PEDOMAN TATALAKSANA
ADMINISTRASI KEPESERTAAN
DAN PELAYANAN KESEHATAN
dr. Indrina Darmayanti
DASAR HUKUM
1. UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
2. UU nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
3. Peraturan Presiden RI No. 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan
4. Peraturan Presiden RI no 111 tahun 2013 Tentang Perubahan atas peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 Tentang jaminan kesehatan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi ke-butuhan dasar kesehatan yang diberi-kan kepada “setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah “.
Bagi seluruh
masyarakat Indonesia termasuk pekerja asing yg bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam)
bulan
Kesiapan Infrastrukur
Regional I Regional II Regional III Regional IV Regional V Regional VI Regional VII Regional VIII Regional IX Regional X Regional XI Regional XII1. 12 Kantor Divisi Regional.
2. 104 Kantor Cabang.
3. Kantor Operasional Kab/Kota di Seluruh Indonesia
KC BOJONEGORO KC MADIUN KCU KEDIRI KC MALANG KC PAMEKASAN KC JEMBER KC BANYUWANGI KCU SURABAYA KC PASURUAN KEDIRI
BPJS KESEHATAN DIVISI REGIONAL VII
KC MOJOKERTO
KELOMPOK PESERTA JAMINAN KESEHATAN
KEL OM POK PE SER TA J AMINAN KE SEHA TAN PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JK BUKAN PBI JK Pekerja Penerima Upah (PPU)a. PNS (Pusat & Daerah) b. Anggota TNI
c. Anggota Polri d. Pejabat Negara
e. Pegawai Pemerintah Non PNS f. Pegawai Swasta
g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd f yang menerima upah
Pekerja Bukan Penerima upah (PBPU) Pekerja Mandiri Sektor Informal Bukan Pekerja (BP) a. Investor b. Pemberi Kerja c. Penerima Pensiun d. Veteran e. Perintis Kemerdekaan
f. bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mampu membayar iuran
PENANDATANGANAN PKS PENGALIHAN PROGRAM ANTARA PT. ASKES (Persero) dengan PT. JAMSOSTEK (Persero)
Masa Peralihan berlaku selama 3 (tiga) bulan sejak 1 Januari 2014 – 31 Maret 2014
PKS Pengalihan Program antara
PT. Askes (Persero) dgn PT. Jamsostek (PERSERO)
• Ruang Lingkup :
o PT. Askes (Persero) dan PT. Jamsostek (Persero) ditugaskan untuk berkoordinasi mengalihkan penyelenggaraan program jaminan pemeliharaan kesehatan PT. Jamsostek (Persero) ke BPJS Kesehatan.
o Mekanisme pengalihan program, aset dan liabilitas JPK Jamsostek ke BPJS Kesehatan
o Sosialisasi kpd PPK I dan PPK II, Organisasi Pengusaha, Perusahaan Peserta program JPK Jamsostek dan serikat pekerja
o Berkonsolidasi terkait data kepesertaan, data fasilitas kesehatan dan data keuangan
Surat Edaran Bersama
PT ASKES (Persero) dan PT Jamsostek (PERSERO)
PT. Askes (Persero)
1. Mulai tanggal 1 Januari 2014 BPJS Kesehatan menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan
2. Bagi Tenaga Kerja yang mengikuti program JPK PT Jamsostek (Persero) akan dialihkan ke BPJS Kesehatan
3. BPJS Kesehatan akan memberikan manfaat perlindungan sesuai dengan hak dan ketentuan yang berlaku
4. Hak dapat diperoleh setelah perusahaan dan tenaga kerja menyelesaikan kewajiban untuk membayar iuran
5. Iuran Jaminan Kesehatan dibayarkan kepada BPJS Kesehatan mulai Januari 2014
6. Selama 3 (tiga) bulan pertama masa transisi, peserta JPK dan anggota keluarga yang dialihkan ke BPJS Kesehatan masih dapat menggunakan kartu dari PT Jamsostek (Persero)
7. Faskes yang selama ini melayani peserta JPK PT Jamsostek (Persero) tetap digunakan dan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
Masa T
BENTUK IDENTITAS PESERTA
PEMBERIAN NO REGISTRASI &
NO VIRTUAL ACCOUNT
1. No Registrasi Peserta BPJS Kesehatan
13 Digit : 1-12 no urut, 13: angka otomatis
2. No Virtual Account
16 digit : 5 (lima) kode Bank
1 (satu) kode peserta/BU
10 digit nomor register BPJS
13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 - 9
8 8 9 8 8 9 9 9 1 2 3 4 5 6 7 8 8 8 8 8 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
BESARAN IURAN
&
BESARAN IURAN NON PBI
SASARAN PESERTA PROSENTASE UPAH KONTRIBUSI Keterangan
PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN 5% 2% OLEH PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN 3% OLEH PEMERINTAH
DARI GAJI POKOK DAN TUNJANGAN
PEKERJA PENERIMA UPAH 4,5 % 5%
4% PEMBERI KERJA DAN 0,5% PEKERJA
PER 1 JULI 2015
4% PEMBERI KERJA DAN 1% PEKERJA
PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH NILAI NOMINAL 1. Rp 25,500,- 2. Rp 42,500,- 3. Rp 59,500,- 1. Ranap kelas 3 2. Ranap kelas 2 3. Ranap kelas 1 Catatan:
Batas atas upah (ceiling wage) untuk pekerja penerima upah swasta ditetapkan 2 kali PTKP-K1
Standard PTKP
Pegawai pemerintah non PNS dan Pekerja Penerima Upah
Status WP Setahun Sebulan
TK / 0 Rp. 24,300,000 2,025,000
K / 0 Rp. 26,325,000 2,193,750
K / 1 Rp. 28,350,000 2,362,500
K / 2 Rp. 30,375,000 2,531,250
TATA CARA PEMBAYARAN IURAN
cont…
Tambahan Iuran bagi Keluarga > 5
- Dibayar oleh Peserta
- Masing2 memiliki Virtual Account
- Tgl 10, dapat dibayar lebih dr sebulan di awal
Denda
PPU : 2% perbulan, paling banyak 3 (tiga) bln PBPU: 2% perbulan, paling banyak 6(enam) bln
PHK dapat hak pelayanan 6 (enam) bulan dengan menunjukkan: - Surat PHK dan – diketahui Disnaker
Pendaftaran Peserta
1. MANUAL
- Isi DIP
- Identitas & Foto
2. BERKELOMPOK mll Migrasi Database.
- Isi format Data ( terbaru : 34 kolom)
- Validasi
- Surat Pengesahan dari pimpinan BU
- Foto
Mekanisme Pendaftaran
1. Perseorangan
o Pendaftaran melalui Kantor BPJS Kesehatan o Pendaftaran melalui Website
o Pendaftaran melalui Pihak ketiga
2. Kelompok
Daftar Isian Peserta
1. Formulir 1 : PPU dan Pensiunan PNS, Veteran dan
PK
2. Formulir 2: PBPU dan Bukan Pekerja
3. Formulir 3 : Tambahan anggota keluarga
4. Formulir 4 : Perubahan data
1. PPU pemerintah : sama dengan eksisting
2. Pembayaran Iuran mll Channel Perbankan:
- Telle bank - ATM
- Internet banking - LLG/RTGS
- Auto Debet Pemegang Rekening
3. Pembayaran Iuran mll Channel NON perbankan Payment Point On Line Bank (PPOB) yg bekerjasama
1. PPU
Akhir Januari 2014 rekon pembayaran bulan
Februari
2. PBPU
Hitung rekap – 14 hari kerja sejak diterima iuran
Sanksi
Administrasi
Denda Iuran
Tidak dapat Pelayanan Publik tertentu Penghentian Pelayanan Kesehatan • Teguran tertulis • Dilakukan BPJS Kesehatan • Melewati tanggal 10 • Besarnya Denda 2% • Dilakukan BPJS Kesehatan • Proses Ijin Usaha
• IMB
• Bukti Kepemilikan Hak Tanah & Bangunan
• Tidak membayar iuran selama 3 bulan atau 6 bulan
• Dilakukan BPJS Kesehatan
3. Rawat Jalan Tingkat Pertama
Rawat Jalan Tingkat Pertama
1. Puskesmas beserta jejaringnya;
2. Praktik dokter dengan jejaringnya (apotek, laboratorium, bidan, perawat);
3. Praktik dokter gigi beserta jejaringnya;
4. Klinik pratama beserta jejaringnya; dan
5. Fasilitas kesehatan milik TNI/POLRI beserta jejaringnya
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama merupakan pelayanan kesehatan non spesialistik yang meliputi:
a. administrasi pelayanan;
b. pelayanan promotif dan preventif;
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; e. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
f. transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis;
g. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; h. Rawat Inap Tingkat Pertama sesuai dengan indikasi medis
Cakupan Pelayanan
PERMENKES No. 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
1) administrasi pelayanan
2) pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis 3) premedikasi
4) kegawatdaruratan oro-dental
5) pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi) 6) pencabutan gigi permanen tanpa penyulit 7) obat pasca ekstraksi
8) tumpatan komposit/GIC 9) Skeling
Cakupan pelayanan Dokter Gigi
Pelayanan
rawat inap tingkat pertama
mencakup:
a. rawat inap pada pengobatan/perawatan kasus yang dapat
diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
b. pertolongan persalinan pervaginam bukan risiko tinggi;
c. pertolongan persalinan dengan komplikasi dan/atau penyulit pervaginam bagi Puskesmas PONED;
d. pertolongan neonatal dengan komplikasi; dan
e. pelayanan transfusi darah sesuai kompetensi Fasilitas Kesehatan dan/atau kebutuhan medis.
Cakupan Pelayanan
PERMENKES No. 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
PAKET
PER DIEM
RITP
Faskes Puskesmas / klinik rawat inap Besaran Paket per hari Rp. 100,000,-
Cakupan Paket per hari rawat --> Rp 100.00,- 1) Jasa pelayanan 2) Jasa sarana 3) Akomodasi 4) Obat 5) BMHP 6) Pemeriksaan penunjang 7) Alat kesehatan
8) Semua pelayanan kesehatan poin 1 sd 7 yang diberikan kepada peserta pada semua jejaring faskes tingkat pertama, termasuk Apotek, laboratorium, bidan dan lain sebagainya
No Jenis Pelayanan Tarif (Rp)
1 Persalinan Pervaginam Normal 600.000 2 Penanganan perdarahan paska keguguran,
persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar
750.000
3 Pelayanan tindakan paska persalinan (mis. placenta manual)
175.000 4 Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan
dan neonatal
125.000 5 Penanganan komplikasi KB paska persalinan 125.000
NORMA : Persalinan &Pelayanan Kebidanan & Neonatal di Faskes Tingkat Pertama (Di luar kapitasi / FFS)
6. PERSALINAN DI FASKES TINGKAT
PERTAMA
• ANC, PNC
• Tindakan Persalinan
Cakupan Pelayanan
Penagihan Klaim
1. Persalinan di Puskesmas/Klinik/Dokter dan jejaringnya
2. Puskesmas/Klinik/Dokter menagihkan secara kolektif
3. Persalinan oleh Bidan
a) Klaim diajukan oleh Bidan baik sebagai faskes tingkat
pertama maupun sebagai jejaring (bekerjasama dg faskes tingkat pertama)
b) Peserta tidak bisa menagihkan secara perorangan ke BPJS Kesehatan
PELAYANAN DI FASKES TINGKAT PERTAMA
PROSEDUR PELAYANAN TINGKAT PERTAMA
FASKES TINGKAT PERTAMA PESERTA
Mulai
Identitas Peserta BPJS
Pemeriksaan
eligibilitas peserta Peserta BPJS Tidak
Ya Penjaminan Pribadi Pemeriksaan Perlu pemeriksaan lanjutan/ spesialis? Mendapatkan resep obat Diterbitkan surat rujukan Pasien Pulang Pasien mengambil resep di apotek jaringan PPK Peserta terdaftar Ya Lihat Bispro pelayanan RJTP peserta tidak terdaftar tidak
Perlu rawat inap
Pasien dirawat inap Pelayanan Tingkat Lanjutan Pasien Sembuh Ya Tidak Ya Tidak Ya Perlu pemeriksaan penunjang dasar/ pratama? Pasien mendapatkan pelayanan penunjang Konsultasi hasil penunjang Tidak
PELAYANAN DI FASKES TINGKAT PERTAMA
K e d a ta n g a n K e d u a , d s tPROSEDUR PELAYANAN TINGKAT PERTAMA DI FASKES BUKAN TEMPAT PESERTA TERDAFTAR
K e d a ta n g a n p e rt a m a K e d a ta n g a n P e rt a m a
BPJS Kesehatan FASKES TINGKAT PERTAMA PESERTA
Identitas Peserta BPJS Peserta berada di luar wilayah faskes
tk. I terdaftar
Pemeriksaan eligibilitas peserta
Penerbitan surat pengantar pelayanan di faskes tk 1 Identitas Peserta BPJS dan surat pengantar dari KC Pemeriksaan sebagaimana proses pelayanan di faskes tk. 1 Alternatif 1 Alternatif 2 Peserta langsung datang ke Faskes Tk.1 Pemeriksaan eligibilitas peserta Penjaminan Pribadi Tidak Peserta terdaftar Peserta BPJS Faskes menghubungi KC setempat / Call center untuk konfirmasi kepesertaan dan
penjaminan pelayanan Pemeriksaan eligibilitas
peserta dan penerbitan penjaminan/ nomor
penjaminan Berkas / nomor
penjaminan
Faskes mengentri pelayanan ke aplikasi pelayanan tk. 1
Pemberitahuan berkas/nomor penjaminan kepada faskes
melalui fax/email/telepon Pemeriksaan sebagaimana proses pelayanan di faskes tk. 1 Faskes mengentri pelayanan ke aplikasi pelayanan tk. 1
Peserta berobat untuk ke 2 kalinya di faskes tidak terdaftar Pemeriksaan eligibilitas dan riwayat pelayanan peserta Muncul “warning” riwayat pelayanan peserta tidak terdaftar
Konfirmasi ke KC BPJS Kesehatan Penggantian faskes tingkat 1 terdaftar Pemeriksaan sebagaimana proses pelayanan di faskes tk. 1 Konfirmasi dan pemberitahuan kepada peserta dan
faskes perihal perubahan faskes tk.1 terdaftar Informasi Perubahan Faskes tk. 1 terdaftar Update data kepesertaan Informasi Perubahan Faskes tk. 1 terdaftar Perubahan perhitungan kapitasi ya tidak
PELAYANAN
RUJUKAN
Alat kesehatan yang digunakan di luar tubuh
termasuk pelayanan di luar paket Ina CBG’s
Mekanisme pemberian Alat Kesehatan ada
pembatasan
1) Waktu pemberian 2) Plafon harga
Pengajuan klaim dilakukan oleh Faskes yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
Pengajuan klaim secara kolektif
Tarif ditetapkan oleh BPJS Kesehatan
Tarif Alat Bantu Kesehatan
PT. Askes (Persero)
No Jenis Pelayanan Tarif (Rp)
1 Kacamata Kelas III: 150.000 Kelas II : 200.000 Kelas I : 250.000 2 Alat Bantu Dengar 1.000.000 3 Prothese Anggta Gerak 2.500.000 4 Prothese Gigi 1.000.000 5 Korset tulang belakang 350.000 6 Collar Neck 150.000
PERMENKES No 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
1) Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang
lebih tinggi dari pada haknya, dapat meningkatkan
haknya dengan mengikuti
asuransi kesehatan
tambahan
, atau membayar sendiri selisih antara
biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan
biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas
perawatan.
9. Pelayanan di Faskes yang
PERPRES No 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
Lanjutan....
Pasal 40
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin
1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;
2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat; 3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan
kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja;
4. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri; 5. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
6. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas; 7. Pelayanan meratakan gigi (ortodensi);
8. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol;
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin
9. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
10. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment);
11. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen);
12. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu; 13. Perbekalan kesehatan rumah tangga;
14. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah;
15. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan.
Prinsip COB
Peserta yang dapat di-COB-kan adalah Peserta yang
mengambil kelas perawatan lebih tinggi dari haknya.
Pelayanan di Faskes yang belum kerjasama dengan BPJS
Kesehatan, dapat dilakukan COB
BPJS Kesehatan sebagai ‘penanggung utama’ tetapi tidak harus
sebagai ‘pembayar pertama’
BPJS Kesehatan menanggung sesuai hak kelas Peserta, sesuai
tarif Ina CBG’s
Benefit yang di-COB-kan adalah pelayanan yang sesuai dengan
ketentuan BPJS Kesehatan
Lanjutan...
Untuk kecelakaan lalu lintas, BPJS Kesehatan sebagai penjamin
kedua, yaitu hanya menjamin sisa dari biaya yang sudah
dijamin oleh PT Jasa Raharja. Bila peserta mempunyai Asuransi
tambahan, maka Asuransi Tambahan sebagai penjamin ketiga.
BPJS Kesehatan tidak melayani klaim perorangan
(reimbursement perorangan) untuk Peserta yang mempunyai Asuransi Tambahan
a. Dasar pengalihan pertanggungan adalah tanggal masuk rawat inap, tidak melihat tanggal pulang.
b. Pasien yang masuk rawat inap sampai dengan tanggal 31
Desember 2013, biayanya menjadi tanggung jawab PT
Jamsostek (Persero), mengikuti ketentuan yang berlaku pada PT Jamsostek (Persero).
c. Pasien yang masuk rawat inap mulai 1 Januari 2014, mengikuti mekanisme pelayanan dan pembayaran BPJS Kesehatan.
JAMSOSTEK
Jamsostek 31 Desember 2013
BPJS Jamsostek
JPK Jamsostek
• Peserta :
• Tenaga kerja atau suami / isteri yang sah dan anak sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang dari tenaga kerja
• Manfaat Pelayanan
• Rawat jalan tingkat pertama • Rawat jalan tingkat lanjutan
• Rawat inap (kelas II pada RS Pemerintah atau RS lainnya yang setara dengan RS pemerintah)
• Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan
• Gawat darurat
• Penunjang diagnostik
BPJS Kesehatan
• Peserta :
•Seluruh Penduduk Indonesia •5 org / keluarga
•Dapat menambah anggota keluarga lain
tambahan iuran
• Manfaat Pelayanan :
• KOMPREHENSIF, tanpa skrining peserta/ tanpa pemeriksaan MCU, tanpa waktu tunggu, tanpa batasan jumlah hari rawat / sesuai indikasi medis td :
• Rawat jalan tingkat pertama • Rawat jalan tingkat lanjutan
• Rawat inap ( non intensif & ruang intensif)
• Pem. kehamilan & pertolongan persalinan
• Gawat Darurat
• Penunjang diagnostik
PERBANDINGAN
JPK Jamsostek
• Pelayanan khusus (Kacamata, protesa mata, protesa gigi, ABD dan protesa anggota gerak)
• Penyakit Kronis dan kritis (critical illness)
BPJS Kesehatan
• Alat bantu Kesehatan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) yang berlaku • Promotif Preventif • Program Penatalaksanaan Penyakit Kronis (Prolanis) DM dan Hipertensi PERBANDINGAN JPK JAMSOSTEK DGN BPJS KESEHATAN
JPK Jamsostek
• Penyakit Kronis dan kritis (critical illness) meliputi :
• Hemodialisa (max. Rp 700 .000,-/ kasus)
• Operasi Jantung (max. Rp80 juta/ kasus / tahun
• Kanker (max. Rp 35 juta/kasus/tahun)
• Transplantasi organ (ginjal, hati, sumsum tulang belakang) max Rp 50 juta/ kasus/tahun
• Penyakit HIV / AIDS (max 20 juta/ kasus / tahun)
BPJS Kesehatan
• Penyakit Katastropik (Jantung, Thalasemia, Gagal Ginjal Kronis, Kanker) sesuai kebutuhan medis tanpa limitasi hari rawat dan biaya
• Obat Fornas, e-Catalog (Kemkes)
• Ambulan
• Pelayanan Jenazah
• Kompensasi untuk daerah yang tidak ada faskes
• PHK s/d 6 bln mendapat manfaat jaminan tanpa bayar iuran
PERBANDINGAN
JPK Jamsostek
• Faskes :
•Balai Pengobatan •Puskesmas
•Dokter praktek swasta •Rumah Sakit
•Rumah Bersalin
•Rumah Sakit Bersalin
•Pola Tarif : Kapitasi, fee for service
BPJS Kesehatan
• Faskes :
• Tingkat Pertama : • PKM
• Klinik + Klinik “JPK Jamsostek”, Klinik “TNI/POLRI” dan Lainnya (baru) • Dokkel + Dokkel “JPK Jamsostek”
dan Lainnya (Baru) • Tingkat Lanjutan :
• RS Pemerintah
• RS Swasta + RS “JPK Jamsostek”, RS “Jamkesmas” dan Lainnya (Baru) • RS TNI/POLRI + Seluruh RS
“TNI/POLRI” dan Lainnya (Baru) • Pola Tarif : Kapitasi, INA-CBGs
JPK Jamsostek
• Premi:
• 6 % untuk keluarga • 3 % untuk single
• Pembayaran Premi
•Tanggal 15 bulan berikut
BPJS Kesehatan
• Premi :• Aparat Negara : 5 %
• Pekerja Penerima Upah :
4.5% utk 5 anggota keluarga)
•PBPU /BP : Nominal
•dapat menambah anggota
keluarga lain tambahan
iuran
• Pembayaran Premi :
• Maksimal tanggal 10 bulan
berjalan
• Denda keterlambatan : 2%