• Tidak ada hasil yang ditemukan

Journal of Communication Sciences Vol 3 No 1, October, 2020: 18-25

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Journal of Communication Sciences Vol 3 No 1, October, 2020: 18-25"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

18

Pesan Moral dalam Iklan: Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Iklan Rokok

Apache Versi Hidup Gue Cara Gue

Moral Message in Ads: Semiotic Analysis of Roland Barthes on Apache Cigarette

Ads in My Live Version, My Way

Yeyen Nurimba1 dan Amir Muhhiddin2

Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar, Telepon (0411) ilmukomunikasi@unismuh.ac.id

Abstract

One of the media products that have the ability to change people’s knowledge, attitudes and behavior is advertising. Advertising is a form of communication between producers, consumers and audiences by utilizing mass media, so that messages can be accepted by audiences globally and simultaneously. The advertising communication contains information about the existence of the product through words, images, writing and voice which are packaged in such an attractive way to encourage audiences to purchase the advertised products. This study aims to analyze and raise the meaning of the signifier, signified, denotative and connotative as well as the moral messages contained in the Apache cigarette advertisement version of My Life, My Way, which is broadcast on television media. Lifting a story about the success story of man in his coffee making business. To examine this problem thoroughly and deeply, a qualitative descriptive approach and Roland Barthes’ semiotic analysis were used. Semiotics is considered appropriate to find out or decipher something that is behind the sign meaning of the advertisement. In this study, it is concluded that the meaning of the signifier, signified, denotative and connotative is listed in several signs such as coffe, humans, NTT areas, facial expressions and unyielding efforts. The moral message that is conveyed is that it takes a resilient and unyielding nature when trying to achieve success, trusting in our abilities as a support to improve our lives for the better and be grateful for whatever results we get because of the good and bad things that happen to us is something that has been arranged by Allah SWT.

Keywords: advertising; moral message; semiotics

Abstrak

Produk media yang mempunyai kemampuan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat salah satunya adalah iklan. Iklan adalah suatu bentuk komunikasi antara produsen, konsumen dan khalayak dengan memanfaatkan media massa, agar pesan dapat diterima khalayak secara global dan serentak. Komunikasi iklan tersebut memuat informasi tentang keberadaan produk melalui kata, gambar, tulisan dan suara yang dikemas sedemikian rupa dengan tampilan yang menarik untuk mendorong khalayak melakukan pembelian terhadap produk yang diiklankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengangkat makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan konotatif serta pesan moral yang terdapat pada iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue yang ditayangkan di media televisi. Mengangkat cerita tentang kisah sukses seorang pria dalam usahanya meracik kopi. Untuk mengkaji masalah tersebut secara menyeluruh dan mendalam, digunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis semiotika Roland Barthes. Semiotika dianggap tepat untuk mengetahui atau mengurai sesuatu yang ada dibalik pemaknaan tanda dari iklan. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan konotatifnya tercantum dalam beberapa tanda seperti kopi, manusia, daerah NTT, serta ekspresi wajah dan usaha pantang menyerah. Pesan moral yang disampaikan yaitu dibutuhkan sifat yang ulet dan pantang menyerah ketika hendak menggapai kesuksesan, percaya terhadap kemampuan yang kita miliki sebagai penunjang untuk memperbaiki hidup kita menjadi lebih baik lagi serta bersyukur atas apapun hasil yang kita dapatkan karena baik buruknya sesuatu yang terjadi pada diri kita merupakan hal yang sudah diatur oleh Allah SWT.

Kata kunci: iklan; pesan moral; semiotika

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan informasi dalam kehidupan manusia pada abad ke 21 ini telah mengalami banyak peningkatan. Banyak

hal penting yang terjadi pada abad ini yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi. Teknologi tersebut tidak lepas dari yang namanya sebuah media komunikasi. Saat ini

(2)

19 media komunikasi memiliki jumlah yang

sangat banyak, ada yang dalam bentuk tradisional dan juga bentuk modern seperti yang banyak digunakan saat ini. Media audio visual menyajikan informasi dalam bentuk gambar dan juga suara. Penyajian informasi melalui media audio visual sering kita temukan terdapat pada teknologi komunikasi massa media televisi.

