• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidik Dan Pendidikan pendidik Bermakna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendidik Dan Pendidikan pendidik Bermakna"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

(Peran pendidik dan sekolah untuk menumbuhkan insan pembelajar)

PENDIDIK DAN PENDIDIKAN

BERMAKNA

OLEH:

(2)

Apa sesungguhnya yang diperjuangkan oleh seorang pendidik? Apakah nilai anak didik yang sempurna dalam akademis? Melihat kecerdasan dari angka-angka yang tertulis dalam buku laporan kemampuan siswa?

Atau berusaha dengan sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Seperti yang tertulis dalam Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003?

Sungguh luar biasa! Profesi para pendidik dan sekolah untuk mewujudkan cita-cita bangsa! Itu berarti semua pendidik harus menjadi pengemban amanah dan bekerja a cerdas untuk mewujudkan tujuan pendidikan di negeri ini.

Siapakah para pendidik yang berkewajiban untuk mengantarkan anak bangsa ini, untuk menjadi generasi pilihan dan mampu mengharumkan nama negeri ini?

Pendidik pertama adalah orangtua, sekolah pertama adalah rumah masing-masing.

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam proses tumbuh kembang anak. Keluarga yang harmonis akan memberikan dampak positif terhadap optimalnya perkembangan anak namun tentu saja tidak ada keluarga tanpa konflik, tanpa dinamika, atau tanpa masalah. Dalam Olson & DeFrain (2003).

Mengapa saya perlu menulis beberapa teori tentang peran keluarga terlebih dahulu sebelum peran pendidik dan pendidikan secara formal di sekolah?

Ya! Karena ketika seorang anak sudah memiliki konsep diri yang kuat dengan latar belakang pendidikan dalam keluarga yang baik dan menyamankan, maka peran pendidik dan sekolah akan menjadi partner in learning secara sempurna bagi orangtua untuk menumbuhkan insan pembelajar.

(3)

diidentikkan dengan sikap malas, daya pikir rendah, dan lebih parah lagi pengaruh genetic.

Apakah orangtua akan diam saja dengan kondisi ini? PASTI tidak ada ada orangtua yang akan nyaman menghadapi realitas hidup yang “kurang”. Reaksi masyarakat terkadang menjadi referensi cara berpikir, baik positif maupun negatif efeknya. Dan hal ini akan mengisi memori anak yang berdampak pada pandangan dan pilihan hidup di masa depan.

Berdasarkan teori bioekologi Bronfrenbrenner, terdapat empat struktur dasar (Mikrosistem, Mesosistem, Eksosistem, dan Makrosistem) tempat terjadinya hubungan dan interaksi yang membentuk pola tertentu yang mempengaruhi perkembangan manusia.

Keluarga merupakan seting yang menyediakan pengasuhan, afeksi, dan berbagai kesempatan. Keluarga merupakan pensosialisasi primer pada anak dan oleh karenanya keluarga memiliki pengaruh paling signifikan terhadap perkembangan anak. Sementara itu, terdapat mikrosistem lain yang juga penting bagi anak misalnya sekolah.

Perkembangan anak tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan anak dengan orang lain dalam keluarga, sekolah, kelompok teman sebaya, atau masyarakat namun juga dipengaruhi oleh interaksi antar anggota dari suatu mikrosistem yang dimaksud. Misalnya, hubungan ayah dengan ibu mempengaruhi perlakuan ibu terhadap anak. Apabila ayah secara emosional memberikan dukungan terhadap ibu, ia cenderung lebih terlibat dan memiliki interaksi lebih positif dengan anaknya (Cox, Owen, Henderson, & Margand, 1992, dalam Berns, 2007).

Mesosistem (Mesosystems). Struktur dasar kedua yaitu mesosistem (meso artinya diantara) yang terdiri atas keterkaitan dan hubungan saling mempengaruhi antara dua atau lebih mikrosistem seseorang, misalnya: keluarga anak berkebutuhan khusus dengan support group.

(4)

Makrosistem (Macrosystems). Struktur dasar keempat yakni makrosistem (makro berarti luas) terdiri dari masyarakat dan subkultur tempat orang yang sedang berkembang berada, dengan acuan tertentu dalam hal sistem kepercayaan, gaya hidup, pola interaksi sosial, dan perubahan hidup.

Dalam penjelasannya, teori bioekologi Bronfenbrenner mempertegas posisi keluarga sebagai mikrosistem pertama dan utama untuk seorang anak. Teori ini juga memperjelas bagaimana perkembangan anak berkebutuhan khusus sangat terkait dengan sistem sosial di sekitarnya.

Peran pendidik di rumah sebenarnya bukan hanya orangtua saja, tetapi semua orang yang hidup bersama si anak. Jadi, kehidupan nyaman dan tauladan yang baik dari lingkungan pendidikan di rumah merupakan pembentukan konsep diri seorang anak. Selanjutnya, peran pendidik dan sekolah untuk menumbuhkan insan-insan pembelajar akan dimulai.

Guru Inspiratif

Saya mengawali diskusi di bagian ini dengan menyajikan beberapa berita yang saya baca dari beberapa website. Mari kita cermati dengan baik penggalan berita-berita berikut:

SURABAYA - Tahun ini Jatim nyaris kekurangan tenaga pendidik. Sebab, ada 3.387 guru yang bakal pensiun. Namun, kekosongan tersebut bisa segera terisi karena tingginya minat menjadi guru.

Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikbud Jatim Gatot Gunarso mengatakan, sejatinya angka pensiun 3.387 guru di Jatim itu tidak begitu tinggi. "Jika dibagi dengan jumlah kabupaten/kota di Jatim, angka guru yang pensiun tersebut tidak begitu tinggi," jelasnya.

Untung, kata Gatot, animo masyarakat untuk menjadi guru kini jauh lebih tinggi

ketimbang beberapa tahun lalu. Di beberapa LPTK seperti Unesa dan Universitas Negeri Malang (UM), jumlah peminat jurusan pendidikan guru SD (PGSD) semakin banyak. Tingginya animo masyarakat menjadi pendidik itu diduga disebabkan adanya tunjangan profesi guru (TPG). "Ternyata faktor kesejahteraan sangat memengaruhi animo

masyarakat untuk menjadi guru," ungkapnya.

(5)

JAKARTA - Perhatian pemerintah kepada para guru melalui tunjangan sertifikasi berdampak positif pada dunia pendidikan keguruan.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) Bujang Rahman mengaku, upaya pemerintah tersebut membuat peminat fakultas yang dipimpinnya meningkat drastis. "Kebijakan pemberian tunjangan profesi guru berpeluang memberikan efek ganda bagi peningkatan mutu guru di masa mendatang," ujar Bujang, seperti dinukil dari laman Unila, Selasa(7/8/2012).

Di sisi lain, kata Bujang, meningkatnya pendaftar di FKIP akan meningkatkan pula persaingan yang harus mereka tempuh. Terlebih, Lembaga Pendidik Tenaga

Kependidikan (LPTK) ini sudah menjadi primadona dalam seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru di berbagai perguruan tinggi.

Selain itu, kebijakan tunjangan guru juga akan menggeser nilai guru yang telah tergores selama ini. Bujang mengatakan, fenomena tersebut semakin membuat mahasiswa yang mendaftar ke pendidikan keguruan seolah hanya berorientasi kepada materi yang akan didapatkan nanti.

http://kampus.okezone.com/read/2012/08/07/373/674537/tunjangan-profesi-dongkrak-peminat-ilmu-keguruan (Selasa, 07 Agustus 2012)

Jalur Masuk Penerimaan Mahasiswa UNS Surakarta dengan SNMPTN, SBMPTN, SPMB - SNMPTN adalah salah satu jalur masuk Universitas yang di tunggu-tunggu untuk anak-anak SMA yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi Negeri. Di UNS Surakarta sendiri SNMPTN sangat banyak peminatnya. Contoh saja tahun 2013 lalu mencapai 60.055 calon mahasiswa yang terdaftar di UNS Surakarta.

Dengan pendaftaran segitu banyaknya di UNS Surakarta, berarti telah melampaui batas target yang sudah di teteapkan sebelumnya yakni Cuma 40.000 calon mahasiswa. Program Studi yang sangat tringgi peminatnya adalah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGDS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan banyak peminat 4.071 calon mahasiswa.

http://daftarsnmptnsbmptn.blogspot.com/2013/10/jalur-masuk-penerimaan-mahasiswa-uns.html

(6)

Nah, bagaimana peran pendidik itu sebagai motivator siswa dalam sebuah proses pembelajaran?

Guru biasa akan mengajarkan dengan cara-cara yang

biasa

Guru kreatif akan mengajarkan dengan cara-cara yang

tidak disangka

Guru inovatif akan berkolaborasi dengan siswa dan

dengan ide-ide yang selalu baru

Guru inspiratif akan membimbing dan menjadi tauladan

melalui pemikiran, perilaku, dan menjadi sumber

inspirasi bagi siswa-siswinya.

