• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 DATA PERANCANGAN. A. Tabel data perancangan Rincian Data Sifat Data Manfaat Data Utama Penunjang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 DATA PERANCANGAN. A. Tabel data perancangan Rincian Data Sifat Data Manfaat Data Utama Penunjang"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

14 BAB 3

DATA PERANCANGAN A. Tabel data perancangan

Rincian Data Sifat Data Manfaat Data

Dalam Perancangan Utama Penunjang A Data Objek Perancanan Buku Komik BNPB yang berjudul waspadai tanah longsor

v Merupakan referensi dalam pembuatan

komik yang di buat oleh penulis

Data dari hasil

survei v Merupakan sumber informasi yang penunjang untuk memastikan warna yang populer dikalagan anak-anak, Karakter komik apa yang di sukai anak-anak Buku Berjudul Guide to draw manga (menggambar background)

v Merupakan faktor penting untuk

membuat komik ini menjadi lebih menarik dan indah

Buku Berjudul Let's draw Compilation

v Merupakan salah satu faktor penting

karena di buku ini mengulas cara-cara menggambar gerakan, gesture,pakaian dan sebagainya.

B Data teknis perancangan

Paneling v Untuk mengetahui layout yang baik dan

penerapannya

Teknik Jilid V Untuk menentukan teknik jilid

Jenis Kertas v Untuk mengetahui jenis kertas yang

digunakan

Teknik Cetak v Untuk mengetahui teknik cetak yang

digunakan

Jenis Font V Untuk menentukan jenis font yang tepat

pada buku ini

Teori Warna V Untuk menentukan warna yang sesuai

(2)

15 B. Rincian Data Perancangan

1. Buku Komik BNPB ( Waspadai Tanah Longsor)

Buku komik ini merepukan referensi dalam pembuaatan cerita komik yang penulis buat. Buku ini didapatkan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Walaupun pada buku ini tidak menyangkut pada bencana alam yang penulis pilih yaitu Tsunami tapi penulis menggambil beberapa teknik pewarnaan yang digunakan. 2. Data Hasil Survei

Data survei disini merupakan data yang penting karena didalamnya menyangkut beberapa info penting yang penulis pergunakan seperti :

1. Karakter yang paling disukai anak-anak 2. Film kartun yang digemari anak-anak

3 Tempat yang paling di senangi untuk dikunjungi 4. Souvenir yang paling digemari anak-anak 5. Buku yang disukai oleh anak-anak

Kumpulan data-data diatas merupakan data yang dipakai peneliti dalam pembuatan komik yang diberi judul Tsunamian.

3. Buku Guide To Draw Manga

Buku ini berisi tentang cara menggambar yang mudah dan sederhana bagi komikus pemula. Penulis membca buku ini volume 3. Dalam volume tiga penulis mempelajari cara untuk menggambar background yang sederhana namun tetap enak untuk di pandang oleh mata

4. Buku Let's draw Compilation

Buku merupakan buku yang membahas teknik-teknik pembuatan komik seperti teknik paneling untuk sebuah halaman, gesture tubuh manusia dan juga anggel-anggel yang menarik dan yang paling penting adalah dalam buku ini mengajarkan teknik pencahayaan agar gambar yang di buat penulis menjadi lebih hidup dan enak dipandang oleh mata.

(3)

16 5. Panelling

Menurut Indiria Maharsi, salah satu element dalam komik adalah panel. Dalam buku Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas (2011). Ia mengatakan bahwa panel merupakan kotak yang berisi illustrasi dengan teks yang membentuk sebuah alur cerita. Panel disini bisa diartikan sebagai frame atau representasi dari kejadian-kejadian dari cerita komik.

Prinsip-perinsip dasar dalam paneling :

1. Panel-panel sebuah halaman dibaca dari arah kiri ke kanan untuk komik indonesia atau dari kanan ke kiri untuk komik jepang dan atas

kebawah untuk beberapa paneling yang

universal.

Dengan pemikiran seperti ini dalam pembuatan

illustrasi dan teks juga harus disusun sedemikian rupa dalam setiap panel agar mengikuti arah baca 2. Garis pinggir (outline) setiap panel haruslah sedikit lebih tebal dari isinya (Illustrasinya) agar terlihat

rapih dan tidak acak-acakan untuk mempermudah

pembaca untuk membacanya dan dapat mengikuti

alur dengan benar dan tepat.

