• Tidak ada hasil yang ditemukan

Educatif : Journal of Education Research vol(no), tahun, halaman. Contents lists available at Kreatif. Educatif : Journal of Education Research

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Educatif : Journal of Education Research vol(no), tahun, halaman. Contents lists available at Kreatif. Educatif : Journal of Education Research"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Peningkatan Keaktifan Siswa Tema Wirausaha Melalui

Pendekatan TPACK (Technology Pedagogy Content

Knowledge) Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Keputon 01

Kecamatan Blado Kabupaten Batang

Nur Laili Fitriani

SD Negeri Keputon 01

Kecamatan Blado – Kabupaten Batang *nurlailifitriani89@gmail.com

Kata Kunci : Keaktifan Siswa Pendekatan TPACK

Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar peserta didik kelas VI SD Negeri Keputon 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang dalam pembelajaran Tema Wirausaha dengan pendekatan TPACK ( Technology Pedagogy Content Knowledge ). Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data berasal dari proses pembelajaran, peserta didik, peneliti, dan dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Data hasil penelitian pada siklus I, menunjukkan bahwa keaktifan siswa masih rendah. Rata-rata kekatifan siswa yang diperoleh adalah 63% dengan kategori cukup dan ketuntasan belajar siswa baru mencapai 45%. Pada siklus 2, keaktifan siswa meningkat menjadi 77% dengan kategori baik dan ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 64%. Namun, prosentase tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian ini yaitu keaktifan siswa minimal 80% dengan kategori baik, serta ketuntasan belajar mencapai 75%. Data hasil penelitian pada siklus 3 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Siswa diaktifkan dengan kegiatan percobaan, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa. Keaktifan siswa mencapai 82% dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 91%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan TPACK mampu meningkatkan keaktifan siswa kelas VI SD negeri Keputon 01 pada pembelajaran tema wirausaha.

Pendahuluan

Proses pembelajaran merupakan suatu runtutan kegiatan belajar yang interaktif, inspiratif, dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga dapat mengembangkan kemampuan pribadinya. Pelaksanaan pembelajaran harusnya berpusat pada siswa, agar tercipta prakarsa, kreativitas, dan kemandirian dari siswa sesuai dengan Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 2013 tentang perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 yang pada pasal 19 ayat 1 menjelaskan bahwa Proses Pembelajaran pada satuan

Contents lists available at Kreatif

Educatif : Journal of Education Research

Journal homepage: http://pub.mykreatif.com/index.php/educatif

(2)

pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan bagi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik.

Kemendikbud mengeluarkan peraturan tambahan mengenai kurikulum pendidikan tentang penerapan proses pembelajaran di sekolah dasar. Paraturan tersebut tertuang dalam Lampiran Permendikbud no. 67 tahun 2013 tentang kurikulum SD bahwa Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai muatan pelajaran ke dalam berbagai tema. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu sesuai kurikulum 2013 merupakan Upaya pemerintah untuk mengembangkan kemampuan siswa secara serentak dimana terdapat penggabungan beberapa muatan pelajaran menjadi satu dalam penyampaiannya. Standar isi kurikulum 2013 yang dijelaskan pada Lampiran Permendikbud no 64 tahun 2013 tentang Standar Isi, yaitu standar isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, serta keterampilan.

Penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik serta guru belum mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran menjadikan proses pembelajaran menjadi kurang menyenangkan. Pembelajaran di SD Negeri Keputon 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang masih di dominasi oleh guru sehingga siswa belum aktif dalam pembelajaran. siswa cenderung pasif. Hal ini di dukung hasil pengamatan nilai ulangan kelas VI SD Negeri Keputon 01. Hasil belajar siswa yaitu dari 11 siswa, tedapat 4 siswa mendapat nilai ≥70, sedangkan 7 siswa mendapat nilai ≤ 70. Dapat disimpulkan bahwa hanya 36% siswa dapat mencapai KKM dan 64% belum mencapai KKM.

Berdasarkan diskusi dengan dosen pengampu dan guru pamong untuk memecahkan masalah tersebut, tim kolaboratif menetapkan tindakan untuk meningkatkan keaktifan siswa menggunakan salah satu pendekatan yaitu TPACK. TPACK (Technology Pedagogy Content Knowledge) adalah sebuah framework (kerangka kerja) dalam mendesain model pembelajaran baru dengan menggabungkan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi dan konten/materi pengetahuan (ontologis).

Berdasarkan latar belakang tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa siswa kelas VI maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA TEMA WIRAUSAHA MELALUI PENDEKATAN TPACK (TECHNOLOGY PEDAGOGY CONTENT KNOWLEDGE) PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEPUTON 01 KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG.

Metode Penelitian

Pelaksanaan Penelitian terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus 1, 2 dan 3. Setiap siklus meliputi 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Kerangka berpikir dalam penelitian ini, dapat dijelaskan dalam Gambar 1.

(3)

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan oleh Guru selaku Peneliti dan Siswa Kelas VI SD Negeri Keputon 01 sebagai Subyek Penelitian. Adapun jumlah siswa adalah 11 dengan rincian 4 siswa putra dan 7 siswa putrid. Penelitian ini dilakukan pada semester 1 (satu) tahun ajaran 2020/2021, yaitu pada tanggal 02 November 2020 untuk siklus 1, 09 November 2020 untuk siklus 2 dan 20 November untuk siklus 3.

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti ada dua cara yaitu Tes dan Non Tes. Data tes diperoleh dari tes tertulis yang diberikan kepada siswa, dan data non tes diperoleh dariobservasi. Data diperoleh melalui observasi aktivitas guru dan siswa dikelas.

1. Teknik Tes

Teknik tes adalah tes untuk mengukur kemampuan menulis dan menjawab siswa dalam bentuk soal yang harus dikerjakan siswa yang diperoleh nilai hasil pekerjaan siswa yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

2. Teknik Non Tes

Teknik non tes merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan siswa. Teknik non tes digunakan untuk mendapatkan data secara tidak langsung berkaitan dengan tingkah laku siswa. Teknik non tes yang digunakan oleh peneliti adalah teknik observasi berupa pengamatan oleh peneliti dan observer siswa saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan pada tiap pertemuan dengan menggunakan lembar keaktifan siswa. Lembar keaktifan siswa

(4)

digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Data tersebut digunakan untuk acuan perbaikan dalam proses pembelajaran.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian Siklus 1

Pengamatan siklus 1 dilakukan pada saat proses pembelajaran daring melalui Zoom Meet yaitu tanggal 2 November 2020. Pengamatan dilakukan terhadap keaktifan siswa dengan lembar observasi. Terdapat 4 indikator yang diamati dalam keaktifan siswa yaitu kesiapan siswa untuk menerima pembelajaran, keaktifan siswa dalam bertanya, keaktifan siswa dalam berpendapat, dan yang terakhir adalah mengerjakan soal evaluasi. Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan data sebagai berikut :

Tabel 1. Keaktifan Siswa Siklus 1

NO NAMA SISWA ASPEK JML NILAI AKHIR PREDIKAT Kategori 1 2 3 4 Aktif Pasif 1. ALIF ERVANDO 4 2 2 2 10 63 C 2. NIA KHAERINA 4 2 3 3 12 75 B 3. CHESSA MAULINDA 4 2 2 3 11 69 C 4. MUHAMMAD ALFAT BAYHAQI 4 2 1 3 10 63 C 5. ACHMAD NUR HUDA 4 4 2 4 14 88 A 6. AFRIZA RAMADHANI 4 2 3 3 12 75 B 7. BILQIS SEPTIANICHA .P 4 2 2 4 12 75 B 8. TRIASTUTI HIJAYANI 4 2 1 3 10 63 C 9. ELIK OKTAVIA 1 3 4 25 C 10. TANTRI SULISTYANTI 4 2 2 1 9 57 C 11. MUGNI ASIH 2 2 1 2 7 44 C Prosentase 89% 50% 43% 70% 63% Nilai tertinggi 88 A √ Nilai terendah 25 C √ Rata-rata 63 C √