Televisi merupakan media massa elektronik paling efektif dan banyak diminati masyarakat, karena melibatkan penerima pesan dalam skala jumlah banyak serta tersebar dalam area geografis yang luas. Serta pesan yang disampaikan dapat diterima serentak pada satu waktu yang sama. Pengiklanan di media televisi hingga saat ini masih dianggap cara yang paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih menggemari minded dimana produk yang pernah muncul di iklan televisi lebih digemari dari pada yang tidak di iklankan di televisi. Tayangan iklan televisi saat ini banyak menggunakan imagesebagai tampilan utama yang lebih ditonjolkan dalam menawarkan produk kepada pemirsa, sehingga menutupi informasi yang sebenarnya mengenai produk karena kuatnya pencitraan produk yang ingin dibangun. Hal tersebut terkadang membuat alur cerita iklan menjadi tidak selaras dengan imajinasi yang ditampilkan. Dalam perjalanannya sebagai penggerak industrialisasi, iklan bukanlah sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi. Hal itu disebabkan karena iklan harus tunduk dan patuh pada aturan-aturan yang diminta oleh klien dan harus tunduk pada peraturan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi mengenai penyiaran. Dari sekian banyak iklan produk komersial yang ditayangkan di media televisi, memang terdapat perbedaan antara iklan produk rokok dan non rokok. Sudah menjadi rahasia umum dimana penyajian iklan rokok harus dikemas semenarik mungkin meskipun isinya jauh melenceng dan tidak ada hubungannya dengan mengiklankan produk rokok itu sendiri. Iklan rokok mempunyai keterbatasan dalam memvisualisasikan produknya.

Hal itu disebabkan karena ketatnya peraturan penayangan iklan rokok oleh pemerintah. Iklan rokok hanya boleh menampilkan citra produk tanpa adanya perwujudan dari produk rokok, ini telah diatur dalam UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran pasal 46 ayat 3 huruf c serta frekuensi penayangan iklan rokok pun juga terbatas, seperti yang tercantum dalam PP No. 19 tahun 2003 pasal 16 ayat 3 dimana iklan rokok hanya dapat ditayangkan pada pukul 21.30 sampai 05.00. Hal tersebut membuat para pembuat iklan rokok di televisi harus berpikir kreatif dalam pembuatan iklan serta tidak sembarangan dalam mendistribusikan iklannya di media televisi.

Pada kenyataannya dibalik ketatnya peraturan mengenai penayangan iklan rokok, justru iklan rokok memiliki keleluasaan untuk tampil lebih menonjol dibandingkan iklan produk non rokok. Hal ini terlihat dari maraknya iklan rokok yang muncul sekarang ini dengan mengedepankan penyampaian pesan yang mengandung multi makna.

Dari sekian banyak iklan produk komersial yang ditayangkan di media televisi, memang terdapat perbedaan antara iklan produk rokok dan non rokok. Sudah menjadi rahasia umum dimana penyajian iklan rokok harus dikemas semenarik mungkin meskipun isinya jauh melenceng dan tidak ada hubungannya dengan mengiklankan produk rokok itu sendiri. Iklan rokok mempunyai keterbatasan dalam memvisualisasikan produknya.

Hal itu disebabkan karena ketatnya peraturan penayangan iklan rokok oleh pemerintah. Iklan rokok hanya boleh menampilkan citra produk tanpa adanya perwujudan dari produk rokok, ini telah diatur dalam UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran pasal 46 ayat 3 huruf c serta frekuensi penayangan iklan rokok pun juga terbatas, seperti yang tercantum dalam PP No. 19 tahun 2003 pasal 16 ayat 3 dimana iklan rokok hanya dapat ditayangkan pada pukul 21.30 sampai 05.00. Hal tersebut membuat para pembuat iklan rokok di televisi harus berpikir kreatif dalam pembuatan iklan serta

(3)

20 tidak sembarangan dalam mendistribusikan

iklannya di media televisi.

Pada kenyataannya dibalik ketatnya peraturan mengenai penayangan iklan rokok, justru iklan rokok memiliki keleluasaan untuk tampil lebih menonjol dibandingkan iklan produk non rokok. Hal ini terlihat dari maraknya iklan rokok yang muncul sekarang ini dengan mengedepankan penyampaian pesan yang mengandung multi makna. birokrat Indonesia.

