- 1 -
[DOCUMENT TITLE]
[Document subtitle]
[DATE]
[COMPANY NAME] [Company address]- i -
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI NomorTahun 2020 tentang Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024, Sekretariat Utama sebagai unit kerja di lingkungan Perpustakaan Nasional RI perlu menyesuaikan Rencana Strategis agar terdapat keterpaduan dan sinkronisasi antara Renstra Lembaga dengan unit kerja Sekretariat Utama.
Perubahan yang mendasar yang terdapat dalam Renstra ini adalah sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang lebih terukur yang berorientasi pada dampak (outcome/impact) yang di formulasikan dengan pendekatan metode balanced scorecard dengan 3 (tiga) pendekatan yaitu (i) Perspektif Pelanggan (Customers Perspective) (ii) Perspektif Bisnis Proses Internal (Internal Process Perspective); Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective).
Berdasarkan hal tersebut di atas, Sekretariat Utama merumuskan 6 (enam) fokus kebijakan yaitu : (i) Penguatan Aparatur Sipil Negara (ASN) Perpustakaan Nasional yang Kompeten dan Profesional; (ii) Penyelenggaraan Pemerintahan (Birokrasi) Perpustakaan Nasional yang efektif dan efisien; (iii) mewujudkan system manajemen informasi yang valid, handal dan mudah di akses; (iv) mewujudkan pengelolaan Program dan Anggaran yang ankutable dan transparan; (v) mewujudkan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Perpustakaan yang efektif.
Sebagai dokumen perencanaan dan berorientasi pada hasil, Renstra Sekretariat Utama Tahun 2020-2024 memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, strategi, program dan kegiatan yang merupakan dukungan Sekretariat Utama dalam upaya terwujudnya Indonesia cerdas melalui gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan. Renstra Sekretariat Utama Tahun 2020-2024 digunakan sebagai acuan bagi setiap unit organisasi eselon II dalam menyusun dokumen perencanaan dan dasar
- ii -
penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Sekretariat Utama.
Semoga semua rencana yang telah di tetapkan dalam Renstra Sekretariat Utama Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024 ini dapat tercapai dan bermanfaat, serta mendapatkan ridha Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Jakarta, Juni 2020 Sekretaris Utama
Perpustakaan Nasional RI
- iii - DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GRAFIK ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Kondisi Umum ...1
1.2 Potensi dan Permasalahan ... 18
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI SEKRETARIAT UTAMA PERPUSTAKAAN NASIONAL 2020-2024 ... 23
2.1 Visi ... 23
2.2 Misi ... 23
2.3 Tujuan ... 23
2.4 Sasaran Strategis ... 24
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN SEKRETARIAT UTAMA 2020-2024 ... 26
3.1 Arah Kebijakan Perpustakaan Nasional RI ... 26
3.2 Arah Kebijakan Sekretariat Utama ... 27
3.3 Strategi ... 27
3.4 Kerangka Regulasi ... 29
3.5 Kerangka Kelembagaan ... 30
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN... 31
4.1 Target Kinerja Sasaran Program ... 31
4.2 Target Kinerja Sasaran Kegiatan ... 32
4.3 Kerangka Pendanaan ... 33
BAB V PENUTUP ... 35
- iv - DAFTAR TABEL
1. ... Kekuatan pegawai Seteraiat Utama berdasarkan Jabatan ... 14 2. ... Tingkat Akuntabilitas Kinerja Perpustakaan Nasional
... 22 3. ... Target Kinerja Sasaran Program Dukungan Manajemen
... 37
4. Target Kinerja Sasaran Kegiatan ... 39
- v -
DAFTAR GRAFIK
1. ... Kekuatan Pegawai Sekretariat Utama Berdasarkan Jenjang Pendidikan ...8 2. Kekuatan Pegawai Sekretariat Utama Berdasarkan Jabatan ...9 3. Peningkatan Nilai Hasil Evaluasi Kinerja Perpustakaan Nasional ... 16 4. Perkembangan dan Realisasi Anggaran Perpustakaan Nasional 2015-2019`17
- vi -
DAFTAR GAMBAR
1. Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Utama
...3
2. Bagan Struktur Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan ...5
3. Bagan Struktur Organisasi Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat ...6
4. Bagan Struktur Organisasi Biro Sumber Daya Manusia dan Umum ...7
5. Indeks Kompetensi dan Integritas Aparat Sipil Negara Perpusnas ... 10
6. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Perpusnas ... 11
7. Persepsi Inisiatif Anti Korupsi Perpusnas ... 12
8. Persentase Pemenuhan Kebutuhan Sarana Dan Prasarana ... 13
9. Opini BPK Atas Laporan Keuangan Perpusnas ... 15
- 1 - BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 1 Angka 1 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka. Selanjutnya Pasal 4 menjelaskan bahwa perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses informasi dan pengetahuan, perpustakaan merupakan institusi layanan publik yang wajib memberikan layanan perpustakaan pada masyarakat. Sebagaimana pada Pasal 5 Undang-Undang tentang Perpustakaan, menjelaskan:
(1) Masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan, memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan.
(2) Masyarakat di daerah terpencil, terisolir, atau terbelakang sebagai akibat faktor geografis berhak memperoleh layanan perpustakaan secara khusus. (3) Masyarakat yang cacat atau kelainan fisik, emosional, mental, intelektual,
dan sosial berhak memperoleh layanan perpustakaan sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan masing-masing.
Kewajiban pemerintah atas ketersediaan perpustakaan di masyarakat diperjelas pada Pasal 7 Ayat 1 Butir c, menjelaskan bahwa pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di tanah air. Selaras dengan amanat tersebut, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 12 Ayat 2 Butir q menyatakan bahwa perpustakaan masuk pada urusan wajib pemerintahan baik pada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.
Sebagai pelaksanaan amanat tersebut Perpustakaan Nasional RI telah menetapkan Renstra Perpustakaan Nasional RI 2020-2024 berdasarkan kewenangan, tugas, dan fungsi dari Perpustakaan Nasional RI yang ditetapkan
- 2 -
melalui Keputusan Kepala Perpustakaan Nasinal RI Nomor 7 Tahun 2020. Dalam pelaksanaannya, Renstra Perpustakaan Nasional RI Periode 2020-2024 tersebut memerlukan penjabaran ke dalam Renstra unit organisasi Eselon I, Eselon II, dan unit mandiri (UPT). Sekretariat Utama (Sektama) Perpustakaan Nasional RI memiliki peran strategis dan tugas dalam mendukung tugas-tugas utama Perpustakaan Nasional RI dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan amanat Undang Nomor 4 Tahun 1990 dan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2018.
Peran strategis Sektama ini meliputi: (i) Peningkatan kapabilitas pengawasan intern Perpustakaan Nasional RI yang andal, efektif dan berintegritas (ii) Terwujudnya pelayanan hukum, kemitraan, tata laksana organisasi yang berkualitas (iii) Terwujudnya Aparat Sipil Negara dan ketatausahaan Perpustakaan Nasional RI yang professional (iv) Perencanaan dan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Tugas yang diemban Sektama yaitu mengoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administasi dan sumber daya di lingkungan Perpustakaan Nasional.
