• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN BRANDING JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN DENGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMBANGUN BRANDING JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN DENGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ILMIAH STRATA 1 (S1)

MEMBANGUN BRANDING JURUSAN DESAIN

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

DENGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Oleh

I Putu Yuda Pratama NIM : 2008 06 015

Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

(2)

ABSTRAK

Nama : I PUTU YUDA PRATAMA Judul :MEMBANGUN BRANDING

JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR DENGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar berdiri sejak tahun 1983. Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar memiliki fasilitas serta staf pengajar yang memang berkompeten dalam masing-masing bidang atau program studi yang telah terbukti di masyarakat. Selain sumber daya yang baik Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar juga ditunjang dengan kurikulum yang berbasis seni budaya Bali. Untuk memperkenalkan semua keunggulan Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar ke pada masyarakat diperlukan promosi berupa branding dengan media desain komunikasi visual. Melalui metode penelitian, Data-data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, kepustakaan dan dokumentasi di Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar disesuaikan kembali dengan strategi promosi. Kemudian diolah melalui analisis deskriptif kualitatif dan sintesa sehingga diperoleh konsep dasar desain. “Kolase” merupakan konsep dasar yang relevan digunakan pada proses desain komunikasi visual untuk membangun branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Kolase atau komposisi artistik dengan teknik menempel yang dimaksudkan bergaya anak muda yang menampilkan kebebasan. Kolase juga digambarkan dengan keadaan dimana unsur-unsur visual disusun secara tindih-mendindih yang mengartikan suatu kreatifitas dalam jumlah besar pada suatu wadah dimana wadah tidak cukup untuk menampung hingga kreatifitas saling menindih satu sama lain. Dalam proses desain, telah ditentukan media yang tepat dan sesuai yaitu Buku panduan studi, poster, flyer, stopmap, roll banner, paper

bag, mouse pad, stiker, katalog.

Kata Kunci : desain, branding, Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan

(3)

ABSTRACT

Name : I PUTU YUDA PRATAMA

Title : BUILDING BRANDINGDESIGN DEPARTMENT FACULTY OF ARTS

AND DESIGN INDONESIAN INSTITUTE OF THE ARTS, DENPASAR WITH VISUAL COMMUNICATION DESIGN

Design Department Faculty of Art and Design Indonesian Institute of the Arts, Denpasar established since 1983. Design Department Faculty of Art and Design Indonesian Institute of the Arts, Denpasar has the facilities and teaching staff who are competent in their field of study or program that has been proven in the community. In addition to well-resourced Department of Design Faculty of Art and Design Indonesian Institute of the Arts, Denpasar is also supported by a curriculum-based arts and culture of Bali. To introduce all the hallmarks Design Department Faculty of Art and Design Indonesian Institute of the Arts, Denpasar necessary to the promotion of the public media in the form of branding with visual communication design. Through the research methods, data obtained from the observations, interviews, literature and documentation in the Department of Design Faculty of Art and Design Indonesian Institute of the Arts, Denpasar adjusted returns with promotional strategy. Then processed through a qualitative descriptive analysis and synthesis in order to obtain the basic design concept. "Collage" is relevant basic concepts used in visual communication design process to build branding Design Department Faculty of Art and Design Indonesian Institute of the Arts, Denpasar. Collage or artistic composition techniques meant sticking a stylish young man showing freedom. Collage is also illustrated by the situation in which visual elements arranged in overlapping-mendindih who interpret a large amount of creativity in a container where the container was not enough to hold up to the creativity crushing each other mutually. In the design process, defined media are right for the book study guide, posters, flyers, stopmap, roll banner, paper bags, mouse pads, stickers, catalogs.

Keywords: design, branding, Design Department Faculty of Art and Design

(4)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam latar belakang ini akan dijelaskan hal-hal yang mendasari pemilihan kasus dari Tugas Akhir ini. Pemaparannya dimulai dari faktor obyektif dan subyektif. Adapun uraiannya sebagai berikut :

1.1.1 Faktor Obyektif

Desain banyak berpengaruh pada setiap sendi kehidupan manusia. Tanpa disadari, semua hal bila dikaji lebih dalam memiliki unsur desain di dalamnya. Desain dapat dibuat dan dipelajari oleh setiap orang. Untuk mempelajari desain diperlukan suatu institusi pendidikan dalam hal desain baik teori maupun terapan. Meskipun ilmu desain dapat pula dipelajari dari pengalaman atau otodidak namun untuk belajar lebih dalam lagi di bidang desain diperlukan pengajar yang berkompeten di bidang pendidikan desain itu sendiri. Selain itu desainer terdidik juga dapat terjun langsung di dunia pasar desain dengan baik dengan berbekal kemampuan intelektual yang didapat dari bangku pendidikan karena nantinya akan sangat berguna untuk desainer itu sendiri dalam menghadapi tuntutan pasar.

Di Bali terdapat suatu institusi pendidikan seni yaitu Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar) yang di dalamnya terdapat jurusan desain. Jurusan Desain berada di bawah naungan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Jurusan Desain ini memiliki tiga buah program studi, yaitu Program Studi Desain Komunikasi Visual, Desain Interior serta yang baru dibentuk yaitu Desain Fashion.

Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar diharapkan mampu mencetak desainer-desainer masa depan yang dapat menciptakan karya-karya desain yang diterima pasar. Sejauh ini banyak lulusan dari Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar telah berhasil menjadi desainer yang dicari oleh pasar atau memiliki perusahaan desain yang mampu menyerap tenaga kerja sehingga sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar mendidik bukan hanya sebatas proses desain sederhana atau hanya eksekusi desain di komputer

(5)

semata, namun mengajarkan lebih jauh baik dari proses analisa mengenai konsep desain hingga ke digitalisasi desain serta keunikan yang tidak dimiliki pesaing yakni muatan seni budaya. Selain itu Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar merupakan satu-satunya institusi pendidikan seni negeri di Bali bahkan di Indonesia bagian Timur.

Dengan keunggulan dari Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar ini masyarakat menjadi tertarik namun banyak pula masyarakat belum mengetahui tentang Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Hal ini dikarenakan Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar hanya memiliki sedikit media promosi sebagai sarana informasi untuk masyarakat. Selain itu pencitraan berupa branding belum dilakukan sebagai media promosi. Apabila Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar memiliki

branding yang berkarakter dan menarik maka bukan hanya mencapai

peningkatan peminat saja yang terjadi, lebih dari itu semakin maju dan berkembang pula dunia desain di Bali pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

1.1.2 Faktor Subyektif

Seiring dengan perkembangan jaman, institusi pendidikan dalam bidang desain seperti Jurusan Desain di Institut Seni Indonesia Denpasar sangat dibutuhkan, terutama pada daerah pariwisata seperti di Bali. Oleh sebab itu mulai menjamurlah institusi-institusi serupa yang siap menampung dan mendidik para calon desainer yang kelak mampu meramaikan dunia desain di Bali maupun di dunia.

Ditengah maraknya keberadaan institusi pendidikan desain di Bali, Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar menawarkan sebuah keunggulan yang belum tentu dimiliki oleh pesaing sejenis yakni cita rasa desain yang berbasis pada seni budaya. Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar menawarkan pendidikan tata cara mendesain dari proses berfikir mengenai konsep hingga eksekusi manual maupun digital tentunya dengan dibumbui unsur seni budaya.

(6)

Masyarakat belum menyadari bahwa sebenarnya desain yang dibutuhkan pasar merupakan desain yang tercipta berdasarkan solusi atas masalah yang dihadapi dalam rangka mempromosikan atau mempengaruhi akan suatu hal. Di sini yang diperlukan adalah strategi desain agar dapat diterima oleh sasaran bukan hanya sebatas eksekusi desain pada software komputer semata seperti yang tadi telah dijelaskan. Maka oleh sebab itu penulis ingin memberi pencitraan yang dapat dirasakan oleh sasaran tentang Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar yang berbeda dengan pesaing lainya. Disana akan terlihat perbedaan yang nantinya membuat sasaran menjadi tertarik terhadap Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Dengan berbagai keunggulan dan keunikan Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, penulis tertarik mengangkat kasus tentang Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Akan tetapi, setiap media komunikasi visual dalam kondisi tertentu memiliki peranan dan fungsi yang berbeda seperti halnya dalam strategi branding, oleh karena itu perlu adanya perencanaan baik secara konseptual maupun visual dalam setiap desain media.

Dalam mewujudkan media branding harus jujur, informatif, mendidik, dan dapat membuat masyarakat lebih jelas dan memahami tentang Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Mengetahui fakta tersebut, Penulis dengan potensi individu yang dimilikinya merasa tertantang dalam desain media komunikasi visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain untuk meyakinkan masyarakat tentang keunggulan Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Dengan berbagai pertimbangan keperluan Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar yang menyesuaikan dengan etika dalam berpromosi, maka media-media yang akan diwujudkan dibuat dengan memasukkan informasi yang membangun dan dapat meningkatkan citra (image) positif dari Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar dengan konsep tradisional dengan menerapkan beberapa elemen-elemen desain untuk mendapatkan nilai estetik. Selain itu juga disesuaikan dengan ciri khas dan keunggulan Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang timbul dapat diuraikan sebagai berikut:

1 Bagaimanakah merancang media komunikasi visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain dalam rangka membangun branding Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar?

2. Konsep apa yang efektif, komunikatif dan sesuai untuk media komunikasi visual dalam rangka membangun branding Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas adalah media yang akan dibuat sebagai sarana membangun branding Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar agar terlihat lebih menarik, komunikatif dan sesuai kriteria desain. Batasan masalah dibatasi dari perumusan masalah, proses desain hingga perwujudan berupa contoh-contoh (prototype).

1.4 Tujuan dan Manfaat Desain

Tujuan dari desain ini adalah dapat menjawab berbagai pertanyaan yang timbul sesuai dengan perumusan masalah yang akan dijawab dan diharapkan dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna baik itu bagi pembaca, penulis dan masyarakat yang dijabarkan sebagai berikut :

a. Tujuan Khusus

1) Mengetahui proses merancang media komunikasi visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain sebagai sarana membangun

branding Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

2) Mengetahui konsep yang efektif, komunikatif dan sesuai untuk media komunikasi visual dalam rangka membangun branding Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

(8)

b. Tujuan Umum

1) Menyampaikan informasi-informasi yang sesuai untuk digunakan di dalam sosialisasi Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar kepada masyarakat.

