• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi International Standards on Auditing (ISA) dan dampaknya pada kualitas audit (studi kasus di kantor akuntan publik afiliasi dan lokal).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi International Standards on Auditing (ISA) dan dampaknya pada kualitas audit (studi kasus di kantor akuntan publik afiliasi dan lokal)."

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

xvii

ABSTRAK

IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING

(ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT

(Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal)

Agustina Prima Kusumawardhani NIM: 112114057

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan implementasi ISA antara kantor akuntan publik afiliasi dan kantor akuntan publik lokal serta mengetahui pengaruh implementasi ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kantor akuntan publik afiliasi lebih mengimplementasikan ISA dibandingkan kantor akuntan publik lokal. Implementasi ISA berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

(2)

xviii

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL STANDARDS

ON AUDITING (ISA) and ITS IMPACT ON AUDIT QUALITY

(A Case Study on Affiliated and Local Public Accounting Firms)

Agustina Prima Kusumawardhani NIM: 112114057

Sanata Dharma University Yogyakarta 2015

The purpose of this research is to determine the differences of ISA implementation between affiliated and local public accounting firms and to determine the influence of ISA implementation to the audit quality.

The type of this research was a case study. The data collection techniques used were questionnaire and documentation. The data analysis techniques used were descriptive analysis and simple linear regression analysis.

The results showed that affiliated public accounting firm had more significant influenced to ISA compared with the local one. ISA implementation influenced the quality of audit.

(3)

IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON

AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA

KUALITAS AUDIT

Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Agustina Prima Kusumawardhani

NIM: 112114057

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

IMPLEMENTASI

INTERNATIONAL STANDARDS ON

AUDITING

(ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS

AUDIT

Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Agustina Prima Kusumawardhani

NIM: 112114057

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

Your word is a lamp to my feet and light to my path (Psalm 119 : 105)

Skripsi bukan sekedar soal riset. Skripsi adalah simulasi cara berkarya atau bekerja setelah lulus kuliah - Anies Baswedan

Change your life today. Don’t gamble on the future. Act

now, without delay - Simon de Beauvoir

Cobalah untuk tidak menjadi seorang yang sukses, tapi jadilah seorang yang bernilai – Albert Einstein

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Babe Alb. Priyono dan Ibu M.A.Dwi Astuti

Saudara, sahabat, dan teman-teman

(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT (Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 26 November 2015 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 30 November 2015 Yang membuat pernyataan,

(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama: Agustina Prima Kusumawardhani

NIM: 112114057

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT”

(Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 30 November 2015

Yang menyatakan,

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan

kepribadian kepada penulis.

2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen MPAT dan Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah senantiasa membantu serta membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ir. Drs. Hansiadi Yuli H., M.Si., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang selalu mendukung dan memberi masukan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, Ak., M.M. dan M.Trisnawati Rahayu,

(11)

viii

5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, Ak., M.M. dan Lisia Apriani, M.Si., Ak.,

QIA., CA selaku koordinator borang standar 6 dan 4 yang memberikan

penulis motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen-dosen Tim Akreditasi Akuntansi 2015 yang memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma atas

bimbingan dan ilmu yang diberikan selama penulis berda dibangku kuliah.

8. Staff Sekretariat Fakultas Ekonomi terkhusus Mas Tri, Mas Yuli, dan Mas

Frans, Mbak Marni atas segala bantuan adminstrasinya, serta karyawan

Fakultas Ekonomi yang telah mempersiapkan segala keperluan yang

mendukung perkuliahan selam ini.

9. Para pimpinan dan karyawan KAP Purwantono, Suherman & Suraja, KAP

Drs. Hadiono, KAP Drs. Henry & Sugeng, KAP M. Kuncara Budi Santoso,

S.E., Ak., M.M., CA., CPA, dan KAP Moh. Mahsun, Ak., M.Si., CPA yang

telah memberikan ijin serta berkenan membantu penulis dalam pencarian

data.

10.Orang tua penulis, Babe Alb. Priyono dan Ibu M.A. Dwi Astuti yang selalu

memberikan semangat, motivasi, teguran dandoahingga skripsi ini selesai.

11.Para sahabat atas perhatian, masukan, motivasi, dan dukungan kepada

(12)

ix

12.Teman-teman bimbingan Ibu Ninik atas segala dukungan, dorongan,

motivasi, dan kebersamaan dalam penyelesaian skripsi ini.

13.Teman-teman Asisten Akreditasi Akuntansi 2015 atas kerja sama, motivasi,

masukan, dan doa kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

14.Teman-teman Akuntansi 2011 terkhusus kelas B atas kebersamaannya selama

ini. Selamat memperjuangkan masa depan kawan.

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekeurangannya, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 30 November 2015

(13)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKAS ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

HALAMAN ABSTRAK ... xvii

HALAMAN ABSTRACT ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Teori Pendukung ... 8

1. Implementasi ... 8

2. Audit ... 8

3. Standar Audit ... 12

4. Perbedaan Standar Audit menurut U.S.GAAS dengan Standar Audit menurut IAASB ... 16

5. Kantor Akuntan Publik ... 17

6. Kualitas Audit ... 18

7. Hubungan Implementasi ISA dengan Kualitas Audit .. 19

B. Hipotesis ... 20

C. Model Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 22

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22

D. Populasi dan Sampel ... 23

E. Teknik Pengambilan Sampel ... 23

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 23

(14)

xi

H. Teknik Analisis Data ... 26

1. Pengujian Instrumen ... 26

a. Uji Validitas ... 26

b. Uji Reliabilitas... 26

2. Pengujian Asumsi Klasik ... 27

3. Pengolahan Data ... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR AKUNTAN PUBLIK ... 31

A. Kantor Akuntan Publik Afiliasi ... 31

B. Kantor Akuntan Publik Lokal ... 33

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Deskripsi Data ... 35

B. Karakteristik Responden ... 36

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. 36

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ... 36

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan Terkahir ... 37

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Lama Kerja ... 37

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Jabatan/Posisi ... 38

C. Pengujian Insrtumen ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 40

D. Pengujian Asumsi Klasik ... 41

E. Deskripsi dan Analisis Data ... 41

1. Implementasi ISA ... 42

a. Implementasi Tiap Standar... 42

1) Standar Prinsip-prinsip Umum dan Tanggung Jawab... 42

2) Standar Penilaian Risiko dan Respon terhadap yang Telah Dinilai ... 44

3) Standar Bukti Audit ... 45

4) Standar Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain .... 46

5) Standar Kesimpulan dan Pelaporan ... 48

6) Standar Area-area Khusus ... 49

b. Perbedaan Standar Audit menurut IAASB dengan Standar Audit menurut U.S.GAAS ... 51

2. Kualitas Audit ... 53

3. Hubungan dan Pengaruh Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit ... 56

a. Hubungan Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit ... 56

(15)

xii

2) Hubungan Implementasi ISA terhadap

Kualitas Audit di KAP Lokal ... 58

b. Pengaruh Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit ... 60

BAB VI PENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... 62

1. Implementasi International Standards on Auditing (ISA) ... 62

2. Pengaruh Implementasi International Standards on Auditing (ISA) terhadap Kualitas Audit ... 63

B. Keterbatasan Penelitian ... 63

C. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1. Daftar International Standards on Auditing ... 14

Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Alpha ... 27

Tabel 3.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar ... 28

Tabel 5.1. Rincian Kuesioner ... 35

Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 37

Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 37

Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ... 38

Tabel 5.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan/Posisi ... 38

Tabel 5.7. Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Kualitas Audit ... 39

Tabel 5.8. Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Kualitas Audit ... 40

Tabel 5.9. Hasil Pengujian Normalitas ... 41

Tabel 5.10. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Prinsip-prinsip Umum dan Tanggung Jawab ... 42

Tabel 5.11. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Penilaian Risiko dan Respons Terhadap Risiko Yang Dinilai ... 44

Tabel 5.12. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Bukti Audit .. 45

Tabel 5.13. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain ... 47

(17)

xiv

Tabel 5.15. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Area-area

Khusus ... 50

Tabel 5.16. Komparasi Jawaban responden tentang Implementasi Perbedaan Standar Audit menurut IAASB dengan Standar Audit menurut U.S.GAAS ... 51

Tabel 5.17. Hasil Pengujian Statistik Deskriptifuntuk KAP Lokal ... 55

Tabel 5.18. Hasil Pengujian Statistik Deskriptifuntuk KAP Afiliasi ... 55

Tabel 5.19. Hasil Pengujian Statistik Deskriptifuntuk Pernyataan Kuesioner ... 56

Tabel 5.20. Rekapitulasi Penilaian Responden Terhadap Kualitas Audit ... 55

Tabel 5.21. Komparasi Nilai Implementasi ISA dan Kualitas Audit ... 56

Tabel 5.22. Hasil Pengujian Korelasi KAP Afiliasi ... 57

Tabel 5.23. Hasil Pengujian Korelasi KAP Lokal ... 58

Tabel 5.24. Nilai Implementasi ISA dan Kualitas Audit Gabungan ... 60

Tabel 5.25. Hasil Pengujian Regresi Linear Sederhana Gabungan ... 61

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar Halaman

(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran I:

Kuesioner ... 69

Lampiran II: Identitas Responden ... 75

Lampiran III: Tabulasi Jawaban Kuesioner ... 78

A. Implementasi ISA ... 78

B. Kualiitas Audit Umum & Uji Normalitas... 79

C. Kualiitas Audit Uji Validitas & Uji Reliabilitas ... 80

Lampiran IV: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 82

Lampiran V: Tabel Nilai r Product Moment ... 84

Lampiran VI: Tabel Distribusi Nilai T ... 85

(20)

xvii

ABSTRAK

IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON

AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT

(Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal)

Agustina Prima Kusumawardhani NIM: 112114057

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan implementasi ISA antara kantor akuntan publik afiliasi dan kantor akuntan publik lokal serta mengetahui pengaruh implementasi ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kantor akuntan publik afiliasi lebih mengimplementasikan ISA dibandingkan kantor akuntan publik lokal. Implementasi ISA berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

(21)

xviii

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL

STANDARDS ON AUDITING (ISA) and ITS IMPACT ON

AUDIT QUALITY

(A Case Study on Affiliated and Local Public Accounting Firms)

Agustina Prima Kusumawardhani NIM: 112114057

Sanata Dharma University Yogyakarta 2015

The purpose of this research is to determine the differences of ISA implementation between affiliated and local public accounting firms and to determine the influence of ISA implementation to the audit quality.

The type of this research was a case study. The data collection techniques used were questionnaire and documentation. The data analysis techniques used were descriptive analysis and simple linear regression analysis.

The results showed that affiliated public accounting firm had more significant influenced to ISA compared with the local one. ISA implementation influenced the quality of audit.

(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaporan keuangan suatu perusahaan merupakan aspek yang penting

dalam proses bisnis. Informasi-informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan akan digunakan oleh para pengguna sebagai dasar untuk

mengambil keputusan. Karena laporan keuangan sangat penting maka salah

satu instrumen perusahaan tersebut harus dibuat secara andal dan

menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu,

diperlukan suatu lembaga independen dan berkualitas yang berada diluar

perusahaan untuk menilai laporan keuangan perusahaan yang telah dibuat.

Lembaga independen tersebut dikenal sebagai akuntan publik yang

biasanya juga disebut sebagai auditor eksternal. Tugas dari akuntan publik ini

ialah memeriksa dan mengevaluasi (mengaudit) laporan keuangan secara

profesional sesuai dengan standar yang berlaku. Diharapkan hasil dari audit

ini dapat meningkatkan kepercayaan para investor dan krediturakan laporan

keuanganperusahaan, karena para investor dan kreditur beranggapan bahwa

laporan keuangan yang telah diaudit memang benar cerminan dari kinerja

perusahaan yang sesungguhnya.

Praktik akuntan publik ini biasanya dilakukan dalam suatu wadah yaitu

kantor akuntan publik (KAP). Untuk mendirikan sebuah KAP, tentunya

(23)

Republik Indonesia. Terdapat ukuran yang digunakan untuk menggambarkan

KAP yaitu KAP internasional, KAP afiliasi dan KAP lokal. Pemilihan KAP

dalam penugasan audit oleh perusahaan sangatlah penting karena didalamnya

terkandung nilai prestige. Bagi perusahaan besar biasanya akan menggunakan KAP yang sudah besar pula seperti Deloitte Touche Tohmatsu,

PricewaterhouseCoopers, Ernst & Young, KPMG, atau KAP yang sudah

bekerjasama (berafiliasi) dengan KAP internasional. Hal ini dilakukan untuk

membuat para pengguna laporan keuangan semakin yakin akan keandalan

laporan keuangan tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga,

perusahaan akan menggunakan KAP lokal.

Selama menjalankan penugasan yang diberikan klien, proses pengauditan

tentunya dilakukan berdasarkan standar audit yang berlaku di negara tersebut.

Untuk di Indonesia sendiri standar audit yang berlaku saat ini adalah

International Standards on Auditing (ISA). Standar ini baru mulai berlaku untuk pengauditan atas laporan keuangan tahun 2013. Sebelumnya, Indonesia

menggunakan standar audit yang diadopsi dari United States Generally Accepted Auditing Standard (U.S. GAAS).

Pergantian atau perubahan standar pada suatu negara tentunya

merupakan sesuatu yang wajar. Sama seperti perubahan standar audit yang

dianut oleh Indonesia sekarang ini yaitu perubahan standar audit dari standar

audit yang diadopsi dari U.S. GAAS menjadi standar audit yang diadopsi dari

(24)

yang meningkatkan kepercayaan investor global terhadap kualitas informasi

keuangan di Indonesia. Hasil audit yang berkualitaslah yang dapat membuat

dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap informasi keuangan

perusahaan. Selain itu, hal lain yang juga melatar belakangi perubahan ini

adalah semakin berkembangnya perekonomian dunia yang siapa saja atau

perusahaan mana saja dapat melakukan ekspansi dan penanaman modal di

negara lain tidak terkecuali Indonesia. Dilihat dari latar belakang ini juga,

para investor dan kreditur tentunya sangat memerlukan informasi keuangan

yang dapat diandalkan secara internasional. Disini yang dimaksudkan dengan

informasi keuangan yang dapat diandalkan secara internasional adalah

informasi keuangan tersebut tidak hanya andal di negara asalnya saja tetapi

juga dapat diandalkan di negara lain. Informasi keuangan yang seperti inilah

yang akan dihasilkan dari pengadopsian ISA karena standar yang digunakan

adalah standar bertaraf internasional.

Perubahan standar audit yang terjadi di Indonesia ini tentunya membawa

dampak pada KAP yang ada. Auditor-auditor yang bekerja pada KAP harus

mengimplementasikan ISA secara mendalam agar dapat melakukan

penugasan dengan baik dan benar. Dalam proses pengimplementasian ISA ini

tidak menutup kemungkinan masih ada KAP-KAP yang belum dapat

melakukan pengimplementasian ISA secara penuh. Hal ini bisa terjadi salah

satunya karena pengetahuan sumber daya manusia yang ada belum

memahami ISA secara mendalam. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan

(25)

suadah dapat diterapkan. Namun menurut Tuanakotta (2013), pada awal

dasawarsa 2000 di Indonesia sudah ada KAP yang menyiapkan diri ke arah

pengadopsian ISA. KAP ini merupakan KAP yang merupakan jaringan KAP

global dan internasional.

Standar audit U.S. GAAS dan ISA tentunya memiliki perbedaan yang

bersifat mendasar. Menurut Tuanakotta (2013: 10) ada enam hal yang

membedakan antara kedua standar tersebut yaitu audit berbasis resiko,

perubahan rules-based standards menjadi principles-based standards, berpaling dari model sistematis, menggunakan kearifan profesional,

pengendalian internal, dan those charged with governance.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan pengimplementasian ISA diantara KAP

afiliasi dengan KAP lokal?

2. Bagaimana pengaruh pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit

yang dihasilkan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai peneliti, yaitu :

1. Mengetahui perbedaan pengimplementasian ISA antara KAP afiliasi dan

(26)

2. Mengetahui pengaruh pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit

yang dihasilkan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi KAP

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan baru tentang

pengimplementasian ISA pada KAP-KAP yang ada. Selain itu, KAP juga

dapat mengetahui pengaruh pengimplementasian ISA terhadap kualitas

audit yang dihasilkan pada KAP lain.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat menambah daftar referensi kepustakaan di

perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang sebelumnya belum pernah

ada.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan bisa menjelaskan kepada pembaca tentang

bagaimana pengimplementasian ISA pada KAP afiliasi maupun KAP

lokal dan pembaca dapat mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas

audit.

4. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menjadi wadah bagi penulis untuk menerapkan

ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan khususnya ilmu tentang

(27)

tentang pengimplementasian ISA pada KAP afiliasi dan KAP lokal serta

pengaruhnya terhadap kualitas audit.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dilaporkan dengan menggunakan sistematika penulisan

sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penelitian.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan tentang teori-teori dan konsep yang berkaitan

dengan penelitian. Selain itu, bab ini juga merumuskan hipotesis

penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang objek penelitian, metode dan desain

penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data,

variabel penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum

Bab ini menguraikan tentang tempat yang digunakan untuk

(28)

Bab V Analisis dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang analisis data yang diperoleh dari KAP

dengan menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan teori

yang sudah ada serta pembahasannya.

Bab VI Penutup

(29)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Pendukung

1. Implementasi

Implementasi adalah suatu proses melaksanakan atau mentarnsfer

suatu gagasan, aturan, program, bahkan pedoman yang sebelumnya

belum pernah dilakukan. Menurut Agustino yang dikutip dalam skripsi

Soamole, implementasi merupakan suatu proses yang dinamis, dimana

pelaksanaan kebijakan melakukan aktivitas atau kegiatan, sehingga pada

akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau

sasaran kebujikan itu sendiri.

2. Audit

a. Pengertian Audit

Audit adalah proses yang sistematik untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tentang

kegiatan dan peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat

kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang

ditetapkan dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada

pihak-pihak yang berkepentingan (Messier et al. 2014: 12).

(30)

melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan

kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang

yang kompeten dan independen.

Dari beberapa pengertian audit yang dipaparkan oleh para ahli

dapat ditarik kesimpulan bahwa audit merupakan suatu proses

sistematis yang bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi bukti

kejadian ekonomi oleh pihak independen secara objektif sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan serta memberikan pendapat

akan kesesuaiannya. Hasil yang diperoleh nantinya akan

dikomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Jenis-jenis Audit

Menurut Jusup (2001), audit pada umumnya dikelompokkan menjadi

tiga golongan, yaitu:

1) Audit operasional

Audit oprasional yaitu mengevaluasi efisiensi dan

efektifitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi yang

diterapkan suatu organisasi. Hasil dari audit operasional ini

berupa rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan

operasi.

2) Audit ketaatan

Audit ketaaatan dilaksanakan untuk menentukan apakah

pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, aturan, atau

(31)

lebih tinggi. Hasil audit ini dilaporkan pada seseorang atau

pihak tertentu yang lebih tinggi dalam organisasi yang diaudit

misalnya manajemen.

3) Audit laporan keuangan

Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan

apakah laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan kriteria

tertentu yang telah ditetapkan. Pada umumnya kriteria yang

digunakan adalah prinsip akuntansi berlaku umum (PABU).

c. Tujuan Audit

Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

1) Kelengkapan (Completeness)

Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau

ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.

2) Ketepatan (Accurancy)

Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang telah

dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar,

dan dicatat dengan benar.

3) Eksistensi (Existence)

Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang

tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal

(32)

4) Penilaian (Valuation)

Untuk memastikan bahwa PABU telah diterapkan dengan benar.

5) Klasifikasi (Classification)

Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam

jurnal diklasifikasikan dengan tepat.

6) Ketepatan (Accurancy)

Untuk memastikan bahwa transaksi dicatat pada tanggal yang

benar, dirinci dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka

buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan

tepat.

7) Pisah Batas (Cut-off)

Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal

neraca dicatat dalam periode yang tepat.

8) Pengungkapan (Disclosure)

Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan

pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dangan wajar

dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi

dan catatan kaki laporan tersebut.