Sektama sebagai unit Pembina dan koordinasi pelaksanaan tugas teknis dan administrasi perlu mengoptimalkan perannya dalam mendukung Lembaga Perpustakaan Nasional RI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta pencapaian visi Perpustakaan Nasional RI “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui penguatan budaya literasi”,
Untuk mencapai hal tersebut diatas, Sekretariat Utama menyusun Rencana Strategis Sekretariat Utama Tahun 2020-2024 sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-Undang tersebut mengamanatkan setiap Kementerian/Lembaga (K/L) diwajibkan menyusun rencana strategis (Renstra) untuk periode 5 tahun mengacu pada RPJM Nasional Periode 2020-2024.
Proses penyusunan Renstra Sektama Tahun 2020-2024 dilakukan sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku dimulai dari hasil evaluasi pencapaian kinerja tahun 2015-2019 serta menghimpun masukan-masukan pemangku kepentingan yang menjadi mitra Sektama. Renstra Sektama tahun 2020-2024 diharapkan menjadi acuan unit kerja di
- 3 -
lingkungan Sektama untuk meningkatkan kinerja pada masa yang akan dating sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
1.1.1 Struktur Organisasi
GAMBAR 1
Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Utama
Berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 4 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional, Sektama merupakan unsur pimpinan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Perpustakaan Nasional. Sektama mempunyai tugas mengoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan Perpust`akaan Nasional RI, dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
SEKRETARIAT UTAMA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN BIRO HUKUM, ORGANISASI, KERJA SAMA, DAN HUBUNGAN
MASYARAKAT
BIRO SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM KOORDINATOR DAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KOORDINATOR DAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KOORDINATOR DAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN UMUM SUBBAGIAN TU PIMPINAN, KEARSIPAN DAN PROTOKOL SUBBAGIAN TU DEPUTI I SUBBAGIAN TU DEPUTI II SUBBAGIAN RUMAH TANGGA DAN LAYANAN
- 4 -
1. Koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran PEPRUSNAS; 2. Koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan PERPUSNAS;
3. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, keprotokolan, dan dokumentasi PEPRUSNAS; 4. Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
5. Koordinasi, penyusunan peraturan perundang-undangan, dan pelaksanaan advokasi hukum;
6. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Negara dan layanan pengadaan barang/jasa;
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.
Susunan Organisasi Unit Eselon II di lingkungan Sekretariat Utama adalah sebagai berikut:
1. Biro Perencanaan dan Keuangan
Biro Perencanaan dan Keuangan merupakan unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Utama. Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, serta pengelolaan administrasi keuangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Biro Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi; (i) penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran; (ii) penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran; (iii) sinkronisasi program dan kegiatan perpustakaan di pusat dan daerah; (iv) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan, anggaran, dan akuntabilitas kinerja; (v) penyusunan laporan akuntabilitas kinerja PERPUSNAS; (vi) pelaksanaan penyelesaian kerugian Negara; (vii) pembinaan perbendaharaan dan pelaksanaan anggaran; (viii) pembinaan pengelolaan penerimaan Negara
- 5 -
bukan pajak di lingkungan PERPUSNAS; dan (ix) pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan PERPUSNAS.
GAMBAR 2
Bagan Struktur Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan
2. Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat
Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat merupakan unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Utama. Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelayanan di bidang hukum, organisasi, kerja sama, hubungan masyarakat, dan penerbitan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi; (i) penyiapan
KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN KELOMPOK SUBSTANSI PERENCANAAN KELOMPOK SUBSTANSI KEUANGAN SUBKELOMPOK SUBSTANSI PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN SUBKELOMPOK SUBSTANSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI KEGIATAN DAN
ANGGARAN SUBKELOMPOK SUBSTANSI PELAPORAN DAN AKUNTABILITAS KERJA SUBKELOMPOK SUBSTANSI PERBENDAHARAAN PELAKSANAAN ANGGARAN DAN PAJAK
SUBKELOMPOK SUBSTANSI PEMBINAAN AKUNTANSI,
VERIFIKASI DAN PELAPORAN KEUANGAN
- 6 -
koordinasi dan sinkronisasi penyusunan urusan hukum, organisasi, kerja sama, hubungan masyarakat, dan penerbitan; (ii) pemberian pertimbangan dan bantuan hukum; (iii) pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum; (iv) pelaksanaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan; (v) pengelolaan reformasi birokrasi; (vi) pelaksanaan evaluasi kelembagaan; (vii) pengelolaan manajemen risiko; (viii) koordinasi kerja sama antarlembaga baik dalam maupun luar negeri; (ix) pengelolaan pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID); (x) pengelolaan hubungan masyarakat dan media; dan (xi) pengelolaan penerbitan PERPUSNAS.
GAMBAR 3
Bagan Struktur Organisasi Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat
3. Biro Sumber Daya Manusia dan Umum
Biro Sumber Daya Manusia dan Umum merupakan unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Utama. Biro
KEPALA BIRO HUKUM, ORGANISASI, KERJA SAMA DAN HUBUNGAN
MASYARAKAT KELOMPOK SUBSTANSI HUKUM, ORGANISASI DAN REFORMASI BIROKRASI KELOMPOK SUBSTANSI KERJA SAMA, HUMAS
DAN PENERBITAN
SUBKELOMPOK SUBSTANSI KERJASAMA DAN HUMAS
SUBKELOMPOK SUBSTANSI PENERIBITAN SUBKELOMPOK SUBSTANSI ORGANISASI, TATALAKSANA DAN REFORMASI BIROKRASI SUBKELOMPOK SUBSTANSI PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
- 7 -
Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan urusan sumber daya manusia, rumah tangga, kearsipan, persandian, keprotokolan, administrasi tata usaha, dan layanan pengadaan barang dan jasa.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Biro Sumber Daya Manusia dan Umum menyelenggarakan fungsi; (i) penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan urusan sumber daya manusia, rumah tangga, kearsipan, persandian, keprotokolan, administrasi tata usaha, dan layanan pengadaan barang dan jasa; (ii) pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur; (iii) pelaksanaan analisis jabatan, analisis beban kerja, standar kompetensi jabatan, dan evaluasi jabatan; (iv) pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan, kearsipan, persandian, dan keprotokolan; dan (v) pengelolaan barang milik/kekayaan Negara dan layanan pengadaan barang dan jasa.