2) Mahasiswa diharapkan dapat berinteraksi serta mengembangkan wawasan berpikir sehingga mampu membangun branding Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

1.4.1 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari karya Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut :

a. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mampu merancang media promosi yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain dalam membangun suatu branding tertentu.

b. Bagi Lembaga (Institut Seni Indonesia Denpasar)

Menambah referensi bagi akademis khususnya desain komunikasi visual mengenai desain media untuk institusi pendidikan desain serta sebagai bahan masukan untuk penulis selanjutnya.

c. Bagi Objek Kasus (Jurusan Desain)

Menambah media promosi sekaligus mengokohkan pencitraan dengan sebuah branding.

d. Bagi Masyarakat

Membantu masyarakat agar mendapatkan informasi serta keunggulan dari Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam hal desain terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data untuk memudahkan sistem kerja. Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk kasus desain ini kemudian dianalisa dan dicari sintesanya.

(9)

1.6 Metode Analisis Data

Dalam hal ini metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif (menurut Surakhmad) yang merupakan penggambaran sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat survey. Dengan metode ini dapat diketahui karakter perusahaan serta data-data lain yang diperlukan sebagai desain komunikasi visual untuk membangun Branding Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

1.7 Indikator serta Model Penilaian Desain

Indikator yang dipakai sebagai acuan didalam menilai desain ialah ilustrasi, teks, warna, teknik cetak. Dibuat alternatif desain dari media yang dipilih. Desain yang terbaik dipilih dari tiga alternatif desain yang diukur berdasarkan kriteria desain yakni fungsional, ergonomis, artistic dan etis.

Setelah masing-masing desain dinilai berdasarkan prinsip-prinsip desain akan terlihat satu desain yang menduduki ranking teratas dan desain inilah yang nantinya sebagai desain terpilih (Nazir, 2003: 338).

(10)

2 IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA

2.1 Data Teoritis / Aktual

Data aktual merupakan data yang diperoleh dari literatur mengenai teori desain komunikasi visual yang berhubungan dengan konsep pengerjaan Tugas Akhir ini.

2.1.1 Pengertian Objek / Kasus

3 Pada Tugas Akhir ini judul kasus yang diangkat adalah “Membangun

Branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni

Indonesia Denpasar dengan Desain Komunikasi Visual”. Judul tersebut dapat diartikan sebagai proses membangun identitas berupa pencitraan dalam hal unit usaha dari Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar melalui sarana-sarana hasil dari proses perancangan gambar dengan kandungan pesan di dalamnya.

4 Branding merupakan identitas berupa pencitraan dari suatu unit usaha yang bertujuan untuk membedakan unit usaha tersebut dengan pesaing lainnya. Unit usaha dalam hal ini adalah Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar bila memiliki branding diharapkan mampu menonjolkan kekhasan identitasnya sehingga mampu melepaskan diri dari kesamaan dengan pesaing lain. Dengan branding yang baik Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar mampu memposisikan diri lebih tinggi kedudukannya dengan para pesaing sejenis dalam bidang pendidikan desain secara formal.

5 Branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar akan dirancang dengan memperlihatkan sebuah wajah baru dimana citra yang selama ini melekat pada institusi pendidikan formal yang terkesan kaku akan dibuat lebih fleksibel dan kreatif mengingat jurusan ini adalah sebuah jurusan dalam bidang keilmuan desain yang harusnya sarat akan kreatifitas.

(11)

6 Untuk mewujudkan branding yang baik dari Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar diperlukan desain-desain komunikasi visual yang sesuai dengan apa yang telah dipaparkan tadi yakni lebih fleksibel dan kreatif namun tidak meninggalkan konten budaya Bali yang terkandung dalam visi dan misi Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Desain juga harus memberikan informasi yang jelas mengenai Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar sesuai dengan kriteria desain agar mudah difahami masyarakat luas.

6.1.1 Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout. Jadi media desain dapat dipakai sebagai alat didalam mencapai maksud dan tujuan serta dapat berupa alat atau sarana informasi yang tidak terlepas dari aspek-aspek desain komunikasi visual seperti media, ilustrasi, warna, teks dan huruf.

6.1.2 Prinsip Desain Komunikasi Visual

Prinsip desain merupakan suatu prinsip atau acuan yang harus diketahui untuk menghasilkan desain grafis yang baik untuk tampilan iklan. Adapun prinsip-prinsipnya seperti tata letak dan komposisi (layout) dengan prinsip keseimbangan dan prinsip hirarki visual.

(12)

6.1.3 Aspek Teknis Perwujudan

Aspek teknis perwujudan merupakan suatu aspek yang perlu diperhitungkan agar visual desain yang dibuat dapat menjadi satu kesatuan konsep dengan eksekusi perwujudan. Teknis perwujudan yang dimaksud yaitu bahan dan teknik cetak.

6.1.4 Teori Sosial yang Mendukung Kasus

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada publik. Dalam hal ini, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak. (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa - diunduh tanggal 07/06/2012). Menurut Dominick, seorang guru besar Universitas Georgia menguraikan fungsi komunikasi massa sebagai:

a. Pengawasan (surveillance), dimana media masssa menyajikan informasi yang diperoleh dari hasil pengawasannya yang tidak dapat dilakukan masyarakat. Lebih lanjut fungsi ini dibagi lagi menjadi:

- Pengawasan peringatan (warning surveillance) seperti pengawasan yang disampaikan media mengenai informasi yang berhubungan dengan ancaman tertentu, seperti bencana alam, krisis ekonomi, inflasi militer atau ancaman ledakan pengangguran.

- Pengawasan instrumental (instrumental surveillance) yangberkaitan dengan informasi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari, seperti informasi tentang harga bahan kebutuhan, produk-produk hingga publikasi pengetahuan.

b. Interpretasi (interpretation), media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data tetapi juga interpretasi mengenai suatu berita tertentu.

c. Hubungan (linkage), media mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat dalam masyarakat yang tidak dapat dilakukan secara langsung

(13)

oleh saluran perseorangan. Misalnya iklan menghubungkan kebutuhan dengan produk-produk penjual.

d. Sosialisasi, bahwa sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai (transmission

of values) yang mengacu pada cara-cara individu mengadopsi perilaku dan

nilai-nilai kelompok.

e. Hiburan (entertainment), media mampu menyajikan hal-hal yang menghibur bagi audiensnya.

Fungsi-fungsi itu kemudian disederhanakan kembali oleh Onong Uchyana (1986), dengan menyebutkan bahwa fungsi utama komunikasi massa adalah memberikan informasi (to inform), mendidik masyarakat (to educate), menyajikan hiburan (to entertain) dan mempengaruhi masyarakat (to

influence).

(http://www.its.ac.id/personal/files/pub/710-ramok-Iklan%20dan%20Fungsi%20Media%20yang%20Terlupakan.pdf /Rahmatsyam Lakoro - diunduh tanggal 13/08/2009)

6.2 Data Lapangan / Faktual

Data Faktual merupakan data-data yang diambil berdasar fakta yang ada dilapangan. Fakta artinya peristiwa, sesuatu yang terjadi sungguh-sungguh, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi (Anwar, 2003:137).

6.2.1 Nama Objek / Kasus

Pada pengantar karya Tugas Akhir ini, penulis mengangkat judul Membangun Branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar dengan Desain Komunikasi Visual.

6.2.2 Pengelola

- Nama Tempat : Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar - Tahun Berdiri : 1983

(14)

- No. Telepon : (62-361) 227 316, Fax. : (62-361) 236 100 - Website : www.desain-isidps.net

- Ketua Jurusan : Prof.Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M. Kes - Bidang : Institusi Pendidikan Formal

- Sasaran : Masyarakat luas

- Profile :

Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar berdiri sejak tahun 1983 di bawah naungan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Udayana. Setelah Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Udayana dan STSI Denpasar bergabung, Jurusan Desain bernaung di bawah Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2003 tanggal 26 Mei 2003. Institut Seni Indonesia Denpasar adalah suatu perguruan tinggi negri seni di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.

Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar memiliki tiga Program Studi yaitu Desain Interior, Desain Komunikasi Visual dan Desain Fashion.

- Logo:

Gambar 2.26 Logo Institut Seni Indonesia Denpasar (Sumber : Situs resmi Institut Seni Indonesia Denpasar )

Institut Seni Indonesia Denpasar memiliki Lambang yang disebut Ciwa Nataraja, yaitu perwujudan dewa Ciwa sebagai dewa tertinggi pencipta seni. Sebagai dewa pencipta. Ke empat tangannya masing-masing memegang :

(15)

b. alat musik sebagai simbol dari seni dan budaya

c. genetri sebagai simbol dari ikatan dan kekuatan ilmu pengetahuan d. cemeti sebagai simbol dari pemacu dan pengendali ilmu pengetahuan.

Dewa ciwa berdiri diatas teratai, ditopang oleh seekor kura-kura besar sebagai simbol dari keseimbangan dunia.

Teratai menggambarkan sinar suci Tuhan Yang Maha Esa, serta nimbus yang melingkarinya menggambarkan kekuatan Tuhan Yang Maha Esa.

- Warna Corporate :

Warna dasar Merah hati melambangkan kesungguhan dan kecintaan, serta warna keemasan yang terdapat pada lambang menggambarkan keagungan dari seni, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sumber : http://www.isi-dps.ac.id/profile-umum

Gambar 2.27 Warna corporate Institut Seni Indonesia Denpasar (Sumber : Situs resmi Institut Seni Indonesia Denpasar)

Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar juga memiliki warna corporate yaitu biru yang bersifat tenang dan mutakhir.

(16)

Gambar 2.28 Warna corporate Jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar (Sumber : Dokumen Pribadi)

- Lokasi

Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar beralamat di Jalan Nusa Indah, Denpasar - Bali.

Gambar 2.29 Peta lokasi ISI Denpasar

2.2.3 Sarana Komunikasi yang Ada

Sarana komunikasi yang ada yang telah didapatkan selama pengumpulan data di Institut Seni Indonesia Denpasar yaitu flyer dan Folder.

(17)

Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar berdiri sejak tahun 1983 di bawah naungan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Udayana. Setelah Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Udayana dan STSI Denpasar bergabung, Jurusan Desain bernaung di bawah Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2003 tanggal 26 Mei 2003. Institut Seni Indonesia Denpasar adalah suatu perguruan tinggi negri seni di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.

Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar memiliki tiga Program Studi yaitu Desain Interior, Desain Komunikasi Visual dan Desain Fashion. Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar memiliki staf pengajar yang memang berkompeten dalam masing-masing bidang atau program studi yang telah terbukti di masyarakat.

Selain sumber daya yang baik Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar juga ditunjang dengan fasilitas-fasilitas pendidikan yang lebih unggul dari fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh para pesaingnya. Fasilitas ini mampu mengakomodir seluruh kegiatan belajar mengajar di Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Semua keunggulan tersebut dirangkum menjadi kunci kekuatan dalam membangun branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Dengan melihat keunggulan yang dimiliki oleh Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, penulis merasa tertantang untuk membangun branding serta menerapkanya ke dalam desain komunikasi visual secara efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain. Dalam mewujudkan branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar juga harus jujur, informatif, mendidik, dapat menguatkan citra positif dan dapat membuat masyarakat lebih jelas dan memahami tentang pendidikan yang akan mereka

(18)

dapatkan di Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

2.3 Analisis & Sintesa 2.3.3 Analisis

Analisis adalah penelitian terhadap suatu peristiwa untuk diketahui sebab musababnya, unsur-unsurnya dan prosesnya (Zain, 2001:46). Dalam proses ini, penulis meneliti berbagai media promosi yang terdapat di Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Dari analisis media-media tersebut penulis dapat menentukan kelemahan maupun kekuatan dari setiap media untuk diaplikasikan ke dalam desain yang akan dibuat melalui sintesa.

2.3.4 Sintesa

Sintesis sendiri merupakan paduan beberapa pengertian agar terbentuk kesatuan yang selaras (Zain, 2001:1332). Berdasarkan analisa yang telah dilakukan secara teori dan dari data-data yang didapat, maka diketahui bahwa media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana promosi masih kurang, untuk itu guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Adapun media yang dirancang yaitu Buku panduan, folder, poster,

paper bag, roll-up banner, flyer, folder, stopmap, mouse pad, stiker, dan

katalog. Teknik yang digunakan dominan menggunakan teknik ilustrasi fotografi, ilustrasi gambar tangan sebagai penunjang ilustrasi utama dan teknik gabungan yang disesuaikan dengan media, agar media yang dibuat dapat terlihat lebih menarik. Kemudian dipadukan dengan warna-warna yang mencerminkan dan menjadi ciri khas atau brand dari Fakultas Seni Rupa dan Desain yang merupakan Fakultas dari Desain yang merupakan Fakultas dari Jurusan Desain Program Studi Desain Komunikasi Visual yaitu warna Biru.

Huruf yang digunakan adalah jenis huruf century gotic dan Arial dengan penataan yang lebih unik agar menarik namun tetap mudah dibaca.

(19)

3 KONSEP DESAIN

3.2 Konsep Dasar Desain

Konsep adalah salah satu hal yang paling penting dalam mendesain, karena konsep merupakan dasar inspirasi yang nantinya akan digunakan sebagai acuan desainer dalam mendesain media-media komunikasi visual. Konsep dasar juga merupakan jabaran lengkap mengenai isi desain beserta gambarannya, dan alasan-alasan yang kuat dalam pemilihan sebuah bentuk desain. Selain itu konsep dapat memberikan “jiwa” pada suatu desain sehingga dapat menyajikan desain yang berkesan inovatif, kreatif serta memenuhi kriteria desain yang baik yang nantinya mampu memberikan informasi-informasi yang berguna dalam membangun branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Konsep dasar dalam desain media-media komunikasi visual yang akan digunakan untuk membangun branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar yaitu konsep “Kolase” yang menyesuaikan dengan keunikan yang dimiliki Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Kolase atau komposisi artistik dengan teknik menempel yang dimaksudkan bergaya anak muda yang menampilkan kebebasan baik dari unsur ilustrasi, hingga komposisi. Hal ini dimaksudkan sebagai suatu identitas pembeda Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar dari institusi pendidikan desain lain yang relatif memunculkan kesan formal pada setiap media promosinya. Kebebasan berkreasi dari setiap program studi dalam Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar dirangkum dalam tempelan-tempelan unsur visual yang saling tindih menindih sehingga menggambarkan kreasi tanpa batas.

Implementasi dari konsep “Kolase” tersebut yaitu :

- Ilustrasi : menggunakan ilustrasi fotografi dipadukan dengan manipulasi digital berupa foto manusia berkepala bola lampu yang dapat dianalogikan sebagai manusia dengan ide di kepalanya. Bola lampu adalah suatu

(20)

teknologi yang diciptakan sebagai alat penerangan dari kegelapan. Kegelapan diibaratkan sebagai suatu kebuntuan ide seseorang sehingga membutuhkan ide yang diibaratkan dengan bola lampu sebagai sumber cahaya. Selain itu terdapat pula ilustrasi fotografi berupa fasilitas yang ada di sana. Sebagai tambahan, juga menampilkan ilustrasi teknik gabungan antara ilustrasi gambar tangan dengan teknik digital di komputer berupa ornamen Bali sebagai penguat konsep.

