• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PENJAGA DAN TEKNISI SARANA BANTU NAVIGASI PELAYARAN PADA KANTOR DISTRIK NAVIGASI KELAS III PONTIANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PENJAGA DAN TEKNISI SARANA BANTU NAVIGASI PELAYARAN PADA KANTOR DISTRIK NAVIGASI KELAS III PONTIANAK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PENJAGA DAN TEKNISI SARANA BANTU NAVIGASI PELAYARAN PADA KANTOR DISTRIK

NAVIGASI KELAS III PONTIANAK

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stress kerja terhadap kinerja pegawai penjaga dan teknisi sarana bantu navigasi pelayaran pada Kantor Distrik Navigasi Kelas III Pontianak. Sampel menggunakan metode sampling jenuh yaitu dengan memilih langsung semua pegawai sebanyak 47 orang. Data dianalisis dengan regresi linier

sederhana, koefisien korelasi sederhana, koefisien determinasi dan uji F dengan bantuan software SPSS 19.0 for

windows.

Hasil penelitian menunjukan persamaan regresi linear sederhana Y=88,669+0,022 X yang artinya jika stress kerja (X) sama dengan nol maka kinerja (Y) sebesar 88,669 satuan dan setiap kenaikan satu satuan stress kerja maka kinerja akan naik sebesar 0,022 satuan. Hasil Koefisien Korelasi Sederhana nilai korelasi antara stress kerja dan kinerja sebesar 0,488 yang berarti memiliki korelasi linear positif yang rendah. Hasil Koefisien Determinasi/R square sebesar 0,238. Dengan demikian variasi perubahan kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel stress kerja sebesar 23,8%, sedangkan sisanya 76,2% diterangkan oleh variabel di luar model persamaan regresi dalam penelitian ini. Hasil uji f pada pengujian hipotesis ini H1 diterima yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas sig. < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi linier sederhana dapat digunakan dalam memprediksi hubungan stress kerja dan kinerja pegawai.

Kata kunci: Stress kerja dan kinerja karyawan

PENDAHULUAN

Devi Yasmin, Alfian Yuda Prasetiyo

Universitas Muhammadiyah Pontianak

Kantor Distrik Navigasi adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan dan memiliki k e w e n a n g a n u n t u k m e n j a l a n k a n d a n melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan pelayaran. Dasar pelaksanaan tugas adalah Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 30 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi.

(2)

Kantor Distrik Navigasi Kelas III Pontianak merupakan salah satu instansi pemerintah di bawah naungan Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang beralamat di Jalan Khatulistiwa No.149 Pontianak Utara.

Salah satu bagian pada Kantor Distrik Navigasi Kelas III Pontianak adalah bagian Penjaga dan Teknisi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran, yang mana pada bagian ini sangat rentan terhadap kondisi stress kerja, karena selama dalam kondisi kerja secara teknis pada bagian ini ditugaskan di pulau yang jauh dari wilayah Kalimantan Barat, dengan berbagai kondisi yang terjadi di pulau tersebut seperti komunikasi yang sulit, sarana transportasi yang minim ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kehabisan bahan makanan, terjadinya cuaca yang sangat buruk, jauh dari keluarga dan kondisi geografis yang terpencil serta tunjangan atau penghasilan yang tidak sesuai dengan pengorbanan dan beban atau volume kerja yang diberikan.

