DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KER
JA
PT PELINDO HUSADA CITRA
Isi Materi
Norma K3 Umum dan Rumah Sakit
Tujuan Penerapan K3 dan Definisi K3
Penyakit Akibat Kerja
Kecelakaan Kerja dan Alur Pelaporan
Lingkungan Kerja Aman
Norma K3 Umum dan Ru
mah Sakit
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 (Tentang Ketenagakerjaan RI) Pasal 86 & 87:
Permenaker No 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3
(SMK3 diterapkan pada setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih yang mengandung potensi bahaya)
Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang K3 Rumah Sakit (Setiap RS wajib menyelenggarakan K3 Rumah Sakit)
Akreditasi SNARS ED 1
Standar MFK 7.2 : “Pendidikan dan Pelatihan” : bahwa setiap RS wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh staff tentang
SK Kebijakan K3 disahkan
Tanggal 28 April 2015
dengan Nomor
Um.5.02.KPTS/4/6/RSPS-2015
Tujuan Penerapan K3
dan Definisi K3
Tujuan Penerapan
K3
Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
Menjamin agar setiap sumber produksi dapat
dipakai secara aman dan efisien
Menjamin proses produksi berjalan
dengan lancar
Terciptanya Lingkungan pelayanan yang aman dan
sehat bagi pasien, pengunjung, masyarakat
-
Menurut OHSAS 18001:2007
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua
kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun
orang lain di tempat kerja.
-
Menurut Permenkes RI No. 66 Tahun 2016
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan bagi SDM RS, Pasien,
Pendamping Pasien, Pengunjung, maupun Lingkungan
RS melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
D
e
f
i
n
i
s
i
K
3
Prinsip K3
Semua Kecelakaan Kerja dan PAK dapat dicegah
Semua potensi bahaya harus diidentifikasi dan dikendalikan
K3 adalah bagian integral dari perilaku, tanggung jawab dan peran setiap Tenaga kerja
Setiap T.K harus mempu-nyai rasa memiliki dan berpartisipasi
Setiap T.K harus memim-pin, mengatur dirinya se ndiri dan mengoreksi satu sama lain
K3 adalah good for
business succes, vitality and sustainability
Kecelakaan Kerja dan
Alur Pelaporan
D
e
f
i
n
i
s
i
K
e
c
e
l
a
k
a
a
n
K
e
r
j
a
Kecelakaan adalah kejadian yang tiba-tiba, tidak terduga
dan tidak diharapkan.
Dapat menyebabkan proses pekerjaan yang telah
direncanakan menjadi kacau/terhambat
Biasanya kecelakaan menimbulkan kerugian material dan
penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang
paling berat
Kerugian-kerugian :
- People : Luka, cacat, meninggal
- Properti : Kerusakan bangunan & peralatan
- Profit : Rupiah, $, dll
Faktor Resiko Terjadinya
Kecelakaan
dan Penyakit
Faktor perilaku manusia
yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja
Unsafe Action
Kondisi lingkungan kerja
yang berbahaya dan berpotensi
menyebabkan kecelakaan kerja
01
02
Incident
Accident
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
Jenis
Kecelakaan Kerja
(Berdasarkan OSHA 2018)
Tidak mampu bekerj a sementara/ sedang Medical Treatmen t Case First Aid Cacat Sebagian/ Berat Meninggal/ Fatali ty/ Lost Time Inj ury
Data dilaporkan
dan tercatat
01
02
04
05
Prinsip Pencegahan
Kecelakaan Kerja
03
06
07
08
09
Memberikan
infor-masi keselamatan
proses
Melakukan analisa
bahaya proses
Melakukan
mainte-nance program
Menerapkan cara
kerja aman
Membuat prosedur
operasi aman
Memberikan
pelatihan
Adanya komitmen
pimpinan dan
partisipasi pegawai
Penyelidikan
kecelakaan
Persiapan/Perenca
naan Penanggulan
Gawat Darurat
Form Pelaporan
Kecelakaan Kerja
Form Laporan Kecelakaan Kerja dapa
t di akses di :
1. Z/#Form Laporan Kecelakaan Kerja
2. Unit Risk & Quality Management up Tim
K3 (ext 109)
Penyakit Akibat Kerj
a
P
e
n
y
a
k
i
t
A
k
i
b
a
t
K
e
r
j
a
d
a
n
P
e
n
y
a
k
i
t
A
k
i
b
a
t
H
u
b
u
n
g
a
n
K
e
r
j
a
Penyakit akibat kerja (Occupational Disease)
:Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat
dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui
Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
(Work Related Disease)
:Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks
Contoh :
1. Pemeriksa di laboratorium akan terpajan bakteri, antara lain TB d an virus Hepatitis B
2. Gas etilen oksida (ethylene oxide) sering digunakan sebagai gas sterilisasi alat medis. Menjadi berbahaya bila sistem pembuangan sterilisasi rusak/macet, sehingga uap gas ini terhirup petugas.
Pencegahan dan Pengendalian
PAK
02
01
03
Pelayanan Promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif. Untuk mendapatka
n tenaga kerja berstatus kesehatan
optimal dengan gizi baik, semangat
kerja tinggi sehingga efisien dan
produktif. Kegiatan yang dilakukan
antara lain :
Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala pada tenaga kerja
Imunisasi Hepatitis B, bagi tenaga kerja yang sering berhubungan dengan cairan tubuh, seperti perawat yang memasang infus, transfusi darah.
Pengobatan tenaga kerja yang sakit, untuk menghentikan perjalaran penyakit dan komplikasinya.
Lingkungan Kerja Ama
n
Faktor operasional untuk terciptanya lingkungan kerja yang aman
mencakup, antara lain:
1. Kondisi aman pada perangkat kerja (perangkat kerja yang memadai).
2. Kondisi aman karena pelaksanaan kerja yang aman (safe act)
3. Kebersihan, Keteraturan, dan Ketertiban (housekeeping).
Gambar 1. hirarki pengendalian untuk terciptanya lingkungan kerja yang aman
dari tingkat paling tinggi ke tingkat terakhir
RS PHC
Surabaya
dibagi
menjadi
berapa
zona?
Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
adalahzat,energi dan/atau kompo
nen yang lain
karenasifat, konsentrasi dan/atau jumlah
nya
, baik secara langsung maupun tidak langsung dapatmencemarkan/merusak
/membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainLimbah
B3
(Bahan Berbahaya dan
Beracun)
Limbah B3 (chemical hazard) sering dijumpai di :
1. Laboratorium 2. Farmasi
3. Radiologi
4. Kamar Operasi
Prosedur Penanganan B3 :
Jika tumpahan bisa di atasi sendiri lakukan
hal di bawah ini :
Bagaimana Prosedur Penanganan Tumpahan
Limbah Infeksius?
SPO penggunaannya Di singkat “SILOBESEM”
yaitu :
1.SI - apkan APD
2.LO - kalisir tumpahandarah/muntahan
3.BE - ri desinfektan
4.SE - rap tumpahan dengan kain
5.M - asukkan ke kantong plastik warna kun
ing
Yang termasuk LIMBAH INFEKSIUS : semua cairan yang keluar dari tubuh pasien,misalnya : Darah & muntahan
Bagaimana Prosedur Penanganan Tumpahan B3?
SPO penggunaannya Di singkat “SILOSEM” yaitu:
1.
SI - apkan APD
2.
LO - kalisir tumpahan limbah B3
3.
SE - rap tumpahan dengan kain
4.
M - asukkan ke kantong plastik medis/LB3
Yang termasuk B3 : bahan kimia yang berkarakteristik berbahaya dan beracun,
simbol B3 dapat dilihat pada kemasan bahan kimia/obat.
Karsinogenik
Berbahaya Bagi
Lingkungan
Korosif
Iritasi
Bahaya
Beracun
Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 15 detik (jeda waktu) terhitung sejak wak tu pemadaman listrik, genset akan berfugsi dan listrik akan berfungsi kembali dengan jeda waktu 7 (detik).
Untuk beberapa lokasi seperti ICU, OK, Laboratorium (alat-alat laboratorium) bila terjadi gangguan aliran listrik maka akan diback up dengan UPS sehingga tidak terdapat jeda waktu
Bila air terganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat memenuhi kebutuhan air selama 1 hari saja. Selama proses penggunaan cadangan air di bak penampung tersebut maka kebutuhan air akan dikirim oleh perusahaan air rekanan dengan estimasi waktu pengiriman 1 jam.
Instalasi gas medis area IGD,
Thank you
Kebakaran dan
Manajemen
Emergency
PT PELINDO HUSADA CITRA
01
02
03
04
Isi Materi
Teori API dan Anatomi Kebakaran
Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pengendalian dan Perlindungan dari
Kebakaran
Tujuan Pelat
ihan
Tujuan Umum
Setelah selesai pelatihan, peserta
mampu
melakukan
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran mula
dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
dan Alat Pemadam Api Tradisional (APAT) secara
aman
,
cepat
dan
tepat
sesuai standar
Tujuan Khusus
Setelah selesai pelatihan, peserta mampu :
1. Memahami Teori Api, Tahapan & Penyebab Terjadinya
Kebakaran
2. Mengetahui Klasifikasi Kebakaran
3. Mengetahui Pencegahan dan Metode Penanggulangan
Bahaya Kebakaran
4. Mengetahui Jenis - Jenis Media Pemadam Alat Pemadam Api
Ringan (APAR)
& Alat Pemadam Api Tradisional (APAT)
5. Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Dan Alat
Pemadam Api Tradisional (APAT)
Teori API dan
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. Per.04/Men/1980 Tentang
Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan
3. Permenaker RI No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
4. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran Di Tempat Kerja
6. National Fire Protection Association (NFPA) United State of America 2013
Overview
2016
2016
2014
2016
Overheating Mesin Genset di
Rumah Genset RS PHC
Surabaya
Reaksi Bahan
Kimia di
Laundry
Kebocoran Gas dan Kelalaian
Tenaga Cook di Dapur Pasien
Pemanasan Makanan dengan
Microwave di Ruang Perawatan
Data kejadian kebakaran PT PHC (2014-2016)
Efek :
1. Nama baik dan Citra Perusahaan menjadi
Buruk
2. Menimbulkan
trauma
kepada pegawai, pasien dan keluarga
3.
Kerugian aset
perusahaan maupun pasien
Teori Tetrahedon API
CHAIN REACTION / REAKSI KIMIA
BERANTAI Serangkaian reaksi yang terjadi
secara berurutan.
Kebakaran hanya dapat bertahan
selama reaksi berantai yang
mandiri ini dibiarkan berlanjut
Tahapan Kebakaran
Tahap Kebakaran Tumbuh Tahap Kebakaran Muncul Tahap Kebakaran PuncakTahap Kebakaran Reda
- Reaksi 3 unsur api (panas, oksigen dan bakan bakar) - Dapat padam dengan sendirinya atau menggunakan APAR - Penentuan Tindakan Bantuan Penanggulangan - Api membakar bahan mudah terbakar sehingga panas meningkat - Terjadi
flashover
(ikut menyalanya bahan mudah terbakar karena panas sekitar tinggi)- Semua bahan mudah terbakar menyala
keseluruhan - Nyala api paling
panas dan paling berbahaya
- Tahap paling lama diantara tahap
terjadinya kebakaran - Berpotensi
menimbulkan
backdraft
(ledakan yang terjadi akibat masuknya oksigen secara tiba-tiba dari kebakaran ruang tertutup)Faktor Penyebab
Kebakaran
Faktor Alam 1. Petir (sambaran
petir pada bahan mudah terbakar) 2. Panas matahari (sinar yang memantul dari kaca cembung ke dedaunan kering, dsb) Faktor Manusia 1. Disengaja (balas dendam) 2. Kelalaian (lupa mematikan peralatan listrik) 3. Kurang pengertian (membuang rokok sembarangan, dsb) Faktor Mekanik 1. Gesekan (friction) 2. Benturan (impact) Faktor Kimia Chemical reaction (Clax Cid + Clax
Sonril Faktor Binatang Tikus yang menggigit kabel jaringan, sehingga mengakibatkan korsleting)
Ruang Beresiko
Kebakaran
Ruang sistem gas medik dan vakum (oksigen, nitrous oksida, CO2)
Ruang laboratorium (bhn kimia, gas bertekanan, peralatan listrik,
cairan mudah terbakar )
Ruang anestesi (bhn anestesi hirup yang mudah menyala seperti
cyclopropane, ethyl eter, dll)
Ruang ICU (Pendant – peralatan listrik)
Gudang (logistik bahan, instalasi, bhn bakar)
Dapur (peralatan memasak, gas, bhn bakar lain)
Genset - overheating ( bhn bakar minyak )
Klasifikasi Kebakaran
Permenakertrans RI No. 4 Tahun 1980
Kebakaran Kelas
Kebakaran Kelas
Kebakaran bahan cair &
gas yang mudah terbakar
Minyak bumi, bensin, LPG,
LNG, dan gas lain
Seng, Magnesium,
Aluminium, Sodium &
lain-lain.
Kebakaran Kelas
Kebakaran Kelas
Kebakaran bahan padat
yang mudah terbakar
(kecuali logam)
Kayu, kertas, kain, plastik
& termasuk tumbuhan
kering
Kebakaran listrik
(hubung singkat,
kebocoran listrik)
Kebakaran dari bahan
mengandung logam
Pencegahan Bahaya
Kebakaran
1. Menghindari penggunaan steker yang menumpuk, kabel &
isolasi yang tidak standar
2. Apabila tercium bau gas yang bocor, segera cabut regulator gas
dari tabung, buka semua ventilasi dan pintu agar gas dapat
keluar (
jangan mencoba menghidupkan atau mematikan
lampu/senter atau peralatan listrik lain
)
3. Apabila Anda dapati pengunjung/pegawai yang menyalakan
rokok atau obat nyamuk bakar di lingkungan kerja, segera
sampaikan untuk mematikan (Jika Anda tidak berani, jangan
segan laporkan kepada petugas lain/security terdekat)
4. Pastikan dan periksa di lingkungan kerja Anda memiliki atau
terjangkau APAR, sebagai peralatan pendukung untuk
penanggulangan kebakaran mula
Sistem Proteksi
Kebakaran Aktif
Smoke/ Heat Detector
APAR Thermatic
Hydrant Outdoor & Indoor
Sistem Pompa Hydrant APAR
Hydrant Pilar
Sprinkler
: alat yang disiapkan untuk
mendeteksi dan atau
memadamkan kebakaran
Sistem Proteksi
Kebakaran Pasif
Emergency Exit
Jalur evakuasi
RAMP
Kompartemensi Gedung (Bahan Tahan Api)
Peta Evakuasi Titik Kumpul/ Muster Point
Pintu Emergency
: alat, sarana atau metode/cara mengendalikan asap, panas maupun gas berbahaya apabila terjadi
A : Titik Kumpul 1 (Depan Masjid Asy Syifa) B : Titik Kumpul 2 ( Halaman Parkir Loby MCU)
C : Titik Kumpul 3 (Halaman Parkir PMC/ Depan IPAL)
Pengendalian dan
Perlindungan dari
Kebakaran
Metode Pamadaman Bahaya Kebakaran (1)
1. Pendinginan (cooling)
•Prinsip Kerja : menurunkan panas benda sampai
mencapai suhu dibawah titik nyala (flash point)
•contoh : pendinginan panas luar benda dengan
APAR jenis CO2 / air
2. Penyelimutan (smoothering)
Prinsip kerja : memutuskan hubungan udara
luar (oksigen) dengan fluida yang terbakar
contoh : menutup dengan selimut/karung
basah/penutup benda
Metode Pamadaman Bahaya Kebakaran (2)
3. Pemisahan Bahan Mudah Terbakar
(starvation)
•Prinsip kerja : mengurangi/mengambil bahan
yang terbakar atau menutup aliran cairan atau
gas
4. Pemutusan/Menghambat Reaksi Rantai
Prinsip kerja : memutus rantai reaksi
pembakaran dengan pemadaman menggunakan
APAR
Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) dan
Alat Pemadam Api
Tradisional (APAT)
A. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) & Komponen
Indikator Tekanan (Pressure)
- Pastikan Tekanan
Jarum di APAR berada di Zona Hijau
Tuas (Lever)
Label (Kelas APAR, Merk, dll)
Corong APAR (Nozzle) Selang (Hose) Kunci Pengaman (Safety Pin) Tabung APAR (Cylinder)
Suatu alat pemadam kebakaran yang dapat dijinjing/dibawa, dioperasikan oleh satu orang,
berdiri sendiri, mempunyai berat antara 0,5 kg -16 kg dan digunakan pada api mula
B. Jenis - Jenis APAR
KENALI dulu kebakarannya, TIDAK semua APAR bisa memadamkan kebakaran bahkan jika SALAH pakai,
APAR malah membuat api tambah besar
Jenis - Jenis APAR
Khusus Untuk Apar Co2, Selain Warna, Corongnya Juga Berbentuk Terompet
Karena sifat gas CO2 bertekanan tinggi
dapat mencapai suhu -50
oC, maka
diwajibakan menggunakan APAR Jenis CO2
dengan
memegang Pangkal Nozzle/Corong
C. Jenis Media Pemadam Kebakaran dan Aplikasinya
Klasifikasi Jenis Kebakaran
Jenis Media Pemadaman Kebakaran
Tipe Basah Tipe Kering
Air
(H2O) (Foam/AFFF)Busa Bubuk Kering(Dry Powder) Gas CO2 (Clean Agent)BCF/CF21
Kelas A Bahan padat (kayu, kertas, kain, dll) Sangat efektif Kurang efektif Efektif Kurang Ffektif Sangat efektif(tidak efisien)
Kelas B
Bahas cair (Bensin,
Solar, dll) Berbahaya Sangat Efektif Efektif Kurang Efektif Sangat Efektif Bahan Gas (LPG,
LNG, dll) Tidak Efektif Tidak Efektif Efektif Kurang Efektif Sangat Efektif
Kelas C Listrik Berbahaya Berbahaya (kotor/korosif)Efektif Efektif Sangat efektif
Kelas D Logam (Seng, Lithium, Magnesium,
dll) Berbahaya Berbahaya Tidak Efektif Efektif Berbahaya
APAR - KARBON DIOKSIDA (GAS CO2)
•
Efektif Memadamkan Api Kelas Kebakaran C, D & K
•
Kelebihan
1. Tidak menyebabkan karat dan tidak dapat mengalirkan listrik
2. Aman untuk instalasi listrik, mesin dan alat medis
•
Kelemahan
1. Pada konsentrasi tertentu dapat membahayakan manusia (sifat gas
sangat dingin, dan mengurangi konsentrasi oksigen)
2. Kurang efektif digunakan diruang terbuka
APAR - BCF/CF21 (CLEAN AGENT)
•
Efektif Memadamkan Api Kelas Kebakaran A, B, C, & K
•
Kelebihan
1. Bahan tidak beracun, tidak berwarna, tidak menyebabkan iritasi kulit
2. Tidak menghantarkan listrik dan tidak menghasilkan residu
3. Cocok untuk menanggulangi kebakaran listrik, komputer, mesin dan alat
medis
•
Kelemahan
1. Harga relatif lebih mahal (3x lipat dari CO2)
D. Prosedur Menggunakan APAR
C
A
R
A
* Pemadaman searah dengan arah
E. Jarak Aman APAR dengan Titik Api
Model APAR
Ukuran
3 kg
6 kg
9 kg
Gas CO2
2 meter
3 meter
-Gas CF21
2 meter
3 meter
5 meter
Powder (Bubuk)
5-7 meter
5-7 meter
5-7 meter
Foam (Busa)
-
5 meter
5 meter
F. Alat Pemadam Api Tradisional (APAT)
Fire Blanket/Selimut/ Karung
G. Prosedur Menggunakan Fire Blanket (Selimut/Kain)
Basahi
Fire blanket/Selimut/Kain dengan air
Lindungi
kedua tangan dengan menutupi
permukaan jari tangan dengan fire
blanket/selimut/kain basah
Arahkan
fire blanket/selimut/kain basah
sesuai arah angin dan maju perlahan
Tutupkan
fire blanket/selimut/kain basah
pada sumber api
*Diamkan selama 1-2 menit untu memastikan api padam & segera hubungi petugas penanggulangan / code red 3333
FIRE GUARD :
1. Nur Setiyono (SPV Lapangan)
2. Arief Budirianto (Instruktur Lapangan)
3. Septin Aulidia (Co. Instruktur Lapangan)
4. Security
1
2
Pintu Lapangan
Tong Kecil Pemadaman APAT
Wadah Air + APAT
CASE KELOMPOK BIRU
Kelompok BIRU Kelompok MERAH Fire Guard I Fire Guard II Peserta (BIRU) Tong Besar Pemadaman APAT
1
2
Pintu Lapangan Tong Kecil Pemadaman APAT Tong Besar Pemadaman APARWadah Air + APAT
CASE KELOMPOK
MERAH
Kelompok BIRU
Kelompok MERAH
Fire Guard I
Fire Guard II
HYDRANT
adalah Instalasi Pemadam kebakaran yang dipasang
permanen berupa jaringan perpipaan berisi air bertekanan terus
menerus yang siap memadamkan kebakaran
Hydrant dibagi menjadi :
1.Hydrant Gedung ( dalam gedung )
2.Hydrant Halaman (luar gedung)
A. Hydrant & Komponen
Komponen sistem Hidrant :
- Sistem persediaan air (45 menit)
- Sistem Pompa (Jockey, Utama & Cadangan)
- Jaringan pipa - Kopling outlet / Pilar / Landing valve
- Slang dan nozle
Pemasangan hydrant berjarak 35 – 38
m e t e r, p e r t i m b a n g a n i n i d i b u a t
berdasarkan dari hose atau selang hydrant
yang memiliki panjang 30 meter
Luar gedung selang ukuran 2,5 inc
panjang 20m s/d 30 m Nozle
ukuran 2,5 inc Fandel pembuka
pilar hydrant
Dalam gedung selang
ukuran 1,5 inc panjang
20m s/d30 m Nozle
ukuran 1,5 inc
Pembagian Tugas Tim Pemadam
dengan Hydrant
Emergency Response
Plan
Kode
Darurat
KODE
ARTI
TELEPON
Code Gray
Gangguan Keamanan
3333
Code Pink
Penculikan Bayi
3333
Code Red
Kebakaran
3333
Code Black
Ancaman Bom
3333
Code Green
Gempa Bumi
3333
Code Orange
Kejadian Tumpahan
B3
3333
Code Blue
Ancaman Keselamatan
Jiwa
222
Code Purple
Perintah Evakuasi
3333
Prosedur pelaporan yang berlaku apabila terjadi keadaan darurat di
lingkungan rumah sakit yang berlaku dengan cara :
1.Telpon operator sesuai extention (3333/222)
2.Sebutkan kode darurat 3kali
3.Sebutkan lokasi kejadian
Prosedur Evakuasi Bila terjadi
KEADAAN DARURAT
a. Usahakan tidak panik, jangan berlari, ikuti petunjuk arah evakuasi atau arahan dari petugas evakuasi
b. Jika anda melihat kejadian tersebut SEGERA HUBUNGI 3333 dengan menyebutkan kode darurat kejadian 3x
c. Pastikan diri anda selamat sebelum menyelamatkan orang lain. Jangan mencoba mengambil barang-barang berharga jika itu dapat mengancam nyawa anda.
d. Lepaskan sepatu hak tinggi
e. Jangan gunakan lift jika terjadi keadaan darurat, gunakan tangga darurat atau RAM jika terjadi keadaan darurat.
f. Jika lorong dipenuhi asap, maka anda harus berjalan merangkak untuk menghindari asap.
g. Gunakan tissue ataupun sapu tangan yang dibasahi air untuk menutupi hidung dan mulut agar terhindar dari terhisapnya bahan beracun.