• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Oleh WIWIK ENDANG LESTARI NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Oleh WIWIK ENDANG LESTARI NIM"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI KHULAFAUR RASYIDIN MELALUI MEDIA CARD SORT

PADA SISWA KELAS VI MI YASPI DASEH PAKIS MAGELANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

WIWIK ENDANG LESTARI NIM. 11409045

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA 2011

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : WIWIK ENDANG LESTARI

NIM : 11409045

Jurusan : Tarbiyah

Program studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 26 September 2011 Yang menyatakan

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Maka dia tersenyum dan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo’a : “ Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapaku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh” (QS. An.Naml : 19).

PERSEMBAHAN 1. Ibu dan Ayahku

2. Suami dan anak-anakku

3. Almamaterku Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

4. Teman-teman S1 PAI Ekstensi 2009 5. Rekan-rekan sejawat di MI YASPI

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini mengungkapkan peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin melalui media card sort di MI YASPI Daseh Pakis Magelang.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan selama penulis studi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :

1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Drs. Joko Sutopo, M.Pd. selaku ketua program studi PAI beserta staf, atas segala kebijaksanaan, perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

3. Dra. Maryatin selaku dosen pembimbing, yang telah banyak mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud.

4. Kepala MI YASPI Daseh Pakis Magelang beserta dewan guru dan seluruh siswa, yang telah membantu selama penelitian.

5. Teman-teman S1 PAI Ekstensi.

6. Ibu, Ayah, Suami dan anakku, yang menemaniku dengan tabah, memberi dorongan selama penulis menyelesaikan studi.

(9)

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amien.

Magelang, 26 September 2011

(10)

ABSTRAK

Lestari, Wiwik Endang. 2011. Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin melalui Media Card Sort pada Siswa Kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra Maryatin.

Kata Kunci : Prestasi Belajar dan Media Card Sort.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam khususnya dalam materi Khulafaur Rasyidin melalui penggunaan media card sort pada siswa kelas VI. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus tahun 2011 dengan subyek penelitian sebanyak 10 siswa. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari lima tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebanyak tiga siklus, maka prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 33% yaitu dari nilai rata-rata kelas pada saat pre tes 44 meningkat menjadi 77 pada saat pos tes.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, diharapkan guru lebih kreatif dalam menggunakan media pembelajaran card sort karena tidak semua materi pembelajaran dapat disampaikan melalui media ini. Selain itu guru dapat menentukan dan memilih media pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran.

(11)

DAFTAR ISI Sampul ... Lembar Berlogo ... Judul ... Persetujuan Pembimbing ... Pengesahan Kelulusan ... Pernyataan Keaslian Tulisan ... Moto dan Persembahan ... Kata Pengantar ... Abstrak ... Daftar Isi ... Daftar Tabel ... Daftar Gambar ... Daftar Lampiran ... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... E. Kegunaan Penelitian ... F. Definisi Operasional ... i ii iii iv v vi vii viii x xi xiv xv xvi 1 3 3 4 4 5

(12)

G. Metode Penelitian ... 1. Rancangan Penelitian ... 2. Subjek Penelitian ... 3. Langkah-langkah ... 4. Instrumen Penelitian ... 5. Pengumpulan Data ... 6. Analisis Data ... H. Sistematika Penulisan ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ... 1. Prestasi Belajar ... 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 3. Media Card Sort ... 4. Sejarah Kebudayaan Islam ... 5. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Materi Khulafaur Rasyidin Menggunakan Media Card Sort ...

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian …... B. Deskripsi Penelitian ... 9 9 10 11 13 13 13 14 16 16 19 21 26 27 30 31

(13)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENILAIAN A. HASIL PENELITIAN ... 1. Pra Siklus ... 2. Siklus I ... 3. Siklus II ... 4. Siklus III ... B. PEMBAHASAN ... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 50 50 53 59 66 73 78 79 81 83

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Data siswa kelas VI MI YASPI Daseh ... 31

Tabel 4.1 Daftar Nilai SKI pra siklus ... 51

Tabel 4.2 Perolehan skor aktifitas siswa siklus I ... 53

Tabel 4.3 Daftar Nilai SKI siklus I ... 56

Tabel 4.4 Perolehan skor aktifitas siswa siklus II ... 60

Tabel 4.5 Daftar Nilai SKI siklus II ... 63

Tabel 4.6 Perolehan skor aktifitas siswa siklus III ... 66

Tabel 4.7 Daftar Nilai SKI siklus III ... 69

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik prosentase nilai pre tes ... 52

Gambar 4.2 Grafik prosentase hasil aktifitas siswa siklus I ... 55

Gambar 4.3 Grafik prosentase nilai tes siklus I ... 57

Gambar 4.4 Grafik prosentase hasil aktifitas siswa siklus II ... 61

Gambar 4.5 Grafik prosentase nilai tes siklus II ... 64

Gambar 4.6 Grafik prosentase hasil aktifitas siswa siklus III ... 68

Gambar 4.7 Grafik prosentase nilai tes siklus III ... 70

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. SILABUS Sejarah Kebudayaan Islam kelas VI semester I ………. 83

2. Kategori materi Sejarah Kebudayaan Islam dalam media card sort. ……… 89

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I, II, dan III. ………. 92

4. Soal pre tes/pos tes. ………..102

5. Soal evaluasi siklus I, II, dan III. ……….106

6. Daftar Hasil Observasi Penelitian.………110

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah bagian dari mata pelajaran agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah. Pelajaran ini bertujuan memberi pengetahuan, pemahaman, keteladanan, dan penghayatan terhadap isi sejarah dan kebudayaan Islam. Dengan demikian, para siswa diharapkan dapat mewujudkan perilaku dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Masalah yang dihadapi siswa saat ini adalah sedikitnya minat untuk belajar Sejarah Kebudayaan Islam, sehingga masih jarang siswa yang mempunyai prestasi belajar tinggi. Sejarah Kebudayaan Islam yang syarat dengan materi sejarah menjadi pendorong rendahnya semangat belajar siswa. Selain itu, mata pelajaran ini masih dianggap sebagai pelajaran yang tidak berguna dan cenderung dikesampingkan oleh siswa karena tidak termasuk dalam Ujian Nasional.

Demikian halnya yang terjadi dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang, proses pembelajaran yang telah ada dirasa belum berhasil, terutama untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Kondisi yang demikian ini tentunya banyak faktor yang menjadi penyebabnya, mungkin dalam penggunaan

(18)

pendekatan pembelajaran ataupun metode pembelajaran. Tetapi faktor yang tidak kalah pentingnya yaitu penggunaan media pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, siswa lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media (Djamarah Aswan, 1996 : 136).

Materi Sejarah Kebudayaan Islam yang luas, padatnya muatan kurikulum di Madrasah Ibtidaiyah, rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi sejarah dan pembelajaran yang selama ini terpusat pada guru mengakibatkan pentingnya penggunaan media dalam menyampaikan materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Untuk itu penggunaan media Card Sort dapat membantu meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin.

Berangkat dari permasalahan inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI KHULAFAUR RASYIDIN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CARD SORT.”

(19)

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka penulis rumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah dengan menggunakan media Card Sort dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin pada siswa kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang tahun pelajaran 2011/2012 ?