Kondisi geografis yang sangat jauh dan luasnya pulau yang tidak seimbang dengan petugas yang ada membuat pegawai menjadi k e s u l i t a n d a l a m m e l a k s a n a k a n t u g a s . Ketidakseimbangan antara pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki dapat memicu stress kerja, apalagi kondisi beban kerja yang b e r l e b i h a n i n i t i d a k d i d u k u n g d e n g a n tunjangan dan insentif yang diberikan karena i n s e n t i f y a n g d i b e r i k a n h a n y a s e b e s a r Rp.7.500,00 per hari untuk teknisi SBNP (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran) dan Rp.6.500,00 per hari untuk penjaga SBNP (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran) sementara tunjangan uang lauk pauk sudah habis untuk belanja pada saat aplosing selama bertugas di pulau dan terkadang masih kurang karena

besaran tunjangan lauk pauk hanya sebesar Rp.35.000,00 per hari. Beberapa beban kerja atau pekerjaan tambahan yang dinilai tidak sesuai dengan tunjangan yang diberikan s e p e r t i p e r a w a t a n r u t i n m e n a r a s u a r, perawatan tempat tinggal petugas menara suar dalam hal ini pengecatan rumah dan menjaga kebersihan lingkungan serta memperbaiki fasilitas-fasilitas pendukung dan barang- barang inventaris, ketidakseimbangan ini juga dapat memicu stress kerja.

Tekanan dan desakan waktu kerja juga menjadi salah satu penyebab stress kerja pegawai penjaga menara suar Kantor Distrik Navigasi Kelas III Pontianak. Seperti waktu pergantian petugas penjaga sarana bantu navigasi pelayaran yang cukup lama, yaitu selama empat bulan baru ada penggantian. Waktu empat bulan ini dinilai masih sangat lama karena terjadi kejenuhan bahkan stress yang terjadi, sehingga dapat menurunkan p r o d u k t i f i t a s k e r j a p e g a w a i . D e n g a n kebijakan pimpinan baru yaitu pada 2010 sampai sekarang waktu pergantian menjadi dua bulan, waktu dua bulan ini sudah dinilai sangat minimal karena untuk mengubah kurang dari dua bulan akan berpengaruh pada besarnya dana operasional. Meskipun ada kebijakan pengurangan waktu pergantian petugas hal ini juga tidak berpengaruh pada turunnya tingkat stress kerja petugas penjaga dan teknisi sarana bantu navigasi pelayaran, karena hal ini tidak diimbangi dengan perubahan tunjangan keluarga yang tinggi dan dana perbekalan selama bertugas.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

(3)

m e t o d e p e n e l i t i a n s u r v e i . M e t o d e i n i dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen atau peneliti sehingga dapat memberikan wawasan yang berharga.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada semua responden yang sesuai dengan target sasaran yaitu para pegawai penjaga dan teknisi sarana bantu navigasi pelayaran di Kantor Distrik Navigasi Kelas III Pontianak. Selain itu juga dilakukan observasi pada objek yang diteliti. Sementara, data sekunder diperoleh dari laporan Kantor Distrik Navigasi Kelas III Pontianak, sesuai masalah yang diteliti.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai instalasi sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) yang berjumlah 47 orang. Metode pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai instalasi sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) yang berjumlah 47 orang.

Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel, yaitu variabel bebas (stress kerja yang diberi notasi tanda X) dan variabel Terikat (kinerja pegawai yang diberi notasi tanda Y).

Pengukuran Variabel

Untuk mengukur stress kerja karyawan maka

perlu dilakukan penilaian terhadap pendapat responden dengan menggunakan skala likert. Pilihan tehadap masing-masing jawaban untuk tanggapan responden atas dimensi stress (X) dan kinerja (Y) diberi skor (a) bobot nilai 5 berarti sangat setuju (b) bobot nilai 4 berarti setuju (c) bobot nilai 3 kurang setuju (d) bobot nilai 2 berarti tidak setuju (e) bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Dari hasil perhitungan indikator pernyataan yang diajukan kepada responden memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas pada pertanyaan memiliki nilai cronbach's alpha > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa item/indikator dari variabel yang diteliti adalah reliabel.

Analisis Regresi Linear Sederhana

Hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = 88,669 + 0,022X

(4)

variabel stress kerja meningkat sebesar satu satuan maka nilai kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,022.

Analisis Koefisien Korelasi

Hasil uji koefisien korelasi menunjukkan nilai R sebesar 0,488, artinya hubungan antara stress kerja dan kinerja pegawai mempunyai hubungan positif dan termasuk dalam kategori rendah atau lemah.

Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah sebesar 0,238. Artinya pengaruh stress kerja terhadap variasi naik turunnya kinerja pegawai adalah sebesar 23,8%, dan sisanya sebesar 76,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Uji Kelayakan Model

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,01 (lebih kecil dari 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linear s e d e r h a n a d a p a t d i g u n a k a n d a l a m memprediksi hubungan stress kerja dengan kinerja pegawai.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sebagian besar responden (30%) berumur 46 –

50 tahun, 94% mempunyai tingkat pendidikan SMA/SMK, semua responden (100%) sudah menikah, 34% mempunyai tanggungan k e l u a r g a 3 o r a n g , 2 8 % m e m p u n y a i pangkat/golongan II/b, dan 38% mempunyai masa kerja 5-10 tahun.

P e r s a m a a n R e g r e s i L i n e a r S e d e r h a n a diperoleh Y=88,669+0,022 X yang artinya jika stress kerja (X) sama dengan nol maka kinerja (Y) sebesar 88,669 satuan dan 0,022 berarti setiap kenaikan satu satuan X maka Y akan naik sebesar 0,022 satuan.

Hasil Koefisien Korelasi Sederhana sebesar 0,488 dapat disimpulkan ada hubungan yang rendah antara stress kerja dan kinerja pegawai. Hasil Koefisien Determinasi/ R square sebesar 0,238. dengan demikian variasi perubahan kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh v a r i a b e l s t r e s s k e r j a s e b e s a r 2 3 , 8 % . Sedangkan sisanya 76,2% diterangkan oleh variabel di luar model persamaan regresi dalam penelitian ini.

Hasil Uji F Pada pengujian hipotesis ini H1 diterima yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas sig. < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi linier sederhana dapat digunakan dalam memprediksi hubungan stress kerja dan kinerja pegawai.

Saran

(5)

keterbukaan pimpinan yang pada akhirnya berimplikasi pada kinerja pegawai yang optimal.

Pimpinan harus memberikan perhatian ekstra untuk pegawai yang berada pada pulau-pulau terpencil. Kondisi pulau yang terpencil menyebabkan pegawai akan lebih mudah mengalami tekanan.

DAFTAR PUSTAKA

Drumond, Helga, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Jilid 1, edisi kelima, Erlangga, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan P e n e r b i t : U n i v e r s i t a s D i p o n e g o r o , Semarang.

Harjasiswi, Dara Patria, dan Ai Lili Yuliati, 2014, Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian Smartphones Merek Samsung Berbasis Android (Study pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis Angkatan Tahun 2010-2013), Vol 01 No 02.

Kotler, Philip dan Garry Armstrong, 2008, P r i n s i p - p r i n s i p P e m a s a r a n , E r l a n g g , Jakarta.

---, 1992, Dasar Dasar Pemasaran, PT. Midas Surya Grafindo, Jakarta.

Lamb, Chales W, Joseph F Hair dan Carl Mcdaniel, 2001. Pemasaran. Alih bahasa David Octavaria, Salemba Empat, Jakarta. Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, 2009,

Manajemen Pemasaran Jasa, edisi kedua, salemba empat, Jakarta.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan kelima, Alfabeta, Bandung.

- - - , 2 0 0 7 , M e t o d e P e n e l i t i a n Administrasi, CV. Alfabeta, Bandung. ---, 2011, Metode Penelitian Kuantatif

Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Sumanto, 2014, Teori dan Aplikasi Metode Penelitian, CAPS. Jakarta.

Supryanto, 2009, Metodologi Riset Bisnis, PT. Indeks. Jakarta.

Trestnanda, Dick Arya., dkk, 2014, Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian rumah, Vol. 8 (01), 1-9.

Referensi

Dokumen terkait