*Keterangan : Indikator 1 = Kesiapan dalam menerima pembelajaran Indikator 2 = Keaktifan dalam bertanya

Indikator 3 = Keaktifan dalam berpendapat Indikator 4 = Mengerjakan soal evaluasi

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus 1

NO NAMA SISWA ANALISIS BUTIR SOAL NILAI 1 2 3 4 5 1. ALIF ERVANDO 0 0 1 1 1 60 2. NIA KHAERINA 0 1 1 0 0 40 3. CHESSA MAULINDA 0 1 1 0 1 60 4. MUHAMMAD ALFAT BAYHAQI 1 0 1 1 1 80 5. ACHMAD NUR HUDA 1 1 1 1 1 100

(5)

6. AFRIZA RAMADHANI 0 1 0 1 0 40 7. BILQIS SEPTIANICHA .P 1 1 1 1 0 80 8. TRIASTUTI HIJAYANI 0 1 1 1 1 80 9. ELIK OKTAVIA 1 1 1 1 1 100 10. TANTRI SULISTYANTI 0 0 0 0 0 0 11. MUGNI ASIH 1 0 0 1 0 40 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 0 Rata-rata 62

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh kesimpulan bahwa :

a. Tingkat kesiapan siswa dlam menerima pembelajaran mencapai 89% dengan rincian 9 siswa mencapai skor maksimal 4.

b. Keaktifan siswa dalam bertanya masih dalam taraf 50%. Hanya ada 1 siswa yang mendapat skor maksimal, sedangkan 9 siswa mendapat skor 2.

c. Kekatifan siswa dalam berpendapat hanya 43%

d. Keaktifan siswa dalam mengerjakan evaluasi sudah mencapai 70%. Sebagian besar siswa sudah mengerjakan soal tepat waktu, meskipun hanya ada 5 siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM yaitu 70.

Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran melalui video rekaman zoom meet, Rata-rata keaktifan siswa adalah 63% dengan rincian 4 siswa aktif dan 7 siswa masih pasif. Hal tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan belum berhasil meningkatkan kekatifan siswa dalam pembelajaran dan harus segera dicari solusi sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

Ketidakberhasilan tersebut, dipengaruhi oleh manajemen waktu yang kurang teralokasi dengan baik. Platform zoom yang berbatas waktu hanya 40 menit, materi yang terlalu banyak dan media Microsoft sway yang terlalu berat diakses dalam share screen zoom meet, membuat proses pembelajaran menjadi kurang optimal. Selain itu, siswa belum terbiasa disiplin dalam pembelajaran zoom meet sehingga masih terlihat aktivitas-aktivitas yang tidak berkaitan dengan pembelajaran.

Oleh sebab itu, peneliti merasa perlu melakukan persiapan yang lebih matang pada siklus 2, agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Adapun Rencana Perbaikan yang akan dilakukan pada siklus 2 yaitu :

a. Media Microsoft Sway memang menarik, namun tidak mendukung jika dioperasikan

melalui share screen zoom meet karena memakan banyak waktu

b. Zoom meet yang digunakan masih dalam mode gratis sehingga waktu sangat terbatas

hanya 40 menit saja, untuk itu manajemen waktu sangat penting untuk diperhitungkan

c. Melakukan Ice Breaking agar siswa tidak merasa bosan

d. Adanya Reward Non Verbal bagi siswa yang tetap aktif hingga zoom meet selesai misalnya

berupa tambahan nilai atau hadiah. Hasil Penelitian Siklus 2

Pengamatan siklus 2 dilakukan pada saat proses pembelajaran daring melalui Zoom Meet yaitu tanggal 9 November 2020. Pengamatan dilakukan terhadap keaktifan siswa dengan lembar observasi. Berdasarkan pengamatan didapatkan data sebagai berikut :

(6)