GAMBAR 4
Bagan Struktur Organisasi Biro Sumber Daya Manusia dan Umum
Untuk mendukung pelaksanaan tugas Sektama diperlukan sejumlah SDM yang memiliki keahlian dan kompetensi yang baik. Sampai dengan tahun
KEPALA BIRO SUMBER DAYA MANUSIA
DAN UMUM KELOMPOK SUBSTANSI KEPEGAWAIAN KEPALA BAGIAN UMUM
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA PIMPINAN,
KEARSIPAN DAN PROTOKOL
KEPALA SUB BAGIAN RUMAH TANGGA
DAN LAYANAN PENGADAAAN
SUBKELOMPOK SUBSTANSI PENYUSUNAN ANALIS JABATAN,
REKRUTMEN/PENGADAAN, PENEMPATAN, PROMOSI DAN
PEMBERHENTIAN PEGAWAI
SUBKELOMPOK SUBSTANSI PENGEMBANGAN KUALITAS SDM,
PENEGAKAN DISIPLIN DAN PENGHARGAAN
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA DEPUTI I
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA DEPUTI II
- 8 -
2020, jumlah SDM yang dimiliki Sektama untuk melakukan tugas dan fungsi pembinaan serta pelayanan administrasi umum adalah orang yang tersebar di ketiga biro. Berdasarkan jenjang pendidikan dan jabatan, kekuatan pegawai Sektama dapat dijelaskan pada Grafik 1, Grafik 2, dan Tabel 1 sebagai berikut:
GRAFIK 1
Kekuatan Pegawai Sekretariat Utama Berdasarkan Jenjang Pendidikan
- 9 - GRAFIK 2
- 10 -
1.1.2 Hasil Capaian Kinerja Sekretariat Utama Periode 2015-2019
Sesuai dengan perannya Sekretariat Utama mempunyai tugas mengoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan Perpustakaan Nasional RI. Dalam rangka menjalankan tugas tersebut maka Sasaran Strategis yang dilaksanakan Sekretariat Utama dalam Renstra 2015-2019, yaitu: (i)
- 11 -
Terwujudnya Aparat Sipil Negara Perpusnas yang Kompeten dan Profesional; (ii) Terwujudnya Birokrasi Perpusnas yang Efektif dan Efisien; (iii) Tersedianya Infrastruktur, Sarana, dan Prasarana Layanan; (iv) Terkelolanya Anggaran Perpusnas secara Optimal.
Pencapaian keberhasilan pelaksanaan tugas dan kewenangan sektama tersebut terlihat dari pencapaian indiKator kinerja utama Tahun 2015-2019, sebagai berikut : (i) Indeks Kompetensi dan Integritas Aparat Sipil Negara Perpusnas yang capaian secara umum melebihi 100 %; (ii) Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Perpusnas dimana 4 tahun berturut-turut nilainya mencapai 100% lebih, hanya di tahun terakhir saja yang hanya mencapai 93,67 % dari target tahunan sedangkan jika dilihat dari nilainya tetap mengalami peningkatan sebesar 0,2 dari tahun sebelumnya; (iii) Persepsi Inisiatif Anti Korupsi Perpusnas terealisasi 100 %; (iv) Persentase Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana selama 5 tahun selalu tercapai diatas 100 %; (v) Opini BPK atas Laporan Keuangan Perpusnas pada tahun 2015 mendapat predikat WDP, sedangkan tahun-tahun berikutnya selalu WTP; (vi) Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja Perpusnas terealisasi di kisaran angka 80-90 %.
GAMBAR 5
- 12 -
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa indikator kinerja utama Indeks Kompetensi dan Integritas Aparat Sipil Negara Perpusnas selalui mencapai target, hal ini terlihat dari persentase keberhasilan tiap tahunnya selalu melebihi 100 %. Keberhasilan ini ditunjukkan dengan telah diimplementasikannya sistem informasi kepegawaian yaitu http://simpeg.perpusnas.go.id yang berfungsi sebagai control untuk penataan informasi pegawai perpusnas berbasis portal. Sistem ini terintegrasi dengan sistem notifikasi kenaikan pangkat, riwayat pendidikan dan pelatihan pegawai serta absensi. Ke depan sistem ini akan terintegrasi dengan e-SKP yang tergabung dalam portal performance.perpusnas.go.id/ dan https://e-skp.perpusnas.go.id/ sebagai implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Perpusnas.
GAMBAR 6
- 13 -
Indikator kinerja Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Perpusnas selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini membuktikan Perpustakaan Nasional mampu melakukan perubahan dalam reformasi birokrasi. Pada tahun 2019, Reformasi Birokrasi di Perpustakaan Nasional menjangkau hingga unit kerja eselon I. Perpustakaan Nasional dalam hal ini bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi.
GAMBAR 7
Persepsi Inisiatif Anti Korupsi Perpusnas
SASARAN STRATEGIS (SS)
Terwujudnya Birokrasi Perpusnas yang Efektif dan Efisien
IKUNilai Penerapan Reformasi Birokrasi Perpusnas
70.3
201
5
201
6
201
7
201
8
201
9
70.1
67.2
63.4
57
- 14 -
Untuk indikator Persepsi Inisiatif Anti Korupsi Perpusnas baru dilakukan pengukuran mulai tahun 201, karena Perpusnas belum dijadikan obyek penilaian oleh KPK dan Perpusnas juga belum mengalokasikan anggaran untuk melakukan pengukuran di unit kerja. Mulai pada tahun 2017 hingga 2018, Perpusnas mulai dijadikan obyek pengukuran dan memperoleh nilai yang dikategorikan “Baik”. Berdasarkan target IKU Tahun 2018 yang ditetapkan dalam Renstra 2015-2019 sebesar 3,5 dan penilaian hasil survei eksternal persepsi korupsi oleh KPK sebesar 3,08 menunjukkan capaian Perpusnas hanya 90,58% dari target. Capaian di 2018 juga menunjukkan penurunan capaian yang semula di tahun 2017 mendapat 3,4 sehingga terjadi penurunan sebesar 9,41%.
GAMBAR 8
- 15 -
Capaian indikator kinerja pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana selalui melebihi angka 100 %, hal ini berarti pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di Perpustakaan Nasional sudah sangat memadai. Tahun 2018 capaian yang didapat jauh melebihi yang ditargetkan hal ini dikarenakan gedung layanan perpustakaan sudah pindah ke Jl. Medan Merdeka Selatan dan telah dilengkapi dengan fasilitas yang sangat mmemadai. Fasilitas layanan perpustakaan merupakan perpaduan layanan inklusif, diversifikasi layanan, berbasis komunitas yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Layanan inklusif didesain untuk melayani penyandang disabilitas dari segi sarana prasarana, koleksi, maupun ruangan khusus bagi disabilitas tuna netra. Reading area anak-anak didesain secara apik, menarik dan colorful. Lukisan mural yang diambil dari cerita rakyat menghiasi pilar-pilar di area baca tersebut. Reading area anak-anak juga menyiapkan ruang khusus laktasi (menyusui) sehingga para ibu tidak perlu kuatir saat mendampingi buah hatinya bermain, membaca, bereksplorasi maupun berkreasi di panggung kreasi yang sangat kondusif bagi pengembangan literasinya. Sedangkan, bagi para pengunjung lansia diberikan pelayanan khusus, termasuk koleksi maupun petugas yang mendampinginya.
- 16 -
Fasilitas layanan Perpusnas dilengkapi data center koleksi dengan Teknologi Tier 3 dan telelift (sistem transportasi buku secara otomatis), ruang pameran (galeri), teater, aula berkapasitas 1.000 kursi, ruang telekonferensi, dan ruang-ruang diskusi yang dapat digunakan oleh para komunitas literasi. Kartu anggota perpustakaan dikembangkan secara mutakhir berbasis radio frequency identification (RFID). Bahkan seluruh pengelolaan koleksi di setiap lantai menggunakan RFID. Penggunaan teknologi RFID sebagai sarana pengamanan dan inventori koleksi. Fasilitas layanan perpustakaan juga memberikan kemudahan bagi pemustaka yang ingin meminjam buku untuk dibawa pulang dengan limit waktu tertentu (open access). Berikut Direktori tiap lantai Fasilitas Layanan Perpustakaan:
Lantai 1 : Lobby Utama.
Lantai 2 : Ruang Layanan Keanggotaan Perpustakaan dan Ruang Teater,
Lantai 3 : Zona Promosi Budaya Baca.
Lantai 4 : Ruang Pameran Koleksi Perpustakaan. Lantai 5 : Ruang Pustakawan.
Lantai 6 : Data Center.
Lantai 7 : Layanan Anak. Lansia Dan Disabilitas. Lantai 8 : Layanan Audiovisual.
Lantai 9 : Layanan Naskah Nusantara. Lantai 10 : Layanan Deposit.
Lantai 11 : Monograf Tertutup. Lantai 12 : Ruang Baca Pemustaka.
Lantai 13 : Layanan Repositori Terbitan Karya Indonesia. Lantai 14 : Layanan Koleksi Buku Langka.
Lantai 15 : Layanan Referens.
Lantai 16 : Layanan Koleksi Foto. Peta Dan Lukisan. Lantai 17 – 18 : Kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Lantai 19 : Layanan Multi Media.
Lantai 20 : Layanan Koleksi Berkala Mutakhir dan Bidang Ilmu Perpustakaan.
Lantai 21-22 : Layanan Monograf Terbuka.
Lantai 23 : Layanan Koleksi Bangsa-bangsa di Dunia Dan Majalah Terjilid.
Lantai 24 : Layanan Koleksi Budaya Nusantara. Eksekutif Lounge dan Ruang Penerimaan Tamu
- 17 - Mancanegara.
Perpustakaan Nasional juga membangun infrastruktur untuk persiapan sebagai perpustakaan digital di Indonesia yang mampu menyalurkan sebanyak mungkin karya ilmiah secara digital ke seluruh perguruan tingi di Indonesia sesuai amanat presiden. sejumlah persiapan yang dilakukan antara lain peningkatan kapasitas penyimpanan Perpustakaan Nasional, Peningkatan kapasitas data center dari kategori tier 2.0 ke kategori tier 3.0 yang mampu mentransmisi data sampai dengan 10GB/detik. Guna menunjang transformasi perpustakaan nasional sebagai co-working space, yaitu sebuah tempat dimana para individu - individu yang memiliki latar belakang pekerjaan ataupun bisnis bekerja dalam sebuah tempat. Co-working space diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi warga binaan dalam menciptakan ide dan kreasi, untuk itu Perpustakaan Nasional memperbanyak sarana belajar dengan menambah ruang untuk diskusi, alat bantu peraga multimedia serta sarana-sarana penunjang co-working space.
GAMBAR 9
- 18 - 50.39 56.89 62.94 64.8 67.62 0 10 20 30 40 50 60 70 2015 2016 2017 2018 2019
Capaian indikator kinerja opini BPK atas Laporan Keuangan Perpusnas mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 Perpustakaan Nasional memperoleh Opini WDP atas Laporan Keuangan Perpusnas yang disebabkan oleh pencatatan persediaan belum dilakukan secara memadai, hasil inventarisasi belum dapat dijadikan dasar dalam penyajian persediaan, pencatatan terhadap asset tetap lainnya terkait koleksi bahan pustaka belum akurat, dan nilai barang yang diperoleh dari hibah belum disajikan dalam neraca. Namun mulai tahun 2016 hingga tahun 2018, Perpustakaan Nasional mendapatkan opini WTP dari BPK, diharapkan Tahun 2019 mendapatkan opini yang sama atau bahkan lebih baik dari sebelumnya.
TABEL 2
Tingkat Akuntabilitas Kinerja Perpustakaan Nasional
Kode Komponen Yang Dinilai Bobot Nilai
2015 2016 2017 2018 2019 a. Perencanaan Kinerja 30 16,62 18,87 20,63 21,34 22,24 b. Pengukuran Kinerja 25 8,32 10,53 13,81 14,83 15,20 c. Pelaporan Kinerja 15 7,59 8,88 9,15 9,22 9,55 d. Evaluasi Internal 10 5,19 5,71 5,72 5,78 5,98 e. Capaian Kinerja 20 12,67 12,90 13,63 13,63 14,65
Nilai Hasil Evaluasi 100 50,39 56,89 62,94 64,80 67,62
Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC CC B B B
GRAFIK 3
Peningkatan Nilai Hasil Evaluasi Kinerja Perpustakaan Nasional
Realisasi tingkat akuntabilitas kinerja Perpustakaan Nasional selama empat tahun terakhir masih belum mencapai target karena capaiannya hanya berkisar 80-90%. Hal ini disebabkan dalam penentuan target dinilai terlalu
- 19 -
tinggi sebagai cerminan optimisme Perpusnas dengan terus meningkatkan kualitas akuntabilitas kinerjanya. Pembenahan terus dilakukan dimulai dari menetapkan peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi untuk seluruh unit organisasi, kemudian dijabarkan ke dalam prosedur operasional tetap dan disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan efisiensi dan efektivitas birokrasi. Selanjutnya mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi e-performance dan e-SKP sehingga menghasilkan data kinerja yang dapat diandalkan dengan melibatkan peran serta seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) mulai dari pimpinan hingga staf.
Melalui tindak lanjut tersebut, diharapkan tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Perpustakaan Nasional dapat mencapai target di tahun 2019 sebesar 80 atau kategori “BB”.
Perkembangan dan realisasi anggaran Perpustakaan Nasional Perpstakaan Nasional periode 2015-2019 dapat dilihat pada Grafik ….. Persentase realisasi anggaran pada setiap tahunnya rata-rata cukup baik, yaitu: 1) tahun 2015 sebesar 96,55% dibandingkan pagu; 2) tahun 2016 realisasi hanya sebesar 75,94% dibanding pagu dan 98,27% dibanding pagu setelah dikurangi blokir mandiri, kebijakan blokir mandiri berdasarkan pada Intruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2016; 3) tahun 2017 realisasi sebesar 95,67% dibandingkan pagu; 4) tahun 2018 realisasi sebesar 94,12% dibandingkan pagu; dan 5) tahun 2019 realisasi sebesar 94,95% dibanding pagu.