Dari sekian banyaknya iklan rokok yang tidak lepas dari pengawasan ketatnya peraturan penayangan, salah satunya adalah iklan rokok Apache. Meskipun dalam sisi penayangannya terbatas, namun iklan tersebut tetap mampu menunjukkan eksistensinya di belantika perkilanan televisi Indonesia. Iklan rokok Apache merupakan salah satu diantara sekian banyak iklan rokok tematis yang mempunyai ide tersendiri.

Dalam beberapa bulan terakhir, iklan rokok Apache sering kita jumpai di layar televisi adalah iklan yang menampilkan cerita kesuksesan seorang robusta kopi. Dalam iklan yang ber tag-line “Hidup Gue Cara Gue” itu juga terdapat kalimat “Apa yang lebih gak masuk akal dari cara gue yang beda, adalah disaat lo gak punya cara sama sekali” yang secara verbal dapat memberikan semangat untuk terus berjuang dalam meraih kesuksesan. Dengan kalimat tersebut menjadikan iklan Apache menarik oleh khalayak. Selain itu, banyak sekali interpretasi simbol-simbol dan tanda yang terdapat pada iklan tersebut yang sarat akan makna yang mengandung pesan moral.

Berawal dari situlah akhirnya penulis menjadikan iklan rokok Apache versi “Hidup Gue Cara Gue” sebagai objek penelitian. Selain itu, ketertarikan penulis pada pemilihan iklan rokok Apache versi “Hidup Gue Cara Gue” sebagai objek penelitian karena simbol, relasi tanda dan pemaknaan tanda yang ada pada iklan tersebut menarik untuk ditafsirkan, diteliti dan dikaji secara semiotika.

Semiotika merupakan metode yang dipakai untuk menganalisis tanda-tanda. Semiotika mempelajari studi tentang bahasa dan bagaimana bahasa menjadi pengaruh dominan yang membentuk persepsi dan

pikiran manusia. Semiotika juga merupakan alat untuk menganalisis gambar-gambar. Dengan pendekatan semiotik nantinya diharapkan dapat diketahui bagaimana dasar terbentuknya ide iklan yang didalamnya terdapat relasi perpaduan antara simbol dan tanda-tanda yang terdapat pada iklan.

Dalam pembuatan iklan Apache versi “Hidup Gue Cara Gue” membutuhkan peran besar dari kreativitas pembuat iklan yang secara subyektif membentuk dan merelasikan simbol dan tanda yang ada pada iklan dengan realitas cerita yang mengandung pesan moral. Banyak makna yang terkandung dibalik ide kreatif iklan tersebut dan pemirsa hanya menangkapnya sebagai cerita motivasi yang terjadi dalam masyarakat saja. Oleh karena itu, peneliti ingin menguraikan secara mendalam makna yang terkandung secara jelas maupun tersembunyi dibalik iklan Apache versi “Hidup Gue Cara Gue” dengan menggunakan sistem tanda dalam iklan untuk mengkajinya dalam perspektif semiotik.

Dengan ini, pendekatan semiotika Roland Barthes digunakan sebagai metodologi untuk mengupas dan menguraikan unsur pemaknaan tanda yang terkandung dalam iklan dan menafsirkannya. Berdasarkan uraian diatas maka pada penelitian ini penulis tertarik untuk mengangkat judul Pesan Moral dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue).

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam meneliti iklanrokok ApacheversiHidup Gue Cara Gue, peneliti membutuhkan waktu kisaran 2 bulan. Sedangkan untuk objek penelitiannya berfokus pada pemutaran iklanrokok ApacheversiHidup Gue Cara Gue, sehingga peneliti terlibat langsung dalam menganalisis isi dari iklan tersebut. Hal ini dilakukan karena peneliti menggunakan metode analisis semiotik, yang diharuskan mengamati dan menganalisis tanda-tanda dalam iklan secara langsung. Dimana objek yang diamati merupakan iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue, sedangkan unit analisisnya merupakan

(4)

21 potongan-potongan scene dalam iklan tersebut

yang menunjukkan pesan moral.

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Studi deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi yang terdapatdalam iklanrokok ApacheversiHidup Gue Cara Gue sebagai objek penelitian. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk memberikan gambaran dan pemahaman mengenai hal-hal yang bermakna pesan moral dalam iklan rokok ApacheversiHidup Gue Cara Gue. Data kualitatif merupakan data yang ditampilkan dalam bentuk verbal, interpretatf, menekankan pada persoalan kontekstual dan tidak terikat secara ketat dengan hitungan, angka dan ukuran yang bersifat empiris.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu: Sumber data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi (Ruslan, R, 2017, h: 29). Dalam penelitian ini data primer yang digunakan peneliti yaitu data yang diperoleh dari iklan rokok ApacheversiHidup Gue Cara Gue. Serta sumber data sekunder, yaitu data dari sumber yang berkaitan serta mendukung objek penelitian, yang berbentuk dokumen tertulis yang diperoleh dari literatur-literatur seperti, buku-buku, koran, jurnal, penelitian terdahulu serta data yang bersumber dari internet yang digunakan untuk mendukung penelitian ini. Data ini digunakan untuk melengkapi data primer yang telah ada. Adapun informan dalam penelitian ini adalah informan yang paham mengenai semiotika dan pernah menyaksikan penayangan iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Penelitian ini menggunakan teknik observasi tidak langsung karena melakukan pengamatan pada iklan rokok ApacheversiHidup Gue Cara Guedi televisi dalam bentuk rekaman video. Serta wawancara, dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara yang tidak berstruktur, yang bertujuan untuk mencari informasi secara leluasa dari berbagai segi dan arah guna mendapatkan informasi yang lengkap dan mendalam (Ruslan, R, 2017, h: 67). Berikutnya dilakukan dokumentasi, terdiri dari kata-kata dan gambar yang telah direkam tanpa adanya campur tangan dari peneliti. Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dari objek penelitian yang didapatkan dari sumber tertulis yang dapat mendukung analisa penelitian tentang simbol-simbol dan pesan yang terdapat pada sebuah iklan. Pada penelitian ini, materi iklan dan data-data lainnya juga diperoleh melalui berbagai situs internet.

Teknik Analisis Data dilakukan dengan langkah awal yakni peneliti mendokumentasikan rekaman iklan, kemudian diuraikan atau dipotong berdasarkan scene. Kemudian melakukan pendeskripsian dari setiap potongan scene tersebut. Langkah selanjutnya, melakukan analisa dengan menggunakan teknik analisa semiotik. Setelah melakukan pendeskripsian dan menganalisa masing-masing scene iklan, ditariklah kesimpulan dari potongan-potongan adegan iklan secara utuh.

Melalui analisis semiotik kita dapat mengetahui makna yang terkandung dalam pesan iklan. Ada banyak metode analisis

No . Nama Pekerjaan 1. 2. 3. 4.

Dwi Surti Junida, S.Sos., M.Si Mashudiah S Putri, S.E

Risman, S.IP Nurul Fadhillah

Dosen UIN Alauddin Makassar Mahasiswa PascasarjanaManajeme n Universitas Tarumanagara Jakarta Aktivis IMM

Penonton Iklan dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Makassar

(5)

22 semiotik yang dikemukakan oleh pakar

semiotik. Untuk penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode analisis semiotik Roland Barthes untuk mengetahui pananda (signifier) dan petanda (signified) secara lebih luas yang terdapat pada iklan rokok ApacheversiHidup Gue Cara Gue.

Keabsahan Data digunakan untuk membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan adalah benar-benar merupakan penelitian yang bersifat ilmiah serta digunakan juga untuk menguji kebenaran data yang didapatkan.Menurut Lincoln dan Guba dalam (Bungin, 2015, h: 59-62), paling sedikit ada empat standar atau kriteria utama guna menjamin keabsahan hasil penelitian kualitatif, yaitu:

1. Standar Kredibilitas

Kredibilitas merupakan uji kepercayaan terhadap data dari hasil penelitian yang dilakukan agar penelitian yang dilakukan dapat dibuktikan sebagai suatu karya ilmiah. Dan untuk membuktikannya, perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:

a. Perpanjangan keikutsertaan

Dalam hal ini, peneliti harus memperpanjang keikutsertaannya dalam proses pengumpulan data. Karena dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian. Semakin lamanya peneliti terlibat dalam pengumpulan data, maka akan semakin memungkin meningkatnya tingkat kepercayaan data yang diperoleh.

b. Observasi

Peneliti harus melakukan observasi secara terus-menerus dan sungguh-sungguh agar peneliti semakin memahami peristiwa yang sedang diteliti seperti apa adanya.

c. Triangulasi

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trigulasi sumber data yakni mengumpulkan beberapa penelitian yang memiliki kajian yang sama yang diperoleh dari berbagai sumber data yang sesuai. Dengan semikian dapat diperoleh variasi informasi selengkap-lengkapnya.

d. Melibatkan teman sejawat

Melibatkan teman yang tidak ikut melakukan penelitian untuk berdiskusi, memberikan masukan, bahkan kritik mulai awal kegiatan

proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal ini perlu dilakukan karena terbatasnya pengetahuan peneliti pada kompleksitas fenomena sosial yang diteliti. 2. Standar Transferabilitas

Standar ini merupakan pertanyaan yang empirik yang tidak dapat dijawab oleh peneliti, tapi dijawab dan dinilai oleh para pembaca laporan penelitian. Hasil penelitian kualitatif memiliki standar transferabilitas yang tinggi apabila para pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus penelitian. 3. Standar Dependabilitas

Standar dependablitas merupakan pengecekan atau penilaian ketepatan peneliti dalam mengkonseptualisasikan yang diteliti. Makin konsisten peneliti dalam keseluruhan proses penelitian, baik dalam kegiatan pengumpulan data, interpretasi temuan maupun dalam melaporkan hasil penelitian, akan semakin memenuhi standar dependabilitas.

4. Standar Konfirmabilitas

Standar konfirmabilitas lebih berfokus pada pemeriksaan kualitas dan kepastian hasil penelitian. Pemeriksaan konfirmabilitas biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan dependabilitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue berdurasi 1 menit, ditayangkan dibeberapa stasiun televisi swasta yakni SCTV, Trans TV, Trans 7 dan ANTV. Perlu diketahui bahwa rokok Apache di produksi oleh PT. Karya Dibya Mahardhika, sedangkan yang menjadi distributornya ialah PT. Surya Mustika Nusantara.

Kali ini konsep yang dibawakan pada iklan rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue, mengangkat cerita realitas sosial yang sering terjadi di lingkungan masyarakat. Dalam iklan tersebut mengajak masyarakat untuk ikut melihat dan merasakan berbagai persoalan hidup yang terjadi dilingkungan keluarga maupun sekitar. Tidak hanya itu, dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue juga terdapat beberapa pesan moral

(6)

23 yang disampaikan, terutama moral dalam tekat

pantang menyerah.

Dengan adanya iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue ini, diharapkan dapat memberikan pesan-pesan moral pantang menyerah untuk mendorong masyarakat lebih semangat lagi dalam meraih kesuksesannya. Selain tayang di televisi, iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue ini juga ditayangkan di media Youtube pada tanggal 21

Juni 2019

(https://www.youtube.com/watch?v=ZHJwaQ xWcp8).

Makna Penanda (signifier), Petanda (signified), Denotatif dan Konotatif Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue

Setelah melakukan analisis terhadap scene dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue, maka peneliti akan memaparkan hasil analisis terkait makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan konotatif yang terdapat dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue mengusung cerita mengenai kesuksesan seorang pria dalam usahanya dibidang pangan yakni kopi. Dimana dalam iklannya menyisipkan pesan-pesan melalui adegan dan suara voice over atau suara latar belakang yang menjelaskan alur cerita.

Dari tabel-tabel yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dilihat bahwa setiap scene yang ditampilkan dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue memiliki dua makna yang diaplikasikan ke dalam signifikasi denotasi dan konotasi. Namun dari kedua makna yang didapat dari dua tahap signifikasi tersebut tetap saling berhubungan, begitu pula dari setiap tabel yang dibuat juga tidak berdiri sendiri karena antara scene yang satu dengan yang lainnya memiliki keterikatan dalam membangun sebuah makna yang nantinya ditangkap oleh publik.

Munculnya alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kopi seperti ceret, biji kopi, gelas dan alat penyaring kopi, serta adanya manusia dan gambar situasi di daerah

Nusa Tenggara Timur dalam konteks iklan ini merupakan sebagai penanda (signifier). Hal tersebut selaras dengan pandangan Roland Barthes pada peta semiotikanya yang mengartikan bahwa penanda (signifier)adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang bermakna, jadi penanda adalah aspek material dari bahasa yaitu apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis dan dibaca(Sobur, 2016, h: 46).

