• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penciptaan Kemandirian Ekonomi Rakyat da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penciptaan Kemandirian Ekonomi Rakyat da"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENCIPTAAN KEMANDIRIAN EKONOMI RAKYAT DAN UMKM MELALUI WAWASAN ENTREPRENEUR

Adityo Budi Rachmanda 135020101111025

Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju kemandirian ekonomi nasional, merupakan sesuatu hal penting yang perlu dilakukan dalam rangka menumbuhkan pemikiran dan semangat nasionalisme ekonomi yang berpijak pada kemandirian bangsa dengan berbagai kegiatan ekonomi yang sangat produktif dan kreatif. Di Indonesia sebenarnya telah memilki suatu sektor yang sangat potensial yakni UMKM. Untuk pengembangan sektor ini maka sangat perlu dialakukan berbagai upaya dalam bentuk pelatihan ataupun cara lainnya untuk mengembangkan sektor ini. Salah satu upayanya yakni dengan penanaman wawasan Entrepreneur kepada masyarakat pelaku UMKM. Bahasan dalam paper ini ialah bahwa dengan wawasan Entrepreneur ini maka UMKM akan dapat lebih berperan dalam banyaknya penciptaan lapangan kerja baru, sehingga para angkatan kerja akan terserap. Dengan adanya berbagai inovasi dari UMKM dengan wawasan entrepreneur akan meningkatkan produktivitas yang lebih.

Kata Kunci : Entrepreneur, UMKM, Kemandirian Ekonomi

PENDAHULUAN

(2)

nasional berlandaskan nilai-nilai yang diperjuangkan pendiri bangsa sesuai amanah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kemandirian ini juga tidak dimaksudkan tak peduli dengan perekonomian global, justru kemandirian ekonomi nasional yang mampu survive guna menyejahterakan rakyat. Saat ini kemandirian ekonomi rakyat Indonesia secara umum, masih belum dapat dikatakan mandiri, bahkan masih jauh dari kemandirian.

Pembangunan ekonomi dipandang sebagai kenaikan dalam pendapatan pendapatan perkapita dan lajunya pembangunan ekonomi ditunjukkan denganmenggunakan tingkat pertumbuhan PDB untuk tingkat nasional. Definisi pembangunan tidak dapat dipisahkan dengan pengertian pembangunan ekonomi, karena pada dasarnya baik tujuan pembangunan maupun pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu bangsa sangat erat kaitanya dengan kemandirian. Kemandirian di sini adalah berhasilnya Negara dalam memenuhi kebutuhan sendiri tapi bukan berarti tidak melakukan interaksi dengan negara lain. Salah satu cara untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kemandirian ekonomi adalah dengan dilakukannya pemberdayaan. Tujuan umum yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah untuk membentuk masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya/kemampuan yang dimiliki.

(3)

penciptaanlapangan pekerjaan, penyediaan barang dan jasa dengan harga murah, serta mengatasi masalah kemiskinan. Disamping itu, UMKM juga merupakan salah satu komponen utama pengembangan ekonomi lokal. Perkembangan UMKM di Indonesia secara umum meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja. Kondisi tersebut merupakan sebagian dari potensi yang dimiliki oleh UMKM. Walaupun secara ekonomi UMKM memiliki kontribusi yang nyata bagi ekonomi masyarakat.

Untuk itu dengan pemberdayaan yang di dalamnya diterapkan sebuah pelatihan dan pendidikan mengenai kewirausahaan atau enterpreneur maka diharapkan akan menjadikan masyarakat yang memiliki kualitas yang baik, kemampuan mengolah sumberdaya yang baik, manajemen waktu dan dapat mengembangkan perekonomian mereka sehingga dapat membantu mendorong PDB negara.

