• Tidak ada hasil yang ditemukan

11 ANALISA RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "11 ANALISA RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN PADANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

11

ANALISA RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN PADANG

Tomi Loveri, S.Kom, M.Kom1 1

Sistem Komputer, STMK Jaya Nusa Padang , Jl. Damar No 69 E email: loveritomi@gmail.com

Abstrak

Penelitian yang dilakukan pada Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) Kota Padang dengan cara mengumpulkan data – data dengan metode wawancara. Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) Kota Padang masih belum memanfaatkan sistem komputerisasi dalam pengelolaan data manajemen aset, sehingga data yang diperoleh tidak dapat dikelola dengan baik. Sehingga sering terjadi kehilangan data – data tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencarikan solusi yang lebih baik agar kebutuhan akan sistem informasi pengolahan data manajemen aset ini dapat dipenuhi dan membantu tugas pada bidang terkait dalam membuat laporan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu

Abstract

Research conducted on the Fire Department (dept) Kota Padang by collecting data - the data by interview. Fire Department (dept) Kota Padang is still not utilizing a computerized system in the management of asset management data, so that the data obtained can not be managed properly. So frequent loss of data - data. This study aims to find better solutions for the needs of information system of data processing can be completed asset management and help the task in a related field in a report or information that is relevant, accurate and timely.

Keywords: Aset, manajemen, pemadam kebakaran

PENDAHULUAN

Perkembangan komputer baik hardware maupun software sebagian besar berperan dalam kehidupan manusia saat ini. Semakin cepatnya perkembangan teknologi tersebut, maka semakin meningkat pula kemudahan-kemudahan untuk mendukung manusia dalam upaya menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan tepat. Teknologi informasi bermanfaat dalam berbagai bidang salah satunya dalam pengelolahan manajemen asset.

Dinas Pemadam Kebakaran di Kota Padang, petugas seksi logistik kewalahan dalam mengelola dan membuat laporan manajemen asset.Seperti pengecekan data barang tersedia, data barang masuk atau pembelian alat-alat

pemadam yang dibutuhkan. Kesulitan dalam mendeteksi kesalahan pada data, kesulitan dalam mencari data yang diinginkan dan keterlambatan dalam pembuatan laporan karena dalam pengecekan data, pencarian data, dan pembuatan laporan petugas pun harus mencari kembali berkas-berkas yang telah ada sebelumnya

METODE PENELITIAN

(2)

12

Menurut Rizal Machmud (2013) :

“Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna”.

(Hutahaean, 2015)

Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan suatu informasi. Sistem informasi menerima masukan data instruksi, mengola data tersebut menurut instruksi, dan mengeluarkan hasilnya.

Siklus Informasi

Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius.

Dalam hal ini digunakan model matematikberupa rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilakan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). (Japerson Hutahaean, 2015:10-11) :

Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi adalah sebagai berikut :

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan,serta informasi

juga harus jelas sehingga mampu mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat atau berguna bagi pemakainya.

d. Ketersediaaan, Pertumbuhan data sejalan dengan waktu akan

membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar. Padahal tidak semua data tersebut dapat kita atur dengan sistem offline dan online. Sehingga informasi yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai kebutuhan pemakainya.

e. Mudah dipahami, Informasi harus mudah dimengerti dan dipahami oleh pembuat keputusan, baik yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan strategis. Hindari informasi yang rumit karena hal tersebut akan

menghambat pengambilan

keputusan.

f. Bermanfaat, Berarti informasi

harus mampu memberikan

(3)

13

Nilai Informasi (Value of Information)

Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu sistem informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi dinikmati tidak dapat persis ditaksir. (Japerson Hutahaean, 2015:11).

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-kompponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block), dimana masing-masing blok ini saling berintegrasi satu sama lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya. Adapun blok-blok tersebut adalah sebagai berikut (Japerson Hutahaean, 2015:13-14) :

1. Blok masukan (Input Blok)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model

matematik yang akan

memanipulasi data yang

terswimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemenserta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi(Technologi Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses

data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari unsur utama : a. Teknisi (human ware atau

brainware)

b. Perangkat lunak (software) c. Perangkat keras (hardware) 5. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan didalam perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasi.