- Warna : didominasi oleh warna biru sebagai warna corporate Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Warna biru juga menunjukkan kecerdasan, komunikasi, kepercayaan, efisiensi, ketenangan, tugas, logika, kesejukan, refleksi, sensitif dan tenang. Selain itu terdapat beberapa aksen warna merah hati sebagai warna

corporate Institut Seni Indonesia Denpasar. Merah hati melambangkan

kesungguhan, keagungan dan kecintaan. Sebagai tambahan, dimunculkan warna analog dari biru seperti warna biru tua, magenta dan sebagainya agar desain terlihat selaras dan harmonis saat diaplikasikan.

(http://www.edupaint.com/warna/ragam-warna/1743-kombinasi-warna-analog-untuk-kesan-keselarasan.html - diunduh tanggal 03/03/2012).

- Teks : teks yang dimunculkan selain bersifat deklaratif juga berisi jenis teks interogatif pada headline agar menarik.

- Huruf / Tipografi : tipografi yang digunakan dikomposisikan menurut ukuran dan keseimbangan untuk memperoleh kesatuan serta ritme yang tepat dimana nantinya dapat memberikan keseimbangan informasi yang dinamis.

- Layout : dominan menggunakan circus layout agar menarik dan berkesan dinamis.

- Prinsip : dominan mengedepankan prinsip hirarki visual dengan permainan kombinasi ukuran agar lebih menarik perhatian. Selain itu didukung prinsip keseimbangan yang mengarahkan alur baca masyarakat terhadap media sehingga memperoleh informasi yang tepat.

(21)

Dari kriteria desain yang dipadukan dengan penerapan unsur visual pada konsep tersebut, desainer dapat membuat suatu media desain komunikasi visual yang efektif dan komunikatif. Desain media-media tersebut juga menyesuaikan dengan norma-norma yang berlaku, serta dapat mendidik, meyakinkan masyarakat dan dapat meningkatkan citra positif Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

3.3 Skema Pola Pikir

Salah satu hal penting agar kegiatan promosi ini dapat difungsikan secara maksimal dan tepat sasaran adalah dengan memahami terlebih dahulu pola pikir dalam desain.

Konsep pola pikir yang dimaksud adalah langkah-langkah pemikiran dalam desain media komunikasi visual antara komunikator dan komunikan guna memastikan pesan yang disampaikan sesuai sasaran.

Dalam hal ini manusia secara ilmiah memiliki berbagai kebutuhan dan permasalahan dalam hidupnya. Termasuk kebutuhan atau permasalahan untuk menginformasikan sesuatu kepada khalayak sebagai usaha mempromosikan produk/jasa. Berkaitan dengan penyampaian pesan dan informasi tersebut ada tiga unsur yang berperan yaitu komunikator, desainer dan komunikan. Dalam hal ini, desainer berperan memvisualisasikan maksud dan tujuan dari komunikator yaitu Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar kepada komunikan yaitu masyarakat melalui desain yang dibuat. Pada prosesnya desain yang dibuat tentu harus berisikan informasi yang dibutuhkan oleh komunikan serta berisi informasi tentang produk/jasa yang ditawarkan oleh komunikator yang mana tetap berpegang pada aturan atau norma yang berlaku di masyarakat. Visualisasi desain nantinya bertujuan dalam kepentingan mempromosikan Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

(22)

3.4 Skema Proses Desain

Sebagai gambaran, skema proses desain merupakan skema yang akan dijadikan sebagai sebuah acuan dalam membuat media desain komunikasi visual. Konsep proses desain juga digunakan untuk mendukung pemecahan masalah. Oleh karena itu, diperlukan dukungan data teori yang ada dan data yang didapat di lapangan. Skema ini akan menunjukkan perjalanan desain dari latar belakang permasalahan yang akan dipecahkan melalui perwujudan media komunikasi visual terpilih.

Judul yang diangkat dalam Tugas Akhir ini yaitu “Membangun

Branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni

Indonesia Denpasar dengan Desain Komunikasi Visual”. Permasalahan yang dihadapi dalam tema ini adalah bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain sebagai sarana promosi Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Sehingga tujuan yang ingin dicapai adalah agar terciptanya sarana informasi yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain untuk promosi Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Sasarannya adalah masyarakat luas. Agar tujuan dan sasaran dapat dicapai maka diperlukan adanya pengumpulan data baik data aktual maupun data faktual. Kemudian data-data tersebut akan dianalisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan sementara atau sintesa. Dari sintesa tersebut maka ditentukanlah media terpilih berupa, Buku panduan studi, poster, flyer, stopmap, roll banner, paper bag, mouse pad, stiker, katalog. Kemudian diciptakanlah alternatif pra-desain dari media-media tersebut dan dianalisis berdasarkan kriteria desain sehingga akan tercipta desain terpilih. Desain yang sudah terpilih akan diwujudkan. Dalam perwujudannya akan menggunakan teknik cetak, alat dan bahan yang disesuaikan dengan media. Kemudian akan didistribusikan atau disalurkan kepada masyarakat sehingga permasalahan di atas dapat diatasi. Sehingga adanya hubungan tak langsung dari permasalahan dan distribusi.

(23)

3.5 Strategi Media

Dalam membangun branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, strategi media yang digunakan difokuskan pada hubungan masyarakat (Public Relations) yang dibangun oleh Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. Hubungan masyarakat tersebut akan diwujudkan dengan memberikan promosi ke sekolah-sekolah serta mengadakan pelatihan seperti

workshop, seminar dan pembagian media-media promosi kepada masyarakat

pada saat event-event tersebut berlangsung. Sehingga masyarakat lebih mengenal Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Hubungan masyarakat yang akan dilakukan dalam promosi Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar akan didukung melalui media lini bawah (Below-the-Line Media) dan media lini atas (Above-the-Line Media) yang dilakukan secara serentak. Jenis media tersebut digunakan agar promosi dapat lebih efektif dan efisien dimana media tersebut disesuaikan juga dengan kebutuhan yang diperlukan oleh Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

3.6 Program Tayangan Media

Program tayangan media hendaknya dilaksanakan pada saat-saat atau momen-momen tertentu sehingga media yang dipublikasikan dapat memberikan kesan mendalam bagi masyarakat. Aspek yang terkait diantaranya yaitu Kapan, Dimana, dan Frekuensi.

(24)

3.7 Strategi Kreatif

Strategi kreatif adalah upaya pendekatan media promosi untuk memaksimalkan daya tarik visual melaui bentuk isi dan perwujudan media. Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada media komunikasi visual untuk membangun branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar antara lain mempertimbangkan isi pesan, bentuk pesan, strategi visual, gaya visual dan material

(25)

4 VISUALISASI DESAIN

4.1 Buku Panduan Studi

Nama Media : Buku Panduan Studi Ukuran : 20cm x 14,5cm

Bahan : Art paper 210 gsm dan 150 gsm Huruf : Century gothic dan Arial Teknik : Offset

4.2 Folder

Nama Media : Folder

Ukuran : 21cm x 9,9cm (tertutup), 21cm x 29,7cm (terbuka) Bahan : Art paper 150 gsm

Huruf : Century gothic dan Arial Teknik : Cetak Offset

(26)

4.3 Poster

Nama Media : Poster

Ukuran : 59,4 cm x 42 cm Bahan : Art paper 150 gsm Huruf : Century gothic dan Arial Teknik : Offset

4.4 Paper Bag

Nama Media : Paper bag

Ukuran : 35 cm x 24 cm x 10 cm Bahan : Art paper 210 gsm Huruf : Century gothic dan Arial Teknik : Offset

(27)

4.5 Roll-up banner

Nama Media : Roll-up banner Ukuran : 160 cm x 60 cm Bahan : PVC sheet

Huruf : Century gothic dan Arial Teknik : Digital Print

4.6 Flyer

Nama Media : Flyer

Ukuran : 21 cm x 14,8 cm Bahan : Art paper 150 gsm Huruf : Century gothic dan Arial Teknik : Digital printing

(28)

4.7 Stopmap

Nama Media : stopmap

Ukuran : 33 cm x 46 cm (terbuka) Bahan : Art paper 210 gsm Huruf : Century gothic dan Arial Teknik : offset

4.8 Mouse Pad

Nama Media : mouse pad Ukuran : 21 cm x 21 cm Bahan : stiker vinyl & spon Huruf : Century gothic dan Arial Teknik : Digital printing

(29)

4.9 Stiker

Nama Media : stiker

Ukuran : 7 cm x 10 cm Bahan : stiker vinyl

Huruf : Arial

Teknik : Digital printing

(30)

Nama Media : Katalog

Ukuran : 10cm x 14,5cm

Bahan : Art paper 210 gsm dan 150gsm Huruf : Century gothic dan Arial Teknik : Offset dan Digital Print

(31)

5

SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Simpulan

Setelah melakukan survey dan penelitian pada studi kasus desain komunikasi visual untuk membangun Branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar dengan Desain Komunikasi Visual, berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari institusi bersangkutan dengan menerapkan metode-metode penelitian maka dapat ditarik suatu kesimpulan antara lain:

1. Media komunikasi visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain sehungga melengkapi kegiatan untuk membangun Branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar dengan Desain Komunikasi Visual adalah Buku Panduan Studi, poster,

folder, Paper Bag, Roll-Up Banner, mouse pad, stopmap, stiker, flyer dan

Katalog. Setiap media tersebut memiliki fungsi masing-masing, efektif dan sesuai untuk memberikan informasi mengenai Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar kepada seluruh masyarakat khususnya di Denpasar.

2. Dalam desain media komunikasi visual perlu dipertimbangkan teori-teori desain, teori-teori sosial, prinsip desain, kriteria desain, serta mempertimbangkan keadaan calon konsumen sehingga akan terwujud media komunikasi visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain. “Kolase” merupakan konsep dasar yang relevan digunakan pada proses desain dalam rangka membangun branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar . Konsep tersebut dapat membantu dalam desain media komunikasi visual yang efektif, efisien dan komunikatif, serta tepat pada sasaran. Sehingga tujuan untuk membangun Branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar akan tercapai.

(32)

5.3 Saran

Saran-saran penulis sebagai pertimbangan setelah mengetahui dan melakukan berbagai kegiatan dalam desain komunikasi visual untuk membangun Branding Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, antara lain :

1. Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar hendaknya lebih mempertahankan corporate identity yang dibangun untuk memperoleh media komunikasi visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria sehingga dapat memperkuat citra positif institusi.

