PENAWARAN TEKNIS
T A N G G A P A N
TERHADAP
TANGGAPAN TERHADAP KAK
1. PENDAHULUAN 2. PEMAHAMAN KAK
3. TANGGAPAN TERHADAP KAK 4. APRESIASI INOVASI
5. PENDEKATAN DAN METODOLOGI 6. RENCANA KERJA
7. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
8. KONSULTAN INDIVIDUAL PENATAAN BANGUNAN DAN TANGGUNG JAWABNYA 9. LAPORAN
10. FASILITAS PENDUKUNG 11. PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN
1.1 UMUM
Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi ... sebagai perpanjangan tangan dari Direktorat Bina Penataan Bangunan di daerah mempunyai tugas dalam penataan bangunan di daerah yang ada di tiap-tiap propinsi dalam pelaksanaan kegiatannya tersebut membutuhkan tenaga professional untuk mendukung pelaksaaan pembinaan dan penataan lingkungan sehingga diperoleh output dan outcomes seperti yang diharapkan.
Dalam rangka mempersiapkan dokumen penawaran yang terdiri dan dokumen usulan teknis dan dokumen usulan biaya ini maka akan mempelajari dengan seksama Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disampaikan oleh PPK Penataan Bangunan Provinsi ... untuk dianalisis lebih lanjut guna memberikan tanggapan yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut.
1.2 Latar Belakang a. Gambaran Umum
Dalam pelaksanaan tugas Penataan Bangunan, PPK Penataan Bangunan Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi ... sebagai perpanjangan tangan dari Direktorat Bina Penataan Bangunan Kementerian Pekerjaan Umum, membutuhkan Konsultan Individual Penataan Bangunan sehingga diperoleh output dan outcome seperti yang diharapkan.
b. Alasan kegiatan Dilaksanakan
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan Penataan bangunan dilingkungan Satker Penataan Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan, maka PPK Penataan Bangunan memerlukan tenaga ahli yang berkompetensi di bidang administrasi dan teknis guna mewujudkan keberhasilan kegiatan yang efektif, terarah, terkendali, dan berkualitas baik sesuai dengan rencana program kegiatan PPK Penataan Bangunan Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Propvinsi ...
Berdasarkan alasan tersebut PPK Penataan Bangunan Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi ... mengangkat/mempekerjakan seorang “ KONSULTAN INDIVIDUAL” untuk membantu tugasnya sebagai perpanjangan tangan dalam penyelengaraan kegiatan Penataan Bangunan Tahun Anggaran 2015.
1.3 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
a. Maksud
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh Konsultan Individual Penataan Bangunan yang berpengalaman dan memiliki kapasitas sesuai kebutuhan untuk membantu terlaksananya kegiatan Penataan Bangunan tahun Anggaran 2015.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah agar pelaksanaan kegiatan Penataan Bangunan dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
c. Sasaran
Terkendalinya pelaksanaan kegiatan Penataan Bangunan pada tahun anggaran 2015.
1.4 LINGKUP KEGIATAN
1. Membantu dalam hal penyusun laporan kegiatan atau laporan penyelenggaraan kegiatan Penataan Bangunan
2. Memberikan masukan administrasi maupun teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan Penataan Bangunan sebagai nara sumber dalam pembahasan kegiatan.
3. Membantu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Penataan Bangunan.
Kegiatan akan dilaksanakan mulai bulan ...(untuk perencana kota dan lanskap mulai bulan september sampai dengan bulan Desember Tahun 2015, untuk sipil bulan oktober s.d desember dan pemetaan bulan Oktober s.d november 2015) Matriks pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada Tabel berikut :
NO Kegiatan September Oktober November Desember Keterangan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Rapat Koordinasi (2 Kali) Rakor I sudah dilaksanakan pada bulan Juli
2 Workshop/FGD
Aspirasi dan Visi Kota Hijau (4 kali) 3 Survei Penyusunan DED (2 kali) 4 Rapat Koordinasi Penyusunan DED (2 kali) 5 Workshop/FGD Penyusunan DED (1 kali) 6 Penyusunan Laporan 7 Pengiriman Laporan
BAB II PEMAHAMAN KAK
Setelah membaca dan mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerja Kegiatan Konsultan Individual PPK Penataan Bangunan ini diadakan untuk membantu dan mendukung pelaksanaan kegiatan pada PPK Penataan Bangunan dalam pelaksanaan kegiatannya.
Disamping itu Kerangka Acuan Kerja (KAK) cukup lengkap dalam menguraikan latar belakang dan pekerjaan ini, maksud dan tujuan yang ingin dicapai, ruang lingkup pekerjaan, kebutuhan Konsultan Individual Penataan Bangunan dan pendukung maupun jadwal waktu pelaksanaannya. Demikian pula penjelasannya yang diberikan saat penjelasan pekerjaan cukup jelas dan sepenuhnya dipahami dan dimengerti oleh Konsultan Individual Penataan Bangunan.
BAB III
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Setelah mempelajari dan mengkaji semua uraian yang ada di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), Secara umum, kami telah memahami bahwa kegiatan Penataan Bangunan yang dilakukan pada kegiatan terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tanggapan kami terhadap KAK antara lain :
1. Kehadiran seorang Konsultan Individual Penataan Bangunan hendaknya dapat menyusun laporan kegiatan …...
2. Dapat memberikan...
3. (dst....isikan sesuai tupoksi masing-masing)
BAB IV APRESIASI INOVASI
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disampaikan panitia sudah cukup jelas untuk dipahami dan dimengerti oleh Konsultan Individual Penataan Bangunan. Kerangka Acuan Kerja cukup lengkap dalam menguraikan latar belakang dan pekerjaan, maksud dan tujuan yang ingin dicapai serta ruang lingkup pekerjaan.
Namun demikian kami mencoba memberikan sedikit apresiasi inovasi, bahwa Konsultan Individual harus dapat “mengekstrak” permasalahan-permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan
untuk dapat dicarikan jalan keluarnya. Disamping itu Konsultan Individual juga harus dapat menyusun suatu laporan yang bersifat “rekapitulasi” dari sekian banyak laporan-laporan, sehingga menjadi mudah dimengerti.
BAB V
PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI 5.1. PENDEKATAN TEKNIS
Keberhasilan suatu pekerjaan Konsultan Individual Penataan Bangunan terutama sekali sangat tergantung pada pemahamannya terhadap substansi kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini hanya akan berhasil apabila Konsultan Individual telah cukup mempunyai pengalaman yang relevan dengan kegiatan tersebut.
Untuk itu perlu terlebih dahulu dipahami hal-hal yang mungkin dapat menjadi hambatan/persoalan dalam mencapai tujuan/sasaran tersebut, sehinggga akan dapat ditentukan cara/metode yang tepat.
5.2. METODELOGI
Metode penanganan pekerjaan merupakan acuan kerja yang berisi tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan secara sistematis, agar tujuan pekerjaan dapat dicapai sesuai dengan syarat teknis, administrasi dan tepat waktu. Untuk itu metode penanganan pekerjaan disusun dengan ruang lingkup tugas dan sasaran pekerjaan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja dan pengalaman Konsultan Individual Penataan Bangunan dalam mengerjakan pekerjaan sejenis.
Secara umum tahapan – metodologi yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
1. Pelaksanaan secara umum terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai aturan dan ketentuan yang telah disetujui sebelumnya oleh pihak pemberi tugas dan perencana paket pekerjaan untuk tercapainya hasil yang optimal.
2. Mengevaluasi kegiatan yang berlangsung pada awal pekerjaan, pertengahan pekerjaan dan persiapan akhir pekerjaan.
3. Melaporkan hasil kepada PPK Penataan Bangunan dan Tim Teknis Daerah.
BAB VI RENCANA KERJA 6.1 UMUM
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal, maka rencana kerja ini disusun berdasarkan kebutuhan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Individual Penataan Bangunan sesuai
dengan ruang lingkup yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan “ Penataan Bangunan” tahun anggaran 2015 Secara garis besar tahapan kegiatan yang akan dilakukan oleh Konsultan Individual Penataan Bangunan terdiri dan kegiatan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara berkala.
6.2 TUGAS YANG AKAN DILAKSANAKAN KONSULTAN INDIVIDUAL PENATAAN BANGUNAN
Tugas yang akan dilaksanakan penyelesaiannya oleh Konsultan Individual sebagai berikut:
1. Membantu menyusun laporan kegiatan atau laporan penyelenggaraan kegiatan Penataan Bangunan
2. Memberi masukan administrasi maupun teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan Penataan Bangunan sebagai narasumber dalam pembahasan kegiatan.
3. Menyelesaikan tanggung jawab sesuai tupoksi.
6.3 SISTEM PELAPORAN
Setiap produk yang dihasilkan pada kegiatan Penataan Bangunan akan disusun dalam bentuk laporan yang terdiri dari:
1. Laporan Bulanan.
Dalam Laporan bulanan mencangkup pelaksanaan kegiatan Konsultan Individual Penataan Bangunan dalam satu bulan yang telah berjalan.
2. Dokumen Sesuai dengan KAK terlampir.
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimum, maka rencana kerja ini disusun berdasarkan kebutuhan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Individual PPK Penataan Bangunan sesuai dengan ruang lingkup yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan metedologi yang diinginkan dalam pelaksanaan kegiatan.
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan pelaksanaan kegiatan Penataan Bangunan lamanya pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah 000 (nol nol...isi sesuai bulan kontrak , perenc. Kota 4bln, lanskap 4bln, sipil 3bln, pemetaan 2 bln) hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perjanjian Kerja (SPK) oleh PPK Penataan Bangunan.
Konsultan Individual Penataan Bangunan akan diperhatikan atas pekerjaan yang biasa dikerjakan bersamaan supaya pelaksanaan kegiatan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Dengan demikian Konsultan Individual Penataan Bangunan akan memperdaya potensi, kualitas dan kuantitas. Melalui pendekatan pelaksanaan yang efektif dan efisien, sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan permasalahan yang timbul dapat dengan mudah diatasi, maka dengan demikian Konsultan Individual Penataan Bangunan menganggap bahwa alokasi waktu yang disediakan seperti tersebut diatas adalah cukup memadai.
Alokasi waktu seperti tersebut diatas akan dianggap benar dan akan dipakai dalam pembuatan penjadwalan pelaksanaan kegiatan. Untuk memudahkan pembacaan penjadwalan pekerjaan-pekerjaan akan disajikan dalam bentuk tabel dan dinamai Schedule/Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
Schedule ini juga akan dijadikan dasar asistensi kemajuan pekerjaan yang dituangkan dalam bentuk
BAB VIII
TANGGUNG JAWAB KONSULTAN INDIVIDUAL PENATAAN BANGUNAN
Konsultan Individual Penataan Bangunan yang akan ditugaskan yaitu tenaga yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan kualifikasi pendidikan sesuai dengan ketetapan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Sedangkan persyaratan lainnya, yang akan dipenuhi oleh Konsultan Individual Penataan Bangunan adalah sebagai berikut:
Tenaga ahli yang profesional.
Sehat jasmani dan rohani untuk bekerja baik di kantor maupun ke lapangan dan mempunyai mental yang baik sesuai dengan keahliannya.
Bisa bekerja sama dengan tim dan seluruh instansi/lembaga yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan ini.
Mampu berkomunikasi dan beradaptasi.
Mampu menyusun laporan dengan sistematik.
Mampu menjelaskan disiplin ilmunya sesuai bidang tugas yang diembannya.
Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan Penataan Bangunan adalah tenaga ahli yang menguasai/memahami serta sudah berpengalaman dalam menangani kegiatan-kegiatan sejenis.
BAB IX LAPORAN
Konsultan Individual Penataan Bangunan harus menyerahkan laporan kepada pihak Pemberi Tugas sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Adapun jenis laporan yang disampaikan secara umum terdiri dari:
1. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisi tentang laporan kegiatan PPK Penataan Bangunan selama satu bulan dan laporan kegiatan Konsultan Individual Pembinaan.
2. Dokumen Sesuai dengan KAK terlampir pada waktu yang telah disepakati bersama PPK Penataan Bangunan Dan Tim Teknis Daerah.
BAB X
FASILITAS PENDUKUNG
Dalam pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Konsultan Individual Penataan Bangunan ...(di koordinasikan dengan Tim teknis daerah masing-masing)
BAB XI PENUTUP
Demikian Dokumen Usulan Teknis untuk pekerjaan Konsultan Individual Penataan Bangunan pada Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi ... dengan penuh harapan Dokumen Usulan Teknis dapat memenuhi apa yang diminta Pemberi Tugas sesuai dengan
tersirat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.