• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jasa Assurance Dan Nonassurance Lainnya (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jasa Assurance Dan Nonassurance Lainnya (3)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LARASATI ENDAH SASANTI 2014017016

AKUNTANSI 4A1

JASA ASSURANCE DAN NONASSURANCE LAINNYA JASA REVIEW DAN KOMPILAS

Standar untuk kompilasi dan review laporan keuangan, yang disebut Statements on Standars for Accounting and Review Services (SSARS), diterbitkan oleh Accounting and Review Services Committee dari AICPA. Komite ini memiliki otoritas yang sebandinng dengan Auditing Standards Board untuk jasa yang melibatkan laporan keuangan yang belum diaudit milik perusahaan nonpublik. Karena keyakinan yang disediakan oleh kompilasi dan review jauh di bawah audit, lebih sedikit bukti yang diperlukan bagi jasa tersebut dan dapat disediakan dengan biaya yang lebih rendah ketimbang suatu audit. Jumlah bukti dan keyakinan yang diperlukan untuk setiap penugasaan tidak didefinisikan berdasarkan profesi sehingga tergantung pada pertimbangan akuntan. Akuntan harus membentuk pemahaman dengan klien mengenai jasa yang akan disediakan, lebih baik dalam suatu surat penugasan tertulis. Pemahaman tersebut harus mencakup deskripsi jenis dan batasan jasa yang akan disediakan serta deskripsi laporan kompilasi atau review yang diharapkan akan diterbitkan.

Jasa Review. Penugasan Jassa Review (SSARS review ) memungkinkan akuntan publik untuk mengekspresikan keyankinan yang terbatas bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Akuntan piblik harus independen dari klien dalam penugasan jasa review.

Prosedur yang Disarankan untuk Review . Bukti untuk penugasan review terdiri dari pengajuan pertanyaan kepada manajemen dan prosedur analitis, yang pada intinya memerlukan lebih sedikit prosedur ketimbang untuk suatu audit. SSARS merekomendasikan prosedur berikut untuk suatu penugasan review:

 Memperoleh pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik dari industry klien.

 Memperoleh pengetahuan mengenai klien. Informasi harus menyangkut sifat transaksi bisnis klien, catatan akuntansi dan karyawan, serta isi laporan keuangan.

 Mengajukan pertanyaan kepada manajemen. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dengan mengasumsikan bahwa manajemen tidak bermaksud untuk menipu akuntan.

 Melakukan prosedur analitis. Prosedur ini akan mengidentifikasikan hubungan dan item-item individual yang tampak tidak biasa.

(2)

Bentuk Laporan. Tiga aspek dari laporan yang perlu diperhatikan.

1. Paragraf pertama serupa dengan laporan audit kecuali untuk refensinya terhadap jasa review dan bukan audit.

2. Paragraf kedua menyatakan bahwa suatu review terutama terdiri dari pengajuan pertanyaan dan prosedur analitis, pada intinya memiliki lingkup yang lebih sedikit dari audit, dan tidak ada opini yang diekpresikan.

3. Paragraf ketiga mengekspresikan assurance terbatas dalam bentuk assurance negatif bahwa “sepengetahuan kami tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan keuangan.”

Tanggal laporan review harus tanggal penyelesaian pengajuan pertanyaan akuntan dan prosedur analitis.

Kegagalan Mengikuti Prinsi-Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum. Jika seorang kien gagal untuk mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum dalam suatu penugasan review, laporan tersebut harus dimodifikasi. Laporan tersebut sebaiknya mengungkapkan dampak dari penyimpangan seperti ditentukan oleh manajemen atau prosedur kaji ulang akuntan. Bahkan jika dampak belum ditentukan, pengungkapan harus muncul dalam laporan di suatu paragraf terpisah. Jasa Kompilasi. Penugasan Jasa Kompilasi ( compilation service ) diidentifikasikan dalam SSARS sebagai suatu jasa di mana akuntan menyiapkan laporan keuangan dan menyajikannya kepada klien atau pihak ketiga tanpa menyediakan assurance akuntan public mengenai laporan tersebut. Akuntan publik tidak diwajibkan independen dalam melakukan kompilasi dan laporan keuangan dapat dikeluarkan tanpa mengungkapkan tambahan seperti catatan kaki. Ketika akuntan menyerahkan laporan keuangan dan memperkirakan bahwa laporan itu akan digunakan oleh pihak ketiga, akuntan tersebut diharuskan untuk, setidaknya, menerbitkan laporan kompilasi yang menyertai laporan tersebut.