Tujuan audit laporan keuangan oleh auditor independen pada

umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran

dalam semua hal yang material tentang (1) posisi keuangan; (2) hasil

usaha; (3) perubahan ekuitas; dan (4) arus kas sesuai dengan prinsip

(33)

3. International Standards on Auditing (ISA)

International Standards on Auditing adalah standar audit yang dikeluarkan oleh The International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB). IAASB ini merupakan badan yang dibentuk oleh

International Federation of Accountants (IFAC) sebagai badan pembuat standar auditing dan assurance. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa IFAC merupakan the organization for the accountancy profession with members and associates in 127 countries (Tuanakotta 2013: 20). Selain IAASB, masih ada badan pembuat standar yang dimiliki oleh

IFAC antara lain The International Accounting Education Standards Board (IAESB), The International Ethics Standards Board for Accountants (IESBA), dan The International Public Sector Accounting Standards Board (IPASB). Tujuan utama dari IFAC membentuk badan pembuat standar ini menurut Tuanakotta (2013: 20) yaitu melayani

kepentingan umum dengan mengembangkan, mempromosikan, dan

memberdayakan standar-standar yang diakui secara internasional yang

menjadi tumpuan harapan investor dan pengakuan kepentingan

(stakeholders) lainnya.

Standar yang dikeluarkan oleh IAASB terbagi menjadi tiga kategori:

a. Standar audit dan review informasi keuangan historis

Standar ini terdiri dari dua standar yaitu International Standard on Auditing (ISAs) dan International Standard on Review Engagement

(34)

b. Standar penugasan assurance selain audit atau rivew laporan keuangan historis

Untuk standar ini, IAASB mengeluarkan International Standard Assurance Engagemnets (ISAEs).

c. Standar jasa lainnya

Untuk kategori ini, IAASB menerbitkan standar yang diterapkan

pada penugasan kompilasi, pengolahan informasi, jasa penugasan

lain yaitu International Standard on Related Service (ISRSs).

ISA merupakan salah satu produk dari standar audit informasi

keuangan historis yang cakupannya lebih terbatas pada KAP dan para

praktisinya (partner dan staf KAP) saja. Berbeda dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang cakupannya lebih luas karena melibatkan perusahaan dari segala macam ukuran, bentuk hukum,

bentuk kepemilikan, dan bentuk latar belakang investasi yang berbeda

pula. Sehingga IFRS lebih dikenal daripada ISA diberbagai negara. ISA

di Indonesia juga belum terlalu dikenal oleh berbagai kalangan. Selain

disebabkan karena lingkup cakupannya, di Indonesia ISA juga baru

mulai diadopsi mulai 1 Januari 2014 untuk audit atas laporan keuangan

2013.

Indonesia mengadopsi ISA sebagai wujud komitmen negara sebagai

salah satu anggota dari G-20 yang mendorong setiap anggotanya untuk

menggunakan standar profesi internasional. Pengadopsian ISA juga

(35)

Statement of Membership Obligation (SMO) nomer tiga yaitu berkenaan dengan standar pengendalian mutu, auditing, dan asurans untuk anggota

(dalam hal ini Institut Akuntan Publik Indonesia). Selain itu,

pengadopsian ISA ini merupakan respon terhadap rekomendasi World

Bank dan juga merupakan salah satu cara untuk menjalankan amanah UU

[image:35.595.101.515.251.742.2]

No.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik.

Tabel 2.1

Daftar International Standards on Auditing ISA /

ISQC 1 Referensi

Standar

ISQC 1 Pengendalian mutu untuk perusahaan yang melakukan audit dan rivew laporan keuangan, dan jaminan lainnya dan jasa terkait

ISA

200-299 Prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab

200 Tujuan keseluruhan auditor independen dan pelaksanaan audit berdasarkan standar audit

210 Persetujuan atas ketentuan perikatan audit

220 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan 230 Dokumentasi audit

240 Tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam suatu audit atas laporan keuangan

250 Pertimbangan atas peraturan perundang-undangan dalam audit laporan keuangan

260 Komunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola

265 Pengkomunikasian defisiensi dalam pengendalian internal kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan manajemen

ISA 300-450

Penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang telah dinilai

300 Perencanaan suatu audit atas laporan keuangan

315 Pengidentifikasian dan penilaian kesalahan penyajian material melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya

320 Materialitas dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit

(36)

ISA / ISQC 1 Referensi

Standar

402 Pertimbangan audit terkait dengan entitas yang menggunakan suatu organisasi jasa

450 Pengevaluasian atas kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit

ISA

500-580 Bukti audit

500 Bukti audit

501 Bukti audit – pertimbangan spesifikasi atas unsur pilihan 505 Konfirmasi eksternal

510 Perikatan audit tahun pertama – saldo awal 520 Prosedur analitis

530 Sampling audit

540 Audit atas estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan

550 Pihak berelasi 560 Peristiwa kemudian 570 Kelangsungan usaha 580 Representasi tertulis

ISA

600-620 Penggunaan pekerjaan pihak lain

600 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan grup (termasuk pekerjaan auditor komponen)

610 Penggunaan pekerjaan auditor internal 620 Penggunaan pekerjaan seorang pakar auditor

ISA

700-720 Kesimpulan audit dan pelaporan

700 Perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan keuangan

705 Modifikasi terhadap opini dalam laporan auditor independen

706 Paragraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain dalam laporan auditor independen

710 Informasi komparatif – angka korespondensi dan laporan keuangan komparatif

720 Tanggung jawab auditor atas informasi lain dalam dokumen yang berisi laporan keuangan auditan

ISA

800-810 Area-area khusus

800 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus

[image:36.595.100.515.78.750.2]
(37)

ISA / ISQC 1 Referensi

Standar

tunggal dan unsur, akun atau pos spesifikasi dalam suatu laporan keuangan

810 Perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan

Standar Perakitan Reviu

Standar Perikatan Reviu 2400

Perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan

Standar Perikatan Reviu 2410

Reviu atas informasi keuangan interim yang dilaksanakan oleh auditor independen entitas

Sumber: Audit Berbasis ISA, Tuanakotta (2013) & IAPI

4. Perbedaan Standar Audit menurut U.S.GAAS dengan Standar

Audit menurut IAASB

Menurut Tuanakotta (2013: 10-13), ada beberapa sifat perbedaan

antara standar audit menurut IAASB dengan standar audit menurut

U.S.GAAS yang bersifat substantif dan mendasar, yaitu:

a. Audit berbasis risiko

Risiko audit adalah risiko memberikan opini audit yang tidak tepat atas laporan keuangan yang disalahsajikan secara material. Ciri yang paling menonjol dari ISA ialah penekanan terhadap aspek risiko. Penekanan terhadap risiko sejak auditor mempertimbangkan untuk menerima atau menolak suatu entitas dalam penugasan audit sampai sesudah laporan yang berisi opini diterbitkan. ISA berulang-ulang menegaskan kewajiban auditor dalam menilai risiko (to assessed risk), dalam menanggapi risiko yang dinilai (to respond to assessed risk), dalam mengevaluasi risiko yang ditemukan (detected risk), baik yang akan dikoreksi maupun yang tidak dikoreksi entitas. Penegasan ini bermakna, jika auditor tidak menjalankan kewajibannya, ia teledor (negligent). Sedangkan pada SA lebih menekankan audit atas akun satu per satu dengan penekanan pada akun-akun neraca.

b. Rules-based standards ke principles-based standards

[image:37.595.97.516.81.753.2]
(38)

membedakan standar berbasis aturan dari standar berbasis prinsip. Pertama, standar berbasis aturan sangat “rumit” (“jelimet”) dan member kesan eksak atau tepat.

c. Berpaling dari model matematis

Ciri dari semua buku teks auditing Amerika maupun buku-buku pedoman dari KAP besar seperti the Big Four di era Assurance Model ialah membantu auditornya memberikan model-model matematis dalam sampling, statistical sampling maupun non-statistical sampling. Pendekatan matematis ini mempunyai kelemahan yang serius yaitu membuat auditor menjadi robot serta kerumitannya. Sedangkan ISA menekankan pada penggunaan

professional judgment.

d. Kearifan profesional dan konsekuensinya

Konsekuensi dari ISA mewajibkan kearifan profesional ialah keterlibatan auditor yang berpengalaman dalam praktik dan dalam praktik akuntan publik ini berarti keterlibatan partner yang mempunyai pengalaman (jam terbang dan kepakaran dalam industri tertentu atau jenis audit tertentu), pendidikan, dan pelatihan dengan ciri-ciri kepribadian tertentu. Jika keputusan audit masih dibuat oleh asisten yang belum mempunyai pengalaman yang memadai, ISA menegaskan bahwa auditnya tidak sesuai dengan ISA.

e. Pengendalian internal

Yang ditekankan ISA ialah kewajiban entitas dalam membangun, memelihara, dan mengimplementasikan pengendalian internal dan kewajiban auditor dalam menilai pengendalian internal dan menggunakan hasil penelitiannya serta komunikasi dengan manajemen dalam hal auditor menemukan defisiensi dalam pengendalian internal. Selain itu, ISA menekankan perubahan pola pikir contohnya cara berfikir lama dapat dilihat dalam praktik di Indonesia. Akuntan publik mereviu sistem pengendalian internal dan produk yang dihasikan ialah rekomendasi perbaikan sistem. Yang terpenting justru tidak dilakukan auditor, ia tidak mengaitkan prosedur audit selanjutnya dengan hasil reviu atas pengendalian internal.

f. Those Charged with Governance (TCWG)

TCWG merupakan orang atau lembaga dengan wewenang yang cukup dalam mengawasi entitas. ISA menekankan perlu adanya TCWG dalam suatu entitas. Tujuannya adalah mewakili entitas untuk berkomunikasi secara efektif dengan auditor.

5. Kantor Akuntan Publik

Audit umum atas semua laporan keuangan yang ada di Indonesia

(39)

publik, terkecuali organisasi milik pemerintah. Selain melakukan audit

atas laporan keuangan, KAP juga memberikan jasa lain seperti jasa

konsultasi, jasa akuntansi, dan jasa perpajakan. Menurut UU No.5 Tahun

2011 kantor akuntan publik adalah badan usaha yang didirikan

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan

izin usaha berdasarkan undang-unadang.

Di Indonesia, KAP yang terdaftar jumlahnya dari tahun ke tahun

semakin meningkat. Untuk saat ini KAP yang beroperasi kurang dari 500

kantor (Elder 2011: 34). Walaupun KAP yang beroperasi di Indonesia

kurang dari 500 kantor tetapi sudah ada kurang lebih 40 kantor yang

bertaraf internasional. Menurut Adityasih (2010) yang dikutip dalam

Darwin (2012) KAP di Indonesia dapat melakukan kerja sama dengan

KAP asing. Bentuk kerja sama ini dapat berupa network maupun asosiasi. KAP yang bekerja sama dengan KAP asing biasa disebut juga

dengan KAP afiliasi. Sedangkan KAP yang belum mempunyai kerja

sama dengan KAP internasional atau belum mau bekerja sama dengan

KAP internasional sering disebut dengan KAP lokal.

6. Kualitas Audit

Kualitas audit memiliki arti yang beranekaragam bagi setiap orang.

Menurut T.Husni (2010), para pengguna laporan keuangan berpendapat

bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor dapat

(40)

material misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan klien. Auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi apabila mereka

bekerja sesuai standar profesional yang ada, dapat menilai resiko bisnis

klien dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat

meminimalisasi ketidakpuasan klien dan menjaga kerusakan reputasi

auditor. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa kualitas audit

adalah probabilitas di mana seorang auditor menemukan dan melaporkan

tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi auditnya. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang

besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar

dibandingkan dengan KAP yang kecil (De Angelo, 1981).

7. Hubungan Implementasi ISA dengan Kualitas Audit

Standar audit merupakan pedoman utama bagi auditor eksternal atau

KAP dalam melaksanakan penugasan audit. Seperti yang sudah diketahui

bahwa untuk Indonesia sendiri, mulai audit laporan keuangan 2013

standar yang berlaku saat ini ialah ISA. Walaupun standar ini baru

berlaku di Indonesia, sudah sewajarnya jika para auditor eksternal atau

KAP menggunakan ISA. Kemudian auditor sendiri memandang kualitas

audit terjadi salah satunya jika mereka bekerja sesuai standar profesional

yang ada (T.Husni: 2010). Disini dapat dilihat bahwa dengan adanya

pengimplementasian ISA di Indonesia merupakan salah satu indikator

(41)

B. Hipotesis

Perusahaan wajib membuat laporan keuangan sebagai bentuk

pertanggungjawaban pengelolaan dan pelaksanaan keuangan suatu entitas

kepada pengguna. Untuk menyakinkan pengguna bahwa laporan keuangan

tersebut merupakan cerminan perusahaan maka perlu diadakan pemeriksaan

atau pengauditan atas laporan keuangan. Pemeriksaan atau pengauditan

laporan keuangan hanya dilakukan oleh auditor eksternal yang bernaung

disuatu KAP. Perusahaan dapat memilih menggunakan KAP yang bekerja

sama dengan KAP asing yang biasa disebut dengan KAP afiliasi atau KAP

yang belum mempunyai kerja sama dengan KAP internasional yang disebut

dengan KAP lokal.

Auditor akan berpedoman pada standar yang berlaku dalam melakukan

proses pengauditan. Saat ini standar audit yang berlaku di Indonesia adalah

ISA. Tentunya auditor dituntut untuk dapat menghasilkan laporan audit yang

berkualitas. Menurut T.Husni (2010), para pengguna laporan keuangan

berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor dapat

memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no material misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan klien. Kemudian auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi salah satunya jika

mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada. Jadi, salah satu indikator

yang menunjukkan kualitas audit dalam sebuah penugasan audit ialah

(42)

H1: Implementasi ISA berpengaruh terhadap kualitas audit yang

dihasilkan.

Hipotesis diatas merupakan dugaan sementara atas rumusan masalah

kedua dalam penelitian ini.

[image:42.595.101.514.191.598.2]

C. Model Penelitian

Gambar 2.1 Model Penelitian

KAP Afiliasi

KAP Lokal

Implementasi

International Standards on Auditing

Kualitas Audit

(43)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus. Kesimpulan dari

penelitian ini hanya berlaku untuk KAP yang diteliti saja dan tidak dapat

digeneralisasikan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2015. Tempat

penelitian dilakukan di 1 KAP afiliasi dan 4 KAP lokal. KAP afiliasi yaitu

KAP Purwantono, Suherman & Suraja. KAP lokal meliputi KAP Drs.

Hadiono, KAP Drs. Henry & Sugeng, KAP M. Kuncara Budi Santoso, S.E.,

Ak., M.M., CA., CPA, dan KAP Moh. Mahsun, Ak., M.Si., CPA.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP Purwantono,

Suherman & Suraja, KAP Drs. Hadiono, KAP Drs. Henry & Sugeng, KAP

M. Kuncara Budi Santoso, S.E., Ak., M.M., CA., CPA, dan KAP Moh.

Mahsun, Ak., M.Si., CPA. Objek penelitian ini adalah pengimplementasian

(44)

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di KAP

Purwantono, Suherman & Suraja, KAP Drs. Hadiono, KAP Drs. Henry &

Sugeng, KAP M. Kuncara Budi Santoso, S.E., Ak., M.M., CA., CPA, dan

KAP Moh. Mahsun, Ak., M.Si., CPA. Sampel dalam penelitian ini sebanyak

24 auditor dari semua KAP.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non probability sampling dengan metode quota sampling. Menurut Siregar (2013: 33) quota sampling adalah penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelempok, sebelum quota masing-masing kelompok terpenuhi maka penelitian belum dianggap selesai. Jumlah quota sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 sampel setiap KAP.

F. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang

diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel bebas (independent variable), yaitu implementasi ISA dalam pelaksanaan tugas.

(45)

Untuk menghindari kesalahpahaman atau untuk memberikan gambaran

dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini diperlukan definisi variabel

operasional yang akan digunakan sebagai dasar dalam menyusun kuesioner

penelitian, yaitu:

1. Implementasi ISA (X)

Implementasi adalah suatu proses melaksanakan suatu aturan atau

pedoman yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Dengan demikian

maka implementasi ISA adalah proses melaksanakan standar audit

internasional yang sebelumnya memang belum pernah dilakukan oleh

suatu KAP dalam pelaksanaan penugasan audit. Indikator suatu KAP

mengimplementasikan ISA dalam pelaksanaan penugasan audit ialah bila

KAP tersebut telah melaksanakan proses yang ditetapkan pada

standar-standar yang berlaku pada ISA. Untuk pernyataan pengimplementasian

ISA ini terdapat 36 pernyataan. Pernyataan diukur dengan skala dikotomi

yaitu ya dan tidak, dimana 1 = “ya” yang berarti bahwa standar tersebut

telah diimplementasikan di KAP dan 0 = “tidak” yang berarti bahwa

standar tersebut belum diimplementasikan di KAP.

2. Kualitas audit (Y)

Indikator kualitas audit adalah dapat memberikan jaminan bahwa

tidak ada salah saji yang material atau kecurangan dalam laporan keuangan

klien, bekerja sesuai standar profesional yang ada, dapat menilai resiko

bisnis klien dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat

(46)

auditor. Pernyataan tentang kualitas audit sebanyak 19 pernyataan. Dalam

penelitian ini kualitas audit diukur dengan pernyataan-pernyataan yang

menggunakan skala interval dengan rentang 1 sampai 7 dengan intepretasi

semakin kecil angka berarti responden semakin tidak setuju dengan

indikator kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP dan semakin besar

angka berarti responden semakin setuju dengan indikator kualitas audit

yang dihasilkan oleh KAP.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti secara langsung

mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada KAP afiliasi maupun KAP

lokal tentang pengimplementasian ISA dan kualitas audit. Pertanyaan

dalam kuesioner berlaku sama untuk semua KAP baik KAP afiliasi

maupun KAP lokal.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mengakses pada

website Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Data yang dikumpulkan berupa informasi KAP seperti izin oprasional, letak kantor, kontak kantor,

akuntan publik/rekan persekutuan pemilik kantor dan nomer register

(47)

H. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Siregar (2013: 46) validitas atau kesahihan adalah

menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang ingin

diukur. Dalam penelitian yang menggunakan kuesioner, uji validitas

digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan pertanyaan dapat

mengetahui jawaban responden. Rumus yang digunakan untuk uji

validitas yaitu dengan teknik korelasi product moment:

Rumus:

√ √ Keterangan:

∑ ∑ N: jumlah responden

Dengan taraf signifkan ( = 5%, kuesioner sebagai alat ukur

dapat dikatakan valid serta memiliki validitas konstruksi yang baik

dan begitu pula sebaliknyaapabila r hitung lebih besar dari nilai r tabel

product moment.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan jika pernyataan dalam

penelitian sudah memiliki validitas. Menurut Siregar (2013: 55) tujuan

reliabilitas itu sendiri adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil

(48)

atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat

pengukur yang sama pula.

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode alpha cronbach. Metodealpha cronbach merupakan teknik untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang yang mengukur sikap atau prilaku.

Rumus Alpha (cronbach’s) sebagai berikut:

Keterangan:

: Reliabilitas kuesioner

: Banyaknya butir pertanyaan : Jumlah varian butir

:Varian total

Suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas ( >

[image:48.595.98.509.253.633.2]

0,6. Berikut ini adalah tabel tingkat reliabel berdasarkan nilai Alpha Cronbach:

Tabel 3.1

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s.d 0,20 >0,20 s.d 0,40 >0,40 s.d 0,60 >0,60 s.d 0,80 >0,80 s.d 1,00

Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel

Sangat Reliabel

2. Pengujian Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan

(49)

data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya. Dasar

pengabilan keputusan dalam uji ini adalah jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak

berdistribusi normal. (Asep 2014: 114). Uji ini menggunakan alat uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov.

3. Pengolahan Data

Pengolahan data yang akan digunakan untuk menjawab rumusan

masalah adalah :

a. Untuk menjawab permasalahan pertama

1) Data yang digunakan berasal dari kuesioner pengimplementasian

ISA. Kemudian membuat tabulasi penilaian responden secara

keseluruhan.

2) Membuat tabel rekapitulasi penilaian responden terhadap kuesioner

pengimplementasian ISA. Tabel ini dibuat satu per satu sesuai

standar yang ada dalam ISA dan dinyatakan dalam bentuk

[image:49.595.99.514.187.779.2]

angka/poin.

Tabel 3.2

Rekapitulasi Jawaban Responen Terhadap Standar

No. ISA Pernyataan

Penilaian Responden KAP

Afiliasi

KAP Lokal

1. Pernyataan I 2. Pernyataan II dst: Pernyataan ke-n

(50)

3) Menganalisis penilaian responden terhadap pengimplementasian

[image:50.595.97.517.164.691.2]

ISA dan memaparkan secara deskriptif hasil analisis berdasarkan

tabel 3.2.

b. Untuk menjawab permasalahan kedua

1) Data berasal dari kuesioner pengimplementasian ISA dan

kuesioner kualitas audit.

2) Untuk penilaian responden terhadap kuesioner kualitas audit akan

dibuatkan tabel rekapitulasi, dimana dalam tabel tersebut terdapat

jawaban responden pada rentang skala yang dipilih. Rentang skala

yang digunakan yaitu 1 sampai 7 dengan intepretasi semakin kecil

angka berarti responden semakin tidak setuju dengan indikator

kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP dan semakin besar angka

berarti responden semakin setuju dengan indikator kualitas audit

yang dihasilkan oleh KAP. Kemudian setiap pernyataan tersebut

akan dihutung jumlahnya. Kemudian akan dicari rata-rata penilaian

responden, standar deviasi, serta nilai tertinggi dan terendah.

3) Memaparkan dan menjelaskan hasil dari hasil perhitungan langkah

(3) dan isi tabel rekapitulasi penilaian responden terhadap kualitas

audit.

4) Untuk melihat pengaruh atau dampak dari pengimplementasian

ISA terhadap kualitas audit maka dibuat tabel komparasi nilai

(51)

penilaian tiap responden terhadap implementasi ISA dan kualitas

audit, kemudian melakukan uji regresi linear sederhana.

5) Untuk pengujian hipotesis akan dilakukan uji t dimana hasil uji

thitung dapat dilihat pada hasil output uji regersi sederhana pada

bagian koefisien. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan

hasil thidung dengan ttabel. Keputusan yang dapat diambil adalah

menolak atau menerima H0. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak,

sebaliknya jika thitung < ttabel maka H0 diterima.

6) Lalu melakukan analisis atas hasil uji t dan memberikan penjelasan

(52)

31 BAB IV

GAMBARAN UMUM KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Daftar Kantor Akuntan Publik yang dijadikan tempat penelitian:

A. Kantor Akuntan Publik Afiliasi

1. KAP PURWANTONO, SUHERMAN & SURAJA

Kerjasama dengan Ernst & YoungGlobal Limited (17 Juni 2010) Izin Usaha KAP : 381/KM.1/2010 (24 Mei 2010) Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 7th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav.52 – 53, Jakarta 12190 Telp: (021) 52895000

Fax: (021) 52894100 Website: www.ey.com/id

I. Rekan Persekutuan I.1. Akuntan Publik :

I.1.1. Hari Purwantono I.1.2. Benyanto Suherman I.1.3. Peter Surja

I.1.4. Sinarta I.1.5. Tia Adityasih I.1.6. Agung Purwanto I.1.7. Bangkit Kuncoro I.1.8. David Sungkoro I.1.9. Deden Riyadi

I.1.10. E. Batara Manurung I.1.11. Feniwati Chendana I.1.12. Hermawan Setiadi I.1.13. Indrajuwana Komala Widjaja

I.1.14. Moch. Dadang Syachruna I.1.15. Ratnawati Setiadi I.1.16. Roy Iman Wirahardja I.1.17. Ruddy Koesnadi I.1.18. Danil Setiadi Handaja I.1.19. Handri Tjendra I.2. Non Akuntan Publik :

I.2.1. Djujono Widjaja I.2.2. Fariaty Lionardi I.2.3. Julianingsih Tan I.3. Cabang Surabaya (33)

I.3.1. Akuntan Publik : I.3.1.1. Muhammad

No. Reg. Izin AP.0684(Pemimpin, FAP, FAPM)

No. Reg. Izin AP.0685 (FAP, FAPM) No. Reg. Izin AP.0686(FAP, FAPM) No. Reg. Izin AP.0701(FAP, FAPM) No. Reg. Izin AP.0029 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0687 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0689 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0691 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0692 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0693 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0694 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0695 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0696 (FAPM)

No. Reg. Izin AP.0697 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0698 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0699 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0700 (FAPM) No. Reg. Izin AP.1008 (FAPM) No. Reg. Izin AP.1008 (FAPM)

(53)

Kurniawan II. STAF KAP

II.1.1. Dagmar Zevilianty Djamal II.1.2.Sherly Jokom II.1.3.Susanti II.1.4.Widya Arijanti II.1.5.Yasir II.1.6.Andreas Leonardi II.1.7.Anwar Muljadi Arif II.1.8.Arief Somantri II.1.9.Austa Ardiawan II.1.10. Benediktio Salim II.1.11. Bimo Iman

Santoso II.1.12. Budi Hartono II.1.13. Chairul

Wismoyo II.1.14. Damestar

Hutagalung II.1.15. Denny Susanto II.1.16. Doly Fajar

Damanik II.1.17. Erwin Effendy II.1.18. Fonny Alimin II.1.19. Hanny W.

Sugianto II.1.20. Harun Akbar II.1.21. Irwan Haswir II.1.22. Lily Renawati II.1.23. Lucky

Parwitasari II.1.24. Mento

II.1.25. Nisya Yuliatrhani Sanrose

II.1.26. Patricia K. Surya II.1.27. Said

Amru II.1.28. Sandy II.1.29. Soaduon

Tampubolon II.1.30. Tjoa Tjek Nien II.1.31. Wirani Andriani

Setiawan

II.2. Cabang Surabaya (33) II.2.1. Anak Agung

No. Reg. Izin AP.0690 (Cuti)

(54)

Gede Taman II.2.2. Andi Widjaja

Rahardjo II.2.3. Hambali Hadi

Purnomo II.2.4. Totok Hariono

B. Kantor Akuntan Publik Lokal

1. KAP Drs. HADIONO

Izin Usaha Nomor : KEP-1125/KM.17/1998 (15 Desember 1998) Gedung Griya HDN

Jl. Kusbini No.27 Yogyakarta 55222 Telp: (0274) 555100 Fax: (0274) 555101 Akuntan Publik :

1. Hadiono No. Reg. Izin AP.0108 (FAP)

2. KAP Drs. HENRY & SUGENG

Izin Usaha Nomor : 1365/KM.1/2009 (10 Desember 2009) Jl. Gajah Mada No.22

Yogyakarta 55112 Telp : (0274) 514883 Fax : (0274) 514883

Email: kaphenry_s@yahoo.co.id

I. REKAN PERSEKUTUAN I.1. Akuntan Publik :

I.1.1.Henry Susanto No. Reg. Izin AP.0067 (Pemimpin, FAP) I.2. CABANG SURABAYA (26)

I.2.1.Akuntan Publik :

I.2.1.1.Sugeng Wirjaseputra No. Reg. Izin AP.0644 (Pemimpin Cabang)

3. KAP M. KUNCARA BUDI SANTOSA,S.E., Ak, M.M., CA., CPA

Izin Usaha Nomor : KEP-479/KM.1/2014 (30 Juni 2014) Jl. Godean KM. 5 No. 104

Yogyakarta 55292

Telp: (0274) 5305200, 087838900901 Fax: (0274) 5305200

E-mail: kapkuncara@gmail.com

Akuntan Publik :

(55)

4. KAP MOH. MAHSUN, Ak., M.Si., CPA

Izin Usaha Nomor : KEP-437/KM.1/2014 (23 Juni 2014) Jl. Prof. Dr. Soepomo, Gg. Lucida No.02,

Janturan, Umbulharjo, Yogyakarta Telp: (0274) 386825

Fax: (0274) 378229

E-mail : office@kapmuna.co.id

Akuntan Publik :

(56)

35 BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Responden dalam penelitian ini berfungsi memberikan informasi data

mengenai pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

Data diambil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada KAP afiliasi dan

KAP lokal, rincian kuesioner yang kembali sebagai berikut:

Tabel 5.1

Rincian Kuesioner

No. Keterangan Jumlah Total Persentase

1. Kuesioner yang disebar - 40 100%

2.