2. Apakah dengan menggunakan media Card Sort dapat meningkatkan motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin pada siswa kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang tahun pelajaran 2011/2012 dalam menghafal surah pendek ?

3. Apakah dengan menggunakan media Card Sort dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin pada siswa kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang tahun pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Meningkatkan pemahaman dalam belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin pada siswa kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang tahun pelajaran 2011/2012.

(20)

2. Meningkatkan motivasi belajar Sejarah Kebudayan Islam materi Khulafaur Rasyidin pada siswa kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang tahun pelajaran 2011/2012.

3. Meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin pada siswa kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang tahun pelajaran 2011/2012.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, hipotesis tindakan melalui penelitian ini diharapkan ada peningkatan prestasi belajar SKI materi Khulafaur rasyidin melalui media card sort pada siswa kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang.

Indikator keberhasilan yang ditetapkan penelitian ini adalah 80% atau lebih siswa mendapatkan nilai di atas KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) yang ditentukan yaitu 6,5.

E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Sekolah

Setelah peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan media card sort, diharapkan guru lain dapat termotivasi untuk menggunakan pembelajaran active learning sehingga kualitas sekolah meningkat dan dapat dijadikan percontohan bagi sekolah lain.

(21)

2. Bagi Guru

a. Membantu guru dalam memilih media yang tepat digunakan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin. b. Membantu guru mata pelajaran lain mengembangkan media

pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. 3. Bagi Siswa

a. Siswa akan lebih mengetahui dan memahami materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

b. Siswa lebih termotivasi untuk belajar Sejarah Kebudayaan Islam dengan tekun.

c. Setelah siswa termotivasi dan belajar dengan tekun maka prestasi belajar siswa meningkat.

F. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar

Prestasi merupakan hasil interaksi (Usman Lilis, 1993 : 9). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata prestasi memiliki arti hasil yang telah dicapai (Poerwadarminto, 2005 : 910). Prestasi juga dapat diartikan sebagai hasil yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

(22)

lingkungannya (Slameto, 2003 : 2). Sedangkan menurut Thorndike (dalam Hamzah B. Uno, 2005 : 7) belajar adalah proses interaksi antara stimulus (pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa pikiran, perasaan atau gerakan). Selain itu, belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan (Djamarah Aswan, 1996 : 11).

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang berkaitan dengan penguasaan bahan pelajaran setelah proses interaksi stimulus dan respon melalui pengalaman dan latihan dalam proses pembelajaran yang akan di ukur dengan tes.

Prestasi belajar yang dihasilkan siswa dalam penelitian ini merupakan proses dari pemahaman belajar SKI dan motivasi belajar SKI. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran SKI dalam peneltian ini ditandai dengan mampu tidaknya siswa dalam menjawab pertanyaan, menyimpulkan materi, dan presentasi.

Sedangkan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam bertanya, dan berpendapat. Rasa ingin tahu siswa dan keinginannya untuk mengadakan ekslplorasi dengan melantarkan pertanyaan atau masalah-masalah (Slameto,2003:177)

(23)

2. Sejarah Kebudayaan Islam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sejarah memiliki makna kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang lampau (Poerwadarminta, 2005 : 1052). Sedangkan menurut Nur-hakim (2003 : 7) sejarah adalah fakta sekaligus realita dari sesuatu yang bersifat empirik objektif, bukanlah sesuatu yang bersifat normatif. Sehingga sejarah merupakan kejadian yang benar-benar terjadi dan bersifat empirik objektif.

Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta “budhayah” yang berarti budi atau akal. Jadi, kebudayaan bisa diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal (Munthoha, 2002 : 7). Dalam Kamus Bahasa Indonesia kebudayaan memiliki makna hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal, budi, dsb) manusia seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat (Poerwadarminta, 2005 : 180). Kebudayaan merupakan hasil kegiatan yang berkaitan dengan akal manusia.

Islam berasal dari kata aslama yuslimu yang berarti selamat, sejahtera, tunduk, patuh, damai. Sedangkat kata Islam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW (Poerwadarminta, 2005 : 454). Islam merupakan agama Allah SWT yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Kebudayaan Islam merupakan satu bagian dari ilmu pendidikan agama Islam yang memuat tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau mulai dari muncul dan berkembangnya Islam sampai

(24)

saat ini. Dan materi Sejarah Kebudayaan Islam difokuskan pada masa setelah Nabi Muhammad SAW wafat yaitu masa Khulafaur Rasyidin.

3. Khulafaur Rasyidin

Khulafaur rasyidin berasal dari kata Khulafa dan Arrasyidin, katatt khulafa berarti para pemimpin atau pimpinan (Depag RI,2006:2), sedangkan kata arrasyidin dapat diartikan sebagai orang yang mendapatkan petunjuk (sugeng sugiharto,2008:2). Khulafaur rasyidin meruapakan para pemimpin yang menggantikan Nabi Muhammad Saw dan mendapat petunjuk dari Alloh SWT.

4. Media Card Sort

Dalam pengajaran terdiri dari aspek-aspek yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan instruktusional. Tanpa adanya aspek-aspek belajar tersebut tidak mungkin terjadi proses yang diharapkan.

Salah satu aspek pengajaran adalah media pengajaran. Kata media berasal dari kata latin “medium” yang artinya “perantara atau pengantar”. Secara umum, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah Aswan, 1996 : 137).

(25)

Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu obyek atau mengulangi informasi (Melvin L. Silberman, 2009 : 157).

Menurut Hisyam Zaini dkk (2010 : 53) card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Card sort mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (cooperative learning) dalam belajar (Ismail SM, 2008 : 89).

Media Card Sort merupakan alat penyalur informasi yang digunakan untuk mengajarkan konsep dan mengulangi materi pelajaran serta mengaktifkan setiap individu dalam belajar. Penggunaan media ini diutamakan dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih berfikir.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Yang berarti peneliti terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran untuk menerapkan penggunaan media yang akan diteliti. Dengan penggunaan media ini diharapkan peneliti memperoleh data secara langsung melalui pengamatan dan pengalaman terhadap jalannya proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan tiga siklus.

(26)

Rencana tindakan merupakan gambaran tindakan yang akan dilaksanakan. Tindakan yang akan dilaksanakan adalah penggunaan media card sort. Tindakan yang dilaksanakan sesuai alur penelitian dan dilaksanakan secara berulang dalam 3 siklus. Barometer yang digunakan dalam penelitian ini adalah jika 80% atau lebih siswa sudah mendapatkan nilai di atas KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) yang ditentukan yaitu 6,5.

Alur rancangan penelitian tindakan ini menggunakan 3 siklus, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Alasannya adalah dengan melakukan tindakan dalam 3 siklus dimungkinkan permasalahan yang ada akan mudah diatasi.

2. Subyek Penelitian a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang. Pemilihan tempat untuk penelitian ini berdasarkan pada alasan bahwa di MI YASPI Daseh Pakis Magelang ini prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa masih rendah. Selain itu faktor efektif dan efisien juga menjadi alasan untuk memilih tempat ini.

(27)

b. Karakteristik Subyek Penelitian

1) Subyek penelitian adalah siswa kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang semester gasal tahun pelajaran 2011/2012 sejumlah 10 siswa.

2) Siswa berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan rendah.

3) Aspek fisik siswa yaitu anak berusia 11 sampai dengan 12 tahun. 4) Aspek psikis siswa yaitu masih membutuhkan benda-benda

konkret untuk memahami informasi yang mereka dapatkan dari orang lain.

c. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 tepatnya tanggal 11 Juli sampai 20 Agustus 2011. Waktu kurang lebih selama lima minggu tersebut akan digunakan untuk observasi, menentukan masalah, melaksanakan tindakan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menulis hasil penelitian. 3. Langkah-langkah

Langkah-langkah penelitian meliputi : a. Rencana Tindakan Siklus

1) Rancangan Pembelajaran a) Analisis kurikulum b) Membuat RPP

(28)

2) Rancangan Pengamatan

a) Membuat lembar pengamatan untuk guru b) Membuat lembar pengamatan untuk siswa 3) Persiapan untuk siswa.

a) Membuat lembar kerja siswa b) Menyusun alat evaluasi b. Pelaksanaan Tindakan Persiklus

1) Kegiatan awal pembelajaran a) Apersepsi : salam dan absensi b) Penyampaian SK/KD

2) Kegiatan inti pembelajaran a) Kegiatan guru

b) Kegiatan siswa

3) Kegiatan akhir pembelajaran a) Penyimpulan materi b) Pemberian tugas c. Observasi (pengamatan)

1) Pengamatan terhadap guru 2) Pengamatan terhadap siswa d. Evaluasi

1) Pre tes 2) Pos tes

(29)

e. Refleksi

Diskusi hasil observasi dan evaluasi bersama kolaboran. 4. Instrumen Penelitian

a. Pedoman observasi (pengamatan) seperti catatan lapangan, hasil rangkuman materi dan pekerjaan rumah, lembar tes tertulis yang diberikan di setiap akhir siklus.

b. Lembar analisis dokumen seperti daftar nilai raport (nilai Sejarah Kebudayaan Islam), rekapitulasi nilai harian, dan jadwal (jam mengajar).

5. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Observasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data dengan kualitatif tentang minat belajar Sejarah Kebudayaan Islam dan kesulitan siswa dalam pembelajaran.

b. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang siswa dari buku induk siswa, raport, lembar ulangan harian, dan rekap ulangan harian.

c. Tes

1) Pre tes untuk pra siklus dan pos tes untuk siklus I, II, dan III. 2) Soal pada akhir setiap pembelajaran siklus I, II, dan III.

(30)

6. Analisis Data

Data yang diambil adalah data pra siklus dan per siklus I, II, III berupa hasil tes, nilai tugas serta data yang menggambarkan keaktifan siswa dalam bertanya, berdiskusi, presentasi, dan kerja sama berupa nilai yang di deskripsikan untuk mengetahui kegagalan ataupun keberhasilan.

H. Sistematika Penulisan.

Rangkaian laporan penelitian disusun dengan cara sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, (rancangan penelitian, subyek penelitian, pengumpulan data dan analisis data).

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Menguraikan Landasan Teori, meliputi Prestasi Belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, Media Card Sort, Sejarah Kebudayaan Islam, Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Khulafaur Rasyidin dengan menggunakan media card sort.

(31)

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

Menguraikan hasil pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III (rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, evaluasi dan refleksi).

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menguraikan deskripsi persiklus (data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan dan atau kegagalan), dan pembahasan melalui tindakan siklus I, II, III.

Antara lain pra siklus, siklus 1, 2, 3.

BAB V : PENUTUP

(32)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar. Dalam kamu besar Bahasa Indonesia prestasi memiliki arti hasil yang telah dicapai (Poerwadarminto, 2005 : 910). Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Wijaya Kusumah, 2009 : 153). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.

Prestasi belajar siswa erat kaitannya dengan keberhasilan guru dalam pembelajaran. Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk mempersiapkan program pengajarannya dengan baik dan sistematik. Namun terkadang, keberhasilan yang di cita-citakan, tetapi kegagalan yang ditemui. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor sebagai penghambatnya. Sebaliknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, maka berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya. Berbagai faktor

(33)

yang dimaksud adalah tujuan, guru, siswa, kegiatan pengajaran, alat evaluasi, bahan evaluasi, dan suasana evaluasi (Djamarah Aswan, 2006 : 109).

Tujuan merupakan pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam pembelajaran. Sedikit banyaknya perumusan tujuan akan mempengaruhi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan secara langsung mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Perumusan tujuan tersebut akan menghasilkan prestasi belajar yang bermacam-macam pula.

Guru adalah pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada siswa di sekolah. Setiap guru memiliki kepribadian sesuai dengan latar belakang kehidupannya, memiliki kualifikasi akademik dan berkompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani rohani dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan nasional. (Khaeruddin, dkk, 2007 : 59).

Kepribadian ataupun kompetensi guru merupakan bagian yang dapat mempengaruhi pola kepemimpinannya dalam melaksanakan tugas mengajar di kelas. Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajarpun akan mempengaruhi kompetensi seorang guru di bidang pendidikan dan pengajaran. Akibatnya akan melahirkan perbedaan pandangan seorang guru terhadap siswanya. Hal tersebut akan mempengaruhi pembelajara di kelas dan menghasilkan prestasi belajar yang bervariasi.

(34)

Siswa sebagai orang yang dengan sengaja datang ke sekolah, memiliki karakteristik yang berbeda, kepribadian, tingkat kecerdasan, biologis, psikologis, dan latar belakang kehidupan sosial mereka yang beragam akan mempengaruhi pembelajaran. Oleh sebab itu prestasi belajar yang dihasilkan pun beragam pula sesuai dengan karakteristik setiap siswa.

Kegiatan pengajaran memiliki pola umum yang menyebabkan terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dan bahan sebagai perantaranya. Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar bagi kepentingan belajar siswa. Dalam pembelajaran penggunaan pendekatan, metode pengajaran, dan media pengajaran harus variatif sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga anak akan termotivasi untuk belajar, dan hasilnya pun akan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang sudah dipelajari oleh siswa (Djamarah Aswan, 1996 : 131). Bahan evaluasi sudah dikemas dalam bentuk buku paket ataupun buku penunjang lain yang digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan alat evaluasi adalah suatu alat yang digunakan guru untuk mengevaluasi pembelajaran. Alat evaluasi dapat berupa tes lisan ataupun tertulis dan harus disesuaikan dengan bahan evaluasi. Ketepatan pemilihan bahan dan alat evaluasi akan mempengaruhi keberhasilan seorang guru dalam mengajar. Selain faktor tujuan, guru, siswa, kegiatan pengajaran, serta bahan dan alat evaluasi, faktor suasana evaluasi juga merupakan faktor

(35)

yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Besar kecilnya jumlah siswa yang dikumpulkan di dalam kelas dan sikap pengawas akan mempengaruhi suasana evaluasi.

Prestasi belajar siswa biasanya dijadikan standar bermutu tidaknya suatu Madrasah Ibtidaiyah. Begitu tingginya nilai prestasi belajar dalam pandangan masyarakat menyebabkan rendahnya minat mereka memasukkan anaknya ke Madrasah Ibtidaiyah. Oleh sebab itu, prestasi belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah harus ditingkatkan, dan perbaikan-perbaikan dalam segala aspek kependidikan harus segera dilakukan secara terprogram.

Peningkatan prestasi belajar bisa melalui pengelolaan pembelajaran yang variatif oleh guru, sarana dan prasarana yang memadai di lingkungan sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, daya dukung masyarakat sekitar, kebijakan pemerintah, dan yang terpenting adalah keadaan siswa itu sendiri. Oleh sebab itu siswa dalam belajar harus dimotivasi dan terprogram sesuai tujuan pendidikan.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting

(36)

sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Adapaun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

2) Faktor psikologis.

a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

b) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis. b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

1) Faktor sosial yang terdiri dari : a) Lingkungan keluarga b) Lingkungan sekolah c) Lingkungan masyarakat d) Lingkungan kelompok

2) Faktor budaya, seperti : adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

(37)

3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan (Usman Lilis, 1993 : 10).

Berdasarkan interaksi faktor internal dan eksternal tersebut prestasi belajar siswa akan dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Adanya perbedaan karakteristik siswa dalam belajar juga akan mempengaruhi prestasi belajar seperti cepat dalam belajar, lambat dalam belajar, anak yang kreatif, anak yang berprestasi kurang, dan anak yang gagal. Dalam hal ini guru harus pandai menyiasati pembelajaran agar lebih menarik minat belajar siswa sehingga prestasi belajar yang diharapkan tercapai.

3. Media Card Sort

Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, dan teknologi, berkembang pula tugas dan peranan guru sejalan dengan jumlah anak yang memerlukan pendidikan. Dalam pembelajaran guru hanya salah satu sumber belajar, sehingga siswa dapat belajar dari beraneka sumber dimana saja dan kapan saja.

Selain guru, yang menjadi sumber belajar adalah media pembelajaran. Media digunakan dalam pembelajaran untuk menyampaikan/menyalurkan materi. Materi itulah yang harus sampai kepada siswa. Menurut Anderson dalam Wijaya Kusumah (2009 : 294), media adalah perlengkapan yang digunakan untuk memperjelas pesan

(38)

(materi) dan memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa dengan pesan. Interaksi akan berjalan baik bila media yang digunakan dapat menyampaikan pesan yang kita inginkan.

Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru dalam memperkaya wawasan siswa. Aneka bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa (Djamarah Aswan 2006 : 123). Oleh sebab itu, media pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak harus yang mahal. Media pembelajaran yang murah, mudah didapat, sederhana, mudah dipergunakan, dan menunjang tercapainya tujuan pengajaran itu lebih baik dari yang mahal.

Dalam pembelajaran, media memiliki berbagai kegunaan diantaranya memperjelas pesan (materi), mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, serta mengatasi sikap pasif siswa. Oleh karena itu masalah siswa seperti sifat unik tiap siswa, lingkungan dan pengalaman yang berbeda, kurikulum dan materi pendidikan yang ditentukan sama untuk semua siswa harus dapat diatasi dengan media pengajaran, karena media juga mampu memberikan motivasi belajar yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama pula.

Selain sebagai salah satu sumber belajar, media juga dijadikan pelengkap dalam pembelajaran yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat tercapai dengan pemilihan media yang harus disesuaikan dengan berbagai

(39)

hal, seperti objektivitas, program pengajaran, sasaran program, situasi dan kondisi, kualitas, teknik, keefektifan dan efisiensi. Selain itu kriteria pemilihan media pembelajaran harus dipertimbangkan oleh guru agar media yang digunakan mempermudah tugas guru dan bukan sebaliknya mempersulit tugas guru.

Media pembelajaran dibedakan berdasarkan jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan pembuatannya. Media dari bahan pembuatannya dibedakan menjadi dua yaitu media sederhana dan media kompleks. Media card sort merupakan salah satu media pembelajaran yang termasuk dalam media sederhana karena cara membuatnya mudah, penggunaannya tidak sulit, dan bisa disesuaikan dengan materi yang sifatnya pengulangan informasi dan hafalan. Media sederhana bahan dasarnya mudah diperoleh, harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit (Djamarah Aswan, 2006 : 126).

Card Sort berasal dari dua kata yaitu card dan sort. Card bermakna kartu (John M Ecols, - : 98) dan sort bermakna sortir atau pilih (John M. Ecols, - : 541). Menurut Melvin L Siiberman (2009 : 157) card sort berarti memilah dan memilih kartu. Card Sort adalah kartu yang cara menggunakannya dengan disortir.

Media card sort sebagai salah satu media pembelajaran merupakan alat penyalur informasi yang digunakan untuk mengajarkan konsep dan mengulangi materi pembelajaran serta mengaktifkan siswa dalam belajar. Penggunaan media ini mengutamakan gerakan fisik siswa ketika mencari

(40)

teman dengan kategori sama. Gerakan fisik tersebut dapat membantu siswa untuk memberi energi pada otak yang telah letih berfikir.

Langkah-langkah penggunaan metode card sort sebagai berikut : 1) Guru meyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai SK/KD

mata pelajaran.

a) Perkirakan jumlah kartu sama dengan jumlah siswa.

b) Isi kartu terdiri dari kartu induk / topik utama dan kartu rincian. 2) Seluruh kartu diacak/dikocok agar campur.

3) Bagikan kartu kepada siswa dan pastikan masing-masing memperoleh satu kartu.

4) Mintalah siswa bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokkan kepada teman sekelasnya.

5) Mintalah masing-masing membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya di papan secara urut.

6) Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempel hasilnya.

7) Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lain. 8) Berilah apresiasi setiap hasil kerja siswa.

9) Lakukan klasifikasi, penyimpulan, dan tindak lanjut (Ismail SM, 2008 : 88).

(41)

Setiap media pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Begitu pula dengan media card sort. Media ini memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut :

1) Materi yang luas dapat disajikan dengan pertemuan yang lebih singkat karena materi sudah terangkum dalam tiap kategori.

2) Bahannya sangat sederhana, mudah digunakan, mudah dibuat, dan murah.

3) Meningkatkan gairah belajar siswa setelah letih berfikir. 4) Mengaktifkan setiap siswa sekaligus kelompok dalam belajar. 5) Meminimalisir kejenuhan siswa dalam belajar sejarah.

Adapun kelemahan-kelemahan media card sort antara lain :

1) Siswa yang lambat dalam belajar akan kesulitan memahami materi pelajaran.

2) Sejenak kelas menjadi ramai dan tidak terkontrol. 3) Media ini hanya sesuai untuk materi-materi tertentu saja.

Dengan menggunakan media card sort diharapkan terjadi komunikasi yang komunikatif, siswa mudah memahami maksud dari materi yang disampaikan guru dan sebaliknya guru mudah mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, melalui media ini guru dapat membuat contoh-contoh, interpretasi-interpretasi sehingga siswa mendapat kesamaan arti sesama mereka.

(42)

4. Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam bertujuan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan Islam, mendorong peserta didik untuk mengambil Ibrah, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah serta menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlaq mulia berdasarkan cermatan atau fakta sejarah yang ada. Ruang lingkup mata pelajaran ini meliputi Sejarah Arab pra Islam, Sejarah Rasulallah SAW dan Khulafaur Rasyidin (Khaeruddin dkk, 2007 : 180).