3. Kemudian sama seperti Point kedua, jarak nantara sisi atas bawah kiri kanan harus dinuat lebih lebar

dibandingkan antar sisi untuk menjadi

perbandingan antara sisi kiri dan kanan

Sebenarnya, tidak ada rumus baku bagaimana semestinya komikus dalam pembuatan panel. Namun ditahun 60-an sampai era 80-an komik indonesia memperlihatkan komik dalam dua panel dan dari situlah dimulai paneling komik seperti yang bisa dilihat sekarang.

(4)

17 6. Teknik Jilid

Jenis jilid buku ada banyak tapi yang menggunakan teknik lipat hanya ada 2, yaitu jahit kawat dan jahit benang untuk lem panas. Teknik lipat digunakan untuk mempercepat dalam finising buku, hal ini dilakukan agar tidak terlalu banyak proses cutting dan proses sorter complete, kali ini kita akan bahas lipat 2 dan lipat 3.

Teknik lipat 2 adalah teknik lipat sebanyak 2 kali yang paling banyak di gunakan karena lebih mudah dan cepat, penulis akan coba untuk memberikan cara mudah untuk mengingat format halaman yang biasa kami gunakan, pada dasarnya formatnya sama hanya saja untuk buku jahit kawat nomor terakhir halaman buku sebagai pengganti 8, dan untuk jahit benang tergantung menggunakan perberapa halaman jika per8 ya berarti tidak ada perubahan jika per16 berati ganti dengan 16 dan seterusnya.

(Gambar 08 : Sumber : dsignkrisna.wordpress.com)

Teknik lipat 3 adalah teknik yang jarang di gunakan karena butuh ketelitian yang lebih jika meleset sedikit berakibat sangat fatal, untuk lipat 3 memiliki 2 model yang biasa di gunakan tergantung jenis mesinnya, yaitu untuk 12 halaman dan 16

(5)

18 halaman. Untuk teknik lipat 3 model 12 halaman biasanya di gunakan untuk buku dengan posisi horisontal karena teknik ini bertujuan untuk memaksimumkan bahan yang digunakan.

(gambar 09 : Tenik jilid) Sumber: dsignkrisna.wordpress.com

Untuk teknik lipat 3 model 16 halaman biasa di pakai apabila mesin lipat yang digunakan merupakan mesin besar dengan tiga sudut.

(gambar 10 : Tenik jilid) Sumber: dsignkrisna.wordpress.com

(6)

19

7. Jenis Kertas

Pada dunia Percetakan jenis dan type kertas sangatlah banyak dan hampir dari setiap jenisnnya sangat sulit untuk dibedakan, apalagi bagi mereka (Klien) yang mintanya terima sudah serba beres.

Berikut adalah berbagai macam jenis kertas yang di pergunakan dalam percetakan, Seperti :

1. Uncoated Paper,

Kerta yang termasuk uncoated diantaranya : Kertas HVS, koran, dan sebagainya. Uncoated mempunyai sifat dengan daya penyerapan yang besar, akan terlihat pada permukaan yang sedikit kasar, mudah terkelupas atau terjadi picking (tercabut), PH rendah sehingga lambat kering, dan karena permukaannya bergelombang (tidak rata) maka hasil cetak tidak menimbulkan gloss.

2. Coated paper, Jenis kertas yang termasuk coated antara

lain : Art paper, coated paper,mat coated, cast coated, art karton, coated karton. Sifat-sifat dari Coated Paper ini berbanding terbalik dengan Uncoated paper. Penggunaan bahan Coated paper ini biasa dipakai pada cekan untuk jenis Brosure dan flayer. Jenis bahan ini paling sering di kombinasikan dengan finishing cetak “Ultra Vernish (UV) /Super Glossy”.

3. Non Absorption Paper, yang termasuk non absorbtion

antara lain : Vynil stiker, Yupo, Typex, Gold Foil, Alumunium Foil, art synthetic paper,dan lain-lain. Karena jenis ini tidak mempunyai daya serap, maka pengeringan terjadi secara oksidasi penuh. Biasanya timbul masalah set off atau Kering. Sehingga memerlukan penanganan khusus seperti:

a. Tidak menumpuk hasil cetakan terlalu tinggi b PH air pembasah tidak terlalu asam (karena akan menghambat oksidasi).

c. Memakai air pembasah seminim mungkin Hati-hati karena tinta mempunyai pengeringan lebih cepat dari pada tinta biasa, tidak sampai lapisan tinta mengering

(7)

