• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MATERI SUGGESTION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN METODE ROLE PLAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MATERI SUGGESTION"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

69

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MATERI SUGGESTION

Susmining Handayani 70susmining@gmail.com

SMAN 1 Sampang

Abstract: The purpose of this class action research is to improve (1) English speaking skill of Suggestion material, and (2) students response to the use of role play method. The procedure for classroom action research consists of three cycles, and each cyle includes planning, implementation, observation and reflection. This action research was conducted at SMAN 1 Sampang, with 36 students in the XI IPA 4 class consisting of 19 men and 20 women. Data analysis used statistical description technique. The result of research concludes that the use of role play method is able to increase the English speaking skill of suggestion material. The learning outcomes shows, In cycle I, 62% students reach the completeness and in cycle II, it is getting higher 92% students. And filanally, all students get maximum in cycle III; (2) positive resposes of students to the use of role play method.

Keywords : English Language, Speaking, Role Play

Pendahuluan

Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa SMA.Namun, banyak siswa yang kurang berminat mempelajari Bahasa Inggris, nampak di kelas kurang aktif, lebih banyak diam. Pernah penulis mencoba untuk tanya jawab lisan tentang materi yan sudah pernah diajarkan, namun hanya 3-5 siswa yang memberi respon sedangkan yang lain hanya diam. Suasana belajar kurang menyenangkan. Keterpaksaan masuk kelas benar benar menjadikan suasana yang sulit bagi mereka untuk menyesuaikan proses pembelajaran.

Penulis mencoba memberi variasi lain untuk menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap Bahasa Inggris. Salah satu strategi yang telah penulis lakukan adalah belajar sambil bermain, yang dikemas dalam sebuah permainan peran atau yang dikenal dengan role play. Agar mereka merasa senang dengan pembelajaran Bahasa Inggris, tema role play didiskusikan bersama sesuai dengan keinginan mereka.

Dengan role play, siswa akan mempersiapkan terlebih dulu bentuk percakapannya, kalimat-kalimat yang hendak disampaikan. Dan saat memproduksi kalimat inilah banyak kendala yang mereka hadapi, antara lain: pilihan kosakata, ujaran, pelafalan maupun ketatabahasanya. Masalah

yang paling banyak dijumpai adalah proses menyusun kalimat sesuai dengan tata Bahasa Inggris. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penyusunan kalimat dan mempercepat pemahaman materi Bahasa Inggris sehingga tampilan mereka dalam bermain peran dapat optimal.

Banyak metode untuk meningkatkan kemampuan berbicara, namun penulis lebih cenderung memilih metode role play karena memiliki daya tarik tersendiri bagi siswa. Mengapa demikian? Pertama siswa terlebih dulu menyusun sebuah narasi, mereka secara tidak sengaja belajar menyusun kalimat menurut tata Bahasa Inggris yang benar. Andaikan kalimat yang mereka hasilkan tidak sesuai dengan tatabahasa yang benar dan kosakata yang tepat, maka akan mempersulit pemahaman bagi lawan bicaranya ataupun bagi yang mendengarkan.

Gillian Porter Ladousse (1987) memberi dukungan bahwa role-play menambah variasi, perubahan perilaku dan kesempatan memproduksi kalimat serta banyak kesenangan.(role play into the classroom adds variety, a change of pace and opportunities for a lot of language production and also a lot of fun!). Pendampingan guru dalam hal ini mutlak diperlukan karena mereka masih baru mengenal tatabahasa Inggris dan minim kosakata. Kedua, setelah

(2)

siswa selesai menyusun narasi, mereka belajar memperagakan isi narasi tersebut dalam unjuk kerja yang berupa bermain peran. Siswa secara tidak sengaja lagi belajar melafalkan kosakata dengan benar dan juga belajar akting sesuai dengan yang mereka perankan. Dengan semakin sering siswa diberi kesempatan untuk tampil di depan kelas baik itu menjawab pertanyaan ataupun unjuk kerja lainnya, lama-kelamaan mereka akan berani menyampaikan gagasannya, dan nantinya mereka akan mempunyai rasa percaya diri. Tidak sedikit orang yang takut berbicara baik secara formal maupun informal didepan forum.

Pendapat ini didukung oleh Maidar G. Arsjad yang juga menyatakan bahwa banyak ahli terampil menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan, namun mereka sering kurang terampil menyajikannya secara lisan. Apalagi berbicara secara formal tidaklah semudah yang dibayangkan orang. Walaupun secara alamiah setiap orang mampu berbicara, namun berbicara secara formal atau dalam situasi resmi sering menimbulkan kegugupan sehingga gagasan yang dikemukakan menjadi tidak teratur. Bahkan yang lebih parah lagi ada orang yang tidak berani berbicara sama sekali. Anggapan bahwa setiap orang dengan sendirinya dapat berbicara, telah menyebabkan pembinaan kemampuan berbicara ini sering diabaikan. (1987: 23)

Secara luas disetujui bahwa belajar terjadi bila kegiatan-kegiatannya menyenangkan dan dapat diingat. Jeremy Harmer yang dikutip oleh Gillian Porter Ladousse (1987:6) menegaskan, penggunaan role play digunakan dengan alasan sebagai berikut; a) menyenangkan dan memotivasi, b) siswa yang diam mendapat kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka ke arah kemajuan, lingkungan di dalam kelas dan di luar kelas menjadi tak terbatas serta menawarkan kesempatan penggunaan bahasa secara luas. Selain itu para siswa yang mendapat kesempatan menggunakan Bahasa Inggris bisa mengulang Bahasa Inggrisnya dalam situasi yang nyaman. Situasi nyata dapat tercipta dan para siswa mendapatkan keuntungan dari latihan. Kesalahan apapun yang mereka buat tidak membebani.

Penggunaan metode role play untuk meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa

Inggris, pemahaman materi suggestion, dan respon siswa terhadap metode ini.

Metode Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu kelas XI IPA-4 SMAN 1 Sampang dengan jumlah sampel sebanyak 36 siswa. Sebagai pertimbangan mengapa kelas ini dipilih untuk menjadi objek penelitian, karena penulis mengajar di kelas tersebut, serta mendapatkan banyaknya siswa dalam kelas ini yang nampak pasif dalam pembelajaran Bahasa Inggris, mereka kurang berani mengambil inisiatif dalam berbicara.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan melalui 4 tahap, yakni: Perencanaan (Planning), Tindakan (Action), Pengamatan (Observation), dan Refleksi (Reflective).

Jenis data yang dihimpun adalah data kualitatif karena penelitian ini merupakan penelitian proses yang dilakukan selama tindakan berlangsung. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi dengan menggunakan instrumen yang berupa lembar observasi, lembar rubrik penilaian dan dokumentasi.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik diskripsi. Adapun diskripsi yang dipakai untuk mengetahui kemampuan berbicara Bahasa Inggris dengan menggunakan role play adalah sebagai berikut: 1) Pemahaman, 2) Komunikasi Interaktif, 3) Pelafalan, 4) Isi cerita, 5) Sikap, dan 6) Struktur. Teknik analisisnya menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dipergunakan untuk mengolah data hasil pengamatan selama proses pembelajaran, sedangkan analisis kuantitatif dipergunakan untuk mengolah data hasil belajar.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan pelaksanaan tindakan ini, penulis akan menganalisis data yang diperoleh selama proses penelitian berlangsung yakni bagaimana kemampuan berbicara Bahasa Inggris siswa kelas XI IPA-4, dengan menggunakan metode role play menunjukkan adanya peningkatan. Untuk itu peneliti akan (1) mendiskripsikan kegiatan

(3)

belajar mengajar saat penelitian berlangsung, dan (2) mendiskripsikan hasil dari kegiatan kegiatan yang telah dilakukan siswa.

A. Hasil Penelitian

Pada siklus I telah dilaksanakan penyusunan rencana tindakan yang meliputi, 1) rencana pembelajaran, 2) jadwal kegiatan siklus 1, 3) lembar rubrik role play, 4) lembar pengamatan untuk guru, dan 5) lembar angket siswa. Dalam rencana pembelajaran, penulis mengambil tema kehidupan sekolah yang dibagi dalam 6 (enam) sub topik. Sesuai dengan rencana bahwa penulis akan menerapkan role play dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas XI IPA-4 maka kelima sub topik ini akan di kembangkan lewat bermain peran. Selain penyusunan rencana pembelajaran, penulis bersama siswa membagi keenam sub pokok bahasan ke dalam enam kelompok. Data hasil kemampuan berbicara Bahasa Inggris pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1.

Perolehan Hasil Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Role Play Pada Siklus I No Kelom pok Respo nden Nama Anggota Responden

Perolehan Nilai Setiap Kategori Total Nilai Tuntas/ Tdk

tuntas A B C D E F

1 I Ach. Safari Ramadhan 18 10 15 15 10 5 73 Tuntas 2 Adhisty Niar Pratiwi 18 10 10 15 8 5 66 Tuntas Tdk 3 Aditya Wahyu Dwi P.Y. 18 10 15 15 10 5 73 Tuntas 4 Afina Suci Lestari 18 10 10 15 8 5 66 Tdk Tuntas 5 Agus Suhaironi 25 15 15 15 10 8 88 Tuntas 6 Ahmad Alfa Risqi Abadi 25 15 15 15 10 8 88 Tuntas 1 II Ahmad Wildan 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 2 Ainul Yakin 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 3 Alief Nur Imami 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 4 Alief Rizkia Ananda 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 5 Annisa Indri Trieyana 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 6

Ardhyanti Laras

Syafitri F. 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 1 III Ayu Rizqi Oktavia 11 10 10 15 8 5 59 Tuntas Tdk 2 Azhar Ridwan 11 10 10 15 8 5 59 Tuntas Tdk 3 Devi Nursa Triana 11 10 10 15 8 5 59 Tuntas Tdk 4 Dien Syah Putra 11 10 10 15 8 5 59 Tuntas Tdk 5

Dwi Maulidya

Agustin 11 10 10 15 8 5 59 Tuntas Tdk

6 Eka Sephia Andriani 11 10 10 15 8 5 59 Tuntas Tdk 1 IV

Kurnia Adisya

Septyaputri 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 2 Laila Sindi Amalika 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 3

Moh. Yusron

Irfanda 11 15 10 15 8 5 64 Tuntas Tdk 4 Mohammad Al Malik 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 5 Mohammad Arizal R. 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 6 Mohammad Rafi Dafallah 11 15 10 15 8 5 64 Tuntas Tdk 1 V Nathasya Febriyanti A. 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 2 Norwidayah Ulfa 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 3 Nurhayati 11 10 10 15 8 5 59 Tuntas Tdk 4 Rionda Mahesbaid 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 5

Risky Pramana

Putra 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 6 Riza Firdiansyah 11 10 10 15 8 5 59 Tuntas Tdk 1 VI Safiudin 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 2 Sekar Arum Dwi Kartika S. 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 3 St. Noer Aisyah 11 15 10 15 8 5 64 Tdk Tuntas 4 Syarifah Nur Rohimah 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 5 Ulfatul Mahbubah 18 15 15 15 8 5 76 Tuntas 6

Wanda Islamy

Rosyanti 11 15 10 15 8 5 64 Tuntas Tdk Keterangan Kategori:

A. Pemahaman C. Komunikasi Interaktif

E. Sikap

B. Pelafalan D. Isi Cerita F. Struktur Dari data yang terkumpul diatas, dapat diketahui bahwa untuk kategori pertama yakni kategori pemahaman yang berupa pengungkapan kalimat yang saling terkait , siswa hanya mampu mengungkapkan 1 sampai 2 kalimat dan tidak banyak siswa yang mengungkapkan satu kalimat. Kategori pelafalan merupakan kategori yang paling sulit bagi siswa. Kebanyakan siswa melafalkan seperti bahasa ibu, dan beberapa orang siswa melafalkan ujaran yang kurang jelas sehingga mempengaruhi makna. Sedangkan untuk kategori yang meliputi isi cerita dan bagaimana mengkomunikasikan rata–rata siswa cukup baik. Kategori penyusunan kalimat dengan tatabahasa yang benar merupakan kategori yang paling sulit dialami siswa. Peneliti sebelumnya sudah dapat memprediksi akan kendala ini, oleh karenanya tidak memberikan bobot yang

(4)

tinggi pada kategori ini. Jika kategori tatabahasa ini diberi bobot yang tinggi, maka akan banyak siswa yang tidak tuntas, dan hal ini membuat siswa kurang termotivasi dengan model pembelajaran ini. Prosentase nilai siswa yang telah tuntas masih 53 %.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, banyak informasi yang perlu diambil untuk perbaikan penampilan siswa, antara lain: 1) Setiap kelompok diberi kesempatan untuk merevisi naskah yang mereka berbuat, 2) Guru memberi kesempatan siswa bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan role play, terutama penyusunan kalimat sesuai dengan tatabahasa Inggris yang benar, dan juga pemilihan kosakata, 3) Guru memperbaiki pelafalan siswa yang belum tepat,

Untuk melatih siswa memproduksi kalimat semakin lebih banyak, perlu menambahkan durasi tampilan menjadi kurang lebih 8 menit pada siklus ke dua. Data hasil kemampuan berbicara Bahasa Inggris pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Perolehan Hasil Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris

Dengan Menggunakan Role Play Pada Siklus II

No Responden Kelompok Nama Anggota Responden

Perolehan Nilai Setiap Kategori Total NIlai

Tuntas/ Tdk tuntas

A B C D E F

1 I Ach. Safari Ramadhan 18 15 20 15 10 8 86 Tuntas 2 Adhisty Niar Pratiwi 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas

3 Aditya Wahyu Dwi P.Y. 25 15 15 15 10 10 90 Tuntas 4 Afina Suci Lestari 18 15 20 15 10 8 86 Tuntas 5 Agus Suhaironi 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 6 Ahmad Alfa

Risqi Abadi 25 15 15 15 10 10 90 Tuntas 1 II Ahmad Wildan 18 15 20 15 10 10 88 Tuntas 2 Ainul Yakin 18 15 15 15 8 10 81 Tuntas 3 Alief Nur Imami 25 15 20 15 10 8 93 Tuntas 4 Alief Rizkia Ananda 18 15 20 15 10 10 88 Tuntas 5 Annisa Indri Trieyana 18 15 15 15 8 10 81 Tuntas 6 Ardhyanti Laras Syafitri F. 25 15 20 15 10 8 93 Tuntas 1 III Ayu Rizqi Oktavia 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 2 Azhar Ridwan 18 15 20 15 8 8 84 Tuntas 3 Devi Nursa Triana 18 10 15 15 8 8 74 Tuntas 4 Dien Syah Putra 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 5 Dwi Maulidya 18 15 20 15 8 8 84 Tuntas Agustin 6 Eka Sephia Andriani 18 10 15 15 8 8 74 Tuntas 1 IV Kurnia Adisya Septyaputri 18 15 20 15 8 8 84 Tuntas 2 Laila Sindi Amalika 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas

3 Moh. Yusron Irfanda 18 15 20 15 8 8 84 Tuntas 4 Mohammad Al Malik 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 5 Mohammad Arizal R. 18 15 10 15 8 8 74 Tuntas Tdk

6 Mohammad Rafi Dafallah 18 15 10 15 8 8 74 Tuntas Tdk 1 V Nathasya Febriyanti A. 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 2 Norwidayah Ulfa 18 15 20 15 10 8 86 Tuntas 3 Nurhayati 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 4 Rionda Mahesbaid 18 15 20 15 10 8 86 Tuntas

5

Risky Pramana

Putra 11 10 10 15 8 8 62 Tuntas Tdk 6 Riza Firdiansyah 18 15 15 15 10 8 81 Tuntas 1 VI Safiudin 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 2 Sekar Arum Dwi Kartika S. 18 15 20 15 8 8 84 Tuntas 3 St. Noer Aisyah 18 10 15 15 8 8 74 Tuntas 4 Syarifah Nur Rohimah 18 15 20 15 8 8 84 Tuntas 5 Ulfatul Mahbubah 18 15 15 15 8 8 79 Tuntas 6 Wanda Islamy Rosyanti 18 15 20 15 8 8 84 Tuntas Keterangan Kategori:

C. Pemahaman C. Komunikasi Interaktif

E. Sikap

D. Pelafalan D. Isi Cerita F. Struktur

Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi hasil tindakan pada siklus I dan siklus II tentang penggunaan metode role playing untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X MIPA 4 SMA Negeri 1 Sampang Tahun Pelajaran 2019/2020, dapat digambarkan bahwa sebagian besar siswa menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar materi Suggestion. Untuk ketuntasan belajar materi Suggestion, yang berupa peningkatan ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan II 71,4% menjadi 85,7%. Siswa memiliki motivasi belajar yang baik dan merespon metode role playing ini dengan baik pula.

Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional (2004), Model-model Pembelajaran Inovatif sebagai solusi mengakhiri dominasi pembelajaran guru, Work Shop (Life Skill)

(5)

Ladousse, Gillian Porter. 1987. Role Play. Oxford: Oxford University Press

Mulyasa E, Dr, M.Pd (2005), Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosda Karya , Jakarta

Silberman , Melvin L. (2004), Active Learning, Nusa Media , Bandung Wibawa, Basuki, Dr. (2003), Penelitian Tindakan Kelas, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Salah Ukuran pada Pemotongan Pipa (Lanjutan) 233 Tabel 4.100 Failure Mode & Effect Anaysis Faktor Penyebab Jenis Cacat. Patah dan Penyok pada Pembengkokkan Pipa 235 Tabel

[r]

Akhirnya jalan sebagai prasarana untuk berpindah tempat dipenuhi oleh lalu lalang kendaraan (kendaraan pribadi maupun umum), sehingga tidak menutup kemungkinan

a) Memperbaiki dan menjaga kualitas air sesuai petunjuk yang diberikan Dinas Kesehatan berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. b) Melakukan pemeliharaan

Menurutnya, sebagaimana teori mimesis Aristoteles, bagaimanapun juga sastra menampilkan kenyataan sosial karena dunia yang diciptakan di dalam karya sastra merupakan

1) Model APT signifikan dalam menjelaskan kinerja saham sektor pertambangan. 2) Variabel makroekonomi yaitu: Inflasi, Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Tingkat

Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak buah takokak (Solanum torvum Swartz) mempunyai pengaruh meningkatkan aktivitas fagositosis pada mencit Balb/c yang diberi

z Digunakan untuk menyajikan data   dalam bentuk kolom dan baris,   tujuannya agar   informasi. dapat ditampilkan secara lebih terstruktur