• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ESSAY WRITING BERBASIS CHALLENGE BASED LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ESSAY WRITING BERBASIS CHALLENGE BASED LEARNING"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ESSAY WRITING BERBASIS CHALLENGE BASED LEARNING

Arimuliani Ahmad

Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia [email protected]

ABSTRACT

To help and motivate students to compose English Essay writing is a big challenge for lecturer in Indonesia especially for English studi program. This condition expectedly can attack lecturers’ attention in higher education to develop instructional design for Essay Writing course. This research used qualitative approach to describe the result. This result describes instructional learning for Essay Writing course during one semester which consists of 18 meetings includes Pre-Writing: Getting Ready to Write, Writing the First Draft, Editing, The Structure of Essay, Unity and Coherence, Narrative Essay, Descriptive Essay, Comparison Essay, Causal and Effect Essay, Argumentative Essay, and Classification Essay. Besides, teaching syntax and lecturer’s/students’ role Challenge Based-Learning can be explained clearly.

Keywords: bahan ajar, essay writing, challenge based-learning.

ABSTRAK

Membantu dan memotivasi mahasiswa untuk menghasilkan esai berbahasa Inggris merupakan tantangan bagi dosen-dosen di Indonesia khususnya program studi bahasa Inggris.Hal ini hendaknya menjadi perhatian bagi para pendidik di sekolah tinggi untuk mengembangkan pembelajaran Essay Writing. Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian ini menggunakann pendekatan qualitatif. Hasil penelitian ini mendeskripsikan materi pembelajaran selama satu semester yang terdiri dari 18 kali pertemuan meliputi Pre-Writing: Getting Ready to Write, Writing the First Draft, Editing, The Structure of Essay, Unity and Coherence, Narrative Essay, Descriptive Essay, Comparison Essay, Causal and Effect Essay, Argumentative Essay, and Classification Essay. Selain itu, syntax pengajaran dan peranan dosen serta mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode Challenge Based-Learning dijelaskan secara lugas.

Keywords: bahan ajar, essay writing, challenge based-learning.

PENDAHULUAN

Menulis merupakan suatu keterampilan yang perlu dikembangkan oleh mahamahasiswa, khususnya bahasa Inggris karena di akhir perkuliahan, mereka akan diminta untuk menulis karya ilmiah berupa skripsi. Menulis merupakan

keterampilan kompleks yang

membutuhkan kemampuan pendukung lainnya seperti kosakata, tatabahasa,

struktur (organize), mekanisme penulisan, dan konten.Keterampilan itu tidak bisa didapat dengan instan melainkan membutuhkan latihan-latihan yang berkesinambungan agar mendapatkan hasil

tulisan yang bagus pada

(2)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

merangkai kata menjadi kalimat dan kemudian kalimat dirangkai menjadi paragraph selanjutnya paragraph dirangkai menjadi esai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menulis ini merupakan sebuah keterampilan yang sulit dikuasai sehingga sering menimbulkan errors ataukesalahan-kesalahan dalam penulisan sehingga menghasilkan paragraf yang kohesif dan koheren (Chamimah, 2007, Zawahreh, 2012; Arimuliani,2014; Arimuliani,2017).

Essay Writing merupakan salah satu matakuliah level menengah di FKIP-Pendidikan Bahasa Inggris. Matakuliah ini disajikan kepada mahasiswa semester 5 (dua).Essay Writing adalah mata kuliah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahamahasiswa dalam menulis esai. Khususnya, membahas tentang cara menulis sesuai dengan intisari dari esai dan struktur esai tersebut, kemudian mendorong mahamahasiswa agar mampu menulis esai yang sesuai dengan kaedah/pola serta padu dan berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan matakuliah ini, peneliti sebagai dosen pengampu matakuliah ini telah mengintegrasikan proses pembelajaran dengan menggunakan ICT atau disebut juga dengan TIK seperti penggunaan