Grafik 4
- 20 - 1.2 Potensi dan Permasalahan
Sekretariat Utama dalam kedudukan sebagai sebuah unit kerja dalam suatu organisasi, tentu memiliki potensi dan permasalahan dalam mencapai target dari indikator kinerja yang sudah ditetapkan, yaitu:
1.2.1 Substansi Perencanaan Potensi:
1. Perpustakaan Nasional telah menerapkan konsep penganggaran berbasis kinerja.
2. Perpustakaan Nasional telah melakukan redesain program dan anggaran.
3. Pencapaian kinerja anggaran tercepai dengan baik.
4. Nilai SAKIP Perpustakaan Nasional terus meningkat.
5. Adanya dukungan anggaran Dana Alokasu Khusus. Permasalahan
1. Rencana aksi pelaksanaan program dan anggaran belum sepenuhnya dipatuhi dalam pelaksanaan anggaran.
2. Masih terdapat indikator kinerja eselon 2 masih berorientasi ouput.
3. Perjanjian kinerja yang disusun belum sepenuhnya digunakan sebagai bahan evaluasi oleh pimpinan.
- 21 -
4. Manajemen kinerja melalui aplikasi e-performance-perpusnas belum berjalan optimal.
5. Pelaporan kinerja belum tepat waktu, dan belum mengambarkan pelaporan yang aktual.
6. LKIP unit kerja belum dilengkapi data yang memadai sehingga mengurangi kualitas LKIP Lembaga
7. Reviu Rencana Kerja dan Anggaran Perpustakaan Nasional belum optimal.
8. Perencanaan, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kinerja belum didukung sumber daya yang memadai.
1.2.2 Substansi Keuangan Potensi
1. Nilai Indeks IKPA Perpustakaan Nasional dengan nilai baik
2. Upaya peningkaan kualitas pengelolaan keuangan telah dijalankan secara bertahap.
3. Realisasi anggaran di atas rata-rata nasional
4. Opini pelaksanaan anggaran 4mpat tahun terakhir wajar tanpa pengecualian (WTP).
Permasalahan
1. Pelaksanaan pertanggung jawaban keuangan Dana Dekonsentrasi tidak terkoordinasi dengan baik sehingga masih banyak kendala-kendala teknis di daerah terkait pertanggungjawaban keuangan dan anggaran.
2. Masih terdapatnya pagu minus baik di tingkat pusat maupun pelaksana dekonsentrasi, dan ketidakcermatan pengelola anggaran dalam pembebanan anggaran.
3. Pembinaan pelaksanaan anggaran terhadap pengelola angagaran Satker Pusat maupun Sakter Dekonsentrasi belum optimal.
- 22 -
4. Masih terdapat pengembalian dan kesalahan pada data kontrak dan juga SPM.
5. Masih banyaknya revisi anggaran, dan penarikan dana belum sesuai dengan rencana penarikan dana (RPD).
Substansi Hukum, Organisasi dan Reformasi Birokrasi Potensi
1. SJDIH Perpustakaan Nasional telah dilakukan perbaikan secara bertahap. 2. Kelembagaan Perpustakaan Nasional terus berkembang dan telah
dilakukan perubahan STOK sesuai kebutuhan.
3. Upaya peningkatan pelaksanaan refromasi birokrasi terus diuapayakan ke arah yang lebih baik dan dikembangkan pelaksanaan di unit eselon I dan UPT.
Permasalahan
1. Telah menunjuk agen perubahan sesuai Permenpan 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Agen perubahan, namun monitoring terhadap rencana aksi agen perubahan belum dilakukan secara maksimal dan juga laporan rencana aksi setiap agen perubahan belum dilakukan sehingga adanya agen perubahan belum memberukan dampak yang signifikan terhadap jalannya reformasi birokrasi di Perpustakaan Nasional. 2. Perpustakaan Nasional telah memiliki laman rb.perpusnas.go.id sebagai
sarana untuk menyampaikan perkembangan reformasi birokrasi di Perpustakaan Nasional, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal hal ini terlihat pada beberapa area masih kosong dan belum diupdate secara berkala.
3. Fitur dan informasi yang berada dalam JDIH sudah cukup lengkap dan memudahkan pencarian, namun ada beberapa bagian yang perlu untuk diperbarui dan ditingkatkan kembali untuk mempermudah pencarian. 4. Laporan hasil identifikasi, analisis, dan pemetaan peraturan
- 23 -
ditindaklanjuti dengan dicabut/mencabut regulasi yang sudah tidak berlakuserta peraturan yang masih kurang harmonis terhadap peraturan lainnya.
5. Mekanisme hubungan kerja antara JPT dan jabatan fungsional dengan adanya penyederhanaan organisasi belum disusun.
6. Proses bisnis berdasarkan SOTK yang baru belum selesai disusun.
1.2.3 Substansi Humas, Kerjasama dan Penerbitan Potensi
1. Optimalisasi ASN dan pegiat perpustakaan sebagai influence kehumasan dan promosi perpustakaan.
2. Meningkatkan kerjasama antar perpustakaan dan institusi baik negeri maupun swasta.
3. Telah dibentuk dan tersedianya sarana prasarana PPID dilingkungan Perpustakaan Nasional.
Permasalahan
1. Penerbitan Perpusnas belum optimal dalam mendorong peningkatan peneribitan di Perpusnas.
2. Implementasi dan dampak dari kerjasama yang sudah dilakukan dengan berbagai instansi dan stakeholders belum terbubikasi dengan baik.
3. PPID Perpusnas belum berjalan secara maksimal
1.2.4 Substansi Kepegawaian Potensi
1. Memiliki jumlah SDM yang memadai dan mampu menunjang fungsi pada Sekretariat Utama
2. Kesejahteraan pegawai meningkat secara bertahap. Permasalahan
- 24 -
1. Belum tersusunnya anjab dan ABK seluruh jabatan yang sesuai dengan SOTK terbaru
2. Pengembangan Pegawai belum merata dilakukan terhadap seluruh jabatan yang ada di lingkungan Perpusnas;
3. Aplikasi e-kinerja meliputi e-skp, e-tukin, capaian kinerja bulanan dan absensi biometrik, serta SIMPEG yang juga akan digunakan sebagai perhitungan tunjangan kinerja masih dalam tahap pengembangan, dan update pemanfaatan belum dilakukan sebagai salah satu pendukung pengambilan kebijakan manajemen SDM
4. Kamus kompetensi jabatan, laporan assessment, evaluasi jabatan, standar kompetensi dan bukti terkait SDM lainnya belum lengkap disusun
5. Peningkatan kompetensi dan integritas Aparat Sipil Negara Perpusnas melalui Diklat dan juga Bimtek sesuai dengan tugas, fungsi dan jabatannya, belum sepenuhnya bisa direalisasikan.
6. Tingkat kedisiplinan pegawai juga masih menjadi kendala dalam meningkatkan Kompetensi dan Integritas Aparat Sipil Negara Perpusnas. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil belum dapat sepenuhnya diimplementasikan.
7. Penataan pengembangan SDM belum optimal dan pemetaan terhadap adanya resistensi ASN belum dilakukan.
1.2.5 Bagian Umum Potensi
1. Sarana dan prasarana semakin memadai dalam menunjang kinerja organisasi.
2. Unit pengadaan telah terbentuk dengan dukungan SDM yang memadai. 3. Penataan arsip semakin baik dan nilai pengawasan arsip Perpustakaan
Nasional dengan kategori MEMUASKAN. Permasalahan
- 25 -
1. Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) yang jumlah aset sangat banyak (koleksi) dengan nilai kecil-kecil belum dapat dilakukan secara optimal, begitu juga masih terkendala kemapuan pengelolaan Aset Tak Berwujud (ATB).
