• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESATUAN SURAT AL-QUR AN DALAM PANDANGAN SALWA M.S. EL-AWWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESATUAN SURAT AL-QUR AN DALAM PANDANGAN SALWA M.S. EL-AWWA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

67

Oleh: Adrika Fithrotul Aini

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jalan Laksda Adisucipto, 55281, Indonesia

Adrikavenny@gmail.com

Abstract

Munasabah is one of the Quranic sciences which undergoes development. Thus, this article will discuss this munasabah, or integral surah in the Qur-an based on Salwa el-Awwa’s approach. It explains the theory by using the descriptive method. It results that the new concept offered by Salwa concerning Quranic Munasabah explains her curiosity toward developing integrated surah in the Quran. This concept is aimed at dividing the themes of the surah objectively and not intuively. So, the theory in ordering unity of Quranic surah is based on coherence and relevance by using pragmatic approach.

Keywords: Munasabah, Coherence, Relevance, Pragmatic, Salwa

M.S. el-Awwa

A. Pendahuluan

al-Qur’an merupakan kalam Tuhan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam bentuk yang padu dan bersifat tauqifi. Oleh karena itu, banyak pendapat yang menyatakan bahwa i’jaz al-Qur’an terletak pada kepaduan antar ayat satu dengan yang lainnya. Dengan keyakinan seperti tu, maka muncullah ilmu munasabah dalam ulumul qur’an.

Ilmu munasabah sudah berkembang dan menjadi bahan kajian ulama-ulama dahulu. Seperti dalam tulisan Imam Zarkasyi

(2)

yang berjudul al-Burhan fi Ulumil Qur’an sudah menyinggung mengenai munasabah. Selain itu juga sudah muncul karya tafsir yang menggunakan metode munasabah. Seperti karya tafsir ar-Razi dalam Mafatih al-Ghaib. Dan setelah itu muncullah banyak ulama yang membahas mengenai munasabah dalam al-Qur’an. Seiring dengan perkembangan zaman, maka muncul ulama yang membahas tentang ilmu munasabah secara khusus, seperti al-Farahi dan Islahi.

Berangkat dari perkembangan ilmu munasabah dari waktu ke waktu, maka Salwa M.S. el-Awwa tertarik untuk membahas ilmu munasabah dalam desertasinya di Brimingham University. Dia berusaha menelaah isu-isu koherensi antar ayat (textual

relation) dengan melalui teori linguistik-koherensi dan teori

relevansi. Teori yang dimunculkan oleh Salwa membuat penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam atas teori munasabahnya tersebut.

B. Pembahasan

a. Mengenal Salwa M.S. El-Awwa Dan Textual Relation

Biografi singkat Salwa dapat ditemukan dalam pengantar bukunya, yakni Salwa hanya diperkenalkan sebagai seorang dosen dalam bidang Qur’anic Studies di Departemen Teologi dan Agama, Universitas Birmingham. Konsentrasi bidang yang diajarkan oleh Salwa adalah kajian hermeneutika al-Qur’an dan metode interpretasi teks.1 Bidang kajian al-Qur’an yang menjadi fokus utama Salwa adalah bidang linguistik. Dia juga 1 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an:Relevance, Coherence, and

(3)

pernah menulis tentang repetisi atau pengulangan ayat-ayat al-Qur’an. Selain itu dia juga pernah menulis dalam bahasa arab tentang homonim dalam al-Qur’an dengan perspektif historis kontekstual.2

Karya dalam bidang al-Qur’an adalah “Textual Relation in

the Qur’an; Relevance, Coherence, and Structure”. Karya tersebut

merupakan hasil disertasi yang dia selesaikan di bawah bimbingan Prof. M.A.S. Abdel-Haleem, yakni seorang direktur pusat kajian Islam di SOAS (School of Oriental and African Studies) dan Billy Clark (co-supervisor).3

Topik kajian penelitian Salwa adalah tentang textual relation (relasi tekstual) atau sering dikenal dengan munasabah. Kajian ini pada dasarnya telah banyak dibicarakan oleh para pemikir muslim, yang mana mereka menjelaskan bahwa meskipun surat al-Qur’an mengandung banyak topik yang luas, dan mungkin tidak perlu untuk dihubungkan kedalam tema-tema tertentu. Mereka semua sepakat bahwa keseluruhan al-Qur’an menyajikan penyampaian dakwah Islam kepada manusia. Namun di sisi lain ada beberapa ulama yang memandang bahwa dalam al-Qur’an terdapat kesatuan tema dalam setiap surat. Tema-tema yang lain merupakan penyokong atau berputar disekitar tema utama tersebut. Mereka yang berpendapat seperti itu adalah Sayyid Qutb, Amin Ahsan Islahi, Muhammad Abdullah Darraz, dan Neal Robinson. Namun dalam perspektif lain, para pemikir non-muslim juga mempunyai pandangan berbeda dari pandangan-pandangan di atas. Mereka mengklaim bahwa teks-teks al-Qur’an pada dasarnya tidak mempunyai koherensi. Pandangan mereka 2 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an ..., h. ix.

(4)

tersebut pada dasarnya disebabkan oleh penggunaan sumber kedua dari literature. Mereka terpengaruh terjemah al-Qur’an bahasa Eropa dalam melihat style dan makna al-Qur’an. Padahal diketahui bahwa terjemah al-Qur’an seringkali dan bahkan tidak mungkin bisa menyamai sastra al-Qur’an itu sendiri.4

Selain itu, alasan lain yang membuat Salwa tertarik dalam kajian munasabah ini adalah karena belum adanya bangunan dan landasan kerangka teoritis yang kuat dalam menelaah isu korelasi antar ayat-ayat al-Qur’an. Sehingga pendekatan linguistik dengan teori relevansi menurutnya mampu memecahkan problematika

munasabah yang selama ini terjadi baik di kalangan Islam

maupun non-muslim.

Pertanyaan yang ingin dijawab oleh Salwa dalam karya ilmiahnya tersebut adalah “Do Qur’anic suras possess coherence, or

organic unity and is this necessary at all as a quality of the text or is it not? (apakah surat al-Qur’an memiliki koherensi atau kesatuan

unit dan dibutuhkan dalam semua teks atau tidak?).”5Adapun fokus kajian dalam penelitiannya adalah relasi antara perbedaan dan persamaan topik yang terkesan tidak mempunyai relasi dalam sebuah surat.6 Sehingga dalam penelitian tersebut dia mengambil dua sampel surat dalam al-Qur’an, yaitu surat yang tergolong panjang yang diturunkan di Madinah yakni al-Ahzab dan surat yang diturunkan di Makkah yakni al-Qiyamah.

Alasan pemilihan kedua surat tersebut, menurutnya adalah karena kedua surat itu merupakan surat yang panjang dan di dalamnya terdapat multitema.7 Surat yang pertama, yakni

al-4 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an..., h. 1. 5 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an..., h. 2. 6 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an..., h. 3. 7 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur’an..., h. 4

(5)

Ahzab, merepresentasikan surat madani, yang mana kebanyakan ayat-ayatnya panjang, memuat berbagai topik dan terdapat problem relasi tekstual yang kompleks. Sedangkan yang kedua, surat al-Qiyamah, merupakan surat makki yang memiliki grup surat yang pendek, meskipun surat makki memang tidak banyak mengandung berbagai topik permasalahan yang kompleks. Meskipun hanya mengandung beberapa topik, relasi antara ayatnya juga harus dideteksi atau diinterpretasikan.8

Akan tetapi apabila melihat alasan Salwa lebih lanjut, maka dapat dilihat bahwa alasan pemilihan kedua surat ini bukan hanya berdasarkan pada panjang atau pendeknya surat ataupun tema-tema yang kompleks yang ada di dalamnya, namun lebih daripada itu adalah persoalan relasi tekstual dan kontekstual yang terjalin dalam satu surat. Sehingga historisitas kedua surat ini yang menurutnya juga perlu untuk ditelaah lebih lanjut. Sejauh mana teks al-Qur’an meng-cover fenomena sosial dan bagaimana ekspresi ayat-ayat tersebut dalam merespon fenomena itu. Hingga kemudian dapat ditarik korelasi dan relevansinya dalam paragraf-paragraf tematik yang terdapat dalam surat tersebut.

b. Definisi dan Perkembangan Ilmu Munasabah

Munasabah berasal dari akar kata yang sama, yaitu ;

al-munasabah mengandung arti berdekatan, bermiripan. Oleh

karena itu ungkapan

bermakna si fulan itu mirip dengan fulan yang lain; dua orang bersaudara itu disebut satu

nasib (

: keturunan) karena keduanya bermiripan.9

8 Ibid.

9 Al-Zarkasyi, Al-Burhan Fi Ulum Al-Qur’an, ed. Muhammad Abu Al-Fadhl Ibrahim, Isa

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 4.9 tabulasi silang pengetahuan ibu tentang gizi dengan pertumbuhan anak usia prasekolah 4 tahun, dimana responden yang mempunyai pengetahuan baik+Cukup dengan

Hasil penelitian didapat hasil uji Chi square menunjukkan bahwa seluruh faktor yaitu umur, paritas, pendidikan, riwayat persalinan, anemia, berat badan bayi lahir,

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA 4 KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA MENGACU KURIKULUM SD 2013

Berdasarkan uraian di atas terlihat beberapa fenomena yang menarik untuk diteliti dan dianalisis, sehingga tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh

Adapun perubahan yang terlihat tapi itu bukan merupakan hal yang penting bagi masyarakat khususnya suku mori yang penting bagi mereka adalah bagaimana dalam tradisi

Berganti pakaian perawatan wajah Dilakukan tindakan perawatan wajah Membayar Pulang Area parkir Lobby Loker pelanggan Ruang perawatan wajah Kamar mandi Kasir Fasilitas

Dalam proses pembuatannya menggunakan alur yang sesuai cara kerja dari metode MVC atau CodeIgniter , disini juga membuat Exception Handling untuk memastikan data yang

salah satu solusi yang tepat dalam hal penanggulangan pengemis yang memasuki kampus adalah dengan mengoptimalkan kinerja satpam atau pihak keamanan kampus yang