Sejarah Kebudayaan Islam merupakan ilmu yang mempelajari proses perubahan dan keberlanjutan dalam dimensi waktu. Sejarah Kebudayaan Islam dapat mengajarkan tentang pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat, serta adanya cara pendang yang berbeda terhadap masa lampau untuk menghadapi masa yang akan datang.

Secara terperinci, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah yang merupakan bagian integral dari pendidikan agama memiliki tujuan sebagai berikut :

1) Memberikan pengetahuan tentang Sejarah Agama Islam dan Kebudayaan Islam pada masa Nabi Muhammad Saw dan Khulafaur Rasyidin kepada siswa, agar ia memiliki konsep yang objektif dan sistematis dalam perspektif sejarah.

2) Megambil Ibrah (hikmah), nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah.

(43)

3) Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlaq yang buruk, berdasarkan cermatannya atas fakta sejarah yang ada.

4) Membekali siswa untuk membentuk kepribadiannya berdasarkan tokoh-tokoh teladan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur. 5. Pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan islam materi Khulafaur

Rasyidin dengan menggunakan media card sort.

Sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan materi Sejarah Kebudayaan Islam untuk kelas VI Madrasah Ibtidaiyah yaitu tentang Khulafaur Rasyidin dan Walisanga dalam penelitian ini, materi Khulafaur Rasyidin menjadi pilihan pertama karena materi ini diajarkan sebagian pada semester 1 yang bertepatan dengan waktu penelitian ini.

Khulafaur Rasyidin berasal dari kata khulafa’ dan ar Rasyidin. Kata khulafa berarti pengganti, adapun kata ar Rasyidin bermakna mendapat petunjuk (Sugeng Sugiharto, 2008 : 2). Menurut Nurhakim (2003 : 39) Khulafaur Rasyidin adalah para khalifah yang mendapat petunjuk dari Allah SWT. Dengan demikian Khulafaur Rasyidin merupakan para pengganti Nabi Muhammad SAW yang mendapat petunjuk dari Allah SWT.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan materi Khulafaur Rasyidin meliputi kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Empat sahabat Nabi Muhammad SAW yang menggantikan beliau sebagai pemimpin

(44)

umat, pemimpin negara, dan penerus dakwah. Tetapi tidak menggantikan beliau sebagai pembawa risalah.

Sesuai dengan tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang telah disebutkan di depan, Indikator materi Khulafaur Rasyidin ini meliputi :

1) Memahami arti dan tugas Khulafaur Rasyidin.

2) Memahami dan meneladani nilai-nilai positif sejarah kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq.

Berdasarkan indikator di atas, dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini siswa diharapkan mampu :

1) Menjelaskan pengertian Khulafaur Rasyidin. 2) Menjelaskan tugas-tugas Khulafaur Rasyidin. 3) Menceritakan riwayat hidup khalifah Abu Bakar. 4) Meneladani kepribadian Abu Bakar As Siddiq.

5) Meneladani kesetiaan dan kesabaran Abu Bakar ketika menemani Rasulullah Hijrah.

6) Meneladani keyakinan Abu Bakar ketika menerima berita isra’ Mi’raj. 7) Menceritakan proses peralihan kepemimpinan dari Rasulullah Saw

kepada Abu Bakar As Siddiq.

8) Menceritakan jasa Abu Bakar As Siddiq dalam memerangi nabi palsu dan kaum murtad.

(45)

9) Menceritakan langkah dan kebijakan khalifah Abu Bakar As Siddiq dalam membentuk baitul mal dan mengumpulkan ayat-ayat Al Qur’an (Depag RI, 2006 : 11).

Berdasarkan beberapa indikator di atas, penggunaan media card sort diharapkan mampu menyalurkan materi yang begitu luas ke dalam tiap kategori-kategori hasil belajar yang diharapkan. Mengingat waktu pembelajaran setiap minggunya untuk mata pelajaran ini hanya 2 x 35 menit (2 x pertemuan), sesuai jadwal yang ditentukan di Madrasah Ibtidaiyah YASPI Daseh Pakis Magelang dan pengurangan jam belajar setiap pertemuan 5 menit karena bulan ramadhan.

(46)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian 1. Tempat

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah YASPI Daseh Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juli – 20 Agustus 2011. 3. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah Sejarah Kebudayaan Islam karena berisi materi sejarah dan berkembangnya Islam. Selain itu, luasnya cakupan materi Sejarah Kebudayaan Islam menjadi alasan tersendiri bagi peneliti untuk menyajikannya dalam pembelajaran yang menarik, jelas dan tepat sasaran sesuai tujuan dalam kurikulum.

4. Karakteristik Siswa

Jumlah siswa kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang adalah 10 siswa dengan kriteria 5 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. 9 siswa dalam tingkat usia 11-12 tahun 1 siswa dalam usia 16 tahun.

Siswa sebagian besar berasal dari lingkungan keluarga yang tingkat sosial, ekonomi dan pendidikannya rendah. Ketertarikan siswa dalam

(47)

mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pun rendah. Keadaan siswa yang seperti ini mendorong peneliti untuk menggunakan media dalam pembelajaran.

B. Deskripsi Penelitian 1. Deskripsi Pra Siklus

Penelitian ini diawali dengan observasi pada tanggal 14 Juli 2011 dengan melakukan tindakan sebagai berikut :

a. Mencatat data yang berhubungan dengan subyek penelitian. Data tentang subyek penelitian ini adalah data siswa kelas VI MI YASPI Daseh Pakis Magelang tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 10 siswa.

Tabel 3.2

Data Siswa Kelas VI MI YASPI Daseh Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama L/P Tempat, Tgl Lahir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Wisnu Arya Nugraha Evi Masruroh Ahmad Sugiyanto Murtosiyah M. Irfan Nurul A’eni M. Khanif Fifadhlina Chasanah M. Mujib Uswatun Hidayah L P L P L P L P L P Mgl, 01 Juni 2000 Mgl, 29 Sept 2000 Mgl, 05 Feb 2000 Mgl, 31 Des 1999 Mgl, 28 Juli 2000 Mgl, 03 Des 1999 Mgl, 24 Agus 1999 Mgl, 15 Juli 2000 Mgl, 15 Sept 2000 Mgl, 18 Juli 1995

(48)

b. Melaksanakan Pre Tes

Proses pembelajaran yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Pre tes dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2011 dengan indikator :

1) Siswa dapat menjelaskan pengertian Khulafaur Rasyidin 2) Siswa dapat menyebutkan tugas Khulafaur Rasyidin 3) Siswa dapat menjelaskan pengangkatan Khulafaur Rasyidin 4) Siswa dapat menjelaskan silsilah dan kepribadian Abu Bakar as

Siddiq

5) Siswa dapat mengungkapkan kembali perjuangan Abu Bakar as Siddiq dalam Islam

6) Siswa dapat menjelaskan proses pengangkatan Abu Bakar as Siddiq sebagai Khalifah

7) Siswa dapat menceritakan cara Abu Bakar as Siddiq menghadapi kaum murtad

8) Siswa dapat menjelaskan alasan Abu Bakar as Siddiq memperluas wilayah Islam

9) Siswa dapat menyebutkan kebijakan pemerintah Abu Bakar as Siddiq

10) Siswa dapat menceritakan wafatnya Abu Bakar as Siddiq.