20 Jenis kertas yang dipasarkan umumnya terbagi menjadi 3 (tiga) bagian utama, yaitu :

1. Kertas berdasarkan jenis serat, kertas jenis ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :

a. Kertas mengandung kayu, dengan ciri-ciri : - Terdiri dari serat mekanis

- Tidak tahan disimpan lama

- Mudah berubah warna jika terkena matahari contoh : koran, HHI

b. Kertas bebas kayu, dengan ciri-ciri : - Terdiri dari serat kimia

- Tahan disimpan lama contoh : HVS, HVO

2. Kertas berdasarkan pekerjaan akhir (Finishing), yaitu : a. Kertas coated, dengan ciri-ciri :

- Terdiri dari kertas dasae dan lapisan kapur dengan bahan perekat

- Permukaannya halus dan mengkilap (gloss) - Daya serap terhadap minyak lemah

contoh : art paper, kunsdruk b. Kertas uncoated, dengan ciri-ciri :

- Tidak diberi lapisan kapur

- Permukaan kertas kasar tapi bisa juga dihaluskan - Daya serap terhadap minyak kuat

contoh : koran,HHI, HVS, HVO 3. Kertas berdasarkan penggunaannya, yaitu :

a. Kertas cetak, seperti HVO, koran, art paper b. Kertas tulis, seperti HVS, kertas gambar

c. Kertas bungkus, seperti cassing, kertas sampul, kertas Samson

d. Kertas khusus, seperti kertas uang, kertas sigaret, kertas tisue.1

1

(8)

21 8. Teknik Cetak

Teknik cetak & Reproduksi

Seorang Desainer Grafis harus memiliki pengetahun mengenai teknologi Grafika dari mulai pracetak-cetak hingga pacsa cetak, sehigga dapat menghindari pemakaian elemen desain yang sangat riskan pada teknik cetak, dan sisi baiknya dapat lebih memaksimalkan ide lebih efesiensi dan kreatif. Teknik cetak yang sering digunakan antara lain :

1. Cetak Offset 2. Cetak Flexografi 3. Cetak Rotogravure 4. Cetak Sablon 5. Cetak digital

Cetak offset adalah suatu teknik mencetak dengan menggunakan pelat yang datar sebagai acuan cetak.

Berdasarkan cara pemasukan material kertas yang akan di cetak, mesin cetak Offset dapat dibagi dua:

1. Mesin cetak lembaran (sheet fed) yaitu mesin cetak yang menggunakan kertas lembaran.

2. Mesin cetak gulungan (Web fed) yaitu mesin cetak yang menggunakan kertas roll/gulung.

3. Cetak offset sheeted banyak digunakan untuk mencetak pekerjaan seperti majalah, buku, brosure, kalender, poster dll.

4. Cetak Web offset digunakan untuk mencetak Koran, tabloid, buku atau majalh yang menggunakan kertas yang lebih tipis disbanding cetak sheetfed.

Ciri khas cetak Offset Sheetfed

- Cocok untuk mencetak diatas kertas dengan berat sekitar 100-270 gram - Cocok untuk mencetak dengan jumlah sekitar di atas 1000exp hingga 10.000

exp.

http://www.mahamerubali.com

(9)

22 - Cocok untuk mencetak majalah, buku, brosur dan lainnya dengan kualitas

tinggi.

Ciri khas cetak Offset Webfed

- Cocok untuk mencetak diatas kertas dengan berat sekitar dibawah 100 gram - Cocok untuk mencetak jumlah cetak sekitar ratusan ribu exemplar

- Kecepatan lebih tinggi disbanding cetak dimesin sheetfed - Dapat langsung mencetak pada kedua sisi kertas.

Cetak Gravure

Cetak Rotogravure adalah suatu teknik cetak yang menggunakan Silinder sebagai acuan cetaknya, dan sering disebut dengan cetak dalam oleh karena tinta yang berada dibagian dalam image area dialihkan dari Silinder langsung ke media cetak. Pembentukan gambar pada silinder dapat menggunakan teknologi Laser, Direct Etching atau Engrave Helio, sehingga terbentuk sel kecil dengan kedalaman tertentu. Cetak Gravure banyak digunakan untuk mencetak kemasan permen, rokok, plastic tipis, alumunium

foil ataupun flexible packaging.

Ciri-ciri cetak Rotogravure

- Cocok untuk mencetak diatas plastic tipis, alumunium foil, material transparent atau apaque.

- Cocok untuk mencetak oplah yang tinggi

- Cocok untuk mencetak jumlah warna lebih dari 8 warna.

- Warna lebih konsisten dibandingkan denga teknik cetak lainnya.

Cetak Flexografi adalah suatu teknik cetak yang menggunakan acuan cetak berupa pelat dari karet atau photopolymer. Cetak flexografi dikenal juga sebagai cetak tinggi karena tinta dialihkan dari area cetak yang lebih tinggi ke media cetak. Pemindahan tinta ke pelat cetak melalui rol transfer yang disebut Anilox dan terbuat dari tembaga (Cu) atau keramik. Pemahaman sederhana cetak fleksografi dapat kita lihat pada prose‟s pembuatan stempel. Cetak

flexografi banyak digunakan untuk mencetak kemasan label, corrugated (karton

(10)

23 Ciri khas cetak Flexografi :

- Cocok untuk material berupa karton gelombang - Cocok untuk mencetak dengan jumlah cetak tinggi

Cetak sharing atau screen printing adalah suatu teknik cetak yang menggunakan Silk Screen sebagai acuan cetaknya. Cetak saring dikenal juga sebagai cetak sablon. Cetak sablon ini memiliki kualitas yang bervariasi. Banyak digunakan untuk pencetakan kaos, gelas, seng, mika, plastic, kertas dan lainnya. Saat ini teknologi cetak sablon sudah menerapkan system Computer

to Screen, yang dapat menghasilkan kualitas tinggi.

Ciri khas cetak sablon :

Dapat mencetak diatas hampir semua benda padat, seperti gelas, kaca, keramik, aluminium, seng, mika, plastic, kertas dan lainnya. Karena dilakukan manual (kecuali yang sudah menerapkan teknologi Computer To Screen).

Digital Printing

Cetak digital atau Digital Printing adalah suatu taknik cetak tanpa melalui prose‟s pembuatan acuan cetak, melainkan melalui prose‟s digital atau “any printing completed via digital file. Semua prose‟s pencetakan dilakukan dan dikontrol secara digital dan memiliki metode penintaan yang berbeda sesuai teknologi masing-masing. Di Indonesia saat ini istilah digital printing agak rancu karena perusahaan yang mengaku memiliki jasa digital printing didalamnya manual

9. Font

Rupa huruf atau biasa juga dikenal dengan istilah Typeface adalah salah satu elemen terpenting dalam Desain Grafis karena huruf merupakan sebuah bentuk yang universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa. Bahasa tulis merupakan salah satu indikator yang membedakan antara masa awal sejarah dan prasejarah. Perkembangan bahasa tulis bermula sejak sebelum masehi, di mana awalnya manusia menggunakan

(11)

24 gambar untuk berkomunikasi. Bangsa afrika dan eropa mengawalinya pada tahun 3500-4000 sebelum Masehi dengan membuat lukisan di dinding gua. Perkembangan cara berkomunikasi melalui tanda dan gambar berkembang terus. Sekitar tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan piktogram sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang dari piktogram hingga ideograf, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain. Perpindahan yang mendasar dari gambar dan tanda yang dibunyikan (piktogram,

ideograf – menunjukan benda serta gagasan) hingga bahasa tulisan yang dapat

dibunyikan dan memiliki arti (Fonograf – setiap tanda atau huruf menandakan bunyi) dapat disaksikan pada sistem alfabet Phoenician pertama yang diperkenalkan pada tahun 1300 sebelum Masehi. Alfabet ini terdiri dari 23 simbol yang sangat sederhana dan terbatas hanya sebagai perwakilan unsur bunyi. Sebagai contoh, huruf pertama dari alfabet Phoenician berupa gambar sederhana dari kepala banteng, yang dalam bahasa mereka disebut Aleph, dan yang kemudian kata ini mewakili bunyi dari huruf „A‟. Bangsa yunani kemudian mengadaptasi sistem alfabet ini ke dalam struktur anatomi huruf yang lebih teratur dengan menerapkan bentuk-bentuk geometris. Perkembangan yang terpenting dari sistem alfabet ini adalah penerapan pola membaca dari arah kiri ke kanan (Alfabet Phoenician dari kanan ke kiri). Istilah Alfabet berasal dari singkatan 2 huruf pertama dalam sistem alfabet Yunani, yaitu Alfa dan

Beta. Sistem alfabet kemudian terus berkembang hingga akhirnya bangsa Romawi

menyempurnakan ke dalam bentuk huruf yang sebagaimana kita kenal dan gunakan sekarang.

Anatomi Huruf

Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antar huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf.

(12)

25 Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai

character. Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara optis rata dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar atau kecil memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal.

Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary stroke)

Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu:

1. kelompok garis tegak-datar; EFHIL

2. kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW 3. kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU 4. kelompok garis lengkung; COQS

Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum persepsi dari teori Gestalt, yaitu figure dan ground. Apabila kita menelaah keberadaan ruang negatif dari seluruh huruf maka secara garis besar dapat dipecah menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Ruang negatif bersudut lengkung; BCDGOPQRSU 2. Ruang negatif bersudut persegi-empat, EFHILT 3. Ruang negatif bersudut persegi-tiga, AKMNVWXYZ

4. Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis, dalam pengertian bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alfabet memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan segitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah dari badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang memiliki bentuk datar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis.