6. Blok Kendali (Control Block) Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan

ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Manfaat Sistem Informasi

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya sebuah sistem infomasi adalah sebagai berikut (I Putu Agus Eka Pratama, 2014:18-21) :

1. Data yang terpusat

2. Kemudahan di dalam mengakses informasi.

(4)

14 4. Cakupan dan penyebaran infromasi

menjadi lebih luas dan cepat

5. Memudahkan proses bisnis dan pekerjaan

6. Biaya murah untuk akses dan penyediaan informasi

7. Menyimpan data lebih banyak dengan ruang yang lebih kecil 8. Solusi komunikasi yang murah,

hemat, dan andal.

Metodologi untuk Pengembangan System merupakanproses standard yang digunakan team pengembang untuk menghubungkan semua langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasi, dan memelihara SI. Adapun metodologi yang sampai saat ini masih sesuai untuk menjadi pedoman dalam pengembangan sistem adalah SDLC

System Development Life Cycle (SDLC)

adalah metodologi yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan/atau mengganti SI

Gambar 3.1 berikut adalah bagan dari SDLC yang umum dimana terdiri atas 7 phase. Sesuai gambar sehigga SDLC juga sering disebut metodologi ‘Waterfall ‘ karena lebih menyerupai air terjun

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Sistem Yang Diusulkan

Adapun rancangan sistem yang diusulkan dapat dilihat pada rancangan Alat Bantu dan Perancangan Sistem,Pada rancangan sistem ini dibuat ke dalam emapt proses yaitu: ASI,CD,DFD,dan ERD

Aliran Sistem Informasi (ASI)

Dalam aliran sistem informasi (ASI) yang ada pada kantor bulog Padang, penulis mencoba untuk merancang sistem dari sistem yang lama kedalam sisterm yang diusulkan agar dapat meningkatkan kinerja kantor tersebut. Untuk lebih jelasnya aliran sistem informasinya tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Project identification &Selection

Project Initiation & Plannig

Analysis

Logical Design

Physical Design

Implementation

(5)

15 BAGIAN SUB LOGISTIK SEKSI PENGADAAN SEKTOR PEMADAM

KEBAKARAN SEKSI SARANA OPERASI Membuat Data Barang Masuk Permintaan Transisi Barang Data Transisi Barang Mengecek keberadaan barang

Data Transisi Barang Yang Telah Dicek Cetak Lap data aset

barang perpriode,ruangan,Lap Kondisi aset barang,Lap transisi barang Perpriode dan Lap Penanggu Jawab

Transisi

KEPALA DINAS LOGISTIK

DB Data Aset Barang

A Permintaan Transisi Barang Membuat permintaan transisi barang

Data Transisi Barang Yang Telah Dicek DB

Data Aset Yang Telah di acc

Cek Data Aset Barang Membuat Surat Pengantar dan Daftar Barang Surat Pengantar Permintaan Barang Dan Daftar Barang Acc

Surat Pengantar Permintaan Barang Dan Daftar Barang Yang di acc

Surat Pengantar Permintaan Barang Dan Daftar Barang

Surat Pengantar Permintaan Barang Dan Daftar Barang Yang di acc

Data Barang Masuk

Data Barang Masuk

Data Aset Barang

Data Transisi Barang Inputkan data barang yang akan

ditransisi Input Data Barang

Masuk

Data Barang Masuk yg telah dinpukan

Data Barang Masuk yg telah dinpukan

Lap data aset barang perpriode,ruangan,Lap Kondisi

aset barang,Lap transisi barang Perpriode dan Lap Penanggu Jawab Transisi Surat Pengantar

Permintaan Barang Dan Daftar Barang

Lap data aset barang perpriode,ruangan,Lap Kondisi

aset barang,Lap transisi barang Perpriode dan Lap Penanggu Jawab Transisi

ACC

Lap data aset barang perpriode,ruangan,Lap Kondisi aset barang,Lap transisi barang Perpriode dan Lap Penanggu Jawab Transisi

yg telah diacc Lap data aset barang

perpriode,ruangan,Lap Kondisi aset barang,Lap transisi barang Perpriode dan Lap Penanggu Jawab Transisi yg telah diacc A

ASI yang di Di Usulkan

Context Diagram (CD)

Pada konteks diagram sistem dalam pengolahan data persedian bahan pangan terdiri dari 3 entity yaitu sub seksi pengadaan, angkutan dan penyaluran, sub seksi harga dan pasar, dan kepala bulog. Konteks diagram ini merupakan aliran data dari entity ke entity lainnya. Konteks diagram ini dapat dilihat pada gambar berikut : 0 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET PADA PEMADAM KEBAKARAN PADANG SEKSI SARANA OPERASI BAGIAN SUB LOGISTIK

· Data Barang Masuk

· Surat Permintaan barang dan Daftar barang

· Data Barang Masukyg telah diinputkan

· Data Transisi Barang

· Permintaan Transisi Barang

· Data AsetBarang

KEPALA DINAS LOGISTIK

Lap data aset barang perpriode,ruangan,Lap Kondisi aset barang,Lap transisi barang Perpriode dan Lap Penanggu Jawab Transisi

Lap data aset barang perpriode,ruangan,Lap Kondisi aset barang,Lap transisi barang Perpriode dan Lap Penanggu Jawab Transisi yg telah diacc

Context Diagram

Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan nomor kecil dari symbol untuk menggambarkan bagaimana aliran data, mengakhiri hubungan dalam suatu

proses. Adapun bentuk data flow diagram level 0 sistem pengolahan data manajemen asset pemadam kebakaran Kota Padang

Sub Seksi Pengadaan, Angkutan dan

Penyaluran

Sub Seksi Harga dan Pasar Kepala Bulog

Laporan Persediaan Bahan pangan

1.0

Cek Bahan Nota Bahan Masuk

Nota Bahan Masuk telah dicek

2.0

Penambahan dengan stok yang ada dan buat laporan bahan masuk Nota Bahan Masuk

3.0

Mengurangi stok dan buat laporan Bahan keluar

Nota Permintaan

Faktur Permintaan

D2 Bahan Masuk

D1 Bahan Keluar

Data Bahan keluar Laporan Bahan Masuk Laporan Bahan Keluar D5 Bahan

D6 Asal Bahan

D7 Tujuan Bahan

D at a T u ju an Ba ha n

Data Bahan Masuk

Data Bahan

Data Asal Bahan

D4 Detail Bahan Masuk

D3 Detail Bahan Keluar Data Bahan

keluar

Data Bahan Masuk

Data Flow Diagram

Implementasi dan Pembahasan

Perancangan input merupakan perancangan bentuk tampilan saat melakukan input data. Adapun bentuk rancangan input system pengolahan data

MANAJEMEN ASET PEMADAM KEBAKARAN INPUT RUANGAN KODE RUANGAN KAPASITAS NAMA RUANGAN TAMBAH EDIT SIMPAN HAPUS KELUAR

CARI BERDASARKAN KODE BARANG / NAMA BARANG BESAR RUANGAN

(6)

16 MANAJEMEN ASET PEMADAM KEBAKARAN

INPUT TRANSAKSI RUANGAN

NO RUANGAN

KAPASITAS

NAMA BARANG KODE BARANG NAMA RUANGAN

TAMBAH

EDIT SIMPAN

BATAL HAPUS

KELUAR

CARI BERDASARKAN KODE BARANG / NAMA BARANG BAIK

KONDISI

RUSAK BESAR RUANGAN

CARI CARI Id Transaksi

menampikan format input atau tampilan yang digunakan pengguna untuk memasukan data transisi barang dan disimpan kedalam database table transisi. Desain Input Data Transisi dapat dilihat pada Gambar

MANAJEMEN ASET PEMADAM KEBAKARAN INPUT TRANSISI BARANG

KODE TRANSISI

PENANGGU JAWAB NO RUANGAN

TGL TRANSISI 28 APRIL 2016

TAMBAH SIMPAN

KELUAR

CARI BERDASARKAN KODE BARANG / NAMA BARANG CARI

CARI DATA BARANG CARI

NAMA

KODE JUMLAH TRANSISI SISA STOK

SIMPULAN

Pada sistem yang sedang berjalan mempunyai kelemahan – kelemahan dalam sistem pengolahan data.

Perancangan sebuah sistem yang baru dapat diupayakan untuk dikembangkan menjadi sebuah sistem informasi pengolahan data manajemen aset pada Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) Kota Padang.

Permasalahan – permasalhan

yang muncul pada sistem yang sedang berjalan telah diupayakan untuk ditangani degan sistem yang baru, dengan orientasi penggunaan hanya pada pengolahan data manajemen aset. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses pengolahan data laporan manajemen aset sekarang sudah dilakukan secara tersistem dengan media penyimpanan data yang teratur, dan aplikasi yang lebih efektif dan efisien.

2. Dengan menggunakan sistem yang baru, dapat mengefisienkan waktu dan bisa meningkatkan kualitas informasi yang dapat meningkatkan kinerja karyawan pada Dinas Pemadam Kebakaran di Kota Padang.

3. Dengan adanya penyimpanan data yang sudah berbentuk database, maka kemungkinan hilannya data dapat diminimalisir dan proses pembuatan laporan dapat dilakukan dengan cepat. 4. Dengan menggunakan sistem yang

baru, maka karyawan dapat melakukan pencarian dimana data aset berada secara cepat.

UCAPAN TERIMAKASIH

(7)

17

DAFTAR PUSTAKA

Firman, A. H. (2016). Sistem Informasi

Perpustakaan Online Berbasis Web. E – journal Tekhnik Elektro dan

Komputer Vol. 5 No. 2 Januari – Maret 2016 ISSN : 2301-9425.

Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Bandung.

Machmud, R. (2013). Peranan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Lembaga Permasyarakatan Narkotika (LAPSTIKA) Bollabgi Kabupaten Gowa.

Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar Vol. 9 ISSN : 1979.

Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Donorojo Kabupaten Pacitan. (2014).

Indonesian Journal on Networking and

Security Vol. 3 No. 4 (2014) ISSN 1693-8852.

Gambar

Gambar 3.1 berikut  adalah bagan dari SDLC yang umum dimana terdiri atas 7 phase. Sesuai gambar sehigga SDLC juga sering disebut metodologi ‘Waterfall ‘ karena lebih menyerupai air terjun

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan sebuah sistem informasi pengelolaan aset yang sesuai dengan strategi bisnis perusahaan.. Sistem informasi ini dikembangkan untuk

Saat ini dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaaan, Sistem Informasi Manajemen penjualan yang sudah pun dirasa belum cukup untuk membantu pihak manajemen

Sistem informasi manajemen aset dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dimulai dari proses pengadaan dengan memanfaatkan metode SAW untuk mempermudah dalam

Aplikasi ini memiliki keterbatasan dalam proses pengolahan aset, dan belum mencakup seluruh proses manajemen aset seperti pengadaan aset, peminjaman aset, pindah/mutasi

Sistem informasi manajemen aset dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dimulai dari proses pengadaan dengan memanfaatkan metode SAW untuk mempermudah dalam

Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Pemasaran Properti (Simaspro) berbasis android ini dapat membantu bagian marketing dalam proses pemasaran sehingga dapat menarik

Puri Wisata Nusantara dalam divisi tiket, maka perusahaan membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat membantu dalam melakukan kegiatan manajemen tiket.. Solusi

Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dibuatnya sebuah system manajemen inventori aset yang terintegrasi pada satu server data, sistem inventori ini dibuat dalam