PEMBAHASAN Kemandirian Ekonomi

Maksud dari kemandirian ekonomi ini adalah masyarakat umum dapat bereproduksi untuk memenuhi kebutuhan pribadi dalam batas mensejahterakan (diri), tidak membutuhkan dan tidak bergantung pada orang lain dalam menjalankan persoalan ekonomi. Membangun ekonomi bukan semata-mata menciptakan struktur ekonomi yang sehat dan memuja angka-angka pertumbuhan. Namun, perlu adanya produktifitas masyarakat. Apabila dilihat dari sudut pandang ini, maka yang lebih penting dari melihat sumbangan sektor ekonomi pada GDP adalah produktifitas tanaga kerja yang bekerja pada sektor-sektor ekonomi dengan tidak bergantung pada impor tetapi lebih mengedepankan ekspor.

(4)

Daya kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik dan afektif serta sumber daya lainnya yang bersifat fisik/material. Kemandirian masyarakat dapat dicapai tentu memerlukan sebuah proses belajar. Menurut Avilliani (2012) kemandirian ekonomi diartikan sebagai bangsa yang memiliki ketahanan ekonomi terhadap berbagai macam krisis dan tidak bergantung pada negara lain.

Masyarakat yang mengikuti proses belajar yang baik, secara bertahap akan memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan secara mandiri, kemandirian ekonomi bertujuan untuk mendorong kinerja kelembagaan ekonomi masyarakat agar dapat menjalankan kegiatan pengembangan ekonomi kawasan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara optimal. Tahap pemandirian difokuskan pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pada masyarakat, tahap pengembangan SDM ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti penanaman dan pelatihan wawasan entrepreneur, agar masyarakat dapat mengelola Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dijalankan.

Bandung sebagai kota di Indonesia dapat dianggap sebagai kota kreatif. Pengembangan kewirausahaan di industri kreatif dapat dipelihara oleh kolaborasi antar lembaga lain dikenal sebagai triple helix. Dari perspektif lembaga pendidikan, Bandung dikenal sebagai kota pendidikan, ada banyak sekolah atau lembaga pendidikan di sini di Bandung dengan berbagai mata pelajaran dari teknologi, informasi, ilmu pengetahuan, dan manajemen. Beberapa dari mereka juga menawarkan kursus kewirausahaan. Keuntungan dari Bandung sebagai kota kreatif juga didukung oleh iklim dan kondisi. Kebijakan pemerintah harus fokus pada kemudahan melakukan bisnis di Indonesia. Kepercayaan bisnis untuk kinerja pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus selalu dijaga. Infrastruktur yang cukup dan berkualitas, dan tenaga kerjacukup terdidik (Maryunani And Mirzanti : 2015).

(5)

masyarakat, kemudian melakukan pelatihan kewirausahaan pada masyarakat, membenruk Kemitraan Usaha bagi usaha ekonomi, disertai dengan fasilitas akses permodalan usaha, penggunaan teknologi tepat guna dan peningkatan kualitas.

Pelatihan kewirausahaan akan condong pada upaya pemberdayaan guna meningkatkan ekonomi masyarakat secara produktif sehingga mampu menghasilkan nilai yang tinggi dan pendapatan yang lebih besar.

Keterbatasan faktor-faktor produksi akan mengakibatkan masalah yang mengancam usaha masyarakat dan UMKM yang ada jika tidak ditangani secara serius. Keterbatasan lebih disebabkan karena kurang mampunya masyarakat untuk memaksimalkan potensi yang ada. Salah satu keterbatasan masyarakat adalah melimpahnya tenaga kerja dan kurangnya kreatifitas dan ilmu pengolahan serta terbatasnya lapangan pekerjaan. Kurangnya lapangan pekerjaan berarti terjadi pengangguran. Ketika seseorang menganggur maka dia tidak dapat memperoleh sumber-sumber ekonomi, sehingga akan mengakibatkan beberapa masalah sosial. Sehingga hal ini akan berdampak negatif.

