• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN

PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi di Kantor Akuntan Publik Bandung)

“The

Influence Experience Auditor And Profesionalissm Auditor On

The Audit Quality”

(Studies in Public Accounting in Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh :

Nama : Lutfi Ardiansyah

Nim : 21109130

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

MOTTO

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.4.Kegunaan Penelitian ... 11

1.5.Lokasi danWaktu Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 14

2.1. Kajian Pustaka ... 14

2.1.1. Pengalaman Auditor ... 14

2.1.1.1. Pengertian Pengalaman Auditor ... 14

(5)

x

2.1.2. Profesionalisme Auditor ... 16

2.1.2.1. Pengertian Profesionalisme Auditor ... 16

2.1.2.2. Indikator Profesionalisme Auditor ... 18

2.1.3. Kualitas Audit ... 18

2.1.3.1. Pengertian Kualitas Audit ... 18

2.1.3.2. Indikator Kuaitas Audit ... 20

2.2. Kerangka Pemikiran ... 20

2.2.1. Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit ... 20

2.2.2. Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit ... 21

2.2.3. Hasil penelitian sebelumnya ... 23

2.3. Hipotesis ... 27

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 28

3.1. Objek Penelitian ... 28

3.2. Metode Penelitian ... 28

3.2.1. Desain Penelitian ... 30

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 33

3.4 Sumber Data ... 37

3.5 Alat Ukur Penelitian ... 37

3.5.1 Uji Validitas ... 37

(6)

xi

3.6 Populasi dan Penarikan Sampel ... 39

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 41

3.8 Metode Pengujian Data ... 43

3.8.1. Uji MSI ... 43

3.8.1. Rancangan Analisis ... 44

3.8.2. Pengujian Hipotesis ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Hasil Penelitian... 57

4.1.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik ... 57

4.1.1.1 Sejarah Umum KAP ... 57

4.1.1.2 Struktur Organisasi KAP ... 59

4.1.1.3 Uaraian Tugas KAP ... 61

4.1.1.4 Kegiatan KAP ... 67

4.1.1.5 Karakteristik Responden ... 69

4.1.2 Hasil Pengujian Alat Analisis ... 71

4.1.2.1 Uji Validitas ... 71

4.1.2.2 Uji Reabilitas ... 73

4.1.3 Analisis Deskriptif ... 75

4.1.3.1 Pengalaman Auditor ... 75

4.1.3.2 Profesionalisme Auditor ... 79

4.1.3.3 Kualitas Audit ... 85

(7)

xii

4.1.4.1 Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap

Kualitas Audit ... 97

4.1.4.2 Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Kuaitas Audit... 100

4.1.4.3 Pengaruh Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ... 104

4.2 Pembahasan ... 106

4.2.1 Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit ... 107

4.2.2 Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit .. 107

4.2.3Pengalaman Auditor, Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110

5.2 Kesimpulan... 110

5.2 Saran ... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 114

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 117

(8)

xiii

DAFTAR TABEL

... Halaman

Tabel 1.1. Kasus Pembekuan Izin Akuntan Publik ... 5

Tabel 1.2 Pelaksanaan Penelitian ... 13

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 32

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 35

Tabel 3.3 Scoring Untuk jawaban Kuesioner ... 36

Tabel 3.4 Nama KAP di Bandung ... 40

Tabel 3.5 Kriteria persentase tanggapan responden ... 43

Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 70

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia ... 70

Tabel 4.4 Uji Validitaas Pengalaman Auditor ... 72

Tabel 4.5 Uji Validitaas Profesionalisme Auditor ... 72

Tabel 4.6 Uji Validitas Kualitas Audit ... 73

Tabel 4.7 Nilai Reabilitas ... 74

Tabel 4.8 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden pada Indikator Lama Melakukan Audit ... 75

Tabel 4.9 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden pada Indikator Jumlah Klien Yang Sudah di Audit ... 76

(9)

xiv

Tabel 4.11 Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Pengalaman 78

Tabel 4.12 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden pada Indikator

Tanggung jawab Profesi ... 80

Tabel 4.13 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden pada Indikator

Integritas ... 81

Tabel 4.14 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden pada Indikator

Objektivitas ... 82

Tabel 4.15 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden pada Indikator

Prilaku Profesional ... 83

Tabel 4.16 Persentase Skor Jawaran Responden Mengenai Profesio-

nalisme Auditor ... 84

Tabel 4.17 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden pada Indikator

Deteksi Salah Saji ... 86

Tabel 4.18 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden pada Indikator

Kesesuaian dengan SPAP ... 86

Tabel 4.19 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden pada Indikator

Kepatuhan terhadap SOP ... 87

Tabel 4.20 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden pada Indikator

Resiko Audit... 88

Tabel 4.21 Persentase Skor Jawaran Responden Mengenai Kualitas

Audit ... 89

Tabel 4.22 Hasil Uji Multikolineritas ... 91

(10)

xv

Tabel 4.24 Uji Normalitas ... 94

Tabel 4.25 Analisis regresi Linier Berganda ... 95

Tabel 4.26 Kolerasi Antara Pengalaman Auditor terhadap Kualitas

Audit ... 97

Tabel 4.27 Pengujian Uji t Pengalaman Auditor terhadap Kualitas

Audit ... 99

Tabel 4.28 Kolerasi Antara Pofesionalise Auditor terhadap Kualitas

Audit ... 101

Tabel 4.29 Pengujian Uji t Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas

Audit ... 103

Tabel 4.30 Koefisien Deterinasi ... 104

Tabel 4.31 Pengujian Uji F Secara Simultan Pengalaman Auditor dan

(11)

xvi

DAFTAR GAMBAR

... Halaman

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 22

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan penolakan Hipotesis ... 56

Gambar 4.1 Pembagian KAP Menurut Jenjang dan Jabatan ... 60

Gambar 4.2 Hasil Perhitungan variable Pengalaman Auditor ... 78

Gambar 4.3 Hasil Perhitungan variable Profesionalisme Auditor ... 84

Gambar 4.4 Hasil Perhitungan variable Kualitas Audit ... 89

Gambar 4.5 Model Analisis Regresi Berganda ... 97

Gambar 4.6 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Variabel Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit ... 100

Gambar 4.7 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Variabel Profesionaliesme Auditor terhadap Kualitas Audit ... 103

(12)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian

LAMPIRAN 2 Data Ordinal dan Interval

LAMPIRAN 3 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas

Manual

LAMPIRAN 4 Perhitungan Menggunakan SPSS 13.0

LAMPIRAN 5 Daftar Tabel

(13)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur alhamdulilah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan,

kemampuan, dan kekuatan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan

Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pengalaman Auditor dan Profesionalisme

Auditor terhadap Kualitas Audit

Penulisan Laporan Skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

pengetahuan Penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian

ini. Selama penyusunan Laporan Skripsi, Peneliti telah banyak mendapat bimbingan,

pengarahan, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan hati yang tulus

penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah memberikan

bantuan, terutama:

1. Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak Selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan

(14)

vii

mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi

selesainya penyusunan Laporan Skripsi.

4. Wati Aris Astuti, SE., M.Si Selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi-3.

5. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Ibu Senny dan Ibu Dona)

terima kasih banyak untuk pelayanan dan informasinya.

6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali Penulis

dengan pengetahuan.

7. Kedua orangtuaku yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih sayang,

keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada henti mendorong dan

selalu memberi semangat Penulis untuk menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

8. Seluruh keluarga besar-ku terima kasih atas dukungan dan doanya serta kasih

sayang yang begitu tulus kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan

Laporan Skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku di kelas akuntansi khususnya akuntansi-3 terima kasih atas

support dan bantuannya.

10.Seluruh pihak-pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis juga menyadari bahwa Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan kemampuan Penulis, sehingga Penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dalam penulisan ke depannya. Akhir kata, Penulis berharap

(15)

viii

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu

Penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2013

Penulis,

(16)

114

DAFTAR PUSTAKA

AAA Financial Accounting Standard Committee. 2000. “Commentary : SEC Auditor Independece Requiments”, Accounting Horizons Vol.15 No.4

December 2001, hal 373-386

Agoes. Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Akmal. 2009. Pemeriksaan Manajemen Internal Audit Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks Jakarta.

Arens, A.A., Best, P.,Shailer,G., Fiedler,B.,Elder,R.J., and Beasley, M.S., 2012.

Auditing, Assurance Services and Ethics in Australia-An Integrated Approach. 8th Edition.Pearson Australia, NSW 20p6.

Arens, A.A., Elder, R.J., and Beasley, m.s.,2012. “Auditing and Assurance

Service An Integrated Approach”. 14th Edition. Pearson Education Limited, Edinburg UK.

Badjuri, Ahmad. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas

Audit Auditor Independen pada KAP di Jawa Tengah. Dinamika

Keuangan dan Perbankan Vol.3 No.1.

Bonner, S. E. and B. L. Lewis. 1990. Determinants of Auditor Expertise. Journal Accounting Research (Supplement).

Boyton William C., Walter G. Kell, and R.N. Johnson. 2006. Modern Auditing. Edition 7th, John Wiley and Sons inc.

De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure

Regulation. Journal Of Accounting and Economics 3. Agustus.p.113-127.

Deis, D.R. Jr. and G.A. Giroux. 1992. Determinants Of Audit Quality in The Public Sector. The Accounting Review Vol.67, No 3 pp. 462-479.

Faisal, Nardiyah, M. Rizal Yahya. 2012. Pengaruh Kopentensi, Independensi dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit dengan Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akutansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Vol 1, Tahun I, No 1.

(17)

115

Goodman, Hutabarat. 2012. Pengaruh Pengalaman Time Budget Pressure dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah ESAI Volume 6, Nomor 1, Januari 2012 ISSN No. 1978-6034.

Hughes. 1996. Leadership.”Enhancing the lesson of experience” The MC Graw-Hill Companies : Boston

IAPI. 2011. Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Edisi April 2009. Penerbit IAPI, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia – Kopartemen Akuntan Publik, 2012, Standar Profesional Akuntan Publik, Per 1 Januari 2011, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Knoers dan Haditono. 1999. Psikologi perkembangan: pengantar dalam berbagai bagian, cetakan ke-12, Gajah Mada University Press, Yogyakarta

Kusharyanti. 2003. Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang. Akuntansi dan

Manajemen (Desember). Hal.25-60.

Libby, R. and David. M. Frederick. 1990. Experience and Ability to Explain Audit Finding. Journal of Accounting Research. Vol. 28. No. 2. Autum.

Messier & rekan, 2005. Auditing Services & Assurance a Systematic Approach, Buku Dua, Edisi 3, Diterjemahkan oleh Nori Hinduan, Penerbit Salemba Empat.

Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ridwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistik untuk Penelitian Sosial Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Rusell, J.P.2000 The quality audit handbook.milwaukee: American Society For Quality Control.

Singgih, Bawono. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. Simposium XIII Purwokerto.

(18)

116

Tangpinyoputtikhun, Yanin., Chonticha Thammavinyu. 2010. The Impact Of Professional Knowledge and Personal Ethics On Audit Quality and Sustainable Reputation Of Thai-Public Accountans. Journal Of Academy Business and Economics, Vol. 10, No. 2

Tubbs, Richard. 1992. The Effect Of Experience on The Auditor’s Organization

And Amount of Knowladge, The Accounting Riview, Vol 67, No.4, October, 783-801.

Trimanto, Setyo. 2011. Pengaruh Pengalaman dan Pertimbangan Profesional Terhadap Kualitas Bahan Bukti Audit. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 06 Tahun ke-2 September-Desember.

Umi Narimawati. Sri Dewi Anggadini. Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi pada

Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi. Genesis.

Yanyan Wang. 2012. Engaging Audit Partner Experience and Audit Quality.

Xiamen University yanyanwang@xmu.edu.cn January 2012

www.google.com

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=section&id=6& Itemid=95

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun

terakhir. Kasus Enron dan kasus Worldcom di Amerika dan kasus-kasus audit lainnya

membuat kredibilitas auditor semakin dipertanyakan. Kasus Enron di Amerika yang

melibatkan kantor akuntan publik Arthur Andersen. Pada kasus Enron tersebut terjadi

manipulasi laporan keuangan. Pada laporan keuangan dilaporkan perusahaan mencatat

keuntungan 600 juta Dollar AS padahal sebenarnya perusahaan mengalami kerugian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan ternyata terdapat beberapa pejabat, manajer

dan sebagian besar staf akuntansi Enron adalah mantan auditor di KAP Andersen.

Setelah kasus ini diungkap dan dilakukan penyelidikan, akhirnya KAP Andersen

dinyatakan bersalah karena melakukan hambatan terhadap proses pengadilan melalui

penghancuran dokumen-dokumen yang terkait dengan audit yang mereka lakukan.

Auditor yang berpengalaman mempunyai pemahaman yang lebih baik atas

laporan keuangan. Mereka juga lebih mampu memberi penjelasan yang masuk akal

atas kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan dan dapat mengelompokkan

kesalahan berdasarkan pada tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi yang

mendasari. Namun sesuai dengan tanggung jawabnya untuk menaikkan tingkat

(20)

2

memiliki kompetensi atau keahlian saja tetapi juga harus independen dalam

pengauditan. (Goodman Hutabarat , 2012)

Auditor yang tidak berpengalaman akan melakukan kesalahan lebih besar

dibandingkan dengan auditor yang berpengalaman. Jangka waktu bekerja seseorang

sebagai auditor menjadi bagian penting yang mempengaruhi kualitas audit. Dengan

bertambahnya waktu bekerja auditor maka akan diperoleh pengalaman baru.

Berdasarkan uraian di atas dan dari penelitian yang terdahulu dapat disimpulkan bahwa

kompetensi auditor dapat dibentuk diantaranya melalui pengetahuan dan pengalaman.

(Goodman Hutabarat ,2012)

Melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman, auditor menjadi orang yang ahli

dalam bidang auditing dan akuntansi, serta memiliki kemampuan untuk menilai secara

objektif dan menggunakan pertimbangan tidak memihak terhadap informasi yang

dicatat dalam pembukuan perusahaan atau informasi lain yang berhasil diungkapkan

melalui auditnya. Dalam melaksanakan tugas audit, seorang auditor dituntut untuk

mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugas audit tersebut. Bukti-bukti yang

dikumpulkan harus cukup memadai untuk meyakinkan auditor dalam memberikan

pendapatnya. Di samping itu juga dia harus mempertimbangkan tingkat kesesuaian

bukti-bukti tersebut, menentukan kriterianya sesuai dengan standar yang berlaku

umum. (Trimanto 2011)

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Guna

menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka dalam melaksanakan

(21)

3

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Berdasarkan standar profesi akuntan public

audit yang dilakukan tersebut dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi

syarat-syarat tertentu, yaitu harus mencakup mutu profesionalisme, kompetensi, auditor

independen, yang digunakan dalam pelaksanaan audit dalam penyusunan laporan audit.

Kualitas audit sebagai kemungkinan ( joint probability) dimana seorang auditor akan

menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam system akuntansi kliennya.

(Kusharyanti, 2003)

Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat

kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak

internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada dua karakteristik

terpenting yang harus ada dalam laporan keuangan yakni relevan (relevance) dan dapat

diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut sangatlah sulit untuk diukur,

sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor

independen untuk memberi jaminan bahwa laporan keuangan tersebut memang relevan

dan dapat diandalkan serta dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan tersebut. Auditor independen juga sering disebut

sebagai akuntan publik. (Singgih dan Bawono 2010)

Dalam melaksanakan tugasnya, auditor memerlukan kepercayaan terhadap

kualitas jasa yang diberikan pada pengguna. Penting bagi pemakai laporan keuangan

untuk memandang Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai pihak yang independen dan

(22)

4

oleh KAP kepada pemakai. Jika pemakai merasa KAP memberikan jasa yang berguna

dan berharga, maka nilai audit atau kualitas audit juga meningkat, sehingga KAP

dituntut untuk bertindak dengan profesionalisme tinggi. (http://id.scribd.com)

Profesionalisme juga menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi

seorang auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang tinggi kebebasan

auditor akan semakin terjamin. Professional berarti tanggung jawab untuk berperilaku

yang lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dan

lebih dari sekedar memenuhi Undang-Undang dan peraturan masyarakat. Untuk

menjalankan perannya yang menuntut tanggung jawab yang semakin luas, auditor

eksternal harus memiliki wawasan yang luas tentang kompleksitas organisasi modern.

Gambaran tentang profesionalisme seorang auditor tercermin dalam lima hal yaitu

pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan terhadap

peraturan profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi.

Pada Awal September 2009, Pemerintah melalui Menteri Keuangan RI telah

menetapkan pemberian sanksi pembekuan izin usaha kepada delapan Akuntan Publik

(AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP). Menteri Keuangan menetapkan sanksi

pembekuan atas izin usaha Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP).

Atas dasar peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008. Sebagian dari

mereka terkena sanksi karena belum mematuhi Standar Auditing (SA) – Standar

Profesional Akuntan Publik (SPAP). Berikut data KAP yang di bekukan yahun 2008

dan 2009 :

(23)

5 (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan konsolidasian PT. Datascrip dan Anak Perusahaan tahun buku 2007, yang dinilai berpotensi berpengaruh cukup signifikan SPAP dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT

selama tiga bulan karena KAP tersebut telah

Sampai saat ini, KAP Drs Matias Zakaria masih juga melakukan pelanggaran berikutnya yaitu

selama tiga bulan karena KAP tersebut telah

(24)

6

peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir. Sumber : http://www.ppajp.depkeu.go.id (2009).

Dari tabel dapat dilihat banyak kasus yang di lakukan KAP dengan tidak

mematuhi SPAP yang mana akan mengakibatkan kualitas audit yang di hasilkan

kurang memadai.

AAA Financial Accounting Commite (2000) Benyatakan bahwa “Kualitas

audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi (keahlian) dan independensi. Kedua hal

tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit. Salah satu faktor kompetensi

yaitu pengalaman auditor. Lebih lanjut, persepsi pengguna laporan keuangan atas

kualitas audit merupakan fungsi dari persepsi mereka atas independensi dan keahlian

auditor“.

Pengalaman yang dimiliki auditor akan mempengaruhi kualitas auditnya,

dengan semakin banyak pengalaman auditor semakin dapat menghasilkan berbagai

dugaan dalam menjelaskan temuan audit. Pengalaman kerja telah dipandang sebagai

suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja auditor. (Libby dan Frederick, 1990)

Seorang akuntan publik atau auditor dalam melaksanakan tugas harus

profesional dengan mentaati kode etik profesi yang di jelaskan pada pemeriksaan

umum audit ( Sukrisno Agus, 2012 : 10 ) Suatu pemeriksaan umum atas laporan

keuangan yang di lakukan oleh auditor independen dengan tujuan untuk bisa

(25)

7

Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan

Publik atau ISA atau Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil dan emperhatikan Kode etik

Akuntan Indonesia, Kode etik Profesi Akuntan Publik serta Standar Pengendalian

Mutu.

Faisal, Nardiyah, M.Rizal Yahya (2012) berhasil membuktikan bahwa Auditor

yang sudah berkompeten dan memiliki profesionalisme yang tinggi juga dapat

menghadapi masalah dalam pekerjaannya, dalam tempat kerja selain permasalahan

tekhnis pekerjaan, juga banyak terdapat permasalahan yang menyangkut konflik dan

dilemma etis, dan berbagai ragam persolaan yang terkait dengan kondisi mental

kejiwaan auditor. Auditor harus tetap menjaga sikap skeptis profesionalnya selama

proses pemeriksaan, karena ketika auditor sudah tidak mampu lagi mempertahankan

sikap skeptis profesionalnya, maka laporan keuangan yang diaudit tidak dapat

dipercaya lagi.

Kasus yang menimpa PT Taspen yang di audit oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP) Ngurah Arya dan Rekan, telah terjadi kesalahan pencatatan dalam

audit laporan keuangan Taspen tahun buku 2005. (Bisnis Indonesia, 2006)

PT Taspen memberi waktu sepekan bagi Kantor Akuntan Publik (KAP)

Ngurah Arya dan Rekan untuk memberikan penjelasan resmi terkait kesalahan

pencatatan dalam audit laporan keuangan Taspen tahun buku 2005. Direktur

(26)

8

dalam pencatatan keuangan Taspen, melainkan dilakukan pada tahap auditing oleh

KAP bersangkutan berupa salah kutip maupun salah tulis. Dia menyebutkan kesalahan

itu di antaranya mengenai pencatatan aktiva bersih 2004 yang seharusnya Rp245

miliar, namun ditulis Rp249 miliar. “Tak ada potensi kerugian negara Rp4 miliar.

Mereka salah kutip.” Kesalahan fatal lainnya, adalah salah ketik laba setelah pajak

PT Arthaloka Indonesia yakni senilai Rp4,175 miliar dan Rp4,385 miliar. Dalam

audit mereka, angka itu dikategorikan sebagai laba sebelum pajak. (Bisnis

Indonesia, 2006)

Lebih lanjut dia mengakui kualitas KAP tersebut memang lebih buruk

dibandingkan KAP-KAP yang sebelumnya disewa seperti Grand Thornton atau

Tasnin, mengingat tarif kontrak mereka terbilang murah. Bahkan, lanjut Achmad

Subianto, KAP Ngurah Arya itu merupakan yang pertama melalui tender. Pada

2000 audit laporan keuangan Taspen dilakukan BPKP, 2001 dan 2002 oleh Grand

Thornton, Tasnin pada 2003, BPK (2004), dan tahun lalu melalui tender yang

diikuti sembilan KAP. Sementara terkait perbedaan kontrak audit dengan realisasi di

lapangan mengenai hari efektif dan jumlah auditor, dia menjelaskan hal itu karena

tim audit kesulitan mencapai target waktu dalam kontrak, sehingga mengerahkan

personil lebih banyak dibandingkan di kontrak. (Bisnis Indonesia, 2006)

Moizer (1986) menyatakan bahwa pengukuran kualitas proses audit terpusat

(27)

9

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor

dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul

penelitian tentang “Pengaruh Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor

Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

1.2.1Identifikasi Masalah

1. Belum semua auditor ekstern memiliki banyak pengalaman sehingga dalam

melaksanakan tugasnya sebagai auditor masih lama dalam menyelesaikan

audit.

2. Belum semua auditor ekstern bersikap profesional sehingga ditemukan masih

banyak auditor yang tidak taat pada kode etik profesi.

3. Masih belum banyak akuntan yang terdaftar di kantor akuntan publik yang

memiliki banyak pengalaman dan sikap profesional dalam menjalankan

tugasnya sebagai auditor.

1.2.2Rumusan Masalah

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah adalah

(28)

10

1. Seberapa besar pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit pada

Kantor Akuntan Publik di Bandung

2. Seberapa besar pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas audit

pada Kantor Akuntan Publik di Bandung

3. Seberapa besar pengaruh pengalaman auditor dan profesionalisme auditor

terhadap kualitas audit Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1Maksud Penelitian

Adapun maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh dan

mengumpulkan data dan informasi serta untuk mengetahui bagaimana Pengaruh

Pengalaman dan Profesionalime Auditor Terhadap Kualitas Audit.

1.3.2Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pengalaman Auditor terhadap

Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Profesionalisme Auditor

terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pengalaman Auditor dan

Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan

(29)

11

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu Akuntansi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi tentang keterkaitan

antara pengaruh Pengalaman dan Profesionalisme auditor eksternal

terhadap Kualitas Audit.

2. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian lain yang ingin

mengkaji di bidang yang sama.

3. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan pengetahuan dan daya pikir sebagai bagian dari

proses belajar, sehingga dapat lebih memahami bagaimana aplikasi dan

menerapkan teori-teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktis yang

sesungguhnya di dunia nyata.

1.4.2Kegunaan Praktis

(30)

12

Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

dan pertimbangan dalam memberikan kontribusi dalam meningkatkan

kualitas audit.

2. Bagi Auditor

Memberikan informasi tentang pemahaman Pengalaman, Profesionalisme

dan kualitas audit, sehingga dalam prakteknya dapat lebih meningkatkan

Pengalaman dan Profesionalime dalam meningkatkan kualitas audit yang

nantinya akan berdampak pada Kantor Akuntan Publik tersebut.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.1Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

1.5.2Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis membuat rencana jadwal penelitian

Karen untuk mempermudah dalam kegiatan penelitian dan penyusunan usulan

penelitian yang dimulai dengan tahap persiapan sampai tahap akhir yang di

gambarkan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1.2

(31)

13

No

Kegiatan

Januari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pra Survey a. Persiapan Judul

b. Pengajuan

Proposal 2 Usulan Penelitian a. Penulisan UP b. Bimbingan UP

c. Seminar Up

3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan Data

5

Penyusunan

Skripsi

a. Bimbingan

Skripsi b. Sidang Skripsi

c. Pengumpulan

(32)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi :

Nama : Lutfi Ardiansyah

Nim : 21109130

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 23 September 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Komp. GBA 3 Blok B4 No. 8-9 Bojongsoang,

Kab. Bandung

E-mail : lutfii_cnx@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

Tahun Pendidikan

1996 – 1997 TK Patriot

1997 – 2003 SD Negeri Japakurwa II Bandung 2003 – 2006 SMP negeri 18 Bandung

Gambar

Gambar 4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Variabel

Referensi

Dokumen terkait

bahwa selain produk-produk sebagaimana dimaksud pada huruf a, terdapat produk-produk yang merupakan barang dan bahan guna pembuatan bagian tertentu alat besar

Untuk menyediakan data dan informasi statistik, BPS Kabupaten Wonosobo secara berkesinambungan melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pengkajian dan analisis,

Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi

Secara khusus, Indonesia, sekalipun bukan negara pengklaim memiliki kepentingan, namun klaim mutlak yang dilancarkan China atas seluruh wilayah perairan Laut China Selatan, yang

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda adalah uji regresi linier dengan dua atau lebih variabel independen digunakan untuk meramalkan suatu variabel

Tanggung Jawab Manajerial Secara langsung atau tidak langsung yang disebabkan oleh, yang timbul dari atau dengan cara apapun terkait dengan tindakan yang nyatanya atau

Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis