• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN. 2.Meningkatnya pasar Ban Motor di dalam negeri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. PENDAHULUAN. 2.Meningkatnya pasar Ban Motor di dalam negeri"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi dalam penyusunan tesis ini melihat berbagai pandangan baik dari internal serta ekternal, seperti:

1.Faktor pertumbuhan sektor industri otomotif.

Pertumbuhan perekonomian Indonesia semakin membaik, terlihat dari sektor industri otomotif, terutama produksi sepeda motor. Mengingat daya beli masyarakat sekarang semakin terjangkau untuk membeli sarana angkutan darat seperti sepeda motor, apalagi proses pembelian dengan syarat yang sangat mudah sehingga minat pengguna akan semakin neningkat.

Pangsa pasar sepeda motor jenis sport diprediksi mencapai 15 persen pada 2013 atau tumbuh 5 persen dibanding pangsa pasar pada 2012. Menurut Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, hal ini didorong pertumbuhan masyarakat kelas menengah dengan daya beli yang lebih tinggi. "Pasar bisa tumbuh lebih tinggi karena setiap produsen meluncurkan produk baru." kata dia kepada

Tempo pada Senin, 17 Desember 2012. (Ananda Teresia 2012)

2.Meningkatnya pasar Ban Motor di dalam negeri

Ketua Asisiasi Perusahaan ban Indonesia ( APBI) Aziz Pane mengatakan Sepanjang tahun lalu terjual 7,77 juta unit, tumbuh 8,81% terhadap perolehan 2012. Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan ban sepeda motor produk lokal untuk industri (original

equipment) dalam negeri diproyeksikan tahun ini naik tipis hanya 5%-7% dari realisasi

2012 sebanyak 14,5 juta unit karena melemahnya gairah pasar kendaraan roda dua di dalam negeri.

(2)

2

Namun, idustri ban sepeda motor lokal masih tertolong oleh penjualan untuk kebutuhan penggantian atau replacement yang diperkirakan dapat meningkat sekitar 10%-15% dari realisasi penjualan tahun lalu . (Hariyanti 2014 )

3.Kepuasan pelanggan terhadap produk ban

Adanaya kepercayaan pelanggan dan masyarakat pada umumnya yang telah menggunakan atau memakai ban IRC brand jepang karena terkenal kualitas , kenyamanan serta keamanan, dalam hal ini PT.XYZ yang telah memproduksi ban IRC dengan mempertahankan kualitas sesuai persyaratan pelanggan. Pelanggan yang sebagai fabrikan kendaraan bermotor memilih ban ini untuk sebagai ban OEM ( Original

Equipment manufacturing) yang sangat dipercaya karena kualitas dan syarat yang di

tentukan fabrikan selalu terpenuhi. Hal ini sangatlah mengutungkan bagi PT.XYZ karena pada saat habis masa pakai ban, maka pelanggan akan mencari pengganti ban yang asli yaitu ban yang ada di pasaran( sebagai ban replacement).

IRC ban sepeda motor kembali meraih penghargaan Top Brand Award 2013 dari Majalah Marketing. Top Brand Award merupakan penghargaan tertinggi bagi sebuah merek yang diberikan oleh Majalah Marketing berdasarkan hasil riset nasional oleh Frontier

Consulting Group dengan melibatkan 5.200 responden di delapan kota besar, yaitu

Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, medan, Makasar, Pekanbaru, dan Balikpapan.

“Tahun ini merupakan tahun ke-8 menerima Top Brand Award. Ini membuktikan bahwa IRC merupakan ban sepeda motor terbaik pilihan masyarakat Indonesia. ( Arief Yusuf

(3)

3 4.Sebagai Ban OEM

OEM adalah Original Equipment Manufacturing dimana ban salah satu yang akan masuk sebagai bagian dari perakitan sepeda motor, dimana nantinya sebagai ban yang akan dicari setelah masa penggunaannya habis.

“Ban IRC untuk pabrikan, seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Vespa namun, sekarang jumlah pesanan dari OEM ini berkurang, terutama Honda (tinggal 12%-15% ban Honda). Sementara suplai untuk OEM lainnya hanya turun sedikit, seperti: Yamaha sebesar 98% ban dari 3 juta unit yang dibutuhkannya; Suzuki 60%; Kymco 98%; bahkan Kawasaki masih 100%; dan beberapa OEM lainnya.”

Semuanya memiliki spesifikasi yang berbeda dan memiliki ketentuan

yang di tuangkan dalam manualnya masing-masing untuk dilaksanakan oleh semua pemasok/supplier . Maka PT.XYZ selalu berupaya untuk mentaati standar kualitas dan persyaratan yang di tentukan, untuk selama ini semua pelanggan/customer OEM dari segi : Harga, Kualitas, Jumlah serta Waktu pengiriman terpenuhi dengan baik. (IRC dan

Smak2 2010 ).

5.Kapasitas Produksi yang meningkat

Dengan adanya pertumbuhan dan permintaan order dari customer pada tahun 2013 sebesar 3,2 % , maka kapasitas produksi harus di imbangi dengan kebutuhan. Kalau hanya mengandalkan kondisi yang ada maka perlu adanya penambahan kapasitas produksi dengan menambah pabrik. Meskipun demikian hal-hal yang harus diperhatikan yaitu proses produksi tetap harus sesuai dengan persyaratan kualitas sekalipun adanya perubahan baru.

6.Customer claim dan complaint

Apapun produk yang dihasilkan tetap harus waspada apabila terjadi keluhan pelanggan, sekalipun itu factor external atau buruknya dari internal manufactur, maka harus secepatnya ditangani dan cari penyebabnya serta akar masalahnya.

(4)

4

Dan 1 ppm adalah foreign Material, sekalipun kecil akan tetapi ini bisa berdampak pada kepuasan pelanggan. Pelanggan adalah raja maka harus diberikan penjelasan yang sejelasnya tentang cara penggunaan ban yang benar dan baik.

Sehingga apabila ada masalah ban pihak pelanggan sudah mengetahui denga baik, kecuali rusak atau cacat pabrik maka harus secepatnya pelanggan di berikan ganti atau kompensasi.

7. Masalah masalah pada faktor produksi:

a.Faktor methode kerja yang mempengaruhi inspector dan operator dalam membuat dan memeriksa produk.

b.Faktor kondisi Mesin yang mempengaruhi hasil output product yang bisa berakibat defect.

c.Faktor Materal yang tidak sesuai spesifikasi yang diminta.

1.2.Identifikasi Masalah

Sebelum mengetahui permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, maka perlu mengetahui terlebih dahulu beberapa item yang perlu di identifikasi seperti

1.Aliran proses pembuatan ban motor dari awal hingga akhir proses dimana bisa mengamati Input, proses tranformasi dan Output produk dalam tahapan proses.

2.Memetakan titik-titik kritis yang menyangkut kualitas produk ( Critical To Quality ) 3.Memastikan salah satu proses yang akan di pilih untuk bahan penelitian.

4.Memastikan jenis kerusakan terbesar dan yang paling dominan di setiap tahapan proses yang akan menjadi bahan penelitian seperti

a.Di Bias cutting b.Di Bead grommet c.Di Tread extruder d.Di Building e.Di Curing

(5)

5

CTQ ( Critical to Quality ): sebelum melakukan analisa penelitian maka perlu

mengetahui CTQ dari tahapan poses seperti berikut. Tabel 1.1.: Critical to Quality

Sumber internal perusahaan

Dari setiap tahapan proses hampir memiliki risiko kegagalan proses yang di akibatkan oleh berbagai variable. Sehingga bisa mengakibatkan kerusakan atau cacat produk. Untuk itu guna mengantisipasi akan adanya kegagalan proses maka PT.XYZ menerapkan Quality management System ISO/TS 16949 dengan tools yang digunakan seperti FMEA ( Failure Mode Effect Analysis ) untuk mencegah kegagalan produk sedini mungkin.

