• Tidak ada hasil yang ditemukan

APA MAKNA PARTISIPASI.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "APA MAKNA PARTISIPASI.docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

APA MAKNA PARTISIPASI

Partisipasi tentusaja dapat didefinisikan dalam banyak cara. Apa yang oleh beberapa orang dikatakan sebagai partisipasi, dapat dinilai oleh yang lain tidak lebih dari manipulasi atau eksploitasi terhadap sikap kepasifan masyarakat. Faktanya adalah bahwa masalah partispasi ini tidaklah satu kondisi yang statis, namun sebuah proses di mana masyarakat menjadi terlibat, dari derajat lebih rendah ke yang lebih tinggi dalam proses

pembangunan. Untuk itu akan dikenalkan di sini satu “tangga-partisipasi” atau “participation-ladder”, yang akan menjelaskan bagaimana satu

masyarakat secara gradual melakukan transformasi diri mereka sendiri dari kondisi hampir sepenuhnya pengamat pasif (sekedar penerima manfaat), menjadi pemegang kendali proses (agen pembangunan diri sendiri).

Apa yang sesungguhnya menentukan tingkat partisipasi pada tangga-partisipasi ini adalah derajat kekuatan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Hal ini adalah benar merupakan relasi antara anggota

masyarakat dan agen pembangunan serta relasi antara organisasi-organisasi masyarakat dan para aktor kelembagaan lokal. Kita dapat mencoba

memanjat tangga partisipasi ini langkah demi langkah. Keberhasilan

pekerjaaan kita sangatlah tergantung pada faktor-faktor berikut di antaranya : -derajat pengorganisasian masyarakat itu sendiri-, -kelenturan

lembaga-lembaga yang terlibat-, -kesediaan seluruh stakeholder-, serta (yang penting) mulai dengan agen-agen pengembangan atau para

profesional yang harus terlebih dahulu mengubah beberapa perilaku dan tata cara mereka (dalam bekerja).

Functional participation

Interactive participatio n

Self

(2)

Passivity :

Masyarakat berpartisipasi jika mereka diminta, mereka tidak punya pengaruh pada keputusan atau pada implementasi proyek kegiatan.

Information Providers :

Masyarakat berpartisipasi melalui pengisian kuisioner survei, mereka tidak mempunyai suara terhadap penggunaan data survei.

Consultative participation :

Masyarakat diajak berkonsultasi oleh para pelaku eksternal yang mendengarka opini-opini masyarakat, namun demikian, mereka tidak mempunyai suara dalam keputusan yang dibuat sebagai hasil dari proses konsultasi ini.

Insentive-based participation :

Masyarakat berpartisipasi terutama melalui penyediaan tenaga kerja atau sumberdaya lainnya (seperti lahan, atau lainnya), sebagai pertukaran atas insentif tertentu (bantuan langsung ke masyarakat, atau pelatihan-pelatihan yang diberikan). Sejalan dengan proyek kegiatan yang membutuhkan

penyelesaian, masyarakat tidak mempunyai peran langsung dalam pengambilan keputusan.

Functional participation :

Masyarakat berpartisipasi melalui pembentukan kelompok-kelompok kerja untuk memenuhi berbagai tujuan proyek sebelum dirampungkan.

Masyarakat tidak mempunyai peran dalam mendisain proyek, namun mereka dilibatkan dalam proses-proses selanjutnya.

Passivi ty

Informati on providers

Consultati ve participati

(3)

Interactive participation :

Kelompok-kelompok lokal yang terorganisir berpartispasi dan terlibat dalam disain proyek, implementasi, dan evaluasi. Hal ini termasuk “teaching or learning process” atau proses pembelajaran secara terstruktur dan

sistematis, demikian pula transisi yang progresif terhadap manajemen dan kontrol secara lokal.

Self-development :

Kelompok-kelompok lokal yang terorganisir mengambil inisiatif, tanpa

menunggu berbagai input dari luar. Kelompok-kelompok eksternal bertindak sebagai peran advisory (penasihat), dan lebih sebagai partner.

Prinsip Dialog

Berbagai macam tools partisipatif (participatory tools) dirancang oleh para profesional, agen-agen atau para fasilitator pengembangan maupun para pengacara yang bekerja secara langsung dengan masyarakat, yang banyak juga di antara mereka itu adalah masyarakat yang buta huruf. Para

pendisain ini juga mengizinkan para pengguna instrumen-instrumen partisipatory untuk mendapatkan manfaat dari pengalaman setempat. Metode-metode partispatif sangat banyak memanfaatkan teknik-teknik visual dan teknik-teknik komunikasi lisan.

(4)

fasilitator adalah untuk mengalirkan berbagai pandangan yang berbeda agar bisa diekspresikan dan disharingkan oleh semua orang, sehingga akan dapat membantu membangun konsensus tatkala satu keputusan harus diambil. Ingatlah bahwa kualitas kerja fasilitator adalah kunci kritis untuk

keberhasilan ini.

Bagaimana Profil Seorang Fasilitator yang Baik

[ Percaya pada masyarakat dan kemampuan yang masyarakat miliki.

[ mampu menciptakan atmosfir saling percaya.

[ Sabar dan memiliki kemampuan mendengar.

[ Sadar akan keterbatasan dirinya, dan mempunyai keinginan tinggi untuk belajar.

[ Percaya pada diri sendiri namun tidak arogan.

[ Respek terhadap opini orang lain, tanpa memaksakan pandangan-pandangannya sendiri.

[ Kreatif.

[ Fleksibel, mampu untuk beradaptasi terhadap beragam metode dan berbagai situasi tanpa harus kaku terhadap agenda.

[ Sensitif terhadap tanda-tanda kejenuhan dan ketertarikan peserta.

[ Mempunyai kemampuan menggambar dan menulis.

[ Mempunyai kemampuan analisis dan sintesis.

PENDEKATAN PROFESIONAL BARU : FASILITATOR PENGEMBANGAN Partisipasi seharusnya tidak hanya terbatas pada sejumlah kegiatan

(5)

Saat ini, hubungan tradisional yang melekat pada pendekatan “top down” ke pendekatan pengembangan, dicirikan melalui metode riset yang menyaring informasi dari masyarakat tanpa kesadaran akan keterlibatan mereka

(seringkali melalui sejumlah kuisioner yang formal), tanpa

mempertimbangkan mereka sama sekali. Data ini selanjutnya digunakan untuk membuat keputusan di mana masyarakat biasanya juga tidak dilibatkan. Institusi-institusi dan para profesional mempunyai hambatan komunikasi dengan masyarakat, utamanya karena ketidakmampuan bahasa yang seringkali menimbulkan ketidakpercayaan. Banyak sekali institusi yang menjadi tempat penampungan rasa iri yang pada akhirnya mencegah

mereka dari melakukan sharing informasi dan ide yang akan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi pada pelanggan mereka. Melakukan sharing dengan masyarakat bisa demikian sulitnya terutama karena informasi

seringkali tidak pernah sampai pada masyarakat, ataupun sampai dalam bentuk yang tidak bisa diakses maupun tidak lengkap.

Transisi peran fasilitator meliputi tiga issu utama yang saling erat terkait yaitu : penggunaan metode yang sesuai, perubahan perilaku, dan saling bertukar informasi dengan para stakeholder. Para profesional yang berharap akan menjadi fasilitator pengembangan harus melakukan tiga perubahan fundamental ini. Tentunya ini tugas yang sangat sulit terutama bila

lingkungan institusinya tidak memungkinkan. Meskipun demikian, banyak contoh perubahan yang sangat substansial dalam praktek pengembangan kelembagaan. Perubahan ini dimulai dengan upaya sungguh-sungguh yang berhasil, para profesional yang berdedikasi, yang telah mendemonstrasikan potensi profesionalisme baru ini dalam aktivtas mereka sehari-hari.

Berikut ini adalah sejumlah daftar contoh perubahan-perubahan yang dibutuhkan untuk mengatasi pendekatan “top down”, pendekatan vertikal dan pendekatan elitis. Profesionalisme baru ini adalah “fasilitator

(6)

memberitahu orang-orang apa yang harus mereka kerjakan, namun lebih pada berbagi pengalaman, membantu orang lain untuk mencapai potensi utuh mereka, memberikan advise tentang apa yang mereka anggap sebagai kebutuhan mereka sendiri, dan membantu mereka untuk mengidentifikasi dan menegosiaskan berbagai solusi terbaik.

PERUBAHAN PERILAKU

PROFESIONAL ELIT FASILITATOR PENGEMBANGAN

J Percaya sekali bahwa pengetahuan yang mereka miliki adalah sangat bernilai dan sangat ilmiah.

 Menghargai seluruh pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri

J Percaya bahwa diri mereka adalah superior dan berbeda dengan lainnya.

 Memperlakukan orang lain dengan penuh penghargaan.

J Percaya bahwa mereka memiliki jawaban atas semua pertanyaan, sedangkan yang lain tidak

mempunyai kontribusi yang relevan.

 Mencoba untuk selalu belajar dari orang lain (spirit keterbukaan).

J Mempunyai gaya yang otoritarian, memerintah yang lain apa yang harus mereka kerjakan, merasa terancam apabila yang lain berpartisipasi.

 Berupaya untuk mendorong kerjasama (sikap demokratis).

J Tidak begitu menganggap

pandangan hidup, pengalaman, maupun nilai-nilai yang dimiliki masyarakat desa. Selalu

memberikan nasihat atas hal apapun meskipun mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu.

 Bekerja bersama masyarakat desa, dengan penuh respek

mendukung mereka, memberikan input apabila memang perlu, atau apabila diminta oleh masyarakat.

(7)

tidak ada pilihan lain, mereka lebih menyukai rekan-rekan dalam institusi kerja mereka sendiri

mana kerja nyata terjadi di sana, menyukai institusi-institusi

masyarakat yang ada. J Mereka adalah para turisme

pembangunan yang tidak pernah mencapai kelompok paling miskin dan paling terisolir. Mereka sangat anti dengan ide untuk berjalan-jalan ke tempat-tempat yang membuat sepatu mereka menjadi kotor.

 Menjauhkan diri dari bias proyek “window dressing”, mereka senantiasa mencoba untuk mencapai seluruh area dan kalangan masyarakat, termasuk kelompok paling miskin dan paling terisolir.

J Hanya berorientasi pada berbagai istilah tujuan-tujuan sebelum ditetapkan, tidak mempunyai komitmen pada keterlibatan masyarakat, mereka sangat berkepentingan dengan capaian-capaian melaui berbagai laporan yang sekedar dimaksudkan untuk memuaskan rasa superioritas dan menunjukkan bahwa mereka adalah agency pembawa dana.

 Memahami bahwa pembangunan adalah satu proses, fokus pada dampak kerja mereka dan kualitas progres yang mungkin bisa

dicapai.

SHARING

PROFESIONAL ELIT FASILITATOR PENGEMBANGAN

J Merasa superior dan tidak

mencoba untuk menyembunyikan hal itu.

 Merasa bahwa mereka harus banyak belajar lagi, mereka tidak akan menyimpan pertanyaan untuk untuk menunjukkan status mereka, prestise mereka maupun pengalaman mereka.

(8)

dapat dikatakan bahwa “orang-orang lain seharusnya belajar dari saya”.

adalah proses dua arah.

J Tidak akan meminta atau

memfasilitasi masukan dari yang lain, sangat takut terhadap

pengabaian dari orang lain dengan cara mereka akan mengajukan sejumlah pertanyaan yang jelas.

 Belajar dari masyarakat desa dengan penuh perhatian dan antusiasme, mengakui dan hormat terhadap pengetahuan yang

masyarakat miliki.

J Membuat judgement atas nilai-nilai masyarakat, tidak peka terhadap berbagai prasangka yang

menggarisbawahi berbagai terminologi mereka (seperti modern - tradisional, maju – terbelakang, pekerja keras – malas, dsb.)

 Beradaptasi terhadap berbagai pengetahuan dan nilai-nilai masyarakat, menghindari untuk memberikan judgement pada orang lain, dan senantiasa ingin memahami mereka.

J Sangat sensitif (cepat tersinggung) dan gagal dalam membangun kepercayaan

 Sangat sensitif terhadap mood orang lain (rasa bosan, cemas, marah, dan lainnya), selalu melibatkan orang lain dan selalu mencoba untuk menciptakan sesuatu yang membuat orang lain tertarik

J Bertindak seakan mereka satu-satunya orang yang layak

dihormati, mereka menunjukkan sikap intimidasi.

 Menghargai kebiasaan dan aturan-aturan yang dipegang teguh

masyarakat setempat, mereka berusaha menjadikan setiap orang merasa penting.

J Tidak mempunyai rasa tertarik terhadap atau rasa hormat pada keterlibatan orang lain.

(9)

Memahami bahwa setiap orang mempunyai sesuatu untuk

dikatakan, melibatkan orang-orang yang sedikit bicara, khususnya kaum perempuan.

J Memonopoli proses diskusi, seringkali menggunakan pertanyaan tertutup atau pertanyaan yang tendensius, seringkali menginterupsi orang lain.

 Memberikan perhatian yang sangat dekat dan selalu

mengupayakan aliran informasi, tidak menginterupsi orang lain.

J Menyaring informasi tanpa berterima kasih pada sumber informasi tersebut atau tanpa melakukan klarifikasi bagaimana informasi akan digunakan, mereka tidak mengembalikan data yang mereka gunakan.

 Menghargai seluruh partisipan atas berbagai kontribusi mereka, menjelaskan penggunaan berbagai informasi yang akan mereka

kumpulkan.

J Tetap berdiri di kejauhan,

berinteraksi dengan orang lain dari posisi sebagai penguasa, lebih banyak memberikan janji-janji daripada berkomitmen.

 Mereka selalu menginginkan aspek akuntabilitas dan senantiasa

meminta persetujuan dari orang lain.

MENGUBAH METODE

PROFESIONAL ELIT FASILITATOR PENGEMBANGAN

J Mempunyai rasa percaya yang mutlak pada “metode ilmiah” di mana mereka secara dogmatis selalu mengaplikasikannya.

(10)

Mereka meninggalkan pengetahuan setempat.

J Tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan kritik terhadap diri sendiri.

 Mereka tanggap terhadap berbagai bias dan pembatasan pada pendekatan apapun, dan senantiasa mencari jalan untuk memperbaikinya.

J Mengaplikasikan metodologi dan prosedur dengan ketat dan sangat mengadaptasikan realita dengan berbagai instrumen mereka

 Mereka sangat ingin menerapkan kombinasi berbagai metode yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi.

J Sangat takut dengan berbagai inovatif atau mengadopsi pendekatan-pendekatan yang tidak baku (di luar pakem)

 Menggunakan kreativitas

J Percaya hanya pada data stastistik, survei formal dan keterwakilan.

 Tidak terlalu terobsesi dengan data statistik dan data kuantitatif. Selalu menganalisis kepastian dari informasi yang diperoleh.

J Lebih percaya terhadap ekstraksi data kuantitatif yang diperoleh dari masyarakat, dibandingkan dengan mempercayakan pada mereka untuk berperan, menganalisis, dan memahami

 Mereka tahu bahwa dengan memberikan metode yang tepat, masyarakat desa akan bisa

mendapatkan data kuatitatif maupun kualitatif yang

meyakinkan dan dapat dipercaya J Sebagai anekdot adalah mereka

akan menghilangkan data apapun selama tidak mengurangi atau berdampak pada analisis statistik

 Mereka paham peran dari berbagai informasi yang tidak bisa

dikuantitatifkan dalam memahami dan mengembangkan sebuah sistem dan proses.

J Mereka menerapkan berbagai metode dengan lambat dan mahal sehingga mereka tidak dapat

(11)

memperbanyak dan melakukan triangulasi terhadap berbagai sumber-sumber data.

berbagai sumber.

J Mereka menghasilkan data statistik maupun deskripsi yang sangat banyak sehingga membuat sulit untuk dimengertai proses dan realitanya.

 Mereka selalu sadar terhadap pendekatan sistem dan proses, serta lebih tertarik dalam upaya untuk memahami dari pada mendetailkan deskripsinya J Setiap spesialis akan menghasilkan

produk secara paralel (pendekatan multidisipliner)

 Mereka menerapkan pendekatan interdisipliner dan melibatkan setiap orang – masyarakat desa dan para tenaga spesialis.

J Mereka akan mengirimkan rekomendasi kepada para pelanggan / clien mereka yang lebih superior, untuk memenuhi mandat mereka (para clien

superior tersebut) tanpa membuat komitmen apapun dengan

masyarakat

 Mereka akan menguji kemampuan penerapan ide-ide mereka dengan cara mengirimkan ide-ide tersebut untuk dicoba diterapkan ke

sejumlah stakeholder

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan sifatnya sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem dinamik dan sistem statis (Djojomartono dan Pramudya 1983 dalam Kholil 2005). Sistem dinamik memiliki sifat

Perluasan jaringan akses merupakan wewenang dari Direktorat Komunikasi dan Sistem Informasi (DKSI) dan dapat dilakukan oleh user dengan.

Biakan bakteri uji diambil menggunakan jarum steril dan diinokulasikan dengan cara ditusukan pada medium agar padat pada tabung reaksi kemudian diinkubasi pada

pembagian tugas anggota dewan komisaris diatur oleh dewan komisaris dan dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh dewan komisaris dengan dibiayakan kepada Bank.

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak terdapat pengertian perkawinan secara jelas. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata hanya memandang soal perkawinan hanya

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dengan cara mengukur kadar asam askorbat dari sampel tablet vitamin C setelah disimpan pada

Jika diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, noda adalah bercak sehingga menjadikan adanya noda. Noda tersebut dapat mengotori, mencemarkan; menjelekan;merusak. 11

Tesis yang berjudul Pengambilan Keputusan Investasi Generasi Y Terhadap Produk Tabungan Emas Di Pegadaian Syariah Cabang Babakan, Kota Surabaya, menjawab masalah