Kendala Kemandirian Ekonomi

1. Angka kemiskinan yang masih tinggi di Indonesia.

(6)

Data diatas menunjukkan masih tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia, dan penurunan dari tahun ke tahun masih relatif sedikit. Hal inilah yang menghambat suatu kemandirian ekonomi karena akibat dari kemiskinan adalah ketidakmampuan masyarakat untuk menuju ke kualitas hidup yang lebih baik karena keterbatasan yang dimiliki seperti keterbatasan modal dan intelektual.

2. Sumber Daya Alam (SDA) Indoensia yang strategis umumnya dikuasai oleh sektor asing.

Minyak Bumi dikuasai oleh asing sebesar 87 persen, dengan demikian Indoenesia hanya menguasai 13 persen SDA minyak bumi, fakta ini membuat Indonesia bergantung kepada pihak asing. Contohnya gas dan tambang emas di Freeport Papua.

(7)

Ketergantungan pangan ini memilki tingkat ketergantungan yang semakin tinggi. Fakta ini jelas menunjukkan ketidakmandirian pangan rakyat Indonesai.

4. Jumlah pengusaha kecil dan mikro masih mendominasi di Indonesia.

Beberapa usaha kecil dan mikro ini masih memiliki pendapatan sangat rendah, misalnya; penjual bakso, nasi goreng keliling, penjual sayur, pedagang asongan, warteg sederhana, pedagang kaki lima (PKL), tukang parkir, dan lain-lain yang umumnya produktifitasnya rendah, sehingga pendapatannya pun rendah sekali. Dalam hal ini perlu dilakukan pemberdayaan yang berkualitas supaya taraf hidup dan kesejahteraan mereka dapat meningkat.

(8)

Pada tahun 2030 jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 295 juta jiwa, dan pada 2032 diprediksi akan mengalami kenaikan kembali menjadi 300 juta jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Pada tahun 2014 tercatat sebesar 250 juta jiwa dan menempati peringkat empat sebagai negara terpadat di dunia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak tersebut dapat menjadi hal yang buruk seperti pengangguran jika bangsa Indonesia belum mampu menanggapinya secara positif. Seperti pada data, angka pengangguran masih dapat dikatakan sangat tinggi.

Kondisi Ekonomi Global dan Indonesia

(9)

pertumbuhan perekonomian dunia oleh lembaga-lembaga internasional. Belum kondusifnya perkembangan perekonomian di dunia antara lain diakibatkan oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi negara-negara maju dan berkembang, penurunan harga komoditas, serta perbedaan arah kebijakan moneter dan fiskal di berbagai kawasan.

Ekonomi Indonesia saat ini sangat optimis sekali untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang meningkat. dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat maka dapat dilihat perkembangan dan kemajuan negara Indonesia terhadap negara lain. Dengan pendapatan nasional per tahun Indonesia mampu memberikan kemajuan ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi saat ini salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian.

Kemandirian ekonomi berhubungan erat dengan pembangunan ekonomi terutama ekonomi lokal yang dikatakan merupakan ujung tombak pembangunan ekonomi secara keseluruhan sangat penting harus ditujukan bagaimana sebaiknya melaksanakan pembangunan ekonomi lokal seperti UMKM secara berkelanjutan, terutama kaitannya dengan peningkatan kualitas ekonomi masyarakat dan UMKM. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UMKM. UMKM mampu memberi kontribusi terhadap PBD 58,92 persen dan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja 97,30 persen

(10)

surplus yang dihasilkan, yang mana pada gilirannya nanti dapat pula

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat harus dilakukan melalui beberapa kegiatan yakni menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat, memberdayakan mengandung pula arti memberikan sebuah pendidikan, pelatihan dan juga perlindungan pada aktifitas ekonomi masyarakat.

Hal ini memberikan pengertian bahwa pemberdayaan merupakan suatu upaya yang harus diikuti dengan tetap memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh setiap masyarakat. Dalam rangka itu pula diperlukan langkah-langkah yang lebih positif selain dari menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata berbagai masukan (input) berupa modal serta membuka akses kepada berbagai peluang (upportunities) yang nantinya dapat membuat masyarakat menjadi semakin berdaya dan dapat mandiri.