Tabel 3. Keaktifan Siswa Siklus 2

NO NAMA SISWA ASPEK

JML NILAI AKHIR PREDIKAT Kategori 1 2 3 4 Aktif Pasif 1. ALIF ERVANDO 4 2 2 2 10 63 C √ 2. NIA KHAERINA 4 2 3 4 13 82 B √ 3. CHESSA MAULINDA 4 3 2 3 12 75 B √ 4. MUHAMMAD ALFAT BAYHAQI 4 4 4 4 16 100 A √ 5. ACHMAD NUR HUDA 4 4 2 4 14 88 A √ 6. AFRIZA RAMADHANI 4 2 2 3 11 69 C √ 7. BILQIS SEPTIANICHA .P 4 3 2 4 13 82 B √ 8. TRIASTUTI HIJAYANI 4 2 2 3 11 69 C √ 9. ELIK OKTAVIA 4 2 3 4 13 82 B √ 10. TANTRI SULISTYANTI 4 2 2 3 11 69 C √ 11. MUGNI ASIH 4 2 2 3 11 69 C √ Prosentase 100% 64% 60% 84% 77% Nilai tertinggi 100 A √ Nilai terendah 63 C √ Rata-rata 77 B √

*Keterangan : Indikator 1 = Kesiapan dalam menerima pembelajaran Indikator 2 = Keaktifan dalam bertanya

Indikator 3 = Keaktifan dalam berpendapat Indikator 4 = Mengerjakan soal evaluasi

Tabel 4 Hasil Belajar Siswa Siklus 2

NO NAMA SISWA ANALISIS BUTIR SOAL

NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. ALIF ERVANDO 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 50 2. NIA KHAERINA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 3. CHESSA MAULINDA 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 73 4. MUHAMMAD ALFAT BAYHAQI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 93 5. ACHMAD NUR HUDA 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 80 6. AFRIZA RAMADHANI 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 50 7. BILQIS SEPTIANICHA .P 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 73 8. TRIASTUTI HIJAYANI 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 67 9. ELIK OKTAVIA 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 80 10. TANTRI SULISTYANTI 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 73 11. MUGNI ASIH 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 67

(7)

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 50

Rata-rata 73

a. Tingkat kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran mencapai 100% b. Keaktifan siswa dalam bertanya mencapai 64%

c. Kekatifan siswa dalam berpendapat hanya 60%

d. Keaktifan siswa dalam mengerjakan evaluasi sudah mencapai 84%. Namun ketuntasan belajar siswa baru 64%, 7 siswa mendapatkan nilai ≥ KKM yaitu 70.

Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh kesimpulan bahwa keaktifan siswa meningkat dari siklus 1. Siswa lebih aktif dan berani mempresentasikan hasil pekerjaannya. Peningkatan tersebut bisa dilihat pada diagram batang berikut :

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kesiapan Bertanya Berpendapat Mengerjakan evaluasi

Siklus 1 Siklus 2

Gambar 1. Diagram Peningkatan Keaktifan antar Siklus

Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran melalui video rekaman zoom meet, Rata-rata keaktifan siswa meningkat dari 63% menjadi 77% dengan rincian 6 siswa aktif dan 5 siswa masih pasif. Hal tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan sudah berhasil meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Namun, belum mencapai indikator keberhasilan keaktifan siswa yaitu 80%.

Ketidakberhasilan tersebut, dipengaruhi oleh scenario pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa. Kegiatan siswa diisi dengan percobaan yang cenderung mudah dan singkat dilakukan oleh siswa. Oleh sebab itu, peneliti merasa perlu melakukan persiapan yang lebih matang pada siklus 3, agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Adapun Rencana Perbaikan yang akan dilakukan pada siklus 3 yaitu :

a. Membuat skenario pembelajaran yang lebih menantang dan mengaktifkan siswa. b. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk percobaan.

Hasil Penelitian Siklus 3

Pengamatan siklus 3 dilakukan pada saat proses pembelajaran daring melalui Zoom Meet yaitu tanggal 20 November 2020. Pengamatan dilakukan terhadap keaktifan siswa dengan lembar observasi. Berdasarkan pengamatan didapatkan data sebagai berikut :

(8)

Tabel 5. Keaktifan Siswa Siklus 3

NO NAMA SISWA ASPEK

JML NILAI AKHIR PREDIKAT Kriteria 1 2 3 4 Aktif Pasif 1. ALIF ERVANDO 4 2 3 3 12 75 B √ 2. NIA KHAERINA 4 3 3 4 14 88 A √ 3. CHESSA MAULINDA 4 3 3 3 13 82 B √ 4. MUHAMMAD ALFAT BAYHAQI 4 3 3 4 14 88 A √ 5. ACHMAD NUR HUDA 4 4 3 4 15 94 A √ 6. AFRIZA RAMADHANI 4 2 3 4 13 82 B √ 7. BILQIS SEPTIANICHA .P 4 3 2 4 13 82 B √ 8. TRIASTUTI HIJAYANI 4 3 3 3 13 82 B √ 9. ELIK OKTAVIA 4 2 3 4 13 82 B √ 10. TANTRI SULISTYANTI 4 2 2 4 12 75 B √ 11. MUGNI ASIH 4 2 2 3 11 69 C √ Prosentase 100% 66% 68% 91% 82% Nilai tertinggi 94 A √ Nilai terendah 69 C √ Rata-rata 82 B √

*Keterangan : Indikator 1 = Kesiapan dalam menerima pembelajaran Indikator 2 = Keaktifan dalam bertanya

Indikator 3 = Keaktifan dalam berpendapat Indikator 4 = Mengerjakan soal evaluasi

Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus 3

NO NAMA SISWA ANALISIS BUTIR SOAL

NILAI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. ALIF ERVANDO 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 70 2. NIA KHAERINA 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 80 3. CHESSA MAULINDA 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 70 4. MUHAMMAD ALFAT BAYHAQI 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 5. ACHMAD NUR HUDA 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 80 6. AFRIZA RAMADHANI 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 80 7. BILQIS SEPTIANICHA .P 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 80 8. TRIASTUTI HIJAYANI 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 60 9. ELIK OKTAVIA 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 80 10. TANTRI SULISTYANTI 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 70 11. MUGNI ASIH 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 70 Nilai tertinggi 80 Nilai terendah 60 Rata-rata 75

(9)

a. Tingkat kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran mencapai 100% b. Keaktifan siswa dalam bertanya mencapai 66%

c. Kekatifan siswa dalam berpendapat hanya 68%

d. Keaktifan siswa dalam mengerjakan evaluasi sudah mencapai 91%. ketuntasan belajar siswa mencapai 91%, 10 siswa mendapatkan nilai ≥ KKM yaitu 70.

Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh kesimpulan bahwa keaktifan siswa meningkat dari siklus 2. Siswa lebih aktif dan berani mempresentasikan hasil pekerjaannya. Peningkatan tersebut bisa dilihat pada diagram batang berikut :

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Kesiapan Bertanya Berpendapat Mengerjakan

evaluasi

Sikl

us 1

Gambar 2. Diagram Peningkatan Keaktifan Siswa antar Siklus

Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran melalui video rekaman zoom meet, Rata-rata keaktifan siswa meningkat dari 77% menjadi 82% dengan rincian 10 siswa aktif dan 1 siswa masih pasif. Hal tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan sudah berhasil meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan sudah mencapai indicator keberhasilan penelitian yang ingin dicapai yaitu 80%.

PEMBAHASAN

Data hasil penelitian pada siklus I, menunjukkan bahwa pembelajaran Tema 5 Wirausaha pada siswa Kelas VI SD Negeri Keputon 01 belum mencapai keberhasilan. Hal tersebut terlihat dari analisis lembar observasi tentang keaktifan siswa yang masih rendah. Rata-rata kekatifan siswa yang diperoleh adalah 63% dengan kategori cukup dan ketuntasan belajar siswa baru mencapai 45%. Ketidakberhasilan tersebut dipengaruhi oleh factor sarana dan prasarana berupa media Microsoft sway yang terlalu berat diakses dalam zoom meet sehingga pembelajaran berlangsung kurang optimal. sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus 2.

Pada siklus 2, keaktifan siswa meningkat menjadi 77% dengan kategori baik dan ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 64%. Namun, prosentase tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian ini yaitu keaktifan siswa minimal 80% dengan kategori baik, serta ketuntasan belajar mencapai 75%. Ketidakberhasilan tersebut dipengaruhi oleh skenario pembelajaran atau kegiatan yang kurang mengaktifkan siswa, sehingga perlu adanya perbaikan kegiatan yang lebih menantang dan mengaktifkan siswa pada siklus 3.

Data hasil penelitian pada siklus 3 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Siswa diaktifkan dengan kegiatan percobaan langsung pembuatan magnet, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa. Keaktifan siswa mencapai 82% dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 91%. Adapun peningkatan dari siklus 1 – 3 dapat dilihat pada tabel berikut :

(10)

Tabel 7. Rekapitulasi Keaktifan Siswa

No Keaktifan siswa Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

1. Prosentase Kekatifan 63% 77% 82%

Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

No Keaktifan siswa Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

1. Prosentase Ketuntasan 45% 64% 91%

Berdasarkan penjelasan pada pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan penelitian yang telah dilaksanakan mengalami keberhasilan. Dengan kata lain, implementasi Pendekatan TPACK ( Technology Pedagogy and Content Knowledge ) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Tema 5 Wirausaha Kelas VI SD Negeri Keputon 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang

Simpulan

Berdasarkan hasil temuan pada kegiatan pengamatan dan refleksi, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Pendekatan TPACK ( Technologycal Pedagogical and Content Knowledge ) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Tema 5 Wirausaha Siswa Kelas VI SD Negeri Keputon 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Hal tersebut dibuktikan dengan analisis data hasil observasi keaktifan siswa dengan rata-rata 63% pada siklus 1, 77% pada siklus 2 dan meningkat menjadi 82% pada siklus 3.

2. Pendekatan TPACK ( Technologycal Pedagogical and Content Knowledge ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Tema 5 Wirausaha Siswa Kelas VI SD Negeri Keputon 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil evaluasi pembelajaran siswa dalam bentuk tes formatif mencapai 45% pada siklus 1, 64% pada siklus 2 dan meningkat menjadi 91% pada siklus 3.

Daftar Rujukan

1. Anonim. 2020. Hasil Belajar https://www.dosenpendidikan.co.id/hasil-belajar/ (diunduh tanggal 06 Oktober 2020)

2. Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

3. Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu.Bandung:Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2008. Praktik penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda.

4. PERMENDIKBUD Nomor 67 tahun 2013 Tentang kerangka Dasar Dan Struktur

Kurikulum sekolah Dasar /Madrasah IBTIDAIYAH

https://suaidinmath.files.wordpress.com/2014/01/01 (diunduh tanggal 19 Oktober 2020) 5. Thobroni, Muhammad, dkk.2011. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruz Media 6. Tri Lestari, Wahyu. 2020. TPACK. https://wahyutrilestari.com/tpackmateri.html (19

Gambar

Gambar 1. Kerangka Berpikir
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus 1
Tabel 3. Keaktifan Siswa Siklus 2
Gambar 1. Diagram Peningkatan Keaktifan antar Siklus
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam keadaan normal didapatkan sedikit sekali lendir dalam tinja. Terdapatnya lendir yang banyak berarti ada rangsangan atau radang pada dinding usus. a) Lendir yang terdapat

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten/ Kota yang selanjutnya disebut Kasatpol PP dan WH Kabupaten/ Ko ta adalah Kepala Satuan Kerja

Dari pengamatan aktivitas guru yang paling dominan adalah memberikan kuis individual. Data menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II merata prosentasenya Hal

Dari data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share yang dilakukan pada siswa kelas V

Padahal dengan adanya maksimalisasi strategi media komunikasi dapat menyeimbangkan peran dari seorang Humas yang bertanggung jawab dalam memberikan informasi,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara pembelajaran menggunakan strategi jigsaw dengan strategi STAD pada

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru matematika kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara dalam pembelajaran matematika

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan di SD Negeri Babakan 02 tentang penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching