• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON

AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA

KUALITAS AUDIT

Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Agustina Prima Kusumawardhani

NIM: 112114057

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON

AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS

AUDIT

Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Agustina Prima Kusumawardhani

NIM: 112114057

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

Your word is a lamp to my feet and light to my path (Psalm 119 : 105)

Skripsi bukan sekedar soal riset. Skripsi adalah simulasi cara berkarya atau bekerja setelah lulus kuliah - Anies Baswedan

Change your life today. Don’t gamble on the future. Act now, without delay - Simon de Beauvoir

Cobalah untuk tidak menjadi seorang yang sukses, tapi jadilah seorang yang bernilai – Albert Einstein

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Babe Alb. Priyono dan Ibu M.A.Dwi Astuti Saudara, sahabat, dan teman-teman

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT (Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 26 November 2015 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 30 November 2015 Yang membuat pernyataan,

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama: Agustina Prima Kusumawardhani

NIM: 112114057

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT”

(Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 30 November 2015 Yang menyatakan,

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen MPAT dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah senantiasa membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ir. Drs. Hansiadi Yuli H., M.Si., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu mendukung dan memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, Ak., M.M. dan M.Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA selaku Dosen Penguji Skripsi.

(9)

viii

5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, Ak., M.M. dan Lisia Apriani, M.Si., Ak., QIA., CA selaku koordinator borang standar 6 dan 4 yang memberikan penulis motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen-dosen Tim Akreditasi Akuntansi 2015 yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma atas bimbingan dan ilmu yang diberikan selama penulis berda dibangku kuliah.

8. Staff Sekretariat Fakultas Ekonomi terkhusus Mas Tri, Mas Yuli, dan Mas Frans, Mbak Marni atas segala bantuan adminstrasinya, serta karyawan Fakultas Ekonomi yang telah mempersiapkan segala keperluan yang mendukung perkuliahan selam ini.

9. Para pimpinan dan karyawan KAP Purwantono, Suherman & Suraja, KAP Drs. Hadiono, KAP Drs. Henry & Sugeng, KAP M. Kuncara Budi Santoso, S.E., Ak., M.M., CA., CPA, dan KAP Moh. Mahsun, Ak., M.Si., CPA yang telah memberikan ijin serta berkenan membantu penulis dalam pencarian data.

10. Orang tua penulis, Babe Alb. Priyono dan Ibu M.A. Dwi Astuti yang selalu memberikan semangat, motivasi, teguran dandoahingga skripsi ini selesai.

11. Para sahabat atas perhatian, masukan, motivasi, dan dukungan kepada penulis.

(10)

ix

12. Teman-teman bimbingan Ibu Ninik atas segala dukungan, dorongan, motivasi, dan kebersamaan dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Teman-teman Asisten Akreditasi Akuntansi 2015 atas kerja sama, motivasi, masukan, dan doa kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

14. Teman-teman Akuntansi 2011 terkhusus kelas B atas kebersamaannya selama ini. Selamat memperjuangkan masa depan kawan.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekeurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 30 November 2015

(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKAS ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

HALAMAN ABSTRAK ... xvii

HALAMAN ABSTRACT ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Teori Pendukung ... 8

1. Implementasi ... 8

2. Audit ... 8

3. Standar Audit ... 12

4. Perbedaan Standar Audit menurut U.S.GAAS dengan Standar Audit menurut IAASB ... 16

5. Kantor Akuntan Publik ... 17

6. Kualitas Audit ... 18

7. Hubungan Implementasi ISA dengan Kualitas Audit .. 19

B. Hipotesis ... 20

C. Model Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 22

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22

D. Populasi dan Sampel ... 23

E. Teknik Pengambilan Sampel ... 23

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 23

(12)

xi

H. Teknik Analisis Data ... 26

1. Pengujian Instrumen ... 26

a. Uji Validitas ... 26

b. Uji Reliabilitas... 26

2. Pengujian Asumsi Klasik ... 27

3. Pengolahan Data ... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR AKUNTAN PUBLIK ... 31

A. Kantor Akuntan Publik Afiliasi ... 31

B. Kantor Akuntan Publik Lokal ... 33

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Deskripsi Data ... 35

B. Karakteristik Responden ... 36

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. 36

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ... 36

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan Terkahir ... 37

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Lama Kerja ... 37

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Jabatan/Posisi ... 38

C. Pengujian Insrtumen ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 40

D. Pengujian Asumsi Klasik ... 41

E. Deskripsi dan Analisis Data ... 41

1. Implementasi ISA ... 42

a. Implementasi Tiap Standar... 42

1) Standar Prinsip-prinsip Umum dan Tanggung Jawab... 42

2) Standar Penilaian Risiko dan Respon terhadap yang Telah Dinilai ... 44

3) Standar Bukti Audit ... 45

4) Standar Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain .... 46

5) Standar Kesimpulan dan Pelaporan ... 48

6) Standar Area-area Khusus ... 49

b. Perbedaan Standar Audit menurut IAASB dengan Standar Audit menurut U.S.GAAS ... 51

2. Kualitas Audit ... 53

3. Hubungan dan Pengaruh Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit ... 56

a. Hubungan Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit ... 56

1) Hubungan Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit di KAP Afiliasi ... 57

(13)

xii

2) Hubungan Implementasi ISA terhadap

Kualitas Audit di KAP Lokal ... 58

b. Pengaruh Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit ... 60

BAB VI PENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... 62

1. Implementasi International Standards on Auditing (ISA) ... 62

2. Pengaruh Implementasi International Standards on Auditing (ISA) terhadap Kualitas Audit ... 63

B. Keterbatasan Penelitian ... 63

C. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1. Daftar International Standards on Auditing ... 14

Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Alpha ... 27

Tabel 3.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar ... 28

Tabel 5.1. Rincian Kuesioner ... 35

Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 37

Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 37

Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ... 38

Tabel 5.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan/Posisi ... 38

Tabel 5.7. Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Kualitas Audit ... 39

Tabel 5.8. Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Kualitas Audit ... 40

Tabel 5.9. Hasil Pengujian Normalitas ... 41

Tabel 5.10. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Prinsip-prinsip Umum dan Tanggung Jawab ... 42

Tabel 5.11. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Penilaian Risiko dan Respons Terhadap Risiko Yang Dinilai ... 44

Tabel 5.12. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Bukti Audit .. 45

Tabel 5.13. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain ... 47

Tabel 5.14. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Kesimpulan dan Pelaporan ... 48

(15)

xiv

Tabel 5.15. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Area-area

Khusus ... 50

Tabel 5.16. Komparasi Jawaban responden tentang Implementasi Perbedaan Standar Audit menurut IAASB dengan Standar Audit menurut U.S.GAAS ... 51

Tabel 5.17. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif untuk KAP Lokal ... 55

Tabel 5.18. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif untuk KAP Afiliasi ... 55

Tabel 5.19. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif untuk Pernyataan Kuesioner ... 56

Tabel 5.20. Rekapitulasi Penilaian Responden Terhadap Kualitas Audit ... 55

Tabel 5.21. Komparasi Nilai Implementasi ISA dan Kualitas Audit ... 56

Tabel 5.22. Hasil Pengujian Korelasi KAP Afiliasi ... 57

Tabel 5.23. Hasil Pengujian Korelasi KAP Lokal ... 58

Tabel 5.24. Nilai Implementasi ISA dan Kualitas Audit Gabungan ... 60

Tabel 5.25. Hasil Pengujian Regresi Linear Sederhana Gabungan ... 61

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar Halaman

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman Lampiran I: Kuesioner ... 69 Lampiran II: Identitas Responden ... 75 Lampiran III: Tabulasi Jawaban Kuesioner ... 78

A. Implementasi ISA ... 78

B. Kualiitas Audit Umum & Uji Normalitas... 79

C. Kualiitas Audit Uji Validitas & Uji Reliabilitas ... 80

Lampiran IV: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 82

Lampiran V: Tabel Nilai r Product Moment ... 84

Lampiran VI: Tabel Distribusi Nilai T ... 85

Lampiran VII: Surat Ijin Penelitian ... 86

(18)

xvii

ABSTRAK

IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON

AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT

(Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal)

Agustina Prima Kusumawardhani NIM: 112114057

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan implementasi ISA antara kantor akuntan publik afiliasi dan kantor akuntan publik lokal serta mengetahui pengaruh implementasi ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kantor akuntan publik afiliasi lebih mengimplementasikan ISA dibandingkan kantor akuntan publik lokal. Implementasi ISA berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

(19)

xviii

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL

STANDARDS ON AUDITING (ISA) and ITS IMPACT ON

AUDIT QUALITY

(A Case Study on Affiliated and Local Public Accounting Firms)

Agustina Prima Kusumawardhani NIM: 112114057

Sanata Dharma University Yogyakarta 2015

The purpose of this research is to determine the differences of ISA implementation between affiliated and local public accounting firms and to determine the influence of ISA implementation to the audit quality.

The type of this research was a case study. The data collection techniques used were questionnaire and documentation. The data analysis techniques used were descriptive analysis and simple linear regression analysis.

The results showed that affiliated public accounting firm had more significant influenced to ISA compared with the local one. ISA implementation influenced the quality of audit.

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaporan keuangan suatu perusahaan merupakan aspek yang penting dalam proses bisnis. Informasi-informasi yang disajikan dalam laporan keuangan akan digunakan oleh para pengguna sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Karena laporan keuangan sangat penting maka salah satu instrumen perusahaan tersebut harus dibuat secara andal dan menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu lembaga independen dan berkualitas yang berada diluar perusahaan untuk menilai laporan keuangan perusahaan yang telah dibuat.

Lembaga independen tersebut dikenal sebagai akuntan publik yang biasanya juga disebut sebagai auditor eksternal. Tugas dari akuntan publik ini ialah memeriksa dan mengevaluasi (mengaudit) laporan keuangan secara profesional sesuai dengan standar yang berlaku. Diharapkan hasil dari audit ini dapat meningkatkan kepercayaan para investor dan krediturakan laporan keuanganperusahaan, karena para investor dan kreditur beranggapan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit memang benar cerminan dari kinerja perusahaan yang sesungguhnya.

Praktik akuntan publik ini biasanya dilakukan dalam suatu wadah yaitu kantor akuntan publik (KAP). Untuk mendirikan sebuah KAP, tentunya akuntan publik harus memiliki ijin berpraktik dari Departemen Keuangan

(21)

Republik Indonesia. Terdapat ukuran yang digunakan untuk menggambarkan KAP yaitu KAP internasional, KAP afiliasi dan KAP lokal. Pemilihan KAP dalam penugasan audit oleh perusahaan sangatlah penting karena didalamnya terkandung nilai prestige. Bagi perusahaan besar biasanya akan menggunakan KAP yang sudah besar pula seperti Deloitte Touche Tohmatsu, PricewaterhouseCoopers, Ernst & Young, KPMG, atau KAP yang sudah bekerjasama (berafiliasi) dengan KAP internasional. Hal ini dilakukan untuk membuat para pengguna laporan keuangan semakin yakin akan keandalan laporan keuangan tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga, perusahaan akan menggunakan KAP lokal.

Selama menjalankan penugasan yang diberikan klien, proses pengauditan tentunya dilakukan berdasarkan standar audit yang berlaku di negara tersebut. Untuk di Indonesia sendiri standar audit yang berlaku saat ini adalah

International Standards on Auditing (ISA). Standar ini baru mulai berlaku

untuk pengauditan atas laporan keuangan tahun 2013. Sebelumnya, Indonesia menggunakan standar audit yang diadopsi dari United States Generally

Accepted Auditing Standard (U.S. GAAS).

Pergantian atau perubahan standar pada suatu negara tentunya merupakan sesuatu yang wajar. Sama seperti perubahan standar audit yang dianut oleh Indonesia sekarang ini yaitu perubahan standar audit dari standar audit yang diadopsi dari U.S. GAAS menjadi standar audit yang diadopsi dari

The International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB).

(22)

yang meningkatkan kepercayaan investor global terhadap kualitas informasi keuangan di Indonesia. Hasil audit yang berkualitaslah yang dapat membuat dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap informasi keuangan perusahaan. Selain itu, hal lain yang juga melatar belakangi perubahan ini adalah semakin berkembangnya perekonomian dunia yang siapa saja atau perusahaan mana saja dapat melakukan ekspansi dan penanaman modal di negara lain tidak terkecuali Indonesia. Dilihat dari latar belakang ini juga, para investor dan kreditur tentunya sangat memerlukan informasi keuangan yang dapat diandalkan secara internasional. Disini yang dimaksudkan dengan informasi keuangan yang dapat diandalkan secara internasional adalah informasi keuangan tersebut tidak hanya andal di negara asalnya saja tetapi juga dapat diandalkan di negara lain. Informasi keuangan yang seperti inilah yang akan dihasilkan dari pengadopsian ISA karena standar yang digunakan adalah standar bertaraf internasional.

Perubahan standar audit yang terjadi di Indonesia ini tentunya membawa dampak pada KAP yang ada. Auditor-auditor yang bekerja pada KAP harus mengimplementasikan ISA secara mendalam agar dapat melakukan penugasan dengan baik dan benar. Dalam proses pengimplementasian ISA ini tidak menutup kemungkinan masih ada KAP-KAP yang belum dapat melakukan pengimplementasian ISA secara penuh. Hal ini bisa terjadi salah satunya karena pengetahuan sumber daya manusia yang ada belum memahami ISA secara mendalam. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan mengenai ISA bagi rekan dan staf agar nantinya dalam penugasan audit ISA

(23)

suadah dapat diterapkan. Namun menurut Tuanakotta (2013), pada awal dasawarsa 2000 di Indonesia sudah ada KAP yang menyiapkan diri ke arah pengadopsian ISA. KAP ini merupakan KAP yang merupakan jaringan KAP global dan internasional.

Standar audit U.S. GAAS dan ISA tentunya memiliki perbedaan yang bersifat mendasar. Menurut Tuanakotta (2013: 10) ada enam hal yang membedakan antara kedua standar tersebut yaitu audit berbasis resiko, perubahan rules-based standards menjadi principles-based standards, berpaling dari model sistematis, menggunakan kearifan profesional, pengendalian internal, dan those charged with governance.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan pengimplementasian ISA diantara KAP afiliasi dengan KAP lokal?

2. Bagaimana pengaruh pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai peneliti, yaitu :

1. Mengetahui perbedaan pengimplementasian ISA antara KAP afiliasi dan KAP lokal.

(24)

2. Mengetahui pengaruh pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi KAP

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan baru tentang pengimplementasian ISA pada KAP-KAP yang ada. Selain itu, KAP juga dapat mengetahui pengaruh pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan pada KAP lain.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat menambah daftar referensi kepustakaan di perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang sebelumnya belum pernah ada.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan bisa menjelaskan kepada pembaca tentang bagaimana pengimplementasian ISA pada KAP afiliasi maupun KAP lokal dan pembaca dapat mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas audit.

4. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menjadi wadah bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan khususnya ilmu tentang pengauditan. Selain itu, penulis mendapatkan banyak pengetahuan baru

(25)

tentang pengimplementasian ISA pada KAP afiliasi dan KAP lokal serta pengaruhnya terhadap kualitas audit.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dilaporkan dengan menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan tentang teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu, bab ini juga merumuskan hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang objek penelitian, metode dan desain penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum

Bab ini menguraikan tentang tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian.

(26)

Bab V Analisis dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang analisis data yang diperoleh dari KAP dengan menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan teori yang sudah ada serta pembahasannya.

Bab VI Penutup

(27)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Pendukung

1. Implementasi

Implementasi adalah suatu proses melaksanakan atau mentarnsfer suatu gagasan, aturan, program, bahkan pedoman yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Menurut Agustino yang dikutip dalam skripsi Soamole, implementasi merupakan suatu proses yang dinamis, dimana pelaksanaan kebijakan melakukan aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebujikan itu sendiri.

2. Audit

a. Pengertian Audit

Audit adalah proses yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Messier et al. 2014: 12).

Elder et al. (2011: 4) mendefinisikan audit sebagai pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan

(28)

melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

Dari beberapa pengertian audit yang dipaparkan oleh para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa audit merupakan suatu proses sistematis yang bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi bukti kejadian ekonomi oleh pihak independen secara objektif sesuai dengan standar yang telah ditetapkan serta memberikan pendapat akan kesesuaiannya. Hasil yang diperoleh nantinya akan dikomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Jenis-jenis Audit

Menurut Jusup (2001), audit pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu:

1) Audit operasional

Audit oprasional yaitu mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi yang diterapkan suatu organisasi. Hasil dari audit operasional ini berupa rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan operasi.

2) Audit ketaatan

Audit ketaaatan dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang sudah ditetapkan oleh otoritas yang

(29)

lebih tinggi. Hasil audit ini dilaporkan pada seseorang atau pihak tertentu yang lebih tinggi dalam organisasi yang diaudit misalnya manajemen.

3) Audit laporan keuangan

Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Pada umumnya kriteria yang digunakan adalah prinsip akuntansi berlaku umum (PABU). c. Tujuan Audit

Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Kelengkapan (Completeness)

Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.

2) Ketepatan (Accurancy)

Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar, dan dicatat dengan benar.

3) Eksistensi (Existence)

Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu.

(30)

4) Penilaian (Valuation)

Untuk memastikan bahwa PABU telah diterapkan dengan benar. 5) Klasifikasi (Classification)

Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat.

6) Ketepatan (Accurancy)

Untuk memastikan bahwa transaksi dicatat pada tanggal yang benar, dirinci dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.

7) Pisah Batas (Cut-off)

Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat.

8) Pengungkapan (Disclosure)

Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dangan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan tersebut.

Tujuan audit laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam semua hal yang material tentang (1) posisi keuangan; (2) hasil usaha; (3) perubahan ekuitas; dan (4) arus kas sesuai dengan prinsip yang berlaku umum di Indonesia (SPAP 2001).

(31)

3. International Standards on Auditing (ISA)

International Standards on Auditing adalah standar audit yang

dikeluarkan oleh The International Auditing and Assurance Standards

Board (IAASB). IAASB ini merupakan badan yang dibentuk oleh International Federation of Accountants (IFAC) sebagai badan pembuat

standar auditing dan assurance. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa IFAC merupakan the organization for the accountancy profession

with members and associates in 127 countries (Tuanakotta 2013: 20).

Selain IAASB, masih ada badan pembuat standar yang dimiliki oleh IFAC antara lain The International Accounting Education Standards

Board (IAESB), The International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA), dan The International Public Sector Accounting Standards Board (IPASB). Tujuan utama dari IFAC membentuk badan

pembuat standar ini menurut Tuanakotta (2013: 20) yaitu melayani kepentingan umum dengan mengembangkan, mempromosikan, dan memberdayakan standar-standar yang diakui secara internasional yang menjadi tumpuan harapan investor dan pengakuan kepentingan

(stakeholders) lainnya.

Standar yang dikeluarkan oleh IAASB terbagi menjadi tiga kategori: a. Standar audit dan review informasi keuangan historis

Standar ini terdiri dari dua standar yaitu International Standard on

Auditing (ISAs) dan International Standard on Review Engagement

(32)

b. Standar penugasan assurance selain audit atau rivew laporan keuangan historis

Untuk standar ini, IAASB mengeluarkan International Standard

Assurance Engagemnets (ISAEs).

c. Standar jasa lainnya

Untuk kategori ini, IAASB menerbitkan standar yang diterapkan pada penugasan kompilasi, pengolahan informasi, jasa penugasan lain yaitu International Standard on Related Service (ISRSs).