Pembelajaran dilaksanakan dengan memadukan beberapa metode yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan latihan. Adapun

(49)

kondisi siswa pada saat pembelajaran kurang aktif. Hal ini tercermin pada waktu pembelajaran terdapat siswa yang berbicara dengan teman, menggambar, dan juga mengantuk. Bahkan ada siswa yang melamun sehingga sama sekali tidak mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru yang sedang mengajar.

Setelah dilaksanakan pre tes, maka hasil pre tes diolah dan dipresentasikan sebagai masukan dalam memberikan pelajaran dengan menggunakan media card sort. Hasil pre tes juga digunakan sebagai bahan perbandingan dengan hasil tes setelah pembelajaran dengan menggunakan media card sort.

2. Deskripsi Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 3-5 Agustus 2011 yang terdiri dari 5 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Kelima tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa. Standar kompetensi yang diambil adalah mengenal sejarah Khalifah Abu Bakar as Siddiq. Sedangkan kompetensi dasarnya yaitu menceritakan silsilah dan kepribadian Abu Bakar as Siddiq serta perjuangannya dalam dakwah Islam. Indikator dari kompetensi dasar tersebut meliputi :

(50)

2) Menyebutkan asal suku / bani Abu Bakar

3) Menentukan pertemuan nasab Abu Bakar dengan Nabi Muhammad SAW

4) Menyebutkan karakter sifat Abu Bakar yang menonjol 5) Menceritakan sifat luhur Abu Bakar terhadap sesama

6) Menceritakan kisah Abu Bakar sebagai assabiqunal awwalun 7) Mengungkapkan penderitaan Abu Bakar dalam berdakwah

8) Menyebutkan nama-nama tokoh yang masuk Islam atas ajakan Abu Bakar

9) Menunjukkan sikap / perilaku kesabaran Abu Bakar dalam berdakwah

Selain melakukan analisis terhadap kurikulum, peneliti juga melakukan perencanaan lain terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan media card sort sesuai materi yang akan disampaikan

3) Menyusun instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yang terdiri dari lembar pengamatan bagi guru dan siswa 4) Membuat lembar kerja siswa

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran (soal tes obyektif) untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan

(51)

b. Pelaksanaan

Tahap ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4 Agustus 2011 pukul 10.45-11.50. Pada tahap pelaksanaan ini peneliti dibantu oleh seorang kolaboran dalam kegiatan observasi pembelajaran

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus ini meliputi : 1) Apersepsi

Dalam apersepsi ini guru membuka pelajaran dengan salam, mengabsen siswa, menanyakan ada tidaknya tugas rumah, menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar materi pembelajaran, memperkenalkan media card sort, dan membimbing siswa cara menggunakan media ini.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini guru dan siswa melakukan kegiatan meliputi :

a) Guru menjelaskan materi pembelajaran

b) Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi silsilah dan kepribadian Abu Bakar, perjuangan Abu Bakar, dan proses pengangkatannya menjadi Khalifah

c) Guru menyortir kartu yang telah disiapkan sesuai materi pembelajaran kemdian membagikannya kepada siswa

d) Guru meminta siswa untuk mencari teman yang memiliki kartu dalam kategori sama (kartu induk dan kartu rincian)

(52)

e) Guru meminta siswa menempelkan hasilnya di papan secara urut

f) Guru melakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempel hasilnya

g) Guru meminta salah satu penanggung jawab kelompok untuk mempresentasikan hasil sortir kartu.

h) Guru memberikan apresiasi kemudian melakukan klarifikasi, penyimpulan materi, dan tindak lanjut.

Kegiatan siswa.

a) Mencari teman yang memiliki kartu dalam kategori sama b) Membentuk kelompok dan menempelkan kartu di papan c) Berdiskusi dengan anggota kelompok

d) Mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan bersama kelompok

e) Memahami dan menguasai materi pembelajaran 3) Kegiatan Akhir

a) Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika belum paham dan memberikan tugas

(53)

c. Observasi

Dalam kegiatan observasi ini, peneliti dibantu oleh seorang kolaboran. Kolaboran mengamati kegiatan guru dan siswa pembelajaran berlangsung. Kegiatan guru yang diamati meliputi : 1) Apersepsi

2) Penyampaian pokok-pokok pembelajaran 3) Penjelasan penggunaan media card sort 4) Tehnik menyortir kartu

5) Pengelolaan kegiatan diskusi 6) Pemberian pertanyaan

7) Kemampuan melakukan koreksi

8) Memberikan penghargaan individu dan kelompok 9) Menentukan nilai individu dan kelompok

10) Menyimpulkan materi pembelajaran 11) Menutup kegiatan pembelajaran

12) Memberi kesempatan siswa untuk bertanya/berpendapat 13) Menyimpulkan hasil belajar

Kegiatan siswa yang diamati meliputi : 1) Perhatian siswa

2) Membawa buku pelajaran

3) Aktif berpendapat dalam forum diskusi 4) Aktif bertanya

(54)

6) Cepat memahami materi diskusi

7) Dapat mempresentasikan materi yang dibahas 8) Dapat menyimpulkan materi yang dibahas d. Evaluasi

Kegiatan evaluasi siklus I ini untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam materi pembelajaran. Siswa mengerjakan soal tes pilihan ganda 10 soal

e. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama ini. Hasil refleksi diperoleh dari hasil observasi dan evaluasi yang telah didiskusikan bersama kolaboran. Berdasarkan observasi dan evaluasi yang telah dilaksanakan, peneliti dapat menemukan kegagalan pembelajaran sebagai berikut :

1) Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran menggunakan media card sort dengan metode diskusi

2) Siswa yang kemampuannya kurang cenderung tidak aktif dalam menyortir kartu

3) Siswa yang keberaniannya kurang tidak mau untuk mempresentasikan hasil kelompok

4) Sebagian siswa belum terbiasa dengan model diskusi kelompok. Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan peningkatan, yaitu dalam hal :

(55)

1) Siswa yang sudah jenuh belajarnya, timbul minat untuk menyortir kartu

2) Keaktifan belajar siswa tampak lebih meningkat setelah siswa diberi kartu dan menemukan teman dengan kartu kategori yang sama

3) Siswa termotivasi untuk melakukan dan menjelaskan tentang kategori yang terpilih sehingga pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran meningkat.

Untuk memperbaiki kegagalan dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut :

1) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam mengikuti kegiatan diskusi kelompok

2) Memberikan perhatian dan motivasi yang lebih intensif kepada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran

3) Memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu memahami materi pembelajaran yang telah disampaikan.

3. Deskripsi Siklus II

Siklus kedua ini dilaksanakan pada tanggal 10-12 Agustus 2011. Seperti pada siklus pertama, siklus kedua ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi.

(56)

a. Perencanaan

Pada siklus kedua ini, perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan hasil refleksi pada siklus pertama, yaitu :

1) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam mengikuti kegiatan diskusi kelompok

2) Memberikan perhatian dan motivasi yang lebih intensif kepada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran

3) Memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu memahami materi pembelajaran yang telah dibahas

4) Membuat media card sort yang lebih mudah dipahami oleh siswa Setelah itu, peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan SK dan KD yang akan disampaikan kepada siswa. SK yang diambil adalah mengenal sejarah Khalifah Abu Bakar as Siddiq dan KD yang diambil yaitu menunjukkan contoh-contoh nilai positif dari Khalifah Abu Bakar as Siddiq. Indikator dari kompetensi dasar tersebut meliputi :

1) Menjelaskan kepedulian Abu Bakar dalam pembebasan budak 2) Menyebutkan nama-nama budak yang dibebaskan oleh Abu

Bakar

3) Menjelaskan keyakinan Abu Bakar dalam peristiwa Isra’ Mi’raj 4) Menjelaskan alasan Abu Bakar mendapat gelar as Siddiq

5) Menjelaskan langkah-langkah Khalifah Abu Bakar dalam menyadarkan nabi palsu

(57)

6) Menyebutkan nama-nama tokoh nabi palsu

7) Menjelaskan langkah-langkah Khalifah Abu Bakar dalam menyadarkan kaum murtad

8) Menyebutkan para sahabat yang ditugaskan Khalifah Abu Bakar untuk menyadarkan kaum murtad

9) Menjelaskan alasan kaum ingkar zakat tidak mau menunaikan kewajiban zakat

10) Menjelaskan langkah-langkah Khalifah Abu Bakar dalam menyadarkan kaung ingkat zakat

11) Menjelaskan latar belakang Khalifah Abu Bakar melakukan pembukuan Al-Qur’an

12) Melaporkan hasil pembukuan Al-Qur’an yang dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar

13) Menjelaskan latar belakang perintisan dakwah Islam di Persia dan Syiria

14) Menceritakan pelaksanaan dakwah Islam ke Persia 15) Menceritakan pelaksanaan dakwah Islam ke Syiria

Setelah melakukan analisis kurikulum, peneliti melakukan perencanaan lain untuk kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu :

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran 2) Menyiapkan media card sort sesuai materi siklus II 3) Menyusun lembar pengamatan untuk guru dan siswa

(58)

4) Membuat lembar kerja sama untuk menuliskan hasil diskusi 5) Menyusun soal tes obyektif/pilihan ganda

b. Pelaksanaan

Tahap ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 11 Agustus 2011 pukul 10.45-11.50. Seperti pada siklus pertama, siklus kedua ini juga dibantu oleh seorang kolaboran dalam kegiatan observasi pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan lebih terprogram dari pada pelaksanaan siklus I. Kegiatan lebih ditingkatkan dalam diskusi dan memahami materi. Selain itu, guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk lebih aktif dalam diskusi, guru juga memberikan perhatian lebih kepada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini untuk mendorong siswa agar termotivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam.

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus ini meliputi : 1) Appersepsi

Guru membuka pelajaran dengan salam, mengabsen siswa, guru mengulang materi sebelumnya dengan pertanyaan lisan, dan menyampaikan SK/KD materi yang akan dibahas.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini, guru dan siswa melakukan kegiatan meliputi :

(59)

a) Guru mengulas materi yang lalu secara singkat, kemudian menjelaskan materi pembelajaran pada siklus kedua ini

b) Guru menyiapkan kartu sortir dengan kategori menghadapi kaum murtad, perluasan wilayah Islam, dan kebijakan pemerintahan Abu Bakar as Siddiq

c) Guru menyortir kartu dan membagikannya kepada siswa d) Guru meminta siswa berdiskusi dengan media card sort e) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masuk kurang

aktif dalam berdiskusi Kegiatan siswa

a) Berdiskusi dengan anggota kelompok b) Mempresentasikan hasil diskusi c) Aktif mengikuti pembelajaran

d) Termotivasi untuk belajar secara mandiri 3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir pembelajaran ini yang dilakukan guru adalah :

a) Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan memberikan tugas

(60)

c. Observasi

Peneliti melakukan observasi sesuai dengan format yang telah disusun dan mencatat semua hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

d. Evaluasi

Siswa mengerjakan 10 soal tes pilihan ganda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran.

e. Refleksi

Berdasarkan observasi dan evaluasi yang telah dilaksanakan, peneliti menemukan keberhasilan dan kegagalan pembelajaran, yaitu : 1) Peningkatan keaktifan siswa dalam berdiskusi kelompok

2) Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran meningkat sehingga siswa termotivasi belajarnya

3) Kegagalan yang terjadi pada siklus kedua ini adalah masih ada satu orang siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran.

Untuk meningkatkan keberhasilan dan mengatasi kegagalan pada siklus ketiga dapat dibuat perencanaan sebagai berikut :

1) Memberikan motivasi dan pendekatan secara personal kepada seorang siswa yang belum turut aktif dalam pembelajaran

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif bertanya dan mengemukakan pendapat

(61)

3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyeleaikan tugas dalam bentuk kegiatan diskusi masing-masing kelompok agar siswa lebih mandiri dan guru berperan sebagai pembimbing.

4. Deskripsi Siklus III

Seperti pada siklus sebelumnya, siklus ini juga terdiri dari prencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Siklus ketiga ini dilaksanakan pada tanggal 16-19 Agustus 2011. Kelima tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan dilakukan sesuai dengan hasil refleksi yang dilakukan pada akhir siklus kedua

1) Memberikan motivasi dan pendekatan secara personal kepada seorang siswa yang belum berperan aktif dalam pembelajaran 2) Menganalisis kurikulum dan menentukan SK/KD yang akan

disampaikan kepada siswa

Standar kompetensi yang diambil masih sama seperti pada siklus I dan siklus II. Sedangkan kompetensi dasarnya adalah meneladani nilai-nilai positif dari Khalifah Abu Bakar as Siddiq. Indikator dari kompetensi dasar tersebut meliputi :

1) Menunjukkan sikap/perilaku keteguhan memegang amanah dalam segala hal

(62)

2) Membiasakan meneladani Abu Bakar yang selalu bermusyawarah dalam setiap mengambil keputusan penting.

Setelah itu, peneliti juga melakukan perencanaan seperti pada siklus-siklus sebelumnya, yaitu :

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

2) Menyiapkan media card sort sesuai materi dengan lebih terperinci agar siswa lebih mudah memahami materi, termotivasi belajarnya dan prestasi belajar siswa sesuai dengan harapan

3) Menyusun lembar pengamatan bagi guru dan siswa 4) Membuat lembar kerja siswa

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran dan pos tes 10 soal pilihan ganda yaitu pos tes 10 soal pilihan ganda untuk mengetahui prestasi belajar siswa

b. Pelaksanaan

Tahap ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 Agustus 2011 pukul 10.45-11.50. Siklus ketiga ini, peneliti masih dibantu oleh seorang kolaboran dalam kegiatan observasi pembelajaran.

Pada pelaksanaan siklus ketiga ini, pembelajaran lebih ditekankan pada kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas kegiatan diskusi menggunakan media card sort. Tugas yang diberikan guru diarahkan pada peningkatan prestasi belajar. Kegiatan guru lebih difokuskan pada siswa yang benar-benar tidak aktif dan kesulitan dalam memahami materi yang dibahas. Hal ini bertujuan agar seluruh

(63)

siswa berperan aktif dan mampu memahami materi pembelajaran sehingga prestasi belajar mereka pun meningkat.

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus ini, adalah : 1) Apresepsi

Guru membuka pelajaran dengan salam, absensi siswa, dan mengulang kembali materi dalam dua siklus sebelumnya. Kemudian guru menyampaikan SK/KD yang akan dibahas.

Selain itu, guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam memahami materi pembelajaran agar prestasi belajar mereka juga meningkat.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru dan siswa melakukan kegiatan yang meliputi :

Kegiatan guru

a) Guru menyampaikan materi pembelajaran

b) Guru membagikan media card sort sebagai bahan diskusi c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

diskusi berdasarkan materi yang dibahas Kegiatan siswa

a) Melakukan diskusi untuk memahami materi dan peningkatan prestasi belajar

b) Menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja siswa c) Mempresentasikan hasil diskusi

(64)

d) Aktif mengikuti pembelajaran 3) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini yang dilakukan guru dalah : a) Guru menyimpulkan materi pembelajaran

b) Guru memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar mereka dan pos tes untuk mengetahui kompetensi peningkatan nilai pemahaman, keaktifan/motivasi belajar, dan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam.

c. Observasi

Dalam tahap observasi ini, peneliti dan kolaboran mencatat aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran sesuai dengan format yang telah disusun.

d. Evaluasi

Siswa mengerjakan tes yang diberikan oleh guru. Tes dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

e. Refleksi

Dalam refleksi siklus III ini, keberhasilan dan kekurangan yang diperoleh berdasarkan obervasi selama pembelajaran dan evaluasi adalah sebagai berikut :

1) Tidak terdapat lagi siswa yang memperoleh nilai kurang dan hanya terdapat satu siswa yang memperoleh nilai cukup. Hal ini menandakan bahwa terdapat peningkatan yang sangat signifikan

(65)

dari sebelum penggunaan media card sort dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

2) Untuk hasil observasi terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Selain itu guru juga sudah terbiasa dengan media card sort.

3) Kegagalan yang terjadi selama pelaksanaan siklus ketiga ini adalah terdapat satu siswa yang mendapat nilai cukup dalam evaluasi terjadap kemampuan meneladani nilai-nilai positif dari Khalifah Abu Bakar as Siddiq.

4) Pada tahap siklus III ini, pembelajaran lebih menyenangkan dengan menggunakan media card sort. Keaktifan guru dan siswa meningkat sehingga siswa mampu meningkatkan prestasi belajarnya.

(66)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus

a. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil dari observasi sebelum penelitian dilaksanakan diperoleh data mengenai pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam bahwa pembelajaran dilaksanakan dengan memadukan beberapa metode yaitu metode ceramah, tanya jawab dan latihan.

Adapun kondisi siswa pada saat pembelajaran kurang aktif. Hal ini tercermin pada saat pembelajaran berlangsung terdapat siswa yang berbicara dengan teman, mengantuk, dan juga menggambar. Bahkan ada siswa yang melamun sehingga sama sekali tidak mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru yang sedang mengajar.

b. Hasil Evaluasi

Daftar nilai Sejarah Kebudayaan Islam sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media card sort adalah sebagai berikut :

(67)

Tabel 4.1 Daftar nilai pre tes

No. Responden Nilai

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 40 30 60 50 30 50 50 70 30 30 Jumlah Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-fata 440 70 30 44

Dalam mengklasifikasikan nilai, peneliti mengelompokannya menjadi empat kelompok, yaitu kelompok sangat baik, kelompok baik, kelompok cukup dan kelompok kurang, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Kelompok sangat baik adalah siswa yang nilainya 80 – 100 2) Kelompok baik adalah siswa yang nilainya 60 – 79

3) Kelompok cukup adalah siswa yang nilainya 40 – 59 4) Kelompok kurang adalah siswa yang nilainya 20 – 39

Dari hasil tes tersebut dapat di analisa dalam tabel berikut ini :

No Uraian Jumlah responden prosentase

1 Sangat baik 0 0%

2 Baik 2 20%

3 Cukup 4 40%

4 Kurang 4 40%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam belum optimal.

(68)

Hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata kelas yang hanya 44. Kondisi ini juga diperkuat dengan hasil analisa dalam tabel yang menunjukan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 80 – 100, 2 siswa (20%) mendapat nilai antara 60 – 70, kemudian 4 siswa (40%) mendapat nilai antara 40 – 59, dan 4 siswa (40%) yang mendapat nilai antara 20 – 39.

Dalam bentuk grafik hasil tes mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.1

Grafik prosentase nilai pre tes

Dari data yang telah diperoleh tersebut, maka dapat di simpulkan bahwa prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas VI MI YASPI Daseh tahun pelajaran 2011/2012 dinyatakan belum berhasil, karena nilai terendah yang diperoleh adalah 30 dan rata-rata kelas sebesar 44.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 20-39 40-59 60-79 80-100 kurang cukup baik sangat baik

(69)

2. Siklus 1

a. Hasil Observasi

1) Hasil dari observasi terhadap aktifitas siswa selama pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Perolehan skor aktifitas siswa dalam pembelajaran siklus 1

No Skor perolehan Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 21 18 25 15 16 24 20 25 17 12 Cukup Cukup Baik Kurang Kurang Baik Cukup Baik Cukup kurang Rata-rata 19

Untuk mencantumkan tingkat aktifitas siswa Peneliti menggolongkan kedalam empat kategori yaitu :

a) Kelompok sangat baik adalah siswa yang memperoleh skor aktifitas 29 – 32.

b) Kelompok baik adalah siswa yang memperoleh skor aktifitas 23 – 28.

c) Kelompok cukup adalah siswa yang memperoleh skor aktifitas 17 – 22.

d) Kelompok kurang adalah siswa yang memperoleh skor aktifitas 11 – 16.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai penghayatan memiliki pencapaian yang tinggi menunjukkan bahwa siswa SMP pada budaya etnis Tengger benar-benar memegang teguh ajaran-ajaran yang ada pada etnis Tengger dan

Perpindahan ini bisa naik bisa turun, atau tetap pada tingkat yang sama tetapi dalam pekerjaan yang berbeda (Bruce J. Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua macam, yaitu

Peneutralan antara asid kuat dengan alkali kuat merupakan satu tindak balas antara yang melibatkan perpaduan antara ion H + daripada asid dan ion OH - daripada alkali

31:33-34:Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan: Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan

menyelesaikan skripsi dengan judul “Status Kepulauan Dokdo Dalam Perspektif Hukum Internasional (Studi Terhadap Kasus Sengketa Kepulauan Dokdo Antara Korea

Berdasarkan kondisi diatas perma- salahan utama yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah : (1) Untuk mendapatkan solusi alternatif dari kendala yang terjadi dilapangan pada

1 tahun Musnah - standar pelayanan minimal pengoperasian terminal 2 tahun sejak penetapan yang baru 3 tahun Permanen - jaringan trayek angkuaa.n antar kota dalam propinsi

Permasalahan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas