PERTEMUAN ke-7.
Bab 4.
Permintaan dan Penawaran
Komoditi Perikanan
I. PERMINTAAN
DEFINISI
Permintaan merupakan berbagai jumlah
suatu komoditi yang akan dibeli konsumen
pada berbagai tingkat harga,
ceteris paribus
Kurva rencana penawaran statis merupakan
hubungan antara harga dan jumlah
komoditi yang ditawarkan di pasar dalam
periode waktu tertentu. Jumlah komoditi
perikanan yang ditawarkan (dijual)
Permintaan dapat menjadi kekuatan
pendorong komoditi/produk bergerak
melalui saluran pemasaran.
Menurut teori, permintaan merupakan
berbagai jumlah suatu komoditi yang akan
dibeli konsumen pada berbagai tingkat
harga,
ceteris paribus
.
Permintaan efektif meliputi keinginan untuk
Untuk mempelajari permintaan dapat dijelaskan dengan dua metode, yaitu secara tabel dan grafs yang menunjukkan hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta. Berikut contohnya:
Price of Novels (U$/
unit)
Quantity of Novels Purchased
(unit) 10 5
9 9
8 13 7 17 6 21 5 25
Berdasarkan tabel dan grafk di atas kita
mengetahui bahwa harga dan jumlah yang
diminta memiliki hubungan negative
(
negative slope
). Jika harga relative tinggi,
berdampak pada jumlah yang dibeli
(diminta) akan relative sedikit. Hubungan
ini disebut
law of demand
. Hubungan
• Efek pendapatan dapat diketahui jika perubahan
jumlah yang diminta berubah akibat perubahan harga yang menyebabkan pendapatan riil konsumen
berubah. Contoh: suatu kenaikan harga beras akan mengurangi kekuatan daya beli konsumen dan
sebaliknya, penurunan harga beras akan meningkatkan daya beli konsumen.
• Efek substitusi terjadi jika kenaikan atau penurunan
harga menyebabkan konsumen mengurangi atau menambah yang diminta. Efek substitusi adalah negatif jika kenaikan harga suatu barang
menyebabkan jumlah yang diminta (dibeli) menurun dan sebaliknya, efek positif jika kenaikan harga
Efek pendapatan umumnya negative, suatu
kenaikan harga akan mengakibatkan pendapatan riil berkurang. Adapun hubungan positif adalah jika pendapatan naik, maka jumlah yang diminta juga naik. Ada beberapa komoditi yang memiliki hubungan negatif antara pendapatan dan jumlah yang diminta, dimana penurunan pendapatan riil berkurang akan mengakibatkan kenaikan harga suatu barang karena jumlah yang diminta
semakin meningkat. Dalam hal ini, efek
pendapatan dan efek harga mempunyai arah yang sama akibat adanya perubahan harga.
Apabila efek pendapatan lebih besar dari efek
substitusi sehingga jumlah yang diminta
bertambah dan harga naik, maka hubungan jumlah yang diminta dan harga menjadi positif (positive slope). Kasus ini dinamakan giffen
paradox yang jarang terjadi. Komoditi yang memenuhi giffen paradox dinamakan barang
Efek substitusi dan pendapatan
dapat ditunjukkan pada Gambar
berikut.
Gambar 4-1. INCOME AND SUBSTITUTION EFFECTS.
• The effect of a change in price can be broken down into an income effect and a substitution effect.
• The substitution effect—the
movement along an
indifference curve to a point with a different marginal rate of substitution—is shown here as the change from point A to point B along indifference curve I1.
Penggunaan Kurva Permintaan
untuk Pemasaran
Analisis hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta
menunjukkan adanya perubahan jumlah yang diminta secara cepat seiring perubahan harga yang cepat pula. Tetapi kenyataannya
perubahan jumlah yang diminta dan harga relative lambat. Secara umum, kurva permintaan digunakan untuk menduga kemungkinan perubahan harga jika jumlah yang diminta berubah.
Fakta di bidang perikanan, dan pertanian secara umum bahwa,
perubahan jumlah produksi relative lambat, seperti ikan lele konsumsi setidaknya dibutuhkan waktu 3-6 bulan sehingga
perubahan harga karena kelebihan dan kekurangan permintaan relative lambat tetapi perubahan harga dan jumlah yang diminta tampak jelas diakibatkan oleh tidak stabilnya tingkat produksi.