2. Pemanfataan BMN belum maksimal dan masih terdapat BMN yang terindikasi idle.
3. Pengelolaan persediaan belum berjalan dengan baik.
4. Perencanaan BMN belum sepenuhnya didasarkan pada analisis kebutuhan.
- 26 - BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI
SEKRETARIAT UTAMA PERPUSTAKAAN NASIONAL 2020-2024
2.1 Visi
Visi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2020-2024 seperti yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Perpusnas tahun 2020-2024 , yaitu:
“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui penguatan budaya literasi”.
Untuk mewujudkan visi tersebut tentunya harus didukung oleh keterlibatan semua unit kerja yang ada di Perpusnas termasuk oleh sekretariat utama yang mempunyai tugas mengoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan PERPUSNAS. Berdasarkan tugas yang diemban tersebut, maka sekretariat mempunyai peran strategis untuk dapat mewujudkan visi dari Perpusnas sehingga visi yang akan dicapai oleh Sektama adalah sama dengan visi yang ingin dicapai oleh Perpusnas.
2.2 Misi
Untuk mewujudkan visi Perpusnas tersebut dan menselaraskan dengan tugas pokoknya, maka Sektama menetapkan misinya sebagai berikut:
a. Memastikan tersedianya aparatur sipil negara Perpusnas yang kompeten dan profesional
b. Menjamin keberlangsungan program dan ketersediaan anggaran Perpusnas
c. Meningkatkan kinerja pelayanan Sekretariat Utama. 2.3 Tujuan Sektama Perpustakaan Nasional
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, maka tujuan yang ingin dicapai oleh Sektama dalam kurun waktu 2020-2024 adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya Tata Kelola dan Manajemen Perpustakaan Nasional yang Baik dan Handal.
- 27 -
b. Terselenggaranya Layanan Perencanaan dan Keuangan yang Transparan dan Akuntabel.
c. Terselenggaranya Layanan Hukum, Kemitraan, Tatalaksana Organisasi yang berkualitas.
d. Terselenggaranya Layanan Aparat Sipil Negara dan Ketatausahaan Perpustakaan Nasional yang Profesional.
2.4 Sasaran Strategis Sektama
Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh Sekretariat Utama pada tahun 2024 tersebut, maka Sekretariat Utama menetapkan sasaran strategis sampai dengan akhir periode 2020-2024 adalah sebagai berikut:
“Terwujudnya tata kelola sumber daya Perpustakan Nasional yang efektif, efisien, dan akuntabel”
Untuk menilai sejauhmana sasaran stretegis tersebut dapat dilaksanakan oleh Sekretariat Utama, maka ditetapkan beberapa indikator kinerja sebagi alat pengukurannya, yaitu:
a. Indeks Reformasi Birokrasi PERPUSNAS dengan target meningkatkan nilai RB Perpusnas dari 75 pada tahun 2020 menjadi 95 pada tahun 2024; b. Nilai SAKIP PERPUSNAS dengan target meningkatkan nilai SAKIP dari 70
pada tahun 2020 menjadi 86 pada tahun 2024
c. Opini BPK atas Laporan Keuangan Perpusnas dengan target mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sampai dengan akhir periode 2024.
d. Indeks Persepsi Anti Korupsi dengan target 3,7 pada tahun 2020 menjadi 4,1 pada tahu 2024.
- 28 - GAMBAR 10
- 29 - BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN SEKRETARIAT UTAMA 2020-2024
3.1. Arah Kebijakan Perpustakaan Nasional RI
Arah kebijakan Perpustakaan Nasional RI seperti yang terdapat dalam Renstra 2020-2024 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan budaya literasi melalui pemasyarakatan kegemaran membaca, penguatan konten literasi dan transformasi perpustakaan melalui peningkatan akses dan kualitas layanan berbasis inklusi sosial bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter, melalui:
a. Pengembangan dan pembinaan perpustakaan melalui akreditasi dan standarisasi semua jenis perpustakaan, modernisasi gedung fasilitas layanan perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota, penguatan perpustakaan melalui bantuan bahan perpustakaan dan layanan perpustakaan bergerak melalui mobil perpustakaan keliling digital dan motor perpustakaan keliling.
b. Implementasi kebijakan dan pengkajian perpustakaan, pembudayaan kegemaran membaca dan literasi melalui gerakan sosial literasi, penguatan influencer literasi baik duta baca, tokoh masyarakat dan agama serta public figure;
c. Peningkatan tenaga perpustakaan dan pegiat literasi yang kompeten sebagai pengelolaan perpustakaan dan pendamping literasi;
d. Penguatan sistem informasi perpustakaan yang terpadu, dan inovasi layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi untuk pengembangan jejaring nasional perpustakaan.
2. Pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan bahan perpustakaan dan naskah nusantara bagi terwujudnya pemajuan kebudayaan untuk memperteguh jati diri bangsa, melalui:
1. Peningkatan koleksi nasional, deposit dan bibliografi serta pengolahan bahan perpustakaan yang lengkap dan mutakhir;
- 30 -
2. Peningkatan pelestarian dan alih media bahan perpustakaan dan naskah nusantara/kuno.
3. Peningkatan tata kelola dan manajemen Perpustakaan Nasional RI yang baik dan andal, melalui:
a. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern Perpustakaan Nasional RI yang andal, efektif dan berintegritas;
b. Terwujudnya pelayanan hukum, kemitraan, tata laksana organisasi yang berkualitas;
c. Terwujudnya Aparat Sipil Negara dan ketatausahaan Perpustakaan Nasional RI yang profesional;
d. Perencanaan dan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
3.2 Arah Kebijakan Sekretariat Utama
Berdasarkan arah kebijakan Perpustakaan Nasional yang terdapat dalam Renstra 2020-2024, maka dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis sektama 2020-2024, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut yaitu:
1. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern Perpustakaan Nasional RI yang andal, efektif dan berintegritas;
2. Terwujudnya pelayanan hukum, kemitraan, tata laksana organisasi yang berkualitas;
3. Terwujudnya Aparat Sipil Negara dan ketatausahaan Perpustakaan Nasional RI yang profesional;
4. Perencanaan dan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
3.3 Strategi
Strategi untuk dapat melaksanakan arah kebijakan yang telah ditetapkan dijalankan melalui program dukungan manajemen dengan kegiatan-kegiatan
- 31 -
yang akan dilaksanakan oleh sekretariat utama pada tahun 2020-2024 sebagai berikut:
Sasaran Program Terwujudnya tata kelola dan manajemen Perpustakaan Nasional RI yang baik dan handal.
Indikator • Indeks Reformasi Birokrasi Perpustakaan Nasional RI dengan target 75 tahun 2020 menjadi 95 tahun 2024.
• Indeks SPBE, dengan target 3.06 tahun 2020 menjadi 3,62 Tahun 2024.
• Opini BPK atas Laporan Keuangan Perpustakaan Nasional RI dengan target opini WTP tahun 2020 dan juga WTP tahun 2024.
• Indeks Persepsi Anti Korupsi dengan target 3.7 tahun 2020 menjadi 4.1 yahun 2024.
Sedangkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Kegiatan Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional, dengan sasaran kegiatan:
a. Terwujudnya perencanaan dan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel dengan indikator kinerja kegiatan:
• Nilai Sakip Perpusnas dengan target mencapai nilai 95 pada tahun 2024.
