• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN TATALAKSANA ADMINISTRASI KEPESERTAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN. dr. Indrina Darmayanti Kadept. MPK Divisi Regional VII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN TATALAKSANA ADMINISTRASI KEPESERTAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN. dr. Indrina Darmayanti Kadept. MPK Divisi Regional VII"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN TATALAKSANA

ADMINISTRASI KEPESERTAAN

DAN PELAYANAN KESEHATAN

dr. Indrina Darmayanti

(2)

DASAR HUKUM

1. UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

2. UU nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

3. Peraturan Presiden RI No. 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan

4. Peraturan Presiden RI no 111 tahun 2013 Tentang Perubahan atas peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 Tentang jaminan kesehatan

(3)

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi ke-butuhan dasar kesehatan yang diberi-kan kepada “setiap orang yang telah

membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah “.

Bagi seluruh

masyarakat Indonesia termasuk pekerja asing yg bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam)

bulan

(4)

Kesiapan Infrastrukur

Regional I Regional II Regional III Regional IV Regional V Regional VI Regional VII Regional VIII Regional IX Regional X Regional XI Regional XII

1. 12 Kantor Divisi Regional.

2. 104 Kantor Cabang.

3. Kantor Operasional Kab/Kota di Seluruh Indonesia

(5)

KC BOJONEGORO KC MADIUN KCU KEDIRI KC MALANG KC PAMEKASAN KC JEMBER KC BANYUWANGI KCU SURABAYA KC PASURUAN KEDIRI

BPJS KESEHATAN DIVISI REGIONAL VII

KC MOJOKERTO

(6)

KELOMPOK PESERTA JAMINAN KESEHATAN

KEL OM POK PE SER TA J AMINAN KE SEHA TAN PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JK BUKAN PBI JK Pekerja Penerima Upah (PPU)

a. PNS (Pusat & Daerah) b. Anggota TNI

c. Anggota Polri d. Pejabat Negara

e. Pegawai Pemerintah Non PNS f. Pegawai Swasta

g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd f yang menerima upah

Pekerja Bukan Penerima upah (PBPU) Pekerja Mandiri Sektor Informal Bukan Pekerja (BP) a. Investor b. Pemberi Kerja c. Penerima Pensiun d. Veteran e. Perintis Kemerdekaan

f. bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mampu membayar iuran

(7)

PENANDATANGANAN PKS PENGALIHAN PROGRAM ANTARA PT. ASKES (Persero) dengan PT. JAMSOSTEK (Persero)

(8)

Masa Peralihan berlaku selama 3 (tiga) bulan sejak 1 Januari 2014 – 31 Maret 2014

PKS Pengalihan Program antara

PT. Askes (Persero) dgn PT. Jamsostek (PERSERO)

• Ruang Lingkup :

o PT. Askes (Persero) dan PT. Jamsostek (Persero) ditugaskan untuk berkoordinasi mengalihkan penyelenggaraan program jaminan pemeliharaan kesehatan PT. Jamsostek (Persero) ke BPJS Kesehatan.

o Mekanisme pengalihan program, aset dan liabilitas JPK Jamsostek ke BPJS Kesehatan

o Sosialisasi kpd PPK I dan PPK II, Organisasi Pengusaha, Perusahaan Peserta program JPK Jamsostek dan serikat pekerja

o Berkonsolidasi terkait data kepesertaan, data fasilitas kesehatan dan data keuangan

(9)

Surat Edaran Bersama

PT ASKES (Persero) dan PT Jamsostek (PERSERO)

PT. Askes (Persero)

1. Mulai tanggal 1 Januari 2014 BPJS Kesehatan menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan

2. Bagi Tenaga Kerja yang mengikuti program JPK PT Jamsostek (Persero) akan dialihkan ke BPJS Kesehatan

3. BPJS Kesehatan akan memberikan manfaat perlindungan sesuai dengan hak dan ketentuan yang berlaku

4. Hak dapat diperoleh setelah perusahaan dan tenaga kerja menyelesaikan kewajiban untuk membayar iuran

5. Iuran Jaminan Kesehatan dibayarkan kepada BPJS Kesehatan mulai Januari 2014

6. Selama 3 (tiga) bulan pertama masa transisi, peserta JPK dan anggota keluarga yang dialihkan ke BPJS Kesehatan masih dapat menggunakan kartu dari PT Jamsostek (Persero)

7. Faskes yang selama ini melayani peserta JPK PT Jamsostek (Persero) tetap digunakan dan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

(10)
(11)

Masa T

(12)

BENTUK IDENTITAS PESERTA

(13)

PEMBERIAN NO REGISTRASI &

NO VIRTUAL ACCOUNT

1. No Registrasi Peserta BPJS Kesehatan

13 Digit : 1-12 no urut, 13: angka otomatis

2. No Virtual Account

16 digit : 5 (lima) kode Bank

1 (satu) kode peserta/BU

10 digit nomor register BPJS

13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 - 9

8 8 9 8 8 9 9 9 1 2 3 4 5 6 7 8 8 8 8 8 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

(14)

BESARAN IURAN

&

(15)

BESARAN IURAN NON PBI

SASARAN PESERTA PROSENTASE UPAH KONTRIBUSI Keterangan

PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN 5% 2% OLEH PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN 3% OLEH PEMERINTAH

DARI GAJI POKOK DAN TUNJANGAN

PEKERJA PENERIMA UPAH 4,5 % 5%

4% PEMBERI KERJA DAN 0,5% PEKERJA

PER 1 JULI 2015

4% PEMBERI KERJA DAN 1% PEKERJA

PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH NILAI NOMINAL 1. Rp 25,500,- 2. Rp 42,500,- 3. Rp 59,500,- 1. Ranap kelas 3 2. Ranap kelas 2 3. Ranap kelas 1 Catatan:

Batas atas upah (ceiling wage) untuk pekerja penerima upah swasta ditetapkan 2 kali PTKP-K1

(16)

Standard PTKP

Pegawai pemerintah non PNS dan Pekerja Penerima Upah

Status WP Setahun Sebulan

TK / 0 Rp. 24,300,000 2,025,000

K / 0 Rp. 26,325,000 2,193,750

K / 1 Rp. 28,350,000 2,362,500

K / 2 Rp. 30,375,000 2,531,250

(17)

TATA CARA PEMBAYARAN IURAN

cont…

Tambahan Iuran bagi Keluarga > 5

- Dibayar oleh Peserta

- Masing2 memiliki Virtual Account

- Tgl 10, dapat dibayar lebih dr sebulan di awal

Denda

PPU : 2% perbulan, paling banyak 3 (tiga) bln PBPU: 2% perbulan, paling banyak 6(enam) bln

PHK dapat hak pelayanan 6 (enam) bulan dengan menunjukkan: - Surat PHK dan – diketahui Disnaker

(18)

Pendaftaran Peserta

1. MANUAL

- Isi DIP

- Identitas & Foto

2. BERKELOMPOK mll Migrasi Database.

- Isi format Data ( terbaru : 34 kolom)

- Validasi

- Surat Pengesahan dari pimpinan BU

- Foto

(19)

Mekanisme Pendaftaran

1. Perseorangan

o Pendaftaran melalui Kantor BPJS Kesehatan o Pendaftaran melalui Website

o Pendaftaran melalui Pihak ketiga

2. Kelompok

(20)

Daftar Isian Peserta

1. Formulir 1 : PPU dan Pensiunan PNS, Veteran dan

PK

2. Formulir 2: PBPU dan Bukan Pekerja

3. Formulir 3 : Tambahan anggota keluarga

4. Formulir 4 : Perubahan data

(21)

1. PPU pemerintah : sama dengan eksisting

2. Pembayaran Iuran mll Channel Perbankan:

- Telle bank - ATM

- Internet banking - LLG/RTGS

- Auto Debet Pemegang Rekening

3. Pembayaran Iuran mll Channel NON perbankan Payment Point On Line Bank (PPOB) yg bekerjasama

(22)

1. PPU

Akhir Januari 2014  rekon pembayaran bulan

Februari

2. PBPU

Hitung rekap – 14 hari kerja sejak diterima iuran

(23)

Sanksi

Administrasi

Denda Iuran

Tidak dapat Pelayanan Publik tertentu Penghentian Pelayanan Kesehatan • Teguran tertulis • Dilakukan BPJS Kesehatan • Melewati tanggal 10 • Besarnya Denda 2% • Dilakukan BPJS Kesehatan • Proses Ijin Usaha

• IMB

• Bukti Kepemilikan Hak Tanah & Bangunan

• Tidak membayar iuran selama 3 bulan atau 6 bulan

• Dilakukan BPJS Kesehatan

(24)

3. Rawat Jalan Tingkat Pertama

(25)

Rawat Jalan Tingkat Pertama

1. Puskesmas beserta jejaringnya;

2. Praktik dokter dengan jejaringnya (apotek, laboratorium, bidan, perawat);

3. Praktik dokter gigi beserta jejaringnya;

4. Klinik pratama beserta jejaringnya; dan

5. Fasilitas kesehatan milik TNI/POLRI beserta jejaringnya

(26)

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama merupakan pelayanan kesehatan non spesialistik yang meliputi:

a. administrasi pelayanan;

b. pelayanan promotif dan preventif;

c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;

d. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; e. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;

f. transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis;

g. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; h. Rawat Inap Tingkat Pertama sesuai dengan indikasi medis

Cakupan Pelayanan

PERMENKES No. 71 tahun 2013

tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN

(27)

1) administrasi pelayanan

2) pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis 3) premedikasi

4) kegawatdaruratan oro-dental

5) pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi) 6) pencabutan gigi permanen tanpa penyulit 7) obat pasca ekstraksi

8) tumpatan komposit/GIC 9) Skeling

Cakupan pelayanan Dokter Gigi

(28)
(29)

Pelayanan

rawat inap tingkat pertama

mencakup:

a. rawat inap pada pengobatan/perawatan kasus yang dapat

diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;

b. pertolongan persalinan pervaginam bukan risiko tinggi;

c. pertolongan persalinan dengan komplikasi dan/atau penyulit pervaginam bagi Puskesmas PONED;

d. pertolongan neonatal dengan komplikasi; dan

e. pelayanan transfusi darah sesuai kompetensi Fasilitas Kesehatan dan/atau kebutuhan medis.

Cakupan Pelayanan

PERMENKES No. 71 tahun 2013

tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN

(30)

PAKET

PER DIEM

RITP

Faskes Puskesmas / klinik rawat inap Besaran Paket per hari Rp. 100,000,-

Cakupan Paket per hari rawat --> Rp 100.00,- 1) Jasa pelayanan 2) Jasa sarana 3) Akomodasi 4) Obat 5) BMHP 6) Pemeriksaan penunjang 7) Alat kesehatan

8) Semua pelayanan kesehatan poin 1 sd 7 yang diberikan kepada peserta pada semua jejaring faskes tingkat pertama, termasuk Apotek, laboratorium, bidan dan lain sebagainya

(31)

No Jenis Pelayanan Tarif (Rp)

1 Persalinan Pervaginam Normal 600.000 2 Penanganan perdarahan paska keguguran,

persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar

750.000

3 Pelayanan tindakan paska persalinan (mis. placenta manual)

175.000 4 Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan

dan neonatal

125.000 5 Penanganan komplikasi KB paska persalinan 125.000

NORMA : Persalinan &Pelayanan Kebidanan & Neonatal di Faskes Tingkat Pertama (Di luar kapitasi / FFS)

(32)

6. PERSALINAN DI FASKES TINGKAT

PERTAMA

(33)

• ANC, PNC

• Tindakan Persalinan

Cakupan Pelayanan

Penagihan Klaim

1. Persalinan di Puskesmas/Klinik/Dokter dan jejaringnya

2. Puskesmas/Klinik/Dokter menagihkan secara kolektif

3. Persalinan oleh Bidan

a) Klaim diajukan oleh Bidan baik sebagai faskes tingkat

pertama maupun sebagai jejaring (bekerjasama dg faskes tingkat pertama)

b) Peserta tidak bisa menagihkan secara perorangan ke BPJS Kesehatan

(34)

PELAYANAN DI FASKES TINGKAT PERTAMA

PROSEDUR PELAYANAN TINGKAT PERTAMA

FASKES TINGKAT PERTAMA PESERTA

Mulai

Identitas Peserta BPJS

Pemeriksaan

eligibilitas peserta Peserta BPJS Tidak

Ya Penjaminan Pribadi Pemeriksaan Perlu pemeriksaan lanjutan/ spesialis? Mendapatkan resep obat Diterbitkan surat rujukan Pasien Pulang Pasien mengambil resep di apotek jaringan PPK Peserta terdaftar Ya Lihat Bispro pelayanan RJTP peserta tidak terdaftar tidak

Perlu rawat inap

Pasien dirawat inap Pelayanan Tingkat Lanjutan Pasien Sembuh Ya Tidak Ya Tidak Ya Perlu pemeriksaan penunjang dasar/ pratama? Pasien mendapatkan pelayanan penunjang Konsultasi hasil penunjang Tidak

(35)

PELAYANAN DI FASKES TINGKAT PERTAMA

K e d a ta n g a n K e d u a , d s t

PROSEDUR PELAYANAN TINGKAT PERTAMA DI FASKES BUKAN TEMPAT PESERTA TERDAFTAR

K e d a ta n g a n p e rt a m a K e d a ta n g a n P e rt a m a

BPJS Kesehatan FASKES TINGKAT PERTAMA PESERTA

Identitas Peserta BPJS Peserta berada di luar wilayah faskes

tk. I terdaftar

Pemeriksaan eligibilitas peserta

Penerbitan surat pengantar pelayanan di faskes tk 1 Identitas Peserta BPJS dan surat pengantar dari KC Pemeriksaan sebagaimana proses pelayanan di faskes tk. 1 Alternatif 1 Alternatif 2 Peserta langsung datang ke Faskes Tk.1 Pemeriksaan eligibilitas peserta Penjaminan Pribadi Tidak Peserta terdaftar Peserta BPJS Faskes menghubungi KC setempat / Call center untuk konfirmasi kepesertaan dan

penjaminan pelayanan Pemeriksaan eligibilitas

peserta dan penerbitan penjaminan/ nomor

penjaminan Berkas / nomor

penjaminan

Faskes mengentri pelayanan ke aplikasi pelayanan tk. 1

Pemberitahuan berkas/nomor penjaminan kepada faskes

melalui fax/email/telepon Pemeriksaan sebagaimana proses pelayanan di faskes tk. 1 Faskes mengentri pelayanan ke aplikasi pelayanan tk. 1

Peserta berobat untuk ke 2 kalinya di faskes tidak terdaftar Pemeriksaan eligibilitas dan riwayat pelayanan peserta Muncul “warning” riwayat pelayanan peserta tidak terdaftar

Konfirmasi ke KC BPJS Kesehatan Penggantian faskes tingkat 1 terdaftar Pemeriksaan sebagaimana proses pelayanan di faskes tk. 1 Konfirmasi dan pemberitahuan kepada peserta dan

faskes perihal perubahan faskes tk.1 terdaftar Informasi Perubahan Faskes tk. 1 terdaftar Update data kepesertaan Informasi Perubahan Faskes tk. 1 terdaftar Perubahan perhitungan kapitasi ya tidak

(36)

PELAYANAN

RUJUKAN

(37)
(38)
(39)

Alat kesehatan yang digunakan di luar tubuh

termasuk pelayanan di luar paket Ina CBG’s

Mekanisme pemberian Alat Kesehatan ada

pembatasan

1) Waktu pemberian 2) Plafon harga

Pengajuan klaim dilakukan oleh Faskes yang

bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

Pengajuan klaim secara kolektif

Tarif ditetapkan oleh BPJS Kesehatan

(40)

Tarif Alat Bantu Kesehatan

PT. Askes (Persero)

No Jenis Pelayanan Tarif (Rp)

1 Kacamata Kelas III: 150.000 Kelas II : 200.000 Kelas I : 250.000 2 Alat Bantu Dengar 1.000.000 3 Prothese Anggta Gerak 2.500.000 4 Prothese Gigi 1.000.000 5 Korset tulang belakang 350.000 6 Collar Neck 150.000

(41)
(42)

PERMENKES No 71 Tahun 2013

tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN

1) Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang

lebih tinggi dari pada haknya, dapat meningkatkan

haknya dengan mengikuti

asuransi kesehatan

tambahan

, atau membayar sendiri selisih antara

biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan

biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas

perawatan.

(43)

9. Pelayanan di Faskes yang

(44)

PERPRES No 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan

(45)

Lanjutan....

Pasal 40

(46)

Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin

1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;

2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat; 3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan

kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja;

4. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri; 5. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;

6. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas; 7. Pelayanan meratakan gigi (ortodensi);

8. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol;

(47)

Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin

9. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;

10. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment);

11. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen);

12. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu; 13. Perbekalan kesehatan rumah tangga;

14. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah;

15. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan.

(48)
(49)

Prinsip COB

Peserta yang dapat di-COB-kan adalah Peserta yang

mengambil kelas perawatan lebih tinggi dari haknya.

Pelayanan di Faskes yang belum kerjasama dengan BPJS

Kesehatan, dapat dilakukan COB

BPJS Kesehatan sebagai ‘penanggung utama’ tetapi tidak harus

sebagai ‘pembayar pertama’

BPJS Kesehatan menanggung sesuai hak kelas Peserta, sesuai

tarif Ina CBG’s

Benefit yang di-COB-kan adalah pelayanan yang sesuai dengan

ketentuan BPJS Kesehatan

(50)

Lanjutan...

Untuk kecelakaan lalu lintas, BPJS Kesehatan sebagai penjamin

kedua, yaitu hanya menjamin sisa dari biaya yang sudah

dijamin oleh PT Jasa Raharja. Bila peserta mempunyai Asuransi

tambahan, maka Asuransi Tambahan sebagai penjamin ketiga.

BPJS Kesehatan tidak melayani klaim perorangan

(reimbursement perorangan) untuk Peserta yang mempunyai Asuransi Tambahan

(51)

a. Dasar pengalihan pertanggungan adalah tanggal masuk rawat inap, tidak melihat tanggal pulang.

b. Pasien yang masuk rawat inap sampai dengan tanggal 31

Desember 2013, biayanya menjadi tanggung jawab PT

Jamsostek (Persero), mengikuti ketentuan yang berlaku pada PT Jamsostek (Persero).

c. Pasien yang masuk rawat inap mulai 1 Januari 2014, mengikuti mekanisme pelayanan dan pembayaran BPJS Kesehatan.

(52)

JAMSOSTEK

Jamsostek 31 Desember 2013

BPJS Jamsostek

(53)

JPK Jamsostek

• Peserta :

• Tenaga kerja atau suami / isteri yang sah dan anak sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang dari tenaga kerja

• Manfaat Pelayanan

• Rawat jalan tingkat pertama • Rawat jalan tingkat lanjutan

• Rawat inap (kelas II pada RS Pemerintah atau RS lainnya yang setara dengan RS pemerintah)

• Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan

• Gawat darurat

• Penunjang diagnostik

BPJS Kesehatan

• Peserta :

•Seluruh Penduduk Indonesia •5 org / keluarga

•Dapat menambah anggota keluarga lain

tambahan iuran

• Manfaat Pelayanan :

• KOMPREHENSIF, tanpa skrining peserta/ tanpa pemeriksaan MCU, tanpa waktu tunggu, tanpa batasan jumlah hari rawat / sesuai indikasi medis td :

• Rawat jalan tingkat pertama • Rawat jalan tingkat lanjutan

• Rawat inap ( non intensif & ruang intensif)

• Pem. kehamilan & pertolongan persalinan

• Gawat Darurat

• Penunjang diagnostik

PERBANDINGAN

(54)

JPK Jamsostek

• Pelayanan khusus (Kacamata, protesa mata, protesa gigi, ABD dan protesa anggota gerak)

• Penyakit Kronis dan kritis (critical illness)

BPJS Kesehatan

• Alat bantu Kesehatan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) yang berlaku • Promotif Preventif • Program Penatalaksanaan Penyakit Kronis (Prolanis) DM dan Hipertensi PERBANDINGAN JPK JAMSOSTEK DGN BPJS KESEHATAN

(55)

JPK Jamsostek

• Penyakit Kronis dan kritis (critical illness) meliputi :

• Hemodialisa (max. Rp 700 .000,-/ kasus)

• Operasi Jantung (max. Rp80 juta/ kasus / tahun

• Kanker (max. Rp 35 juta/kasus/tahun)

• Transplantasi organ (ginjal, hati, sumsum tulang belakang) max Rp 50 juta/ kasus/tahun

• Penyakit HIV / AIDS (max 20 juta/ kasus / tahun)

BPJS Kesehatan

• Penyakit Katastropik (Jantung, Thalasemia, Gagal Ginjal Kronis, Kanker) sesuai kebutuhan medis tanpa limitasi hari rawat dan biaya

• Obat  Fornas, e-Catalog (Kemkes)

• Ambulan

• Pelayanan Jenazah

• Kompensasi untuk daerah yang tidak ada faskes

• PHK s/d 6 bln mendapat manfaat jaminan tanpa bayar iuran

PERBANDINGAN

(56)

JPK Jamsostek

• Faskes :

•Balai Pengobatan •Puskesmas

•Dokter praktek swasta •Rumah Sakit

•Rumah Bersalin

•Rumah Sakit Bersalin

•Pola Tarif : Kapitasi, fee for service

BPJS Kesehatan

• Faskes :

• Tingkat Pertama : • PKM

• Klinik  + Klinik “JPK Jamsostek”, Klinik “TNI/POLRI” dan Lainnya (baru) • Dokkel  + Dokkel “JPK Jamsostek”

dan Lainnya (Baru) • Tingkat Lanjutan :

• RS Pemerintah

• RS Swasta  + RS “JPK Jamsostek”, RS “Jamkesmas” dan Lainnya (Baru) • RS TNI/POLRI  + Seluruh RS

“TNI/POLRI” dan Lainnya (Baru) • Pola Tarif : Kapitasi, INA-CBGs

(57)

JPK Jamsostek

• Premi:

• 6 % untuk keluarga • 3 % untuk single

• Pembayaran Premi

•Tanggal 15 bulan berikut

BPJS Kesehatan

• Premi :

• Aparat Negara : 5 %

• Pekerja Penerima Upah :

4.5% utk 5 anggota keluarga)

•PBPU /BP : Nominal

•dapat menambah anggota

keluarga lain tambahan

iuran

• Pembayaran Premi :

• Maksimal tanggal 10 bulan

berjalan

• Denda keterlambatan : 2%

(58)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil praktikum pada preparat irisan melintang batang Apium graveolens dengan nama lokal seledri famili Apiaceae sudah sesuai dengan pustaka, karena pada

Memang kita yakin sebenarnya semua itu akan berada di tangan pimpinan Tuhan, namun sekali lagi tidak menutup kemungkinan bukan, Tuhan akan memakai para pendeta

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini. 1) Memilih kartun-kartun yang akan digunakan sebagai data penelitian, yaitu kartun yang memiliki unsur verbal. 2)

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana fungsi tari tembut-tembut dalam Upacara Adat Ndilo Wari Udan Pada Masyarakat Karo”?.

Hasil periksaan terhadap penderita dengan diagnosis terduga mengidap meningitis secara klinis, maka perlu ditentukan berapa: kesahihan (validitas) periksaan IgM/IgG TB

Eishert (1990) mengelompokkan empat kategori limbah yang dapat mencemari wilayah pesisir, yaitu: pencemaran limbah industri, limbah sampah domestik (swage pollutin)

Berdasarkan latar belakang di atas, dalam makalah ini akan dibahas suatu alternatif valuasi pendanaan pensiun manfaat pasti pada jenis pensiun karena cacat,