ISA merupakan salah satu produk dari standar audit informasi keuangan historis yang cakupannya lebih terbatas pada KAP dan para praktisinya (partner dan staf KAP) saja. Berbeda dengan International

Financial Reporting Standards (IFRS) yang cakupannya lebih luas

karena melibatkan perusahaan dari segala macam ukuran, bentuk hukum, bentuk kepemilikan, dan bentuk latar belakang investasi yang berbeda pula. Sehingga IFRS lebih dikenal daripada ISA diberbagai negara. ISA di Indonesia juga belum terlalu dikenal oleh berbagai kalangan. Selain disebabkan karena lingkup cakupannya, di Indonesia ISA juga baru mulai diadopsi mulai 1 Januari 2014 untuk audit atas laporan keuangan 2013.

Indonesia mengadopsi ISA sebagai wujud komitmen negara sebagai salah satu anggota dari G-20 yang mendorong setiap anggotanya untuk menggunakan standar profesi internasional. Pengadopsian ISA juga merupakan bagian dari proses untuk memenuhi salah satu butir dari

(33)

Statement of Membership Obligation (SMO) nomer tiga yaitu berkenaan

dengan standar pengendalian mutu, auditing, dan asurans untuk anggota (dalam hal ini Institut Akuntan Publik Indonesia). Selain itu, pengadopsian ISA ini merupakan respon terhadap rekomendasi World Bank dan juga merupakan salah satu cara untuk menjalankan amanah UU No.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik.

Tabel 2.1

Daftar International Standards on Auditing ISA /

ISQC 1 Referensi

Standar

ISQC 1 Pengendalian mutu untuk perusahaan yang melakukan audit dan rivew laporan keuangan, dan jaminan lainnya dan jasa terkait

ISA

200-299 Prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab

200 Tujuan keseluruhan auditor independen dan pelaksanaan audit berdasarkan standar audit

210 Persetujuan atas ketentuan perikatan audit

220 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan 230 Dokumentasi audit

240 Tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam suatu audit atas laporan keuangan

250 Pertimbangan atas peraturan perundang-undangan dalam audit laporan keuangan

260 Komunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola

265 Pengkomunikasian defisiensi dalam pengendalian internal kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan manajemen

ISA 300-450

Penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang telah dinilai

300 Perencanaan suatu audit atas laporan keuangan

315 Pengidentifikasian dan penilaian kesalahan penyajian material melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya

320 Materialitas dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit

(34)

ISA / ISQC 1 Referensi

Standar

402 Pertimbangan audit terkait dengan entitas yang menggunakan suatu organisasi jasa

450 Pengevaluasian atas kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit

ISA

500-580 Bukti audit

500 Bukti audit

501 Bukti audit – pertimbangan spesifikasi atas unsur pilihan 505 Konfirmasi eksternal

510 Perikatan audit tahun pertama – saldo awal 520 Prosedur analitis

530 Sampling audit

540 Audit atas estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan 550 Pihak berelasi 560 Peristiwa kemudian 570 Kelangsungan usaha 580 Representasi tertulis ISA

600-620 Penggunaan pekerjaan pihak lain

600 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan grup (termasuk pekerjaan auditor komponen)

610 Penggunaan pekerjaan auditor internal 620 Penggunaan pekerjaan seorang pakar auditor

ISA

700-720 Kesimpulan audit dan pelaporan

700 Perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan keuangan

705 Modifikasi terhadap opini dalam laporan auditor independen

706 Paragraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain dalam laporan auditor independen

710 Informasi komparatif – angka korespondensi dan laporan keuangan komparatif

720 Tanggung jawab auditor atas informasi lain dalam dokumen yang berisi laporan keuangan auditan

ISA

800-810 Area-area khusus

800 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus

(35)

ISA / ISQC 1 Referensi

Standar

tunggal dan unsur, akun atau pos spesifikasi dalam suatu laporan keuangan

810 Perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan

Standar Perakitan Reviu

Standar Perikatan Reviu 2400

Perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan Standar

Perikatan Reviu 2410

Reviu atas informasi keuangan interim yang dilaksanakan oleh auditor independen entitas

Sumber: Audit Berbasis ISA, Tuanakotta (2013) & IAPI

4. Perbedaan Standar Audit menurut U.S.GAAS dengan Standar

Audit menurut IAASB

Menurut Tuanakotta (2013: 10-13), ada beberapa sifat perbedaan antara standar audit menurut IAASB dengan standar audit menurut U.S.GAAS yang bersifat substantif dan mendasar, yaitu:

a. Audit berbasis risiko

Risiko audit adalah risiko memberikan opini audit yang tidak tepat atas laporan keuangan yang disalahsajikan secara material. Ciri yang paling menonjol dari ISA ialah penekanan terhadap aspek risiko. Penekanan terhadap risiko sejak auditor mempertimbangkan untuk menerima atau menolak suatu entitas dalam penugasan audit sampai sesudah laporan yang berisi opini diterbitkan. ISA berulang-ulang menegaskan kewajiban auditor dalam menilai risiko (to

assessed risk), dalam menanggapi risiko yang dinilai (to respond to assessed risk), dalam mengevaluasi risiko yang ditemukan (detected risk), baik yang akan dikoreksi maupun yang tidak dikoreksi entitas.

Penegasan ini bermakna, jika auditor tidak menjalankan kewajibannya, ia teledor (negligent). Sedangkan pada SA lebih menekankan audit atas akun satu per satu dengan penekanan pada akun-akun neraca.

b. Rules-based standards ke principles-based standards

ISA dan IFRS adalah standar-standar berbasis prinsip yang merupakan perubahan besar dari standar-standar sebelumnya yang berbasis aturan. Menurut Tuanakotta (2015: 57) ada dua sifat yang

(36)

membedakan standar berbasis aturan dari standar berbasis prinsip. Pertama, standar berbasis aturan sangat “rumit” (“jelimet”) dan member kesan eksak atau tepat.

c. Berpaling dari model matematis

Ciri dari semua buku teks auditing Amerika maupun buku-buku pedoman dari KAP besar seperti the Big Four di era Assurance

Model ialah membantu auditornya memberikan model-model

matematis dalam sampling, statistical sampling maupun

non-statistical sampling. Pendekatan matematis ini mempunyai

kelemahan yang serius yaitu membuat auditor menjadi robot serta kerumitannya. Sedangkan ISA menekankan pada penggunaan

professional judgment.

d. Kearifan profesional dan konsekuensinya

Konsekuensi dari ISA mewajibkan kearifan profesional ialah keterlibatan auditor yang berpengalaman dalam praktik dan dalam praktik akuntan publik ini berarti keterlibatan partner yang mempunyai pengalaman (jam terbang dan kepakaran dalam industri tertentu atau jenis audit tertentu), pendidikan, dan pelatihan dengan ciri-ciri kepribadian tertentu. Jika keputusan audit masih dibuat oleh asisten yang belum mempunyai pengalaman yang memadai, ISA menegaskan bahwa auditnya tidak sesuai dengan ISA.

e. Pengendalian internal

Yang ditekankan ISA ialah kewajiban entitas dalam membangun, memelihara, dan mengimplementasikan pengendalian internal dan kewajiban auditor dalam menilai pengendalian internal dan menggunakan hasil penelitiannya serta komunikasi dengan manajemen dalam hal auditor menemukan defisiensi dalam pengendalian internal. Selain itu, ISA menekankan perubahan pola pikir contohnya cara berfikir lama dapat dilihat dalam praktik di Indonesia. Akuntan publik mereviu sistem pengendalian internal dan produk yang dihasikan ialah rekomendasi perbaikan sistem. Yang terpenting justru tidak dilakukan auditor, ia tidak mengaitkan prosedur audit selanjutnya dengan hasil reviu atas pengendalian internal.

f. Those Charged with Governance (TCWG)

TCWG merupakan orang atau lembaga dengan wewenang yang cukup dalam mengawasi entitas. ISA menekankan perlu adanya TCWG dalam suatu entitas. Tujuannya adalah mewakili entitas untuk berkomunikasi secara efektif dengan auditor.

5. Kantor Akuntan Publik

Audit umum atas semua laporan keuangan yang ada di Indonesia dilakukan oleh akuntan publik dalam suatu badan usaha kantor akuntan

(37)

publik, terkecuali organisasi milik pemerintah. Selain melakukan audit atas laporan keuangan, KAP juga memberikan jasa lain seperti jasa konsultasi, jasa akuntansi, dan jasa perpajakan. Menurut UU No.5 Tahun 2011 kantor akuntan publik adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan undang-unadang.

Di Indonesia, KAP yang terdaftar jumlahnya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Untuk saat ini KAP yang beroperasi kurang dari 500 kantor (Elder 2011: 34). Walaupun KAP yang beroperasi di Indonesia kurang dari 500 kantor tetapi sudah ada kurang lebih 40 kantor yang bertaraf internasional. Menurut Adityasih (2010) yang dikutip dalam Darwin (2012) KAP di Indonesia dapat melakukan kerja sama dengan KAP asing. Bentuk kerja sama ini dapat berupa network maupun asosiasi. KAP yang bekerja sama dengan KAP asing biasa disebut juga dengan KAP afiliasi. Sedangkan KAP yang belum mempunyai kerja sama dengan KAP internasional atau belum mau bekerja sama dengan KAP internasional sering disebut dengan KAP lokal.

6. Kualitas Audit

Kualitas audit memiliki arti yang beranekaragam bagi setiap orang. Menurut T.Husni (2010), para pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no

(38)

material misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan

klien. Auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi apabila mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada, dapat menilai resiko bisnis klien dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat meminimalisasi ketidakpuasan klien dan menjaga kerusakan reputasi auditor. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa kualitas audit adalah probabilitas di mana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi auditnya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang kecil (De Angelo, 1981).

7. Hubungan Implementasi ISA dengan Kualitas Audit

Standar audit merupakan pedoman utama bagi auditor eksternal atau KAP dalam melaksanakan penugasan audit. Seperti yang sudah diketahui bahwa untuk Indonesia sendiri, mulai audit laporan keuangan 2013 standar yang berlaku saat ini ialah ISA. Walaupun standar ini baru berlaku di Indonesia, sudah sewajarnya jika para auditor eksternal atau KAP menggunakan ISA. Kemudian auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi salah satunya jika mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada (T.Husni: 2010). Disini dapat dilihat bahwa dengan adanya pengimplementasian ISA di Indonesia merupakan salah satu indikator dalam menghasilkan kualita audit yang baik.

(39)

B. Hipotesis

Perusahaan wajib membuat laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan dan pelaksanaan keuangan suatu entitas kepada pengguna. Untuk menyakinkan pengguna bahwa laporan keuangan tersebut merupakan cerminan perusahaan maka perlu diadakan pemeriksaan atau pengauditan atas laporan keuangan. Pemeriksaan atau pengauditan laporan keuangan hanya dilakukan oleh auditor eksternal yang bernaung disuatu KAP. Perusahaan dapat memilih menggunakan KAP yang bekerja sama dengan KAP asing yang biasa disebut dengan KAP afiliasi atau KAP yang belum mempunyai kerja sama dengan KAP internasional yang disebut dengan KAP lokal.

Auditor akan berpedoman pada standar yang berlaku dalam melakukan proses pengauditan. Saat ini standar audit yang berlaku di Indonesia adalah ISA. Tentunya auditor dituntut untuk dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Menurut T.Husni (2010), para pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no material

misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan klien.

Kemudian auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi salah satunya jika mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada. Jadi, salah satu indikator yang menunjukkan kualitas audit dalam sebuah penugasan audit ialah kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar yang berlaku yaitu ISA.

(40)

H1: Implementasi ISA berpengaruh terhadap kualitas audit yang

dihasilkan.

Hipotesis diatas merupakan dugaan sementara atas rumusan masalah kedua dalam penelitian ini.

C. Model Penelitian Gambar 2.1 Model Penelitian KAP Afiliasi KAP Lokal Implementasi International Standards on Auditing Kualitas Audit X Y

(41)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus. Kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku untuk KAP yang diteliti saja dan tidak dapat digeneralisasikan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2015. Tempat penelitian dilakukan di 1 KAP afiliasi dan 4 KAP lokal. KAP afiliasi yaitu KAP Purwantono, Suherman & Suraja. KAP lokal meliputi KAP Drs. Hadiono, KAP Drs. Henry & Sugeng, KAP M. Kuncara Budi Santoso, S.E., Ak., M.M., CA., CPA, dan KAP Moh. Mahsun, Ak., M.Si., CPA.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP Purwantono, Suherman & Suraja, KAP Drs. Hadiono, KAP Drs. Henry & Sugeng, KAP M. Kuncara Budi Santoso, S.E., Ak., M.M., CA., CPA, dan KAP Moh. Mahsun, Ak., M.Si., CPA. Objek penelitian ini adalah pengimplementasian ISA dan kualitas audit.

(42)

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di KAP Purwantono, Suherman & Suraja, KAP Drs. Hadiono, KAP Drs. Henry & Sugeng, KAP M. Kuncara Budi Santoso, S.E., Ak., M.M., CA., CPA, dan KAP Moh. Mahsun, Ak., M.Si., CPA. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 auditor dari semua KAP.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non probability

sampling dengan metode quota sampling. Menurut Siregar (2013: 33) quota sampling adalah penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu

pada masing-masing kelempok, sebelum quota masing-masing kelompok terpenuhi maka penelitian belum dianggap selesai. Jumlah quota sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 sampel setiap KAP.

F. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel bebas (independent variable), yaitu implementasi ISA dalam pelaksanaan tugas.