• Nilai Kinerja Anggaran (Smart DJA) dengan target mencapai nilai 96 pada tahun 2024.
- 32 -
• Indeks perencanaan dengan target mencapai indeks 3,80 pada tahun 2024.
b. Terlaksananya Keuangan sesuai standar dengan indikator kinerja kegiatan indeks pengelolaan keuangan dengan target mencapai indeks 4,00 pada tahun 2024
2. Kegiatan Hukum, Organisasi, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Perpustakaan Nasional dengan sasaran kegiatan Terwujudnya Pelayanan Hukum. Kemitraan. Tatalaksana Organisasi yang berkualitas dengan indikator kinerja kegiatan:
a. Tingkat Efektifitas Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Perpustakaan dengan target 83 persen efektifitas pada tahun 2024.
b. Indeks Kelembagaan Perpusnas dengan target mencapai indeks 4 pada tahun 2024.
c. Persentase opini negatif pemberitaan Perpustakaan Nasional pada media dengan target mengurangi persentase pemberitaan negatif terhadap perpusnas pada tahun 2024 menjadi kurang dari 6 persen.
d. Persentase peningkatan kerjasama di bidang perpustakaan, dengan target akhir pada tahun 2024 adalah mempertahankan tingkat kerjasama sebanyak 10 persen.
e. Tingkat Efektifitas Implementasi SOP dengan target mencapai tingkat efektifitas sebesar 79 persen pada tahun 2024.
3. Kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Umum Perpustakaan Nasional, dengan sasaran kegiatan Terwujudnya Aparat Sipil Negara dan Ketatausahaan Perpustakaan Nasional yang Profesional dengan indikator kinerja kegiatan:
a. Indeks profesionalitas ASN dengan target pada akhir 2024 adalah mencapai indeks 87.
b. Nilai pengawasan kearsipan dengan target nilai 93 pada tahun 2024. c. Indeks pengelolaan aset dengan target mencapai indeks 4 pada akhir
2024.
d. Indeks PBj dengan target indeks 4 pada tahun 2024.
e. Indeks sistem merit dengan target mencapi indeks 0,8 pada tahun 2024.
- 33 - 3.4 Kerangka Regulasi
Salah satu fungsi Sekretariat Utama adalah pengkoordinasian penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas Perpustakaan Nasional. Melalui cq. Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat, yang memiliki tugas melaksanakan koordinasi dan pelayanan di bidang hukum, organisasi, kerja sama, hubungan masyarakat, dan penerbitan, serta salah satu fungsinya penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan urusan hukum, diusulkan rancangan regulasi yang meliputi:
1. Amandemen Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, dengan target selesai tahun 2024;
2. Peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, dengan target selesai tahun 2021;
3. Peraturan Perpustakaan Nasional tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, dengan target selesai tahun 2021;; dan
4. Peraturan Perpustakaan Nasional tentang Petunjuk Operasional Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Subbidang Perpstakaan Daerah, yang akan ditetapkan setiap tahun.
5. Peraturan lain sebagai amanat dari peraturan perundang-undangan yang terbit serta adanya kebijakan Pemerintah yang memerlukan regulasi.
3.5 Kerangka Kelembagaan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang semakin komplek dan tuntutan perkembangan jaman dan TIK, Perpustakaan Nasional harus didukung oleh perangkat organisasi dan proses bisnis/tata laksana yang tepat secara kualitas maupun kuantitas termasuk organisasi Unit Pelayanan Teknis. Untuk itu kegiatan pengembangan dan penataan
- 34 -
kelembagaan yang meliputi organisasi dan proses bisnis/tata laksana, akan dilakukan secara efektif, efisien, dan berkesinambungan.
- 35 - BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Target Kinerja Sasaran Program
Target kinerja Sasaran Program yang telah ditetapkan PERPUSNAS merupakan kondisi yang akan dicapai dan diharapkan dalam mendukung keberhasilan target kinerja sasaran strategis yang membawa pengaruh atau dampak (outcome/impact) dalam mewujudkan pembangunan literasi masyarakat dan kegemaran membaca di lihat dari Customers Perspective dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
TABEL 3
Target Kinerja Sasaran Program Dukungan Manajemen
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SATUA N TARGET 2020 2021 2022 2023 2024 Terwujudnya Tata Kelola dan Manajemen Perpustakaan Nasional yang Baik dan Handal Indeks Reformasi Birokrasi PERPUSNAS Indeks 75 80 85 90 95
Indeks SPBE Indeks 3.06 3.2 3.34 3.48 3.62 Opini BPK atas Laporan Keuangan PERPUSNAS Opini WTP WTP WTP WTP WTP Indeks Persepsi Anti Korupsi Indeks 3.7 3.8 3.9 4.0 4.1
- 36 - 4.2 Target Kinerja Sasaran Kegiatan
Target kinerja Sasaran Kegiatan yang telah ditetapkan PERPUSNAS merupakan kondisi yang akan dicapai dan diharapkan dalam mendukung keberhasilan target kinerja sasaran program baik program perpustakaan dan literasi (program teknis) dan program dukungan manajemen (program generik). Target kinerja Sasaran Kegiatan yang membawa pengaruh berupa output/outcome terhadap pencapaian sasaran program di lihat dari Internal Process Perspective, dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
TABEL 4
Target Kinerja Sasaran Kegiatan
SASARAN
KEGIATAN (SK) INDIKATOR SATUAN
TARGET 2020 2021 2022 2023 2024 SK1: Terselenggaranya pengawasan internal Perpusnas yang efektif dan efisien
Tingkat maturitas SPIP PERPUSNAS Nilai 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 SK2: Terwujudnya Aparat Sipil Negara dan Ketatausahaan PERPUSNAS yang Profesional Indeks profesionalitas ASN Indeks 75 78 80 82 85 Nilai pengawasan kearsipan Nilai 83 85 87 89 91 Indeks Pengelolaan Aset Indeks 3 3,25 3,5 3,75 4 Indeks PBJ Indeks 3 3,25 3,5 3,75 4
Indeks Sistem Merit Indeks 0.60 0,65 0,70 0,75 0,8
SK3: Terwujudnya Pelayanan Hukum, Kemitraan, Tatalaksana Organisasi yang Indeks Efektifitas Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Perpustakaan Indeks 3,0 3,0 3,1 3,2 3,3 Persentase Penyelesaian Kelembagaan % 70 75 80 85 90
- 37 -
SASARAN
KEGIATAN (SK) INDIKATOR SATUAN
TARGET 2020 2021 2022 2023 2024 berkualitas Perpusnas Persentase opini negatif pemberitaan Perpustakaan
Nasional pada media
Nilai <10 <9 <8 <7 <6 Persentase peningkatan kerjasama di bidang perpustakaan % 10 10 10 10 10 Tingkat Efektivitas Implementasi SOP Nilai 75 76 77 78 79 SK4: Terwujudnya Perencanaan yang Transparan dan Akuntabel Nilai SAKIP PERPUSNAS Nilai 71 74 77 80 83 Nilai kinerja anggaran (SMART DJA) Nilai 94 94,5 95 95,5 96
Indeks Perencanaan Indeks 3,0 3,2 3,4 3,6 3,8
SK5: Terlaksananya Layanan Keuangan Sesuai Standar Indeks Pengelolaan Keuangan Indeks 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4.3 Kerangka Pendanaan
Dalam memenuhi target kinerja Sekretariat Utama sesuai arah kebijakan dan strategi, dibutuhkan dukungan kerangka pendanaan yang memadai, Sekretariat Utama Perpustakaan Nasional RI akan memanfaatkan sebesar-besarnya alokasi anggaran yang bersumber dari APBN. Secara terinci kerangka pendanaan menurut program dan kegiatan sebagaimana tabel berikut :
- 38 - TABEL 5
Kerangka Pendanaan
Program/ Kegiatan
Alokasi (dalam ribu rupiah) Unit Organisasi
Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 197.929.699 229.737.420 314.202.495 339.515.139 378.359.744 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN 197.929.699 229.737.420 314.202.495 339.515.139 378.359.744
Kegiatan Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional 118.250.918 130.941.409 155.282.667 170.086.881 197.510.661 Biro Perencanaan dan Keuangan
Kegiatan Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Perpustakaan Nasional 5.514.760 13.931.114 15.238.034 16.504.670 17.786.963 Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Umum Perpustakaan Nasional
58.625.859 65.328.510 121.861.270 129.047.496 136.952.605 Biro Sumber Daya Manusia dan Umum
Kegiatan Pengawasan Intern Perpustakaan Nasional 2.238.985 5.000.000 5.830.500 6.287.065 6.761.585 Inspektorat Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Karno 8.639.642 9.442.449 10.386.693 11.425.363 12.567.899 UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta 4.659.535 5.093.938 5.603.331 6.163.664 6.780.031 UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta
- 39 - BAB V PENUTUP
Sekretariat Utama dalam tugas dan fungsinya dalam mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi dan sumber daya di lingkungan Perpustakaan Nasional RI, menjadi amat srategis dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Perpustakaan Nasional RI sebagaimana telah di rumuskan dalam Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Tahun 2020 – 2024.