Wawasan Entrepreneur

(11)

melakukan pelatihan untuk membekali rakyat dengan skill yang unggul dan berdaya saing. Kemudian melaksanakan training-training maupun workshop keterampilan. Hal ini penting, karena kualitas SDM yang saat ini terus mengalami peningkatan. Selain itu perlu meningkatan kualitas pendidikan dan strata pendidikan rakyat melalui pendidikan formal. Supaya dalam mengembangkan usaha-usaha kecil mereka akan dapat terbantu.

Kebijakan kewirausahaan memiliki pengaruh dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mendukung dan mengembangkan kewirausahaan. Sebuah tantangan dalam mengembangkan kebijakan kewirausahaan adalah bahwa salah satu kebijakan yang diterapkan di daerah-daerah tertentu. Tujuan dari kewirausahaan di Indonesiais untuk meningkatkan jumlah usaha baru atau pengusaha. Kebijakan kewirausahaan dilaksanakan di tingkat mikro sebagian besar masih fokus pada pengembangan keterampilan, kesempatan, dan motivasi. Keterampilan menutup manajerial, bisnis dan keterampilan teknis. Motivasi meliputi inkubator atau bimbingan, model peran, dan paparan, sementara kesempatan meliputi paparan, akses ke pasar dan akses untuk membiayai. Pada tingkat makro, intervensi pemerintah berfokus pada modal, pendidikan kewirausahaan, budaya kewirausahaan, infrastruktur kewirausahaan, dan pelatihan untuk pelatih. Sampai saat ini program pemerintah yang telah diidentifikasi dan dikaitkan dengan kewirausahaan, ada 12 yang adalah sebagai berikut Inkubator Pusat bisnis, Generasi Muda Pertanian (Generasi Muda Pertanian), Pelatihan Kewirausahaan (Pelatihan Kewirausahaan), Program Kewirausahaan (Perahu), Pusat untuk belajar kegiatan masyarakat (PKBM), Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN), Kebijakan Industri Nasional (Kebijakan Industri Nasional), Regional IT Center of Excellence (RICE), Program Kewirausahaan Masyarakat (PKM), Pelatihan untuk konsultasi UKM pelatih (Diklat Konsultan Diagnosis IKM / Shindanshi), Program Beasiswa Trainer (Tenaga penyuluh Lapangan), Dan Pinjaman lunak (KUR) (Mirzanti dkk : 2015).

(12)

kewirausahaan sangat diperlukan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat sehingga ilmu kewirausahaan menjadi berkembang dan dapat diterapkan oleh masyarakat.

Kewirausahaan memainkan peran penting dalam menciptakan nilai, kemampuan dan pekerjaan. Kewirausahaan adalah bidang yang didalamnya terdapat novasi penting. Ekonomi global berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan metode kewirausahaan untuk peningkatan keunggulan kompetitif suatu bidang pekerjaan (Wu and Huwarng : 2015)

Wirausaha merupakan salah satu solusi untuk mengatasi pengangguran nasional. Ketika banyak terjadi pengangguran di masyarakat, pemerintah mendorong masyarakat untuk mampu berkembang dan mengembangkan basis sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mereka untuk tetap tumbuh dan berkembang. Melalui UMKM tersebut pengembangan wirausaha dapat ditingkatkan sehingga pengangguran dapat ditekan. UMKM merupakan sebuah usaha kecil yang dikelola dengan mandiri, memiliki keterbatasan modal dan ruang lingkup operasional yang terbatas.

(13)

Usaha kecil dan menengah (UKM) di Rumania merupakan sumber keterampilan kewirausahaan, inovasi, dan penciptaan lapangan kerja baru. Dengan pemanfaatan sistem manajemen kinerja manajer dari UKM memperhatikan pelaksanaan dan kinerja dari produktifitas dengan baik sehingga masalah-masalah pada UKM dapat teratasii (Stanciu : 2014)

Pengembangan UMKM membutuhkan kemampuan yang secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu hard skill (kemampuan teknis) dan soft skill (kemampuan non teknis). Peningkatan kualitas manajemen usaha pada UMKM membutuhkan desain yang baik, yaitu harus menyentuh aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Desain program berupa wawasan entrepreneurship yang perlu dikembangkan secara garis besar antara lain adalah peningkatan manajerial dari segi manajemen produksi, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan manajemen sumberdaya manusia. Untuk mencapai hal tersebut, perlu sekali mengadakan pelatihan dan pendampingan usaha untuk UMKM.

Syuhada dan Gambetta (2013), menunjukkan desain sistem yang menyelesaikan masalah di teknologi kesiapan dan adopsi teknologi pasar UMKM Indonesia atau UMKM di negara-negara berkembang. Penggunaan media sosial dalam bentuk Facebook merupakan sarana yang disediakan sebagai dasar interaksi di Marketplace. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kepercayaan dalam interaksi dan mempercepat kata pemasaran mulut melalui internet dan jaringan sosial.

Kegiatan pelatihan dimaksudkan memfasilitasi para pelaku UMKM mengenai wawasan entrepreneurship dan materi-materi pokok dalam berbisnis yang tidak terpenuhi bahkan dijumpai dalam keseharian dalam berwirausaha. Hal ini digunakan dalam pelatihan supaya dapat membangkitkan motivasi para pelaku UMKM dalam berwirausaha. Materi lain dalam sebuah pelatihan yang diberikan diantaranya harus mencakup pelatihan tentang Hak Cipta, Merk dan HKI serta Coaching business clicic bagi masing-masing pelaku UMKM yang terlibat.

(14)

konsumsi, dan jumlah aset, dan kesejahteraan ekonomi. Efek positif dari partisipasi mikro-kewirausahaan adalah menurunkan tingkat kemiskinan serta sangat membantu untuk mengatasi kerentanan ekonomi (Vial and Hanoteau : 2015).

Di Thailand telah diterapkan suatu kebijakan yang mendukung produktifitas masyarakat kecil. Phonsuwan (2011) meneliti dan menyimpulkan mengenai aplikasi One Tambon One Product (OTOP) strategi dan kebijakan manajemen di Thailand ternyata sangat berdampak positif bagi perekonomian masayarakat. Proyek OTOP didirikan di Thailand pada tahun 2001. Tujuan utama dari proyek untuk menciptakan lapangan kerja (Meningkatkan pendapatan) dan memperkuat untuk ekonomi masyarakat lokal.

Pengertian entrepreneurship secara luas adalah proses dimana diciptakan suatu yang berbeda, dan yang bernilai, melalui pengorbanan waktu, dan upaya yang diperlukan dimana orang yang bersangkutan menerima resiko finansial, psykologi, dan sosial, untuk mana ia menerima imbalan dan keputusan pribadi.

Pada saat keadaan ekonomi sedang mengalami krisis maka para pengusaha dengan jiwa entrepreneurnya akan menyadari tentang berbagai kemungkinan untuk mengadakan inovasi yang menguntungkan. Didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari mengadakan pembaruan tersebut, mereka akan meminjam modal dan melakukan penanaman modal. Inovasi yang baru ini akan meninggikan tingkat kegiatan ekonomi Negara.

(15)

perusahaan-perusahaan lain untuk menghasilkan lebih banyak barang dan melakukan penanaman modal baru.