(13)

26

Sistem Pengukuran

Apabila kita perhatikan susunan huruf-huruf pada sebuah naskah dalam majalah, buku atau pun brosur, maka akan terlihat bahwa susunan dari huruf-huruf tersebut memiliki suatu disiplin dalam pengukuran dan proporsi. Hal tersebut biasanya mencakup pengukuran tinggi huruf, panjang baris huruf, jarak antara huruf yang satu dengan yang lain, serta jarak antarbaris.

Point dan Pica

Tiga dasar sistem pengukuran dalam tipografi adalah: Point (biasa disingkat dengan pt), Pica (dibaca: paika), dan unit. Point digunakan untuk mengukur tinggi huruf, sedangkan pica digunakan untuk mengukur panjang baris. Pengukuran dari lebar persatuan huruf serta jarak antar huruf dihitung dengan satuan unit. Perhitungan unit hanya digunakan dalam proses yang menggunakan teknologi

phototypesetting dan digital composition – teknologi yang digunakan untuk pengetikan

dan pencetakan huruf agar dapat mendapatkan hasil cetak yang tajam dan presisi. Pada tahun 1737, Pierre Fournier, seorang pembuat huruf (type founder) dari Paris menemukan sistem pengukuran huruf dalam satuan point. Sistem pengukuran huruf yang lain diperkenalkan 40 tahun kemudian oleh Francois Ambroise Didot dari Perancis. Acuan yang dipakai sekarang adalah sistemanglo-saxon dengan perhitungan 72 pt setara dengan 1 inch atau 2,539 cm. Sistem pengukuran tipografi tersebut berawal dari teknik cetak movable type yang pada perkembangan berikutnya diciptakan standardisasi pengukuran dan satuannya.

Huruf Dan Layar Komputer

Gambar dihadirkan di layar komputer oleh kumpulan titik-titik berwarna yang disusun dalam grid yang rapat yang dinamakan pixel, kualitas on-screen rendering dari huruf digital dihambat oleh kecilnya resolusi dari layar komputer yaitu, 72 pixel per inch (ppi) di layar Macintosh dan 96 ppi di layar PC. Ukuran huruf yang kecil akan tampil buruk dilayar dan sangat mengganggu dan masalahnya huruf berukuran kecil sering digunakan dalam penkerjaan desktop publishing. Ukuran resolusi yang rendah dari layar komputer tidak bisa menghadirkan detail yang baik, sehingga ketika huruf berukuran kecil di raster dan disesuaikan dengan grid pixel, detail dengan

(14)

27 ukuran lebih kecil dari 1 pixel harus dibesarkan atau dihilangkan, ini menyebabkan fitur seperti ketebalan stroke atau serif menjadi tidak konsisten atau mungkin menjadi hilang dan akhirnya membentuk huruf dan ruang yang tidak baik. Beberapa teknik diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, teknik tersebut dinamakan Hinting, font-font yang berkualitas tinggi telah melewati proses ini dan mengandung informasi hinting. Saat meraster, software mengusahakan untuk meratakan outline gambar terhadap grid pixel, hanya pixel yang jatuh di outline gambar yang digunakan secara normal. Jika terdapat sedikit pixel untuk menghadirkan huruf berukuran kecil dengan benar, perintah hinting digunakan untuk membuat penyesuaian yang akan memberikan bentuk yang lebih baik secara optis.

Huruf Dan Media Cetak

Untuk melihat detail font dengan jelas bisa di capai dengan mencetaknya di atas kertas, mesin cetak menggunakan titik kecil hitam atau berwarna untuk membentuk sebuah gambar. Jumlah dot per inch (dpi) / titik per inci sangatlah jauh lebih baik dibandingkan layar komputer dan oleh sebab itu gambar yang lebih detail bisa dibentuk. Kebanyakan mesin cetak inkjet atau laserjet memiliki output resolusi 300 hingga 600 dpi, dan bahkan imagesetter memiliki output resolusi hingga 3000 dpi. Saat ini mesin cetak inkjet dan laserjet sudah bisa menghasilkan kualitas cetak yang sangat baik, tetapi jika diteliti lebih dekat akan terlihat formasi titik-titik yang membentuk area gambar, mesin cetak tersebut tetap memiliki keterbatasan resolusi, pembentukan gradasi dan warna. Secara kontras, titik-titik yang digunakan oleh imagesetter sangatlah kecil hingga sulit dideteksi oleh visual, sehingga sudut-sudut pada gambar dan huruf terlihat sempurna.

Postscript

Adalah bahasa deskripsi halaman yang dipatenkan oleh Adobe. Mengkonversi informasi vektor menjadi bitmap beresolusi tinggi untuk rendering berkualitas tinggi.

Adobe Type Manager (ATM) menggunakan postscript untuk menghasilkan bitmap

superior dari outline di pencitraan layar komputer.

Inkjet Printer

Titik-titik mikroskopik dari tinta disemprotkan ke atas kertas dengan resolusi 300 hingga 1500 dpi. Dengan keterbatasan resolusi dan kualitas kertas banyak mesin cetak inkjet murahan tidak mampu memaksimalkan postscript hingga tidak bisa

(15)

28 merender bentuk huruf dengan tepat. Tapi inkjet keluaran terbaru yang dilengkapi oleh postscript atau postscript simulation bisa menghasilkan output yang sangat baik.

Laser Printer

Kebanyakan Laser Printer sudah dilengkapi oleh software postscript, yang akan bisa dengan baik menerjemahkan bentuk huruf dan pengaturan jarak dengan akurat, walaupun mereka membuat tampilan yang „crisp‟, laser printer mengalami hambatan ketika ukuran ukuran gambar yang akan di cetak kecil. Karena partikel dari bubuk toner digunakan untuk membuat gambar lebih lebih kecil dan huruf-huruf berstroke tipis tampil lebih tebal ketika tercetak.

Imagesetter

Imagesetter berbasis postscript, dengan menggunakan cermin putar dan sinar

laser, memberikan hasil gambar dengan kualitas tinggi, pemanfaatan eksposur fotografi dikombinasikan dengan resolusi yang sangat tinggi untuk mendapatkan detail yang sangat baik. Imagesetter mengarahkan cahaya keatas film, yang akan digunakan untuk menyinarkan cahaya ke atas pelat cetakan. Gambar sekarang sudah berpindah ke atas pelat yang sudah ditintakan dan gambar inilah yang akan dipindahkan keatas kertas atau media cetak lainnya.

Online Viewing

Online viewing adalah istilah aplikasi desain yang dibuat dengan tampilan yang

terlihat dilayar komputer adalah hasil akhir yang akan dilihat oleh desainer contohnya, desain website atau multimedia interaktif. Permasalahan yang kerap hadir dalam pengaplikasian online viewing adalah keterbatasan resolusi yang dimiliki oleh layar monitor komputer yaitu 72 ppi untuk Macintosh dan 96 ppi untuk PC sehingga memberikan efek yang tidak baik untuk penampilan-penampilan huruf dalam ukuran kecil, oleh karena itu banyak desain-desain website yang menggunakan huruf dengan ukuran besar untuk aplikasi text dan ini sangat mengganggu untuk kenyamanan komposisi layout, dan juga permasalahan online viewing yang berhubungan dengan resolusi belum terpecahkan. Untuk mengatasi permasalahan resolusi ini hadirlah sebuah teknik yang dinamakan Antialiasing.

Antialiasing

Terkadang menggunakan font dengan ukuran kecil adalah satu-satunya cara yang memungkinkan untuk mendisplay text dengan ukuran kolom yang terbatas. Agar

(16)

29 software membuat teknik antialiasing, teknik ini bekerja membandingkan garis vektor dengan grid bitmap dan membaca bagian dari gambar atau huruf yang hilang atau

terdistorsi, lalu dengan kecanggihan teknologi, software memasukan pixel berbentuk

bayangan warna abu-abu yang bervariasi disekeliling bentuk huruf untuk menciptakan ilusi mata bentuk stroke yang halus. Kekurangan dari teknik antialiasing adalah teks dengan font berukuran kecil akan terlihat kurang hitam akan tetapi kekurangan ini cukup terbayar dengan kehalusan dan integritas atas bentuk huruf yang ditampilkan.

Jenis Font

Dengan pesatnya pekembangan teknologi dalam dunia percetakan digital dan komunikasi digital, dunia teknologi font telah melakukan langkah yang besar dengan bermunculannya desain-desain huruf yang inovatif dan telah memperkaya dunia desain komunikasi visual. Diperjalanan awal dari teknologi font digital, font didesain dengan ukuran yang pasti seperti 9, 10, 12, 14, 18 dan 24 pt dengan menggunakan standar bitmap layar komputer sehingga memiliki kelemahan ketika font harus diperbesar atau diperkecil. Akan tetapi kini dengan kehadiran teknologi vektor dan antialiasing teknologi font terus berkembang dengan meninggalkan teknologi bitmap.

Font Type 1 dan Postscript

Untuk mengatasi permasalahan pada font bitmap, Adobe membuat font menggunakan Postscript page desription language. Font ini memiliki dua bagian, satu set

font bitmap berukuran pasti dan font berbasis postscript yang akan memberikan

informasi outline dari bentuk font tersebut. Sistem operasi seperti Mac OS atau Windows menggunakan font bitmap untuk menggambar font di layar, dan untuk ukuran bitmap yang diperbesar atau diperkecil sistem akan menggunakan ukuran terdekat untuk menyesuaikan bentuk. Dan untuk keperluan cetak-mencetak font dengan basis postscript akan digunakan dan di download ke printer. Dengan menggunakan metode Bezier Curves dengan minimum pemakaian empat buah titik untuk menghasilkan sebuah garis lengkung yang terdiri dari dua titik akhir dan dua titik kontrol. Outline dari postscript ini dapat diperbesar dan diperkecil tanpa batas dan menjaga bentuk huruf tetap baik. Ketika printer telah menerima informasi outline vektor yang telah diskalakan, makan betuk itu akan disi oleh pixel dan menciptakan sebuah gambar bitmap dengan resolusi tinggi. Proses ini dinamakan rasterization

(17)

30 (dari bahasa Jerman “raster” yang berarti layar). Adobe membuat ATM (Adobe Type

Manager) untuk mengatasi permasalahan online viewing pada font, sehingga font bitmap

tidak lagi dgunakan dan lebih menggunakan informasi outline dari font postscript untuk menciptakan bentuk huruf bitmap yang sesuai dengan resolusi layar komputer, untuk semua ukuran font. Walaupun demikian di sistem Mac OS, ATM tetap memerlukan satu file font bitmap yang di install agar nama font bisa terbaca di menu font. Font Type 1 sekarang sudah menjadi standar dalam software digital (ISO9541), dan di dunia, lebih dari 30000 font type 1 telah didigitalisasi untuk keperluan typesetting.

Truetype

Disamping dominasi dari dari font Type 1, Truetype ternyata lebih populer,

Truetype adalah font berbasis informasi outline juga dan format vektor nya bisa di skala

sesuai kebutuhan ukuran dengan akurasi yang tinggi. Truetype menggunakan metode

Quadratic B-spline dengan menerapkan titik-titk secara langsung pada garis dan

bagian-bagian yang dilengkungkan. Kurang lebih postscript dan truetype memiliki kapabilitas yang hampir sama sebagai font berbasis outline atau scalable font. Software standar dari

truetype dibuat oleh Apple, akan tetapi kini juga bisa digunakan oleh sistem operasi

Windows. Kedua sistem tersebut memiliki Truetype Rasterizer yang menyediakan informasi untuk penggambaran di layar dan output cetak. Truetype di rancang sebagai file tunggal (suitcase), yang di dalamnya sudah terdapat keluarga huruf dalam bentuk plain, plain italic, bold dan bold italic membuat type font ini lebih rapih dalam pendataan file dibandingkan Font Type 1.

Multiple Master Font

Multiple Master adalah jenis font Type 1 yang dibuat khusus oleh Adobe

sehingga membedakan jenis sistem ini dengan sistem yang lain. Keunikan dari

Multiple Master Font adalah setiap character memiliki lebih dari satu outline digital,

sepasang outline merepresentasikan titik akhir dari sebuah garis desain (design axis) dan font berbasis Multiple Master mengandung informasi titik (axes) untuk berat, style ataupun penglihatan optis dan semua terdapat dalam satu paket. Kelebihan dari

Multiple Master Font adalah fleksibilitas bentuk huruf untuk di kostumisasi tanpa

distorsi bentuk ketika di perbesar atau diperkecil. File dari Multiple Master Font lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya, juga dengan penamaan font sangat kompleks dan susah untuk di atur. Multiple Master Font di identifikasikan dengan MM ditambah nama pendek dari huruf tersebut contohnya ITCAvaGarMM. Dan

(18)

31 biasanya diikuti oleh dua huruf dari informasi titik (axes) seperti BD untuk Bold, XL untuk Light, NO untuk Normal, CN untuk Condensed, dan OP untuk Optikal. Nominal angka untuk merepresentasikan nilai axis. Dan jika kita membuat Multiple

Master Font axis ini akan muncul dalam huruf kecil. Unicode Font

Unicode adalah standard baru untuk menjabarkan characters set dalam sebuah sistem, bekerja mirip dengan ASCII (American Standard Code for Information

Interchange). Biasanya dalam ASCII terdapat 200 set characters, tetapi dalam Unicode

bisa terdapat 65000 jenis characters sehingga Unicode sering digunakan dalam informasi digital multi bahasa. Unicode bukan lah sebuah font encoder (pembaca sandi-sandi font) tetapi hanya sebuah standar dimana informasi glyph (outline bentuk sebuah font) sebuah font tersimpan.

Opentype dan Truetype Open

Format font yang terbaru adalah jenis font OpenType dan TrueType Open yang dibuat oleh dua perusahaan software raksasa yaitu Microsoft dan Adobe. Kelebihan dari format ini adalah tidak adanya perbedaan format dan kapabilitas yang tinggi untuk pertukaran basis sistem. Dan juga Opentype dan TrueTYpe didesain sebagai single file sehingga memudahkan dalam pendataan font. Stimulus dari pembuatan format ini adalah standar Unicode yang memungkinkan sebuah font mengandung 65000 jenis characters. Termasuk expert character set seperti ligatures, smallcaps, extra

accent, pecahan dan characters spesial lainnya. Worldtype

Worldtype adalah format font yang dibuat oleh perusahaan font AGFA

Monotype, format ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari standar Unicode.

Warna

Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831.

Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

(19)

32

(Gambar 11 :Roda warna)

C. Objek referensi dan ide

Sebagai bahan referensi karya, penulis mengambil beberapa komik, diantaranya:

1. Komik Berjudul Kartun Lingkungan yang di terbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) pada tahun 2004 di jakarta. Dalam komik ini menjelaskan lingkungan dibumi yang dimulai dari cerita awal tentang hutan dan air, siklus- siklus, bioma, polusi dan sebagainya. kekurangan dari komik cuma satu yaitu terlalu banyak font dan terlalu mendidik harusnya diberikan sedikit komedi agar lebih bagus dan tidak membosankan

Deskripsi buku :

a. Bahasa : Indonesia

b. Penerbit : KPG

c. Cover : Art karton doff d. Halaman : 240 halaman e. Ketebalan : 0.5 inchi

(20)

33 (Gambar 12 : Komik Kartun Lingkungan)

2. Komik Berjudul Naruto di indonesia di terbitkan oleh PT. Elex Media Komputindo pada tahun 2008 hingga sekarang. Ide yang Penulis dapatkan ketika membaca komik ini adalah certia petualangan yang kompleks dari karakter utamanya. Dimulai dari kecil hingga dewasa. Dasar pemikiran itulah yang membuat Peneliti dalam pembuatan komik berjudul

Tsunamian ini.

a. Bahasa : Indonesia

b. Penerbit : PT. Elex Media Komputindo c. Cover : Art carton doff

d. Halaman : 200 halaman e. Ketebalan : 0.3 inchi f. Ukuran : 17cm x 11.4cm

(21)

34 (Gambar 13 : Komik Naruto)

3. Komik Berjudul Waspadai Tanah Longsor. Komik ini diterbitkanoleh BNPB. Dalam komik ini membahas tentang peristiwa tanah longsor disuatu daerah mulai dari awal proses hingga kejadian dan cara penanggulangannya. Pada pembuatan komik Tsunamian penulis mengambil unsur yang penting dari komik ini seperti awal terjadi konflik, konflik, klimaks dan ending. Sayangnya dalam komik ini expresi setiap karakternya tidak tertangkap jadi terlihat datar komiknya

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui exercise Half Semont Manuver lebih baik dari exercise Brandt-doroff Manuver dalam menggurangi keluhan vertigo pada gangguan fungsi Vestibular Posterior

Apep Saepul Ulum dan Dodi Irwandi selaku rekan seperjuangan dalam proyek akhir ini yang telah banyak meluangkan waktu dan membantu penulis dalam menyelesaikan

SEPAM 1000 .... Gambar 3.2 Perancangan Konstruksi Pengujian Karakteristik Relay SEPAM 1000 ... Gambar 3.3 Flowchart Perancangan ... Gambar 3.7 Simulator Sumber Jaringan 3 Fasa

Dari pengertian para ahli diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa biaya produksi, biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku, biaya

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai PGA rata-rata pada beberapa titik lokasi di kecamatan di Kota Bengkulu berdasarkan data historis gempa selama periode 40 tahun

Baik bagian depan maupun belakang kendaraan, sistem suspensi bekerja secara masing-masing atau dengan kata lain dalam kendaraan roda empat memiliki dua sistem yang bekerja

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, dan karuniaNya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan hukum