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Utama Tahun 2020 – 2024 telah mengalami perubahan yang signifikan sehingga lebih terukur dan mencerminkan dampak (outcame/impact). Sasaran Strategis tersebut dengan Sasaran Strategis Lembaga pada level 0 yang di formulasikan dalam bentuk cascading sehingga memiliki keselarasan dan keterkaitan pada level II (Biro/Inspektorat) dan Level III (Bagian) di lingkungan Sekretariat Utama.
Berdasarkan pemetaan melalui model balanced scorecard, terdapat 5 (lima) Sasaran Strategis Sekretariat Utama yang akan dicapai kurun 5 (lima) tahun, antara lain : (i) Penguatan Aparatur Sipil Negara (ASN) Perpustakaan Nasional yang kompeten dan professional; (ii) Penyelenggaraan Pemerintahan (Birokrasi) Perpustakaan Nasional yang efektif dan efisien; (iii) mewujudkan Sistem Manajemen Informasi yan valid, handal dan mudah di akses; (iv) mewujudkan Pengelolaan Program dan Anggaran yang akuntabel dan transparan; (v) mewujudkan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Perpustakaan yang efektif, menjadi capaian keberhasilan Kinerja Sekretariat Utama Tahun 2020 – 2024.
Rencana Strategis Sekretariat Utama Tahun 2020 – 2024 dalam awal pelaksanaanya akan disesuaikan dengan kebijakan pemerintah saat ini terkaid covid 19, dan diharapkan menjadi panduan perencanaan dan anggaran serta menjadi bahan evaluasi dalam peningkatan kinerja di lingkungan Sekretariat Utama.
- 40 - LAMPIRAN
Lampiran : Matriks Kinerja dan Pendanaan Sekretariat Utama
PROGRAM / KEGIATAN SASARAN PROGRAM / SASARAN KEGIATAN / INDIKATOR LOKASI TARGET SATUAN
ALOKASI (JUTA RUPIAH)
UNIT ORGANISASI PELAKSANA
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
WA-Program Dukungan Manajemen 182.391,6 210.201,0 292.382,0 315.639,1 352.250,3 Perpustakaan Nasional
01-Terwujudnya Tata Kelola dan Manajemen Perpustakaan Nasional Yang Baik dan Handal
01-Indeks Reformasi Birokrasi PERPUSNAS
75 80 85 90 95 Indeks
02-Indeks SPBE 3,06 3,20 3,34 3,48 3,62 Indeks
03-Opini BPK atas Laporan Keuangan PERPUSNAS
WTP WTP WTP WTP WTP Opini
04-Indeks Persepsi Anti Korupsi 3,7 3,8 3,9 4,0 4,1 Indeks
4377-Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional
Pusat 118.250,9 130.941,4 155.282,7 170.086,9 197.510,7 Biro Perencanaan dan
Keuangan
01-Terwujudnya perencanaan yang transparan dan akuntabel
01-Nilai SAKIP PERPUSNAS 71 74 77 80 83 Nilai
02-Nilai kinerja anggaran (SMART DJA)
94 94,5 95 95,5 96 Nilai
- 41 - PROGRAM / KEGIATAN SASARAN PROGRAM / SASARAN KEGIATAN / INDIKATOR LOKASI TARGET SATUAN
ALOKASI (JUTA RUPIAH)
UNIT ORGANISASI PELAKSANA
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
02-Terlaksananya Layanan Keuangan Sesuai Standar
02-Indeks Pengelolaan Keuangan 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 Indeks 4378-Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan
Hubungan Masyarakat Perpustakaan Nasional
Pusat 5.514,8 13.931,1 15.238,0 16.504,7 17.787,0 Biro Hukum, Organisasi,
Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat
01-Terwujudnya Pelayanan Hukum, Kemitraan, Tatalaksana Organisasi yang berkualitas
01-Indeks Efektifitas Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Perpustakaan 3,0 3,0 3,1 3,2 3,3 Indeks 02-Persentase Penyelesaian Kelembagaan Perpusnas 70 75 80 85 90 Persen
03-Persentase Opini Negatif Pemberitaan Perpustakaan Nasional Pada Media
<10 <9 <8 <7 <6 Persen
04-Persentase Peningkatan Kerja Sama di Bidang Perpustakaan
10 10 10 10 10 Persen
05-Tingkat Efektivitas Implementasi SOP
75 76 77 78 79 Nilai
4379-Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Umum Perpustakaan Nasional
Pusat 58.625,9 65.328,5 121.861,3 129.047,5 136.952,6 Biro Sumber Daya
Manusia dan Umum
01-Terwujudnya Aparat Sipil Negara dan Ketatausahaan Perpustakaan Nasional yang Profesional
- 42 - PROGRAM / KEGIATAN SASARAN PROGRAM / SASARAN KEGIATAN / INDIKATOR LOKASI TARGET SATUAN
ALOKASI (JUTA RUPIAH)
UNIT ORGANISASI PELAKSANA
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
02-Nilai pengawasan kearsipan 83 85 87 89 91 Nilai
03-Indeks Pengelolaan Aset 3 3,25 3,5 3,75 4 Indeks
04-Indeks PBJ 3 3,25 3,5 3,75 4 Indeks
i