• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI EIS ( EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI EIS ( EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

APLIKASI EIS (EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM) UNTUK MONITORING TRANSAKSI

PENJUALAN DAN PEMBELIAN Yogie Kusuma (087006014)

Teknik Informatika Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email : [email protected]

ABSTRACT

Technological developments have rendered tremendous influence to the world of information technology and telecommunications. The development of these technologies, it also had a positive impact on the activities of the business world. One of these applications use EIS (Executive Information System) for monitoring the sale and purchase of technology-based desktop. With the designed application is expected to know the owner of the desired information from a distance though, as long as the server and client are connected to the internet access. So the implementation of this application is required by the company to facilitate its performance in monitoring the activities of the company of transactions without having to come directly to the company. Developing applications using prototype methodology with client-server architecture. The end result of the development application is expected applications EIS (Executive Information System) for monitoring the sale and purchase of technology-based desktop can monitor all transaction activity results in the sale and purchase of the company in the long distance without having to come directly to the site of the company.

Key Words: Executive Information System, Client-Server, monitoring the sale and purchase

ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi tersebut, juga berdampak positif pada kegiatan dunia bisnis. Salah satunya penggunaan aplikasi EIS (Executive Information Sistem) untuk monitoring transaksi penjualan dan pembelian berbasis teknologi desktop. Dengan dirancangnya aplikasi ini diharapkan pemilik dapat mengetahui informasi yang diinginkan dari jarak jauh sekalipun, selama server dan client terhubung pada akses internet. Sehingga pengimplementasian aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mempermudah kinerja nya dalam memonitoring kegiatan kegiatan transaksi diperusahaan tanpa harus datang langsung ke perusahaan. Pengembangan aplikasi ini menggunakan metodologi prototype dengan arsitektur client-server. Hasil akhir dari pengembangan aplikasi ini diharapkan aplikasi EIS (Executive Information System) untuk monitoring transaksi penjualan dan pembelian berbasis teknologi desktop dapat melakukan monitoring segala hasil kegiatan transaksi penjualan dan pembelian di perusahaan pada jarak jauh tanpa harus datang langsung ke lokasi perusahaan. Kata Kunci : Executive Information System, Client-Server, monitoring transaksi penjualan dan pembelian.

I. Pendahuluan

Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi dan telekomunikasi. Munculnya beragam aplikasi memberikan pilihan dalam peningkatan kinerja suatu pekerjaan, salah satu nya aplikasi berbasis dekstop.

Penggunaan aplikasi EIS (Executive Information Sistem) untuk monitoring transaksi penjualan dan pembelian berbasis teknologi desktop dapat memudahkan owner (pemilik ) dalam kegiatan monitoring data transaksi penjualan dan pembelian, serta data stok barang, karena dengan pemanfaatan aplikasi ini pemilik dapat mengetahui informasi yang diinginkan dari jarak jauh sekalipun selama server dan client terhubung pada koneksi internet. Sehingga memudahkan owner dalam memonitor hasil transaksi jual beli setiap waktunya serta monitoring stok barang tanpa harus datang langsung ke perusahaan yang dimaksud untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Jadi, pengimplementasian aplikasi ini

sangat dibutuhkan untuk memperlancar dan memudahkan tugas pemilik dalam memonitoring kegiatan kegiatan di perusahaan sehingga meminimalisir terjadinya hal hal yang dapat merugikan perusahaan.

Dalam penelitian tugas akhir ini tempat penelitian yang dijadikan tempat studi kasus adalah C.V Prima Graha 2, kondisi dan kebutuhan perusahaan tersebut secara garis besar terkait dengan kebutuhan monitoring yang dilakukan oleh pemilik perusahaan. Dengan melihat sistem yang berjalan saat ini, perusahaan tersebut masih membutuhkan suatu pengembangan sistem, agar sistem yang berjalan menjadi lebih baik. Salah satu nya yaitu dengan membuat aplikasi executive information system (EIS).

Pengimplementasian aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh pemilik C.V Prima Graha 2, dengan pengimplementasian aplikasi ini pemilik dapat mempermudah kinerja nya dalam memonitoring

(2)

2

kegiatan kegiatan transaksi diperusahaan tanpa harus

datang langsung ke perusahaan.

Masalah yang dihadapi adalah bagaimana membangun perangkat lunak Executive Information Sistem (EIS) untuk memudahkan owner dalam melakukan monitoring data transaksi penjualan dan pembelian. Sehingga, pemilik perusahaan dapat melakukan update informasi dimanapun sedang berada, terkait dengan informasi informasi perusahaan.

Permasalahan yang dibatasi sebagai berikut : 1. Tempat penelitian yang dijadikan pembahasan

kasus adalah C.V Prima Graha 2.

2. Aplikasi ini berbasis dekstop dengan arsitektur client-server.

3. Teknologi pengembangan aplikasi yang digunakan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.

4. Pembangunan aplikasi ini untuk pemilik perusahaan dalam memonitoring kegiatan transaksi penjualan dan pembelian serta mengetahui jumlah stok barang di perusahaan. 5. Aplikasi client-server ini menggunakan

zero-configuration virtual private network (VPN) atau jaringan pribadi virtual tanpa konfigurasi yang mampu menghubungkan secara langsung antar komputer yang terkoneksi jaringan internet tanpa menggunakan kabel LAN dengan software pendukung LogMein Hamachi.

Tujuan membuat aplikasi EIS untuk monitoring transaksi penjualan dan pembelian yaitu memudahkan pemilik perusahaan dalam melakukan update informasi pada jarak jauh tanpa harus dating langsung ke perusahaan.

II. Landasan Teori

A. Executive Information Sistem (EIS)

Executive Information System (EIS) adalah sistem berbasis computer yang mampu melayani kebutuhan informasi bagi eksekutif, mampu mengakses secara cepat informasi mutakhir dan mampu mengakses secara langsung pada laporan laporan manajemen. Biasanya sangat mudah digunakan, didukung dengan grafik, menyajikan laporan pengecualian (exceptions), dan mampu melakukan penelusuran lebih rinci terhadap informasi yang diperolehnya. Selain itu mudah dihubungkan dengan fasilitas on-line dan electronic mail. (Rockart dan DeLong yang dikutif oleh Efraim Turban,1993).

EIS mulai dikenal pada pertengahan tahun 1980 pada perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat, kemudian berkembang dan banyak digunakan oleh perusahaan menengah. Pada awalnya

EIS dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan, diantaranya (Turban,1993) :

1. Dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pucuk pimpinan.

2. Prinsip utamanya digunakan untuk menjejaki dan pengendalian.

3. Dibuat untuk gaya manajemen masing-masing eksekutif.

4. Berkemampuan grafis dan mampu menampilkan informasi dalam beberapa pendekatan serta menampilkan implikasinya.

5. Menyajikan informasi secara cepat.

6. Mudah digunakan sehingga meminimumkan waktu pelatihan.

B. Prototype

1. Sejarah Prototype

Menurut Raymond McLeod, prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping.

2. Jenis Prototype

Menurut Raymond McLeod, terdapat dua jenis prototype, yaitu prototype Jenis I yang akan menjadi sistem operasional, dan prototype Jenis II yang merupakan suatu model yang dapat berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional. Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis pada penelitian tugas akhir ini yaitu menggunakan model prototype jenis II.

Tahapan tahapan yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut (McLeod,2001):

Gambar 2.1. Model Prototype Jenis II (McLeod,2001)

(3)

3

C. VPN

Virtual Private Network (VPN) adalah jaringan private yang menggunakan jaringan public seperti internet untuk menghubungkan remote access dan user secara bersama-sama dengan memberikan tingkat level privasi, security, Quality of Service (QoS), dan pengolahan dimana jaringan tersebut dibangun seluruhnya dalam fasilitas yang dimiliki secara pribadi dan dedicated. (Kale, 2007).

Teknologi VPN menyediakan 3 fungsi utama dalam penggunaannya. Fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kerahasiaan

Teknologi VPN memiliki system kerja mengenkripsi semua data yang melewatinya. Dengan adanya teknologi enkripsi ini, maka kerahasiaan data menjadi lebih terjaga. Meskipun, masih ada pihak yang masih bias menyadap data, namun pihak tersebut belum tentu bias membaca data itu dengan mudah karena data tersebut telah dienkripsi.

2. Integritas Data

Ketika melewati jaringan internet, data sebenarnya sudah berjalan sangat jauh melintasi berbagai Negara. Ditengah perjalanannya, apapun bisa terjadi terhadap isi data tersebut, baik itu hilang atau rusak, atau bahkan dimanipulasi isi nya oleh orang lain. VPN memiiki teknologi yang dapat menjaga kebutuhan data yang dikirim agar sampai ke tujuan tanpa cacat, hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang lain.

3. Autentikasi Sumber

Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber sumber pengirim data. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi source datanya. Kemudian alamat source data ini akan disetujui jika proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya.

D. Black Box Testing

Black-Box Testing atau disebut juga functional testing berfokus pada perilaku eksternal dari suatu software atau berbagai komponennya sambil memandang objek yang diuji sebagai sebuah kotak hitam (blackbox) sehingga mencegah tester untuk melihat isi-isi didalamnya. Black-box testing memverifikasi penanganan yang benar dari fungsi-fungsi eksternal yang disediakan oleh software atau

apakah perilaku yang diamati tersebut memenuhi harapan-harapan user atau spesifikasi produk. (Tian, 2005).

III. Metodologi Penelitian

Menurut Raymond McLeod, prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping. Tahap tahap nya yaitu mengidentikasi kebutuhan perangkat, mengembangkan prototype, evaluasi prototyping, mengkodekan sistem operasional, menguji sistem, evaluasi sistem, menggunakan sistem.

A. Diagram Konteks

Gambar 3.1. Diagram Konteks

B. DFD

1. DFD Level 1 Aplikasi EIS untuk Monitoring Transaksi Penjualan dan Pembelian

Gambar 3.2. DFD Level 1 Aplikasi EIS untuk Monitoring Transaksi Penjualan dan Pembelian

(4)

4

ERD

Gambar 3.3. Entity Relational Diagram (ER-D)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Arsitektur Aplikasi Internet Internet PC 1 PC 2 HAMACHI Giegates-network

Gambar 3.4. Arsitektur Aplikasi B. Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap pengembangan yang menitik beratkan pada bagaimana perancangan dapat diubah ke dalam bahasa pemrograman.

Implementasi perangkat lunak ini telah berhasil dibuat dan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Implementasi perangkat lunak ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu aplikasi yang diterapkan di server dan aplikasi yang terapkan khusus untuk pemilik sebagai client.

Aplikasi yang diterapkan di server memiliki beberapa interface atau tampilan, diantaranya :

Gambar 3.5. Form masuk

Gambar 3.6. Form Utama

Gambar 3.7. Form Transaksi Pembelian

Gambar 3.8. Form Transaksi Penjualan

Gambar 3.9. Form Dashboard

C. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian software dalam penelitian ini dilaksanakan oleh pembuat, sedangkan untuk metode pengujian yang digunakan adalah pengujian black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar atau tidak. Pengujian black box merupakan metode perancangan yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak yang dibuat.

(5)

5

D. Kelebihan dan Kekurangan

Adapun kekurangan dan kelebihan dari aplikasi ini, diantaranya :

1. Kekurangan

a. Proses pertukaran data dari client ke server tidak stabil.

b. Pemilik dapat memonitoring kegiatan-kegiatan hanya saat server terhubung pada akses internet.

2. Kelebihan

a. Tugas pemilik dalam proses monitoring menjadi lebih mudah.

b. Proses monitoring dapat dilakukan pada jarak jauh.

c. Meminimalisir manipulasi data oleh pegawai yang tidak bertanggung jawab, karena dengan adanya aplikasi EIS ini pemilik dapat memonitoring kegiatan transaksi.

V. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan laporan ini dapat disimpulkan bahwa telah dibuat aplikasi Executive Information System (EIS) untuk Monitoring Transaksi Penjualan dan Pembelian. Dengan selesainya dibuat aplikasi ini, proses transaksi penjualan dan pembelian menjadi lebih lancar dan proses monitoring pemilik perusahaan semakin lebih mudah karena dapat dilakukan pada jarak jauh dengan bantuan akses internet.

B. Saran

Aplikasi yang diusulkan telah dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan tujuan, yaitu : membantu pemilik dalam melakukan monitoring kegiatan-kegiatan transaksi penjualan dan pembelian pada jarak jauh dengan bantuan akses internet.

Aplikasi ini dapat dikembangkan lagi yaitu pada proses pengambilan data dari client ke server menjadi lebih cepat, sehingga pemilik dalam proses memonitoring kegiatan-kegiatan transaksi menjadi lebih lancar serta pembuatan Virtual Private Network khusus agar tingkat keamanan data lebih terjamin kerahasiaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Friend, D. 1994. Executive Information Systems : Successes, Failures, Insights and Misconceptions, dalam Gray, P., (ed) Decision Support and Executive Information Systems. Prentice Hall International Editions, New Jersey.

Hartono, Jogiyanto. 2000. Pengenalan komputer; dasar ilmu komputer, pemograman sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: Andi.

K V, Kale.2007.Advances in Computer Vision and Information technology.I.K.International Pvt Ltd. New Delhi.

M, Shalahudin, Rosa A.S. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Modula

McLeod Raymond, Jr. 1995, Manajgement Information System, A Study of Computer Based Information System, 6th edition, Prentice Hall International, Englewood cliffs, new jersey 07632 McLeod Raymond, Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Edisi Ketujuh.Jakarta: PT Prenhallindo Pressman, Roger. 2000. Rekayasa Perangkat Lunak pendekatan praktisi. Yogyakarta : Penerbit Andi Rusmawan, Uus. 2009. Koleksi Program VB 6.0 Konsep ADO untuk tugas akhir dan skripsi. Jakarta : Elex Media Konputindo

Sidik, Betha. 2005. MySQL : Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web. Bandung: Informatika.

Suryo Kusumo, Ario. 2000. Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Turban, Efraim, 1993, Decision Support and Expert System ; Managemnt Support System, Third Edition, Macmillan Publising Company, St. Paul, Minnesota

Gambar

Gambar 2.1.  Model Prototype Jenis II  (McLeod,2001)
Gambar 3.2.  DFD Level 1 Aplikasi EIS untuk  Monitoring Transaksi Penjualan dan Pembelian

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan seni yang diberlakukan dalam kurikulum 2013 saat ini merupakan bagian dari mata pelajaran Seni dan Budaya, yang secara konseptual memberikan tempat tidak hanya

1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan di Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor

Data dari berbagai sumber berbeda dapat digunakan untuk mengelaborasi dan memperkaya penelitian, dan dengan memperoleh data dari sumber berbeda, dengan teknik pengumpulan

Dari berbagai kasus di atas terlihat keadaan dimana suatu perusahaan yang pailit mempunyai asset lebih dari satu negara atau keadaan di mana beberapa

berdasarkan evaluasi terhadap nilai tugas (Pertanyaan individual/diskusi), diskusi antar kelompok (Nilai kelompok), rumusan pembelajaran (Nilai kelompok), UTS & UAS

Peneliti : begini pak, mungkin bapak sudah mendengar dari kepala sekolah terkait dengan permasalahan penelitian yang saya angkat, yaitu mengenai perhatian orang tua pada pendidikan

Nilai histogram merupakan tahap awal untuk menentukan nilai threshold, hal pertama yang dilakukan mencari nilai histogram dari frame dan kendaraan sehingga dari

PPM PB Pria tahun 2008 telah dijabarkan pula ke Kabupaten Kota dalam bentuk Kontrak Kerja Kemitraan antara Eselon III BKKBN Provinsi Gorontalo (selaku Pembina Wilayah)