• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUHAN. lepas dari peran Public Relations atau yang sering disebut Humas. Seiring dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUHAN. lepas dari peran Public Relations atau yang sering disebut Humas. Seiring dengan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUHAN

A. Latar Belakang

Setiap instansi atau lembaga baik pemerintah maupun swasta pasti tidak akan pernah lepas dari peran Public Relations atau yang sering disebut Humas. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, telah menjadikan masyarakat untuk berfikir secara kritis dan menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat cepat pada masyarakat. Kondisi ini menuntut instansi atau lembaga untuk dapat mengkoordiner dan mengantisipasi keinginan masyarakat atau public untuk memperoleh informasi yang up to date atau terkini. PR dalam suatu kantor pemerintah harus dapat menciptakan suatu kondisi yang harmonis baik dalam lingkup kerjanya maupun diluar lingkup kerjanya, yaitu dengan berkomunikasi dengan khalayak. Tujuan penyelenggara humas dewasa ini adalah untuk menciptakan komunikasi dua arah, memecahkan konflik kepentingan dengan mencari dasar pemikiran yang sama atau lingkungan yang menjadi kepentingan bersama, dan untuk menciptakan pengertian berdasarkan kebenaran, pengetahuan, dan informasi yang lengkap.

Kuliah Kerja Media (KKM) untuk penulis sendiri merupakan suatu wadah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh setiap Mahasiswa dalam berkomunikasi dan menyiapkan diri untuk dunia kerja yang akan datang khusus nya bidang public relations di sebuah instansi atau lembaga. Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini diharapkan mahasiswa dapat mempunyai bekal modal untuk terjun langsung kedalam dunia kerja nantinya, yang membutuhkan pengalaman dan kemampuan

(2)

komunikasi yang baik dan benar, Karena tugas seorang praktisi Public Relations adalah memiliki hubungan yang erat terhadap orang lain, menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain, dan menjaga image instansi atau lembaga terkait.

Latar belakang Kuliah kerja Media (KKM) ini selain sebagai syarat memperoleh gelar ahli madya di bidang Public Relations juga sebagai modal pengalaman terjun langsung untuk mendapatkan pengalaman nyata untuk mengetahui sejauh mana kemampuan Mahasiswa dalam berkomunikasi dan menyiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja khusus nya dibidang Public Relations. Dari situlah penulis memilih melaksanakan KKM (Kuliah Kerja Media ) pada instansi pemerintah di kantor Seketariat Daerah Kabupaten Boyolali, yang dilaksanakan selama dua bulan atau 62 hari terhitung mulai tanggal 15 Febuari – 15 April 2016. Hal ini dikarenakan karena penulis ingin mengetahui tentang kegiatan Humas didalamnya, serta ingin menambah wawasan dengan mempelajari mengenai tata cara kerja lembaga pemerintahan kususnya Humas itu sendiri.

Dalam suatu instansi pemerintah tentunya terdapat beberapa bagian untuk menjalankan fungsinya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh instansi tersebut. Dalam hal lain, humas merupakan penunjang fungsi manajemen untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien sebagai ujung tombak dalam menghadapi masalah yang timbul dari dalam maupun dari luar instansi. Bidang humas yang merupakan salah satu bidang manajemen Pemerintah Seketariat Daerah Kabupaten Boyolali untuk yang bertanggung jawab memberikan informasi, dan melaksanakn kegiatan yang bermanfaat bagi jalannya pemerintahan Kabupaten Boyolali. Bagian humas memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda, salah satunya adalah berinteraksi kepada masyarakat.

(3)

Humas dalam sebuah lembaga pemerintah sangat dibutuhkan karena merupakan penghubung antara pemerintah dengan masyarakat, agar masyarakat juga dapat berperan dalam pengawasan kinerja pemerintah dan pemerintah juga dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan masyarakat. Dengan terciptanya hubungan yang baik antara pemerintah dengan masyarakat, maka masing – masing pihak dapat mengetahui hak dan kewajiban masing – masing dan masyarakat dapat mengetahui perkembangan daerah Kabupaten Boyolali.

Kabupaten Boyolali sendiri merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa tengah yang berdiri sejak tanggal 5 Juni 1847, yang sekarang mulai merintis dengan mengedepankan branding city untuk memajukan kemajuan Kotanya. Kabupaten Boyolali terletak didaerah yang strategis, terletak 25 km arah barat Kota Surakarta. Dengan letak nya yang strategis, yang merupakan dilaluinya jalur antar kota dan merupakan kota yang diapit oleh dua gunung ,gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang sampai saat ini masih aktif keberadaan nya, sehingga menjadikan Kabupaten Boyolali sebagai daerah yang kaya potensi. Dengan hal ini mengharuskan Pemerintah Kabupaten Boyolali khusus nya Humas Boyolali untuk selalu aktif menginformasikan kekayaan yang ada dengan salah satu caran kegiatannya adalah program kerja city branding.

Humas kabupaten Boyolali merupakan salah satu bagian dari sebuah instansi pemerintah Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali yang merupakan suatu unsur pembantu pimpinan Pemerintah Kabupaten Boyolali yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati atau Wakil Bupati yang mempunyai tugas membantu Bupati atau wakil Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada

(4)

seluruh Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Humas dibagian Pemrintah Seketariat Kabupaten Boyolali disini terbagi menjadi dua sub bagian yang terdiri dari sub bagian humas dan sub bagian protokoler sehingga mempunyai nama bagian humas dan protokoler. Penulis memilih salah satu dari bagian tersebut, yaitu sub bagian humas karena dianggap mempunyai banyak manfaat dan memiliki banyak tugas yang dapat dipelajari sesuai dengan konsentrasi jurusan penulis.

Adapun fungsi kehumasan dari instansi Pemerintah Seketariat Daerah Kabupaten Boyolali merupakan instrument startegis yang diperlukan untuk membangun komunikasi yang sejajar dengan masyarakat, sekaligus kontruksi terkait dengan terbangunnya image positif bagi eksitensi Kabupaten Boyolali. Sejalan dengan hal tersebut komunikasi dengan masyarakat pembentukan opini public merupakan hal yang perlu dikelola secara serius. Berbicara masalah pengelolaan tentunya berkaitan dengan program kerja yang harus di lakukan oleh humas Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Humas adalah salah satu bagian penerang bagi Pemerintah Kabupaten Boyolali, Salah satu tugas yang tidak boleh dianggap remeh adalah dalan hal program kerja yang menyangkut rentetan lancarnya kegiatan yang akan diselenggaran oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali nantinya. Kegiatan program kerja humas adalah suatu acuan kegiatan atau acuan kegiatan tugas kerja humas yang akan dilaksanakan dalam waktu tertentu. Fungsi dari adanya kegiatan program kerja humas.

Dengan diberlakukan nya UU.NO. 14 TAHUN 2008 tentang keterbukaan informasi public, humas Pemerintah seketariat Daerah kabupaten Boyolali diwajibkan untuk memberikan atau menyiapkan pelayanan informasi baik yang diminta ataupun tidak diminta oleh masyarakat. Oleh karena itu para pengemban fungsi kehumasan Seketariat Daerah

(5)

kabupaten Boyolali harus menguasi tupoksi yang ada dan kemudian dijalankan nya dengan program kerja kehumasan.

Dari penjelasan diatas penulis tertarik untuk mengangkat tema Tugas Ahkir mengenai sub bagian Humas dengan yaitu : “ Kegiatan Program Kerja Humas Pemerintah Seketariat Daerah Kabupaten Boyolali ”

Penulis mengamati bahwa Pemerintah Seketariat daerah Kabupaten Boyolali selalu berusaha memberikan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat dikota Boyolali, sesuai dengan kegiatan atau kebijakan pemerintah yang dituangkannya pada program kerja humas Pemerintah Seketariat Daerah Boyolali, dengan harapan dapat terciptanya kepuasan pelayanan pada masyarakat.

Dari hasil Kuliah Kerja Media (KKM) dan hasil tulisan ini penulis berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah dengan pengalaman yang ada, terkait dengan pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di Pemerintah Seketariat Daerah Kabupaten Boyolali. Serta agar penulis dapat mengetahui sejauhmana kegiatan Program kerja kehumasan didalam instansi Pemerinth Seketariat daerah Kabupaten Boyolali kususnya dalam hal programkerja serta kendala- kendala yang dihadapinya.

B. Tujuan Kuliah Kerja Media ( KKM )

Sebagai syarat kelulusan dan merupakan suatu ketetapan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai pengetahuan dari ilmu yang telah diperoleh dan syarat untuk mendapatkan gelar sebagai Ahli Madya serta untuk

(6)

mendapatkan pengalaman kerja, penulis mempunyai dua tujuan.Tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Khusus

Tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Media ( KKM ) ini adalah:

a. Untuk mengetahui kegiatan program kerja apa saja yang dilakukan oleh Humas Pemerintah Seketariat Daerah Kabupaten Boyolali.

b. Untuk mengetahui bagaimana fungsi Humas yang dijalankan di kantor Pemerintah Seketariat Daerah Kabupaten Boyolali.

c. Untuk mengetahui tugas Humas Pemerintah khususnya Pemerintah Seketariat Daerah Kabupaten Boyolali.

2. Tujuan umum

a. Untuk memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b. Menjalin dan membina hubungan yang baik antar fakultas dan instansi dimana mahasiswa melaksanakan Kuliah Kerja Media ( KKM ).

c. Melatih Penulis untuk kreatif, komunikatif, dan inovatif dalam menghadapi tugas – tugas yang ada dalam bidang humas.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

9 Mubin Junaidi (Kepala Capem), Wawancara, Kantor Cabang Pembantu BMT UGT Sidogiri Bulak Surabaya, 8 November 2014.. Standar pengetahuan dalam hal akad saja

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dimensi negara asal (country of origin), merek, dan reputasi merek terhadap loyalitas merek. Populasi pada penelitian ini

Pelanggan yang memiliki stereotip tertentu pada suatu negara akan memiliki citra pada produk atau merek yang dihasilkan oleh negara tersebut sehingga hal ini berpengaruh

Hasil yang didapat pada pengujian kali ini menunjukkan bahwa kandungan gula reduksi pada sirup glukosa sukun dengan perlakuan C (konsentrasi enzim 0,03 dari berat kering

Proses permintaan dan pengecekkan barang atau material di gudang pusat PT PLN (Persero) KITSBS Pembangkitan Sektor Keramasan masih tidak efisien dikarekanakan

Pada lama penyimpanan, pemberian asap cair dengan level yang berbeda pada bakso daging sandung lamur ( Pectoralis profundus ) sapi Bali menunjukkan perbedaan yang sangat

Hasil dari penelitian ini menunjukan perlindungan hukum di Indonesia yang tercantum dalam kitab Undang-Undang Hukum Pidana yaitu dalam pasal 292 :“ Orang yang cukup umur

Interpretasi jenjang skor lama tinggal dalam penelitian ini didasarkan dari lama rencana kebijakan program pembangunan di Indonesia (umumnya 5 tahun) dan menurut Bakri (1992)