Untuk itu bahwa adanya para entrepreneur sangat berperan dalam pembangunan negara. Dengan bertambahnya entrepreneur maka akan banyak lapangan kerja baru, sehingga para angkatan kerja akan terserap. Dengan terserapnya angkatan kerja maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mereka yang awalnya tidak memiliki pendapatan karena menganggur akan memiliki pendapatan. Dengan adanya berbagai inovasi dari para entrepreneur akan meningkatkan nilai guna suatu barang. Masyarakat yang tadinya hanya bisa menjual barang mentah, dengan adanya para entrepreneur mereka bisa mengolahnya menjadi tingkatan yang lebih bernilai hal ini juga akan meningkatkan pemasukan bagi pemilik bahan mentah. Dengan banyaknya para entrepreneur, maka pendapatan negara yang berasal dari pajak akan mengalami peningkatan.

Peranan Wawasan Entrepreneur untuk Kemandirian Ekonomi

(16)

meningkatkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktifitas rendah ke tingkat produktifitas yang lebih tinggi.

Pengenalan teknologi baru di India menimbulkan tantangan baru untuk semua organisasi terutama untuk usaha kecil dan menengah (UKM). Keberhasilan pelaksanaan penerapan wawasan manajemen rantai dapat memberikan UKM keunggulan atas pesaing mereka (Kumar dkk : 2015).

Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami pertumbuhan jumlah yang sangat pesat dengan penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 90% dari total tenaga kerja di Indonesia dengan didominasi oleh anak muda dan wanita. UMKM di Indonesia mampu menyumbangkan kemajuan pertumbuhan ekonomi nasional dengan ekspornya.

(17)

di Indonesia, karena UMKM menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan cara membuka usaha. Selain itu UMKM juga sebagai penyumbang tenaga kerja yang cukup banyak sehingga dapat meminimalisirkan pengangguran di Indonesia. UMKM merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional karena UMKM biasanya memanfaatkan segala penunjangnya yang bersifat lokal, seperti sumber daya alam dan manusia lokal. Sehingga meminimalisirkan biaya pengimporan dan memaksimalkan pengeksporan.

Banyak sekali bisnis UMKM yang tersebar di Indonesia bahkan banyak beberapa UMKM yang bersumber dari di pelosok Indonesia dan sekarang sudah banyak berkembang dengan cukup merata. UKM telah terbukti berperan sebagai motor penggerak dan penyelamat perekonomian Indonesia. UKM mampu menopang sendi-sendi perekonomian bangsa dimasa sulit dan krisis ekonomi pada tahun 1997/1998.

Meningkatkan integrasi berbagai sektor ekonomi akan mempengaruhi ukuran perusahaan dan efisiensi, dan kinerja ekonomi agregat (Lindner and Strulik : 2014). Pada kondisi saat ini upaya mengembangkan perekonomian memang sangat harus di dukung dengan kebijakan mendorong para pelaku ekonomi kreatif untuk memiliki wawasan entrepreneur, mandiri dan terus berkembang. Dalam hal ini masyarakat tidak akan bergantung dan menggunakan dana bantuan (asing), akan tetapi mengembangkan dan menggunakan potensi wilayahnya dan percaya pada kekuatan sendiri.

Penelitian Tapia dkk (2010) menunjukkan hubungan antara strategi pemeberian wawasan dan pelatihan teknologi canggih dan ekspor. Dimana ukuran industri memainkan peran dalam hubungan ini, peningkatan ukuran UKM sangat diperlukan untuk menaikkan ekspor

(18)

Agropreneurship adalah berbagai upaya yang dilakukan dalam memanfaatkan peluang industri agribisnis untuk hal ini para petani dan calon agropreneur harus memiliki cara berpikir dan bertindak sebagai wirausahawan. Pemikiran wirausaha akan membantu mereka mengembangkan kesadaran terhadap berbagai peluang bisnis yang terbuka luas, dan keyakinan untuk membangun keberhasilan untuk mencapainya. Selain itu perlu didukung oleh riset. Dengan ini terbukti bahwa peluang agribrisnis ini sangat membantu sekali dalam peningkatan pendapatan masyarakat.

PENUTUP

(19)

Untuk memajukan potensi daerah perlu bekal pengetahuan teknologi dan inovasi serta kreativitas kearah agropreneurship dan technopreneurship . Untuk itu perubahan cara berpikir dan bertindak sebagai wirausahawan diperlukan. Mencontoh kegiatan pemberdayaan yang berhasil, maka pemberdayaan masyarakat perlu sejalan dengan kegiatan riset.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Avilliani, 2012, Kemandirian Ekonomi, UIN Online–Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)

Bps.go.id

VIAL, VIRGINIE and HANOTEAU, JULIEN (2015), “Returns to Micro-Entrepreneurship in an Emerging Economy: A Quantile Study of Entrepreneurial Indonesian Households’ Welfare”, World Development Vol. 74, pp. 142–157 Wu, Chih-Wen And Huarng Kun-Huang (2015), “Global entrepreneurship and innovation in management”, Journal of Business Research vol 68, pp. 743–747 Lindner, Ines And Strulik, Holger (2014), “From tradition to modernity: Economic growth in a small world”, Journal of Development Economics vol 109, pp. 17–29

Martı´n-Tapia, Inmaculada J.Alberto Arago´n-CorreaAntonio Rueda-Manzanares (2010), ”Environmental strategy and exports in medium, small and micro-enterprises”, Journal of World Business vol 45, pp. 266–275

Ravinder Kumar, Rajesh K. Singh, Ravi Shankar (2015), “Critical success factors for implementation of supply chain management in Indian small and medium enterprises and their impact on performance”, IIMB Management Review vol 27,pp. 92-104

Seksan Phonsuwana and Voratas Kachitvichyanukul (2011), “Management System Models to Support Decision-making for Micro and Small Business of Rural Enterprise in Thailand”, Procedia Engineering vol. 8, pp. 498–503

(21)

Sefer Şener, Mesut Savrulb, Orhan Aydına (2014), “ Structure of Small and Medium-Sized Enterprises in Turkey and Global Competitiveness Strategies” Procedia - Social and Behavioral Sciences vol 150 , pp. 212 – 221

Stanciu, Radu D. (2014),”Do Romanian small and medium-sized enterprises use performance management? An empirical study” Procedia - Social and Behavioral Sciences vol 124, pp. 255 – 262

Nadine Kammerlander, Dominik Burger, Alexander Fust, Urs Fueglistaller (2015), “Exploration and exploitation in established small and medium-sized enterprises: The effect of CEOs' regulatory focus”, Journal of Business Venturing vol 30, pp.582–602

Mirzantia, Isti Raafaldini, Togar M. Simatupang, and Dwi Larsoc (2015), “Mapping on Entrepreneurship Policy in Indonesia”, Procedia - Social and Behavioral Sciences vol 169, pp. 346 – 353

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang biasa digunakan dalam pembelajaran TCL ( Teacher Centered Learning ) adalah metode ceramah, yang memiliki kelebihan yaitu guru dapat menguasai kelas dan

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

 Sel mikroba secara kontinyu berpropagasi menggunakan media segar yang masuk, dan pada saat yang bersamaan produk, produk samping metabolisme dan sel dikeluarkan dari

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah.. Rekapitulasi Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan

Informasi yang lebih rinci untuk masing-masing fungsi tersedia pada bab lain dalam panduan ini, atau di layar HP Image Zone Help [Bantuan HP Image Zone] yang menyertai perangkat

Hasil penelitian ini diharapkan dapatdimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berkenaan dalam mengembangan kurikulum tingkat satuan

Taqlid meniru adalah salah satu sifat pembawaan manusia.109 Dalam pembinaan agama di LKSA Harapan Umat Malang kegiatan keteladanan atau pemberian contoh ini sangat penting dan

Alat Analisis : Regresi Linier Berganda Variabel Dependen : Keputusan Pembelian Variabel Independen : Produk, Harga, Promosi, Tempat, Partisipan, Proses, Bukti Fisik Variabel