(Hamdiyatur Rohmah; 2014)

Louise Moqvist (2003) mengemukakan bahwa:

“Competency has been defined in the light of actual circumstances relating to the individual and work.”

Sementara itu, dari Trainning Agency sebagaimana disampaikan Len Holmes (1992) menyebutkan bahwa:

” A competence is a description of something which a person who works in a given occupational area should be able to do. It is a description of an action, behaviour or outcome which a person should be able to demonstrate.”

Dari kedua pendapat di atas kita dapat menarik benang merah bahwa kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan (be able to do). Seseorang dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan sebagai performance pengabdiannya.

(7)

kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan kepada lingkungannya.

Sementara itu, dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Saya tidak akan membahas detail tentang PP No. 14 ini. Pemerintah saat ini sedang fokus pada persiapan pelaksanaan kurikulum 2013 yang target utamanya adalah paket lengkap mengasah kemampuan spiritual, kognitif, afektif, dan psikomotorik, mengharuskan sekolah untuk memperluas perannya dalam menumbuhkan insan pembelajar.

Peran guru yang bisa saya sampaikan di sini sebagai hasil dari pengalaman lapangan selama 10 tahun, secara garis besar sebagai berikut:

a. Wakil orangtua di sekolah b. Fasilitator proses pembelajaran c. Hakim yang adil dan berwibawa d. Konsultan yang cerdas dan bijaksana

e. Sumber ilmu yang masih perlu penyempurnaan

Ketika seorang guru sudah disukai siswa-siswinya, maka separo pekerjaannya telah selesai. Jika kelima peran itu mampu dilaksanakan dengan baik dan benar, maka insan-insan pembelajar akan lebih terpacu untuk mengetahui dunia dengan cara pandang yang lebih luas.

Sekolah adalah Rumah kedua

Sekolah bisa menjadi awal dari kesengsaraan dan juga menjadi rumah yang menyamankan bagi siswa. Masih ingat cerita dalam buku Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela, karya Tetsuko Kuroyanagi. Beliau menceritakan perjuangan orangtua Totto-chan untuk mencari sekolah yang nyaman.

(8)

mampu menyuguhkan lingkungan yang ramah dan menyenangkan. Dan untuk menciptakan situasi dan kondisi ini, kerjasama orangtua, pihak manajemen sekolah, dan para pendidiknya harus berjalan secara harmonis. Dan menjalin hubungan partner in learning adalah pilhan yang sangat bijaksana.

Partner in learning membuka kesempatan yang luas untuk bisa saling mendukung, mengevaluasi kebijakan, dan tentunya saling memberi masukan untuk kebaikan bersama. Terutama, terwujudnya sebuah lingkungan pendidikan yang akan memberi manfaat kepada sekitarnya.

Beberapa cirri-ciri sekolah yang mampu membangun insan pembelajar yang menurut beberapa pakar, sebagai berikut:

a. Peter Mortimore (1995) dari Universiti London, menyatakan dalam papernya yang berjudul Key Characteristics of Effective Schools, tentang ciri-ciri sekolah yang membangun motivasi belajar siswanya adalah:

1. Kepimpinan profesional, 2. Visi dan misi yang sama,

3. Terwujudnya budaya pembelajaran,

4. Fokus terhadap pengajaran dan pembelajaran, 5. Pengajaran yang bermakna,

6. Pengharapan yang tinggi, 7. Pengukuhan yang positif,

8. Pemantauan terhadap perkembangan siswa, 9. Hak dan tanggungjawab murid,

10. Kesepakatan antara rumah-sekolah, dan 11. Cara beorganisasi secara dinamik

b. Howard (1974) mendefinisikan iklim sekolah sebagai keadaan sosial dan budaya sekolah itu yang mempengaruhi tingkah laku orang di dalamnya. c. Halpin dan Croft (1963) yang merupakan peneliti dalam kajian iklim sekolah

mengatakan bahwa iklim sekolah menggambarkan personaliti seorang individu sendiri dan bagaimana guru tersebut berusaha untuk mencapai tahap organisasi iklim sekolah yang bersangkutan.

Beberapa pakar lain juga menyebutkan bahwa sekolah yang mampu menumbuhkan pembelajar yang baik adalah sekolah yang menanamkan suasana pendidikan dan menekankan pada perkembangan akal, fisik, dan spiritual sebagai satu paket yang saling mendukung karakter siswa.

(9)

Berbagai macam upaya sudah dilakukan oleh pemerintah dan banyak pihak untuk menciptakan lingkungan sekolah yang diharapkan akan menumbuhkan insan pembelajar. Sekolah gratis, sekolah ramah anak, sekolah ramah lingkungan, dan sekolah alam merupakan beberapa pilihan untuk tempat belajar menumbuh kembangkan diri.

Saya membatasi diri untuk berdiskusi tentang kondisi fisik sekolah yang menyamankan. Karena ada banyak hal yang akan terlibat pada masalah ini. Dan standar fisik sekolah jelas tidak bisa disamakan. Jadi, saya lebih memilih memotivasi diri sendiri sebagai guru untuk menciptakan suasana sekolah untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Mengutip judul buku dari Munif Chotieb, “Sekolahnya Manusia”, maka setiap penghuni di sekolah tersebut wajib memanusiakan manusia. Peran guru di sekolahnya manusia menjadi sentral untuk membantu siswa dalam meperoleh pencapaian kemampuan koginitif, afektif, dan psikomotorik yang lebih baik. Dan, akan menjadi sempurna jika para pendidik di sekolah tersebut datang dengan bahagia dan kembali pulang dengan bahagia pula.

Peran pendidikan di rumah dan di sekolah harus menciptakan pola gayung bersambut. Ketika sekolah memiliki program atau kegiatan, maka rumah wajib mendukung dan mensukseskan. Begitu juga sebaliknya, jika rumah memiliki program khusus untuk mendukung pembelajaran dan potensi anak didik, maka sekolah wajib menjadi rumah kedua bagi siswa untuk melanjutkan belajarnya.

Pendidik yang tidak membosankan akan mendukung sekolah yang menyenangkan. Untuk menjadi pendidik yang tidak membosankan, maka berpikiran terbuka, memperluas pengetahuan, berani berkreasi dan berinovasi akan menciptakan suasana yang selalu baru dan ditunggu-tunggu. Maka, daya tarik inilah yang akan membuat siswa ingin bertanya sekaligus mencari jawaban dalam setiap proses pembelajaran.

(10)

Referensi

Suparno, 2004, Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah: Cara menerapkan Teori Multiple Intelligences Howard Gardner. Yogyakarta:Kanisius. Oemar Hamalik, 2007, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta:Bumi Aksara. Oemar Hamalik, 2007, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara Djaali, H. 2007, Psikologi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara

Mark K. Smith, dkk, 2009, Teori Pembelajaran dan Pengajaran, Yogyakarta:Mirza

M. Dimyati Mahmud, 2009, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan, Yogyakarta:BPFE

Ahmad Zabidi Abdul Razak, Ciri Iklim Sekolah Berkesan: Implikasinya Terhadap Motivasi Pembelajaran, Jurnal Pendidikan 31 (2006) 3 – 19

Akhmad Sudrajat, Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah, Jurnal bebas, 2012

Prof. Dr. H. Abdul Majid, MA, Peranan Pendidik Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik, Seminar dan Lokakarya Majelis/Dewan Guru Besar 7 PT BHMN Se-Indonesia, UGM, Maret 2010

Nurul Hidayati, Dukungan Sosial bagi Keluarga Anak Berkebutuhan Khusus, INSAN Vol. 13 No. 01, April 2011

http://www.jpnn.com/read/2014/04/14/228266/Banyak-Peminat,-Tahun-Ini-Tiga-

Ribu-Guru-Pensiun- http://kampus.okezone.com/read/2012/08/07/373/674537/tunjangan-profesi-dongkrak-peminat-ilmu-keguruan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu perlu suatu manajemen uang kas yang baik, karena uang kas disatu sisi merupakan sebagai alat yang memberikan pelayanan kepada nasabah dan disisi yang lain

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini tentara inggris telah

Dengan cara ini para pelatih dapat saling mendukung dan keragu-raguan peserta pelatihan dapat lebih mudah diatasi Linda Johansson, manajer proyek program pelatihan

serta penyediaan jasa informasi aktif bagi pengguna (Septiyantono dan Sidiq, 2003). Berhasil dan tidaknya perpustakaan dalam mendukung proses pembelajaran di lingkungannya

Menurut Herman (dalam Ratnasari, 2011:16) minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca

public governance) sebagai pedoman umum.. tata kelola keciptakaryaan yang baik. Untuk itu dibutuhkan penerapan sistem pengendalian intern agar kegiatan dapat dilaksanakan

Metode Least Square memanfaatkan data history penjualan untuk melakukan peramalan,semakin banyak data history yang digunakan untuk peramalan maka semakin akurat

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa SOS Children’s Village memiliki program pelayanan sosial berbasis keluarga dengan tujuan untuk memberikan rasa kasih