• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pelaksanaan Jalan Cor Beton

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Pelaksanaan Jalan Cor Beton"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN

Pekerjaan : PENINGKATAN JALAN PADA RUAS JALAN NEGARA - MTS BUMI AYU, KECAMATAN LAWANG WETAN

Kecamatan : LAWANG WETAN Kabupaten : MUSI BANYUASIN

Pekerjaan ini adalah terdiri dari sebagai berikut : DIVISI 1. UMUM

1.2. Mobilisasi Alat

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH 3.2.1. Timbunan Biasa

3.2.2. Timbunan Pilihan (Badan Jalan)

3.3.(a). Pembersihan dan Penyiapan Badan Jalan DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR

5.2.1. Lapis Pondasi Krokos DIVISI 7. STRUKTUR

7.1.7. Beton K-250 (Plat Deuker) 7.1.10. Beton K-125 (Plat Deuker) 7.3.2. Baja Tulangan BJ 32 Polos

7.9. Pasangan Batu (Plat Dueker)

Berikut adalah uraian tahap demi tahap serta peralatan, bahan dan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan ini, adalah sebagai berikut :

DIVISI 1. UMUM 1.2. Mobilisasi Alat

Adalah mulai dari persiapan dan membawa segala keperluan untuk pekerjaan ini ke lapangan lokasi pekerjaan antara lain :

a. Alat Berat yakni Excavator b. Dump Truck

c. Peralatan Tukang lainnya d. Serta Tenaga Kerja

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH 3.2.1. Timbunan Biasa

ASUMSI

Pekerjaan dilakukan secara mekanis Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan Kondisi Jalan : baik

Jam kerja efektif per-hari 7 jam

Tebal hamparan padat 15 cm atau sesuai gambar URUTAN KERJA

(2)

Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak quari ke lapangan Material diratakan dengan menggunakan Motor Grader

Material dipadatkan menggunakan Vibratory Roller

Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu

BAHAN

Bahan timbunan setiap 1 M3 pemadatan dibutuhkan n1.2 M3 bahan lepas ALAT

EXCAVATOR DUMP TRUCK MOTOR GRADER WATER TANK TRUCK ALAT BANTU

Diperlukan alat-alat bantu kecil - Sekop = 3 buah

3.2.1. Timbunan Pilihan (Badan Jalan) ASUMSI

Pekerjaan dilakukan secara mekanis yakni menggunakan alat berat

Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan yang sudah mendapat persetujuan dari direksi Kondisi Jalan : cukup baik dan lancar

Jam kerja efektif per-hari 7 jam

Faktor pengembangan bahan sesuai kapsitas alat yang dipakai Tebal hamparan padat sesuai apa yang sudah tertera pada gambar

URUTAN KERJA

Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck

Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak quari ke lapangan Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader

Hamparan material disiram air dengan Watertank Truck (sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller

Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu

PERALAATAN YANG DIPERLUKAN

Whell Loader Dump Truck Motor Grader Watertank Truck Tandem Roller

(3)

TENAGA KERJA

Operator Alat Pembantu Operator Sopir Dump Truck Pembantu Dump Truck Pelaksana Lapangan Pengawas Lapangan Pekerja

Mandor

BAHAN

Bahan Pilihan (Tanah Kualitas Baik)

3.3.a. Penyiapan Badan Jalan ASUMSI

Pekerjaan dilakukan secara mekanis yakni menggunakan alat berat

Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan yang sudah mendapat persetujuan dari direksi Kondisi Jalan : Jelek / belum dipadatkan

Jam kerja efektif per-hari 7 jam

URUTAN KERJA

Motor Grader meratakan permukaan hasil galian

Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah dipotong/diratakan oleh Motor Grader Sekelompok pekerja akan membantu meratakan

badan jalan dengan alat bantu antara lain cangkul

PERALAATAN YANG DIPERLUKAN

Motor Grader Vibro Roller

Alat Bantu Cangkul, sekop dll

TENAGA KERJA Operator Alat Pembantu Operator Pelaksana Lapangan Pengawas Lapangan Pekerja Mandor BAHAN

(4)

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR 5.2.1. Lapis Pondasi Krokos

ASUMSI

Menggunakan alat berat (cara mekanik)

Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan yang sudah ditunjuk oleh direksi Kondisi existing jalan : sedang

Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan 40 km Tebal lapis Agregat padat sesuai gambar

Jam kerja efektif per-hari 7 jam Faktor kehilangan diperhitungkan

URUTAN KERJA

Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Dump Tuck di Base Camp

Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi Pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank

Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller

Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu

BAHAN

Material Agregat Kelas C hasil produksi di Base Camp

Setiap 1 M3 Agregat padat diperlukan : 1,26 M3 Agregat Lepas.

PERALAATAN YANG DIPERLUKAN

Whell Loader Dump Truck Motor Grader Watertank Truck Tandem Roller

Alat Bantu Cangkul, sekop dll

TENAGA KERJA

Operator Alat Pembantu Operator Sopir Dump Truck Pembantu Dump Truck Pelaksana Lapangan Pengawas Lapangan Pekerja

(5)

DIVISI 7. STRUKTUR

7.1.7. Beton K-250 (Plat Deuker) 7.1.10. Beton K-125 (Plat Deuker) 7.3.2. Baja Tulangan BJ 32 Polos

Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd T-05-2004-B) prosedur pelaksanaan perkerasan beton mencakup persyaratan bahan, penyiapan tanah dasar dan lapis pondasi, penyiapan pembetonan, pembetonan, pengendalian mutu dan pembukaan untuk lalu-lintas.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN

- CONCRETE PAN MIXER (BATCHING PLANT) - TRUK MIXER

- WATER TANK TRUCK - ALAT BANTU

Hal utama yang harus dilakukan dalam pengawasan selama pelaksanaan perkerasan beton semen adalah sebagai berikut:

a) pekerjaan awal:

- mempelajari gambar rencana dan spsefikasi

- pemahaman lebih dalam terhadap lokasi proyek, lajur dan kemiringan - peralatan dan organisasi kontraktor

- penentuan tugas dan tanggung jawab

- mementukan pengujian, pencatatan dan laporan yang diperlukan b) bahan:

semua bahan harus diindentifikasi mengenai sumber, jumlah dan kesesuaian dengan persyaratan, penanganan, penimbangan dan pembuangan bahan yang ditolak. Bahan tersebut meliputi: - semen

- agregat - air

- bahan tambah

- tulangan, ruji dan bahan pengikat - material perawatan beton - bahan sambungan c) perbandingan campuran:

 pengujian agregat meliputi gradasi, berat jenis, penyerapan, kadar lempung

 data perencanaan campuran meliputi kadar semen, proporsi agregat, air, rongga udara, kelecakan dan kekuatan

 volume takaran meliputi ukuran takaran, berat material dalam takaran dan koreksi kadar air agregat

d) unit penakaran/penimbangan meliputi:

- pemeriksaan peralatan untuk menimbang dan mengukur semen, agregat, air dan bahan tambah - pemeriksaan peralatan untuk penanganan material, pengangkut dan skala timbangan

e) unit pencampuran:

pemeriksana peralatan pencampuran, lama waktu pencampuran, alat pengatur waktu dan penghitungan jumllah takaran sebelum pengecoran beton semen;

(6)

- acuan : kecocokan acuan, alinyemen, kemiringan dan ruji

- tanah dasar : kerataan, pemeriksaan permukaan akhir dan kadar air - sambungan muai : bahan sambungan, lokasi, alinyemen, dudukan dan ruji f) pembetonan:

 persiapan meliputi bahan, perlengkapan peralatan, tenaga kerja dan bahan pelindung cauca

 pencampuran meliputi jenis peralatan, konsistensi, kadar udara, pemisahan butir (segregasi) dan ketrlambatan

 pengangkutan meliputi bats waktu, pengecekan pemisahan butir dan perubahan konsistensi

 pengecoran meliputi penempatan adukan, pemisahan butir, kelurusan dan kerataan, lingkungan, pengteksturan dan perapihan tepi

 pembentukan sambungan susut meliputi pembentukan sambungan, alinyemen, perapihan tepi dan pemeriksaan permukaan sambungan

g) setelah pembetonan:

 waktu pembongkaran acuan, kerusakan agar dihindari

 perawatan meliputi metode, peralatan dan bahan, keseragaman, waktu mulai perawatan dan lama waktu perawatan

 perlindungan meliputi beton basah, hujan, lalu-lintas, cuaca dingin, cuaca panas dan pencatatan temperatur

 sambungan yang digergaji meliputi peralatan, temperatur, bahan penutup, pembersihan sambungan dan penutup

 pemeriksaan permukaan meliputi kelurusan dan kerataan, perbaikan atau penggantian

7.9. Pasangan Batu (Plat Dueker)

Membersihkan galian yang telah dibuat dan kontrol kedalaman dan lebar galian serta kelurusannya sesuai profil yang dipasang.

Mengamparkan pasir sebagai lapisan dasar pondasi dan dipadatkan sehingga mempunyai permukaan yang rata dengan tebal minimum +20 cm

Menghampar spesi talud dan memasang batu dengan rapi dengan posisi batu mendatar dan mengisi celah-celah antara batu bagian samping sampai penuh dengan adukan dan kemudian dipasang drainase air tanah dengan menggunakan pipa pralon dengan jarak rata rata 1 meter selang seling. Setelah selesai dilakukan pekerjaan plesteran pada bagian atas talud serta dilakukan plester siaran pada permukaan dengan rapi.

PALEMBANG, 01 OKTOBER 2015

PT. HIKMA BERSAUDARA

NORMAN KRISNANDI

(7)

Utama,-STRUKTUR ORGANISASI ORANG DI LAPANGAN

PALEMBANG, 01 OKTOBER 2015

PT. HIKMA BERSAUDARA

NORMAN KRISNANDI

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien yang menjalani operasi gastrointestinal di RSUD Anutapura Palu Sulawesi

1) Berdasarkan pembahasan sebelumnya, hasil informasi yang diperoleh berdasarkan analisa penelusuran fakta yang ada yang dilakukan oleh sistem pakar. Fakta tersebut

Dampak komunikasi partisipatif dalam setiap kegiatan dan rapat di Posdaya Kenanga dirasakan kader banyak memberikan manfaat. Manfaat yang di dapat yaitu saling

- Semua format yang berbeda pada lapisan aplikasi akan diubah menjadi format umum yang dapat dimengerti oleh model OSI lainnya. - Melakukan enkripsi/dekripsi,

Elektron bebas tersebut diperlakukan sebagai gas, yang masing-masing bergerak secara acak dengan kecepatan termal (seperti molekul dalam gas ideal – tidak ada

Kedua orang tua, Bapak Syahlan IS dan Ibu Entin Kartini yang menjadi motivasi terbesar untuk menyelesaikan tugas akhir ini dan yang selalu menantikan

Cendana Teknika Utama Page 2 Digital Signage merupakan suatu bentuk layar elektronik yang menampilkan urutan informasi atau pesan dengan menggunakan media display

Terjadi kenaikan rata-rata nilai tegangan keluaran sebesar 51.22 %, dari rata-rata sebesar 19.84 Volt sebelum pemasangan sistem MPPT menjadi 40.67 Volt setelah