PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN LAJU REAKSI TERINTEGRASI NILAI-NILAI SPIRITUAL
UNTUK SISWA SMA
Oleh:
Haryati Deli Nasution NIM 4123131039
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
▸ Baca selengkapnya: contoh nilai sikap spiritual dan sosial
(2)(3)ii
RIWAYAT HIDUP
Haryati Deli Nasution lahir di Tanjung Morawa, Sumatera Utara, pada
tangal 09 Juni 1994. Ibu bernama Miswarwati Lubis dan Ayah bernama Bustian
Nasution. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1999,
penulis masuk TK RA Tholibin dan lulus pada tahun 2000. Penulis melanjutkan
sekolah di SD Negeri 104233 Bandar Labuhan Kec. Tanjung Morawa, dan lulus
pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan sekolah di MTs Negeri Lubuk
Pakam dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah
di MAN Lubuk Pakam, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis
mengikuti ujian SNMPTN Tertulis dan lulus diterima di Jurusan Kimia pada
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
iii
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN LAJU REAKSI TERINTERGRASI NILAI-NILAI SPIRITUAL
UNTUK SISWA SMA
Haryati Deli Nasution (NIM 4123131039)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan suatu modul kimia terintegrasi nilai-nilai spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) ada/tidaknya nilai-nilai spiritual dalam materi ajar pada buku kimia SMA, (2) kualitas modul berdasarkan BSNP dan (3) pandangan guru dan mahasiswa terhadap modul yang dikembangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R and D) meliputi lima tahapan yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) pengembangan modul, (3) standarisasi modul, (4) pandangan guru dan mahasiswa, dan (5) revisi/perbaikan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen Kimia dan mahasiswa jurusan Kimia UNIMED dan seluruh guru Kimia di Kabupaten Deli Serdang. Sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 3 dosen Kimia UNIMED yang dipilih secara purposive sampling, 20 mahasiswa jurusan Kimia UNIMED yang terdiri dari 5 mahasiswa perstambuknya yang dipilih secara random (acak), 3 guru Kimia di MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Tanjung Morawa, SMA Negeri 2 Lubuk Pakam dan SMA Negeri 1 Galang yang dipilih secara purvosive sampling. Instrument yang digunakan adalah angket analisis nilai-nilai spiritual terhadap buku teks Kimia dan modul yang dikembangkan, angket penilaian kelayakan modul berdasarkan BSNP, dan angket penilaian pandangan guru dan mahasiswa terhadap modul. Hasil yang diperoleh adalah: (1) analisis nilai-nilai spiritual terhadap buku teks kimia 1,08, termasuk kategori kurang valid dan penilaian terhadap modul yang dikembangkan 3,29, termasuk kategori valid dan tidak perlu revisi, (2) penilaian kelayakan modul berdasarkan BSNP 3,33, yang berarti valid dan tidak perlu revisi, (3) penilaian pandangan guru dan mahasiswa terhadap modul 3,54, termasuk kategori valid dan mendapat pandangan positif.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirabbil A’lamin. Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, maka
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Laju Reaksi Terintegrasi Nilai-Nilai Spiritual Untuk Siswa SMA”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Kimia FMIPA UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr.
Ayi Darmana, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi (PS) yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan saran-saran sejak awal penelitian
hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, Bapak Dr. Zainuddin Muhtar, M.Si, dan Ibu Dr.
Iis Siti Jahro, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan
terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, sebagai dosen
pembimbing akademik (PA) selama penulis menjalani perkuliahan di Jurusan
Kimia FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan Ibu Dr. Ir. Nurfajriani, M.Si serta bapak Drs.
Surianto, M.Pd, Ibu, Desi Armasari, S.Pd dan Ibu Dra. Grispin, yang telah
membantu penulis dalam standarisasi modul kimia terintegrasi nilai-nilai Spiritual.
Ucapan terima kasih juga kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen, staf pegawai serta
mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA UNIMED.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang
sangat luar biasa Bapak Bustian Nasution dan Ibu Miswarwati Lubis, terima kasih
untuk segala dukungan baik moril maupun materil, yang terus berjuang dengan
penuh pengorbanan dalam mendidik dan membesarkan penulis, setiap doa dan tetes
keringatnya tak dapat dibayar oleh apapun. Kepada saudara penulis Bustanul Arifin
Nasution, Fatimah Nasution dan Nur Chaliza Nasution dan seluruh keluarga atas
v
Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman teristimewa Fahmi Hilmi,
sahabat termanis Teen A Six (Aisyah, Rizka, Ulfa, Mutiara, Juhari, Anshari, Dicky,
Amin, Umam) untuk partisipasi, dukungan, dan motivasi serta doa dalam
menyelesaikan skripsi ini. Sahabat yang selalu ada dan saling memberikan
dukungan satu sama lain selama 4 tahun bersama berjuang demi cita-cita terima
kasih Anak Gedong (Dina, Diah, Ella, Fanny, Dinda, Ferina, Laila, Mecyana,
Rahmi, Sartika, Syakir). Kepada sahabat-sahabat seperjuangan di Kimia Dik B
2012 yang juga memberikan semangat kebersamaan. Demikian juga teman-teman
PPLT SMAN 1 Pegajahan 2015 serta teman-teman satu PS yaitu Umi Wardaniah,
Aria Darmawan, Devi Lestari, Elviana, dan Sri Juliana yang merupakan
teman-teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini
baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya
dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.
Medan, Juni 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 2
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Bahan Ajar 7
2.1.1 Fungsi dan Tujuan Bahan Ajar 8
2.1.2. Klasifikasi Bahan Ajar 8
2.1.3. Ruang Lingkup Bahan Ajar 9
2.1.4. Jenis Bahan Ajar 10
2.1.5. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar 10
2.2. Modul 10
2.2.2. Tujuan Pembelajaran Modul 11
2.2.3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Modul 12
2.2.4. Alur Penyusunan Modul 12
2.2.5. Format Modul 13
2.3. Pengembangan Modul 15
vii
2.5. Spiritual 16
2.6. Karakter 20
2.6.1. Pendidikan Karakter 20
2.6.2. Tujuan Pendidikan Karakter 21
2.6.3. Komponen Pembentukan Karakter 21
2.7. Tinjauan Materi Laju Reaksi 22
2.8. Kerangka Konseptual 29
BAB III METODE PENELITIAN 30
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30
3.2. Populasi dan Sampel 30
3.3. Metode Penelitian 30
3.4. Data, Sumber Data, Instrument, dan Analisis Data Penelitian 31
3.5. Prosedur Penelitian 31
3.5.1. Analisis Kebutuhan 32
3.5.2. Pengembangan Modul 33
3.5.3. Standarisasi Modul 33
3.5.4. Pandangan Guru dan Mahasiswa 33
3.5.5. Revisi/Perbaikan 34
3.6. Teknik Analisis Data 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37
4.1. Peninjauan Buku Kimia SMA 37
4.2. Identifikasi Nilai-Nilai Spiritual pada Materi Laju Reaksi dalam 39 Buku Kimia untuk SMA
4.3. Pengembangan Rancangan Modul Pembelajaran Laju Reaksi 39 Terintegrasi Nilai-Nilai Spiritual
4.4. Nilai-Nilai Spiritual pada Modul Pembelajaran Laju Reaksi 40 4.5. Standarisasi Rancangan Modul Pembelajaran Laju Reaksi 42
Terintegrasi Nilai-Nilai Spiritual
4.6. Hasil Penilaian Pandangan Guru dan Mahasiswa Terhadap Modul 43 Pembelajaran Laju Reaksi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45
5.1. Kesimpulan 45
5.2. Saran 45
DAFTAR PUSTAKA 47
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Grafik hubungan antara perubahan konsentrasi dan
waktu
23
Gambar 2.2 Grafik Energi Aktivasi 24
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Data, sumber data, instrumen, dan analisis data penelitian 31
Tabel 3.2
Tabel 4.1
Skala kriteria kelayakan modul berdasarkan pendapat
validator
Daftar Judul buku yang dianalisis berdasarkan hasil
observasi di sekolah
36
37
Tabel 4.2 Analisis buku teks kimia SMA/MA 38
Tabel 4.3 Hasil identifikasi nilai-nilai spiritual buku teks kimia
yang digunakan di sekolah tempat penelitian
39
Tabel 4.4 Pengembangan rancangan modul pembelajaran laju
reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual
40
Tabel 4.5 Nilai-Nilai Spiritual yang diinsertkan di dalam Modul
Hasil Pengembangan
41
Tabel 4.6 Hasil angket penilaian modul pembelajaran terintegrasi
nilai-nilai spiritual berdasarkan kelayakan BSNP
menurut dosen ahli kimia dan guru kimia
42
Tabel 4.7 Hasil angket analisis nilai-nilai spiritual modul
pembelajaran terintegrasi nilai-nilai spiritual menurut
penilaian dosen ahli kimia dan guru kimia
43
Tabel 4.8 Hasil angket penilaian modul pembelajaran terintegrasi
nilai-nilai spiritual berdasarkan angket pandangan
menurut guru kimia dan mahasiswa kimia
x DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Lampiran 2 Kurikulum 2013
Silabus mata pelajaran kimia
49
56
Lampiran 3
Lampiran 4
Standar penilaian buku teks pelajaran
Angket analisis nilai-nilai spiritual buku teks kimia yang digunakan di sekolah tempat penelitian
60
61
Lampiran 5 Hasil angket analisis nilai-nilai spiritual buku teks kimia yang digunakan di sekolah tempat penelitian
62
Lampiran 6 Angket penilaian rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual untuk validator
63
Lampiran 7 Hasil angket penilaian rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual untuk dosen
78
Lampiran 8 Hasil angket penilaian rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual untuk guru
91
Lampiran 9 Hasil angket penilaian dosen dan guru terhadap rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual
104
Lampiran 10 Angket analisis nilai-nilai spiritual rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual untuk validator
116
Lampiran 11 Hasil angket analisis nilai-nilai spiritual rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual untuk dosen
xi
Lampiran 12 Hasil angket analisis nilai-nilai spiritual rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual untuk guru
119
Lampiran 13 Hasil angket analisis dosen dan guru terhadap nilai-nilai spiritual rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual
120
Lampiran 14 Angket penilaian rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual untuk guru
121
Lampiran 15 Hasil angket penilaian rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual untuk guru
124
Lampiran 16 Angket penilaian rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual untuk mahasiswa
126
Lampiran 17 Hasil angket penilaian rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual untuk mahasiswa
129
Lampiran 18
Lampiran 19
Modul
Dokumentasi Penelitian
131
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai urgensi (arti penting) yang sangat besar untuk
eksistensi suatu bangsa, karena dengannya peradaban dan pewarisan nilai-nilai
kebangsaan terejawantahkan. Dalam hal ini pendidikan berperan sebagai perisai
yang dapat melindungi dari ancaman-ancaman budaya lain yang bersifat negatif
atau setidaknya bertentangan dengan nilai-nilai dan budaya bangsa itu sendiri.
Kenyataan ini sudah menjadi wacana yang tidak terbantahkan bagi semua
komponen bangsa di mana pun berada (Muis, 2010).
Tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan manusia-manusia
Indonesia yang beriman dan bertaqwa (Imtaq) dan memiliki penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang memadai, sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyebutkan bahwa “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.” (UU Sidiknas, 2003).
Lebih lanjut lagi, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, pada
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 (amandemen) Pasal 31 Ayat 3 dijelaskan
bahwa pengembangan pendidikan nasional diorientasikan untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada Pasal 31 Ayat 5 juga
dijelaskan bahwa pendidikan nasional ditujukan untuk memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia
2
Dalam undang-undang tersebut jelas bahwa dimensi yang hendak dicapai
dari tujuan pendidikan nasional adalah dimensi lahir-batin, fisik-mental,
material-spiritual, dunia-akhirat. Bahkan dimensi hati nurani lebih diutamakan dari dimensi
otak. Hal ini karena kemajuan sains dan teknologi yang tinggi tetapi iman dan
taqwanya rusak maka akibatnya jauh lebih buruk dari pada sebaliknya. Di sisi lain
Negara Indonesia telah menyelenggarakan pendidikan sejak berpuluh-puluh tahun
setelah merdeka, namun demikian tingkat ketercapaian tujuan pendidikan nasional
sebagaimana amanat undang-undang masih jauh dari yang diharapkan baik dari sisi
pengembangan sumber daya manusia yang ahli, terampil dan cerdas terlebih lagi
jika diukur dengan indikator pencapaian iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta ahlak mulia. Bahkan tidak menutup kemungkinan makin banyak
kasus-kasus dekadensi moral yang menunjukkan berbanding terbalik atau tidak ada
korelasi antara pengembangan otak dengan hati nurani atau antara pengembangan
kemampuan kognitif dengan iman taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ahlak
mulia. Bahkan ada kecenderungan, dekadensi moral lebih sering terjadi dikalangan
orang yang berpendidikan (Darmana, 2013).
Ilmu kimia merupakan salah satu rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Salah satu
tujuan mata pelajaran kimia di SMA yang paling utama adalah membentuk sikap
positif peserta didik dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta
mengangungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (Depdiknas, 2010).
Didalam kurikulum 2013 terdapat empat kompetensi yang harus dicapai
dalam tujuan pembelajaran, salah satunya kompetensi inti 1 (KI 1) dijelaskan bahwa “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Oleh sebab itu guru dituntut untuk dapat menanamkan nilai-nilai spiritual terhadap peserta
didik agar KI 1 dapat tercapai.
Berdasarkan uraian diatas, Negara Indonesia sudah memiliki tujuan
pendidikan yang sangat baik, jelas bahwa pendidikan mempunyai peran yang
sangat penting dalam membentuk SDM menjadi lebih berkualitas sekaligus
3
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa adanya upaya penanaman
nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Salah satu cara untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu dengan cara mengintegrasikan materi pembelajaran
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama. Salah satu mata pelajaran yang dapat diintegrasikan dengan agama adalah
mata pelajaran kimia. Integrasi sains (kimia) dan agama diharapkan tidak hanya
menjadi wacana menuju spiritualitas sains, tetapi menjadi fakta pembelajaranyang
meningkatkan kompetensi intelektual dan spiritual peserta didik
Fakta merupakan cerminan bahwa tujuan pendidikan Nasional belum
sepenuhnya terlaksana dan telah terjadi “mismatch” dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu penyebabnya diduga diakibatkan oleh sumber masalah yang
utama yaitu pemisahan agama dan sains. Hal ini memicu masalah-masalah
berikutnya, diantaranya: 1) Sikap apatis guru sains terhadap agama, sebagian guru
tidak suka membicarakan sains dengan agama karena dianggap dua hal yang sangat berbeda, berlainan, di mana agama dimulai dengan ”keyakinan” sedangkan sains dimulai dengan “ketidakyakinan.” 2) Sebagian guru menganggap sains bebas nilai. 3) Pada umumnya pemikir, perencana, pelaksana kurikulum terutama para guru
tidak mampu/tidak cukup mengerti bagaimana mempersiapkan dan mengajarkan
materi sains berbasis nilai moral agama yang dapat mengantarkan siswa
memungkinkan menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal
ini dikarenakan mereka juga tidak pernah mendapatkan nya selama dipersekolahan.
4) Sangat terbatasnya referensi, baik berupa buku maupun ahli yang dapat dijadikan
sebagai rujukan atau model dalam pembelajaran sains berbasis moral yang dapat
mengantarkan siswa memungkinkan menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa (Darmana, 2013).
Hingga saat ini telah banyak buku ajar yang berkualitas berdasarkan kriteria
ilmiah yang digunakan sebagai buku penuntun siswa. Akan tetapi, buku ajar yang
digunakan masih cenderung terfokus pada penguasaan kognitifnya saja. Apabila
dalam buku ajar diintegrasikan dengan nilai-nilai spiritual, maka dapat
mengembangkan karakter yang baik pada diri peserta didik. Hal ini dapat dilihat
4
kimia berbasis Blog untuk materi struktur atom dan sistem periodik unsur SMA
kelas XI yang menunjukkan modul pembelajaran kimia berbasis blog yang
dikembangkan sudah memenuhi kriteria baik digunakan dalam pembelajaran
kimia dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar aspek kognitif dan afektif
siswa.
Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu,
antara lain adalah penelitian Darmana (2013) tentang pandangan siswa terhadap
internalisasi nilai tauhid melalui materi termokimia yang menunjukkan bahwa
kegiatan sosialisasi internalisasi nilai tauhid telah memberikan kontribusi dalam
pembentukan pandangan positif siswa terhadap internalisasi nilai tauhid melalui
materi termokimia. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Simaremare (2015)
tentang pengembangan bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual pada materi
kelarutan dan hasil kelarutan menunjukkan kualitas modul valid yang berarti bahan
ajar layak untuk digunakan dan mendapat tanggapan yang positif.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengembangkan modul kimia terintegrasi nilai spiritual yang sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional dengan judul ”Pengembangan Modul Pembelajaran Laju Reaksi Terintegrasi Nilai-Nilai Spiritual Untuk Siswa SMA”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, terdapat
beberapa masalah yang diidentifikasi dalam penelitian yaitu :
1. Sistem pendidikan yang berlangsung masih jauh dari upaya pencapaian
tujuan pendidikan nasional.
2. Penggunaan modul kimia yang mengintegrasikan sains dengan nilai-nilai
spiritual masih terbatas.
3. Rendahnya pemahaman guru dalam aspek spiritual.
4. Proses pembelajaran di sekolah cenderung hanya terfokus pada penguasaan
5
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai tujuan yang jelas, maka perlu adanya
batasan-batasan terhadap permasalahan, yaitu: Pengadaan modul pembelajaran
kimia yang terintegrasi nilai-nilai spiritual.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat nilai-nilai spiritual dalam materi ajar pada buku kimia
SMA?
2. Bagaimanakah kelayakan rancangan modul pembelajaran laju reaksi
terintegrasi nilai-nilai spiritual berdasarkan kriteria BSNP?
3. Bagaimanakah respon Guru dan Mahasiswa terhadap rancangan modul
pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual?
1.5. Tujuan Penelitan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui ada/tidaknya nilai-nilai spiritual dalam materi ajar pada
buku kimia SMA.
2. Untuk mengetahui kelayakan rancangan modul pembelajaran laju reaksi
terintegrasi nilai-nilai spiritual berdasarkan kriteria BSNP.
3. Untuk mengetahui respon Guru dan Mahasiswa dan terhadap rancangan
modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi pemerintah
Dapat membantu dalam proses penerapan dan pengaplikasian kurikulum
6
2. Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menyampaikan materi pelajaran
yang terintegrasi nilai-nilai spiritual khususnya mata pelajaran kimia.
3. Bagi siswa
Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran kimia khususnya
materi pokok laju reaksi, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada
diri siswa.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan, keimanan, ketaqwaan,
kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai
calon guru.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta rujukan dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
1.7. Definisi Operasional
1. Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode,
batasan-batasan materi pembelajaran, petunjuk kegiatan belajar, latihan, dan
cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri
(Hamdani, 2011).
2. Rancangan modul terintegrasi nilai-nilai spiritual adalah suatu bahan ajar
berupa modul pada materi Laju Reaksi yang menanamkan nilai-nilai spiritual
dan memiliki standar kelayakan BSNP yang dapat digunakan oleh guru pada
proses pembelajaran.
3. Nilai-Nilai Spiritual
Nilai-nilai spiritual ialah nilai-nilai positif yang diintegrasikan dalam modul
pembelajaran yang dijadikan sebagai sarana untuk menumbuhkan karakter
yang baik pada peserta didik agar tumbuh menjadi seseorang yang berakhlak
45 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi
nilai-nilai spiritual. Dari hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Berdasarkan hasil analisis nilai-nilai spiritual pada buku teks kimia yang
digunakan di sekolah ialah buku tidak memuat nilai-nilai spiritual, dengan
nilai rata-rata 1,08.
2. Rancangan modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual
adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata rentang skala kriteria
penilaian kelayakan BSNP sebesar 3,33 (maksimum 4).
3. Pandangan guru dan mahasiswa yang diperoleh dari hasil kuisioner terhadap
modul pembelajaran laju reaksi terintegrasi nilai-nilai spiritual mendapat
tanggapan positif. Rata-rata rentang skala penilaiannya sebesar 3,54
(maksimum 4).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan
diatas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Sebelum menggunakan buku teks atau modul sebagai media pembelajaran
sebaiknya guru memeriksa apakah buku tersebut layak dan sesuai dengan tujuan
kurikulum agar standar kompetensi kelulusan tercapai dengan baik. Disamping
itu, guru juga harus memperhatikan komponen dalam buku teks atau modul
tersebut agar meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik.
2. Rancangan Modul Pembelajaran Laju Reaksi Terintergrasi Nilai-Nilai Spiritual
perlu direkomendasikan untuk digunakan dalam proses belajar mengajar karena
46
didik semakin mensyukuri dan mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian agar dapat
mengimplementasikan modul ini serta dapat mengembangkan modul
pembelajaran kimia pada materi lainnya dengan menginsertkan nilai-nilai
47
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah,R., (2011), Pengaruh Pengintegrasian Nilai Pada Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Teknik Teams-Games-Tournamen (TGT) Terhadap Sikap Siswa, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Agustian, A.G., (2001), Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ, Penerbit Arga, Jakarta
Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta
Bagus,L., (2002), Kimia Filsafat, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Dani,I., (2013), Pengertian Karakter, http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/ pengertian-karakter.html, Diakses Desember 2015
Darmana, A., (2013), Internalisasi Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Pembelajaran Kimia di SMA Plus Al Azhar Medan Sumatra Utara, Makalah pada Seminar Nasional IPA IV UNNES,Semarang
Depdiknas., (2008), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Indonesia, Jakarta
Depdiknas., (2008), Panduan Mengembangankan Bahan Ajar, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Depdiknas, (2010), Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah, Depdiknas, Jakarta
Hamdani., (2011), Srategi Belajar Mengajar, CV Pustaka Setia, Bandung
Hikmah, N.I., (2013), Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam Proses Pembelajaran Kimia Berbasis Integrasi Sains dan Agama Pada Materi Larutan Penyangga, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Walisongo, Semarang
Majid, A., (2011), Perencanaan Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Muis, A., (2010), Pengembangan Modul Kimia SMA Berwawasan Integrasi Islam-Sains Untuk Kelas X Materi Pokok Hidrokarbon dan Minyak Bumi, Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
48
Rohmad, A, dkk., (2013), Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK) serta Kebencanaan sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Geografi SMA/ MA di Kabupaten Rembang, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 1 (2)
Sabri, A., (2007), Strategi Belajar Mengajar & Microteaching, PT. Ciputat Press, Ciputat
Sari, R.A., Saputro, S., dan Catur, A.N., (2014), Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Blog Untuk Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur SMA Kelas XI, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(2) : 7-15
Sianturi, R.T., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Sistem Koloid Kelas XI SMA Terintegrasi Nilai-nilai Spiritual, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan Simaremare, S., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai-nilai Spiritual Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (KSP), Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan
Sitorus, M, dkk., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif melalui Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Reaksi Redoks dan Elektrokimia, Pascasarjana UNIMED, Medan
Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa, Prosiding Seminar Hasil Lembaga Penelitian Unimed
Subur., (2007), Pendidikan Nilai: Telaah tentang Model Pembelajaran, Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, (12)1: 3-16
Utama, E.G., (2014), Pengembangan Modul IPA Terpadu Tipe Webbed Berbasis Islam-Sains dengan Tema Gempa dan Tsunami Untuk Siswa SMP/MTs Kelas IX, Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
UU Sidiknas., (2009), Sistem Pendidikan Nasional UU RI NO. 20 Th. 2003, Sinar Grafika, Jakarta
Yuliawati, F., Rokhimawan, M.A., dan Suprihatiningrum, J., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Sains Berbasis Integrasi Islam-Sains Untuk Peserta Didik Difabel Netra MI/SD Kelas 5 Semester 2 Materi Pokok Bumi dan Alam Semesta, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII), 2(2) : 169-177