Salah satu kebohongan terbesar dr pendidikan konvensional adalah memisahkan pendidikan di sekolah dgn keadaan yg sebenarnya.
Sekolah adalah tempat dimana anak dapat belajar kehidupan, anak menjadi pembelajar seumur hidup sehingga dapat menyesuaikan diri dan mengolah informasi
Anak harus membuat perubahan (make a difference), tidak hanya sekedar survive dalam menghadapi tantangan
Visi dan misi imtaq iptek dan bersinergi dgn dunia global harus tercermin dalam perasaan, pikiran dan tindakan
1. Kemapanan emosi, moral dan spiritual
Kemampuan mengenali perasaan, pikiran dan tindakannya serta memilih reaksi yg tepat pd saat berhadapan dgn situasi tertentu. Ini membantunya memahami orang lain dan
memenuhi kebutuhan orang lain
Ia mampu melakukan sesuatu bagi dirinya dan mampu mempengaruhi lingkungannya. Ia memahami bahwa alasan melakukan atau tidak melakukan sesuatu dipengaruhi oleh niat dan tujuan tingkah laku bukan hanya oleh konsekuensi yg akan muncul, maka disiplin dirinya akan tumbuh dari dalam
2. Penalar efektif dan kreatif
Pembelajar membutuhkan berpikir konseptual, kreatif dan kritis. Oleh karena itu diperlukan a. kemampuan berpikir persistensi, fleksibel dan berkomunikasi dgn tepat.
b. Kemampuan mengumpulkan informasi, menghubungkan informasi dan mengeksplorasi dan mengelaborasi ide
c. Menganalisa dan mengumpulkan data
Semuanya bisa diterapkan dalam bentuk praktek langsung. 3. Berwawasan luas dan berfisik sehat
Pelajar yg pandai secara akademik, bukan individu dengan pengetahuan yang banyak atau memiliki kapasitas mengingat informasi yang luar biasa. Pelajar harus mengetahui hal-hal yang penting diketahui secara garis besar, ketrampilan yang perlu dikuasai dan apa pemahaman mendasar dari suatu bidang ilmu. Konsep-konsep esensial adalah bagian penting dari proses belajar karena bersifat lintas disiplin, tidak pernah usang dan membuat orang memiliki wawasan luas karena dapat mensintesa satu bidang dengan bidang lain. Belajar yang mengandalkan teksbook atau belajar hanya karena ingin lulus ujian.
Fisik yang sehat menjadi penting. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kegiatan fisik yg teratur, pola makan dan istirahat yg baik serta tingkat stres yg rendah mendukung kinerja otak, emosi, sikap dan perilaku. Pada kegiatan fisik siswa belajar nilai-nilai sportivitas, kerjasama kelompok, menetapkan target, berkompetisi
4. Pelajar yang mandiri
Pelajar yang selalu ingin tahu dan ingin menguasai hal-hal yg baru. Kepuasan sswa harus muncul melalui keberhasilan memahami, bukan karena mnegerjakan tugas-tugas yg mudah atau menghindari tantangan tugas-tugas yg sulit. Motivasi harus muncul dalam dirinya, ia berusaha berhasil bukan karena ingin lebih pandai dari orang lain atau mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman. Kriteria keberhasilan adalah menjadi lebih baik dan lebih tahu setiap hari. Pada saat ia berhasil atau gagal dalam proses belajarnya, ia sadar bahwa dirinyalah yang paling bertanggung jawab, ia tidak menyalahkan faktor eksternal, orang lain ataupun nasib. Pelajar yg mandiri adalah pelajar yg dapat mengendalikan dan
mempengaruhi lingkungannya. Ia selalu mengevaluasi pencapaiannya dan tidak menyerah. 5. Kemampuan individu berpartisipasi dan berkontribusi pada masyarakat
Sekolah adalah rumah kedua bagi anak. Sejalannya visi dan misi sekolah dgn orang tua akan menambah tingkat kesuksesan anak karena mudahnya kerjasama orang tua, sekolah dan anak. Usia SMP adalah saatnya siswa mengekslorasi berbagai ilmu dan ketrampilan penting yang cocok bagi dirinya. Setiap siswa mendapatkan kesempatan tumbuh mengandalkan kelebihan dan keunikannya.
Kurikulum yg utuh adalah kurikulum dimana seluruh aspek perkembangan siswa dianggap sesuatu yg esensial (akademik, sosial, emosional, spiritual, fisikal, artistik)
Siswa harus punya sasarn belajar dan selalu dievaluasi secara berkesinambungan oleh guru dgn tujuan mencapai hasil terbaik bagi dirinya.
Cara belajar yg efektif adalah dgn pendekatan yg menantang, karena tantangan akan menumbuhkan motivasi. Kurikulum SMP adalah mentransformasi tingkah laku murid. 1. Mata pelajaran inti (setiap siswa wajib dipelajari di setiap semester)
2. Mata pelajaran khas IT
3. Mata pelajaran pilihan sesuai minat dan bakat (kerjasama dgn pihak luar)
Selain kelas, siswa juga memiliki kelompok komunitas belajar (house system) yg didampingi oleh seorang konselor (guru), ini akan mereangsang komunikasi yg intens dan menghindari adanya bullying, persaingan antar angkatan.