• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Unit Layanan Pengadaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Definisi Unit Layanan Pengadaan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Definisi Unit Layanan Pengadaan

Unit organisasi pemerintah yang berfungsi

melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di

K/L/D/I yang bersifat permanen, dapat berdiri

sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.

(Perpres 54 tahun 2012)

(3)

Tujuan Pembentukan

ULP

1. Menjamin pelaksanaan PBJ lebih terintegrasi/terpadu,

efektif, dan efisien

2. Menjamin adanya standarisasi harga untuk barang/jasa

dalam penyusunan Harga Perkiraan Sendiri

3. Menjamin adanya standarisasi Dokumen Pengadaan

4. Menjamin pelaksanaan PBJ dilakukan oleh organisasi

dan aparatur profesional

5. Menjamin

persamaan

pelayanan

bagi

penyedia

barang/jasa; dan

6. Memudahkan pembinaan SDM Pengadaan melalui

pembentukan Jabatan Fungsional Pengelola PBJ

Pemerintah

(4)

• Perpres No 54/2010 & Perpres No.70/2012 tentang Pengadaan Barang

dan Jasa Pemerintah

•Peraturan Kepala LKPP No 5/2012 tentang Pembentukan ULP

•Surat Edaran MenPAN & RB Nomor 2 tahun 2012 Kebijakan Penanganan

Tugas dan Fungsi Kelembagaan ULP dan LPSE

• Peraturan Menhut nomor: P.40/Menhut-II/2010 jo nomor:

P.33/Menhut-II/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemenhut

• Peraturan Menhut Nomor: P.13/Menhut-II/2014 tentang Unit Layanan

Pengadaan di Lingkup Kementerian Kehutanan

(5)

ULP Unit Pusat adalah ULP yang bertugas menyelenggarakan dan mengkoor-

dinasikan seluruh pengadaan barang/jasa yang dilakukan di tingkat eselon I

8 ULP UNIT PUSAT

ULP yang melekat pada

salah satu satuan kerja

setingkat eselon II di

masing-masing eselon I

ULP yang melekat pada

salah satu satuan kerja

Balai/Balai Besar di

masing-masing

propinsi

33 ULP UNIT DAERAH

ULP DI LINGKUP KEMENHUT

ULP Unit Pusat adalah ULP yang bertugas menyelenggarakan dan mengkoor-

dinasikan seluruh pengadaan barang/jasa yang ada di UPT Kemenhut di

wilayah propinsi

(6)

1. Menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Unit Layanan

Pengadaan di Lingkup Kementerian Kehutanan

Tahapan

Pembentukan

ULP

Kementerian

Kehutanan

2. Menetapkan Satuan Kerja yang ada sebagai ULP Unit Pusat

atau ULP Unit Daerah melalui Keputusan Pejabat Eselon I

3. Melengkapi keanggotaan organisasi ULP dan jenis POKJA

4. Merekrut PNS yang bersertifikat ahli pengadaan

(untuk anggota POKJA)

5. Menyediakan anggaran dan sarana prasarana untuk

pengelolaan ULP Unit Pusat dan ULP Unit Daerah

6. Membentuk tim pembina kepegawaian untuk mengurus jabatan

fungsional pengelola pengadaan barang/jasa

7. Melaksanakan pengadaan barang/jasa melalui ULP Unit Pusat atau

ULP Unit Daerah, sesuai ketentuan paling lambat tahun 2014

(7)

Organisasi ULP– Hubungan dgn PA/KPA

Kementerian/Lembaga/Institusi

PA / KPA

Pejabat

Pengadaan

Unit Layanan

Pengadaan

(ULP)

Pejabat

Pembuat

Komitmen

(PPK)

Panitia/Pejabat

Penerima Hasil

Pekerjaan

Kepala

Pokja

Fungsi

TU/Sekretar

iat

Staf

Pendukung

Kontrak

< 200jt: B/PK/JL

< 50jt: JK

Kepala K/L/D/I

> 200jt: B/PK/JL

> 50jt: JK

Membentuk

Menetapkan

•Tim Teknis

•Tim Ahli/Juri

Proses Pemilihan

dan Penetapan

Kontrak dan

Pelaksanaan

Pekerjaan

Hasil

Pekerjaan

Penyedia Barang/Jasa

(8)

Organisasi ULP – Hubungan dgn LPSE

PA / KPA

Pejabat

Pengadaan

Kepala

Pokja

Fungsi

TU/Sekretar

iat

Staf Pendukung

< 200jt: B/PK/JL

< 50jt: JK

> 200jt: B/PK/JL

> 50jt: JK

Pokja

Pokja

Pokja

Staf Pendukung Staf Pendukung Staf Pendukung

ULP

MOU

(9)

Tata Hubungan Kerja ULP

Satker Pusat wajib berkoordinasi dengan ULP Unit Pusat

pada eselon I masing-masing;

Satker Daerah wajib berkoordinasi dengan ULP Unit Daerah

di propinsi masing-masing;

ULP Unit Pusat dan ULP Unit Daerah wajib berkoordinasi

dengan LPSE Kemenhut dan LKPP

ULP Unit Daerah dapat berkoordinasi dengan ULP Unit Pusat

dalam hal pelaksanaan PBJ

ULP Unit Pusat dan ULP Unit Daerah dapat berkoordinasi

dengan unit kerja terkait pengelolaan SDM, anggaran, dan

sarpras di lingkup Kemenhut

(10)

Ruang Lingkup :

Tugas dan kewenangan ULP mencakup pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

melalui Penyedia Barang/Jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya

bersumber dari APBN/APBD.

Ruang Lingkup & Tugas ULP :

Tugas ULP :

Menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa

Melakukan analisa dan menetapkan dokumen pengadaan

mengumumkan pelaksanaan PBJ di website Kementerian Kehutanan dan

papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE

Kementerian Kehutanan untuk diumumkan dalam portal Pengadaan Nasional

menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi atau

pascakualifikasi

1

1

2

3

4

5

melakukan evaluasi administrasi, teknis, dan harga terhadap penawaran

yang masuk

menjawab sanggahan dari penyedia barang/jasa

6

(11)

Lanjutan :

Tugas ULP :

menyerahkan salinan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa kepada PPK

mengarsipkan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa

Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada Sekretaris

Jenderal/ Inspektur Jenderal/ Direktur Jenderal/ Kepala Badan dan

memberikan pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan

barang/jasa kepada PA/KPA

6

7

7

8

9

Melakukan konsultasi kepada PA/KPA/PPK dalam rangka penyelesaian

persoalan yang dihadapi dalam proses pengadaan

Mengusulkan perubahan HPS dan spesifikasi teknis pekerjaan kepada PPK

10

melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan memanfaatkan teknologi

informasi melalui LPSE Kementerian Kehutanan (e-procurement)

11

13

melaksanakan penyebarluasan strategi, kebijakan, standar, sistem dan

prosedur pengadaan barang/jasa pemerintah

12

melaksanakan evaluasi terhadap proses pengadaan barang/jasa yang telah

dilaksanakan

(12)

1. Menetapkan Dokumen Pengadaan;

2. Menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran; 3. Menetapkan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa

Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 100 000.000.000,- (seratus miliar rupiah) dan Jasa Konsultansi yang

bernilai paling tinggi Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah)

4. Mengusulkan penetapan pemenang kepada Menteri Kehutanan untuk Penyedia Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 100 000.000.000,- (seratus miliar rupiah) dan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp.

10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah)

5. Mengusulkan penyedia barang/jasa yang melakukan perbuatan dan tindakan seperti penipuan / pemalsuan dan pelanggaran lainnya, kepada PA/KPA agar dikenakan sanksi

Pelelangan atau Penunjukan Langsung

untuk paket Pengadaan

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa

Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp

100 M (seratus miliar rupiah); atau

Seleksi atau Penunjukan Langsung

untuk paket Pengadaan Jasa

Konsultasi yang bernilai paling tinggi

Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar

rupiah);

Kepala ULP/anggota POKJA ULP untuk

lembaga/institusi yang memiliki

keterbatasan PNS boleh berasal dari

pegawai tetap dari lembaga/institusi

tersebut (Perpres 70 pasal 17 ayat 5)

(13)

Kepala ULP

Text

Tugas dan Kewenangan Perangkat Organisasi ULP

1. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan ULP;

2. menyusun dan melaksanakan strategi Pengadaan Barang/Jasa ULP;

3. menyusun program kerja dan anggaran ULP;

4. mengawasi seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di ULP dan melaporkan apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan;

5. membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi;

6. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia ULP 7. menugaskan anggota Pokja sesuai

dengan beban kerja masing-masing Pokja ULP;

8. Mengusulkan

penempatkan/pemindahkan

/pemberhentian anggota pokja ULP kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi; atau PA/KPA dan

9. mengusulkan Staf Pendukung ULP sesuai dengan kebutuhan.