Penggunaan kurva permintaan di bidang industry untuk
menentukan tingkat produksi sesuai dengan harga yang
Faktor yang Mempengaruhi
Permintaan
Faktor utama penyebab terjadinya perubahan
jumlah
yang
diminta
atau
konsumsi
masyarakat (disebut
demand determinants
)
menurut para ahli ekonomi adalah:
Harga komoditi itu sendiri.
Harga barang lain.
Jumlah penduduk.
Pendapatan konsumen.
P
P ’
Q Q’
D Jumlah yang diminta (kg) Harga (Rp/kg) P Q Q’ D Jumlah yang diminta (kg) Harga (Rp/kg ) D ’
Gambar 4-3 Perubahan Jumlah yang Diminta akibat Pergeseran Kurva
permintaan
Gambar 4-2 Perubahan Jumlah yang Diminta Akibat adanya
Perubahan Harga
• Jika permintaan turun berarti konsumen mau membayar setiap
unit komoditi dengan harga yang lebih rendah. Bagaimanapun juga, kenaikan permintaan akibat kenaikan jumlah yang dibeli karena turunnya harga mempunyai situasi berbeda jika ada pergeseran permintaan akibat jumlah yang diminta
meningkat. Situasi seperti ini dapat ditunjukkan pada gambar 4-2.
• Adapun perubahan akibat adanya perubahan harga
Elastisitas Harga dari
Permintaan
Elastisitas harga sendiri (own price elasticity of
demand) merupakan ukuran untuk melihat bagaimana reaksi konsumen terhadap
perubahan harga komoditi. Secara umum elastisitas harga dapat dirumuskan sebagai berikut:
E11 =
Ada lima macam tingkatan ukuran elastisitas
yang menunjukkan hubungan antara perubahan jumlah yang diminta dengan perubahan harga, yaitu:
E = 0 (inelastis sempurna) 0 < E < 1 (inelastis)
E < 1 (unitary) 1 < E < ~ (elastis)
E = ~ (elastis sempurna)
Harga E = 0
Jumlah yang diminta
Gambar 4-4 Daerah Kurva Permintaan Menurut Elastisitas (-)~< E < 0 0 < E < (+) ~
0 < E < (-) ~ 0 < E < (+) ~
Fleksibilitas Harga
Apabila kita ingin mengetahui perubahan harga akibat
adanya perubahan jumlah yang diminta dengan asumsi
ceteris paribus, maka dapat menggunakan feksibilitas harga.
Fleksibilitas harga komoditi perikanan penting karena
penawaran komoditi perikanan tergantung kondisi alam (biologi, iklim, dan lain-lain), mudah rusak (sehingga
mengharuskan segera dikonsumsi dalam waktu yang relative singkat).
Hal ini berarti jumlah produksi perikanan dalam periode
tertentu tidak dapat berubah sementara itu permintaannya tetap.
Dengan mengetahui feksibilitas harga dapat diketahui
sampai sejauh mana perubahan harga akibat adanya perubahan jumlah yang diminta.
Nilai koefsien feksibilitas harga merupakan kebalikan dari
Faktor yang Mempengaruhi
Elastisitas Permintaan
a. Kegunaan Komoditi
Komoditi yang mempunyai banyak kegunaan akan lebih elastic
daripada komoditi dengan kegunaan yang relatif terbatas. Pada kurva permintaan tertentu, tingginya harga berarti relative terbatas
kegunaan komoditi atau kondisi elastisitas harga yang inelastis.
b. Karakteristik Produk
Adanya substitusi
Lamanya waktu pemasaran Kualitas
Kebutuhan hidup Mudah rusak Harga
c.Karakteristik Konsumen
Pendapatan Umur
d.Karakteristik Sistem Pemasaran
Pentingnya Mempelajari
Elastisitas
Elastisitas pemasaran penting bagi perusahaan/produsen, pemerintah dan
masyarakat dan individu yang bergerak di bidang pemasaran.
Beberapa alasan mengapa mempelajari elastisitas itu penting adalah:
a. Elastisitas harga pada permintaan menunjukkan respon konsumen terhadap
perubahan harga. Apabila harga berubah, maka jumlah penerimaan produsen atau penjual juga dapat berubah. Semakin elastic suatu komoditi maka
pengusaha/produsen/penjual akan lebih diuntungkan dengan kenaikan harga tersebut daripada konsumen karena proporsi perubahan harga yang relative sedikit, proporsi jumlah yang diminta meningkat lebih besar.
b. Bagi pengusaha/perusahaan, elastisitas harga dapat berguna untuk melihat perlakuan fungsi pemasaran komoditi.
c. Elastisitas pendapatan diperlukan untuk mengevaluasi dampak perubahan
pendapatan konsumen.
d. Pemerintah sangat penting mengetahui elastisitas harga komoditi perikanan. Salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produksi perikanan adalah bagaimana meningkatkan harga di tingkat produsen (nelayan dan pembudidaya ikan).
e. Dalam rangka strategi perdagangan suatu negara, misalnya dampak
II. PENAWARAN
Kurva rencana penawaran statis merupakan hubungan
antara harga dan jumlah komoditi yang ditawarkan di pasar dalam periode waktu tertentu.
D’
Gambar 4-5 Perubahan Penawaran dalam Hubungannya dengan Perubahan Waktu (Anindita, 2004).
waktu
Gerak panjang
Jumlah yang diminta (unit) Harga
(Rp/uni t)
Gerak yang sangat pendek
Gerak pendek
PERTEMUAN ke-8.
Lanjutan Bab 4. Permintaan & Penawaran Komoditi Perikanan
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penawaran
Penawaran sejumlah barang untuk dijual per unit tergantung dengan harga, ceteris paribus.
Berikut disajikan beberapa faktor penggeser penawaran (supply shifters), yaitu:
a. Perubahan harga input
b. Harga komoditi lain yang berhubungan
c. Perubahan teknologi
d. Perubahan harga produk gabungan (joint product)
e. Ramalan penjual pada harga di masa yang akan
dating
Elastisitas Penawaran
Elastisitas harga terhadap penawaran yang diukur adalah
daya respon dari jumlah produk yang ditawarkan terhadap perubahan harga. Secara detail, elastisitas penawaran
diukur berdasarkan persentase perubahan pada jumlah yang ditawarkan terhadap persentase perubahan harga,
ceteris paribus. Formula untuk menghitung elastisitas busur dari penawaran adalah rata-rata elastisitas antara dua titik yang diketahui sebagai harga dan jumlah, yaitu:
Persamaan untuk elastisitas titik atau respon yang ada
pada beberapa titik khusus pada kurva penawaran adalah:
E1 =
E1
=
x
Karena peningkatan jumlah yang ditawarkan dikaitkan dengan kenaikan harga, maka secara normal elastisitas penawaran mempunyai tanda positif. Beberapa kasus lain dapat diikuti sebagai berikut:
a. Elastisitas nol, berarti jumlah yang ditawarkan
tetap akibat adanya perubahan harga.
b. Penawaran yang tidak elastic sempurna.
Penawaran inelastic sempurna menunjukkan nilai elastisitas antara nol dan satu. Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan lebih kecil daripada persentase perubahan harga.
c. Penawaran yang elastic menunjukkan nilai
koefsien elastisitas yang lebih besar dari satu. Persentase perubahan jumlah komoditi yang ditawarkan lebih besar dari persentase
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Elastisitas Penawaran
a.
Perubahan pada biaya per unit yang
dibayar oleh perusahaan
b.
Waktu yang diperlukan untuk menambah
produksi atau kontrak
c.
Relatif sulit untuk mengubah sumberdaya
Kegunaan Elastisitas
Penawaran
Konsep elastisitas penawaran memang sangat
bermanfaat, namun kurang bermanfaat jika dibandingkan dengan elastisitas permintaan. Mengapa demikian? Hal ini karena pada
umumnya fungsi penawaran hanya
menggambarkan tentang apa yang terjadi terhadap perubahan jumlah penerimaan produsen.
Pengamatan di lapang menunjukkan bahwa
elastisitas penawaran membantu meramalkan berapa jumlah komoditi yang akan ditawarkan di masa yang akan datang. Apabila rencana
penawaran untuk suatu komoditi relative elastic, kebijakan pengurangan harga relative efektif
untuk memecahkan masalah surplus dari
REFERENSI
Anindita, R. 2004.
Pemasaran Hasil
Perikanan
. Penerbit Papyrus. Surabaya.
Mankiw, 2003.
Mankiw Principles of
Economics 3th
. Pdf fles and powerpoints.
Suhermas Rosyidi,
Pengantar teori
Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori
Ekonomi Mikro dan Makro.
Rajawali Pers.