• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN PENDAHULUAN

Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria dan Krisis Sosial Ekologi Idzhar Jaya Nugraha-Agribsinis, UIN Syraif Hidayatullah Jakarta

Perubahan ekonomi politik yang terjadi satu dasawarsa terakhir ini belum mampu menghasilkan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Data kemiskinan yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2007 menunjukkan bahwa jumlah orang miskin di Indonesia mencpai 37,17 juta jiwa, atau 16,58 persen dari total populasi Indonesia. Dari total penduduk miskin di Indonesia, sekitar 66 persen berada di pedesaan dan 56 persen di antaranya menggantungkan hidup dari pertanian. Rakyat miskin di pedesaan terjerat dalam siklus kemiskinan karena mereka tidak memiliki aset yang dapat dikelola secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.

Pada tahun 2006, pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) mulai menjalankan reforma agraria dengan prinsip “tanah untuk keadilan dan kemakmuran”. Agenda pemerintah ini dikenal dengan Program Pembaruan Agraria Nasional (PPAN). Melalui agenda ini, permasalahan reforma agraria sangat penting diagendakan oleh BPN. Banyak masalah yang menegemuka sebagai sebuah “kemiskinan yang kronis” melalui berbagai relasi dan mekanisme sosial –politik tertentu.

Buku yang mengangkat tema Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria dan Krisis Sosial Ekologi ini, memaparkan empat persoalan masalah pokok agraria yang ditemukan di seluruh penjuru tanah air, yaitu : (1) konflik klaim penguasaan dan pemilikan tanah dan sumber-sumber agraria lainnya: (2) hilangnya penguasaan rakyat atas tanah dan sumber-sumber lainnya: (3) terbatasnya akses rakyat terhadap sumber-sumber ekonomi: (4) terbatasnya kuasa dan kendali rakyat atas prose kerusakan ekologis

▸ Baca selengkapnya: cara keluar dari sekolah

(2)

Paradigma teoritis perlu digunakan sebagai titik berangkat. Cara-cara partisipatoris akan dipilih untuk membangun ukuran, standart, dan kategori yang tidak artifisial, sebagai usaha yang semakin mendekat pada paa multi-realita kehidapan kaum marjinal perdesaan. Dalam keterbatasan para peneliti yang sebagian besar belum memiliki sejarah keterlibatan intensif dan panjang, lemahnya alas social semacam ini akan menyebabkan posisi kritis yang dipilih memiliki resiko untuk disalah fahami, dimanipulsi untuk mendukung bergam kepentingan yang sedang bersitegang, maupun ditolak.

Riset sistematis ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan menjadikan metode pengumpulan data kuantitatif sebagai penjelas kontek local, terutama terkait pola penghidupan masyarakat pedesaan. Secara umum, proses analisa data dan temuan-temuan disetiap kabupaten menggunaan kehidupan keberlanjutan.Analisa dalam konteks pedesaan dan wilayah mensyaratkan perhatian politik dan jejaring kuasa, gender dan hubungan kapitalitik beropersi, bagaimana prose-proses pertukaran, ekstraksi, eksploitasi dan pemberdayaan dari skala local samapai dengan global terjadi. Kegiatan riset sistematis ini dilakukan di enam kabupaten yang ditentukan secara purposif untuk dapat menangkap keragaman masalah yang berkembang beserta ragam program intervensi dan inisiatif yang dilakukan oleh berbagai pihak.

Kegiatan riset sistematis dilakukan di enam kabupaten yang ditentukan secara purposisif. Yaitu : Kabupaten Garut, Ciamis, Tasikmalaya di Provinsi Jawa Barat, Cilacap di Provinsi Jawa Tengah, Kulon Progo di Provinsi DIY dan Kabupaten Kendal di Provinsi Jawa Tengah. Semua lokasi penelitian terdapat inisiatif rakyat untuk mewujudkan akses petani, inisiatif itu mencakup berbagai inovasi teknologi tepat guna untuk peningkatan dan efisiensi produksi, dan bahkan ada pula yang telah menjangkau tahapan pasca produksi, misalnya pasca produksi.

Secara konseptual, berbagai inisiatif dikonstruksikan sebagai bentuk-bentuk pelaksanaan land reform by leverage (Pembaruan Agraria Berbasiskan rakyat ataudisingkat PABR) sebagaimana dimaksudkan oleh Gunawan Wiradi dalam berbagai tulisanya.

Tipe Pengertian Contoh

Aneksasi Merujuk pada tindakan kolektif penduduk untuk secara paksa membuka, becocok tanam dan sekaligus bermukim di sebidang tanah hutan negara atau tanah

 Garut (Dangiang dan Sukatani)

(3)

perkebunan milik perusahaan negara/swasta

Asih)

 Kendal (Triboso) Kultivasi Merujuk pada ambiguitas status tanah

yang di reklaim : di satu sisi ia secara faktual diusahakan untuk penduduk, tapi secara formal masih diklaim dan dikelola sebagai bagian dari entah kawasan konservasi, hutan produksi atau areal perkebunan besar, atau bahkan areal tanah milik penguasa tradisional (Paku Alaman Ground)

 Cilacap (Kecamatan Kampung Laut)

 Kulon Progo (Wilayah pesisir)

Integrasi Merujuk pada kolaborasi negara dan komunitas lokal. Misalnya, adanya

kesepakatan konservasi masyarakat dalam konteks manajemen tanaman nasiaonal, atau berupa pengakuan negara atas klaim yang dibuat oleh penduduk.

 Ciamis (Banjar negara)

Referensi

Dokumen terkait

French National Network of Phar - macogenetics (RNPGx) has dose-dependent rec - ommendation stating that presence of the UG - T1A1*28 allele is not a major risk factor

Hal ini dapat disebabkan karena kandungan yang terdapat pada kotrimoksazol telah dimurnikan dan benar – benar bekerja sebagai antibakteri dibandingkan dengan ekstrak

Saka asile panliten owah gingsire budaya sajrone kesenian jidor sentulan bisa didudut patang perangan, Kapisan, mula bukane KJS kang kawiwitan jalaran anane

Permukaan lateral diencephalon dibatasi oleh capsula interna substansia alba dan mengandung serabut – serabut saraf yang menghubungkan cortex cerebri dengan bagian – bagian lain

tarkastuslautakunnan tehtävä on kuntalain 71 §:n toisen momentin mukaan arvioida valtuuston asettamien tavoitteiden toteutumista, mitä voidaan pitää enemmän

Persamaan (12) dan Gambar 9 menjelaskan prinsip dasar dari kontinuasi ke atas, dimana medan potensial dapat dihitung pada setiap titik dalam suatu daerah

Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan kegiatan untuk mengetahui jenis komoditi yang diproduksi didalam negeri yang mempunyai potensi supply, baik dilihat

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, oleh karenanya seluruh isi yang termuat dalam akta tersebut secara hukum diyakini kebenarannya; Menimbang, bahwa para