Power Point Presentation untuk mempresentasikan materi dan meminta mahasiswa untuk membuat tugas dengan menggunakan laptop sehingga merea mendapat bantuan dari Grammar Checker

bawaan Ms. Word untuk mengetahui dan memperbaiki local errors serta mengirimkan tugas-tugas mereka melalui

e-mail. Dosen biasanya menyajikan mater-materi ajar dari awal semester hingga mid semester, setelahnya mahasiswa melaksanakan latihan-latihan secara berkesinambungan mulai dari menulis draf, menulis paragraf, merevisi tulisan dan mengumpulkan produk akhirnya. Akan tetapi, apa yang telah dilakukan ini kurang memberikan pengaruh langsung

terhadap hasil tulisan mahasiswa yang dapat dilihat dari kualitas tulisan-tulisan mereka yang masih terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak sesuai dengan harapan dan target capaian matakuliah ini. Mayoritas dari mahamahasiswa masih belum mampu menghasilkan esai yang kohesi dan koheren serta masih memiliki permasalah pada tatabahasa.Mereka masih memiliki masalah dalam mengekspresikan ide-ide dan bagaimana menyusun struktur kalimat dalam paragraph dan masih kurang sekali menggunakan kata-kata transisi.

Belakangan ini, tuntutan dunia pendidikan dan dunia kerja sudah berubah. Seorang mahasiswa ataupun tamatan suatu universitas yang siap terjun ke dunia kerja tidak lagi hanya berfokus kepada kemampuan akademis saja akan tetapi mereka dituntut untuk memiliki kemampuan abad ke 21 seperti keterampilan kepemimpinan, kreatifitas, media literasi, penyelesaian masalah, berfikir kritis, fleksible dan mampu beradaptasi. Bersadarkan fenomena yang dikemukakan sebelumnya, peneliti ingin menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada matakuliah Essay Writingini dengan mengembangkan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan menggunakan metode Project-based Learning jenis

Challenge-Based Learning. Pengembangan bahan ajar berbasis

Challenge-Based Learning ini kan dijelaskan dalam tulisan ini.

Menulis merupakan sebuah

keterampilan kompleks yang

membutuhkan latihan-latihan dan

pengulangan-pengulangan untuk

(3)

unsur-Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

unsur penting yang harus diperhatikan karena merupakan elemen-elemen pokok yang mempengaruhi bagus tidaknya sebuah tulisan dan sesuai atau tidaknya dengan standar yang telah ditetapkan. Brown (2001) menyatakan elemen-elemen penting dalam menulis meliputi kosakata, tata bahasa, konten, mekanik dan organisasi (penyusunan kalimat).

Zemach, D.E. & Rumisek, L.A. (2005) menjelaskan proses menulis yang meliputi tiga tahapan yaitu pre-wring, drafting, reviewingdan revising dan

rewriting. Pada tahap pre-writing, mahasiswa memilih topik apa yang akan dikembangkan, kemudian mengumpulkan ide-ide yang akan dituliskan dalam paragraph bisa dengan melakukan

brainstorming seperti listing, free writing,

dan clustering. Selanjutnya, mahasiswa harus mengatur urutan ide-ide yang akan dikembangkan. Tahap yang kedua adalah

drafting.Pada tahapan ini mahasiswa sudah mulai menuliskan ide-ide yang tadi telah dipersiapkan pada tahapan pre-writing ke dalam sebuah paragraph dengan urutan masing-masing.

Tahapan yang ke tiga adalah

reviewing dan revising.Pada tahapan ini mahasiswa melakukan pengamatan terhadap struktur dan konten yang telah dituliskan pada tahapan sebelumnya.Untuk mereview mahasiswa dapat membaca tulisannya dari awal hingga akhir kemudian menambahkan informasi-informasi yang kosong atau mengurangi informasi-informasi yang tidak relevan.Selain membaca sendiri, mahasiswa juga dapat bertukar tulisan dengan teman sekelasnya. Karena pada umumnya, mahasiswa kurang bisa mendeteksi kesalahannya sendiri akan tetapi dengan membaca tulisan teman yang lain mahasiswa dapat menyadari kesalahan dan kekurangan yang ada pada tulisannya. Setelah tahapan ini selesai dilakukan, tahapan terakhir yang harus dilaksanakan

oleh mahasiswa adalah rewriting atau

editing.Pada tahapan ini, mahasiswa membutuhkan bantuan orang lain yang lebih kompeten dari dirinya sendiri. Mahasiswa membutuhkan proofreader

untuk membantu memperbaiki kesalahan-kesalahan didalam tulisannya tersebut baik itu kesalahan tatabahasa atau pun konten di dalam tulisannya tersebut.pada tahapan terakhir ini, mahasiswa meneliti kembali kesalahan dan kekurangan tulisannya agar tulisannya menjadi lebih logis dan jelas.

Problem Based Learning

merupakan sebuah metode pembelajaran aktif yang berfokus kepada keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran. Metode ini berorientasi pada hasil akhirnya.Dalam metode ini mahasiswa diharuskan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dalam konteks nyata dengan segala usaha yang dia lakukan sendiri dengan bimbingan dan pengarahan dari dosennya. Dalam penggunaannya PjBL ini memungkinkan mahasiswa melakukan usaha dan gaya belajarnya masing-masing untuk menyelasaikan masalah yang dihadapinya baik itu dengan analisa, melakukan reset, investigasi dan upaya-upaya. Salah satu jenis PjBL yang fokus kepada keterampilan yang diperlukan pada abad 21 (21st Century Skill) adalah

Challenge Based Learning.

Challenge Based Learning adalah

sebuah pendekatan yang

(4)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

dengan hasil penelitian Jhonson dan Adam (2011) yang mengaplikasikan CBL ini di Amerika.Hasil penelitiannya menyatakan bahwa pengaplikasian CBL efektif membantu mahasiswa dalam menguasa materi pembelajaran.

Konsep dari CBL ini awalnya dikemukakan oleh Apple, Inc.

Challenge based

learning is a

collaborative learning experience in which teachers and students work together to learn about compelling issues, propose solutions to real problems, and take action. The approach asks students to reflect on their learning and the impact of their actions, and publish their solutions to a worldwide audience.

Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa CBL ini merupakan sebuah metode inovatif yang memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam dunia pendidikan yang dapat membantu memotivasi mahasiswa untuk terus belajar dan paham akan maanfaat dari apa yang dipelajarinya di kehidupan sehari-hari serta mampu menyelesaikan masalah yang ada. Metode ini digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan memberikan tantangan-tantangan yang lebih nyata dan dalam menyelesaikan tantangan tersebut mahasiswa diperkenankan memanfaatkan kecanggihan teknologi berbasis network

dan nonnetwork seperti web, wiki, padlet, computer, video dan lain-lain, bantuan dari dosen serta lingkungannya untuk menyelesaikan tantangan yang ada. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa merasakan partisipasi mereka di lingkungannya

dengan mempublikasikan solusi yang mereka temukan.

Apple, inc (2010) menyatakan bahwa sebelum menerapkan CBL ini ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan direncanakan seperti; 1) pemahaman proses, 2) akses teknologi dan kolaborasi tempat kerja, 2) penentuan produk mahasiswa, 3) penentuan proses penilaian, 4) institusi dan partner komunitas (lingkungan), 5) pengetahuan tentang peran dosen. Tahapan selanjutnya adalah penerapan CLB di dalam kelas. Ada 5 tahapan pengaplikasian CBL di dalam kelas seperti figure di bawah ini:

Framework CBL oleh Johnson dan Adams (2011)

Ada enam tahapan pengaplikasian CBL di kelas menurut Jhonson dan Adams (2011) yaitu:

Tahap 1: Dari Ide hebat hingga Tantangan Pada tahap ini, mahasiswa diarahkan untuk menentukan ide apa yang mereka ingin angkat sebagai fokusnya, permaslahan apa yang akan mereka carikan solusinya. Dalam hal ini, mereka perlu mencari tahu info-info dan isu-isu terbaru yang sedang terjadi di dunia secara global.Tempat yang tepat untuk menemukannya adalah situs berita dan televisi.Setelah menemuka idenya,

mahasiswa bekerjasama dengan

(5)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

melalui riset.Dosen membatu

memfokuskan usaha mahasiswa, dan menyediakan kerangka kerja sebagai

challenge atau tantangannya. Dalam menentukan tantangannya, dosen harus hati-hati, tidak boleh terlalu asing bagi mereka, terlalu berat dan terlalu mudah karena itu akan berpengaruh kepada pembelajaran yang akan mereka dapat melalui tantangan itu. Dosen harus membuat tantangan ini nyata dan bermakna.

Tahap 2: Pengaturan penemuan sebagai solusi

Pada tahap ini, mahasiswa mengidentifikasi pertanyaan panduan. Melalui pertanyaan panduan ini mahasiswa akan lebih terarah untuk menentukan apa saja yang mereka perlu tahu dan aktifitas apa saja yang harus dilakukan dan sumber-sumber apa saja yang diperlukan untuk menemukan solusi dari permasalahan tadi. Pada tahap ini, dosen dapat membantu

mahasiswa dengan memberikan

pengarahan dan informasi tentang referensi dan sumber apa saja yang bisa mereka akses baik itu internet, perpustakaan ataupun narasumber lokal ataupun interlokal yang sesuai baik interview langsung ataupun via virtual.

Tahap 3: Identifikasi Solusi

Pada tahap ini, mahasiswa sudah mulai mengidentifikasi kemungkinan jenis-jenis solusi yang didapatkan dari eksplorasi tahap sebelumnya.Keberagaman solusi ini perlu diarahkan oleh dosen untuk membagi fokus solusi yang ditemukan untuk masing-masing kelompok.Satu

kelompok fokus dan lanjut

mengembangkan satu solusi. Masing-masing kelompok dapat membuat rencana kerja mencakup lis tindakan, materi yang dibutuhkan dan dimana mereka melakukannya, waktu pengerjaannya dan apa standar keberhasilannya. Masing-masing anggota kelompok wajib berkontribusi dan diberikan tanggung jawab. Pada tahap ini mahasiswa

merencanakan bagaimana mereka akan menerapkannya dan mendokumentasikan dan menentukan penonton yang tepat solusi mereka.

Tahap 4: Penerapan dan Evaluasi

Pada tahap ini mahasiswa menerapkan dan mengevaluasi solusi mereka dan mengidentifikasi apa saja yang berhasil dan yang tidak dan kemudian mereka mengukur luaran dan menentukan apakah mereka telah memberikan peningkatan pada fokus mereka atau tidak. Jika penerapannya telah selesai, maka mereka akan membagikan solusi tersebut ke seluruh dunia.

Tahap 5: Publikasi Hasil dan Refleksi Melalui projek ini mahamahasiswa mendokementasikan pengalamannya dengan menggunakan video, audio dan juga foto.Pada tahap ini mahamahasiswa membuat video solusi dan refleksi dari permasalahan yang menjadi ide di awal tadi. Sebagai puncak dari kegiatan ini, mahasiwa bisa menyediakan seperangkat bukti sebagai refleksi akhir tentang apa yang telah mereka pelajari baik itu yang berhubungan dengan pelajarannya ataupun prosesnya.

Metode Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar Essay Writing

(6)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

Tahap 1: Analyze (Menganalisa Kebutuhan)

Untuk mengembangkan bahan ajar, hal pertama yang harus dilakukan peneliti

adalah mengetahui kebutuhan

mahasiswa.kebutuhan mahasiswa ini bisa dilakukan dengan melakukan investigasi, interview, kuesioner dan juga tes. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tes tertulis untuk melihat kemampuan awal mahasiswa meliputi kelebihan dan kekurangan mahasiswa sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengembangkan materi ajar untuk matakuliah Essay Writing.

Tahap 2: Design (Merancang)

Setelah mengetahui kebutuhan mahasiswa, peneliti mulai mendisan tujuan pembelajaran, format pengajaran, aktifitas dan latihan-latihan yang sesuai dengan prinsip-prinsip dan prosedur CBL (Challenge Based Learning).

Tahap 3: Develop (Mengembangkan)

Pada tahap ini, peneliti mengembangkan prototype bahan ajar

Essay Writing berbasis CBL meliputi pengembangan materi satu semester, tujuan pembelajaran, bahan ajar, project,

peran dosen dan mahamahasiswa, syntax pembelajaran kemudian peneliti mereview dan melakukan pilot session. Untuk

membantu peneliti dalam mengembangkan bahan ajar ini, peneliti perlu meminta masukan dari validator yang kompeten dibidang ini.

Tahap 4: Implement (Menerapkan)

Setelah mengembangkan

prototype, peneliti melakukan uji coba bahan ajar Essay Writing berbasis CBL di kelas. Dalam penerapannya, dosen dan mahamahasiswa akan mengikuti semua prosedur yang telah dikembangkan sebelumnya.

Tahap 5: Evaluation

Setelah mengujicobakan bahan ajar ini, tahap terakhir yang harus dilakukan adalah evaluasi.Evaluasi ini bertujuan untuk melihat tingkat efektifitas bahan ajar yang telah dikembangkan pada mahamahasiswa.Untuk mengetahui hasilnya, peneliti memberikan post-test.

Peneliti telah melakukan analisis kebutuhan dengan memberikan tes menulis kepada mahamahasiswa.Hasil yang ditemukan fokus kepada unsur tatabahasa mahasiswa dalam menulis. Peneliti menemukan bahwa mahasiswa melakukan 7 jenis kesalahan tatabahasa dalam menulis seperti berikut:

No Grammatical

Items

Frequency Percentage

1. Verb Tense and Form

64 46.04%

2. Subject-Verb Agreement

15 10.79%

3. Plurality 17 12.23%

(7)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

5. Articles 22 15.84%

6. Auxiliaries 4 2.87%

7. Preposition 8 5.75%

Total 139 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih memiliki kelemahan pada unsur tatabahasa, sehingga hal ini juga harus

mendapatkan perhatian dalam

mengembangkan bahan ajar untuk matakuliah Essay Writing.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Essay Writing

Essay Writing merupakan mata kuliah lanjutan dari Essay Writing. Pada level ini mahasiswa dituntut mampu menulis esai sesuai dengan konteks dan struktur esai yang berterima dan berkesinambungan. Untuk mahir menulis terlebih esai, dibutuhkan usaha, latihan dan waktu yang lebih dibandingkan dengan hanya menulis paragraph saja.Di dalam menulis esai mahasiswa diharuskan mampu memahami dan mengidentifikasi struktur esai dan mempertimbangkan keterampilan pendukung lainnya seperti tatabahasa, mekanisme penulisan, konten dan kosakata.

Untuk membantu mahasiswa melatih kemampuan Essay Writing

mereka, peneliti mengembangkan bahan ajar yang dapat mendukung kemampuan menulis mereka sesuai dengan kebutuhan, level dan keterampilan abad ke 21. Peneliti mempersiapkan materi ajar 1 semester sebanyak 18 kali pertemuan termasuk ujian mid dan akhir semester. Outline materi ajarEssay Writing meliputi:

1. Pre-Writing: Getting Ready to Write

2. Writing the First Draft 3. Editing

4. The Structure of Essay 5. Unity and Coherence 6. Narrative Essay 7. Descriptive Essay 8. Comparison Essay 9. Causal and Effect Essay 10.Argumentative Essay 11.Classification Essay

Berikut ini adalah diagram penerapan CBL dalam mengajar matakuliah Essay Writing:

Selanjutnya, rencana Pembelajaran Semester dikembangkan sebagai berikut ini:

Kerangka Umum Draf Bahan

AjarEssay Writing

Deskripsi Mata Kuliah

Essay Writing adalah mata kuliah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahamahasiswa dalam menulis esai. Khususnya, membahas tentang cara menulis sesuai dengan intisari, retorika dan struktur esai tersebut,

kemudian mendorong

(8)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

Capaian Pembelajaran Matakuliah

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini dalam satu semester, mahamahasiswa diharapkan:

a) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious. (CP Sikap)

b) Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik. (CP Sikap)

c) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama,dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.(CP Sikap)

d) Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai bahasa. (CP Ketrampilan umum)

e) Mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni serta menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk tugas akhir.

(CP Ketrampilan umum)

f) Mengelola pembelajaran secara mandiri. (CP Ketrampilan umum)

g) Mahir berbahasa Inggris tulisan dalam konteks keseharian/umum, akademis, dan pekerjaan setara tingkat post-intermediate. (CP Ketrampilan khusus)

h) Mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang relevan untuk pengembangan mutu pendidikan. (CP Ketrampilan khusus)

i) Memiliki integritas dalam mengaplikasikan nilai-nilai keislaman dalam ilmu Bahasa dan komitmen yang tinggi terhadap kecendikiaan dan profesinya. (CP Ketrampilan khusus)

j) Menguasai konsep teoritis Menulis esai narrasi, deskripsi, sebab akibat, argumentasi atau persuasi dan klasifikasi menggunakan struktur esai karya ilmiah dengan retorika dan bahasa Inggris yang baik dan benar (CP Pengetahuan)

 Mengidentifikasi karakter masing-masing jenis esai  Menggunakan struktur esai

dengan tepat

 Mengembangkan esai sesuai standar CBL

 Menulis esai dengan

tatabahasa, kosakata, mekanisme, konten dan struktur yang tepat

 Mempresentasikan esai secara tertulis, video dan presentasi

(9)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

Metode/Teknik Pengajaran: CBL (Challenge Based Learning)

Media: - Media berbasis web (wiki, youtube, pechakucha, padlet, canva, dll), - Media non-web (Laptop; Ms.Power Point & Ms. Office, dll)

Penilaian

Penilaian matakuliah ini dibagi beberapa bagian sebagai berikut:

1) Bobot Nilai Kehadiran : 10%

2) Bobot Nilai Tugas

Kelompok (TK) :

20%

3) Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : 20% 4) Bobot Nilai Project

: 50%

Scoring Rubric

 Penilaian proses: rubric penilaian CBL yang dikembangkan oleh Apple, inc (2010)

 Penilaian produk yang dihasilkan mahasiswa (essay writing): rubric penilaian yang diadopsi dari IRA/NCTE (2013).

3. PERAN DOSEN DAN

MAHASISWA

Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, khususnya Essay Writing

dengan menggunakan CBL, dosen dan mahasiswa masing-masing harus melaksanakan peranannya dengan baik. Sesuai dengan karakter CBL yang khas akan keaktifan mahasiswa, oleh karenanya mahasiswa yang lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dan dosen berperan sebagai fasilitator. Sebagai fasilitator, dosen berperan mengarahkan dan

memfasilitasi kebutuhan

N

Mahasiswa memahami tentang strategi untuk memulai menulis dan apa saja yang harus diperpersiapkan sebelum menulis.

Mahasiswa memahami tentangraspek retorika dan linguistik, struktur esai, dan argument, paragraf, koheren,

penggunaan sumber-sumber bacaan, dan

academic style

Mahasiswa memahami bagaimana melakukan editing dan apa saja jenis eding yang dapat dilakukan menurut para ahli

Mahasiswa memahami struktur esai langsung contoh tertulis dari esai-esai yang telah direview

5 5 Unity

Mahasiswa mengetahui kriteria sebuah essay dikatakan unity dan koheren

6 6 Mid Test 7 7-8 Narrati

ve Essay

Mini research Melatih

mahasiswa

Mini research Melatih

mahasiswa

Mini research Melatih

mahasiswa

Mini research Melatih

mahasiswa

Mini research Melatih

mahasiswa

Mini research Melatih

(10)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

mahasiswa.Untuk lebih jelasnya, peneliti menjelaskan masing-masing peranan dosen dan mahasiswa sebagai berikut:

No Peran Dosen Peran Mahasiswa

1 Dosen merencanakan

dan mempersiapkan

pembelajaran

Mendengarkan penjelasan dari dosen

2 Membagi mahasiswa

kedalam beberapa

kelompok yang

memiliki level

kemampuan yang

bervariasi

Mahasiswa duduk

bersama teman-teman sekelompok

3 Menentukan jenis

project yang harus diselesaikan mahasiswa dengan

mempertimbangkan

capaian kompetensi

abad ke 21,

pembelajaran dan

innovasi dan dunia karir.

Mendengarkan

instruksi yang

diberikan

4 Memotivasi dan

membantu mahasiswa

dalam merencanakan,

melaksanakan dan

mempublikasi project

Mendengarkan dan

mengikuti pengarahan dari dosen

5 Merencanakan dan

menentukan strategi

penilaian

Ikut serta memberikan masukan untuk strategi penilaian

6 Menyediakan dan

mengarahkan

mahasiswa untuk

menguasai materi yang mereka perlukan dalam menulis esai

Mempelajari materi

bersama kelompok

7 Menginformasikan

kepada mahasiswa

workspace atau media yang dapat digunakan

untuk mendukung

project mereka.

Mengikuti saran dari dosen

8 Menentukan alokasi

waktu pengumpulan

project

Mengatur durasi

masing-masing proses kerangka kerja untuk mengejar deadline

9 Menjadi editor dan

proofreader

Merevisi sesuai arahan

10 Memfasilitasi presentasi mahasiswa di hadapan

partner universitas,

komunitas tertentu atau

Membuat video dan mempresentasikan solusi yang ditawarkan

pemerintah

4. SYNTAX PEMBELAJARAN

Berikut ini adalah salah satu contoh draf penerapan materi ajar dengan menggunakan CBL yang dikembangkan dengan menggunakan model ADDIE.

Subject : Essay Writing Time Allocation : 2 meetings

Material : Argumentative

Essay

Meeting : week 15th-16th Learning Objective : students are

(11)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

dosen bekerjasama mengidentifikasi ide penting yang menjadi isu lokal atau global seperti ketahanan pangan dan sumber daya

alam, penurunan,

pemulihan dan

pertumbuhan ekonomi, ancaman kesehatan publik (wabah penyakit difteri), konflik dan kemanusiaan dan lain-lain.

2 Mahasiswa bersama dosen bekerjasama merumuskan pertanyaan penting yang menjadi

pengarah dalam

membuat project karena pertanyaan ini harus dijawab melalui riset.

Contohnya: ide

(toleransi) = Bagaimana ras, etnik, agama dan kenegaraan

mengakibatkan konflik?

3 Dosen memilih

tantangan dengan hati-hati yang disesuaikan dengan level dan minat mahasiswa senyata

mungkin dan

sebermakna mungkin bagi mahasiswa agar mereka lebih memaknai

tantangan yang

diberikan. Contohnya: Tingkatkan toleransi di universitas.

4 Dosen membantu dan mengarahkan

mahasiswa membuat kerangka kerja dan

manajemen waktu.

Dosen memberikan form kerangka kerja CBL.

Tahap 2: Pengaturan

penemuan sebagai solusi

Pre-writing (Pra-menulis) 1. Dosen mengarahkan

mahasiswa untuk

membuat pertanyaan panduan (apa yang perlu diketahui), mendisain

kegiatan panduan

(bagaimana kita

mempelajarinya) dan

menemukan sumber

panduan (apa yang telah dipelajari).

2. Dosen mengarahkan

mahasiswa untuk

menemukan solusi dari tantangan yang tadi dipilih sesuai dengan minat mereka dan mengingatkan mereka untuk memikirkan tentang fakta apa yang harus mereka temukan sebelum dan sesudah penilaian melalui penelitian.

3. Memberikan saran tentang kegiatan-kegiatan yang harus

dilakukan untuk

mengumpulkan

informasi dengan menyediakan format pertanyaan panduan, kegiatan panduan dan sumber panduan.

Tahap 3: Identifikasi Solusi Drafting (membuat draf) 1. Mahasiswa dan dosen

mendiskusikan solusi-solusi yang telah

ditemukan dan

(12)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

saja yang menjadi fokus masing-masing

kelompok. 2. Masing-masing

kelompok

mendiskusikan peranan dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok.

Tahap 4: Penerapan dan Evaluasi

Revewing & Editing 1. Mahasiswa menerapkan

dan menguji coba solusi-solusi yang mereka temukan dari kajian pustakanya dan

pengumpulan data

berupa informasi-informasi terkait tantangannya yang dapat dilakukan dengan observasi, interview atau pun ujicoba.

2. Mahasiswa menilai dampak dari solusi yang diterapkan.

3. Mahasiswa mereview hal-hal yang berhasil dan yang tidak berhasil menyelesaikan

permasalahan yang menjadi tantangannya. Tahap 5: Publikasi Hasil dan Refleksi

Rewrite (Menulis ulang sebagai produk akhir) 1. Melalui project ini

mahasiswa belajar mendokumentasikan pengalamannya seperti video, audio, foto dan catatan.

2. Mahasiswa

menyelesaikan Essay Argumentative sebagai laporan dari kegiatan riset yang dilakukan melalui tahapan CBL sesuai dengan struktur esai dan tatabahasa

Bahasa Inggris yang

standar dengan

mengikuti strategi penulisan esai yang telah dijelaskan pada pertemuan 1-5.

3 Mahasiswa membuat video tentang tantangan, proses dan solusi yang ditawarkan kepada lingkungan, pihak

universitas atau

pemerintah terkait.