Memang FMEA telah di terapkan di manufaktur dan di laksanakan oleh semua bagian akan tetapi pencegahan ini terus dilakukan sekalipun bisa terjadi kelolosan produk jelek yang bisa terkirim ke pelanggan/ customer. Keuntungan penerapan FMEA juga berdampak pada pengeluaran biaya yang di butuhkan untuk perbaikan baik dalam

(6)

6

perencanaan hingga produk akhir bahkan bisa sampai ke pelanggan kalau memang ada ini aka menjadi pengeluaran biaya yang sangat besar.

Manfaat biaya dari FMEA akan muncul dengan semakin tajam mampu menemukan potensi kegagalan lebih awal:

 Jika perubahan bisa diidentifikasi lebih dini, maka biaya perubahan akan menjadi jauh lebih murah.

 Jika perubahan baru dilakukan pada tahap prototype biaya bisa naik 10x  Bahkan biaya bisa 100x lipat jika perubahan dilakukan pada tahapan produksi

Gambar 1.1: Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan sumber :Ttraining FMEA internal perusahaan 2012

Dari penjelasan identifikasi masalah diatas akan difokuskan pada Final inspeksi karena hal ini akan berhubungan langsung ke Gudang barang jadi dimana harus meyakinkan semua produk yang masuk harus kondisi OK 100% dan pada saat di kirim ke customer atau pelanggan tidak ada barang atau produk cacat. Akan tetapi apa yang terjadi masih ada kelolosan produk yang jelek terkirim ke gudang ban atau disebut sebagai % leak

rate masih ada. Pertimbangan pemilihan di area inspeksi juga akan berdampak pada :

a) Kepuasan Pelanggan terhadap kualitas produk b) Biaya pengganti untuk perbaikan dan Kompensasi

c) Defect foreign material yang sangat berpotensi loss control ke gudang Proses Design

1:1 Prototype

1:10

Production 1:100

(7)

7 1.3 Rumusan Masalah

Beberapa fenomena yang menjadi dasar sebagai rumusan masalah adalah:

1.Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kelolosan product defect foreign

material seperti :

a.Apakah terdapat peningkatan produksi yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja operator dan inspector dalam membuat dan memeriksa hasil produksinya ?

b.Apakah metode kerja operator dan inspector sudah sesuai dengan standar dan atau specification ?

c.Apakah kondisi mesin sudah sesuai dengan standar dan atau specification ? d.Apakah kondisi material yang dipergunakan sudah sesuai dengan standard dan atau specification?

2.Beberapa faktor yang paling dominan yang menyebabkan product defect foreign

material:

a.Apakah metode kerja yang ada pada final inspection menyebabkan product

defect foreign material ?

b.Apakah metode setting sry silicon di curing inspection menyebabkan product

defect foreign material ?

3.Cara mengurangi kelolosan product defect

a.Apakah ada pelatihan atau pengarahan kepada inspector dan operator tentang

product defect yang berpengaruh terhadap kelolosan secara berkala?

b.Apakah perlu membuat SOP atau standard operation procedure ? c.Apakah perlu dipasang pokayoke untuk mendeteksi kerusakan dini? d.Perlukah dilakukan pemeriksaan ulang atau re-inspection?

.

Batasan Masalah

Suatu penelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman yang terlalu jauh dan melebar haruslah ditentukan pembatasan masalah penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain:

(8)

8 1.Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian ini adalah terjadinya lolos product defect yang terkirim ke gudang ban.

2.Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah besarnya leak rate yang terjadi dalam kurun waktu tiap bulannya ke gudang ban.

3.Lokasi penelitian dan waktu

Lokasi penelitian dilakukan di pabrik yang memproduksi Ban IRC dengan melakukan observasi di siang hari/ non shift.

4.Pengambilan data

Dilakukan secara sampling setiap hari selama 3 bulan, dan data sebelumnya diambil 3 bulan terakhir sebagai data pembanding.

1.4.Maksud dan Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui flow process secara menyeluruh Critical to Quality di tiap work

station pada proses pembuatan ban sepeda motor do PT.XYZ

1.5.Manfaat dan Kegunaan Penelitian

1.Diharapkan hasil penelitian berguna untuk pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas, juga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi peneliti serta para pelaksana dan pengawan produksi di lapangan

Gambar

Tabel 1.1.: Critical to Quality
Gambar 1.1: Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan

Referensi