• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINERGI MENDUNIA Bersama Wujudkan Arus Baru Ekonomi Syariah untuk Kesejahteraan Umat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINERGI MENDUNIA Bersama Wujudkan Arus Baru Ekonomi Syariah untuk Kesejahteraan Umat"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

SINERGI

MENDUNIA

Bersama Wujudkan Arus Baru

Ekonomi Syariah untuk

Kesejahteraan Umat

PENGURUS PUSAT MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH PERIODE KEPENGURUSAN 1439 – 1442 H

2018-2020

(2)
(3)

Sinergi Mendunia

Dengan sinergitas dan komitmen bersama yang tulus,

Masyarakat Ekonomi Syariah berdaya upaya untuk terus

berkembang menjadi organisasi terdepan dalam mewujudkan

arus baru ekonomi syariah untuk kesejahteraan umat melalui

tujuh strategi utama organisasi yang diwujudkan dalam bentuk

program kerja efektif dan berkesinambungan.

Edukasi | Literasi | Advokasi

Bersama Wujudkan Arus Baru

(4)
(5)

Daftar Isi

87 Pembangunan dan Penguatan Institusi

88 Penyediaan dan Pengembangan Teknologi Informasi 91 Pengembangan dan Penyempurnaan Organisasi 97 Peningkatan Hubungan Kelembagaan

99

Laporan Keuangan

100 Laporan Posisi Keuangan 101 Laporan Aktifitas

102 Laporan Arus Kas

103

Tata

Kelola

Organisasi

104 Rapat Umum Anggota 107 Rapat Pengurus

108 Struktur Pengurus Pusat 114 Manajemen Kesekretariatan

120

Lampiran

121 Jaringan Kepengurusan 125 Mitra Kerja 129 Rekapitulasi Kegiatan

05

Daftar Isi

06

Ringkasan Eksekutif

11

Sambutan Badan Pengurus

Harian

13

Profil Organisasi

14 Selayang Pandang 16 Legal Formal 16 Kegiatan

17 Badan Otonom dan Semiotonom

19

Garis Besar Kebijakan

Organisasi

20

Visi dan Misi Kepengurusan

21

Tujuan Strategis

21

Strategi Transformasi di Masa

Pandemi

23

Peristiwa

Penting

24

Laporan

Program

Kerja

25 Pemberdayaan Ekonomi Umat 37 Peningkatan Kualitas Pendidikan 76 Pengembangan Ekonomi Syariah

(6)

L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Ringkasan Eksekutif

Sebagaimana tercantum dalam Garis-garis Besar Kebijakan Organisasi (GBKO) tahun 2018-2020, Musyawarah Nasional Keempat MES mengamanatkan untuk “Mentransformasikan sistem ekonomi agar sesuai dengan prinsip syariah” dengan enam kebijakan: 1. Pengembangan Sumber Daya Insani, 2. Penyediaan Regulasi, 3. Pembangunan Institusi, 4. Penyediaan Teknologi Informasi, 5. Supervisi, 6. Penguatan Organisasi MES.

Mengacu pada GBKO tersebut serta arahan Ketua Dewan Pembina saat itu, Badan Pengurus Harian merumuskan visi dan misi kepengurusan, serta rencana strategi yang diharapkan dapat membantu tercapainya kondisi tersebut.

Pada periode kepengurusan 1439-1442 H, Pengurus Pusat MES memiliki visi untuk “Menjadi organisasi terdepan dalam mewujudkan arus baru ekonomi syariah di Indonesia”. Untuk mencapainya, Badan Pengurus Harian telah merumuskan tujuh strategi utama yang tercermin dalam berbagai program kerja yang dilaksanakan, yaitu: 1. Pemberdayaan Ekonomi Umat, 2. Pengembangan Sumber Daya Insani, 3. Pengembangan Ekonomi Syariah, 4. Pembangunan dan Penguatan Infrastruktur, 5. Penyediaan dan Pengembangan Teknologi Informasi, 6. Pengembangan dan Penyempurnaan Organisasi, 7. Peningkatan Hubungan Sinergi dan Kelembagaan.

Ketujuh strategi tersebut kemudian diturunkan menjadi 95 program kerja komite bidang selama tiga tahun kepengurusan. Ada yang dikerjakan oleh masing-masing, ada juga yang sifatnya kolaboratif antar komite bidang. Alhamdulillah, sejumlah program kerja yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang terukur dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Tingkat realisasi program kerja Pengurus Pusat MES Periode 1439-1442 H mencapai 85% dari total 95 program kerja, baik dalam bentuk event yang bersifat insidental maupun program berkelanjutan (beberapa kali dilaksanakan) dengan rincian: Ketua I = 11 dari 13 program kerja (85%), Ketua II = 25 dari 28 program kerja (89%), Ketua III = 14 dari 14 program kerja (100%), Ketua IV = 16 dari 20 program kerja (80%), Ketua V = 12 dari 14 program kerja (86%), Ketua VI = 3 dari 6 program kerja (50%).

Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat

Di bidang pemberdayaan ekonomi umat, MES bekerja sama dengan beberapa pihak memiliki 19 program kerja yang dikelompokkan menjadi: Pendampingan Bank Wakaf Mikro, Kewirausahaan dan Peningkatan Kapasitas Usaha, dan Aktivitas Sosial dan Tanggap Kebencanaan.

Bank Wakaf Mikro (BWM) pertama kali hadir pada Oktober 2017. Pertumbuhannya kian pesat setelah diresmikan pada awal tahun 2018. Terbaru, per 31 Desember 2020, sudah ada 56 BWM yang berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mencatatkan sebanyak 11.654 nasabah outstanding.

(7)

Ringkasan Eksekutif L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Guna memastikan keberlangsungan program BWM, MES melalui jaringan kepengurusan di daerah dan wilayah diharapkan dapat berperan aktif. Pengurus Pusat mengapresiasi pengurus MES di wilayah yang sudah mendukung program ini, di antaranya: MES Nusa Tenggara Barat (BWM Ahmad Taqiuddin Mansur) dan MES Maluku (BWM Al Ansor Peduli).

Beberapa program kerja di pusat juga diupayakan turut mendukung program BWM, di antaranya melalui sosialiasi di Seminar Bank Wakaf Mikro (kerja sama LPDB, 2018), Pelatihan Pendampingan BWM (kerja sama FoSSEI, 2019), dan Diskusi Optimalisasi Peran BWM (kerja sama OJK, 2020).

Selain BWM, MES bekerja sama dengan beberapa pihak juga aktif melakukan pendampingan usaha, di antaranya melalui program SantriPreneur (kerja sama Pondok Pesantren Cendekia Amanah), Workshop Ekonomi Kreatif Syariah, Workshop Kewirausahaan Pemuda (kerja sama Kemenpora RI), Business Matching (kerja sama Bank Indonesia), hingga Capacity Building UMKM di 12 titik (kerja sama Permodalan Nasional Madani).

Alhamdulillah, penerima manfaat dari program-program tersebut cukup banyak. MES juga aktif membina beberapa wirausahawan muda hingga 16 di antaranya berhasil mendapat bantuan permodalan. Ke depannya, program-program seperti ini diharapkan dapat terus ditingkatkan karena semangat pemberdayaan umat pada dasarnya adalah nafas dari ekonomi syariah.

Adapun sehubungan dengan aktivitas sosial, MES bekerja sama dengan berbagai pihak melaksanakan beberapa program kerja, di antaranya:

Program Cegah Tangkal Corona (kerja sama Dompet Dhuafa) dengan total dana terhimpun Rp3.839.480.000 yang disalurkan kepada 23.870 orang penerima manfaat.

Program Edukasi dan Penyaluran Bantuan Sosial (kerja sama Bank Indonesia) dengan total nilai bantuan mencapai Rp1.024.000.000 yang disalurkan kepada 3.200 orang penerima manfaat yang terdiri dari 2700 pegiat pendidikan (guru mengaji dan honorer) dan 500 tenaga medis di 9 titik provinsi Indonesia.

Program Tebar Kurban (kerja sama Dompet Dhuafa) sebagai bagian dari upaya pemberdayaan peternak hewan kurban di 12 titik penyebaran dengan estimasi penerima manfaat mencapai 600.000 Kepala Keluarga.

Bidang Pengembangan Sumber Daya

Di bidang pengembangan sumber daya insani, program kerja difokuskan pada kegiatan peningkatan kualitas sumber daya insani, di antaranya melalui: Pelatihan dan Sertifikasi Profesi, Pengembangan E-Learning Ekonomi Syariah (Elsya), Edukasi dan Sosialisasi, dan Beasiswa Ekonomi Syariah

MES melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Keuangan Syariah sebagai salah satu badan otonomnya telah melakukan sertifikasi untuk 5.910 orang, dengan rincian sebanyak 1.450 pada 2018, 1.875 pada 2019, dan 2.582 pada 2020 (belum termasuk refreshment dan perpanjangan). Jumlah asesi kompeten yang disertifikasi mencapai 5.493 orang (success rate = 93%), dengan rincian 1.382 pada 2018, 1.661 pada 2019, dan 2.450 pada 2020.