2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu kualitas audit yang dihasilkan KAP.

(43)

Untuk menghindari kesalahpahaman atau untuk memberikan gambaran dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini diperlukan definisi variabel operasional yang akan digunakan sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian, yaitu:

1. Implementasi ISA (X)

Implementasi adalah suatu proses melaksanakan suatu aturan atau pedoman yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Dengan demikian maka implementasi ISA adalah proses melaksanakan standar audit internasional yang sebelumnya memang belum pernah dilakukan oleh suatu KAP dalam pelaksanaan penugasan audit. Indikator suatu KAP mengimplementasikan ISA dalam pelaksanaan penugasan audit ialah bila KAP tersebut telah melaksanakan proses yang ditetapkan pada standar-standar yang berlaku pada ISA. Untuk pernyataan pengimplementasian ISA ini terdapat 36 pernyataan. Pernyataan diukur dengan skala dikotomi yaitu ya dan tidak, dimana 1 = “ya” yang berarti bahwa standar tersebut telah diimplementasikan di KAP dan 0 = “tidak” yang berarti bahwa standar tersebut belum diimplementasikan di KAP.

2. Kualitas audit (Y)

Indikator kualitas audit adalah dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material atau kecurangan dalam laporan keuangan klien, bekerja sesuai standar profesional yang ada, dapat menilai resiko bisnis klien dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat meminimalisasi ketidakpuasan kilen dan menjaga kerusakan reputasi

(44)

auditor. Pernyataan tentang kualitas audit sebanyak 19 pernyataan. Dalam penelitian ini kualitas audit diukur dengan pernyataan-pernyataan yang menggunakan skala interval dengan rentang 1 sampai 7 dengan intepretasi semakin kecil angka berarti responden semakin tidak setuju dengan indikator kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP dan semakin besar angka berarti responden semakin setuju dengan indikator kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner

Pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti secara langsung mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada KAP afiliasi maupun KAP lokal tentang pengimplementasian ISA dan kualitas audit. Pertanyaan dalam kuesioner berlaku sama untuk semua KAP baik KAP afiliasi maupun KAP lokal.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mengakses pada

website Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Data yang dikumpulkan

berupa informasi KAP seperti izin oprasional, letak kantor, kontak kantor, akuntan publik/rekan persekutuan pemilik kantor dan nomer register akuntan.

(45)

H. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Siregar (2013: 46) validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penelitian yang menggunakan kuesioner, uji validitas digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan pertanyaan dapat mengetahui jawaban responden. Rumus yang digunakan untuk uji validitas yaitu dengan teknik korelasi product moment:

Rumus: √ √ Keterangan: ∑ ∑ N: jumlah responden

Dengan taraf signifkan ( = 5%, kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid serta memiliki validitas konstruksi yang baik dan begitu pula sebaliknyaapabila r hitung lebih besar dari nilai r tabel

product moment.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan jika pernyataan dalam penelitian sudah memiliki validitas. Menurut Siregar (2013: 55) tujuan reliabilitas itu sendiri adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali

(46)

atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode alpha

cronbach. Metodealpha cronbach merupakan teknik untuk menghitung

reliabilitas suatu tes yang yang mengukur sikap atau prilaku. Rumus Alpha (cronbach’s) sebagai berikut:

Keterangan:

: Reliabilitas kuesioner : Banyaknya butir pertanyaan : Jumlah varian butir

:Varian total

Suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas ( > 0,6. Berikut ini adalah tabel tingkat reliabel berdasarkan nilai Alpha

Cronbach:

Tabel 3.1

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s.d 0,20 >0,20 s.d 0,40 >0,40 s.d 0,60 >0,60 s.d 0,80 >0,80 s.d 1,00 Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel

2. Pengujian Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum melakukan analisis

(47)

data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya. Dasar pengabilan keputusan dalam uji ini adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. (Asep 2014: 114). Uji ini menggunakan alat uji normalitas Kolmogorov-Smirnov.

3. Pengolahan Data

Pengolahan data yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah :

a. Untuk menjawab permasalahan pertama

1) Data yang digunakan berasal dari kuesioner pengimplementasian ISA. Kemudian membuat tabulasi penilaian responden secara keseluruhan.

2) Membuat tabel rekapitulasi penilaian responden terhadap kuesioner pengimplementasian ISA. Tabel ini dibuat satu per satu sesuai standar yang ada dalam ISA dan dinyatakan dalam bentuk angka/poin.

Tabel 3.2

Rekapitulasi Jawaban Responen Terhadap Standar

No. ISA Pernyataan

Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal 1. Pernyataan I 2. Pernyataan II dst: Pernyataan ke-n Rata-rata

(48)

3) Menganalisis penilaian responden terhadap pengimplementasian ISA dan memaparkan secara deskriptif hasil analisis berdasarkan tabel 3.2.

b. Untuk menjawab permasalahan kedua

1) Data berasal dari kuesioner pengimplementasian ISA dan kuesioner kualitas audit.

2) Untuk penilaian responden terhadap kuesioner kualitas audit akan dibuatkan tabel rekapitulasi, dimana dalam tabel tersebut terdapat jawaban responden pada rentang skala yang dipilih. Rentang skala yang digunakan yaitu 1 sampai 7 dengan intepretasi semakin kecil angka berarti responden semakin tidak setuju dengan indikator kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP dan semakin besar angka berarti responden semakin setuju dengan indikator kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP. Kemudian setiap pernyataan tersebut akan dihutung jumlahnya. Kemudian akan dicari rata-rata penilaian responden, standar deviasi, serta nilai tertinggi dan terendah.

3) Memaparkan dan menjelaskan hasil dari hasil perhitungan langkah (3) dan isi tabel rekapitulasi penilaian responden terhadap kualitas audit.

4) Untuk melihat pengaruh atau dampak dari pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit maka dibuat tabel komparasi nilai implementasi ISA dan kualitas audit yang isinya merupakan jumlah

(49)

penilaian tiap responden terhadap implementasi ISA dan kualitas audit, kemudian melakukan uji regresi linear sederhana.

5) Untuk pengujian hipotesis akan dilakukan uji t dimana hasil uji thitung dapat dilihat pada hasil output uji regersi sederhana pada bagian koefisien. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan hasil thidung dengan ttabel. Keputusan yang dapat diambil adalah menolak atau menerima H0. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak, sebaliknya jika thitung < ttabel maka H0 diterima.

6) Lalu melakukan analisis atas hasil uji t dan memberikan penjelasan deskriptif atas hasil analisis.

(50)

31

BAB IV

GAMBARAN UMUM KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Daftar Kantor Akuntan Publik yang dijadikan tempat penelitian:

A. Kantor Akuntan Publik Afiliasi

1. KAP PURWANTONO, SUHERMAN & SURAJA

Kerjasama dengan Ernst & YoungGlobal Limited (17 Juni 2010) Izin Usaha KAP : 381/KM.1/2010 (24 Mei 2010) Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 7th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav.52 – 53, Jakarta 12190 Telp: (021) 52895000

Fax: (021) 52894100 Website: www.ey.com/id

I. Rekan Persekutuan I.1. Akuntan Publik :

I.1.1. Hari Purwantono I.1.2. Benyanto Suherman I.1.3. Peter Surja

I.1.4. Sinarta I.1.5. Tia Adityasih I.1.6. Agung Purwanto I.1.7. Bangkit Kuncoro I.1.8. David Sungkoro I.1.9. Deden Riyadi

I.1.10. E. Batara Manurung I.1.11. Feniwati Chendana I.1.12. Hermawan Setiadi I.1.13. Indrajuwana Komala Widjaja

I.1.14. Moch. Dadang Syachruna I.1.15. Ratnawati Setiadi I.1.16. Roy Iman Wirahardja I.1.17. Ruddy Koesnadi I.1.18. Danil Setiadi Handaja I.1.19. Handri Tjendra I.2. Non Akuntan Publik :

I.2.1. Djujono Widjaja I.2.2. Fariaty Lionardi I.2.3. Julianingsih Tan I.3. Cabang Surabaya (33)

I.3.1. Akuntan Publik : I.3.1.1. Muhammad

No. Reg. Izin AP.0684(Pemimpin, FAP, FAPM)

No. Reg. Izin AP.0685 (FAP, FAPM) No. Reg. Izin AP.0686(FAP, FAPM) No. Reg. Izin AP.0701(FAP, FAPM) No. Reg. Izin AP.0029 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0687 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0689 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0691 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0692 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0693 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0694 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0695 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0696 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0697 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0698 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0699 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0700 (FAPM) No. Reg. Izin AP.1008 (FAPM) No. Reg. Izin AP.1008 (FAPM)

No. Reg. Izin AP.0240 (Pemimpin Cabang, FAPM)

(51)

Kurniawan II. STAF KAP

II.1.1. Dagmar Zevilianty Djamal II.1.2.Sherly Jokom II.1.3.Susanti II.1.4.Widya Arijanti II.1.5.Yasir II.1.6.Andreas Leonardi II.1.7.Anwar Muljadi Arif II.1.8.Arief Somantri II.1.9.Austa Ardiawan II.1.10. Benediktio Salim II.1.11. Bimo Iman

Santoso II.1.12. Budi Hartono II.1.13. Chairul

Wismoyo II.1.14. Damestar

Hutagalung II.1.15. Denny Susanto II.1.16. Doly Fajar

Damanik II.1.17. Erwin Effendy II.1.18. Fonny Alimin II.1.19. Hanny W.

Sugianto II.1.20. Harun Akbar II.1.21. Irwan Haswir II.1.22. Lily Renawati II.1.23. Lucky

Parwitasari II.1.24. Mento

II.1.25. Nisya Yuliatrhani Sanrose

II.1.26. Patricia K. Surya II.1.27. Said

Amru II.1.28. Sandy II.1.29. Soaduon

Tampubolon II.1.30. Tjoa Tjek Nien II.1.31. Wirani Andriani

Setiawan

II.2. Cabang Surabaya (33) II.2.1. Anak Agung

No. Reg. Izin AP.0690 (Cuti) No. Reg. Izin AP.0704 (Cuti) No. Reg. Izin AP.0705 (Cuti) No. Reg. Izin AP.0702 (Cuti) No. Reg. Izin AP.0703 (Cuti)

(52)

Gede Taman II.2.2. Andi Widjaja

Rahardjo II.2.3. Hambali Hadi

Purnomo II.2.4. Totok Hariono

B. Kantor Akuntan Publik Lokal

1. KAP Drs. HADIONO

Izin Usaha Nomor : KEP-1125/KM.17/1998 (15 Desember 1998) Gedung Griya HDN Jl. Kusbini No.27 Yogyakarta 55222 Telp: (0274) 555100 Fax: (0274) 555101 Akuntan Publik :

1. Hadiono No. Reg. Izin AP.0108 (FAP)

2. KAP Drs. HENRY & SUGENG

Izin Usaha Nomor : 1365/KM.1/2009 (10 Desember 2009) Jl. Gajah Mada No.22

Yogyakarta 55112 Telp : (0274) 514883 Fax : (0274) 514883

Email: kaphenry_s@yahoo.co.id

I. REKAN PERSEKUTUAN I.1. Akuntan Publik :

I.1.1. Henry Susanto No. Reg. Izin AP.0067 (Pemimpin, FAP) I.2. CABANG SURABAYA (26)

I.2.1. Akuntan Publik :

I.2.1.1.Sugeng Wirjaseputra No. Reg. Izin AP.0644 (Pemimpin Cabang)

3. KAP M. KUNCARA BUDI SANTOSA,S.E., Ak, M.M., CA., CPA

Izin Usaha Nomor : KEP-479/KM.1/2014 (30 Juni 2014) Jl. Godean KM. 5 No. 104 Yogyakarta 55292 Telp: (0274) 5305200, 087838900901 Fax: (0274) 5305200 E-mail: kapkuncara@gmail.com Akuntan Publik :

(53)

4. KAP MOH. MAHSUN, Ak., M.Si., CPA

Izin Usaha Nomor : KEP-437/KM.1/2014 (23 Juni 2014) Jl. Prof. Dr. Soepomo, Gg. Lucida No.02,

Janturan, Umbulharjo, Yogyakarta Telp: (0274) 386825

Fax: (0274) 378229

E-mail : office@kapmuna.co.id

Akuntan Publik :

(54)

35

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Responden dalam penelitian ini berfungsi memberikan informasi data mengenai pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Data diambil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada KAP afiliasi dan KAP lokal, rincian kuesioner yang kembali sebagai berikut:

Tabel 5.1

Rincian Kuesioner

No. Keterangan Jumlah Total Persentase

1. Kuesioner yang disebar - 40 100% 2.

Kuesioner yang kembali 1. KAP Afiliasi 2. KAP Lokal - 12 14 26 65% 3.

Kuesioner yang digunakan 1. KAP Afiliasi 2. KAP Lokal - 12 12 24 60%

Sumber: Data diolah

Kuesioner yang disebar sebanyak 40 kuesioner dan yang kembali sebanyak 26 kuesioner dari satu KAP afiliasi dan empat KAP lokal. Adapun rincian kuesioner tersebut yaitu 12 kuesioner berasal dari KAP afiliasi dan 14 kuesioner berasal dari KAP lokal. Namun kuesioner yang digunakan dalam pengolahan data sebanyak 24 kuesioner. Hal ini dilakukan oleh peneliti dikarenakan terdapat dua kuesioner yang diisi oleh responden yang tidak diharapkan dan untuk menyeimbangkan data antara kedua KAP karena bila data imbang antara kedua KAP maka akan lebih mempermudah pengolahan

(55)

serta analisis data. Dari kuesioner yang dikembalikan dapat dilihat bahwa persentase pengembalian kuesioner sebesar 60%.

B. Karakteristik Responden

Berdasarkan kuesioner yang telah kembali dapat dilihat karakteristik responden sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 5.2 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diketahui mayoritas dalah pria dengan persentase sebesar 58%. Sedangkan responden berjenis kelamin wanita memiliki persentase sebesar 42%. Secara lengkap karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No.

Jenis

Kelamain Jumlah Persentase

1. Pria 14 58%

2. Wanita 10 42%

Total 24 100%

Sumber: Data diolah

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Responden dalam penelitian ini semuanya berusia antara 20-29 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kelima KAP tersebut didominasi oleh pekerja muda. Secara lengkap karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.3.

(56)

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No. Usia Jumlah Persentase

1. 20-29 24 100%

2. 30-39 0 0%

3. 40-49 0 0%

4. ≥ 50 0 0%

Total 24 100%

Sumber: Data diolah

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Responden penelitian ini rata-rata berpendidikan akhir S1 dengan persentase sebesar 92%. Untuk responden dengan pendidikan terakhir S2 memiliki persentase sebesar 8%. Sedangkan responden dengan pendidikan terakhir S3dan lainnya tidak ada. Secara lengkap karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendidikan

Terakhir Jumlah Persentase

1. S1 22 92%

2. S2 2 8%

3. S3 0 0%

4. Lain-lain 0 0%

Total 25 100%

Sumber: Data diolah

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Untuk lama kerja responden pada KAP bervariasi, sebesar 58% responden sudah bekerja selama 0-2 tahun. Sebesar 38% sudah bekerja antara 3-5 tahun dan selebihnya 4% responden sudah bekerja selama 6-8 tahun. Karakteristik responden berdasarkan lama kerja secara lengkap dapat dilihat pada tabel 5.5.

(57)

Tabel 5.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja No. Lama Kerja Jumlah Persentase

1. 0-2 tahun 14 58%

2. 3-5 tahun 9 38%

3. 6-8 tahun 1 4%

4. ≥ 8 tahun 0 0%

Total 24 100%

Sumber: Data diolah

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan/Posisi

Porsi jabatan/posisi yang diduduki responden baik sebagin auditor junior maupun auditor senior adalah sama yaitu sebanyak 38%. Selebihnya berada pada jabatan/posisi assistant auditor sebanyak 8%,

assistant grade 2, assistant assurance, staff, dan manajer memiliki

masing-masing persentase sebesar 4%. Tabel 5.6 berikut ini memperlihatkan karakteristik responden berdasarkan jabatan/posisi secara lengkap.

Tabel 5.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan/Posisi No. Jabatan/Posisi Jumlah Persentase

1. Staff 1 4% 2. Assistant Assurance 1 4% 3. Assistant Grade 2 1 4% 4. Assistant Auditor 2 8% 5. Junior Auditor 9 38% 6. Senior Auditor 9 38% 7. Manajer 1 4% Total 24 100%

(58)

C. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Penelitian ini terdiri dari dua kuesioner yang disebarkan kepada responden. Kuesioner pertama bertujuan untuk mengetahui pengimplementasian ISA pada suatu KAP. Adapun indikator penilaian dalam kuesioner ini yaitu prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab, penilaian risiko dan respon tehadap risiko yang telah dinilai, bukti audit, penggunaan pekerjaan pihak lain, kesimpulan audit dan laporan, dan area-area khusus. Sedangkan untuk kuesioner kedua bertujuan untuk mengetahui kualitas audit yang dihasilkan oleh suatu KAP. Indikator dalam kuesioner ini yaitu kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit dan kualitas laporan hasil audit. Pengujian validitas ini menggunakan rumus korelasi product moment yang dioleh dengan software SPSS 21.00

for windows.

Tabel 5.7

Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Kualitas Audit

BP 5% Hasil BP 5% Hasil 1. 0,454 0,423 Valid 11. 0,607 0,423 Valid 2. 0,507 0,423 Valid 12. 0,295 0,423 Tidak Valid 3. 0,640 0,423 Valid 13. 0,598 0,423 Valid 4. 0,637 0,423 Valid 14. 0,800 0,423 Valid 5. 0,579 0,423 Valid 15. 0,784 0,423 Valid 6. 0,684 0,423 Valid 16. 0,727 0,423 Valid 7. 0,711 0,423 Valid 17. 0,589 0,423 Valid 8. 0,439 0,423 Valid 18. 0,788 0,423 Valid 9. 0,796 0,423 Valid 19. 0,569 0,423 Valid 10. 0,766 0,423 Valid 20. 0,604 0,423 Valid

(59)

Hasil uji validitas ini dilihat dari item total skor. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 24 responden dengan derajat kebebasan sebesar 22 yang berasal dari N-2= 24-2= 22. Untuk menentukan nilai

, pengujian ini dilakukan dengan uji dua sisi dengan taraf kepercayaan 95% atau α=0,05. Jadi nilai df= 22 dengan α= 0,05 adalah 0,423. Hasil uji validitas (terlampir) dapat disimpulkan melalui tabel di atas. Dapat dilihat nilai adalah 0,423 dan dari 20 pernyataan hampir semua instrumen pernyataan memiliki nilai

lebih besar dari nilai atau dikatakan valid, hanya 1 instrumen pernyataan saja yang tidak valid karena memiliki nilai

lebih kecil dari yaitu 0,255. Pernyataan yang tidak valid tersebut adalah pernyataan nomer 12. Instrumen pernyataan yang tidak valid dihilangkan dan pada pengujian selanjutnya hanya menggunakan instrumen pernyataan yang valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha dari Croncbach dengan ketentuan nilai alpha dikatakan reliabel apabila > 0,60. Adapun hasil pengujian reliabiltas sebesar 0,919, maka dapat disimpulkan bahwa semua instrumen pernyataan dalam kuesioner tersebut sangat reliabel.

Tabel 5.8

Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Kualitas Audit Cronbach’s Alpha N of Items

0.919 19

Gambar

Gambar 2.1. Model Penelitian ..........................................................................
Tabel  5.24  dibawah  merupakan  tabel  penilaian  gabungan  responden KAP afiliasi   dan KAP lokal terhadap implementasi  ISA  dan  kualitas  audit
TABEL NILAI r PRODUCT MOMENT
TABEL DISTRIBUSI NILAI T

Referensi

Dokumen terkait