SIMPULAN

Essay Writing merupakan

matakuliah yang kompleks yang menjadi

awal pelatihan mahasiswa sebelum

menulis tugas akhir karya ilmiah berupa

skripsi. Dengan penerapan CBL ini,

diharapkan mahasiswa mampu dan

terbiasa menulis esai yang kohiren dan

relevan dengan tatabahasa yang sesuai

standar sesuai dengan penelitian yang telah

mereka lakukan. Tahapan-tahapan CBL ini

diharapkan mampu membuat mahasiswa

belajar mandiri dan mampu bekerjasama di

dalam tim, mampu memanfaatkan

kecanggihan teknologi di dalam

pendidikan dan mampu mempresentasikan

hasil dan solusi yang mereka temukan di

publik. Secara keseluruhan, CBL ini

diharapkan mampu memperbaiki proses

pembelajaran Essay Writing, dan mampu

meningkatkan kemampuan mahasiswa

(13)

Volume 4, Nomor 3,Desember 2016

REFERENSI

Ahmad, Arimuliani. 2014. Syntactic Errors in Writing Report Text. Pekanbaru: SHMIC, Vol 1, No 1: 177-193.

________________, 2017.Grammatical Errors in Writing Paragraph by the Second Semester Students at English Study Program of FKIP-Universitas Islam Riau.International Seminar Proceeding International Seminar on Education, Language, Literature, and Art (ISELLA) Pekanbaru, 13 May 2017, hal:70-74.

Apple, Inc. (2010) Challenge Based Learning; A Classroom Guide. Cupertino, California: Apple, Inc.

Ariesto Hadi, Sutopo, 2003, Multimedia Interaktif dan Flash, Yogyakarta: PT Graha Ilmu.

Borg. W.R. dan Gall, M.D.

1983. Educational Research: An Introduction. New York: Longman.

Brown, H. Douglas. 2001. Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language Pedagogy. New York: Longman.

Chamimah, Nur. 2007. Lexical Errors of English Writing Written by the Students of the State Islamic

University of Malang at Al-Hikmah Al-Fathimiyyah. Unpublished Thesis.Malang: The State Islamic University of Malang.

Dick, W. Carey, L. &Carey , J. O. 2005.

The Systematic Design of Instruction.Boston: Harper Collin College Publisher.

Johnson, Laurence F.; Smith, Rachel S.; Smythe, J. Troy; Varon, Rachel K. (2009). Challenge-Based Learning:

An Approach for Our Time. Austin, Texas: The New Media Consortium.

Johnson, L. and Adams, S.,

(2011).Challenge Based Learning: The Report from the Implementation Project. Austin, Texas: The New Media Consortium.

Zawahreh, Firas, Ali. 2012. Applied Errors Analysis of Written Production of English Essays of Tenth Grade Students in Ajloun School, Jordan.

International Journal of Learning & Development.2 (2):280-299.

Referensi

Dokumen terkait

1) Guru menyajikan ide besar berupa masalah yang akan dijadikan sebagai suatu tantangan untuk dipecahkan oleh siswa. Masalah tersebut merupakan fenomena yang

Keterbatasan dalam pengembangan bahan ajar berbasis blended learning melalui program macromedia flash 8 pada Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Agama

Perubahan dan refleksi dilakukan melalui pengembangan perangkat pembelajaran mata kuliah paragraph based writing dengan menggunakan metode circle the sage yang berbasis

Untuk mewujudkan pendidikan bermutu yang relevan dengan kebutuhan lapangan/masyarakat dan memiliki daya saing tinggi, maka guru dituntut mampu melakukan

Pernyataan % 1 Kalkulus Differensial merupakan mata kuliah yang penting 95,56 2 Kalkulus Differensial merupakan mata kuliah yang sulit 100,00 3 Materi turunan pada kalkulus

Perubahan dan refleksi dilakukan melalui pengembangan perangkat pembelajaran mata kuliah paragraph based writing dengan menggunakan metode circle the sage yang berbasis pada critical

111 ABSTRAK Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Menggunakan Aplikasi Joomla pada Mata Kuliah Profesi Teknologi Pendidikan Oleh : Rio Edwardo/2014 Seorang dosen dituntut

Based on the research background, the researcher formulates the problem formulation as follows: 1 How is the development of the collaborative learning approach-based essay writing