(14)

Sekretaris ULP

Tugas dan Kewenangan Perangkat Organisasi ULP

1. melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan, dan rumah tangga ULP; 2. menginventarisir paket-paket yang akan

dilelang/diseleksi;

3. menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan Pokja ULP; 4. memfasilitasi pelaksanaan pemilihan

penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Pokja ULP;

5. mengagendakan dan mengkoordinasikan sanggahan yang disampaikan oleh

penyedia barang/jasa;

6. mengelola data dan informasi untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa;

7. mengelola dokumen pengadaan barang/jasa;

8. melakukan evaluasi dan penyusunan laporan;dan

9. menyiapkan dan mengkoordinasikan tim teknis dan Staf Pendukung ULP dalam proses pengadaan

(15)

POKJA

Tugas dan Kewenangan POKJA ULP

1. melakukan kaji ulang terhadap spesifikasi dan Harga Perkiraan Sendiri paket-paket yang akan dilelang/diseleksi;

2. Mengusulkan perubahan harga perkiraan sendiri (HPS)Kerangka acuan Kerja/ Spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK 3. menyusun rencana pemilihan

penyediabarang/jasa dan dan menetapkan Dokumen Pengadaan; 4. melakukan pemilihan Penyedia

Barang/jasa mulai dari pengumuman kualifikasi atau pelelangan/seleksi

sampai dengan menjawab sanggah;

5. mengusulkan penetapan pemenang kepada PA pada

Kementerian/Lembaga/Institusi Lainnya atau Kepala Daerah untuk Penyedia Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp.

100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah) dan Penyedia Jasa

Konsultansi yang bernilai di atas Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) melalui Kepala ULP; 6. menetapkan Pemenang

(16)

POKJA

Lanjutan

7. menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan kepada PPK melalui Kepala ULP;

8. membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan Barang/Jasa kepada Kepala ULP;

9. memberikan data dan informasi kepada Kepala ULP mengenai Penyedia Barang/Jasa yang melakukan perbuatan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya; dan

10. mengusulkan bantuan Tim Teknis dan/atau Tim Ahli kepada Kepala ULP.

11. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Pokja dan setiap anggota Pokja ULP mempunyai kewenangan yang sama dalam pengambilan keputusan yang ditetapkan berdasarkan suara terbanyak. 12. Penetapan pemenang oleh Pokja

ULP sebagaimana dimaksud pada huruf e, tidak bisa diganggu gugat oleh Kepala ULP.

13. Anggota Pokja ULP dapat bertugas dan menjadi Pejabat Pengadaan di luar ULP.

14. Kepala ULP dan Sekretaris ULP dapat merangkap dan bertugas sebagai anggota ULP

(17)

pelaksanakan pedoman atau petunjuk pengendalian pelaksanaan pengadaan yang diberikan PA penyampaian laporan periodik tentang proses dan hasil PBJ

Hubungan kerja ULP pada

Kementerian/Lembaga

memberikan

pedoman dan petunjuk kepada Unit Kerja Eselon I dalam penyusunan perencanaan PBJ

(18)

Sekian

Referensi

Dokumen terkait

PA/KPA Kementerian / Lembaga / Pemerintah Daerah / Institusi Lainnya ( K / L / D / I ) : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA

Pengumpul &amp; Pengolah Data Perencanaan Pengurus Barang Pengelola Program Penyehatan Air Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pejabat Penguji

bantuan sesuai dengan peruntukan serta mempertanggungjawabkan atas pemanfaatannya kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). KETIGA :

KEENAM wewenang menandatangani petikan dan salinan Keputusan Gubernur tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) , Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat

KEENAM Mendelegasikan wewenang menandatangani petikan dan salinan Keputusan Gubernur tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen

Menurut narasumber Nizar yang merupakan panitia PPT (Pelaksana Pengadaan Tanah) yang mewakili dari Kantor PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang menangani permasalahan

• PA yang bertindak sebagai pejabat pembuat komitmen dapat dibantu oleh pegawai yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang tugas pejabat pembuat komitmen atau agen pengadaan

bahwa para pejabat sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini, memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen