BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan, suku bangsa, ras, agama dan budaya sehingga menghasilkan kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang beragam disetiap daerah. Hal tersebut dapat memicu pecahnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Meski banyak perpecahan akibat keragaman kelompok sosial, namun tidak dapat dipungkiri bahwa persebaran potensi sumber daya alam di Indonesia tidak merata. Oleh karena itu, harus terjalin hubungan kerjasama dalam masyarakat tanpa mengedepankan perbedaan untuk saling memenuhi kebutuhannya.
Hal ini membuktikan bahwa persebaran sumber daya alam memiliki peran dalam menyatukan bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana persebaran SDA di Indonesia ?
b. Bagaimana kondisi sosial masyarakat di Indonesia dalam kaitannya dengan persatuan dan kesatuan bangsa ?
c. Bagaimana peran persebaran SDA di Indonesia dalam mempersatukan bangsa Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui persebaran sumber daya alam di Indonesia.
c. Mengetahui peran persebaran SDA di Indonesia dalam mempersatukan bangsa Indonesia.
D. Manfaat Penulisan
a. Masyarakat dapat membuka diri untuk mejalin hubungan antar kelompok sosial tanpa memandang perbedaan.
b. Menyadarkan masyarakat bahwa tidak dapat dipungkiri sesama manusia akan saling membutuhkan meskipun berbeda latar belakang.
BAB II
TELAAH PUSTAKA A. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami dan dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya (Barrow M., 2010).
Sumber daya alam digolongkan menjadi sumber daya alam hayati atau biotik dan sumber daya alam non hayati atau abiotik. Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang dihasilkan dari makhluk hidup yaitu tumbuhan dan hewan. Contohnya adalah hasil pertanian, perkebunan, peternakan, pertambakan dan perikanan. Dan sumber daya alam non hayati merupakan sumber daya alam yang tidak berasal dari makhluk hidup seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air dan tanah.
Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam. Akibatnya, persediaan sumber daya alam terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. (Wikipedia, 2013)
B. Kelompok Sosial
Kelompok Sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki (Kun Maryati, 2007)
C. Integrasi Nasional
Integrasi Nasional yaitu usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional (Putri Windu, 2012)
D. Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Proses asimilasi itu ditandai oleh pengembangan sikap-sikap yang sama, yang walaupun terkadang bersifat emosional, bertujuan untuk mencapai kesatuan, atau paling sedikit untuk mencapai integrasi dalam organisasi dan tindakan. Secara matematis proses asimilasi dapat ditulis : Aa + Bb + Cc = Dd yang berarti bahwa kelompok etnik A, B, dan C karena faktor-faktor pendorong asimilasi terpenuhi, mengalami peleburan unsur-unsur kebudayaan kelompok etnik a + b + c menghasilkan kebudayaan baru d, yang sebelumnya tidak ada dalam kebudayaan A, B, maupun D. (Ardi Harmanu, 2009)
E. Akulturasi
BAB III PEMBAHASAN A. Persebaran Sumber Daya Alam Di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam terbesar di dunia, baik itu sumber daya alam hayati maupun non hayati. Hal ini disebabkan bentuk fisik Indonesia yang berupa kepulauan, letak geografis yang strategis serta sejarah geologis Indonesia.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau lebih dari 17.000 dan dua per tiga wilayahnya merupakan lautan. Dengan luasnya wilayah laut tersebut, tentu Indonesia memiliki potensi sumber daya yang semakin besar. Selain mengandung minyak, gas, mineral dan energi laut non-konvesional. Laut juga menghasilkan ikan yang potensi lestarinya diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun.
Kekayaan sumber daya alam di Indonesia tidak hanya berasal dari sumber daya laut saja. Sumber daya alam di Indonesia juga meliputi sumber daya persawahan, perladangan, tegalan, perkebunan, hutan serta pertenakan. Dikarenakan letak geografis Indonesia yang sangat strategis, Indonesia memiliki kondisi iklim serta kondisi lahan yang mendukung sumber daya alam tersebut.
Untuk persebaran sumber daya hayati berupa flora, dapat dijelaskan menurut letak geografis. Menurut letak geografis, persebaran flora dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu, Indonesia bagian Timur, Tengah dan Barat. Di Indonesia bagian timur, terdapat flora yang khas yaitu, Eucalyptus, Matoa dan hutan bakau. Di Indonesia bagian tengah terdapat Eboni, Kayu Besi, Akasia dan Sagu. Di Indonesia Bagian Barat terdapat Pinus, Ramin, Kemper dan Mahoni.
Kemudian persebaran sumber daya non hayati berupa hasil tambang di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Minyak Bumi
a. Pulau Jawa : Cepu, Cirebon, dan Wonokromo
b. Pulau Sumatra : Palembang (Sungai Gerong dan Sungai Plaju) dan Jambi (Dumai)
c. Pulau Kalimantan : Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai dan Balikpapan
d. Pulai Irian : Sorong 2. Batu Bara
a. Ombilin dekat Sawahlunto (Sumatera Barat) b. Bukit asam dekat Tanjung Enim (Palembang)
c. Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau Laut/Sebuku)
d. Jambi, Riau, Aceh dan Papua (Irian Jaya) 3. Tanah Liat
Banyak terdapat di dataran rendah Pulau Jawa dan Sumatra. 4. Kaolin
Banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di Sumatera. 5. Gamping (Batu Kapur)
Banyak terdapat di Pegunungan Seribu dan Pegunungan Kendeng.
6. Pasir Kuarsa
Banyak terdapat di Banda Aceh, Bagka, Belitung, dan Bengkulu. 7. Pasir Besi
Banyak terdapat di Pantai Cilacap, Jawa Tengah. 8. Marmer/Batu Pualam
Banyak terdapat di Trenggalek, Jawa Timur dan daerah Bayat, Jawa Tengah.
Banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau. 10. Timah
Banyak terdapat di Pulau Bangka, Belitung dan Singkep. 11. Nikel
Terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan di Kolaka (Sulawesi Selatan).
12. Tembaga
Terdapat di Tirtomoyo dan Wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi) dan Tembagapura (Papua/Irian Jaya).
13. Emas dan Perak
a. Tembagapura di Papua (Irian Jaya) b. Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat c. Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat d. Simau di Bengkulu
e. Logos di Riau
f. Meulaboh di Nanggroe Aceh Darussalam 14. Belerang
Terdapat di kawasan Gunung Talaga Bodas (Garut) dan di kawah gunung berapi, seperti Dieng (Jawa Tengah).
15. Mangaan
Terdapat di Kliripan (DIY), Pulau Doi (Halmahera), dan Karang Nunggal (sebelah selatan Tasikmalaya).
16. Fosfat
Terdapat di Cirebon, Gunung Ijen, dan Banyumas. 17. Mika
Terdapat Pulau Peleng, Kepulauan Banggai di Sulawesi. 18. Tras
Terdapat di Pegunungan Muri, Jawa Tengah. 19. Intan
Terdapat di Martapura, Kalimantan Selatan. 20. Asbes
Terdapat di Halmahera, Maluku dan diolah di Gresik, Jawa Timur. 21. Grafit
Terdapat di Payakumbuh dan sekitar Danau Singkarak, Sumatera Barat.
22. Wolfram
Terdapat di Pulau Singkep (Kepulauan Riau) 23. Platina
Terdapat di Pegunungan Verbeek, Kalimantan.
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa Indonesia memiliki persebaran sumber daya alam yang tidak merata. Hal ini sesuai dengan prinsip ilmu Geografi bahwa semua fenomena dibumi ini terjadi secara tidak merata sehingga menghasilkan bentuk muka bumi yang berbeda-beda pula.
B. Kondisi Sosial Masyarakat di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa
Indonesia merupakan negara yang luas dengan belasan ribu pulau dan penduduk yang banyak. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia terdiri atas beragam golongan, suku bangsa, ras dan agama. Terdapat 5 agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia dan terdapat 4 golongan yang mendiami Indonesia. Golongan tersebut yaitu golongan Papua Melanesoid, golongan Negroid, golongan Weddoid, dan golongan Melayu Mongoloid yang merupakan golongan terbesar. Keempat golongan tersebut meliputi kurang lebih 8 ras dan terbagi menjadi lebih dari 300 suku bangsa.
Dengan adanya keragaman kelompok sosial tersebut dapat berdampak positif, karena akan menghasilkan warisan budaya yang beragam disetiap daerah. Namun dapat juga berdampak negatif, yaitu tingginya tingkat diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial sangat berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Dikarenakan hal tersebut merupakan akar dari primordialisme, etnosentrisme, politik aliran serta proses konsolidasi.
Etnosentrime merupakan sikap yang lahir dari adanya primordialisme. Yaitu sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandangnya sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain. Dan sangat cenderung menganggap cara hidupnya adalah yang paling baik.
Contoh perilaku sosial primordial adalah membentuk partai politik berdasarkan paham, ideologi, atau keterikatan pada faktor-faktor seperti suku bangsa, agama, dan ras. Memberikan prioritas atau perlakuan istimewa kepada orang-orang yang berasal dari daerah, suku bangsa, agama, atau ras tertentu. Kemudian contoh perilaku etnosentris adalah menganggap bahwa hanya pendapat kelompok sendirilah yang benar dan menolak pendapat dari luar kelompoknya.
Kedua sikap tersebut sangatlah disayangkan apabila melekat pada masyarakat Indonesia. Karena sifat yang seperti demikian ini dapat menimbulkan perpecahan pada bangsa Indonesia yang sejatinya telah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dampak negatif yang lebih luas dari sikap tersebut adalah terhambatnya proses intregasi nasional. Bila suatu kelompok sosial menganggap kelompok sosial lain lebih rendah, maka akan menimbulkan konflik yang bisa menjerumus kedalam kasus SARA dan bukan tidak mungkin keadaan seperti ini juga dapat menimbulkan pertikaian.
Contoh dari akibat primordialisme dan etnosentrisme yang cukup besar di Indonesia adalah pertikaian antara Suku Madura dengan Suku Dayak yang terjadi pada tahun 1996. Banyak terjadi perbedaan pemahaman antara suku Dayak dengan Suku Madura yang kemudian menjadi inti dari pertikaian tersebut. Seperti perbedaan budaya yang menjadi alasan mendasar ketika perang antar suku terjadi. Masalahnya sangat sederhana, tetapi ketika sudah berkaitan dengan kebudayaan, maka hal tersebut juga berkaitan dengan kebiasaan.
Contohnya permasalahan senjata tajam. Bagi suku Dayak, senjata tajam sangat dilarang keras dibawa ketempat umum. Orang yang membawa senjata tajam kerumah orang lain, walaupun bermaksud bertamu, dianggap sebagai ancaman atau ajakan berduel. Lain halnya dengan budaya suku Madura yang biasa menyelipkan senjata tajam kemana-mana dan dianggap biasa ditanah kelahirannya.
Adapula adat suku Dayak membolehkan pinjam meminjam tanah tanpa pamrih. Hanya dengan kepercayaan lisan, orang Madura diperbolehkan menggarap tanah orang Dayak. Namun, persoalan timbul saat tanah tersebut diminta kembali. Seringkali orang Madura menolak mengembalikan tanah pinjaman tersebut dengan alasan merekalah yang telah menggarap selama ini. Dalam hukum adat Dayak, hal ini disebut balang semaya (ingkar janji) yang harus dibalas dengan kekerasan.
Perang antar suku Dayak dan Madura pun tidak dapat dihindarkan lagi. Yang paling bahaya, dalam tradisi masyarakat Dayak, ikrar perdamaian harus bersifat abadi. Pelanggaran akan dianggap sebagai pelecehan adat sekaligus pernyataan permusuhan. Sementara orang Madura telah beberapa kali melanggar ikrar perdamaian.
banyaknya suku yang mendiami Indonesia dan masih banyak yang relatif tertinggal oleh perkembangan jaman.
C. Peran Persebaran SDA di Indonesia Dalam Mempersatukan Bangsa Indonesia
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa Indonesia memiliki persebaran sumber daya alam yang tidak merata baik itu sumber daya alam hayati maupun hasil tambang. Hal ini dapat menyebabkan kelangkaan sumber daya alam tertentu di suatu wilayah. Kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai sumber daya yang cukup untuk memenuhi atau memuaskan semua kebutuhan kita.
Contohnya pada akhir Desember 2012 hingga awal Januari 2013 Sumatra Barat mengalami kekurang pasokan beras. Akibatnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Sumatra Barat harus mendatangkan beras dari daerah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan sebanyak 12.000 ton. Bahkan stok beras sebanyak 14.000 ton yang tersimpan di gudang Bulog Sumatra Barat pada saat itu berasal dari Jawa Tengah yang masuk pada awal Desember 2012.
Dari contoh diatas dapat kita lihat bahwa akibat persebaran sumber daya alam yang tidak merata akan menimbulkan saling ketergantungan antar wilayah untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Tentu hal ini memiliki dampak positif, karena dapat membuka interaksi antar wilayah yang berbeda latar belakang baik suku bangsa, ras dan sebagainya. Dan hal tersebut dapat menimbulkan rasa keterikatan sebagai saudara sebangsa dan setanah air.
Selain itu, akan terjalin hubungan yang positif dimana mereka harus menghilangkan ego karena perbedaan latar belakang mereka. Dengan demikian akan menyebabkan berkurangnya primordialisme dan etnosentrisme. Ketika primordialisme dan etnosentrisme terkikis, maka semakin eratlah persatuan dan kesatuan bangsa.
saling membutuhkan satu sama lain. Ini dapat mengakibatkan minimnya komunikasi sebagai satu bangsa. Satu kelompok dengan kelompok lain tidak akan mau saling mengenal dan ego karena perbedaan latar belakang akan mengakibatkan perpecahan bangsa.
Dampak lain dari tidak meratanya sumber daya alam adalah munculnya budaya merantau. Jika kita lihat realita saat ini, banyak sumber daya alam di daerah tertentu yang di kelola oleh orang yang tidak berasal dari daerah itu sendiri. Seperti pengelolaan barang tambang di Papua oleh PT. Freeport Indonesia. Dikutip dari tabloidjubi.com, bahwa dari 11.000 karyawan hanya 20% karyawan PT. Freeport yang merupakan orang asli Papua dan 80% nya merupakan orang non-Papua. Hal ini dikerenakan orang asli Papua dianggap masih belum berkembang dan tidak mampu untuk bekerja.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan maka dapat di simpulkan bahwa : 1. Persebaran sumber daya alam di Indonesia tidak merata
2. Kondisi sosial masyarakat di Indonesia sangat mudah terpecah belah karena keragaman golongan, suku bangsa, ras dan agama
3. Persebaran sumber daya alam berperan besar dalam mempersatukan bangsa Indonesia, karena :
a. Adanya saling ketergantungan antara individu maupun kelompok sosial.
b. Dapat mengikis primordialisme dan etnosentrisme.
c. Munculnya budaya merantau sehingga menimbulkan akulturasi budaya maupun asimilasi.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Tika. (dkk.). (2006). Geografi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara.
Wardiyatmoko. (2006). Geografi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. (2007). Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI Standar Isi 2006. Jakarta: Esis
Wikipedia. (2013). Sumber Daya Alam. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam pada tanggal 21 September
Wikipedia. (2013). Geografi Indonesia. Diakses dari http://ms.m.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia pada tanggal 22 September 2013.
Cijolang. (2012). Jenis-Jenis Sumber Daya Alam. Diakses dari http://ajatcoolsudrajat.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-sumber-daya-alam_1605.html pada tanggal 21 September 2013.
Anomim. (2010). Sumber Daya Alam. Diakses dari http://www.indonesia.go.id/in/potensi-daerah/sumber-daya-alam pada tanggal 21 September 2013.
Zon. (2012). Bulog Sumbar Tambah Pasokan Beras. Diakses dari http://m.antarsumbar.com/?dt=1&id=262396 pada tanggal 21 September 2013.
Kwan, Sendria. (2012). Primordialisme Suku dan Agama (Sosialisme) –
pengertian, alasan, jenis. Diakses dari
http://sendria.blogspot.com/2012/10/primordialisme-suku-dan-agama-sosialisme.html?m=1 pada tanggal 21 September 2013.
Wulansari, Nureka. (2012). Tugas Sekolah. Diakses dari
http://nurekaw.blogspot.com/2012/05/masyarakat-multikultural-masyarakat.html?m=1 pada tanggal 21 September 2013.
Arnaz, Farouk. (2013). Perang Antar Suku Pecah di Wamena, Tiga Orang Tewas.
Diakses dari http://m.berita satu.com/nusantara/116801-perang-antar-suku-pecah-di-wamena-tiga-orang-tewas.html pada tanggal 22 September 2013.
Suyatno, Primadhani Dyah Larasati. (2011). Golongan Ras yang Ada di
Indonesia. Diakses dari
http://primadhanidls.blog.com/2011/05/07/golongan-ras-yang-ada-di-indonesia/ pada tanggal 21 September 2013.
Herydotus. (2012). Ras Manusia di Indonesia. Diakses dari http://herydotus.wordpress.com/2012/03/01/ras -manusia-di-indonesia/ pada tanggal 21 September 2013.
Olivia, Virgi. (2012). Suku Bangsa Indonesia. Diakses dari http://virgiolivia.blogspot.com/ pada tanggal 21 September 2013.
Saragih, Azhar. (2013). Masyarakat Multikultural di Indonesia., pengertian, karakteristik, ciri, dan faktor penyebab. Diakses dari
http://khairulazharsaragih.blogspot.com/2013/01/masyarakat-multikultural-di-Indonesia.html?m=1 pada tanggal 21 September 2013.
Me. (2011). Primordialisme, Dalam Masyarakat Multikultural. Diakses dari
http://catatansmaku.blogspot.com/2011/08/primordialisme-dalam-masyarakat.html?m=1 pada tanggal 21 September 2013.
Suprapto, Hadi dan Arie Dwi Budiawati. (2013). Ini Wilayah Penghasil Beras
Terbesar 2012. Diakses dari
Wikipedia. (2013). Kelangkaan. Diakses dari http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kelangkaan pada tanggal 21 September 2013.
Lestari, Putri Windu. (2012). Integrasi Nasional. Diakses dari http://putri windu.wordpress.com/2012/04/29/integrasi-nasional/ pada tanggal 22 September 2013.
Mambor, Victor. (2010). Suara Tongoi di Nemangkawi. Diakses dari http://tabloid judi.com/z/index.php/2012-10-23-00-07-55/jubi-utama/9344-suara-tongoi-di-nemakawi pada tanggal 23 September 2013.
Wikipedia. (2013). Akulturasi. Diakses dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi pada tanggal 24 September 2013.
Harmanu, Ardi. (2009). Asimilasi. Diakses dari http://asimilasi-sosiologi.blogspot.com/2009/11/asimilasi-adalah-pembauran-dua.html pada tanggal 24 September 2013.