• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian Komunikasi Analisis Is

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode Penelitian Komunikasi Analisis Is"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 3

ANALISIS ISI (Kuantitatif)

Danus Ardiansah – 5F3.1 – B06210003 Ilmu Komunikasi – IAIN Sunan Ampel Surabaya

A. Pengertian Analisis Isi

Analisis isi kuantitatif adalah Suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk

mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi. Analisis isi ditujukan

untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), dan

dilakukan secara objektif, valid, reliable, dan dapat direplikasi.

Sedangkan menurut Krippendorf, analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk

membuat inferensi yang dapat ditiru atau direplikasi dan sahih datanya dengan

memperhatikan konteksnya1. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi

komunikasi. Logika dasar dalam komunikasi, bahwa setiap komunikasi selalu berisi pesan

dalam sinyal komunikasinya itu, baik berupa verbal maupun nonverbal. Sejauh ini, makna

komuniaksi menjadi amat dominan dalam setiap peristiwa komunikasi.

Sebagai suatu teknik penelitian, analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus

untuk pemrosesan data ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan,

membuka wawasan baru, menyajikan fakta, dan panduan praktis pelaksanaannya. Ia adalah

sebuah alat. Suatu alat dari ilmu pengetahuan haruslah memiliki sifat yang reliable,

terutama ketika peneliti lain, dalam waktu dan keadaan yang berbeda, menerapkan teknik

yang sama terhadap data-data yang sama, maka hasilnya harus sama. Ini adalah tuntutan

agar analisis isi replikabel.

Secara intuitif, analisis isi dapat dikarakterisasikan sebagai metode penelitian

makna simbolik pesan-pesan. Hal ini diakibatkan oleh pesan mempunyai makna yang

ganda yang bersifat terbuka. Data dapat dilihat dari berbagai perspektif, khususnya data

tersebut bersifat simbolik. Pesan dapat menyampaikan isi kepada banyak penerima. Selain

itu makna tidak harus tersebar, walaupun consensus atau persetujuan intersubyektif

mengenai makna sebuah pesan akan sangat memudahkan analisis isi, consensus tersebut

hanya berlaku untuk aspek yang paling jelas atau manifest dari komunikasi.

1 Klaus Krippendorff. Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi. (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

(2)

B. Sifat – sifat Analisis Isi

1. Objektif

Objektif merupakan hal yang paling penting dalam analisis isi. Penelitian ini

dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya, tanpa

adanya campur tangan dari peneliti. Hasil dari analisis isi benar-benar

mencerminkan isi dari suatu teks, dan bukan akibat dari subjektivitas (keinginan,

bias, atau kecenderungan tertentu) dari peneliti.

Ada dua aspek penting dari objektifitas, yakni validitas dan reliable. Validitas

berkaitan dengan apakah analisis isi mengukur apa yang benar-benar ingin diukur.

Sementara reliabilitas berkaitan dengan apakah analisis isi akan menghasilkan

temuan yang sama biarpun dilakukan oleh orang yang berbeda dan waktu yang

berbeda. Analisis disebut reliable jikalau menghasilkan temuan yang sama biarpun

dilakukan oleh orang dengan latar belakang dan kecenderungan yang berbeda.

Analisis sis disebut objektif jikalau peneliti benar-benar melihat apa yang ada

dalam teks, dan tidak memasukkan subjektivitas (kecenderungan atau bias).

Peneliti harus menilai teks benar-benar bersadarkan apa yang dilihat dan

didefinisikan secara jelas dalam penelitian.

2. Sistematis

Sistematis ini merupakan tahapan-tahapan dan proses penelitian yang telah

dirumuskan secara jelas, dan sistematis. Kategori diturunkan dari variable, variable

diturunkan berdasarkan teori, pengujian dibuat berdasar hipotesis. Masing-masing

bagian dari penelitian saling berkaitan. Sistematis ini juga berarti setiap kategori

yang dipakai menggunakan suatu definisi tertentu, dan semua bahan dianalisis

dengan menggunakan kategori dan definisi yang sama. Penelitian disebut sistematis

jikalau peneliti menggunakan definisi yang sama untuk semua bahan yang akan

dianalisis.

3. Replikabel

Penelitian dengan temuan tertentu dapat diulang dengan menghasilkan temuan

(3)

teknik yang sama, harusnya juga menghasilkan temuan yang sama. Temuan yang

sama ni berlaku untuk peneliti yang berbeda, waktu yang berbeda, dan konteks

yang berbeda. Peneliti yang berbeda, penelitian yang dilakukan dalam waktu dan

konteks yang berbeda seharusnya juga menghasilkan temuan yang sama. Inilah

yang dimaksud replikasi. Prosedur dan teknik dapat ditiru dan akan mengahsilkan

temuan yang sma kapan-pun dan dimana-pun dilakukan.

4. Isi yang tampak (Manifest)

Ada perbedaan dalam melihat apakah analisis isi hanya melihat isi tampak

(manifest) ataukah juga dapat dipakai untuk melihat isi yang tidak tampak (latent).

Neudorf dan Krippendorf menyatakan bahwa analisis isi dapat dipakai untuk

melihat semua karakteristik dari isi, baik yang tampak (manifest) ataupun yang

tidak tampak (latent). Isi yang tampak adalah bagian dari isi yang terlihat secara

nyata, ada di dalam teks, dan tidak dibutuhkan penafsiran untuk menemukannya. Isi

yang tampak ini dapat berupa gambar, kata-kata pesan, pemakaian warna, dan

pemakaian model dalam sebuah iklan.

Sedangkan isi yang tidak tampak, sebanarnya menyimpan sebuah pesan yang

tersembunyi. Yakni menawarkan semangat konsumerisme dan hedonisme. Pesan

yang tersembunyi dari iklan itu adalah sebuah gaya hidup yang terencana, cara

berbelanja yang cerdas. Ada yang berpendapat bahwa analisis isi hanya dapat untuk

menilai isi yang tampak, sementara kalangan lain ada yang menilai analisis isi

dapat dipakai untuk meneliti semua kandungan isi, baik yang tampak maupun yang

tidak tampak.

5. Perangkuman (Summarzing)

Analisis isi umumnya dibuat untuk membuat gambaran umum karakteristik dari

suatu isi/pesan. Analisis isi sebaliknya tidak berpetensi untuk menyajikan secara

detail satu atau beberapa kasus isi. Analisis dapat dikategorikan sebagai penelitian

yang bertipe nomometik yang ditujukan untuk membuat generalisasi dari pesan,

dan bukan penelitian jenis idiographic yang umumnya bertujuan membuat

(4)

6. Generalisasi

Analisis isi tidak hanya bertujuan untuk melakukan perangkuman, tetapi juga

berpretensi untuk melakukan generalisasi. Ini terutama jikalau analisis isi

menggunakan sampel. Hasil dari analisis dimaksudkan untuk memberikan

gambaran populasi. Analisis isi tidak dimakusdkan untuk menganalisis secara detail

satu demi satu kasus, namun dilihat secara keseluruhan.2

C. Desain dan Kerangka Analisis Isi

Analisis isi menggambarkan objek penelitian dan menempatkan peneliti ke dalam

posisi khusus yang berhadapan langsung dengan realistasnya. Berdasarkan karya terdahulu

(Krippendorf, 11969a : 7-13) dapat digambarkan kerangkan kerja konseptual mengenai

dasar dari analisis isi, yaitu :

 Data sebagaimana yang dikomunikasikan kepada analisis  Konteks data

 Bagaimana pengetahuan analisis membatasi realitasnya.  Target analisis isi

 Inferensi sebagai tugas intelektual yang mendasar  Kesahihan sebagai kriteria akhir keberhasilan.

Kerangkan kerja dimaksudkan untuk membantu tercapainya tiga tujuan :

preskriptif, analitis dan metodologis. Tujuan preskriptif berarti ia harus membimbing

konseptualisasi dan desain analisis isi yang praktis untuk suatu keadaan yang sudah

ditentukan, analitis berarti ia harus membantu pengujian kritis terhadap hasil-hasil yang

diperoleh orang lain, dan metodologis berarti ia harus mengarah kepada perkembangan dan

perbaikan sistematis metode analisis isi.

Analisis isi terdiri atas perumusan tujuan yang jelas. Dari tujuan tersebut

diimplementasikan ke dalam perencanaan untuk menjawab tujuan. Perencanaan itu lalu

diimplementasikan dalam tahap pengumpulan data dan analisis. Kegiatan desain riset

termasuk dalam tahap perumusan tujuan dan perencanaan. Ketajaman analisis, relevansi

analisis dalam menjawab persoalan sangat ditentukan oleh perencanaan dalam desain riset.

(5)

Jika desain riset salah, dapat dipastikan tahapan pengumpulan data, analisis, dan hasilnya

juga akan salah.

D. Tujuan Analisis Isi

Tahapan awal dalam menyusun riset ialah menentukan dengan jelas tujuan analisis

Isi. Hanya dengan tujuan yang jelas, maka desain riset juga dapat dirumuskan dengan jelas

pula. Hal ini dikarenakan desain riset yang pada dasarnya dibuat untuk menjawab

pertanyaan dalam tujuan penelitian. Dalam hal ini peneliti harus menentukan apakah

analisis isi hanya ingin menggambarkan karakteristik dari pesan ataukah analisis isi lebih

jauh ingin menarik kesimpulan penyebab dari suatu pesan tertentu. Jika peneliti hanya

ingin menggambarkan secara detail isi (content) maka ia hanya focus pada variable yang

ada pada isi. Sementara jika penelitian ingin mengetahui penyebab dari suatu isi, maka

peneliti harus memperhatikan faktor lain (mungkin di luar analisis isi) yang berdampak

pada isi.

1. Menggambarkan Karakteristik Pesan

Analisis isi menggambarkan secara detail deskripsi dari suatu pesan. Ada analisis

yang hanya menggambarkan pesan (teks). Tetapi ada juga analisis isi yang didesain

untuk melakukan perbandingan (komparatif), Ada empat desain analisis isi yang

umunya dipakai untuk menggambarkan karakteristik pesan.

Pertama, analisis yang dipakai untuk menggambarkan pesan dari sumber yang

sama tetapi dalam waktu yang berbeda. Analisis isi ini dipakai untuk menggambarkan

kecenderungan (tren) dari suatu pesan komunikasi.

Kedua, analisis isi dipakai untuk melihat pesan pada situasi yang berbeda. Situasi

disini dapat berupa konteks yang berbeda – budaya, social, dan politik. Desain analisis

isi memasukkan pesan dari sumber yang sama, tetapi dalam konteks situasi yang

berbeda.

Ketiga, analisis isi dipakai untuk melihat pesan pada khalayak yang berbda.

Kahalayak disini merujuk pada pembaca, pendengar, pemirsa media yang mempunyai

karakteristik yang berbeda. Desain analisis isi memasukkan pesan dari sumber yang

sama, tetapi untuk pemrisa yang berbeda. Misalnya, penelitian yang berusaha untuk

melihat perbedaan isi berita untuk pembaca dengan segmen yang berbeda (media

(6)

Keempat, analisis isi dipakai untuk melihat pesan dari komunikator yang berbeda.

Umumnya penelitian ini ingin melihat kasus yang sama dan bagaimana komunikator

yang berbeda menghasilkan isi (content) yang berbeda dari kasus yang sama.

2. Menarik kesimpulan Penyebab dari Suatu Pesan

Analisis isi tidak hanya dapat dipakai untuk melihat gambaran atau karakteristik

dari suatu pesan. Analisis isi juga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan

penyebab dari suatu pesan. Yang menjadi fokus analisis isi disini tidak deskripsi dari

pesan, tetapi menjawab pertanyaan mengapa pesan (isi) muncul dalam bentuk tertentu.

Salah satu desain penelitian yang dapat menjawab pertanyaan mengenai penyebab

suatu isi pesan tertentu, adalah desain time order.

Desain penelitian ini tentu berbeda dengan desain deskriptif yang menggambarkan

pesan pada waktu yang berbeda. Desain deskriptif, meski menggunakan periode waktu

yang berbeda, peneliti hanya menggambarkan adanya kecenderungan perubahan isi.

Peneliti tidak menjelaskan adanya perbedaan isi dalam pesan.

E. Pendekatan Analisis Isi

Ada tiga pendekatan dalam analisis isi, yakni analisis isi deskriptif, eksplanatif,

dan deskriptif. Analisis isi deskriptif sebatas hanya menggambarkan pesan, sementara

analisis isi eksplanatif berusaha untuk menguji hubungan diantara variable. Sedangkan

analisis isi prediktif ditujukan untuk memprediksi variable lain dengan menggunaka suatu

variabel.

1. Deskriptif

Analisis isi deskriptif adalah analisis isi yang dimaksudkan untuk

menggambarkan secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Desain

analisis ini tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, atau

hubungan antar variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan

aspek-aspekdan karakteristik dari suatu pesan.

2. Eksplanatif

Analisis isi eksplanatif adalah analisis isi yang didalamnya terdapat pengujian

hipotesis tertentu. Analisis isi ini juga mencoba membuat hubungan antara satu

variabel dan variabel yang lain. Analisis tidak hanya sebatas menggambarkan

secara deskriptif isi dari suatu pesan, tetapi juga mencoba mencari hubungan

(7)

Analisis isi eksplanatif dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Pertama, menguji

hipotesis atau menjawab pertanyaan hubungan di antara variabel. Alay ukur

dalam analisis isi terdiri atas sejumlah variabel. Peneliti mencoba mencari

hubungan di antara variabel yang terdapat di dalam analisis isi. Kedua, menguji

hipotesis atau menjawab pertanyaan perbedaan variabel menurut komunikator,

waktu, atau konteks tertentu.

3. Prediktif

Analisis isi menggunakan pendekatan prediktif ini, berusaha untuk

memprediksi hasil seperti tertangkap dalam analisis isi dengan variabel lain.

Peneliti bukan hanya menggunakan variabel lain di luar analisis isi, tetapi juga

harus menggunakan hasil penelitian dari metode lain, seperti survey,

eksperimen. Data dari dua hasil penelitian (analisis isi dan metode lain) itu

dihubungkan, dan dicari keterkaitannya.

F. Tahapan Analisis Isi

Tahap awal dari analisis isi adalah merumuskan tujuan dan konseptualisasi. Peneliti

kemudian menyusun lembar coding. Semua data ini lalu dihitung dan ditabulasi, dalam

bentuk tabel dan grafik. Sebelum lembar coading (coading sheet) dipakai dalam penelitian,

kategori ini perlu diuji terlebih dahulu. Pengujian kategori ini untuk mengetahui apakah

kategori dalam lembar coading yang akan digunakan sudah terpercaya (reliabel) atau

belum. Bila dari hasil uji kategori menujukkan sudah reliabel, barulah kategori ini layak

Referensi

Dokumen terkait

Setelah menyimak penjelasan guru tentang tanggung jawab warga, siswa dapat mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa di desanya.. Setelah

membujur pegunungan Meratus Utara dari barat ke timur yang juga menjadi.. batas wilayah Provinsi

Dapat dilihat dari tabel anava nilai signifikansi 0,042<0,05 artinya signifikan pengaruhnya terhadap konsumsi bahan

Bentuk apresiasi tersebut salah satunya dapat diwujudkan dengan tetap menjaga eksistensi batik Indonesia, menciptakan motif-motif baru yang sebelumnya belum pernah dibuat dan

Proses penerimaan barang merupakan proses yang penting karena jika terjadi kesalahan diawal akan berimbas ke bagian yang lain bahkan dapat merugikan konsumen.

Peneliti akan meneliti yang berkaitan dengan pelaksanaan pembinaan akhlak pemuda dan kendala apa saja yang mempengaruhi pembinaan akhlak pemuda di lembaga pemasyarakatan kelas

Bagi perusahaan adanya kenaikan harga saham tersebut dapat dinilai sebagai suatu kondisi yang menguntungkan, namun disisi lain para investor dituntut untuk mengeluarkan

Besar kecilnya daya output yang dihasilkan oleh kincir dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: jenis dan bahan blade yang digunakan, tipe airfoil,