Persyaratan Kompilasi.

1. Menetapkan pemahaman dengan klien mengenai jenis dan batasan dari jasa yang akan disediakan dan deskripsi dari laporan, jika laporan akan diterbitkan.

2. Memiliki pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik dari industry klien. 3. Mengetahui klien, mencakup sifat dari transaksi bisnisnya, catatan akuntansi, da nisi dari

laporan keuangan.

4. Mengajukan pertanyaan untuk menentukan apakah informasi klien memuaskan.

(3)

Bentuk Laporan. SSARS mendefinisikan tiga jenis laporan kompilasi.

1. Kompilasi dengan pengungkapan lengkap. Memerlukan pengungkapan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum, sama seperti untuk laporan keuangan yang diaudit atau dikaji ulang.

2. Kompilasi yang menghilangkan hamper semua pengungkapan. Jenis ini dapat diterima jika laporan tersebut mengidentifikasikan kurangnya pengungkapan dan ketidakhadiran pengungkapan tidak, berdasarkan pengetahuan akuntan public, dilakukan dengan tujuan untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan.

3. Kompilasi tanpa independensi.

REVIEW INFORMASI LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERUSAHAAN PUBLIK

SEC mengharuskn agar laporan keuangan kuartalan direview oleh auditor eksternal perusahaan sebelum pengajuan Form 10-Q perusahaan kepada SEC. SEC juga mengharuskan catatan kaki dalam laporan keuangan tahunan yang diaudit, yang mengungkapkan penjualan kuartalan, laba kotor, laba, dan laba per saham untuk dua tahun terakhir. Pada umumnya, catatan kaki dalam laporan tahunan diberi label belum diaudit. Seperti review dibawah SSARS, review interim perusahaan public (public company interim review) memasukkan lima persyaratan untuk penugassan jasa kaji ulang. Seperti juga review pada SSARS, review atas perusahaan publik tidak menyediakan dasar untuk mengekspresikan tingkat keyakinan opini yang positif. Akan tetapi, kedua jenis review itu berbeda dalam beberapa bidang. Berikut adalah beberapa perbedaan kunci:

1. Karena audit tahunan juga dilaksanakan oleh klien perusahaan public, auditor harus memperoleh informasi yang cukup mengenai pengendalian internal klien baik untuk informasi keuangan tahunan maupun interim.

2. Klien diaudit setiap tahun sehingga pengetahuan auditor mengenai hasil dari prosedur audit tersebut akan digunakan untuk mempertimbangkan lingkup dan hasil dari pengajuan pertanyaan serta prosedur analitis untuk review.

3. Berdasarkan SSARS auditor mengajukan pertanyaan mengenai tindakan direksi dan rapat para pemegang saham, sementara bagi perusahaan public, auditor membaca notulen rapat tersebut.

(4)

PENUGASAN ATESTASI

Akuntan publik melaporkan keandalan dari informasi atau asersi yang dibuat oleh pihak lain. Contohnya ketika sebuah bank meminta seorang akuntan public untuk melaporkan secara tertulis apakah seorang klien audit telah entaati semua persyaratan dari suatu kesepakatan pinjaman. AICPA telah mengeluarkan 11 standar atestesi yang parallel dengan 10 standar audit yang diterima umum (generally accepted auditing standards (GAAS)). Untuk menyediakan pedoman tambahan dalam melakukan penugasan atestesi, Auditing Standards Board dari AICPA menerbitkan Statement on Standards forAttention Engagements (SSAE).

Jenis Penugasan Atestesi. AICPA dan CICA mengembangkan jasa assurance yang berhubungan dengan e-commerce dan teknologi informasi. Kelompok jasa tersebut, dikenal sebagai WebTrust dan SysTrust, dilaksanakan menurut standar atestesi. Sebagai tambahan AICPA telah mengembangkan standar atestesi spesifik di bidang-bidang berikut: laporan keuangan prospektif, informasi keuangan non forma, laporan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan perusahaan swasta, ketaatan terhadap hokum dan aturan, penugasan prosedur yang disetujui, dan diskusi dan analisis manajemen.

Tingkat Jasa. Standar atestesi mendefinisikan tiga tingkat penugasan dan bentuk kesimpulan yang berhubungan:

1. Pemeriksaan menghasilkan kesimpulan yang positif. Dalam jenis laporan ini, akuntan public membuat pernyataan langsung mengenai apakah penyajian dari asersi, dilihat secara keseluruhan, sesuai dengan kriteria yang dapat diterapkan.

2. Review, akuntan public menyediakan kesimpulan assurance negatif. Untuk suatu laporan keyakinan negatif, laporan akuntan publik menyatakan apakah ada informasi yang diperoleh oleh akuntan publik yang mengidentifikasikan bahwa asersi tidak disajikan dengan cara yang benar-benar sesuai dengan kriteria yang dapat diterapkan.

3. Prosedur yang disetujui, semua prosedur yang akan dilakukan akuntan publik disepakati oleh akuntan publik, pihak yang bertanggungjawab membuat asersi, dan pihak pemakai laporan akuntan publik.

JASA WEBTRUST. Jasa WebTrust merupakan suatu jasa spesifik yang dikembangkan dibawah prinsip dan kriteria Trust Service yang lebih luas, yang secara bersama diterbitkan olwh AICPA dan CICA. Ketika melaksanakan jassa assurance WebTrust, kantor akuntan piblik mengukur apakah situs Web perusahaan sesuai dengan lima prinsip Trust Service. Suatu perusahaan harus menaati kriteria tersebut untuk memperoleh dan mempertahankan cap WebTrust.

(5)

LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTIF

Laporan keuangan prospektif mengacu pada prediksi atau ekspektasi laporan keuangan selama beberapa periode di masa depan (laporan laba rugi) atau pada suatu tanggal dimasa depan (neraca).

Peramalan dan Proyeksi. Standar atestesi AICPA mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan prospektif:

1. Peramalan adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi keuangan entitas yang diharapkan, hasil operasi, dan arus kas, pada pengetahuan dan keyakinan terbaik dari pihak yang bertanggung jawab. Bank biasanya mensyaratkan informasi ini sebagai bagian dari permohonan pinjaman.

2. Proyeksi adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, dan srus kas, pada pengetahuan dan keyakinan terbaik pihak yang bertanggung jawab, berdasarkan satu atau lebih asumsi hipotesis.

Jenis Penugasan. Standar atestesi AICPA melarang kantor akuntan publik melaksanakan review suatu peramalan atau proyeksi, karena jasa review mengimplikasikan bahwa akuntan publik dapat “dipuaskan secara moderat” baik mengenai ketepatan perhitungan dari proyeksi maupun assumsi dimana proyeksi didasarkan. Untuk menghiandari kebingungan antarpemakai, AICPA menciptakan standar atestesiyang lebih spesifik, yang menggambarkan jenis penugasan berikut untuk laporan keuangan prospektif:

 Suatu penugasan pemeriksaan dimana akuntan publik memperoleh kepuasan mengenai kelengkapan maupun kewajaran dari semua asumsi.

 Suatu penugasan kompilasi dimana akuntan publik terutama terlibat dengan ketepatan perhitungan dari laporan, dan bukan kewajaran dari asumsi.

 Penugasan prosedur yang disepakati dimana akuntan publik dan semua pemakai dari laporan menyetujui prosedur atestesi terbatas dan spesifik.

Pemeriksaan Laporan Keuangan Prospektif. Untuk pemeriksaan peramalan dan proyeksi ada empat unsur:

1. Mengevaluasi persiapan laporan keuangan prospektif. 2. Mengevaluasi asumsi pendukung yang mendasari.

3. Mengevaluasi penyajian dari laporan keuangan prospektif mengenai kesesuaian dengan pedoman penyajian AICPA.

4. Menerbitkan laporan pemeriksaan.

PENUGASAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

(6)

SSAE 10 adalah standar professional utama yang membahas penugasan prosedur yang disepakati. SAS membahas item laporan keuangan, sementara SSAE membahas persoalan non laporan keuangan.

Dalam penugasan prosedur yang disepakati berdasarkan standar atestesi seorang akuntan publik mungkin menghitung tingkat pengembalian internal, risiko beta dalam mengukur tingkat perubahan, dan informasi relevan lain berkaitan dengan kepentingan investor untuk dana bersama. Untuk penugasan SAS 75, akuntan publik mungkin melakukan prosedur yang disepakati untuk akun penjualan kotor dalam kesepakatan sewa.

AUDIT ATAU PENUGASAN ASSURANCE TERBATAS LAIN

1. Dasar Akuntansi Komprehensif Lain. Dasar-dasar selain dari prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum yang mengatur penerbitan laporan antara lain: dasar kas atau dasar kas yang dimodifikasi, dasar yang digunakan untuk mentaati persyaratan dari agen peraturan, dasar pajak pendapatan, dan serangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan substansial.

2. Elemen,Akun, atau Item Khusus. Jenis audit ini lebih menyerupai audit biasa atas laporan keuangan kecuali jika hal tersebut diterapkan untuk selain laporan keuangan penuh. Terdapat dua perbedaaan utama antara audit elemen, akun, atau item khusus dengan audit laporan keuangan yang lengkap:

a. Materialitas didefinisikan dalam istilah elemen, akun atau item yang sedang diaudit dan bukan untuk laporan keseluruhan. Sehingga memerlukan lebih banyak bukti daripada jika item tersebut diverifikasi hanya untuk satu dari banyak bagian laporan. b. Standar pertama dari laporan dibawah standar auditing yang diterima secara umum

tidak dapat diterapkan karena penyajian dari elemen, akun, atau item bukan merupakan suatu laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

3. Surat Ketaatan Utang dan Laporan yang Serupa. Auditor mungkin menerbitkan laporan mengenai ketaatan utang dan penugasan yang serupa sebagai laporan terpisah atau, dengan menambahkan sebuah paragraf setelah paragraf opini, sebagai bagian dari laporan yang mengekpresikan opini mereka atas laporan keuangan. Dalam kedua kasus tersebut, auditor harus mengamati persoalan berikut:

a. Auditor harus memiliki kualifikasi untuk mengevaluasi apakah klien telah memenuhi provisi dalam penugasan.

b. Auditor sebaiknya menyediakan surat ketaatan utang hanya untuk seorang klien untuk siapa auditor melakukan audit untuk laporan keuangan keseluruhan,

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perspektif sosiologis, diakui bahwa peradaban manusia dewasa ini telah memasuki era globalisasi yang ditandai oleh pemanfaatan dunia tanpa batas teritorial

Oleh yang demikian, kajian ini bertujuan untuk: (i) mengenal pasti faktor-faktor yang mendorong pelajar lepasan Sijil Pelajaran Malaysia dan yang setaraf

Berdasarkan kepada hasil uji hipotesis, maka jenis hubungan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional tim pembina LBD dengan sikap terhadap pelatihan

Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pimpifan, Sapta Dyah Puspjtarini dan Antariksa Budileksmana tentang Pengaruh Corpante Saciai Respanslb/iity Terhadap Nila Perusahaan Dengan

Sisi lain adanya sampah yang berasal dari rumah, industri, medis, atau lainnya setelah di pisahkan menurut jenis organis atau sampah non organik, maka hal tersebut dapat dikelola dan

Sebagai contohnya bila seseorang pelanggan tersenyum saat melihat produk atau jasa yang sedang dipromosikan dari suatu perusahaan maka seseorang itu telah merasakan

Keberhasilan model problem based learning sejalan dengan hasil penelitian Dadang Djuandi (2016) yang menunjukan adanya perbedaan sikap peduli lingkungan siswa

Meskipun demikian, masih banyak kendala lain yang menyebabkan ukuran data ini cukup mengganggu, antara lain proses pembacaan dari media penyimpanan yang masih belum maksimal