2. Bagi para desainer dan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual, dalam membuat desain sebaiknya memperhatikan konsep yang digunakan, dengan menyesuaikan un bbvsur-unsur desain, seperti ilustrasi, teks / tipografi, warna, dan layout. Yang selanjutnya bisa diwujudkan dengan bahan dan teknik cetak yang sesuai dengan media-media yang dirancang. Serta juga memperhatikan kapan, dimana, dan frekuensi media tersebut disebarkan. Sehingga media-media tersebut, bisa efektif dan efisien digunakan sebagai sarana promosi.

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka. Anwar,Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya: Amelia

Dameria, Anne. 2007. Color Basic. Jakarta: Link & Match Graphic

Kasilo, Djito. 2008. Komunikasi Cinta Menembus G-Spot Konsumen Indonesia. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Jakarta: KPG.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET

Kwok, Herman, 2009.15 Kesalahan dalam Branding. Bekasi: De Britz

Moleong, Lexy. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosadakarya.

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Erlangga.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET

Rustan, Surianto, S.Sn. 2009. Lay Out Dasar dan Penenrapannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Rustan, Surianto, S.Sn. 2011. Huruf Font Tipografi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sachari, Agus. 2005. Pengantar Metodelogi Penelitian Budaya Rupa dan Desain.

Arsitektur. Seni Rupa dan Kriya. Bandung: Erlangga

Safanayong Yongky.2006.Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta : Arte Media

Sanyoto, Sadjiman. E. 2005. Dasar-Dasar tat Rupa & Desain (Nirmana). Sanyoto, Sadjiman. E. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual

Periklanan.

Yogyakarta: Dimensi Press

Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi

(34)

Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communications. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar teori dan manajemen komunikasi. Yogyakarta :

Media Pressindo.

Wiryawan, Mendiola b.2008. Kamus Brand. Jakarta: Red & White Publishing. Yasyin, Sulchan, 1997. Kamus Lengkap Bahasa indonesia. Surabaya: Amanah.

http://daniarwikan.blogspot.com/2009/02/maskot.html http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/12/prinsip-hirarki-visual.html http://dkv.binus.ac.id/2009/11/26/futsal-dkv/091125-futsal-poster/ http://header-banner.blogspot.com/2011/09/pengertian-web-banner.html http://kirara-shop.blogspot.com/2010/10/chip-carving-panduan-membuat-hiasan.html http://mesinpercetakanchabelita.wordpress.com/2010/06/09/mesin-sablon-rotary-manual-baru-second/ http://rahadiantalking.wordpress.com/2009/12/08/kreatif-ambient-media-billboard/ http://ranggawahyudiarta.wordpress.com/2009/12/04/mitos-jurusan-desain-komunikasi-visual-dkv/ http://ririarmen.blogspot.com/2012/11/padu-padan-warna-busana.html http://senivisual1.blogspot.com/2011/07/gubahan-warna.html http://sevenheaven.deviantart.com/art/POSTER-MAKRAB-09-DKV-BINUS-105921903 http://sketsaku.wordpress.com/tag/kreatif/page/5 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Sri%20Emy%20Yuli%20Suprih atin,%20Dra.%20M.Si./PENGERTIAN%20MERCHN.pdf http://sugar-personality.blogspot.com/2007/11/cd-interaktif.html http://sumbotinarbuko.com/page/4 http://thinktep.wordpress.com/2009/05/27/komponen-desain-warna/ http://www.centroone.com/photo/2012/07/3r/karya-tugas-akhir-mahasiswa-dkv-uk-petra/

Gambar

Gambar 2.26 Logo Institut Seni Indonesia Denpasar  (Sumber : Situs resmi Institut Seni Indonesia Denpasar )
Gambar 2.27 Warna corporate Institut Seni Indonesia Denpasar  (Sumber : Situs resmi Institut Seni Indonesia Denpasar)
Gambar 2.29 Peta lokasi ISI Denpasar

Referensi

Dokumen terkait

a. Variabel pertumbuhan ekonomi memiliki koefisien Beta sebesar -0,527, artinya jika pertumbuhan ekonomi naik satu satuan, maka tingkat kemiskinan menurun sebesar

Data yang telah direduksi kemudian disajikan atau ditampilkan (display) dalam bentuk deskripsi sesuai dengan komponen-komponen penelitian. Penyajian data ini dimaksudkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. 1) Patterns of teacher-centered learning into the learner -centered learning. Learners should have the choices of materials

Dari Gambar 4.1 terlihat bahwa efektifitas APKLT bertekanan 0,8 MPa lebih besar dibandingkan alat penukar kalor loop thermosyphon tanpa fluida kerja (APKTF) untuk

Keteguhan geser adalah kekuatan atau daya tahan kayu terhadap dua gaya – gaya tekan yang bekerja padanya, kemampuan kayu untuk menahan gaya – gaya yang menyebabkan bagian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Bauran Pemasaran Politik yang terdiri dari produk, promosi, harga, dan penempatan mempengaruhi Keputusan Memilih Gus

In a comprehension about managed funds (BAPEPAM used the term mixed mutual funds), it has 7% composition of total conservative mutual funds and 23% from total syariah mutual funds

DALAM MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN TORAJA UTARA..