(8)

L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Sedangkan melalui Elsya, dapat disampaikan bahwa jumlah pengguna aktif Elsya per 31 Desember 2020 mencapai 13.114 akun, terdiri dari 12.001 akun register dan 1.113 akun enrollment. Jumlah mitra kerja Elsya mencapai 19 lembaga, terdiri dari 17 kampus, 1 lembaga keuangan syariah, dan 1 kementerian. Terjadi perkembangan positif di tahun 2020, didorong oleh aktivitas masyarakat yang dilakukan dari rumah.

Selain itu, pada tahun 2018-2019 MES aktif melakukan roadshow ke berbagai daerah dalam rangka sosialisasi dan edukasi keuangan syariah. Roadshow ini mencakup pasar modal syariah, asuransi syariah, bank syariah, multifinance syariah, hingga penjaminan syariah, dengan capaian: Pada tahun 2018, dilaksanakan di 54 kabupaten/kota dengan jumlah peserta penerima manfaat mencapai 7.986 orang. Melalui kegiatan ini, MES berhasil mencetak 1.206 investor syariah baru dengan melibatkan 20 mitra kerja.

Pada tahun 2019, dilaksanakan di 88 kabupaten/kota dengan jumlah peserta penerima manfaat mencapai 14.249 orang. Melalui kegiatan ini, MES berhasil mencetak 1.501 investor syariah baru dengan melibatkan 26 mitra kerja.

Di tahun 2020, kegiatan roadshow dihentikan sementara. Namun, aktivitas MES terus berjalan meski di tengah pandemi, terutama yang berkaitan dengan upaya peningkatan literasi masyarakat, dengan capaian 144 kali pelaksanaan program kerja (rata-rata 3-4 kali per pekan) melalui 17 program kerja dengan jumlah peserta penerima manfaat mencapai 31.651 orang. Melalui kegiatan ini, MES berhasil mencetak 422 investor syariah baru dengan melibatkan 18 mitra kerja.

MES juga kembali menyalurkan beasiswa melalui MES Foundation. Jumlah penerima beasiswa dari MES sepanjang 2018-2020 mencapai 30 orang, baik dalam bentuk beasiswa biaya penelitian (research grant) maupun beasiswa pengembangan diri seperti kursus TOEFL.

Bidang Pengembangan Ekonomi Syariah

Di bidang pengembangan ekonomi syariah, program kerja difokuskan pada upaya pemberian sumbangsih pemikiran, di antaranya melalui kajian produk, advokasi, diskusi, dan lain sebagainya bersama para pemangku kepentingan terkait. Beberapa hasilnya yang berhasil diterbitkan adalah Pedoman Umum Hunian Islami dan Kode Etik Asosiasi Fintech Syariah Indonesia.

Selain itu, MES juga bekerja sama:

1. dengan Badan Pengelola Keuangan Haji menyelenggarakan Kompetisi Penelitian dan Karya Tulis Inovasi Investasi Keuangan Haji (Manasik Haji) sebagai salah satu upaya bersama untuk menghasilkan beberapa inovasi baru dalam investasi keuangan haji dengan jumlah paper terkumpul mencapai 85 paper.

2. dengan beberapa perwakilan MES di luar negeri dan lembaga-lembaga internasional terkait menyelenggarakan program serial International Islamic Economics Topical Conference and Talk (InterContinenTalk) sebagai forum diskusi topik terkini ekonomi dan keuangan syariah global dengan total peserta mencapai 892 orang.

3. dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia menyelenggarakan An International Forum on Contemporary Fiqh Issues in Islamic Economics and Finance sebagai forum diskusi internasional yang membahas inovasi baru dan isu-isu fikih muamalah kontemporer.

(9)

Ringkasan Eksekutif L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Bidang Pembangunan dan Penguatan Institusi

Di bidang pembangunan dan penguatan institusi, program kerja difokuskan pada upaya membentuk dan mengembangkan lembaga-lembaga pendukung ekonomi syariah baik eksternal maupun internal. Beberapa lembaga otonom yang saat ini tengah direvitalisasi adalah Yayasan Bhakti Masyarakat Ekonomi Syariah (MES Foundation) dan Badan Mediasi Ekonomi Syariah (Bames).

Kehadiran Badan Mediasi Ekonomi Syariah ini sangat ditunggu-tunggu untuk menyelesaikan beberapa permasalahan sengketa di bidang terkait. Tentunya MES mengupayakan agar badan tersebut dapat sejalan dengan sasaran dan kerangka dari regulator serta otoritas terkait.

Bidang Penyediaan dan Pengembangan Teknologi Informasi

Di bidang penyediaan dan pengembangan teknologi informasi, program kerja difokuskan pada upaya MES mendorong hadirnya produk keuangan syariah inovatif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Secara internal, MES tengah mengembangkan software keuangan mikro syariah Aksioma, yang versi sebelumnya sudah diimplementasikan di 12 lembaga keuangan mikro syariah dan 42 laboratorium praktikum kampus. Selain itu, MES juga berupaya mengajak para pelaku industri terkait untuk menghadirkan produk keuangan syariah inovatif melalui program Digitalk.

Bidang Pengembangan dan Penyempurnaan Organisasi

Di bidang pengembangan dan penyempurnaan organisasi, program kerja difokuskan pada berbagai upaya pembentukan dan pembinaan jaringan MES di seluruh jenjang kepengurusan baik wilayah, wilayah khusus, maupun daerah.

Sepanjang tahun 2018-2020, MES tercatat telah melakukan pembentukan 37 kepengurusan baru, yang terdiri dari 3 pengurus wilayah, 5 pengurus wilayah khusus, dan 29 pengurus daerah baru. MES juga baru-baru ini telah melantik perwakilan MES di Australia. Alhamdulillah, hingga akhir tahun 2020 MES telah hadir di 29 provinsi, 93 kabupaten/kota, dan 9 perwakilan di luar negeri. Semoga jaringan ini terus meluas dan memberikan kemaslahatan bagi umat.

Bidang Peningkatan Hubungan Sinergi dan Kelembagaan

Di bidang peningkatan hubungan sinergi dan kelembagaan, program kerja difokuskan pada upaya MES untuk membangun sinergi bersama dengan para pemangku kepentingan di berbagai bidang terkait.

Alhamdulillah, sepanjang tahun 2018-2020, MES telah menjalin kerja sama dengan 182 lembaga baik di dalam maupun luar negeri, dengan rincian: 23 kementerian dan lembaga pemerintah, 62 industri jasa keuangan, 5 industri non keuangan, 13 media partner, 44 lembaga pendidikan dan riset, dan 12 asosiasi dan organisasi nonprofit..

Di tengah situasi pandemi, MES perlu bertransformasi agar tetap mampu mewujudkan visinya, membangun arus baru ekonomi syariah di Indonesia. Untuk itu, terdapat lima strategi yang dicanangkan di tahun 2020 lalu:

(10)

L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

1. Peningkatan Program dan Aktivitas Sosial

2. Pengembangan Program Pembinaan dan Pemberdayaan Umat 3. Inovasi Baru di Bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah

4. Intensifikasi Program Capacity Building

5. Hadir dan Berperan dalam Membangun Tatanan New Normal

Alhamdulillah, empat dari lima strategi tersebut sudah dijalankan dengan cukup baik, dapat dilihat dari capaian program kerja yang telah dilaporkan sebelumnya. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan sinergi yang dilakukan dengan berbagai pihak terkait.

Sehubungan dengan laporan keuangan, dapat disampaikan bahwa jumlah penerimaan pada tahun 2018 mencapai Rp5.806.587.431, naik sebesar 29,72% pada tahun 2019 menjadi Rp7.532.308.140. Kenaikan penerimaan didukung oleh penghimpunan dana MES Premier Charity Golf tahun 2019 yang mencapai Rp2.438.000.000.

Pada tahun 2020, penerimaan mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19 sebesar 56,31% menjadi Rp3.290.558.565. Penurunan penerimaan ini berimbas pada neraca akhir tahun. Pada tahun 2018, keuangan mengalami surplus sebesar Rp959.920.501 dan pada tahun 2019 sebesar Rp1.269.507.206. Pada akhir tahun 2020, keuangan mengalami defisit sebesar Rp1.176.347.018. Meski demikian, di akhir periode kepengurusan masih terdapat saldo sebesar Rp1.258.300.640, naik sebesar 275% dari saldo akhir periode kepengurusan sebelumnya.

(11)

Dengan berbagai tantangan

yang kami sampaikan tersebut,

disinilah peran besar MES

diharapkan untuk lebih

berkontribusi optimal dalam

mendukung pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah

demi kemaslahatan umat.

Sambutan Badan Pengurus Harian

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberikan

kesempatan untuk terus membumikan petunjuk-Nya yang penuh hikmah pada setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kita ber-muamalah di bidang keuangan.

Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Pengurus Pusat, Pengurus Sekertariat Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, dan Pengurus Wilayah Khusus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 1439-1442 H / 2018-2020 yang telah memberikan komitmen, kontribusi, dedikasi, dan dukungannya kepada MES, sehingga program-program kerja MES dapat terlaksana dalam rangka mendukung kemajuan ekonomi syariah di Indonesia.

Tahun 2020 yang baru saja kita lewati merupakan tahun yang penuh dengan tantangan terutama karena adanya pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan penurunan kegiatan ekonomi secara masif dan tiba-tiba, sehingga menimbulkan tekanan ekonomi yang luar biasa di berbagai belahan di dunia termasuk di Indonesia. Dalam menanggulangi dampak pandemi tersebut, peran sektor jasa keuangan menjadi sangat krusial sebagai katalis penggerak dalam memulihkan perekonomian kita, termasuk tentunya peran dari sektor ekonomi dan keuangan Syariah.

Prof. Wimboh Santoso, Ph.D.

Ketua Umum

Samb utan P engur us P usat L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

(12)

Seperti kita ketahui bersama, Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, antara lain ditopang dari demografi Indonesia yang 87% atau 230 juta penduduknya adalah Muslim, serta industri halal di Indonesia yang terus meningkat antara lain di sektor makanan, kosmetik dan obat-obatan, travel, fashion dan lain sebagainya yang telah mencapai lebih dari 3 Milliar USD. Potensi ini dapat dioptimalkan untuk terus mendorong pengembangan ekonomi syariah yang saat ini telah tumbuh cukup tinggi dari tahun ke tahun.

Namun demikian, kita masih menghadapi beberapa tantangan, yaitu: Pertama, market share industri keuangan syariah kita yang saat ini masih rendah yaitu hanya sebesar 9,9% dari total aset keuangan nasional, sehingga kontribusi keuangan Syariah terhadap ekonomi kerakyatan juga masih terbatas.

Kedua, masih rendahnya literasi keuangan Syariah, dimana Indeks Literasi Keuangan Syariah tercatat sebesar 8,93%, jauh tertinggal dibandingkan indeks Literasi Keuangan nasional sebesar 38,03%.

Ketiga, diferensiasi model bisnis/produk Syariah yang masih terbatas. Keempat, tingkat adopsi teknologi yang belum memadai, serta kelima adalah pemenuhan SDM ekonomi dan keuangan Syariah yang belum optimal.

Dengan berbagai tantangan yang kami sampaikan tersebut, disinilah peran besar MES diharapkan untuk lebih berkontribusi optimal dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah demi kemaslahatan umat. Dalam upayanya meningkatkan market share dan literasi masyarakat atas industri ekonomi syariah, MES telah berperan aktif dalam berbagai program sosialisasi, edukasi, pendampingan, dan promosi keuangan syariah, termasuk melalui perluasan jaringan MES ke seluruh pelosok Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri, sehingga saat ini jaringan MES telah tersebar di 29 Wilayah, 93 Daerah, dan 9 Perwakilan Wilayah Khusus di luar negeri. MES juga telah berperan dalam aktivitas riset di bidang ekonomi dan keuangan syariah untuk memacu penelitian

dan forum pembahasan dalam rangka menjawab tantangan terkini ekonomi syariah antara lain dalam hal diferensiasi produk dan layanan syariah serta pemanfaatan teknologi. Sementara dalam peningkatan kualitas SDM ekonomi syariah, MES telah secara konsisten berkontribusi melalui penyediaan training, penyaluran berbagai beasiswa dan research grant.

Tentunya kami berharap agar seluruh kegiatan dan program kerja yang bermanfaat dan efektif dalam rangka peningkatan kontribusi ekonomi dan keuangan Syariah dalam mendukung perekonomian nasional dapat terus dilanjutkan dan disempurnakan pada periode-periode kepengurusan berikutnya. Selain itu, kami harapkan MES juga dalam menjalankan program-programnya dapat bekerjasama dan meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak dan stakeholder, baik kepada lembaga pemerintah, lembaga kemasyarakatan, industri, serta lembaga pendidikan dan riset, baik di dalam maupun luar negeri, sehingga kita dapat mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah

Dunia, yang merupakan cita-cita kita bersama.

Sebelum mengakhiri sambutan ini, perkenankan kami untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengurus dan anggota MES periode 1439-1442 H/ 2018-2020 ini yang telah memberikan komitmen, kontribusi, dedikasi, dan dukungannya kepada MES. Semoga niat baik dan kontribusi kita semua dapat memberikan kemaslahatan yang lebih luas bagi seluruh umat. Tidak lupa, kami juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama masa kepemimpinan kami di organisasi ini terdapat kesalahan dan kekurangan. Semoga dapat menjadi hikmah dan pelajaran bagi kita semua ke depannya. Akhirul kalam,

Wabillahi taufik walhidayah,

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Wimboh Santoso L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

utan P

engur

us P

(13)

03.

Profil

Organisasi

(14)

L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

rof

il Or

ganisasi

Selayang Pandang

Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah atau biasa disebut Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan mengembangkan dan membumikan sistem ekonomi syariah sebagai sistem ekonomi yang berkeadilan dan berlandaskan prinsip-prinsip syariah Islam. Sifat MES adalah menjadi wadah yang diakui sebagai acuan dan diikuti sebagai teladan bagi usaha percepatan pengembangan dan penerapan sistem ekonomi dan etika bisnis syariah di Indonesia, mandiri, bukan organisasi pemerintah, serta bukan organisasi politik dan bukan merupakan bagian darinya. MES menjadi wadah yang inklusif dalam menghimpun seluruh sumber daya yang ada dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan. MES didirikan pada 1 Muharram 1422 H, bertepatan dengan 26 Maret 2001, dan dideklarasikan pada 2 Muharram 1422 H di Jakarta.

Sejarah Pendirian

Konsep ekonomi syariah mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 1991 ketika Bank Muamalat Indonesia berdiri, yang kemudian diikuti oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya. Saat itu, sosialisasi ekonomi syariah dilakukan oleh masing-masing lembaga keuangan syariah. Setelah dievaluasi bersama, disadari bahwa sosialisasi sistem ekonomi syariah hanya dapat berhasil apabila dilakukan dengan cara yang terstruktur dan berkelanjutan. Lembaga-lembaga keuangan syariah kemudian berkumpul dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk membentuk suatu organisasi yang dengan usaha bersama akan melaksanakan program sosialisasi secara terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan. Organisasi ini dinamakan Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah, yang diterjemahkan dengan sebutan Islamic Economic Society dalam Bahasa Inggris dan Mujtama’ al-Iqtishad al-Islamiy dalam Bahasa Arab.

(15)

P rof il Or ganisasi L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H P rof il Or ganisasi L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Pendiri MES adalah perorangan, lembaga keuangan, lembaga pendidikan, dan badan usaha yang tertarik untuk mengembangkan ekonomi syariah. MES berasaskan syariah Islam serta tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia sehingga terbuka bagi setiap warga negara tanpa memandang suku, ras, dan keyakinan agamanya.

Pada awal pendiriannya, MES hanya diperuntukkan di Jakarta. Namun, ternyata kegiatan yang dilaksanakan oleh MES memberikan ketertarikan bagi rekan-rekan dan masyarakat di daerah untuk melaksanakan kegiatan serupa. Karenanya, disepakati untuk mendirikan MES di daerah-daerah dengan ketentuan nama organisasi dengan menambahkan nama daerah di belakang kata MES. Organisasi MES di daerah-daerah tersebut berdiri masing-masing secara otonom. Nama MES dan peran aktifnya yang semakin terasa menyebabkan banyaknya pemintaan izin pendirian MES di daerah lainnya. Fenomena ini mendorong Pengurus MES di Jakarta untuk menyatukan seluruh organisasi

tersebut dalam satu organisasi bersama. Desakan untuk menyatukan organisasi semakin kuat. Pada Mei 2006, diselenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa MES, bertepatan dengan penyelenggaraan Indonesia Sharia Expo pertama di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, disepakati untuk menghimpun seluruh MES di daerah dalam satu organisasi bersama yang bersifat nasional. Pengurus MES di Jakarta ditetapkan sebagai Pengurus Pusat dan ditugaskan untuk menyusun perubahan AD/ART organisasi.

Pada tanggal 3-4 November 2008, MES melaksanakan Musyawarah Nasional pertama sebagai forum tertinggi organisasi. Dalam pertemuan tersebut diputuskan beberapa hal mengenai langkah MES ke depan, di antaranya penyempurnaan AD/ART MES dan penetapan Garis Besar Kebijakan Organisasi (GBKO), program kerja nasional, serta rekomendasi dan pemilihan Ketua Umum.

(16)

L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

rof

il Or

ganisasi

Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah merupakan organisasi yang telah memiliki legitimasi melalui aspek legal formal sebagai berikut :

• Akta Pendirian Akta Notaris Rini Martini Dahliani, SH. Nomor 03 Tanggal 22 Februari 2010 dan Nomor 02 Tanggal 16 April 2010 (perubahan) serta tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-70.AH.01.06 Tanggal 22 Mei 2010 dan Lembar Berita Negara Nomor 47 Tanggal 14 Juni 2011.

• Perubahan Akta Akta Notaris Ny. Soehardjo Hadie Widyokusumo, SH. Nomor 01 Tanggal 11 Mei 2018 tentang Pernyataan Keputusan Munas IV MES dan tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-0000507.AH.01.08 Tanggal 09 Juli 2018.

Sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar, MES melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut. 1. Mewujudkan silaturahim di antara

pelaku-pelaku ekonomi, perorangan, dan lembaga yang berkaitan dengan ekonomi syariah;

2. Membangun sinergi dan kemitraan di antara perorangan dan lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan ekonomi syariah;

3. Mendorong pengembangan aktivitas ekonomi syariah sehingga menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam kegiatan usaha termasuk dalam hal investasi maupun pembiayaan;

4. Meningkatkan hubungan antara anggota dan otoritas yang terkait dengan kegiatan ekonomi dan keuangan syariah;

5. Meningkatkan kegiatan untuk membentuk sumber daya insani yang mempunyai akhlak, ilmu, dan kemampuan untuk menjalankan dan mengembangkan kegiatan ekonomi syariah melalui penelitian, pengembangan, dan pelatihan;

Legal Formal

Kegiatan

6. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan anggota dan masyarakat melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi, namun tidak terbatas pada seminar, talk show, workshop, pameran, konferensi, pendampingan, pelatihan, dan lain sebagainya;

7. Menginisiasi dan mengembangkan berbagai lembaga pendukung ekonomi dan keuangan syariah;

8. Mengembangkan hubungan kerja sama dan penyedia informasi serta dukungan bisnis kepada pelaku keuangan syariah di domestik dan luar negeri;

9. Mengembangkan standardisasi/akreditasi berbagai sektor industri dan sektor profesi yang sesuai syariah;

10. Mendorong dan memberikan dukungan kepada pemerintah, DPR, dan organisasi regulator lainnya dalam menyediakan ketersediaan undang-undang, peraturan pemerintah, dan

(17)

P rof il Or ganisasi L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Badan Otonom dan Semi Otonom

Selain melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan melalui program kerja, MES memiliki badan otonom dan semiotonom yang turut berkontribusi mengoptimalkan upaya yang dilakukan, di antaranya:

Lembaga Sertifikasi Profesi

Keuangan Syariah (LSP-KS)

nomor 26/Dep.2/II/2016 tanggal 16 Februari 2016;

3. Badan Amil Zakat Nasional sebagaimana termuat dalam surat nomor 121/BP/ BAZNAS/III/2016 tanggal 3 Maret 2016. Badan hukum LSP-KS adalah yayasan sebagaimana tertuang dalam akta pendiriannya (Akta Notaris Rini Martini Dahliani, SH Nomor 01 Tanggal 9 Mei 2016) yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan Nomor AHU-0026488.AH.01.12 Tahun 2016.

LSP-KS telah mendapatkan izin lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagaimana termuat dalam Surat Keputusan Kepala BNSP Nomor KEP. 0539.BNSP/V/2016.

Merupakan lembaga sertifikasi untuk profesi di sektor keuangan dan perbankan syariah yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 2015 di Jakarta oleh para Ketua Umum dari enam asosiasi ekonomi syariah, di antaranya Masyarakat Ekonomi Syariah, Asosiasi Bank Syariah Indonesia, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia, Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia, Asosiasi Baitul Mal wa Tamwil Se-Indonesia, dan Forum Zakat. Pendirian LSP-KS didukung oleh beberapa lembaga regulator, di antaranya:

1. Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana termuat dalam surat nomor S-391/D.01/2016 tanggal 31 Desember 2015;

2. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana termuat dalam surat

Yayasan Bhakti Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES Foundation)

Merupakan yayasan yang memiliki visi berkontribusi pada pengembangan ekonomi syariah Indonesia melalui program penyaluran dana beasiswa pendidikan agar dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya insani ekonomi syariah. Misi yang diemban MES Foundation adalah:

1. Mengembangkan dan melaksanakan program-program beasiswa;

2. Membangun kapasitas dan memberdayakan penerima manfaat beasiswa;

3. Memfasilitasi komunikasi antara penyedia dan penerima manfaat beasiswa;

4. Membangun organisasi filantropi kelas internasional yang akuntabel, profesional, dipercaya berbagai mitra, dan secara berkelanjutan mampu mengembangkan

berbagai keunggulan.

MES Foundation didirikan pada tanggal 10 April 2014 dan diketuai oleh Prof. Firmanzah, Ph.D (Rektor Universitas Paramadina). Hingga saat ini, MES Foundation telah berhasil  memberikan beasiswa pendidikan Ekonomi Syariah kepada 91 mahasiswa dan berhasil menghasilkan lulusan alumni yang unggul dan berdaya saing.

Beberapa alumni MES Foundation diantaranya berkarir di Bank Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), wiraswasta, perusahaan multinasional, peneliti, dosen, dan praktisi keuangan syariah.

(18)

L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

rof

il Or

ganisasi

Badan Pengelola E-Learning Ekonomi Syariah (Elsya)

Merupakan badan yang mengelola layanan program media pembelajaran ekonomi syariah MES secara daring (online). Elsya menyediakan berbagai konten edukasi ekonomi syariah yang terstruktur dan sistematis dan dapat diakses dengan mudah kapanpun dan di manapun.

Saat ini, kurikulum yang tersedia di Elsya mencakup

enam bidang, yaitu:

1. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; 2. Konsep Dasar Ekonomi Islam; 3. Fiqh Muamalah;

4. Akuntansi Keuangan Syariah; 5. Perbankan Syariah; dan 6. Asuransi Syariah.

Badan Mediasi Ekonomi Syariah (Bames)

Merupakan badan yang berfungsi memberikan

layanan penyelesaian perselisihan berbagai sengketa di bidang ekonomi syariah baik berupa konsultasi dengan memberikan pendapat mengikat maupun mediasi untuk membantu perolehan kesimpulan penyelesaian sengketa yang dituangkan dalam dokumen kesepakatan perdamaian.

Software Aplikasi Keuangan Mikro

Masyarakat Ekonomi Syariah (Aksioma)

BAMES juga melakukan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pertemuan-pertemuan nasional maupun internasional tentang alternatif penyelesaian sengketa, mediasi, dan profesi mediator.

Merupakan salah satu bentuk layanan program dari MES yang bertujuan untuk mendukung tumbuh kembang industri keuangan mikro yang profesional, transparan, dan akuntabel, serta sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Produk utama Aksioma adalah perangkat lunak (software) bersifat open source yang diperuntukkan gratis untuk membantu lembaga keuangan mikro syariah dalam mengelola dana simpanan, dana pembiayaan, dan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku.

(19)

P rof il Or ganisasi L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

04.

Garis Besar

Kebijakan Organisasi

Garis Besar Kebijakan Organisasi

Sebagai bentuk komitmen dan konsistensi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam mendorong dan mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia, Musyawarah Nasional Keempat (Munas IV) MES pada tahun 2017 telah menetapkan dan menyempurnakan Garis-garis Besar Kebijakan Organisasi (GBKO) yang memuat Roadmap Ekonomi Syariah Indonesia tahun 2010-2020 untuk menjadi panduan baik di internal MES maupun dengan pihak eksternal yang berhubungan dengan aktivitas dan pelaksanaan GBKO tersebut.

Roadmap tersebut secara garis besar memuat visi “Sistem ekonomi syariah telah diterapkan dalam sistem ekonomi Indonesia” dengan misi “Mentransformasi sistem ekonomi agar sesuai dengan prinsip syariah” untuk periode kepengurusan 1439-1442 H atau 2018-2020 M. Roadmap dan target capaian yang termuat dalam GBKO mencakup enam bidang kebijakan, yaitu:

1. Pengembangan Sumber Daya Insani 2. Penyediaan Regulasi

3. Pembangunan Institusi

4. Penyediaan Teknologi Informasi 5. Supervisi

6. Penguatan Organisasi MES

Membangun Landasan bagi sistem ekonomi syariah

Memperkokoh sistem ekonomi syariah

Memperkokoh sistem ekonomi syariah

2010-2013

2014-2017

2019-2020

Pengembangan Sumber Daya Insani

Penyediaan Regulasi

Pembangunan Institusi

Penyediaan Teknologi Informasi

Supervisi

Penguatan Organisasi MES

“Sistem Ekonomi Syariah Telah

Diterapkan dalam Sistem Ekonomi

Indonesia”

Grafik. Garis Besar Kebijakan Organisasi 2010-2020 Sumber: SK Munas IV MES Nomor 08/MunasIV/MES/2017

(20)

L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H rof il Or ganisasi L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

rof

il Or

ganisasi

Visi dan Misi Kepengurusan

Menjadi organisasi terdepan dalam

mewujudkan arus baru ekonomi syariah

di Indonesia

Mendorong peningkatan kualitas SDI pelaku ekonomi syariah

Mendukung program pembinaan umat

Meningkatkan peran serta lembaga keuangan syariah

Mengembangkan dan menguatkan organisasi

Membina dan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM

03

04

05

02

01

(21)

P rof il Or ganisasi L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Tujuan Strategis

Pemberdayaan Ekonomi Umat

Pengembangan Sumber Daya Insani

Pengembangan Ekonomi Syariah

Pembangunan dan Penguatan Institusi

Berkontribusi aktif dalam pemberdayaan umat melalui pengembangan Bank Wakaf Mikro dengan platform LKM Syariah berbasis pesantren dan klaster UMKM dengan peningkatan sinergi antara LKMS, perbankan syariah, dan Bank Wakaf Mikro.

Pengembangan SDI melalui peningkatan kompetensi untuk tercapainya SDI yang memiliki pengetahuan dan pemahaman ekonomi syariah melalui kegiatan seminar, simposium, workshop, pelatihan, sosialisasi, dan pengembangan kurikulum.

Peningkatan peran MES dalam pengembangan ekonomi syariah melalui sumbangsih pemikiran berupa kajian, advokasi, FGD, dan semacamnya kepada para pemangku kepentingan ekonomi syariah.

Pembangunan dan penguatan institusi yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas ekonomi syariah.

Penyediaan dan pengembangan teknologi informasi yang diperlukan untuk menunjang aktivitas ekonomi syariah baik sektor keuangan maupun sektor riil.

Pengembangan dan penyempurnaan organisasi MES, baik pusat maupun daerah, baik dari sisi kelembagaan maupun jaringan melalui pembukaan wilayah baru MES, program fundraising, dan revitalisasi Pengurus Wilayah dan Daerah MES.

Peningkatan hubungan kelembagaan dan sinergitas dengan seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah baik dalam konteks nasional maupun global melalui kerja sama, audiensi, dan rapat koordinasi.

Strategi Transformasi di Masa Pandemi

Penyediaan dan Pengembangan Teknologi Informasi Pengembangan dan Penyempurnaan Organisasi Peningkatan Hubungan Kelembagaan Peningkatan Program dan Aktivitas Sosial Pengembangan Program Pembinaan dan Pemberdayaan Umat Inovasi Baru di Bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah Intensifikasi Program Peningkatan Kapasitas (Capacity Building) Hadir dan Berperan dalam Membangun Tatanan New Normal

Strategi Transformasi

di Masa Pandemi

P rof il Or ganisasi L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

(22)
(23)

P er istiw a P enting L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

SK Penetapan Ketua Umum Pengurus Pusat MES Periode

1439-1442 H

6th MES Premier Charity Golf Tournament

Kick-off Roadshow Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019

Kick-off Roadshow Ekonomi dan Keuangan Syariah 2020

Pelantikan dan Rapat Kerja serta SK Penetapan Susunan Pengurus Pusat MES Periode

1439-1442 H

1st Jogja Halal Festival

7th MES Premier Charity Golf Tournament

Launching Program Cegah Tangkal Corona

Kick-off Roadshow Ekonomi dan

Keuangan Syariah 2018

5th Indonesia Islamic Economic Forum & Silaturahim Kerja

Nasional 2018

6th Indonesia Islamic Economic Forum & Silaturahim Kerja

Nasional 2019

7th Kick-off Indonesia Sharia Economic Festival

15 Januari 2018

22 September 2018

Januari 2019

13 Februari 2020

24 Maret 2018

11 Oktober 2018

8 Agustus 2019

26 Maret 2020

26 Maret 2018

11 Desember

2018

15 November 2019

7 Agustus 2020

Peristiwa Penting

(24)

03.

Laporan

Program Kinerja

(25)

L apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Pemberdayaan Ekonomi Umat

Program kerja MES dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat secara umum dibagi menjadi 4 kategori: 1. Pendampingan Bank Wakaf Mikro

2. Kewirausahaan dan Pendampingan Usaha

3. Survei Pendayagunaan Masjid dan Dakwah Ekonomi Islam 4. Aktivitas Sosial dan Tanggap Kebencanaan

Pendampingan Bank Wakaf Mikro

Bank Wakaf Mikro (BWM) merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertujuan menyediakan akses permodalan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal.

BWM berperan untuk memberdayakan komunitas di sekitar pondok pesantren dengan mendorong pengembangan bisnis mereka melalui pemberian dana pinjaman untuk kelompok-kelompok bisnis masyarakat yang produktif.

BWM pertama kali hadir pada Oktober 2017. Selang dua bulan, pada Desember 2017 BWM berhasil mengumpulkan 827 nasabah. Pertumbuhannya kian pesat setelah diresmikan pada awal tahun 2018. Hal ini terlihat pada Maret 2018, sebanyak 20 BWM berhasil mendapatkan izin usaha dari OJK dan berhasil memiliki 3.876 nasabah. Terbaru, data OJK per akhir Desember 2020, sudah ada 56 BWM yang berizin dari OJK dan mencatatkan sebanyak 11.654 nasabah outstanding.

Guna memastikan keberlangsungan program BWM, MES melalui jaringan kepengurusannya di wilayah dan daerah diharapkan berperan aktif dalam proses pendampingannya. Saat ini, kepengurusan MES di wilayah yang bekerja sama dengan OJK setempat dalam melakukan pendampingan terhadap BWM adalah Pengurus Wilayah MES Nusa Tenggara Barat (BWM Ahmad Taqiuddin Mansur) dan Pengurus Wilayah MES Maluku (BWM Al Ansor Peduli).

10,7

Miliar

4,3

ribu

38,9

Ribu

56

55,6

Miliar

Rp

Jumlah Pembiayaan Kumulatif

11,7

ribu

Jumlah Nasabah Outstanding

Jumlah Pembiayaan Outstanding Jumlah Kumpi

Jumlah Nasabah Kumulatif Jumlah BWM Terbentuk

Rp

Grafik. Perkembangan Bank Wakaf Mikro Sumber: http://lkmsbwm.id/data_nasional

(26)

apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Seminar Bank Wakaf Mikro

MES bekerja sama dengan OJK dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menggelar seminar dengan tema Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Bank Wakaf Mikro yang bertujuan untuk mensosialisasikan program BWM kepada pemangku kepentingan dan masyarakat umum.

Seminar diselenggarakan pada 27 November 2018 bertempat di Balai Kartini, Jakarta Selatan dan menjadi bagian dari rangkaian acara Indonesia Syariah Fair (Insyaf). Hadir sebagai narasumber, Ahmad Buchori, Adiwarman Karim, dan Muhammad Ridwan dengan total peserta mencapai 345 orang.

Seiring berjalannya kepengurusan MES 1439-1442 H, beberapa program kerja Pengurus Pusat MES terkait dengan pendampingan BWM antara lain sebagai berikut.

(27)

L apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Pelatihan Pendampingan Bank Wakaf Mikro

MES bekerja sama dengan OJK dan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) menggelar Pelatihan Pendampingan Bank Wakaf Mikro yang bertujuan agar usaha pendampingan yang dilakukan terhadap BWM didukung oleh sumber daya manusia yang memadai dan memahami dengan baik dasar-dasar program pendampingan.

Pelatihan perdana dilaksanakan bersama dengan FoSSEI Regional Jabodetabek pada 28-29 Agustus 2019 bertempat di Kantor Pusat MES, Jakarta Selatan. Pelatihan ini dikemas menjadi bagian dari rangkaian kegiatan FoSSEI Leadership Forum. Selain berbicara seputar kepemimpinan, pelatihan juga dilengkapi dengan materi seputar urgensi pemberdayaan masyarakat dan sociopreneur.

Melalui kegiatan ini, FoSSEI bersama jaringan kepengurusan MES di wilayah dan daerah diharapkan dapat bersinergi dan bekerja sama dengan baik dalam pendampingan BWM setempat.

(28)

apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Diskusi Optimalisasi Bank Wakaf Mikro

Dalam kurun waktu tiga tahun, sebanyak 56 unit BWM telah berhasil berdiri di 18 provinsi dan menyalurkan manfaat kepada 38.858 nasabah secara kumulatif dengan total pembiayaan mencapai Rp55,6 miliar per 31 Desember 2020. Meski demikian, angka ini sebenarnya masih jauh di bawah target awal OJK yang membidik berdirinya 100 unit BWM di akhir tahun 2019.

Berdasarkan isu tersebut, MES berinisiatif menyelenggarakan MES Expert Webinar Series pada 4 September 2020 dengan tema Mengoptimalkan Peran Bank Wakaf Mikro dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren. MES Expert Webinar Series merupakan program serial diskusi, edukasi, dan sosialisasi ekonomi syariah berupa focus group discussion secara daring dengan topik pembahasan seputar isu terkini ekonomi dan keuangan syariah dari sudut pandang para ahli di bidangnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana diskusi untuk merumuskan solusi implementatif sebagai masukan bagi para pemangku kebijakan untuk meningkatkan peran BWM sebagai katalisator ekonomi di pesantren. Hadir sebagai narasumber, Ahmad Soekro Tratmono dan Ahmad Buchori, serta sebagai Pembahas Utama, Prof. Muhammad Zilal Hamzah, KH. Muhammad Cholil Nafis, dan Prof. Dr. Nurul Huda. Turut hadir menyampaikan keynote speech, Anto Prabowo sebagai Dewan Pakar MES.

Hasil diskusi menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang disinyalir menjadi isu penting dalam pengembangan BWM. Pertama adalah sumber daya manusia yang mumpuni. Pengurus BWM idealnya adalah seseorang yang memahami betul sistem keuangan syariah dan dekat dengan lingkungan pesantren. Selain itu, pengurus juga harus memiliki komitmen yang tinggi. Sayangnya, sumber daya manusia yang memiliki kriteria tersebut masih sangat terbatas untuk dijumpai.

Tantangan kedua adalah modal sosial yang berasal dari donatur. Setiap pendirian BWM membutuhkan modal sebesar Rp4,2 milyar sehingga dibutuhkan Rp184,8 milyar untuk target 44 unit lagi. Terlebih saat ini pondok pesantren juga merasakan dampak krisis akibat pandemi Covid-19. Kinerja operasional yang menurun mempengaruhi kesejahteran pengajar dan staf pesantren. Apabila hal ini tidak segera diatasi, tujuan utama pemberdayaan ekonomi pesantren akan sulit tercapai.

(29)

L apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Kewirausahaan dan Pendampingan Usaha

Kewirausahaan (entrepreneurship) berperan penting baik secara internal maupun eksternal. Secara internal, seorang entrepeneur berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang entrepreneur berperan dalam menyediakan lapangan kerja yang pada gilirannya diharapkan turut mengurangi tingkat kemiskinan. Dalam rangka mendorong pertumbuhan jumlah entrepreneur syariah di Indonesia, MES berkomitmen untuk berperan aktif mencetak dan membina entrepreneur terutama pelaku UMKM dari kalangan mahasiswa dan santri. Beberapa program kerja yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

Jogja Halal Festival

Jogja Halal Festival merupakan pameran produk halal berskala nasional yang diselenggarakan MES dengan Pengurus Wilayah MES D.I. Yogyakarta sebagai panitia utama. Acara ini berlangsung pada 11-14 Oktober 2018 bertempat di Jogja Expo Center.

(30)

apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Selain pameran, agenda Jogja Halal Festival juga mencakup seminar, workshop, konser amal, dan expo produk-produk unggulan yang sudah tersertifikasi halal dengan jumlah pengunjung mencapai 31.988 orang. Jogja Halal Festival menghadirkan berbagai produk halal seperti kuliner, fesyen, rumah sakit, perguruan tinggi, sekolah, travel, perbankan, hingga properti dengan manajemen berbasis syariah, dengan total lebih dari 200 stan produk yang didominasi oleh UMKM. Adapun jumlah nilai transaksi yang dibukukan selama Jogja Halal Festival berlangsung mencapai lebih dari Rp30 miliar.

Beberapa agenda mendapat cukup banyak perhatian pengunjung, di antaranya Olimpiade Bintang Cemerlang, Cooking and Parenting Class, serta Branding Syariah. Di bidang keuangan, Jogja Halal Festival turut menyuguhkan Seminar Nasional Literasi Keuangan Syariah bekerja sama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bursa Efek Indonesia.

Pelatihan SantriPreneur

Peran pondok pesantren dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat memberikan gambaran bahwa pondok pesantren mampu menjadi agen pembangunan baik bagi santri maupun masyarakat sekitar. Kepemimpinan para kiai (ulama) di pondok pesantren sangat efektif dalam menggerakkan perubahan sosial di masyarakat pedesaan. Selain sebagai lembaga pendidikan, pondok pesantren juga melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi, seperti perdagangan, agribisnis, kerajinan tangan, dan jasa.

Data Kementerian Agama sampai dengan tahun 2006 menujukkan terdapat lebih dari 16 ribu pondok pesantren di Indonesia. Pondok pesantren mempunyai potensi yang besar untuk berpartisipasi dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

Salah satu penyebab kegagalan dalam pencapaian pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara adalah tidak adanya entrepreneurship dalam level individu, organisasi, dan masyarakat. Untuk itu, MES bekerja sama dengan Pondok Pesantren Cendekia Amanah di bawah asuhan KH. Muhammad Cholil Nafis dan Kementerian Pemuda dan Olahraga melaksanakan program SantriPreneur.

SantriPreneur merupakan program pelatihan kewirausahaan bagi para santri yang bertujuan untuk:

1. Melatih kreativitas dan kemampuan para pemuda dan santri dalam memelihara dan menjaga keseimbangan ekosistem alam

2. Melatih kemandirian ekonomi para pemuda dan santri dengan memberikan pelatihan 3. Menjaga kelangsungan pemeliharaan ikan dan mengembangkannya

(31)

L apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

4. Mendorong terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat 5. Memanfaatkan lahan pesantren yang masih kosong

6. Pelatihan bertema “SantriPreuner Mandiri dalam Rangka Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Santri dan Pemuda Indonesia” ini dilaksanakan pada 1 Desember 2018 di Auditorium Serbaguna Pondok Pesantren Cendekia Amanah.

Workshop Ekonomi Kreatif Syariah

Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifikasi informasi dan kreativitas dengan mengandalkan berbagai ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya.

Dalam rangka mendorong tumbuh kembangnya ekonomi kreatif syariah, MES sejak tahun 2016 telah aktif melakukan berbagai kegiatan edukasi dan pembinaan terhadap para pelaku usaha kreatif baik dalam bentuk pelatihan, workshop, maupun pembinaan secara langsung melalui jaringan di daerah.

Sebagai bentuk upaya menjaga komitmen dukungan terhadap industri kreatif syariah, MES bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif dan Bank Indonesia menyelenggarakan Workshop Ekonomi Kreatif Syariah pada 26 Juni 2019 bertempat di Jakarta Convention Center. Kegiatan yang dihadiri oleh 150 orang peserta ini terdiri dari dua agenda utama, yaitu talk show dan pameran produk halal.

Workshop Ekonomi Kreatif Syariah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para pelaku usaha kreatif syariah, mulai dari definisi, potensi dan tantangan yang dihadapi, hingga strategi mengembangkan usaha kreatif berbasis syariah. Ke depannya, kegiatan diharapkan dapat berkembang menjadi platform pembinaan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha kreatif syariah.

(32)

apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Kewirausahaan Pemuda

Kewirausahaan Pemuda merupakan program pelatihan kewirausahaan dengan fokus utama mencetak dan mengembangkan wirausahawan muda kerja sama Masyarakat Ekonomi Syariah dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Program ini dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Bagi para peserta dengan usaha potensial, program memberikan kesempatan memperoleh bantuan akses permodalan untuk pengembangan usahanya.

Program Kewirausahaan Pemuda bertujuan untuk:

1. Menumbuhkan minat berwirausaha pemuda Indonesia

2. Mencetak para entrepeneur muda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing

3. Memberikan edukasi seputar kewirausahaan dan pengembangan kapasitas usaha 4. Memberikan bantuan akses permodalan bagi usaha yang potensial

Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut.

Grafik. Tahapan pelaksanaan kegiatan Kewirausahaan Pemuda.

Workshop perdana dilaksanakan pada 8 Agustus 2019 bertempat di Panen Wisma Kemenpora dan dihadiri oleh 250 peserta. Hadir menyampaikan materi, Imam Gunawan, Rikza Adhia Nada Rezeki, Endang Sri Winarni, dan Masbukhin Pradhana.

Pembinaan usaha dan seleksi berkala. Jumlah peserta yang lolos mengikuti tahap pembinaan usaha oleh MES mencapai 12 orang.

Penyaluran bantuan permodalan. Sebanyak 6 dari 12 orang peserta binaan MES mendapatkan bantuan permodalan usaha dari Kemenpora.

Kewirausahaan Pemuda kembali dilaksanakan pada 12 Agustus 2020 secara daring melalui platform konferensi video yang dihadiri 708 peserta dari 1.284 pendaftar. Peserta yang tidak dapat hadir melalui platform mengikuti live streaming melalui youtube. Hadir menyampaikan materi kuliah, Dr. Asrorun Ni’am Sholeh, Dr. Firdaus Djaelani, Djihadul Mubarok, Ghofar Rozaq Nazila, Endang Sri Winarni, Indi Naidha, dan Muhammad Apud Kusaeri.

Pembinaan usaha dan seleksi berkala. Jumlah peserta yang lolos mengikuti tahap pembinaan usaha oleh MES mencapai 20 orang.

Penyaluran bantuan permodalan. Sebanyak 4 dari 20 orang peserta binaan MES mendapatkan bantuan permodalan usaha dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

1

2

3

4

5

6

(33)

L apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi MES bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam mendorong tumbuh kembangnya kewirausahaan nasional.

Talk Show Sertifikasi Halal

Pada pertengahan tahun 2019, lima tahun setelah UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal diundangkan, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2019 sebagai aturan pelaksanaan dari UU tersebut. Di dalamnya termasuk ketentuan terkait kebutuhan sertifikasi halal yang direncanakan berlaku secara bertahap mulai tanggal 17 Oktober 2019.

Sebagai organisasi yang konsen terhadap isu tersebut, MES memandang perlu adanya sosialisasi secara masif kepada masyarakat terutama para pelaku UMKM terkait implementasi regulasi tersebut. Pada 30 Agustus 2019, MES menggelar Talk Show Sertifikasi Halal bekerja sama dengan BNI Syariah.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara International Islamic Tourism Expo 2019 di Jakarta Convention Center. Selain sebagai bentuk sosialisasi, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana dialog antar pemangku kepentingan baik pemerintah, pelaku industri, maupun masyarakat guna meningkatkan peran serta mereka dalam mensukseskan implementasi UU JPH sekaligus mendorong pertumbuhan industri halal nasional.

Adapun salah satu rekomendasi yang muncul pada sesi diskusi kegiatan ini adalah perlunya insentif dari pemerintah bagi pelaku UMKM yang ingin mendapatkan sertifikasi halal. Insentif dapat diberikan dalam bentuk subsidi atau kelonggaran atas berbagai biaya yang muncul dalam proses sertifikasi. Hal ini tidak lain dilatarbelakangi oleh keluhan dari para pelaku UMKM yang merasa keberatan atas biaya sertifikasi sehingga tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh.

Sharia Business Forum

Sharia Business Forum merupakan program edukasi dan sosialisasi seputar pasar modal syariah yang diperuntukkan khusus bagi perusahaan yang berpotensi untuk melantai listing di bursa efek. Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada 27 November 2019 di Kota Bandung. Pada pelaksanaan perdananya kegiatan diikuti oleh 81 peserta yang sebagian besar didominasi oleh pengusaha di Jawa Barat.

(34)

apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini menitikberatkan pada dorongan agar perusahaan yang memiliki potensi besar dapat listing di bursa efek melalui skema initial public offering (IPO). Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah emiten di pasar modal syariah.

Capacity Building UMKM

Capacity Building UMKM atau Roadshow Webinar Peningkatan Kapasitas Usaha merupakan program baru MES bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya pelaku UMKM di daerah mengenai konsep dan nilai-nilai etika bisnis syariah. Roadshow dimulai pada 21 Juli 2020 di Yogyakarta dan berakhir pada 21 Agustus 2020 di Sumenep. Dengan mengangkat tema “Cerdas Pengelolaannya, Sukses Usahanya”, secara keseluruhan roadshow diselenggarakan di 12 kabupaten/kota, yaitu Yogyakarta, Kudus, Semarang, Pekalongan, Banyumas, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Tulungagung, Mojokerto, dan Sumenep.

Total peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 577 orang pelaku UMKM, baik dari pelaku UMKM binaan PNM di daerah maupun UMKM di bawah jaringan pengurus MES di daerah. Hadir dalam setiap webinar untuk menyampaikan sambutan, Rizky Wisnoentoro selaku Kepala Divisi PKU PNM Pusat yang juga sekaligus membuka acara.

(35)

L apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Cegah Tangkal Corona

Cegah Tangkal (CEKAL) Corona adalah program kerja kemitraan MES bersama dengan Dompet Dhuafa yang dilaksanakan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama dalam upaya bersama mencegah penularan virus korona. MES menyambut baik ajakan Dompet Dhuafa untuk berkolaborasi membuat satu gerakan peduli kemanusiaan.

Dalam webinar ini terjadi diskusi yang cukup produktif dan dinamis antara pelaku UMKM dengan para pemateri, mengingat bahwa materi tentang bisnis syariah masih sangat jarang didapatkan oleh para pelaku UMKM. Selain sebagai sarana diskusi, program ini juga menjadi akses awal bagi MES dan PNM untuk bersinergi dan berkolaborasi secara berkelanjutan dalam melakukan pembinaan UMKM.

Dalam hal ini, MES dan Dompet Dhuafa bersama-sama melakukan pengumpulan (fundraising) dan penyaluran bantuan berupa paket sembako, disinfectant chamber, suplemen tim medis, hygine kit, layanan tes Covid-19, dan alat pelindung diri. Sumber donasi berasal dari beberapa lembaga keuangan syariah, anggota pengurus MES, dan masyarakat umum.

Pengumpulan dan penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 juga dilakukan melalui jaringan MES di berbagai daerah dan wilayah atas inisiatif dari masing-masing pengurus setempat. Selain itu, MES dan Dompet Dhuafa juga bekerja sama menggelar konser amal secara daring bersama Dwiki Darmawan yang berhasil menghimpun dana sebesar

Rp100.000.000,-Melalui program CEKAL Corona ini, MES bersama Dompet Dhuafa berhasil menghimpun dana sebesar Rp3.839.480.000,- yang disalurkan kepada 23.870 orang penerima manfaat.

(36)

apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

Tebar Kurban

Tebar Hewan Kurban (THK) merupakan program kerja pendayagunaan Dompet Dhuafa yang sudah berlangsung sejak tahun 1994. Program ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan di daerah sekaligus sebagai sarana pemberdayaan peternak hewan kurban.

Para pekurban cukup menyerahkan dan mempercayakan sejumlah uang kepada Dompet Dhuafa untuk dibelikannya hewan kurban. Selanjutnya, Dompet Dhuafa yang menentukan di mana dan di siapa hewan dibeli, di mana hewan akan disembelih, dan kepada siapa saja dagingnya dibagikan. Setelahnya pekurban akan mendapat laporannya. Dengan begitu, kurban tidak hanya dirasakan oleh kawasan perkotaan saja, namun juga secara merata menyebar ke pelosok-pelosok Indonesia. Bahkan ke pulau-pulau kecil yang sulit untuk diakses.

Di tahun 2020, Program THK kembali bergulir dengan perubahan dan inovasi baru. Terlebih THK tahun 2020 berada di tengah situasi yang sangat tidak biasa, karena masa wabah pandemi Covid-19 belum berakhir. Dalam hal ini, aspek ekonomi dan kesejahteraan para peternak maupun penerima manfaat menjadi sorotan yang sangat penting.

Dalam rangka memberikan kemudahan dan kepuasan kepada para stakeholder program THK, Dompet Dhuafa mulai menggandeng beberapa investor dan mitra, termasuk MES. Dengan hadirnya investor, peternak tidak lagi harus bersusah payah mencari pinjaman guna membeli bakalan untuk digemukkan. Selain itu, calon pekurban pun akan mendapatkan harga yang terbaik. Melalui berbagai mitra, Dompet Dhuafa memberikan kemudahan bagi perkurban, di antaranya dapat melakukan pembayaran kurban melalui aplikasi WhatsApp Pay berbasis virtual account.

Ketua THK Dompet Dhuafa, Zainal Abidin Sidik, mengatakan bahwa secara akumulasi, penghimpunan kurban pada THK tahun 2020 mencapai Rp76,9 miliar. Tim THK Dompet Dhuafa telah mendistribusikan daging kurban kepada lebih dari 2 juta penerima manfaat.

Webinar Edukasi dan Penyaluran Bantuan Sosial

Webinar Edukasi Ekonomi Syariah merupakan program baru MES tahun 2020 yang diselenggarakan bekerja sama dengan Dompet Dhuafa dan Bank Indonesia. Webinar dilaksanakan secara hybrid, yaitu secara luring dan daring dengan menggunakan platform konferensi video. Program ini menjadi salah satu media

(37)

L apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

bagi masyarakat umum untuk mendapatkan pengetahuan tentang ekonomi dan keuangan syariah agar kebermanfaatannya dapat menjangkau hingga pelosok daerah di Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pada 21 Juli 2020, 4 September 2020, dan 30 November 2020. Total peserta penerima manfaat program ini mencapai 2.700 orang pegiat pendidikan dan 500 tenaga medis yang tersebar di 9 provinsi, yaitu Aceh, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Secara umum topik yang diangkat dalam program ini seputar ekonomi syariah yang disampaikan oleh Pengurus Pusat MES dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tengah Covid-19 yang disampaikan oleh Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa. Turut hadir perwakilan Bank Indonesia di beberapa wilayah seperti Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur.

Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan mampu meningkatkan literasi masyarakat khususnya para pegiat pendidikan dan tenaga medis mengenai ekonomi syariah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk membantu masyarakat tedampak Covid-19 melalui pemberian souvenir webinar yang berbentuk paket sembako dan alat pelindung diri.

Peningkatan Kualitas Pendidikan

University Gathering

Pertumbuhan lembaga keuangan syariah telah mengalami perkembangannya yang sangat pesat, hal ini direspon positif oleh kalangan akademisi melalui berbagai kajian di bidang ini. Wujud yang paling konkrit ditunjukkan dengan semakin banyaknya pendirian program studi ekonomi dan keuangan Islam di berbagai perguruan tinggi. Berdasarkan data yang dapat diakses melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Dikti, dan Diktis jumlah program studi di bidang perbankan, keuangan dan bisnis syariah saat ini sekitar 400, dominan di level S1, beberapa di level S2 dan S3.

Masih terdapat kesenjangan antara ketersediaan sumber daya manusia di bidang tersebut dengan kebutuhan industri terutama dilihat dari sisi kompetensi yang dibutuhkan. Harapannya adalah lulusan yang dihasilkan dari program studi ekonomi dan keuangan syariah ini mampu memenuhi kebutuhan pengembangan industri ekonomi, keuangan dan bisnis syariah. Fakta menunjukkan industri keuangan syariah lebih banyak diisi oleh mereka yang bukan berlatar belakang ekonomi ataupun keuangan syariah ini. Kesenjangan muncul dikarenakan adanya missmatch antara supply dan demand.

Untuk itu, diperlukan adanya forum secara reguler dan bersinambungan di mana berbagai stakeholder bertemu satu sama lain untuk dapat mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi dalam kerangka link and match dan pemenuhan kualitas mutu akademik program studi ini.

(38)

apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

MES bekerja sama dengan Bank Indonesia melaksanakan program University Gathering dengan tema “Restrukturisasi Kebijakan Kelembagaan Pendidikan Ekonomi Islam, Standar Kompetensi Lulusan, dan Penjaminan Mutu Akademik” pada 13 Desember 2018. Kegiatan ini bertujuan untuk:

1. Menjadi media komunikasi antara praktisi industri dengan akademisi kampus

2. Merumuskan kebijakan yang sinergis di antara stakeholder terkait dalam rangka mendorong secara responsif terhadap pengembangan sumber daya manusia ekonomi syariah

3. Memperbaharui Standar Kompetensi Lulusan Program Studi untuk memenuhi aspek link and match dalam konteks kebutuhan pengembangan industri ekonomi syariah

4. Rencana tindak lanjut yang terstruktur dalam bentuk program-program yang memperkuat

E-Learning Ekonomi Syariah (Elsya)

Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui media, proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu, penggunaan media juga dapat membantu memperjelas pesan pembelajaran. Informasi yang disampaikan secara lisan terkadang tidak dipahami oleh siswa terlebih apabila guru kurang cakap dalam menjelaskan materi.

Di sinilah peran media sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran ekonomi syariah berbasis e-Learning diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Selain itu, e-Learning juga menjadikan pembelajaran lebih efektif karena dapat membantu peserta didik belajar mandiri. Pembelajaran juga dapat dilakukan dalam jarak dan waktu yang berbeda.

Elsya MES fokus pada tiga bentuk skema kerja sama peningkatan mutu pendidikan, yaitu: 1. Menjadi pelengkap metode pembelajaran ekonomi syariah di kampus

2. Menyediakan platform pembelajaran di internal lembaga keuangan syariah 3. Menjadi media pelengkap dalam kegiatan pelatihan atau ujian

Jumlah pengguna aktif Elsya per 31 Desember 2020 mencapai 13.114 akun, terdiri dari 12.001 akun register dan 1.113 akun enrollment. Jumlah mitra kerja Elsya mencapai 19 lembaga, terdiri dari 17 kampus, 1 lembaga

(39)

L apor an P rogr am Kinerja L apor an P er iodik K epengur usan

MASYARAKAT EKONOMI SYARIAH

1439-1442 H

keuangan syariah, dan 1 kementerian. Terjadi perkembangan positif di tahun 2020, didorong oleh aktivitas masyarakat yang dilakukan dari rumah.

Ke depannya, Elsya MES akan terus dikembangkan untuk menjadi platform pembelajaran ekonomi syariah yang unggul dan terdepan, salah satunya melalui pengembangan kurikulum. Adapun MES bersama dengan Kementerian Agama saat ini tengah mengembangkan modul pembelajaran baru untuk materi seputar Ziswaf (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf).

Beasiswa MES Foundation

MES Foundation didirikan bertujuan untuk mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya insani ekonomi syariah melalui pemberian bantuan dana pendidikan dan riset. Sepanjang tahun 2014 hingga 2017, MES Foundation telah menyalurkan beasiswa kepada 86 mahasiswa.

Mengingat perannya yang strategis dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya insani ekonomi syariah, MES memandang perlu untuk merevitalisasi MES Foundation yang selama 2 (dua) tahun terakhir mengalami masa vakum. Langkah awal, MES mengundang pengurus MES Foundation untuk bersilaturahim dan berdiskusi bersama pada 13 Mei 2019 bertempat di Universitas Paramadina. Sejumlah pengurus hadir mengikuti diskusi, di antaranya Dr. Subarjo Joyosumarto, Dr. Aries Muftie, Dr. Aviliani, Prof. Firmanzah, PhD, Dr. Rizal E. Halim, Edy Setiadi, dan Alfi Wijaya.

Hasil diskusi menyepakati untuk merevitalisasi MES Foundation melalui reorganisasi kepengurusan. Selain itu, disepakati juga untuk membentuk manajemen eksekutif harian yang akan melaksanakan dan mengembangkan berbagai program organisasi.

Jumlah penerima beasiswa dari MES sepanjang 2018-2020 mencapai 30 orang, baik dalam bentuk beasiswa biaya penelitian (research grant) maupun beasiswa pengembangan diri seperti kelas TOEFL. Daftar penerima beasiswa MES Foundation tersebut antara lain:

Muhammad Fahri Azmi

Universitas Riau

Prasetyo Lupojo

Universitas Hasanuddin

1

Abdul Rilan Syarif

IAIN Ambon Resa Khalimatussa’diah Universitas Kuningan

2

3

4

Ratna Eko Fauziah

UIN Antasari Banjarmasin

Yusuf Aziz Yusriza

Universitas Islam Bandung

Lia Hafizah

UIN Antasari Banjarmasin

5

6

7

Samsudin Soumena IAIN Ambon Dita Puspitasari

Institut Pertanian Bogor

Rizqiana

IAIN Pekalongan

8

9

10

Beasiswa Research Grant

Referensi

Dokumen terkait

Produsen Modified Starch & Kapasitasnya di Indonesia _ 21 -1.14.. Proyeksi Konsumsi Bahan

Skenario Manajer pada dasarnya memungkinkan kita membuat perubahan terhadap sebuah variabel dalam pekerjaan kita untuk melihat berapa besar outcome (hasil) yang

Demikian juga persiapan-persiapan teknis yang dilakukan oleh penyelenggara termasuk persiapan peserta pemilihan umum dan seluruh masyarakat Indonesia telah sampai

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis daya dukung tanah pasir degan perkuatan geogrid dan tanpa perkuatan geogrid, menganalisis daya dukung tanah pasir

Konsep audio yang nanti penulis gunakan adalah dengan menggunakan H4n audio recorder portable, H4n ini sangat mudah dibawa dan penggunaannya, saya rasa cukup tepat mengingat

Dari hasil pengujian 8 buah objek mesh, didapatkan bahwa objek mesh dengan menggunakan lagrange curve memiliki gradasi warna permukaan yang lebih halus dibandingkan

Penerapan metode momentum Backpropagation untuk klasifikasi fungsi senyawa aktif berdasarkan notasi SMILES (Simplified Molecular Input Line Entry System) dapat dilakukan

Senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai pengendali nyamuk Aedes aegypti dengan cara membunuh larva adalah temepos 0,01%.. Pemusnahan nyamuk dewasa dapat