibadah

Haji

Badan Layanan Umum dan BLU Daerah

rumah sakit,

universitas

(43)

43

Organisasi Nirlaba

Organisasi nirlaba menggunakan PSAK atau SAK ETAP dengan

pelaporan menggunakan PSAK 45.

Organisasi nirlaba dengan akuntabilitas publik signifikan menggunakan

PSAK, jika akuntabilitas publik tidak signifikan menggunakan SAK ETAP.

Walaupun menggunakan PSAK karena kompleksitas transaksi dan

akunnya relatif sederhana  tidak ada masalah

Karakteristik bentuk organisasi ini karena tidak ada kekayaan yang

dimiliki organisasi sehingga ekuitasnya berupa aset bersih.

Untuk pemisahan dana terikat dan tidak terikat bukan keharusan

tergantung dari karakteristik organisasinya.

Beberapa organisasi tertentu memiliki pengaturan baku dari regulator

misalnya: organisasi partai politik  memiliki ketentuan untuk pelaporan dana kampanye.

(44)

44

Pelaporan Yayasan

Menurut Undang-Undang (UU) No 16 tahun 2001 tentang Yayasan,

yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,

keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.

Walaupun memiliki pembina, pengurus, dan pengawas, namun ketiganya

tidak bertindak sebagai pemilik sehingga tidak boleh ada pembagian hasil usaha kegiatan kepada ketiga pihak tersebut.

Pengurus yayasan memiliki kewajiban untuk menyusun laporan secara

tertulis yang memuat sekurang-kurangnya laporan keadaan dan kegiatan yayasan dan laporan keuangan.

Laporan keuangan terdiri atas Laporan Posisi Keuangan pada akhir

periode, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Laporan Keuangan.

(45)

45

Pelaporan Yayasan

Yayasan yang wajib diaudit menurut UU No. 28 tahun 2004 tentang Perubahan atas

UU No. 16 tahun 2001 adalah yayasan yang menerima bantuan negara, luar negeri, atau pihak lain sebesar lebih dari 500 juta atau memiliki aset di luar harta wakaf lebih dari 20 milyar.

Yayasan tersebut harus menyusun laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi

Keuangan yang berlaku dan ikhtisar laporan tersebut harus diumumkan dalam surat kabar.

Hasil audit disampaikan kepada pembina yayasan dan ditembuskan kepada menteri

dan instansi terkait.

Undang-Undang Pajak Penghasilan menempatkan yayasan sebagai salah satu

bentuk badan yang merupakan subjek pajak.

Atas surplus yayasan dikenakan pajak penghasilan.

Namun, khusus untuk yayasan pendidikan, jika hasil usaha digunakan untuk

melakukan investasi, maka surplus tersebut tidak dikenakan pajak. Untuk tujuan ini yayasan wajib menyampaikan surat pemberitahuan pajak, walaupun dalam satu tahun pajak mungkin tidak ada pajak yang dibayarkan.

(46)

46

Akuntansi Yayasan

Mengikuti ketentuan dalam PSAK 45 dalam pelaporan dan SAK ETAP atau

PSAK tergantung akuntabilitasnya.

Pengurus dan anggota tidak berhak atas ekuitas yayasan sehinggaa ekuitas

yayasan disebut aset bersih.

Aset bersih dikategorikan aset neto tidak terikat, terikat temporer dan

tidak terikat.

Laporan keuangan: laporan aktivitas, laporan posisi keuangan (neraca),

laporan perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Jika dalam yayasan tersebut tidak ada pemisahan aset neto karena semua

tidak terikat maka dapat disajikan hanya aset neto.

Pencatatan mengikuti jenis usaha yayasan.

(47)

47

47

Dwi Martani - 081318227080

[email protected] atau [email protected] http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Dwi Martani - 081318227080

[email protected] atau [email protected] http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 1 dan gambar 1 tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 25 orang atau 83,33% mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba memiliki intensi yang kuat untuk

Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan

Bank terhadap perubahan budaya perusahaan dapat diketahui dengan melakukan analisis persepsi mengenai pelaksanaan budaya perusahaan lama dan baru serta produktivitas kerja

Metode pelaksanaannya menggunakan media sosial (daring) sebagai komunikasi utama strategi edukasi hidup sehat kepada masyarakat karena perlunya mematuhi menjaga jarak

Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 85/KPTS/BPBD- SS/2017 tentang Status Keadaan Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi

Pada tahap ini untuk kendaraan baru dan kendaraan yang ganti nomor kendaraan akan dilakukan pencetakan STNK baru. Kemudian untuk kendaraan ulang maka STNK milik wajib

Metode nilai pasar atau produktivitas banyak digunakan untuk menilai pengaruh suatu pembangunan, misalnya pembangunan bendungan, jalan tol, PLTA dan sistem

 Didapatkan perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan quenching-tempering dimana ketangguhan material marine plat BKI grade A mengalami kenaikan energi impact di