Kemudian penggambaran makna dari penanda (signifier) atau penggambaran ekspresi dan usaha pantang menyerah menjadi bentuk petanda (signified). Sama seperti yang dipaparkan oleh Roland Barthes yang mengartikan bahwa petanda (signified) adalah gambaran mental, pikiran atau konsep, jadi petanda adalah aspek mental dari bahasa (Sobur, 2016, h: 46). Penanda (signifier) dan petanda (signified) tersebut sekaligus menjadi sebuah makna denotatif dalam iklan ini. Selaras dengan pandangan Tommy Christomy dalam semiotika budaya mengenai arti dari denotasi yakni tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda atau antara tanda dan rujukannya pada realitas, yang menghasilkan makna eksplisit, langsung dan pasti. Makna denotasi (denotative meaning), dalam hal ini adalah makna apa yang tampak (Lestari, Tri Utami, 2019, h: 26-27).

Makna konotatifnya dapat dilihat pada penjabaran yang terdapat di disetiap tabel yang telah dipaparkan sebelumnya. Dimana penjabarannya telah banyak ditambahkan intrepretasi dari penulis, sehingga terciptalah makna yang kedua. Selaras dengan pengertian konotasi menurut Tommy Christomy dalam semiotika budaya, dimana pengertian dari konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda, yang didalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti (artinya terbuka terhadap berbagi kemungkinan). Ia menciptakan makna lapis kedua yang terbentuk ketika penanda dikaitkan dengan berbagai aspek psikologis, seperti perasaan, emosi atau keyakinan.Konotasi dapat menghasilkan makna lapis kedua yang

(7)

24 bersifat implisit, tersembunyi, yang disebut

makna (konotative meaning) (Lestari, Tri Utami, 2019, h: 26-27).

Secara garis besar, adapun makna yang bisa kita tangkap dari penjabaran bagan di atas bahwa produsen dari iklan rokok Apache versi hidup Gue Cara Gue mengisyaratkan bahwa produk mereka bisa memotivasi konsumen dalam hal mewujudkan kesuksesannya dengan menggunakan caranya sendiri yaitu memanfaatkan skill yang dimiliki serta mengembangkan minatnya tersebut. Inilah semua yang merupakan perwujudan semiotik secara gamblang yang hendak disampaikan oleh pembuat iklan tersebut kepada publik, khususnya masyarakat Indonesia.Pernyataan diatas merupakan hasil dari analisis makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan konotatifdalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue.

Pesan Moral dalam Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis, ada beberapa pesan moral yang terdapat dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue yaitu :

a. Untuk mencapai kesuksesan diperlukan sifat rajin dan ulet yang berasal dari diri sendiri.

b. Berusaha dengan kemampuan yang kita miliki untuk dapat memperbaiki hidup kita menjadi lebih baik lagi. Ketika memiliki skill atau passion, kita harus bisa buktikan kalau skill atau passion yang dimiliki mempunyai nilai dan dampak yang besar bagi sekitar. Tidak sekedar untuk diri sendiri tapi bahkan bagi orang lain juga meskipun secara tidak langsung. Salah satu cara membuktikannya dengan belajar atau memperdalam dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi passion kita, agar skill yang kita miliki juga semakin terasah. Allah memberikan kemampuan kepada diri kita masing-masing agar kita berusaha mencapai kemajuan.

c. Bersyukur dengan yang kita dapat dan baik buruknya sesuatu untuk kita

merupakan hal yang sudah ditentukan Allah. Kita sebagai manusia hanya dapat berusaha.

KESIMPULAN

Objek dalam penelitian ini adalah tujuh scene iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue. Tujuh scene itu dikaji menggunakan semiotika Roland Barthes dengan menganalisis makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan konotatif pada iklan rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue.

Berdasarkan analisis dan interpretasi yang dilakukan terhadap iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan konotatif, iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gueadalah produsen dari iklan rokok Apache versi hidup Gue Cara Gue mengisyaratkan bahwa produk mereka bisa memotivasi konsumen dalam hal mewujudkan kesuksesannya dengan menggunakan caranya sendiri yaitu memanfaatkan skill yang dimiliki serta mengembangkan minatnya tersebut.

2. Pesan moral yang terkandung dalam iklan rokok Apache versi Hidup Gue Cara Gue adalah iklan ingin menyampaikan pesan bahwa dibutuhkan sifat yang ulet dan pantang menyerah ketika hendak menggapai kesuksesan, percaya terhadap kemampuan yang kita miliki sebagai penunjang untuk memperbaiki hidup kita menjadi lebih baik lagi serta bersyukur atas apapun hasil yang kita dapatkan karena baik buruknya sesuatu yang terjadi pada diri kita merupakan hal yang sudah diatur oleh Allah SWT.

UCAPAN TERIMAKASIH

Tiada kata indah yang patut diucapkan seorang hamba kepada Sang Pencipta atas segala cintakasih-Nya yang tak terhingga dan nikmat-Nya yang tak berujung sehingga kita mampu melewati hari-hari yang penuh makna, dan memberi kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pesan Moral dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Iklan Rokok Apache Versi Hidup Gue Cara Gue)” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

(8)

25 dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah tulus memberikan sumbangan berupa pikiran, motivasi, dan nasehat. Untuk semua itu dengan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

Kedua orang tua penulis, Ibu Nurhaeni dan Bapak Alm. Bambang Thatet Prayogo yang telah membesarkan dan mendidik penulis secara ikhlas serta memberikan motivasi dan doa yang tiada henti-hentinya. Terimakasih juga untuk saudara sedarah penulis Tenri Malinton, Niken Trimurti dan Nur Khair Purqan yang selalu menyayangi dan memberi semangat untuk terus melanjutkan pendidikan setinggi mungkin kepada saya selaku kakaknya.

Selanjutnya pada kesempatan ini, tak lupa penulis mengucapkan penghargaan dan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya terutama kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Yahya, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Amir Muhiddin, M.Si selaku Pembimbing II ditengah kesibukan yang begitu padat selaku tenaga pengajar dan berbagai kesibukan lainnya, tetapi beliau masih sempat meluangkan waktunya untuk membimbing penulis secara intensif, mengoreksi naskah skripsi serta mendorong agar penulis dapat menyelesaikan studi dengan cepat. Penghargaan yang sangat tinggi kepada beliau atas keteladanan yang diberikan baik sebagai pribadi maupun sebagai pembimbing.

2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE, MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Segenap Dosen serta staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan dan

pelayanan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Sahabat-sahabat PBS

Nurhidayati, Nurul Fadhillah (Uyyun), Marwah Rahman, Asmita Handyani, Febi Ayu Lestari dan Wa Ode Nur Asyifah, yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bungin, B. (2015). Analisis Data Penelitian

Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

2. Lestari, Tri Utami. (2019). Analisis Semiotika

Film Air Mata Surga. 26-27, http://Scholar.google.co.id.Diakses Pada 15

September 2019.

3. Ruslan, R. (2017). Metode Penelitian: Public

Relations dan komunikasi. Jakarta: Rajawali

Pers.

4. Sobur, A. (2016). Semiotika Komunikasi.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

5. https://www.youtube.com/watch?v=ZHJwaQx Wcp8

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya, fungsi dari milk al-daulah tidak bisa dialihkan, dikuasai dan dimanfaatkan semena-mena untuk kepentingan pribadi/individu atau kelompok akan tetapi harus

Temuan dan analisis data penelitian me- miliki karakteristik bahan ajar yang dikem- bangkan melalui MER yaitu: bahan ajar dikembangkan sesuai dengan aspek kompe- tensi dan

Jadi berdasarkan uraian data di atas bahwa strategi Wilayatul Hisbah dalam mencegah khalwat di Kabupaten Aceh Selatan dapat peneliti simpulkan antara lain

Husaeni Lesmana Tari Topeng Klana gaya Sumedang memiliki fungsi sebagai seni pertunjukan, yang membedakan adalah pada saat isi dialog dalang yang sesuaikan dengan

Pada 1 Jun 1992, bertempat di Labuan, pertemuan tidak rasmi Menteri-menteri Agama bagi Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) telah membuat keputusan untuk

Riap rata-rata periodik (Periodical Annual Increment, PAI), yaitu besarnya riap rata-rata yang terjadi selama periode waktu tertentu di antara dua kali pengukuran. Fungsi riap

Terima kasih atas bimbingan yang telah kalian berikan selama pembuatan Tugas akhir ini.. Terima kasih atas suka dan duka yang telah kalian berikan selama 2

Observasi yang ketujuh peneliti menemukan adanya kompromi yang dilakukan anggota Komisariat Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan anggota Komisariat Ilmu Sosial Dan