• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.210/05/II/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.210/05/II/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KLM. KARYA UTAMA II DI PERAIRAN 40 MIL SELATAN PULAU MASALEMBO

Pada tanggal 02 Januari 2015, pukul 22.00 WIB, KLM. Karya Utama II GT. 96, dengan Awak Kapal 13 (tiga belas) orang, membawa muatan sapi sebanyak 204 (dua ratus empat) ekor dan kambing sebanyak 750 (tujuh ratus lima puluh) ekor, bertolak dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo menuju Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin. Tanggal 03 Januari 2015, pukul 10.00 WIB, kapal mengalami cuaca buruk dan pukul 15.00 WIB kapal tenggelam pada posisi 05° 56,7’ S / 115° 39,6’ T. Dalam peristiwa tersebut, terdapat korban 1 (satu) orang ABK hilang dan kerugian harta benda berupa KLM. Karya Utama II beserta muatannya tenggelam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/2/DN-15, tanggal 20 April 20KL.205/2/2/DN-15, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KLM. Karya Utama II tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Pofesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL.205/01/02/UPP.Kbt-15, dibuat di Situbondo, tanggal 12 Januari 2015, oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Kalbut;

2. Kronologis kejadian, dibuat di KM. Labobar, tanggal 06 Januari 2015, oleh Nakhoda KM. Labobar;

(2)

3. Berita Acara, nomor 129.400.000.001, dibuat di KM. Labobar, tanggal 06 Januari 2015, oleh Nakhoda KM. Labobar;

4. Surat Edaran, nomor UM.003/06/19/UPP.Kbt-14, dikeluarkan di Kalbut, tanggal 31 Desember 2014, oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Kalbut;

5. Laporan Kejadian Awal, dibuat di Surabaya, tanggal 06 Januari 2015, oleh Perwira Jaga, Kantor UPP Kelas III Kalbut;

6. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Kalbut, tanggal 12 Januari 2015, oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kantor UPP Kelas III Kalbut, dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Kalbut terhadap :

a. Nakhoda,Syamsudin; b. JuruMinyak,Mashudi; c. Kleder,I Ketut Loteng;

d. Pemilik KLM. Karya Utama II, Mohammad Natsir.

7. Berita Acara Pendapat/Resume, dibuat di Kalbut, tanggal 14 Januari 2015, oleh PPNS Kantor UPP Kelas III Kalbut, diketahui Kepala Kantor UPP Kelas III Kalbut; 8. Dokumen Kapal, terdiri dari :

a. Pas Besar, nomor PK.205/19/VII/UPP.Tlb-2014 nomor Urut 18, diterbitkan di Telagabiru, tanggal 20 Juli 2014, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telagabiru;

b. Surat Ukur Dalam Negeri, nomor 763/Na, dikeluarkan di Banyuwangi, tanggal 29 Maret 2012, oleh Kepala Kantor Administrator

Pelabuhan Tanjungwangi;

c. Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor (KLM) berukuran Tonase Kotor sampai dengan 500 GT, nomor PK.001/68/X/UPP.Tlb-2014, diterbitkan di Telagabiru, tanggal 10 Oktober 2014, oleh Kepala Kantor UPP Telagabiru;

d. Sertifikat Kesehatan Hewan, nomor 0765025, dikeluarkan di Situbondo, tanggal 02 Januari 2015, oleh Kantor Badan Karantina Pertanian;

e. Sertifikat Kesehatan Hewan, nomor 0765026, dikeluarkan di Situbondo, tanggal 02 Januari 2015, oleh Kantor Badan Karantina Pertanian;

f. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/397/11/KSOP.BJM-2014, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 06 Desember 2014, oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan,dan Patroli, Kantor KSOP Banjarmasin;

(3)

g. Daftar Anak Buah Kapal (Crew List), dibuat di Jangkar,tanggal 02 Januari 2015,oleh Nakhoda, diketahui Syahbandar Kantor KUPP Kelas III Kalbut;

h. Surat Persetujuan Berlayar (SPB),nomor M.6/KM.62.06/I/2015, diterbitkan di Jangkar, tanggal 02 Januari 2015, oleh Syahbandar Kantor KUPP Kelas III Kalbut.

9. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. MPR TK.II, tahun 2002, atas nama Syamsuddin; b. MPR TK.II,tahun 1989, atas nama Moh Hasin; c. SKPR, tahun 2001, atas nama A. Runianto; d. JMPR TK.II, tahun 1994, atas nama Abd. Hamid; e. JMPR TK.II, tahun 2013, atas nama Massuri.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal.

Nama : KARYA UTAMA II

Jenis : Kapal Layar Motor Bendera : Indonesia

Pembuatan : Tahun 2010

Kontruksi : Kayu

Isi kotor : GT. 96

Isi bersih : NT. 29

Tanda Pendaftaran : 2012 Na No.856/L

Tanda Selar : GT.96 No.763/Na Tenaga Penggerak Utama : Mesin merek Nissan 160 PK

Ukuran Pokok

Panjang : 23,10Meter Lebar : 7,50Meter

Dalam : 3,15Meter

Pemilik : H. Hasan Basri

Nakhoda : Syamsuddin

Awak Kapal : 13 (tiga belas) orang 2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 02 Januari 2015, pukul 23.00 WIB, KLM. Karya Utama II GT. 96, Awak Kapal 13 (tiga belas) orang, bertolak dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo menuju Pelabuhan Banjarmasin, membawa muatan

sapi sebanyak 204 (dua ratus empat) ekor dan kambing

(4)

sebanyak 750 (tujuh ratus lima puluh) ekor. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai, kapal mempunyai mesin 1 (satu) dan tidak menggunakan layar;

b. Tanggal 03 Januari 2015, pukul 10.00 WIB, di sekitar sebelah Utara Pulau Sapudi kapal mengalami cuaca buruk ombak lebih kurang 3 – 4 meter, angin kuat dari Barat (lambung kiri) dan jarak pandang tidak jelas. Pukul 12.00 WIB, air masuk ke dalam palka, Awak Kapal berusaha untuk memompa keluar tetapi pompa tidak berfungsi, karena lubang isap pompa di palka tertutup kotoran sapi dan sisa makanan sapi, sehingga air yang masuk ke kapal tidak dapat dikeluarkan;

c. Menyikapi kondisi tersebut Nakhoda mengambil keputusan untuk merubah haluan ke arah Timur mengikuti ombak, namun air laut tetap masuk ke kapal melalui buritan karena air laut yang masuk tambah banyak dan tidak dapat dipompa keluar hingga mesin induk terendam air dan mati termasuk motor bantu. Nakhoda memerintahkan seluruh Awak Kapal untuk bersiap-siap meninggalkan kapal. Selanjutnya seluruh Awak Kapal memakai baju penolong dan naik diatas rakit dan pukul 15.00 WIB, kapal tenggelam; d. Tanggal 05 Januari 2015, pukul 17.00 WIB, seluruh Awak Kapal yang

sudah mengapung dengan rakit selama 2 hari 2 malam diselamatkan oleh MV. Fodas Pescadores dan pukul 21.00 WIB, MV. Fodas Pescadores berkomunikasi dengan KM. Labobar untuk memindahkan korban ke KM. Labobar dengan cara mengirimkan 3 (tiga) orang dengan menggunakan tali, tetapi yang berhasil sampai KM. Labobar hanya 2 (dua)

orang dan 1 (satu) orang hanyut atas nama H. Sulaiman, dicari sampai dengan 1,5 jam namun tidak diketemukan;

e. Melihat kondisi tersebut, kedua Nakhoda memutuskan untuk menghentikan pemindahan korban dan kedua kapal membawa korban ke Pelabuhan Surabaya, dalam pelayaran MV. Fodas Pescadores memindahkan korban ke kapal Basarnas sebanyak 10 (sepuluh) orang. Pukul 17.00 WIB, tanggal 06 Januari 2015, selanjutnya dibawa ke Pelabuhan Surabaya;

f. Dalam kecelakaan ini, terdapat korban 1 (satu) orang ABK hilang, dan kerugian harta benda berupa KLM. Karya Utama II beserta muatannya tenggelam.

3. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Syamsuddin;

(5)

b. Saksi-saksi : 1) Juru Minyak, Mashudi; 2) Kleder, I Ketut Loteng;

c. Saksi Lainnya : 1) Kepala Operasional CV. Lima Bersaudara, Moh. Natsir;

2) Penandatangan SPB Unit Penyelenggara Pelabuhan Jangkar, R. Abdul Aziz S, S. Sos. B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan terhadap kecelakaan kapal tenggelamnya KLM.

Karya Utama II, di Perairan 40 Mil Selatan Pulau Masalembu, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang ke – 1 Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, pada tanggal 27 Agustus 2015, di Kantor KUPP Kelas III Kalbut, dan Sidang ke – 2, tanggal 22 September 2015, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta. Keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Syamsuddin, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Bima

Tanggal : 12 Juni 1979

Agama : Islam

Alamat : Dsn. Bang Manten, RT.01/RW.02, Kel. Paseseh, Kec. Tanjung Bumi, Bangkalan, Jawa Timur

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1994, di Bima; 2) SMP, tahun 1998, di Bima.

Pelaut : MPR TK.II, tahun 2002, di Semarang. Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, KLM. Salam Barokat, tahun 2006 s/d tahun 2009; 2) Nakhoda, KLM. Karya Utama II, tahun 2009 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 02 Januari 2015, pukul 23.00 WIB, KLM. Karya Utama II GT.96, Awak Kapal 13 (tiga belas) orang, bertolak dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo menuju Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, membawa muatan sapi sebanyak 204 (dua ratus empat) ekor dan kambing sebanyak 750 (tujuh ratus lima puluh) ekor. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa GPS, kompas magnet dan radio VHF, kapal digerakkan dengan mesin induk 1 (satu) unit dan tidak memakai layar; c. Dalam pelayarannya menuju Pelabuhan Trisaksi, Banjarmasin, tanggal

03 Januari 2015, pukul 10.00 WIB, setelah melewati Pulau Sapudi, kapal

(6)

mengalami cuaca buruk, ombak dari Barat setinggi lebih kurang 3 – 4 meter, angin kuat, hujan lebat, jarak pandang tidak jelas, haluan

kapal antara 000° - 004°. Pukul 12.00 WIB, air laut masuk kedalam palka, Awak Kapal berusaha untuk memompa keluar tetapi pompa tidak berfungsi, karena lubang isap pompa di palka tertutup kotoran sapi dan sisa makanan sapi, sehingga air yang masuk ke kapal tidak dapat dikeluarkan;

d. Menyikapi kondisi tersebut Tersangkut Nakhoda mengambil keputusan untuk merubah haluan ke arah Timur mengikuti ombak, namun air laut tetap masuk ke kapal melalui buritan. Karena air laut yang masuk tambah banyak dan tidak dapat dipompa keluar maka mesin induk terendam air dan mati termasuk motor bantu. Tersangkut Nakhoda memerintahkan seluruh Awak Kapal untuk bersiap-siap meninggalkan kapal. Selanjutnya seluruh Awak Kapal memakai baju penolong dan naik diatas rakit dan pukul 15.00 WIB, kapal tenggelam;

e. Selama 2 hari 2 malam seluruh Awak Kapal terapung-apung di laut hingga pukul 17.00 WIB, tanggal 05 Januari 2015, diselamatkan oleh MV. Fodas Pescadores, kemudian pukul 21.00 WIB, KM. Labobar datang untuk mengevakuasi Awak Kapal dari MV. Fodas Pescadores, proses pemindahan Awak Kapal dipandu dengan tali sambil berenang sebanyak 3 (tiga) orang, 2 (dua) orang berhasil naik ke KM. Labobar, dan 1 (satu) orang atas nama H. Sulaiman jabatan Juru Mudi hanyut terbawa arus dan tidak diketemukan, melihat kondisi tersebut kedua Nakhoda sepakat untuk menghentikan pemindahan Awak Kapal;

f. Selanjutnya 10 (sepuluh) orang Awak Kapal dibawa oleh MV. Fodas Pescadores ke Pantai Ketapang Madura, selanjutnya seluruh korban dipindahkan ke kapal Basarnas untuk dibawa ke Surabaya, sedangkan 2 (dua) orang yang di KM. Labobar langsung dibawa ke Surabaya;

g. Dalam kecelakaan ini, terdapat korban 1 (satu) orang ABK hilang, dan kerugian harta benda berupa KLM. Karya Utama II beserta muatannya tenggelam.

2. Saksi Juru Minyak, Mashudi, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Bangkalan Tanggal : 24 April 1980

Agama : Islam

Alamat : Tlaga Biru, Bangkalan Madura, Jawa Timur Pendidikan

(7)

Umum : SD, Tahun 1995, di Bangkalan

Pelaut : -

Pengalaman berlayar :

1) Juru Minyak, KLM. Raja Tuban, Tahun 2001 s/d Tahun 2009; 2) Juru Minyak, KLM. Karya Utama II, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas untuk mengontrol mesin, perbaikan pompa air dan fasilitas lampu, saat kapal bertolak kondisi mesin induk, mesin pompa air, dan mesin generator listrik semuanya dalam kondisi baik;

c. Tanggal 03 Januari 2015, pukul 10.00 WIB, posisi Utara pulau Sapudi, keadaan cuaca buruk, gelombang lebih kurang 3 meter, saat itu Saksi sedang berada di kamar mesin membantu mengeluarkan air dari kapal ke luar dengan menggunakan semua pompa air, tetapi semua pompa tidak dapat berfungsi dengan baik karena lubang hisap pompa dipalka tertutup kotoran dan sisa makanan sapi, akhirnya mesin induk dan motor bantu mati karena terendam air;

d. Saksi bersama ABK lainnya tetap berusaha untuk mengeluarkan air dengan cara memakai ember dan menutup lobang-lobang yang ada di kapal dengan handuk/kain, namun tidak berhasil;

e. Selanjutnya pukul 15.00 WIB, karena air yang masuk ke kapal semakin banyak mengakibatkan kapal tenggelam. Nakhoda memerintahkan seluruh Awak Kapal untuk bersiap-siap untuk meninggalkan kapal;

f. Dalam kejadian tersebut seluruh Awak Kapal dapat diselamatkan oleh MV. Fodas Pescadores setelah mengapung dengan rakit selama 2 (dua) hari 2 (dua) malam, dalam evakuasi pemindahan ABK KLM. Karya Utama II dari MV. Fodas Pescadores ke KM. Labobar dengan cara berenang dan perpegangan tali, 2 (dua) orang ABK berhasil selamat di KM. Labobar, namun 1 (satu) orang ABK atas nama H. Sulaiman hanyut terbawa arus dan tidak diketemukan.

3. Saksi Kleder, I Ketut Loteng, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan, dan keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Candi Kusuma, Bali Tanggal : 12 Juni 1974

Agama : Islam

Alamat : Banjar Tirta Kusuma Kec. Melaya, Bali

(8)

Pendidikan

Umum : SD, Tahun 1987, di Bali; Pengalaman Bekerja :

Kleder. KLM. Karya Utama II, Tahun 1992 s/d kejadian.

b. Tanggal 02 Januari 2015, pukul 22.00 WIB, kapal bertolak dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo tujuan Banjarmasin, cuaca saat itu dalam keadaan baik, Saksi bertugas untuk mengawasi, memberi makan, membersihkan kotoran sapi selama dalam pelayaran di kapal dan sampai tiba ke tempat tujuan, jumlah sapi sebanyak 204 ekor, dan kambing sebanyak 750 ekor; c. Tanggal 03 Januari 2015, pukul 10.00 WIB, posisi kapal saat itu Utara

Pulau Sapudi kapal mendapat cuaca buruk, gelombang lebih kurang 3 meter, air masuk ke dalam palka, Saksi mengetahui dari Nakhoda dan KKM bahwa pompa tidak berfungsi karena sudah terendam air, dan atas perintah Nakhoda Saksi dan ABK lainnya berusaha mengeluarkan air dari kapal dengan menggunakan ember dan menutup lobang yang ada di kapal dengan kain/handuk;

d. Pukul 15.00 WIB, seluruh Awak kapal atas perintah Nakhoda bersiap-siap naik diatas rakit dan memakai baju penolong berusaha untuk meninggalkan kapal karena debit air yang masuk ke kapal lebih banyak daripada yang dikeluarkan akhirnya kapal tenggelam;

e. Selama 2 hari 2 malam terapung-apung di laut, tanggal 05 Januari 2015, pukul 17.00 WIB, seluruh Awak Kapal jumlah 13 (tiga belas) orang, diselamatkan oleh MV. Fodas Pescadores untuk dievakuasi, kemudian pukul 21.00 WIB, evakuasi pemindahan ABK KLM. Karya Utama II dari MV. Fodas Pescadores ke KM. Labobar dilakukan dengan cara berenang dan perpegangan tali, 2 (dua) orang ABK berhasil selamat di KM. Labobar, namun 1 (satu) orang ABK atas nama H. Sulaiman hanyut terbawa arus dan tidak diketemukan;

f. Tangga 06 Januari 2015, pukul 11.00 WIB, sebanyak 10 (sepuluh) orang ABK yang berada di MV. Fodas Pescadores dipindahkan ke kapal Basarnas dan pukul 22.00 WIB, melanjutkan pelayaran menuju Perairan Madura, 2 (dua) orang di KM. Labobar sudah tiba di Surabaya.

4. Saksi Kepala Operasional CV. Lima Bersaudara, Mohammad Natsir, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Banjarmasin

Tanggal : 12 Juli 1982

(9)

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kelayan A II ( RT.15 No.6, Kel. Murung Raya, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1995, di Banjarmasin; 2) SMP, Tahun 1998, di Banjarmasin; 3) SMA, Tahun 2001, di Banjarmasin 4) S1, Tahun 2004, di Banjarmasin.

Pelaut : -

Pengalaman Bekerja :

1) Sitac Officer, PT. Alfada Karya, Tahun 2006 s/d Tahun 2010;

2) Kepala Operasional, CV. Lima Bersaudara, Tahun 2012 s/d sekarang. b. Saat kejadian, Saksi sedang berada di Banjarmasin, dan mengetahui

kejadian tersebut dari laporan Syahbandar Kalbut pada tanggal 06 Januari 2015 (3 hari setelah kejadian), pukul 07.30 WITA yang menyatakan bahwa KLM. Karya Utama II mengalami kecelakaan dan semua Awak Kapal dalam keadaan selamat;

c. Saksi sebagai Kepala Operasional di CV. Lima Bersaudara mempunyai tugas untuk memasok kebutuhan di kapal, memproses pengadministrasian kapal, mengurus naik turun Anak Buah Kapal, mengurus kedatangan kapal, tetapi tidak mengurus dokumen kapal dan tidak berhubungan dengan pihak Syahbandar, kemudian untuk urusan muatan, penyusunan penempatan kambing dan sapi di kapal Saksi serahkan kepada Nakhoda dan Kleder (pengawal sapi) dari pemilik sapi; d. Sebelum kapal berangkat, Nakhoda berkomunikasi dengan Saksi untuk

memberitahukan keberangkatan kapal pada pukul 22.05 WIB, dan Saksi menyarankan kepada Nakhoda supaya hati-hati untuk membawa kapal. Selanjutnya setelah kapal bertolak Saksi tidak ada lagi komunikasi/hilang kontak dengan Nakhoda (dengan kapal), tetapi Saksi selalu berusaha untuk menghubungi/berkomunikasi kapal namun tidak berhasil, kemudian Saksi mulai khawatir dengan keadaan kapal yang biasanya 3 hari 2 malam kapal sudah sampai di tempat tujuan, kemudian Saksi mencoba minta bantuan Pos Polisi Air Mantuil Banjarmasin, pos-pos penjagaan dan Basarnas di Banjarmasin untuk memastikan posisi kapal, pos penjagaan dan Basarnas juga tidak mengetahui dimana posisi KLM. Karya Utama II tersebut;

e. Selama kapal berlayar, kapal dapat berkomunikasi dengan kantor/darat melalui Radio SSB pada pagi hari antara pukul 06.00 – pukul 06.30, dan

(10)

saat sore hari pada pukul 18.00 pukul 18.30, tetapi saat ditempat-tempat tertentu bisa komunikasi dengan Hand Phone;

5. Saksi Staf Kantor UPP Kelas III Kalbut selaku Penandatangan SPB, R. Abdul Aziz Syamy, S. Sos, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Pamekasan Tanggal : 17 Juni 1970

Agama : Islam

Alamat : RT.01 RW.09 Curah Jeru Barat, Situbondo, Jawa Timur.

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1983, di Pamekasan; 2) SMP, Tahun 1986, di Pamekasan; 3) SMA, Tahun 1989, di Pamekasan; 4) S1, Tahun 1996, di Denpasar.

Pelaut : Dasar-dasar Kesyahbandaran, Tahun 2012, di Jakarta.

Pengalaman Bekerja :

1) CPNS, Kanwil Dephub Prop. Bali, Tahun 1992 s/d Tahun 2993; 2) Staf Kantor Adpel Benoa, Tahun 1993 s/d Tahun 2001;

3) Staf Kantor UPP Kelas III Kalbut, Tahun 2001 s/d sekarang.

b. Sebelum KLM. Karya Utama II bertolak dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo tujuan Banjarmasin, Saksi melakukan pemeriksaan secara fisik dan pemeriksaan secara administrasi lengkap terhadap dokumen kapal, saat itu kondisi kapal baik dokumen masih berlaku, dan Saksi tidak memberikan informasi berita cuaca dari BMKG karena tidak menerima edaran berita cuaca dari Kantor UPP Kalbut;

c. Setelah semua pemeriksaan dilakukan oleh Saksi, tanggal 02 Januari 2015, pukul 20.30 WIB, Saksi menerbitkan/menandatangani SPB dan disampaikan kepada Nakhoda menjelang kapal bertolak. Pukul 22.00 WIB, saat kapal bertolak kondisi kapal dalam keadaan laik laut, cuaca saat itu baik, angin tenang dan laut tenang;

d. Saksi selaku petugas kesyahbandaran atau sebagai koordinator Wilayah Kerja di Pelabuhan Jangkar, Situbondo sejak bulan September 2014 dan Saksi belum pernah menerima Surat Edaran dari Kantor KUPP Kalbut

(11)

mengenai keadaan cuaca. Pelabuhan Jangkar, Situbondo adalah Wilayah Kerja KUPP Kalbut yang hanya ditangani oleh 2 (dua) orang petugas; e. Saksi mengetahui kejadian tenggelam KLM. Karya Utama II dari pemilik

kapal bahwa KLM. Karya Utama II belum sampai di Banjarmasin, selanjutnya Saksi melaporkan kepada Kepala Kantor KUPP Kalbut/pimpinan;

f. Dermaga Pelabuhan Jangkar, Situbondo adalah milik Dinas Perhubungan dan pengawasan keselamatan dari Syahbandar Kalbut.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama, terhadap berkas dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan Tersangkut dan Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke 1, pada tanggal 27 Agustus 2015 di Kantor UPP Kalbut dan Sidang ke 2 tanggal 22 September 2015 di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, sehubungan dengan Tenggelamnya KLM. Karya Utama II, di Perairan 40 Mil Selatan Pulau Masalembu, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal.

KLM. Karya Utama II adalah kapal layar motor, dibangun tahun 2010, konstruksi kayu, berbendera Indonesia, GT 96, bergeladak 1 (satu), berbaling-baling 1, penggerak utama mesin merk Nissan, 160 PK. Kapal telah melaksanakan dok terakhir pada tanggal 30 September 2014 sampai dengan 09 Oktober 2014 di Telagabiru, dan Pemeriksaan Nautis Teknis dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2014 di Telagabiru.

b. Surat Kapal.

KLM. Karya Utama II memiliki Pas Besar, nomor Urut 18, dikeluarkan di Telagabiru, tanggal 20 Juli 2014, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara

(12)

Pelabuhan Telaga Biru, Surat Ukur Dalam Negeri, nomor 763/Na, dikeluarkan di Banyuwangi, tanggal 29 Maret 2012, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Wangi, Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor (KLM) berukuran tonase kotor sampai GT 500, nomor PK.001/68/X/UPP.Tlb-2014, dikeluarkan di Telagabiru, tanggal 10 Oktober 2014 oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telagabiru, dan surat-surat lainnya yang dipersyaratkan dan masih berlaku sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Awak Kapal

KLM. Karya Utama II diawaki oleh 13 (tiga belas) orang, sesuai Surat Keterangan Susunan Perwira yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 06 Desember 2015, bahwa Susunan Perwira Deck dan Mesin adalah sebagai berikut :

Bagian Dek :

Nakhoda : Syamsuddin ijazah MPR TK.II, Tahun 2002; Mualim I : Moh. Hasin ijazah MPR TK.II, Tahun 1989;

Operator Radio : A. Runianto ijazah SKPR , Tahun 2001. Bagian Mesin :

K K M : Abd. Hamid ijazah JMPR TK.II, Tahun 1994; Masinis II : Massuri ijazah JMPR TK.II, Tahun 2013. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal sesuai dengan yang dipersyaratkan dan masih berlaku, serta diawaki sesuai dengan persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun

Meteorologi Maritim Kelas I Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 19 Juni 2015, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 03 Januari 2015,

(13)

pukul 15.00 WIB, di Perairan 40 Mil Selatan Pulau Masalembu, adalah sebagai berikut:

Cuaca : Berawan banyak dan hujan sedang – lebat disertai badai guntur

Arah dan Kecepatan Angin : Barat – Barat Laut, 19.3 – 27.0knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat, 51.3– 69.6 Cm/det

Tinggi Gelombang : Barat – Barat Laut,2.1 M – 3.6 M Jarak Penglihatan : 1.0 – 2.0 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan bahwa pada saat kejadian, cuaca mendung sampai hujan lebat, angin kencang dari Barat, ombak lebih kurang 3 – 4 meter.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Tentang muatan.

KLM. Karya Utama II dengan Surat Ukur International (1969) nomor 763/Na, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Banyuwangi, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut :

Panjang : 23,10 meter Lebar : 7,50 meter Dalam : 3,15 meter

Sertifikat Keselamatan Kapal Layar Motor (KLM) yang menerangkan Garis Muat No. PK.001/68/X/UPP.Tlb-2014, tanggal 10 Oktober 2014, diterbitkan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telagabiru, menerangkan sebagai berikut :

- Lambung Timbul musim panas : 45 cm - Pengurangan untuk Air Tawar: 5 cm

- KLM. Karya Utama II tidak tercatat draft depan dan belakang tetapi Lambung Timbul tidak tenggelam.

(14)

- KLM. Karya Utama II dari kondisi diatas tidak mengalami kelebihan muatan.

b. Tentang Stabilitas.

KLM. Karya Utama II sebelum kejadian kondisi stabilitas positif dan setelah kejadian kapal mengalami perubahan stabilitas hingga kapal tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan untuk KLM. Karya Utama II sebelum dan sesudah kejadian tidak dapat diterima, sedangkan keadaan stabilitas sebelum kejadian dapat diterima dan sesudah kejadian tidak dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi.

KLM. Karya Utama II, bertolak dari Pelabuhan Jangkar, Situbondo menuju Pelabuhan Banjarmasin, kapal telah dilengkapi alat bantu navigasi yang memadai namun tidak dilengkapi dengan berita cuaca, ketika kapal mengalami cuaca buruk, Tersangkut Nakhoda memutuskan untuk berlayar mengikuti ombak.

b. Tentang Olah Gerak.

Ketika KLM. Karya Utama II mengalami cuaca buruk dengan haluan 000°-004°, kapal oleng dan air banyak masuk kedalam kapal melalui lambung sehingga Tersangkut Nakhoda memutuskan untuk berolah gerak mengikuti ombak, dengan haluan ke arah Timur, namun air laut masih tetap masuk kedalam kapal melalui buritan, karena banyak air yang masuk kedalam kapal menyebabkan motor induk terendam air dan mati, akibatnya kapal tidak dapat diolah gerak, dan akhirnya tenggelam. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

(15)

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian tenggelamnya KLM. Karya Utama II, maka penyebab tenggelamnya adalah sebagai berikut :

a. Sebagai akibat dari adanya cuaca buruk di lokasi kejadian, sebagaimana diuraikan dalam paragraf C 2 tentang cuaca.

b. Konstruksi KLM Karya Utama II yang berbahan utama dari kayu ada bagian deck yang terbuka dan antara palka dengan kamar mesin tidak ada sekat kedap air, sehingga ketika kapal terkena ombak besar air laut masuk kedalam palka sekaligus juga menggenangi kamar mesin.

c. Muatan KLM. Karya Utama II adalah sapi dan kambing hidup yang perlu diberi makan, sisa makanan dan kotoran hewan di ruang muat ketika tergenang air mengapung dan menutup lubang isap pompa sehingga ketika ruang palka tergenang air pompa tidak berfungsi karena lubang isap tertutup.

d. Tenggelamnya KLM. Karya Utama II akibat dari berkurangnya daya apung cadangan disebabkan bertambahnya muatan air laut yang masuk kedalam kapal melampaui batas daya apung cadangan (permeabilitas), sehingga kapal ternggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab tenggelamnya KLM. Karya Utama II adalah merupakan sebab akibat antara faktor cuaca buruk, faktor konstruksi kapal, faktor muatan dan faktor hilangnya daya apung cadangan.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Saat air masuk kedalam kapal, awak kapal berusaha untuk memompa air keluar tetapi pompa tidak berfungsi, karena lubang isap pompa di palka tertutup kotoran sapi dan sisa makanan sapi sehingga air yang masuk ke kapal tidak dapat dikeluarkan;

b. Tersangkut Nakhoda mengambil keputusan untuk merubah haluan ke arah Timur mengikuti ombak, namun air laut tetap masih masuk kedalam kapal dan kapal tetap oleng, dan akhirnya motor induk dan motor bantu mati. Nakhoda memerintahkan seluruh Awak Kapal untuk bersiap-siap

(16)

meninggalkan kapal. Selanjutnya seluruh Awak Kapal memakai baju penolong dan naik diatas rakit dan pukul 15.00 WIB, kapal tenggelam; c. Seluruh Awak Kapal yang mengapung dengan rakit selama 2 hari 2

malam diselamatkan oleh MV. Fodas Pescadores, pukul 21.00 WIB MV. Fodas Pescadores berkomunikasi dengan KM. Labobar untuk memindahkan korban ke KM. Labobar dengan cara mengirimkan 3 (tiga) orang dengan menggunakan tali, tetapi yang berhasil sampai KM. Labobar hanya 2 (dua) orang dan 1 (satu) orang hanyut atas nama H. Sulaiman, di cari sampai dengan 1,5 jam namun tidak diketemukan;

d. Melihat kondisi tersebut, kedua Nakhoda memutuskan untuk menghentikan pemindahan korban dan kedua kapal membawa korban ke Pelabuhan Surabaya, dalam pelayarannya MV. Fodas Pescadores memindahkan semua korban ke kapal Basarnas untuk dibawa ke Surabaya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima. 7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus tenggelamnya KLM. Karya Utama II, pada tanggal 03 Januari 2015, pukul 15.00 WIB, di Perairan 40 Mil Selatan Pulau Masalembu, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Ditinjau dari faktor penyebab terjadinya kecelakaan kapal maka kesalahan yang terjadi merupakan rantai kesalahan (chain of error) yaitu faktor Alam, faktor konstruksi kapal (palka yang tidak tertutup rapat), faktor muatan (muatan hewan dengan makanan).

b. Dalam mengatasi ombak dan mengatasi masuknya air kedalam kapal Tersangkut Nakhoda telah melakukan sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik, namun dalam kenyataannya telah terjadi korban 1 (satu) orang hilang dan harta benda berupa kapal dan muatannya tenggelam. Kondisi tersebut dinilai merupakan kejadian diluar batas kemampuan atau kehendak Tuhan.

Dengan demikian, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda telah melaksanakan kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) mengingat Tersangkut Nakhoda memiliki Sertifikat dibawah Standart Profesi untuk menghadapi/mengatasi penyebab terjadinya kecelakaan.

(17)

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Hal – hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda berlaku sopan dan tidak berbelit-belit memberikan keterangan;

2) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum karena kesalahannya dalam menjalankan profesinya sebagai Nakhoda;

3) Tersangkut Nakhoda merupakan tulang punggung dalam keluarga. b. Hal – hal yang memberatkan.

Tidak ada. D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf a KUHD dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa tenggelamnya KLM. Karya Utama II, tanggal 03 Januari 2015, pukul 15.00 WIB, di Perairan 40 Mil Selatan Masalembu, disebabkan oleh gabungan faktor alam (force majoure), faktor teknis konstruksi dan faktor muatan serta faktor hilangnya daya apung cadangan.

II. Menyatakan Tersangkut Nakhoda KLM. Karya Utama II, telah melakukan kewajibannya sesuai dengan ketentuan Pasal 324 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) serta membebaskan terhadap tanggungjawabnya dari ketentuan Pasal 342 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

(18)

III. Membebaskan Tersangkut Nakhoda, atas nama Syamsuddin, tanggal lahir 12 Juni 1979, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut MPR TK.II, Tahun 2002.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Saudara Syamsuddin, pemilik Sertifikat Keahlian Pelaut MPR TK.II, Tahun 2002.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 09 Februari 2016, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, tanpa dihadiri oleh Saudara Syamsuddin, pemilik Sertifikat Keahlian Pelaut MPR TK.II, Tahun 2002.

Ketua : ... Capt. Supardi, M.M., M.Mar.

Anggota : ... Dr. Capt. D.R. Sumakud, S.H.,M.M.,M.H., M.BA.,M. Mar.

Anggota : ... Drs. Triyuswoyo, M.Sc., M. Mar. Eng.

Anggota : ... Ir. Budi Prasetyo.

Anggota : ... Sahat, S.H., M.H.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

3.4 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi

Dokumen lain yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan silabus di satuan pendidikan antara lain adalah: Contoh silabus, bahan ajar, model satuan kredit semester, model

Karena nilai P-value 0,037 > 0,05, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara tahap perencanaan dengan kegagalan kontruksi dan bangunan dan nilai OR = 5,444

Karena keempukan, kelezatan rasa donatnya dan ngetrendnya usaha ini sehingga banyak pelanggan yang sangat tertarik untuk mencoba membeli dan menjadi pelanggan yang

Dalam hal ini, penulis menganalisis kondisi psikologis tokoh utama dari Novel Skandal yang kemudian dihubungkan dengan pemdekatan semiotik yang digunakan untuk menjabarkan

Untuk membuat label produk dari Klinik Dr.Titi Moertolo akan digunakan metode brand extension yang disesuaikan dengan identitas brand-nya yang baru dan lebih konsisten,

Karena pada naskah Kereta Kencana tidak ada deskripsi secara detail mengenai bentuk ruang permainan, maka peneliti ingin merujuk pada peristiwa yang terjadi di dalam

Tujuan merancang ulang desain kemasan Serabi Notosuman adalah agar dapat tampil lebih baik dalam berbagai aspek keberadaanya, lebih representatif sebagai sebuah