• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS VARIAN ANAVA 1 JALUR TERHADAP P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS VARIAN ANAVA 1 JALUR TERHADAP P"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS VARIAN (ANAVA) 1 JALUR TERHADAP PERBEDAAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK BERDASARKAN KECAMATAN

𝐒𝐡𝐢𝐟𝐚 𝐒𝐡𝐚𝐟𝐢𝐫𝐚 𝐍𝐮𝐫 𝐆𝐡𝐚𝐢𝐝𝐚𝟏

1Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan,shifashafira96@gmail.com

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan Bandung. Jl. Dr. Setiabudi. No. 193, Kota Bandung.

I. Pendahuluan

Pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan yang menempatkan isu perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sebagai titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan dimaknai sebagai pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa. Kesadaran pembangunan berwawasan kependudukan dilandasi oleh permasalahan kependudukan (demografi) yang mendasar di Indonesia. Permasalahan kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi. Masalah kependudukan ini berdampak kepada bidang sosial, ekonomi, poltik dan pertahanan serta keamanan. Masalah kependudukan juga dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. Dari segi kuantitas, jumlah penduduk yang besar berarti permasalahan dalam kemampuan menyediakan sandang, pangan, dan papan. Sedangkan dari segi kualitas melihat dari kemampuan daya saing Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Sedangkan hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Hipotesis statistik ialah suatu pernyataan tentang bentuk fungsi suatu variabel atau tentang nilai sebenarnya suatu parameter. Suatu pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan/diuji.

(2)

Sebagai contoh : 𝐻0: 𝑥 = 𝜇 𝐻𝑎: 𝑥 = 𝜇 𝐻0: 𝑥 ≤ 𝜇 𝐻𝑎: 𝑥 > 𝜇 𝐻0: 𝑥 ≥ 𝜇 𝐻𝑎: 𝑥 < 𝜇

Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata hupo dan thesis. Hupo artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya. Sedangkan thesis artinya pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya, sehingga istilah hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya.

Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel. Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan alternatif. Pada statistik, hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel. Dengan demikian hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena memang peneliti tidak mengharapkan adanya perbedaan data populasi dengan sampel.selanjutnya hipotesis alternatif adalah lawan hipotesis nol, yang berbunyi ada perbedaan antara data populasi dengan data sampel.

II. Teori

2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Pengertian lainnya adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu setiap tahunnya. Kegunaannya adalah memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah di masa yang akan datang.

Nilai Pertumbuhan Penduduk Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus:

Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:

A. Laju Pertumbuhan Penduduk Eksponensial

(3)

Keterangan:

Pt = Jumlah penduduk pada tahun t Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar t = jangka waktu

r = laju pertumbuhan penduduk

e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828

Jika nilai r > 0, artinya terjadi pertumbuhan penduduk yang positif atau terjadi penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r < 0, artinya pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya.

B. Laju Pertumbuhan Penduduk Geometrik

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu. Kegunaannya adalah memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah di masa yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk geometrik menggunakan asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk sama setiap tahunnya. Rumus laju pertumbuhan penduduk geometrik adalah sebagai berikut.

Keterangan:

Pt = jumlah penduduk pada tahun t Po = jumlah penduduk pada tahun dasar t = jangka waktu

r = laju pertumbuhan penduduk

Jika nilai r > 0, artinya pertumbuhan penduduk positif atau terjadi penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r < 0, artinya pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan Penduduk dan Masalahnya

(4)

Indonesia termasuk negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk Indonesia sejak lama diketahui berada di posisi 4 dunia dan 3 Asia. Tertinggi adalah China (1,3 miliar) , dilanjutkan oleh India (1,14 miliar) dan Amerika (303 juta). Juni 2008 tercatat penduduk Indonesia berjumlah 237,5 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk di kisaran 1,2 atau 1,3%. Oleh karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk membenahi fasilitas publiknya. Diperkirakan penduduk Indonesia akan berjumlah 337 juta jiwa di tahun 2050. Laju pertumbuhan penduduk seperti ini diperkirakan akan menyebabkan daya dukung lingkungan tidak seimbang.

Problem yang akan dihadapi akibat meningkatnya pertambahan penduduk adalah pangan, energi, dan papan. Dari sisi kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan menaikkan pula ketersediaan pangan. Begitu juga energy, pertumbuhan penduduk akan menyedot energy besar, sementara ketersediaan energi makin menipis. Tak terkecuali masalah papan atau perumahan yang harus disediakan dalam jumlah besar. Masalah ini tentunya akan berujung pada naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, angka kriminalitas, dll.

Sebenarnya banyak sebab sehingga masalah ini bisa kian membesar. Faktor utama dari pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah karena tidak ada komitmen pemerintah untuk membatasi pertumbuhan penduduk. Program Keluarga Berencana (KB) yang pada periode 1970 sampai akhir 1990-an berhasil mengerem pertumbuhan penduduk, tidak dilanjutkan. Pemerintah sama sekali tidak peduli pada pertumbuhan penduduk. Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah ini. seperti transmigrasi, kembali menggalakkan program Keluarga Berencana (KB), meningkatkan standar pndidikan bangsa, serta melakukan pengawasan-pengawasan terkait masalah ini. Pemerintah harus tanggap terhadap masalah ini. Masalah kependudukan tak boleh diremehkan. Pertumbuhan penduduk penting, tetapi dibatasi. Kita perlu sadar bahwa daya dukung sumber daya alam terbatas, sehingga jika jumlah penduduk tidak terkendali akan menjadi problem besar di masa depan. Prinsipnya. Pertumbuhan harus dibatasi, dan setiap lapisan masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. karena dengan pertumbuhan yang terkendali akan mempermudah pemerintah mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.

Berdasarkan pelaksanaannya/metode pencatatannya, sensus dibedakan menjadi dua, yaitu metode householder dan metode canvaser.

1. Metode Householder : Pada metode ini, pengisian daftar pertanyaan tentang data kependudukan diserahkan kepada penduduk atau responden, sehingga penduduk diberi daftar pertanyaan untuk diisi dan akan diambil kembali beberapa waktu kemudian. Metode semacam ini hanya dapat dilakukan pada daerah yang tingkat pendidikan penduduknya relatif tinggi, karena mereka mampu memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang diserahkan kepada mereka.

(5)

didatangi menjawab secara lisan sesuai dengan keadaan atau kondisi yang sebenarnya.

Adapun berdasarkan status tempat tinggal penduduknya, sensus dapat dibedakan menjadi sensus de facto dan sensus de jure.

1. Sensus De Facto : Pada metode ini, pencatatan dilakukan oleh petugas pada setiap orang yang ada di daerah tersebut pada saat sensus diadakan. Metode sensus ini tidak membedakan antara penduduk asli yang menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal sementara waktu.

2. Sensus De Jure : Pada metode ini, pencatatan penduduk dilakukan oleh petugas hanya untuk penduduk yang secara resmi tercatat dan tinggal sebagai penduduk di daerah tersebut pada saat dilakukannya sensus, sehingga dapat dibedakan antara penduduk asli yang menetap dan penduduk yang hanya tinggal untuk sementara waktu atau yang belum terdaftar sebagai penduduk setempat.

Registrasi penduduk yaitu pencatatan data penduduk yang dilakukan secara terus menerus di kelurahan. Misal: pencatatan peristiwa kelahiran, kematian, dan kejadian penting yang mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati. Survai Penduduk : Pengumpulan data yang sifatnya lebih terbatas dan informasi yang dikumpulkan lebih luas dan lebih mendalam. Pada umumnya survai kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus. ( Hasil sensus dan registrasi penduduk masih mempunyai keterbatasan karena hanya menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi, tentang sifat dan perilaku penduduk tersebut. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, maka perlu dilaksanakan survai penduduk. )

Masalah Jumlah Penduduk

1. Dinamika Penduduk adalah perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, hal ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. ( ketiga hal tersebut dikenal dengan istilah unsur-unsur dinamika penduduk.) Pertumbuhan penduduk secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan alami, pertumbuhan migrasi, dan pertumbuhan penduduk total.

1. Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pa = L – M ( Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian ) 2. Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pm = I – E ( Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )

(6)

Tingkat kelahiran (fertilitas) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:

1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR), adalah angka kelahiran yang menunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu periode.

2. Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR), adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi atau melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49 tahun.

Tingkat kematian (mortalitas) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat kematian dapat diketahui melalui tiga cara, yaitu:

1. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR), adalah angka yang menunjukkan rata-rata kematian perseribu penduduk dalam satu tahun. 2. Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR), adalah

angka yang menunjukkan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu perseribu penduduk dalam kelompok yang sama.

3. Tingkat Kematian Bayi (Infan Mortality Rate/IMR), adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi yang meninggal dari setiap 1000 bayi yang lahir hidup.

Migrasi atau mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Terdiri dari :

1. Migrasi internasional (migrasi antarnegara) yang terdiri dari imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.

 Imigrasi adalah masuknya penduduk asing yang menetap ke dalam sebuah negara.

 Emigrasi adalah pindahnya penduduk keluar negeri untuk menetap di sana.  Remigrasi adalah pemulangan kembali penduduk asing ke negara asalnya. 2. Migrasi nasional (migrasi lokal), terdiri dari:

 Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.

 Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang penduduknya.

 Ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa.

 Evakuasi yaitu perpindahan penduduk untuk menghindari bahaya.

Jumlah penduduk Indonesia yang semakin banyak dari tahun ke tahun tentunya menimbulkan dampak terhadap kehidupan social ekonomi Indonesia. Beberapa dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dari banyaknya jumlah penduduk, antara lain:

1. Meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial;

2. Meningkatnya persaingan dalam dunia kerja sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja;

(7)

Adapun usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini.

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana.

2. Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.

3. Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.

2.2 Analisis Varian (Anava) 1 Jalur

Analisis of variance atau ANOVA merupakan salah satu teknik analisis multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya. Analisis varian termasuk dalam kategori statistik parametric. Sebagai alat statistika parametric, maka untuk dapat menggunakan rumus ANOVA harus terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas, heterokedastisitas dan random sampling (Ghozali, 2009).

Analisis varian dapat dilakukan untuk menganalisis data yang berasal dari berbagai macam jenis dan desain penelitian. Analisis varian banyak dipergunakan pada penelitian-penelitian yang banyak melibatkan pengujian komparatif yaitu menguji variabel terikat dengan cara membandingkannya pada kelompok2 sampel independen yang diamati. Analisis varian saat ini banyak digunakan dalam penelitian survey dan penelitian eksperimen.

One-way anova dilakukan untuk menguji perbedaan tiga kelompok atau lebih berdasarkan satu variabel independen.

III. Aplikasi dalam SPSS a. Signifikansi :

Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Uji Anava 1 Jalur dengan pada taraf signifikansi 0,05

IV. Hasil dan Pembahasan

Berikut merupakan langkah – langkah dalam menggunakan Uji Koefisien Korelasi pada SPSS, diantaranya :

• Buka SPSS.

• Buka Tab Variable View, buat 2 variabel: Kecamatan dan Laju Pertumbuhan Penduduk

• Ubah Type Pekerjaan ke “Numeric”, Decimals “0”, beri label

“Kecamatan”, ubah measure menjadi “Nominal” dan isi value dengan kategori: 1 = Babakan Madang, 2 = Bojonggede, 3 = Citeureup, 4 = Sukaraja, dan 5 = Tajurhalang

• Ubah Type Pendapatan ke “Numeric”, Decimals “0”, beri label “Laju Pertumbuhan Penduduk”, ubah measure menjadi “Scale”.

(8)

• Buka Data View dan isikan data sebanyak 20 responden sebagai berikut:

• Pada menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA, sampai muncul jendela One-Way ANOVA

(9)

• Klik tombol Options, akan muncul jendela ini: Centang “Descriptive” dan “Homogenity of variance test

• Klik Continue

• Masih dijendela One way ANOVA, kilik tombol Post Hoc, sampai muncul jendela ini:

Centang Bonferroni dan Games-Howell serta biarkan significance level=0,05

• Klik Continue

(10)

Hasil terlihat sebagai berikut:

Interprestasi Uji ANOVA

Interprestasi hasil uji anova diatas adalah sebagai berikut:

• Dari tabel Descriptives nampak bahwa responden yang Kecamatan di Babakan Madang memiliki laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 2,5675, Bojonggede memiliki laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 6.3375, Citeureup memiliki laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 2,0600, Sukaraja memiliki laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 3,2600 dan Tajurhalang memiliki laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 3,3000. Selanjutnya untuk melihat uji kita lihat di tabel ANOVA. • Sebelum melanjutkan uji perlu diingat bahwa salah satu asumsi Anova

adalah variansnya sama. Dari tabel Test of Homegeneity of Variances terlihat bahwa hasil uji menunjukan bahwa varian kelima kelompok tersebut sama (P-value = 0,018), sehingga uji Anova valid untuk menguji hubungan ini.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang akan dianalisa dalam penelitian ini adalah konsentrasi tegangan untuk poros intermediate yang tidak mempunyai retak dan intensitas tegangan untuk

LOLOS dengan syarat kegiatan meliputi SMA se kabupaten Sleman bekerjasama dengan PCM Sleman TIDAK LOLOS (dilaksanakan dengan dana prodi) LOLOS dengan perbaikan alokasi waktu

Pada penelitian ini, peneliti memilih stres kerja sebagai variabel prediktor terhadap keterikatan kerja karena berdasarkan penemuan-penemuan tersebut yang menunjukan

datang menjadi nilai sekarang, biasanya digunakan dalam menilai suatu projek, dimana baik biaya maupun keuntungan yang akan diperoleh diperhitungkan (dikalikan dg) faktor

Penelitian tentang evaluasi kualitas PJAS di wilayah Kabupaten Kulon Progo-DIY dilaksanakan dengan metode survei dan pengujian di laboratorium. Penelitian dibagi dalam 4

enggunakan ame, css ata ension ters lan method gat simple d perti igoogl dashboard”, dashboard i om a saja yang ediakan ber untuk mem ur dengan s bahasa pro aupun JS.. H ebut mulai

Body image yang positif atau sehat akan mempunyai sebuah persepsi yang baik akan ukuran dan bentuk tubuh mereka dan merasa nyaman dengan kondisi tubuhnya yang akan

Model isotherm digunakan untuk proses adsorpsi antara Methylene Blue dengan biosorben baglog adalah isotherm langmuir dan isotherm freundlich, dengan melihat nilai R 2 yang