• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE DAKWAH DALAM AL-QUR`AN SURAT ALI- IMRAN AYAT 104 AN-NAHL AYAT 125 THAHA AYAT 43-44 MENURUT PANDANGAN M. QURAISH SHIHAB DAN HAMKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "METODE DAKWAH DALAM AL-QUR`AN SURAT ALI- IMRAN AYAT 104 AN-NAHL AYAT 125 THAHA AYAT 43-44 MENURUT PANDANGAN M. QURAISH SHIHAB DAN HAMKA"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

Dalam Al-Quran tentunya terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang metode dakwah yang diajarkan kepada para nabi dan rasul ketika mereka menyampaikan risalahnya. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul yaitu “Metode Dakwah dalam Surat Ali-Imran ayat 104, An-Nahl ayat 125, Thaha ayat 43-44 menurut pandangan M. Quraish Shihab dan Hamka”. Penulis ingin mengkaji bagaimana penerapan metode dakwah dalam Al-Quran yang diterapkan pada kegiatan dakwah saat ini.

Al-Quran menghimpun ayat-ayat dakwah, baik sebagai bahan sumber, kewajiban-kewajiban dakwah maupun metode dakwah. Dalam penelitian ini penulis membatasi pembahasan metode dakwah dalam Al-Qur'an hanya pada surat Ali-Imran ayat 104, an-Nahl ayat 125 dan Thâhâ 43-44. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada metode dakwah yang digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada cara pandang penelitian yaitu tafsir Al-Quran dan Hadits.17.

Peneliti terdahulu telah menganalisis metode dakwah dalam sebuah acara televisi, sedangkan peneliti saat ini telah mengkaji metode dakwah dalam Al-Qur'an dengan membandingkan dua tafsir. Persamaannya dengan penelitian ini terletak pada objek metode dakwah yang diteliti, sedangkan perbedaannya terletak pada topik metode yang diteliti yaitu metode dakwah dalam Al-Qur'an dan relevansinya dengan dakwah sebenarnya. . .

PENDAHULUAN

Permasalahan

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

Metode Penelitian

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Hukum Berdakwah

Setiap bangsa yang berada di ambang kehancuran dan runtuhnya pilar-pilarnya, kehilangan pengaruhnya, kehilangan eksistensinya, pasti didahului dengan diamnya para da’i, suaranya lirih, pesan-pesannya tidak jelas, niat utamanya hilang, mereka kehilangan arah. warisan dihancurkan. Kalian adalah orang-orang terbaik yang terlahir di tengah masyarakat, amar ma’ruf dan haram munkar serta beriman kepada Allah. Ilyas Ismail, Prio Hotman, Filsafat Rekayasa Dakwah Bagi Pembangunan Agama dan Peradaban Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), Cet.

Artinya dakwah merupakan suatu kewajiban yang dibebankan kepada kelompok tertentu yang kompeten dalam suatu masyarakat. Jika didalamnya terdapat sekelompok orang yang mewakili tugas, maka berakhir pula kewajiban terhadap yang lain. Pandangan ini merupakan jalan tengah, karena tidak hanya menganggap dakwah sebagai kewajiban ulama (elitis), namun juga tidak membenarkan melimpahkan masalah dan tugas dakwah semata-mata kepada masing-masing orang (individual task).15 .

Fungsi Dakwah

Menurut Ibnu al-Atsir, nasihat ialah untaian kata-kata yang diucapkan kepada orang yang dinasihati dengan harapan orang yang dinasihati itu akan bertambah baik.41 Nasihat itu diperintahkan atau ditegah atau dianjurkan yang disertai dengan motivasi dan ancaman, juga bermakna. untuk mengatakan sesuatu yang benar dengan cara tertentu. 43Muhammad Husain Fadhlullah, Metodologi Dakwah Dalam Al-Quran, terj. dan boleh membezakan antara keduanya dan mesti mempunyai pengetahuan tentang keadaan orang yang disuruh dan yang dilarang. Tabshyir dalam istilah dakwah ialah penyampaian dakwah yang mengandungi berita gembira bagi mereka yang mengikuti dakwah. 47.

Mujadi merupakan metode terakhir yang digunakan untuk berdakwah, apabila kedua metode terakhir ini digunakan untuk orang-orang yang berada pada taraf berpikir maju dan kritis seperti Al-Hiwar dapat diartikan sebagai dialog antara dua orang yang setara dalam hal kecerdasan dan tidak ada dominasi di antara keduanya. As-ilah wa jwibah dapat diartikan sebagai proses tanya jawab dalam berdakwah antara dua orang yang berbeda tingkat kecerdasannya.

Sumber Metode Dakwah

Begitu pula dengan kata ajwibah yang merupakan bentuk jamak dari kata ijabah yang berarti jawaban.63. Dan di era modern, metode atau proses as-ilah wa ajwibah dapat digunakan dalam beberapa bentuk antara lain televisi, radio, internet, dan media cetak. Karena Allah tidak akan memberitahukan, melainkan Dia yang akan menjadi teladan dan Dia dapat membantu dalam menjalankan dakwah berdasarkan cara-cara yang tersurat dan tersirat dalam Al-Qur'an.

Karena bagaimana pun keadaan yang dihadapi Nabi SAW saat itu juga dialami oleh para mubaligh saat ini. Dalam sejarah kehidupan sahabat baik cukup memberi contoh yang baik dan sangat bermanfaat bagi para dakwah. Ulama yang dimaksud disini adalah pendapat ulama yang beriman dan mendalam menguasai serta mengamalkan ilmu keislaman.

Pendapat para ulama harus dihormati karena merupakan hasil pemikiran yang mendalam dan berlandaskan pada sumber utama hukum Islam. Pendapat para ulama terbagi menjadi dua, yaitu pendapat yang disepakati dan pendapat yang masih ada. 65 محنولي نيذل مث مهنولي نيذل مث ينرق سانلا ريخ (Sebaik-baik manusia adalah mereka yang hidup pada zamanku, kemudian mereka setelah mereka, kemudian mereka setelah mereka.

Dalam mengutip pendapat ulama, khatib tentunya harus memperhatikan etika dalam mengutip pendapat, antara lain pendapat tersebut tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan hadis.66 Pendapat ulama meliputi Ijma' dan Qiyas. Oleh karena itu, para khatib harus mengetahui etika mengutip hasil penelitian ilmiah ketika memberikan materi dakwah.67 6. Pengalaman khatib merupakan hasil interaksinya dengan banyak orang, yang terkadang dijadikan referensi dalam berdakwah.

Bentuk-bentuk Metode Dakwah

Dalam melakukan dakwah secara lisan, seorang pendakwah mestilah boleh memilih perkataan atau penyampaian yang sesuai untuk tujuan dakwah. Kata-kata lembut dalam komunikasi dakwah ialah interaksi komunikasi para dai untuk mempengaruhi mad`u untuk mendapatkan hikmah.73 Jika dilihat dari konteks mad`u yang dihadapi, penggunaan qaulan layyinan lebih menjurus kepada penguasa. Pada peringkat ini, seorang dai dalam menyampaikan dakwahnya kepada pemerintah adalah perkataan yang lemah lembut tanpa sebarang konfrontasi.

Jadi qaulan maysuran dapat diartikan sebagai kata-kata yang mudah diterima, mudah, cocok dan tidak ribet. Khutbah bi-kitabah bukanlah khutbah yang hanya muncul pada saat mesin cetak pertama kali ditemukan, melainkan disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, 15 abad yang lalu. Dakwah bil-hal merupakan istilah yang muncul di Indonesia sama dengan istilah halal bihalal.

Natsir menggunakan istilah oralul hal dan gilaul uswah secara bergantian sebagai pengganti istilah dakwah bil-hal. Metode tanya jawab dinilai sangat efektif jika diterapkan dalam upaya dakwah, karena subjek dakwah dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum dikuasai oleh mad`u, sehingga akan terjalin hubungan timbal balik antara para mad`u. subjek. dakwah dan objek dakwah. Dakwah dengan metode diskusi dapat memberikan kesempatan kepada para peserta diskusi untuk menyumbangkan gagasan terhadap permasalahan yang ada pada materi.

Dakwah dengan metode diskusi ini dapat melatih peserta dalam mengeluarkan pendapat secara tepat dan benar terhadap materi dakwah yang dibicarakan, serta terlatih berpikir kreatif, logis dan obyektif. Dakwah dengan keteladanan atau metode demonstrasi artinya cara menyampaikan dakwah dengan memberikan contoh secara langsung sehingga mad'u tertarik untuk mengikuti apa yang dicontohkannya. Metode drama merupakan suatu cara menjual materi dakwah dengan cara memperagakan dan menunjukkannya kepada mad`u agar dakwah tersebut dapat mencapai sesuatu yang ditargetkan.

Dakwah dengan metode kunjungan rumah dapat dilakukan melalui silaturahmi, menjenguk orang sakit, dan lain-lain.

Faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penggunaan metode

  • Aplikasi Metode Dakwah Rasulullah

Pendekatan ini terjadi pada individu yaitu khatib dan orang gila bertemu secara tatap muka, sehingga materi yang disampaikan langsung diterima dan reaksi orang gila segera diketahui. Di zaman sekarang, pendekatan ini sering dilakukan melalui berbagai diskusi keagamaan, dimana dai berperan sebagai narasumber sedangkan orang gila berperan sebagai penonton. Cara tersebut dilakukan Rasulullah dengan cara yang benar tanpa adanya paksaan, sehingga ketika Mad'u menanggapinya ia tidak berada dalam tekanan, justru ia melakukannya dengan niat yang datang dari lubuk hatinya yang terdalam.

Tujuan dari pendekatan misi adalah mengarahkan energi para pendeta ke daerah-daerah di luar kampung halamannya. Pendekatan-pendekatan di atas merupakan sebagian kecil dari seluruh pendekatan yang ada, dan kesemuanya dapat dijadikan acuan para mubaligh dalam menjalankan aktivitas dakwahnya.

BIOGRAFI QURAISH SHIHAB DAN HAJI ABDUL MALIK

Profil Buya Hamka

ANALISIS AYAT METODE DAKWAH

Surat An-Nahl ayat 125

Surat Thâhâ ayat 43-44

Implementasi Terhadap Dakwah

PENUTUP

Kesimpulan

Menurut pandangan Quraish Shihab, ayat ini menjelaskan tentang kewajiban dakwah bagi setiap umat Islam dan harus ada kelompok khusus yang melakukan gerakan dakwah tersebut, karena manusia adalah makhluk yang harus selalu diingatkan. Pada ayat ini, dari penafsiran kedua penafsir tersebut dapat disimpulkan bahwa kewajiban berdakwah adalah hak seluruh umat Islam, dan harus ada kelompok khusus yang melaksanakan gerakan dakwah tersebut. Ada tiga metode dakwah yang disampaikan dalam ayat ini, yaitu: hikmah, mau'izhah al-hasanah dan jidal.

Mau`izhah hasanah adalah ajaran yang baik disertai penjelasan yang menyentuh hati, penuh kedamaian, dan disampaikan dengan baik dalam bentuk nasehat. Yang disepakati kedua mufassir adalah ada tiga metode dakwah dalam ayat ini, yaitu hikmah, mau`izhah hasanah dan jidal. Nah, dalam ayat ini terdapat tiga metode dakwah yang Allah sampaikan dan juga ciri-ciri mad`u yang dijelaskan oleh mufasir sesuai dengan metode yang digunakan.

Ayat ini menjelaskan bagaimana cara dakwah hendaknya digunakan dengan sikap yang bijaksana dan lemah lembut serta tidak menyinggung sasaran dakwah, meskipun yang menjadi sasaran dakwah adalah orang yang melampaui batas dan sangat durhaka. . sesuai dengan perintah Tuhan. Quraish Shihab menjelaskan, perlu adanya sikap bijaksana dalam berdakwah yang ditandai dengan tuturan yang santun dan tidak menyakiti hati. Buya Hamka menjelaskan, dakwah kepada mereka yang berada di luar batas hendaknya dimulai dengan lembut dan penuh.

Kedua mufasir ini mempunyai kesamaan dalam menjelaskan bahwa dakwah kepada orang yang melewati batas hendaknya dilakukan dengan lemah lembut dan dengan kata-kata yang tidak menyakiti perasaan lawan bicara. Artinya dengan cara-cara terbaik yang digunakan oleh para khatib, diharapkan beliau mampu mempengaruhi dakwah mad`u agar mengikuti apa yang disampaikan dalam pesan dakwah tersebut. Jika metode dakwah yang digunakan oleh lembaga atau praktisi dakwah saat ini berkaitan dengan apa yang dijelaskan dalam Al-Qur'an, maka dakwah tersebut telah terlaksana sesuai dengan ajaran Al-Qur'an. 'sebuah. sebuah.

Dakwah harus disampaikan dengan cara yang baik, disesuaikan dengan misi dakwah dan bersikap lemah lembut terhadap orang yang durhaka sekalipun.

Saran

Peneliti selanjutnya dapat mengkaji bagaimana kegiatan dakwah menggunakan metode Al-Qur'an dan penerapannya secara keseluruhan sesuai dengan permasalahan pembangunan. Effendi, Djohan, Pesan Al-Qur'an Cobalah Memahami Esensi Kitab Suci, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2012. Hidayati, Husnul, Metodologi Tafsir Kontekstual Al-Azhar oleh Buya Hamka, Jurnal Al-Qur'an dan Ilmu Tafsir, Vol.

Aulia, Rizki Intan, "Metode Dakwah Maizhah Hasanah dalam Program Mufasir di Kompas TV Jawa Tengah" Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi,. Karlina, Lina, “Metode Dakwah Dai dalam Menyampaikan Pesan Keagamaan di Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah.

Referensi

Dokumen terkait