Kuesioner yang kembali 1. KAP Afiliasi

2. KAP Lokal

- 12 14

26 65%

3.

Kuesioner yang digunakan 1. KAP Afiliasi

2. KAP Lokal

- 12 12

24 60%

Sumber: Data diolah

Kuesioner yang disebar sebanyak 40 kuesioner dan yang kembali sebanyak

26 kuesioner dari satu KAP afiliasi dan empat KAP lokal. Adapun rincian

kuesioner tersebut yaitu 12 kuesioner berasal dari KAP afiliasi dan 14

kuesioner berasal dari KAP lokal. Namun kuesioner yang digunakan dalam

pengolahan data sebanyak 24 kuesioner. Hal ini dilakukan oleh peneliti

dikarenakan terdapat dua kuesioner yang diisi oleh responden yang tidak

diharapkan dan untuk menyeimbangkan data antara kedua KAP karena bila

(57)

serta analisis data. Dari kuesioner yang dikembalikan dapat dilihat bahwa

persentase pengembalian kuesioner sebesar 60%.

B. Karakteristik Responden

Berdasarkan kuesioner yang telah kembali dapat dilihat karakteristik

responden sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 5.2 karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin diketahui mayoritas dalah pria dengan persentase sebesar 58%.

Sedangkan responden berjenis kelamin wanita memiliki persentase

sebesar 42%. Secara lengkap karakteristik responden berdasarkan jenis

[image:57.595.97.515.208.582.2]

kelamin dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No.

Jenis

Kelamain Jumlah Persentase

1. Pria 14 58% 2. Wanita 10 42% Total 24 100%

Sumber: Data diolah

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Responden dalam penelitian ini semuanya berusia antara 20-29

tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kelima KAP tersebut didominasi oleh

pekerja muda. Secara lengkap karakteristik responden berdasarkan usia

(58)
[image:58.595.97.513.114.598.2]

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No. Usia Jumlah Persentase

1. 20-29 24 100% 2. 30-39 0 0% 3. 40-49 0 0% 4. ≥ 50 0 0% Total 24 100%

Sumber: Data diolah

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Responden penelitian ini rata-rata berpendidikan akhir S1 dengan

persentase sebesar 92%. Untuk responden dengan pendidikan terakhir S2

memiliki persentase sebesar 8%. Sedangkan responden dengan

pendidikan terakhir S3dan lainnya tidak ada. Secara lengkap karakteristik

responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan

Terakhir Jumlah Persentase

1. S1 22 92%

2. S2 2 8%

3. S3 0 0%

4. Lain-lain 0 0% Total 25 100%

Sumber: Data diolah

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Untuk lama kerja responden pada KAP bervariasi, sebesar 58%

responden sudah bekerja selama 0-2 tahun. Sebesar 38% sudah bekerja

antara 3-5 tahun dan selebihnya 4% responden sudah bekerja selama 6-8

tahun. Karakteristik responden berdasarkan lama kerja secara lengkap

(59)

Tabel 5.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja No. Lama Kerja Jumlah Persentase

1. 0-2 tahun 14 58% 2. 3-5 tahun 9 38% 3. 6-8 tahun 1 4%

4. ≥ 8 tahun 0 0%

Total 24 100%

Sumber: Data diolah

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan/Posisi

Porsi jabatan/posisi yang diduduki responden baik sebagin auditor

junior maupun auditor senior adalah sama yaitu sebanyak 38%.

Selebihnya berada pada jabatan/posisi assistant auditor sebanyak 8%,

assistant grade 2, assistant assurance, staff, dan manajer memiliki masing-masing persentase sebesar 4%. Tabel 5.6 berikut ini

memperlihatkan karakteristik responden berdasarkan jabatan/posisi

[image:59.595.99.516.143.658.2]

secara lengkap.

Tabel 5.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan/Posisi No. Jabatan/Posisi Jumlah Persentase

1. Staff 1 4%

2. Assistant Assurance 1 4%

3. Assistant Grade 2 1 4%

4. Assistant Auditor 2 8%

5. Junior Auditor 9 38% 6. Senior Auditor 9 38% 7. Manajer 1 4% Total 24 100%

(60)

C. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Penelitian ini terdiri dari dua kuesioner yang disebarkan kepada

responden. Kuesioner pertama bertujuan untuk mengetahui

pengimplementasian ISA pada suatu KAP. Adapun indikator penilaian

dalam kuesioner ini yaitu prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab,

penilaian risiko dan respon tehadap risiko yang telah dinilai, bukti audit,

penggunaan pekerjaan pihak lain, kesimpulan audit dan laporan, dan

area-area khusus. Sedangkan untuk kuesioner kedua bertujuan untuk

mengetahui kualitas audit yang dihasilkan oleh suatu KAP. Indikator

dalam kuesioner ini yaitu kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit

dan kualitas laporan hasil audit. Pengujian validitas ini menggunakan

[image:60.595.97.519.161.712.2]

rumus korelasi product moment yang dioleh dengan software SPSS 21.00 for windows.

Tabel 5.7

Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Kualitas Audit

BP

5% Hasil BP 5% Hasil

1. 0,454 0,423 Valid 11. 0,607 0,423 Valid 2. 0,507 0,423 Valid 12. 0,

Gambar

Tabel 2.1 Daftar International Standards on Auditing
Tabel 2.1 Daftar  International Standards on Auditing
Tabel 2.1 Daftar International Standards on Auditing
Gambar 2.1 Model Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

dimaksudkan untuk meneliti dan mengkonfirmasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas audit lebih lanjut, yaitu audit tenur e, ukuran kantor akuntan

Penelitian ini dapat membuktikan bahwa audit fee, jasa lain selain audit yang diberikan kantor akuntan publik terhadap klien, profil kantor akuntan publik, lamanya hubungan

Oleh karena fee audit dan tenure audit memiliki pengaruh terhadap kualitas audit, maka Kantor Akuntan Publik dalam memberikan fee dan tenure audit harus sesuai dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik dan Efektivitas Perencana Audit pada Kantor Akuntan Publik di

Belum sepenuhnya mematuhi Standar Auditing (SA) - Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan konsolidasian

Pada pengujian statistik deskripsi dan didukung dengan teori – teori yang ada menunjukkan bahwa akuntan publik dan kantor akuntan publik pada enam KAP di Yogyakarta sudah

“Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Pergantian Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi Audit Di Bidang Industri Klien Dan Independensi Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit Serta

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, FEE AUDIT DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI